Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ners Indonesia,

PENGARUH TERAPI DINGIN ICE MASSAGE TERHADAPVol. 2, No. 2, Maret 2012

PERUBAHAN INTENSITAS NYERI PADA PENDERITA LOW BACK PAIN

Eva Nurlis1, Bayhakki2, Erika3


Alumni Keperawatan Universitas Riau1, Dosen PSIK Universitas Riau2,3,
Email : ba_i_hq@yahoo.com

Abstrak

Keluhan low back pain diderita hampir 90% manusia selama masa hidupnya, terutama bagi orang yang memiliki faktor resiko
terjadinya low back pain. Salah satu terapi nonfarmakologis yang dapat digunakan utuk mengurangi nyeri punggung bawah ini
adalah terapi dingin ice massage. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi dingin ice massage
terhadap perubahan intensitas nyeri pada penderita low back pain. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental
design one group (pretest-posttest) design. Penelitian dilakukan pada 30 orang responden tanpa kelompok kontrol. Analisis yang
digunakan yaitu T-test dependent. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemberian terapi dingin ice massage terhadap
perubahan itensitas nyeri berupa penurunan nyeri dimana mean intensitas nyeri sebelum terapi 5,53 menjadi 2,57 setelah diberikan
terapi dengan p value=0,000 ( p value< 0,005). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan terapi dingin ice massage dapat
menjadi terapi alternatif dalam mengurangi nyeri pada penderita low back pain.

Kata Kunci: ice massage, low back pain, nyeri, terapi dingin.

Abstract

Low back pain was suffered by almost 90% of human beings during their lives, particularly for people who have risk factors of
low back pain. One of the non-pharmacological therapy that can be used to reduce low back pain is cold therapy namely ice
massage. The objective of this study was to investigate effect of delivering ice massage to change of pain intensity on people with
low back pain. quasi experimental design one group (pretest-posttest) design was used in this study. Intervention was delivered
to 30 respondents with no control group. Independent t-test was used to analyze the data. Result of this study showed that effect
of delivering ice massage on change of pain intensity that was reduce of pain whereas mean of pain intensity before therapy was
5,53 to 2,57 after therapy with p value 0,000 (alpha 0,05). Based on the result of this study, ice therapy can be alternative
therapy in order to reduce pain for people with low back pain.

Keywords: cold therapy, ice massage, low back pain, pain.


PENDAHULUAN mengeluh low back pain. Faktanya LBP merupakan
Low Back Pain (LBP) atau yang sering disebut penyebab umum ketidakmampuan ketiga di Amerika
dengan nyeri punggung bawah (NPB) merupakan Serikat (MacCann, 2003). LBP merupakan penyebab
keluhan yang sering dijumpai. LBP untuk selanjutnya kedua kehilangan waktu kerja, penyebab kelima
adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung untuk hospitalisasi, dan alasan ketiga prosedur bedah.
bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri Kerugian akibat kehilangan produktifitas oleh Low
radikular atau keduanya (Mahadewa & Maliawan, back pain ini berkisar 28 juta dolar Amerika pertahun
2009). Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah di Amerika serikat (Wheeler, 2009). Menurut Bull
dan lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau dan Archard (2007) di Inggris nyeri punggung bawah
lumbal-sakral dan sering disertai dengan penjalaran merupakan keluhan medis paling sering setelah flu
nyeri ke arah tungkai dan kaki. Menurut Sigamani (common cold).
(2007) nyeri adalah pengalaman sensori dan Data epidemiologi mengenai nyeri punggung
emosional yang tidak menyenangkan yang dapat bawah di Indonesia belum ada. Namun diperkirakan
disertai dengan kerusakan jaringan akut atau 40% penduduk Jawa Tengah berusia 65 tahun pernah
potensial. menderita LBP dan prevalansinya pada laki-laki
Keluhan low back pain ini menempati urutan 18,2% dan pada wanita 13,6% (Mahadewa &
kedua tersering setelah nyeri kepala di Amerika Maliawan, 2009). Dari hasil penelitian secara
Serikat dan lebih dari 80% penduduk pernah nasional yang dilakukan di 14 kota di Indonesia oleh

185
Eva Nurlis, Bayhakki, Erika Pengaruh Terapi Dingin Ice Massage Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Pada Penderita
Low Back Pain

kelompok Nyeri Persatuan Dokter Saraf Seluruh produktifitasnya. Akibat dampak yang dapat
Indonesia/ PERDOSSI (2002, dalam Purba dan dirasakan oleh penderita LBP, maka perlu dilakukan
Susilawaty, 2008) ditemukan 18,13% penderita nyeri upaya untuk mengurangi nyeri. Mengurangi nyeri
punggung bawah dengan rata-rata nilai VAS (Visual dapat dilakukan menggunakan terapi farmakologis
Analog Scale) sebesar 5,46±2,56 yang berarti nyeri ataupun menggunakan terapi nonfarmakologis yaitu
sedang sampai berat. tanpa menggunakan obat-obatan. Salah satu bentuk
Berdasarkan data angka morbidity pasien rawat terapi nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa
inap RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru mulai bulan terapi dingin (cryotherapy) yaitu prosedur yang
Januari sampai September 2009 jumlah pasien yang sederhana dan efektif untuk menurunkan spasme otot
mengeluh nyeri punggung bawah (Low back pain) sehingga dapat mengurangi nyeri (Sigamani, 2007).
adalah 35 orang. Jumlah pasien rawat jalan yang Metode terapi dingin yang dapat digunakan yaitu ice
menderita nyeri punggung bawah selama bulan massage. Ice massage adalah tindakan pemijatan
Januari sampai September 2009 sebanyak 738 orang. dengan menggunakan es pada area yang sakit.
Menurut data Dinas Kesehatan kota Pekanbaru tahun Tindakan ini merupakan hal sederhana yang dapat
2007 jumlah penderita nyeri punggung bawah dilakukan untuk menghilangkan nyeri. Pemberian ice
berdasarkan laporan seluruh Puskesmas di massage dilakukan selama 5 sampai 10 menit.
Pekanbaru adalah 178 orang dan untuk daerah Fenomena yang ditemukan oleh peneliti
Rumbai sebanyak 52 orang. berdasarkan wawancara kepada beberapa orang ibu
LBP tidak mengenal perbedaan umur, jenis Rumah Tangga dan seorang petani yang tinggal di
kelamin, pekerjaan, status sosial dan tingkat wilayah Kecamatan Rumbai Pesisir, mereka
pendidikan. Setiap orang bisa terkena LBP. Lebih mengaku mengalami nyeri punggung di bagian
dari 80% umat manusia dalam hidupnya pernah bawah. Hal ini makin diperberat dengan pekerjaan
mengalami LBP (Sunarto, 2005). Seperti sebuah yang memaksa mereka membungkuk, misalnya
penelitian yang dilakukan oleh Klooch (2006, dalam kegiatan mencuci pada Ibu Rumah Tangga dan
Idyan ,2007) pada murid Sekolah Menengah atas di mencangkul pada petani. Mereka mengatakan nyeri
Skandinavia yang usianya masih sangat muda ini mengganggu kenyamanan sehari-hari dan tidak
menemukan bahwa 41,6% murid sekolah menderita mengetahui cara mengurangi nyeri yang dirasakan.
LBP selama duduk di kelas. Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan
LBP dapat diderita oleh semua kalangan dengan sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk meneliti
berbagai faktor penyebab misalnya pekerjaan atau pengaruh terapi dingin ice massage terhadap
aktifitas yang dilakukan dengan tidak benar, seperti intensitas nyeri pada penderita LBP di kecamatan
aktifitas mengangkat barang yang berat, pekerjaan Rumbai Pesisir. Tujuan Penelitian ini adalah untuk
yang menuntut pekerjanya untuk duduk dalam waktu mengetahui pengaruh terapi dingin ice massage
yang lama, seperti hasil penelitian yang dilakukan terhadap perubahan intensitas nyeri pada penderita
oleh Lizawati (2009) tentang hubungan lama duduk low back pain di kecamatan Rumbai Pesisir.
terhadap terjadinya LBP pada pengemudi antar kota
dalam provinsi Riau. Hasil penelitian itu METODE
menunjukkan bahwa dari kelompok yang duduk Desain Penelitian
dalam waktu singkat hanya 34,4% mengalami LBP Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
sedangkan dari kelompok yang duduk lama 61,4% dengan menggunakan desain quasi experimental
mengalami LBP. Berdasarkan uji chi square design one group (pretest-posttest) design. Sampel
didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara lama dalam penelitian ini di observasi terlebih dahulu dan
duduk terhadap terjadinya LBP pada pengemudi setelah diberikan perlakuan sampel tersebut di
angkutan antar kota. observasi kembali.
Nyeri punggung bawah yang dirasakan ini
tentunya dapat menjadi masalah jika mengganggu Lokasi dan waktu penelitian
aktifitas sehari-hari. Bagi pekerja nyeri ini tentu akan Penelitian dilakukan pada masyarakat penderita
mengganggu pekerjaannya dan mengurangi LBP di Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru,

186
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 2, Maret 2012

Riau. Menurut data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru HASIL PENELITIAN


tahun 2007, masyarakat di kecamatan Rumbai Pesisir Analisa Univariat
menduduki peringkat ke 2 terbanyak yang menderita 1. Karakteristik Responden
LBP dengan jumlah penderita 52 orang. Kegiatan
penelitian dimulai dari bulan Oktober 2009 sampai Tabel 1
bulan Juni 2010. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin,
kategori umur, pekerjaan dan pendidikan terakhir.
Sampel Penelitian
Ò± Õ¿®¿µ¬»®·-¬·µ Ú®»µ«»²-· л®-»²¬¿-»
Teknik pengambilan sampel yang digunakan ø²ãíð÷ øû÷
dalam penelitian ini adalah purposive sampling. ï Ö»²·- µ»´¿³·²
Jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 30 ó Ô¿µ·ó´¿µ· ïì ìêòé
orang, yaitu jumlah sampel minimum yang harus
ó л®»³°«¿² ïê ëíòí
dipenuhi dalam penelitian kuantitatif (Burns &
Grove, 2005). Peneliti dalam penelitian ini î ˳«® øÌ¿¸«²÷
menentukan kriteria kriteria inklusi sampel yaitu óîêóìë ïí ìíôí
bersedia menjadi responden, tidak alergi atau óìêóêð ïí ìíôí
hipersensitif terhadap dingin, tidak mengalami luka óâ êð ì ïíôí
terbuka di area punggung, tidak menderita penyakit
Raynaud, tidak mengkonsumsi obat analgesic,
í лµ»®¶¿¿²
berusia >19 tahun, pernah didiagnosa LBP atau yang
ó×ÎÌ ïï íêôé
sedang berobat LBP di Puskemas Rumbai Pesisir
atau Puskesmas rawat inap Karya Wanita, dan óл¼¿¹¿²¹ ì ïíôí
menderita LBP akibat mekanik. óÐÒÍ î êôé
óÍ«°·® ì ïíôí
Prosedur pengumpulan data óÍ¿¬°¿³ ï íôí
a. Tahap pretest óÌ¿²· ì ïíôí
Sebelum diberikan terapi ice massage peneliti óÞ«®«¸ ¾¿²¹«²¿² î êôé
meminta responden untuk mengisi data karakteristik óÌ·¼¿µ ¾»µ»®¶¿ î êôé
respoden dan mengukur skala nyeri berdasarkan ì л²¼·¼·µ¿²
skala penilaian numerik.
óÌ·¼¿µ -»µ±´¿¸ñÌ·¼¿µ ¬¿³¿¬ ÍÜ í ïðôð
b. Tahap pemberian terapi
Terapi ice massage diberikan selama 10 menit óÍÜ ïð ííôí
pada area lumbal. Sebelum terapi dimulai posisi óÍÓÐ ë ïêôé
respoden diatur pada posisi berbaring (pronasi). Es óÍÓß ç íðôð
yang digunakan dibungkus dengan plastik kemudian óÐÌ í ïðôð
dilapisi kasa lalu di letakkan di area lumbal dan diberi
tekanan sambil dilakukan massase dengan gerakan Berdasarkan tabel 1, untuk karakteristik jenis
melingkar. kelamin mayoritas responden adalah berjenis
c. Tahap posttest kelamin perempuan sebanyak 53,3%, kelompok
Setelah terapi diberikan maka selanjutnya umur adalah 26-45 tahun (dewasa tengah)
peneliti melakukan pengukuran intensitas nyeri Pekerjaan terbanyak adalah Ibu Rumah Tangga
menggunakan skala penilaian numerik. (IRT) sebanyak 36,7% dan kelompok minoritas

187
Eva Nurlis, Erika, Bayhakki, Pengaruh Terapi Dingin Ice Massage Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Pada Penderita
Low Back Pain

adalah satpam sebanyak 3,3%. Berdasarkan tabel masing-masing sebanyak 10,0%.


diatas, pendidikan terakhir terbanyak responden 2. Intensitas nyeri penderita low back pain sebelum
adalah SD yaitu sebanyak 33,3% dan paling sedikit dan sesudah diberikan terapi ice massage
adalah tidak sekolah/tidak tamat SD serta PT yang
Tabel 2.
Distribusi kategori intensitas nyeri pada penderita LBP sebelum dan sesudah terapi.
Ò± Õ¿¬»¹±®· ײ¬»²-·¬¿- ²§»®· Ю» ¬»-¬ б-¬ ¬»-¬
Ú®»µ«»²-· л®-»²¬¿-» øû÷ Ú®»µ«»²-· л®-»²¬¿-» øû÷
ï Ì·¼¿µ ²§»®· øð÷ ó ó ë ïêôé
î Ò§»®· ®·²¹¿² øïóí÷ ê îðôð ïè êðôð
í Ò§»®· -»¼¿²¹ øìóê÷ ïí ìíôí é îíôí
ì Ò§»®· ¾»®¿¬ øéóç÷ ïé íêôé ó ó
ë Ò§»®· ¬·¼¿µ ¬»®¬¿¸¿²µ¿² ó ó ó ó
øïð÷
Ö«³´¿¸ íð ïðð íð ïðð

Berdasarkan tabel 2, mayoritas kategori 20,0%. Setelah diberikannya terapi dingin ice
intensitas nyeri responden sebelum diberikan terapi massage, mayoritas kategori intensitas nyeri
dingin ice massage berada pada skala nyeri berat (7- responden berada pada skala nyeri ringan (1-3) yaitu
9) yaitu sebesar 36,7% sedangkan minoritas sebanyak 60,0% dan sisanya berada pada kategori
responden berada pada nyeri ringan (1-3) sebesar tidak nyeri (0) sebesar 16,7%.

Tabel 3.
Distribusi mean intensitas nyeri pada penderita LBP sebelum dan sesudah terapi.

Ò± ײ¬»²-·¬¿- ²§»®· °«²¹¹«²¹ ¾¿©¿¸ Ó»¿² ÍÜ


ï Í»¾»´«³ ¬»®¿°· ø°®» ¬»-¬÷ ëôëí ïôééê
î Í»-«¼¿¸ ¬»®¿°· ø°±-¬ ¬»-¬÷ îôëé ïôééë

Berdasarkan tabel 3, rata-rata (mean) intensitas nyeri responden sesudah diberikan terapi adalah 2,57
nyeri responden sebelum diberikannya terapi adalah dengan standar deviasi 1,775.
5,53 dengan standar deviasi 1,776. Rata-rata itensitas

Tabel 4.
Hasil uji statistic paired sample T-Test perbedaan intensitas nyeri pada penderita LBP sebelum dan sesudah
terapi
Ò± Ê¿®·¿¾»´ Ó»¿² ÍÜ Ó»¿² ÍÜ °ó Ò
л®«¾¿¸¿² °»®«¾¿¸¿² Ê¿´«»
ײ¬»²-·¬¿- ²§»®· °«²¹¹«²¹
¾¿©¿¸
ï Í»¾»´«³ ¬»®¿°· ëôëí ïôééê
î Í»-«¼¿¸ ¬»®¿°· îôëé ïôééë îôçêé ïôðíí ðôððð íð

188
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 2, Maret 2012

Analisis Bivariat tangga mengalami low back pain karena


Pada penelitian ini dilakukan uji paired sample mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci,
T-test, uji ini dilakukan pada kelompok yang sama. menyapu, memasak dan menyetrika dengan rutin dan
Dalam penelitian ini nilai intensitas nyeri diukur biasanya membutuhkan gerakan tubuh seperti
sebelum dan sesudah dilakukannya terapi dingin ice mengangkat benda, membungkuk atau memutar
massage dengan menggunakan skala penilaian badan sehingga berpotensi untuk mengalami nyeri
numerik. Berikut ini adalah hasil uji yang diperoleh. punggung bawah. Banyak ibu rumah tangga yang
Berdasarkan tabel di atas, dari hasil uji statistik melakukan kebiasaan mencuci pakaian dengan
didapatkan mean atau rata-rata intensitas nyeri gerakan membungkuk, ataupun mengambil benda
sebelum terapi adalah 5,53 dengan standar deviasi dengan gerakan membungkuk. Cara seperti ini dapat
1,776. Sesudah terapi didapat mean intensitas nyeri memberikan stres atau tekanan mekanik pada lumbal
adalah 2,57 dengan standar deviasi 1,775. Perbedaan yang akhirnya dapat menimbulkan nyeri punggung
nilai mean antara pengukuran sebelum dan sesudah bawah. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat ditarik
terapi adalah 2,967 dengan standar deviasi 1,033. kesimpulan tidak hanya pekerja seperti supir, petani
Nilai p= 0,000 pada 5% yang artinya nilai p < atau buruh bangunan yang dapat mengalami nyeri
sehingga Ho ditolak, maka dapat disimpulkan ada punggung bawah tetapi ibu rumah tangga beresiko
perbedaan yang signifikan antara mean intensitas juga mengalami nyeri punggung bawah.
nyeri penderita low back pain sebelum dan sesudah Kategori nyeri responden sebelum diberikannya
diberikannya terapi dingin ice massage. terapi dingin ice massage mayoritas berada pada
nyeri berat (7-9) dan terbanyak kedua adalah pada
PEMBAHASAN nyeri sedang (4-6) . Berdasarkan hasil tersebut dapat
Penderita low back pain berdasarkan jenis disimpulkan tingkat nyeri terbanyak penderita low
kelamin antara perempuan dan laki-laki hampir sama back pain sebelum diberikan terapi adalah pada nyeri
banyak dan golongan umur terbanyak adalah 26-60 sedang dan nyeri berat. Hal ini sejalan dengan hasil
tahun pada penelitian ini. Golongan kelompok umur penelitian yang dilakukan oleh kelompok Studi
26-45 tahun dan 46-50 tahun merupakan golongan Persatuan Dokter Saraf Seluruh Indonesia
umur dewasa tengah dan dewasa akhir. Menurut (PERDOSSI) pada tahun 2002 (Purba dan
Porth (2005) low back pain menyerang perempuan Susilawaty, 2008) bahwa ditemukan 18,13%
dan laki-laki sama banyak dan serangan biasanya penderita low back pain dengan rata-rata nilai nyeri
terjadi pada umur 30-50 tahun. low back pain juga berada pada nyeri sedang sampai berat. Intensitas
dapat terjadi pada lansia, diskus intervebralis akan nyeri responden sesudah dilakukan terapi paling
mengalami perubahan sifat ketika usia bertambah banyak berada di nyeri ringan (1-3). Sesuai dengan
tua. Diskus intervebralis akan menjadi fibrokartilago hasil diatas dapat disimpulkan tingkat nyeri sesudah
yang padat dan teratur. Degenarasi diskus merupakan dilakukan terapi paling banyak berada pada nyeri
penyebab nyeri punggung biasa (Smeltzer & Bare, ringan.
2001). Diskus lumbal bawah menderita stress Hasil analisis antara intensitas nyeri pada
mekanis yang paling berat dan perubahan degenerasi penderita low back pain sebelum dan sesudah
terberat. dilakukan terapi dingin ice massage, dengan Paired
Jenis pekerjaan terbanyak dari semua responden sample T-test, bahwa terjadi penurunan nilai rata-
yaitu ibu rumah tangga dan disusul dengan pedagang, rata intensitas nyeri penderita low back pain sebelum
supir serta tani dengan persentase yang sama banyak. diberikan terapi dingin ice massage, dimana nilai
Faktor penyebab low back pain mekanik salah rata-rata intensitas nyeri sebelum diberikan terapi
satunya adalah faktor fisik yang berhubungan dengan sebesar 5,53 (SD = 1,776) sedangkan sesudah
pekerjaan seperti duduk dan mengemudi, duduk atau diberikan terapi menurun menjadi 2,57 (SD = 1,775).
berdiri berjam-jam (posisi tubuh kerja yang statis), Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p=
getaran, mengangkat, membawa beban, 0,000 dan jika dibandingkan nilai á (5%) didapatkan
membungkuk dan memutar badannya (Mahadewa bahwa p-value <á sehingga Ho ditolak. Dengan kata
& Maliawan, 2009). Diduga penyebab ibu rumah lain terdapat pengaruh yang signifikant dalam

189
Eva Nurlis, Erika, Bayhakki, Pengaruh Terapi Dingin Ice Massage Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Pada Penderita
Low Back Pain

pemberian terapi dingin ice massage terhadap kelamin perempuan dan laki-laki hampir sama
perubahan intensitas nyeri pada penderita low back banyak. Mayoritas umur terbanyak adalah berada
pain yaitu terjadi penurunan intensitas nyeri dari pada golongan umur dewasa tengah dan dewasa
nyeri sedang menjadi nyeri ringan. akhir. Jenis pekerjaan terbanyak penderita low back
Secara teoritis menurut Kozier et al (2002) efek- pain di Kecamatan Rumbai Pesisir adalah ibu rumah
efek fisiologis yang ditimbulkan oleh terapi dingin tangga dan disusul dengan pedagang, supir dan
ini adalah vasoconstriction, merilekskan otot pada petani. Berdasarkan karakteristik pendidikan terakhir
otot yang mengalami spasme, menurunkan nyeri, dari 30 responden dapat disimpulkan responden
memperlambat perjalanan impuls nyeri dan berpendidikan rendah. Tingkat nyeri yang dialami
meningkatkan ambang nyeri, dan memberikan efek oleh sebagian responden sebelum dilakukan terapi
anastesi lokal. Diperkirakan 90% low back pain ice massage berada pada nyeri sedang sampai berat.
didasari oleh faktor mekanik dan sekitar 60%-70% Setelah diberikan terapi ice massage, hasil
penyebabnya adalah strain (Mahadewa & Maliawan, pengukuran menunjukkan mayoritas pasien berada
2009). Strain ini merupakan penegangan pada otot pada nyeri ringan. Terjadi penurunan intensitas nyeri
akibat akibat sikap tubuh yang salah dan otot yang pada penderita low back pain, yaitu nilai rata-rata
adekuat. Nyeri yang dirasakan bersifat lokal tanpa sebelum terapi sebesar 5,53 menurun menjadi 2,57
penjalaran. Pemberian terapi dingin berupa ice setelah terapi.
massage ini dapat merilekskan otot pada otot yang Berdasarkan uji statistik menggunakan T-test
spasme dan memberikan efek anastesi lokal sehingga dependent didapat nilai p lebih kecil dari nilai á yang
dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk artinya bahwa ada pengaruh pemberian terapi dingin
mengurangi nyeri. Sesuai dengan keluhan yang ice massage terhadap perubahan intensitas nyeri
dirasakan responden dengan low back pain akibat penderita low back pain, dimana terjadi penurunan
mekanik, responden merasakan nyeri lokal dan otot nyeri.
terasa pegal disekitar punggung bawah. Hasil penelitian ini memberikan saran kepada:
Pada penelitian ini sebagian besar responden 1. Institusi kesehatan
menyatakan bahwa mereka merasakan nyaman dan Bagi institusi kesehatan khususnya Puskesmas
rileks saat dilakukan terapi dingin ice massage ini. yang berada di wilayah Kecamatan Rumbai
Gerakan memutar yang dilakukan di punggung Pesisir, hasil penelitian ini dapat disosialisasikan
bawah serta rasa dingin yang dihasilkan membuat kepada masyarakat untuk dijadikan alternatif
nyeri yang dirasakan menjadi berkurang. Bahkan ada atau komplementer dalam pengobatan low back
responden yang mengatakan nyeri tidak dirasakan pain.
lagi setelah dilakukan terapi dan ada yang 2. Penderita nyeri punggung bawah dan masyarakat
mengatakan nyeri tidak dirasakan seperti yang biasa Bagi penderita LBP hasil penelitian ini dapat
ia rasakan saat melakukan gerakan membungkuk. diterapkan sebagai terapi alternatif untuk
Dengan demikian pada penelitian ini dapat mengurangi nyeri.
disimpulkan bahwa terapi dingin ice massage 3. Peneliti selanjutnya
terbukti dapat mengurangi intensitas nyeri pada Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini
penderita low back pain akibat mekanik karena efek dapat dijadikan sebagai data dan informasi dasar
dingin yang dihasilkan dapat mengurangi spasme untuk mengembangkan dan melaksanakan
pada otot yang tegang, memberikan efek anastesi penelitian lebih lanjut tentang manfaat terapi
lokal dan meningkatkan ambang nyeri pada penderita dingin ice massage terhadap intensitas nyeri low
low back pain. back pain

SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


Simpulan yang didapat dari penelitian ini adalah Black, J. M., & Hawks, J. H. (2005). Medical
bahwa penderita low back pain di Kecamatan surgical Nursing: clinical management for
Rumbai Pesisir berdasarkan karakteristik jenis positive outcomes. New York: Elsevier saunders.
Bull, E. & Archard, G. (2007). Simple guide nyeri

190
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 2, Maret 2012

punggung (Surapsari, J.). Jakarta: Erlangga. Medicinus scientific journal of pharmaceutical


(Naskah asli dipublikasikan tahun 2005). development and medical application, 21(2), 36-
Burns, N., & Grove, S. K. (2005). The practice of 40. Diperoleh tanggal 6 Desember 2009 dari
nursing research conduct, critique and http://www.dexamedica.com/images/publish.pdf
utilization. (5th ed). Missouri: Elsevier Saunders Setiadi. (2007). Konsep dan penulisan riset
Faranak, S. D., et al. (2008). Relieving labor pain by keperawatan.(edisi pertama). Yogyakarta: Graha
ice massage of the hand. Diperoleh tanggal 6 ilmu.
Desember 2009. Dari http://www.sid.ir/ Sigamani, V. D. (2007). Treatment of neck and back
66513880108.pdf pain. New Delhi: Jaype brothers medical
Hickey, J. V. (2003). The clinical practice of publisher Ltd.
neurological and neurosurgical nursing. (5th Ed). Smeltzer, A. C., & Bare, B. G. (2001). Buku ajar
Philadelphia: Lippincott. keperawatan medical-bedah Brunner &
Hidayat, A. A. A. (2007). Riset keperawatan dan Suddarth. (edisi 8). Jakarta: EGC.
teknik penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Sunarto. (2005). Latihan pada penderita nyeri
medika. punggung bawah. Medika jwalita edisi III, 8-9.
Idyan, Z. (2007). Hubungan lama duduk saat Diperoleh tanggal 19 Oktober 2009. Dari http:/
perkuliahan dengan keluhan low back pain. /fisioterapi.org/jurnal.php
Diperoleh tanggal 19 Oktober 2009 dari http:// Waters, B. L., & Raisler, J. (2003). Ice massage for
w w w . i n n a - p p n i . o r . i d / reduction of labor pain. Journal of midwifery &
index.php?name=News&file=article&sid=130. women’s health, 48 (5). Diperoleh tanggal 6
Kozier, B. et al. (2002). Kozier & Erb’s techniques Desember 2009 dari www.medscape.com
in clinical nursing. (5th ed). New jersey: Prentice Wheeler, A. H. (2009). Pathophysiology of chronic
hall back pain. diperoleh tanggal 26 Oktober 2009
Lizawati. (2009). Hubungan lama duduk terhadap dari http://emedicine.medscape.com/article/
terjadinya low back pain pada pengemudi 1144130-overview.
angkutan antar kota dalam provinsi Riau. Wood, G. L., & Haber, J. (2006). Nursing research
Skripsi tidak dipublikasikan. methods and critical appraisal for evidence-
Mahadewa, T. G. B., & Maliawan, S. (2009). based practice. (6th ed). Missouri: Mosby
Diagnosis dan tatalaksana kegawat daruratan Zanni, G. R. (2003). Low back pain : definition and
tulang belakang. Jakarta: Sagung seto. classification. America pharmacist association.
McCann, J. A. S. (2003). Pain management made Diperoleh tanggal 6 Desember 2009 dari
incredibly easy. Springhouse: Lippincott www.medscape.com/cdc-commentary .
Williams & Wilkins.
Porth, C. M. (2005). Pathophysiology: concepts of
alterial health states part-3. (7th). Philadephia:
Lippincott williams & Wilkins.
Potter, A., & Perry, A. G. (2005). Buku ajar
fundamental keperawatan: konsep, proses, dan
praktik (R. Komalasari et.al). Jakarta: EGC.
(naskah asli dipublikasikan tahun 1997).
PSIK UR. (2008). Pedoman Penulisan skripsi dan
penelitian. Pekanbaru: Program Studi Ilmu
Keperawatan.
Purba, J. S., & Susilawaty, D. (2008). Nyeri
punggung bawah: patofisiologi, terapi
farmakologi dan nonfarmakologi akupunktur.

191

Anda mungkin juga menyukai