Anda di halaman 1dari 9

Nama Peserta: dr. St.

Nur Syamsiah
Nama Wahana: RSD Madani
Topik : Luka bakar derajat II
Tanggal (kasus) : 27 Agustus 2018
Nama Pasien No. RM :
Tn. MR (22 th) 06.29.54
Tanggal presentasi : Nama Pembimbing:
- dr. Deciana Sri Dewayanti
Tempat Presentasi :
-
Obyektif Presentasi

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjuan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia


Bumil
Deskripsi :
Pria 22 tahun masuk rumah sakit dengan luka bakar akibat sengatan listrik sejak 1 jam sebelum masuk
rumah sakit. Pasien sempat tidak sadarkan diri selama ± 1 menit. Luka melepuh berwarna kemerahan
disertai beberapa gelembung-gelembung besar isi cairan di sekitar paha dan kemaluan.
Tujuan : Melakukan penanganan luka bakar

Bahan bahasan Tinjuan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara Membahas Diskusi Presentasi dan Email Pos


Diskusi
Data Pasien Nama : Nomor Registrasi :
Tn. MR 06.29.54

1
Nama RS : Ruang Perawatan : Terdaftar Sejak :
RSD Madani Bangsal (Nangka) 27 Agustus 2018

Data Utama Untuk Bahan Diskusi


1. Diagnosis / gambaran Klinis
Pria 22 tahun masuk rumah sakit dengan luka bakar akibat sengatan listrik sejak 1 jam sebelum masuk
rumah sakit. Pasien sempat tidak sadarkan diri selama ± 1 menit. Luka melepuh berwarna kemerahan
disertai beberapa gelembung-gelembung besar isi cairan di sekitar paha dan kemaluan.

2. Riwayat Pengobatan :
-
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit :
Riwayat diabetes mellitus disangkal. Riwayat hipertensi disangkal
4. Riwayat Keluarga
Riwayat keluhan yang sama pada keluarga disangkal
5. Riwayat Pekerjaan
Pasien adalah pegawai di PLTU
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan fisik ( rumah dan lingkungan)
Lingkungan rumah bersih dan ventilasi cukup
7. Riwayat Imunisasi (disesuaikan dengan pasien dan kasus )
Riwayat imunisasi tidak diketahui
8. Pemeriksaan Fisik, Pemeriksaan laboratorium
Keadaan Umum : Lemah, sakit sedang
Kesadaran : E4V5 M6 (GCS 15)
Tanda vital
o Tekanan darah : 140/90 mmhg
o Nadi : 104 x/menit
o Respirasi : 28 x/menit
o Suhu badan : 36,6 0C

2
Mata : konjunctiva anemis (-), sclera ikterik (-), pupil bulat isokor Ø 3 mm,
refleks cahaya langsung/tidak langsung (+) normal
Leher : kelenjar getah bening tidak teraba, kaku kuduk (-)

Thoraks
Paru – paru
o Inspeksi : Pergerakan pernapasan simetris kiri = kanan
o Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-)
o Perkusi : sonor kiri = kanan
o Auskultasi : suara pernapasan vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Jantung
o Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
o Palpasi : iktus cordis tidak teraba
o Perkusi : batas jantung dalam batas normal
o Auskultasi : BJ I/II regular, murmur (-), S3 (-), S4 (-)

Abdomen :
o Inspeksi : datar, soepel
o Auskultasi : bising usus (+) normal
o Palpasi : hepar dan lien tidak tidak teraba
o Perkusi : timpani

Status Lokalis :

Tampak combusio dengan dasar eritema pada corpus posteroinferior, gluteus, genitalia, dan femoris
grade I-II A dengan luas 20 %

Ekstremitas
o Akral hangat, CRT <2”

3
Pemeriksaan laboratorium Tanggal 28 Oktober 2018
o Darah rutin :
Hemoglobin : 11.7 g/dl
Leukosit : 12.600/mm3
Eritrosit : 3.4x106/mm3
Hematokrit : 35%
Trombosit : 220.000/mm3
o GDS : 98 mg/dl

9. Penatalaksanaan :
- IVFD Ringer Laktat 1500 cc dalam 8 jam pertama, lanjut 1000 cc 16 jam berikutnya
- Pasang kateter urin
- Ceftriaxone 1 gram/ 12 jam/IV
- Paracetamol 3x500
- Rawat luka bakar dengan burnazine zalf/ 12 jam

10. Daftar Pustaka:


1. Wim de Jong. 2005. Bab 3 : Luka, Luka Bakar : Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. EGC. Jakarta. p 66-
88
2. Klein MB, Thermal Chemical and electrical Injury, In Thorne CH et al eds, Grabb and Smith’s
Plastic Surgery, 6thed, 2007, Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia. p. 132-
149

11. Hasil Pembelajaran :


1. Tatalaksana kegawatdaruratan pasien dengan luka bakar
2. Perawatan pasien luka bakar
3. Edukasi pasien luka bakar (tatalaksana luka bakar, pengaturan diet, edukasi perawatan pasien di
rumah)

4
1. SUBJEKTIF
Pria 22 tahun masuk rumah sakit dengan luka bakar akibat sengatan listrik sejak 1 jam sebelum masuk
rumah sakit. Pasien sempat tidak sadarkan diri selama ± 1 menit. Luka melepuh berwarna kemerahan
disertai beberapa gelembung-gelembung besar isi cairan.di sekitar paha dan kemaluan.

2. OBJEKTIF
 Primary Survey
A : Paten, Obstruks iparsial(-), stridor (-)
B : Spontan, 20 kali/menit, simetris, tipe thorakoabdominal, Rh -/-, Wh -/-
C : TD 140/90, Nadi 104 kali/menit, regular lemah
D : GCS 15 (E4M6V5), Pupil isokor φ 3 mm, RC +/+
E : Suhu. 36,6˚ C
 Secondary Survey
Tampak combusio dengan dasar eritema pada corpus posteroinferior, gluteus, genitalia, dan femoris
grade I-II A dengan luas 20 %

3. ASSESSMENT

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis, pasien datang dengan keluhan luka bakar pada
corpus posteroinferior, gluteus, genitalia, dan femoris grade I-II A dengan luas 20 %. Karena hal yang
perlu diwaspadai pada pasien luka bakar adalah dehidrasi akibat hilangnya cairan dari permukaan kulit.
Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda yang
menghasilkan panas (api secara langsung maupun tidak langsung, pajanan suhu tinggi dari matahari,
listrik, maupun bahan kimia, air, dll) atau zat-zat yang bersifat membakar (asam kuat, basa kuat).

Efek Lokal
a. Kerusakan jaringan
Pembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi rusak dan sel darah yang ada di dalamnya ikut rusak
sehingga dapat terjadi anemia.
b. Inflamasi
Reaksi inflamasi yang paling awal terlihat adalah eritema, yang disebabkan karena respon

5
neurovaskular mengakbibatkan vasodilatasi pembuluh darah. Makin berat kerusakan jaringan,
respon inflamasi yang muncul akan makin lama bertahan.
c. Infeksi
Luka bakar merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme, biasanya akan
menyebabkan infeksi dalam 24-48 jam. Dalam kondisi yang lebih berat akan muncul bakteriemi
atau septikemi yang kemudian akan tejadi penyebaran infeksi ke tempat yang lain.

Efek regional
a. Sirkulasi
Jika terdapat edema yang luas, maka akan terjadi pembengkakan, aliran darah dari ekstremitas
dapat mengalami obstruksi. Sirkulasi untuk otot tangan intrinsic dapat terganggu akibat edema,
dapat terjadi nekrosis yang lama kelamaan menjadi kontraktur.

Efek sistemik
a. Kehilangan cairan
Meningkatnya permeabilitas menyebabkan edema dan menimbulkan bulla yang mengandung
banyak elektrolit. Hal itu menyebabkan berkurangnya volume cairan intravaskuler. Bila luas luka
bakar kurang dari 20%, biasanya mekanisme kompensasi tubuh masih bisa mengatasinya, tetapi
bila lebih dari 20% akan terjadi syok hipovolemik dengan gejala yang khas, seperti gelisah, pucat,
dingin, berkeringat, nadi kecil dan cepat, tekanan darah menurun, dan produksi urine berkurang.

b. Multiple organ failure dan Sepsis


Kegagalan progresif dari ginjal dan hepar di akibatkan karena kehilangan cairan, toxemia
karena infeksi, sepsis.

c. Trauma inhalasi
Pada kebakaran dalam ruang tertutup atau bila luka terjadi di wajah, dapat terjadi kerusakan
mukosa jalan napas karena gas, asap, atau uap panas yang terhisap. Edema laring yang
ditimbulkannya dapat menyebabkan hambatan jalan napas dengan gejala sesak napas, takipnea,
stridor, suara serak dan dahak berwarna gelap akibat jelaga. Dapat juga keracunan gas CO dan gas
beracun lainnya.

6
d. Komplikasi sistemik
Stress atau beban faali yang terjadi pada penderita luka bakar berat dapat menimbulkan tukak
di mukosa lambung atau duodenum dengan gejala yang sama dengan tukak peptik. Kelainan ini
disebut tukak Curling. Yang khawatirkan pada tukak curling ini adalah penyulit perdarahan yang
tampil sebagai hematemesis dan atau melena.

Luka bakar dibagi menjadi 4 derajat :


1. Luka bakar grade I
Luka bakar grade I hanya mengenai epidermis dan biasanya sembuh dalam 5-7 hari, misalnya
tersengat matahari. Luka tampak sebagai eritema dengan keluhan rasa nyeri atau hipersensitivitas
setempat.
2. Luka bakar grade II
Superficial partial thickness:
Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan atas dari dermis
Kulit tampak kemerahan, oedem dan rasa nyeri lebih berat daripada luka bakar grade I
Ditandai dengan bula yang muncul beberapa jam setelah terkena luka
Bila bula disingkirkan akan terlihat luka bewarna merah muda yang basah
Luka sangat sensitif dan akan menjadi lebih pucat bila terkena tekanan
Akan sembuh dengan sendirinya dalam 3 minggu ( bila tidak terkena infeksi ), dapat sembuh
sempurna.
Deep partial thickness
Luka baka rmeliputi epidermis dan lapisan dalam dari dermis
Disertai juga dengan bula,dengan dasar berbecak merah muda dan putih karena variasi dari
vaskularisasi pembuluh darah ( bagian yang putih punya hanya sedikit pembuluh darah dan
yang merah muda mempunyai beberapa aliran darah
Luka akan sembuh dalam 3-9 minggu, dengan meninggalkan sikatrik.

3. Luka bakar grade III


Menyebabkan kerusakan jaringan yang permanen
Rasa sakit kadang tidak terlalu terasa karena ujung-ujung saraf dan pembuluh darah sudah
hancur.

7
Luka bakar meliputi seluruh dermis
Pada kulit yang rusak terjadi koagulasi protein dan pada tempat yang melingkar dapat
terbentuk escar.

4. Luka Bakar grade IV


Mencakup organ lain selain kulit seperti otot atau tulang.

Wallace rule of nines merupakan cara yang baik dan cepat untuk mengukur luas luka bakar pada
orang dewasa. Tubuh dibagi menjadi area 9 %, dan total daerah yang terkena luka bakar dapat
dihitung. Tetapi cara ini tidak akurat pada anak-anak
Penanganan Luka Bakar :
 Dilakukan resusitasi cairan untuk menjaga dan mengembalikan perfusi jaringan. Formula yang
terkenal untuk resusitasi cairan adalah formula Parkland :
24 jam pertama cairan Ringer laktat : 4ml/ kgBB/ % luka bakar
½ jumlah cairandiberikan dalam 8 jam
½ jumlah cairan sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya.
Petunjuk perubahan cairan:
 Pemantauan urin output tiap jam
 Tanda-tanda vital, tekanan vena sentral
 Kecukupan sirkulasi perifer
 Tidak adanya asidosis laktat, hipotermi
 Hematokrit, kadar elektrolit serum, pH dan kadar glukosa
 Penanganan lain :
 Pemberian analgetik
 Pemberian antibiotik
 Rawat luka
 Grafting

8
4. Plan:

Diagnosis:
Combustio Grade I-II A Luas 20%
Tatalaksana bisa dibagi menjadi 7 fase : rescue (selamatkan pasien dari sumber penyebab
luka bakar), resuscitate (jaga sirkulasi, biasanya memberikan cairan), retrieve (setelah evakuasi dan
tatalaksana di UGD, rujuk ke unit luka bakar), resurface (perbaikan kulit dan jaringan), rehabilitate
(mengembalikan semua fungsi, baik fisik maupun mental pasien), reconstruct (memperbaiki
kerusakan sebelumnya), review (terutama untuk anak membutuhkan pemeriksaan ulang setiap tahun)
Penatalaksanaan:
- IVFD Ringer Laktat 1500 cc dalam 8 jam pertama, lanjut 1000 cc 16 jam berikutnya
- Pasang kateter urin
- Ceftriaxone 1 gram/ 12 jam/IV
- Paracetamol 3x500
- Rawat luka bakar dengan burnazine zalf/ 12 jam
Edukasi :
Edukasi mengenai penanganan luka bakar yang benar, misalnya tidak mengoleskan sembarang zat
pada luka.
Konsultasi :
Bila keadaan umum membaik, dilakukan konsultasi ahli bedah plastik untuk skin graft, konsultasi
pada ahli rehabilitasi medik bila terjadi kontraktur, dan konsultasi dengan ahli psikiatri bila terjadi
depresi akibat hilangnya kepercayaan diri
Rujukan : (-)
Kontrol :
kontrol setelah pemulangan pasien untuk rutin mengganti perban dan pembersihan luka hingga
luka mengering
Palu, Oktober 2018

Peserta, Pendamping Internsip

dr. St. Nur Syamsiah dr. Deciana Sri Dewayanti

Anda mungkin juga menyukai