702 views
Follow
0 Comments
0 Likes
Statistics
Notes
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, kasih sayang dan pertolongan – Nya
sehingga makalah yang berjudul “Askep kangker kulit “ ini dapat terselesaikan
keluarga, dan pengikutnya hingga hari kiamat. Adalah penting bagi manasiswa
penyakit ini dapat melakukannya dengan baik. Oleh karena itu, penyusun merasa
perlu penyajian makalah yang dapat mendukung salah satu indikator pembelajaran
menyampaikan bahwa makalah ini masih banyak kekurang sehingga diperlukan kritik
dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah ini. Namun
terlepas dari kekurangan yang ada, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
.....................................................................................................
HALAMAN ..............................................................................................
KATAPENGANTAR................................................................................... BAB I
PENDAHULUAN A. LatarBelakang.................................................................................. B.
Tujuan.............................................................................................. C.
Etiologi......................……………………………………….... c.
Patofisiologi............................................................................ d. Manifestasi
klinis.................................................................... e.
Komplikasi.............................................................................. f.
Klasifikasi................................................................................ g.
Pencegahan.............................................................................. h. Pemeriksaan
Diagnostik........................................................... i. Pemeriksaan
Pengkajian............................................................................... b.
Diagnosa................................................................................... c.
Kesimpulan........................................................................................ b.
3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker kulit ialah suatu penyakit yang
ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yangtidak terkendali, dapat merusak jaringan di
sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuhyang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa
jenis sel, maka kanker kulit juga bermacam-macamsesuai dengan jenis sel yang terkena.Akan
tetapi yang paling sering terdapat adalah karsinomasel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa
(KSS) dan melanoma maligna (MM).Karsinomasel basal dan karsinoma sel skuamosa
seringkali digolongkan ke dalam kanker kulit non melanoma. Penyebab sebenarnya kanker
kulit tidak diketahui secara pasti, namun faktor lingkungan dan sinar UV serta kebersihan diri
dan lingkungan merupakan faktor utama penyebab kanker kulit.Angka kejadian kanker kulit
lebih banyak terdapat pada orang dengan pola hidup yang tidak bersih dan sering terpajan
sinar matahari. Kanker kulit nonmalenoma adalah kanker yang tersering ditemukan di
Amerika Serikat,dengan perkiraan insidensi setiap tahunnya lebih dari 600.000 kasus.
Diantara beberapa jenis kanker di Indonesia, saat ini kanker kulit merupakan salah satu jenis
kanker yang menunjukkan angka kejadian yang meningkat dari tahun ke tahun. Prevalensi
kejadian kanker kulit pada tahun 2008 diperkirakan dibawah 5.000 kasus. Karsinoma Sel
Basal (KSB) merupakan 70 ± 80% dari semua kanker kulit non malenoma.Karsinoma Sel
Skuamosa (KSS) walaupun hanya merupakan 20% dari semua kanker kulit non malenoma,
namun lebih bermakna karena kemampuan metastasinya. Tingginya insidensi kanker kulit
membuat penulis tertarik untuk membahas tentang kanker kulit.Selain itu penulis juga
4. Kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker yang cukup serius. Walaupun, malignant
melanoma (salah satu jenis kanker kulit yang fatal) bukan merupakan kanker yang banyak
terjadi di Indonesia, tetapi kanker tersebut tumbuh lebih cepat dibandingkan jenis kanker
yang lain. Diagnosis dini terhadap kanker tersebut merupakan hal yang penting, karena
kemungkinan untuk dapat disembuhkan pada tahap dini sangat besar. Karsinoma sel basal
adalah paling umum. Di Amerika, seramai 800.000 orang menghidapi kanser ini setiap tahun.
75% kanser kulit adalah kanser sel basal. Karsinoma sel skuamos pula didapati di 200.000
rakyat Amerika setiap tahun. Melanoma adalah yang paling jarang dijumpai tetapi
menyebabkan paling banyak kematian. Mengikut WHO, sebanyak 16.0000 orang menghidapi
melanoma setiap tahun dan sebanyak 48000 kematian dilaporkan setiap tahun. Setidaknya 60
ribu orang di seluruh dunia meninggal tiap tahun akibat kebanyakan terkena sinar matahari.
Kebanyakan dari mereka tewas karena mengidap kanker kulit yang ganas. Sekitar 90 persen
dari kanker kulit itu disebabkan oleh sinar ultraviolet sang surya. Demikian hasil studi terbaru
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),seperti diberitakan Fox News. Ini merupakan laporan
detail pertama mengenai dampak global sinar matahari. WHO menyatakan, sekitar 48 ribu
kematian terjadi setiap tahun akibat penyakit kanker kulit jenis melanoma ganas. Sedangkan
12 ribu kematian lainnya diakibatkan oleh jenis kanker kulit lainnya. Saat ini telah banyak
dari para ilmuan menemukan berbagai metode untuk mendeteksi penyakit kanker kulit.
Seperti metode Dermatoscopic yang menggunakan metode non invasiv dengan bantuan
komputer.
dimana kulit kehilangan kemampuannya untuk generasi dan tumbuh secara normal.Sel-sel
kulit yang sehat secara normal dapat membelah diri secara teratur untuk menggantikan sel-sel
kulit mati dan tumbuh kembali (tiro. 2010). Kanker kulit adalah jenis kanker yang terletak
dipermukaan kulit,sehingga mudah dikenali. Namun karena gejala awal yang ditimbul
(Mangan,2005). Kanker kulit dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Daerah
yang sering terjadi seranganya biasanya permukaan yang sering terkena terpaparan sinar
matahari, seperti wajah,tangan dan tungkai bawah (Mangan,2005). Kanker kulit ialah suatu
penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat
merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain. Karena kulit
terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga bermacam-macam sesuai dengan jenis
sel yang terkena. Akan tetapi yang paling sering terdapat adalah karsinoma sel basal (KSB),
karsinoma sel skuamosa (KSS) dan melanoma maligna (MM). (Ajoemedi soemardi, 2006) B.
Etiologi Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada beberapa
factor resiko yang dapat menyebabkan timbulnya kanker kulit yaitu: 1. Paparan Sinar
Ultraviolet (UV)
7. Penyebab yang paling sering adalah paparan sinar UV baik dari matahari maupun dari
sumber yang lain. Lama paparan, intensitas sinar UV, serta ada tidaknya pelindung kulit baik
dengan pakaian atau krim anti matahari, semuanya berpengaruh terhadap terjadinya kanker
kuli 2. Kulit Putih Orang yang memiliki kulit putih lebih rentan terkena kanker kulit daripada
orang yang memiliki kulit lebih gelap.Hal ini dikarenakan jumlah pigmen melanin pada
orang kulit putih lebih sedikit. Kadar melanin yang tinggi bisa melindungi kulit dari paparan
berbahaya sinar matahari, sehingga mengurangi risiko terkena kanker kulit. Namun, orang-
orang yang memiliki kulit gelap juga bisa terkena kanker kulit meskipun jumlahnya
cenderung lebih kecil 3. Paparan Karsinogen Bahan kimia tertentu seperti arsenik, nikotin,
tar, dan minyak diyakini dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit.Namun, dalam
banyak kasus paparan dalam jangka panjanglah yang biasanya menyebabkan kanker
kulit.Gen pembawa kanker atau tumor sudah dimiliki hampir seluruh orang sejak lahir.
Namun dengan ‘bantuan’ zat atau bahan karsinogen terjadi mutasi sel dan menimbulkan
kanker atau tumor. Akhir- akhir ini, para peneliti di University of Pittsburg Cancer Institute di
Amerika telah memukan virus-virus yang dapat menyebabkan kanker kulit diantaranya
adalah human papilloma virus/ HPV (Isselbacher, et al, 2002). 4. Genetik/Faktor Keturunan
Susunan genetik dalam keluarga bisa berpengaruh juga terhadap munculnya kanker kulit. Jika
ada salah satu anggota keluarga yang terkena kanker kulit, maka risiko terkena kanker kulit
pada anggota keluarga yang lain juga akan meningkat 5. Faktor usia
8. Hari ini semakin banyak orang yang terkena kanker kulit. Sebagian besar usia mereka
selalu 60 tahun ke atas. Meskipun ada usia di bawah 60 tahun, tapi jumlahnya sangat kecil. 6.
Rokok dan tembakau Asap dihirup oleh hidung juga diduga menjadi salah satu penyebab
kanker kulit. Hal ini dapat terjadi tidak hanya pada orang yang merokok tapi juga orang yang
tidak merokok tetapi menghirup asap yang terlibat secara tidak sengaja dari rokok. 7. Sinar
matahari Terutama dalam terang hari. Seperti kita ketahui, matahari memiliki kandungan
ultraviolet juga diyakini menyebabkan kanker kulit. Untuk itu ketika keluar dari ruang
dianjurkan untuk menggunakan pelindung kulit, untuk pakaian misalnya yang tertutup atau
payung. 8. Bahan kimia Dapat terjadi pada sayuran dan buah-buahan yang menggunakan
pestisida berlebihan. Demikian juga, makanan yang menggunakan bahan pengawet kimia,
serta kosmetik atau kosmetik yang mengandung zat kimia juga cukup tinggi. 9. Bakteri dan
virus atau kuman Untuk menghindari serangan bakteri, virus dan kuman yang menyebabkan
kanker kulit adalah selalu menjaga kebersihan dan tidak saling pasangannya selama
hubungan seksual.
9. C. Patofisiologi Kanker kulit merupakan kanker yang paling nampak gejalanya karena
kanker kulit itu ada dibagian terluar dari tubuh kita. Kanker kulit biasanya diawali dari
sebuah bentol atau tompel di bagian kulit tersebut. Kanker kulit pada hakikatnya merupakan
keganasan dari sel-sel yang berkembang tak terkendali. Sel-sel tersebut akan merusak
jaringan-jaringan kulit. Selain itu, sel-sel kanker tersebut tidak akan pernah mati meskipun
telah memasuki usia penghujung. Karena itu terjadi penumpukan di jaringan kulit yang
akhirnya menjadi suatu benjolan. Kanker kulit ini sangat berbahaya karena bisa menyebar ke
daerah atau organ lainnya di dalam tubuh. Untuk mengatasi hal ini, pengobatan konvensional
dan terapi biologis bekerjasama untuk saling mengobati kanker kulit tersebut D. Manifestasi
Klinis Gejala-gejala yang sering muncul akibat kanker kulit antara lain : Benjolan kecil
mengkilap, tidak terasa sakit atau gatal, dan yang semula kecil makin lama makin membesar.
Apabila diraba, benjolan terasa keras kenyal.Kadang –kadang benjolan menjadi hitam atau
kebiruan, bagian tengah mencekung dan tertutup kerak atau keropeng yang mudah berdarah
dila dangkat Benjolan yang permukaannya tidak rata dan mudah berdarah Benjolan ini
membasah dan tertutup keropeng, teraba keras kenyal, dan mudah berdarah bila disentuh
10. Tahi lalat menjadi lebih hitam, gatal, sekitarnya berwarna kemerahan dan mudah
berdarah.Tahi lalat ini bertambah besar dan kadang-kadang di sektarnya timbul bintik-bintik.
Koreng atau borok dan luka yang tidak sembuh Koreng dan luka yang sudah lama, tidak
pernah sembuh walaupun sudah diobati, koreng ini pinggirnya meninggi dan teraba keras
serta mudah berdarah, adanya koreng karena terjadi benturan, bekas luka ang sudah lama atau
terinfeksi. Bercak kecoklatan pada orang tua Bercak ini banyak ditemukan pada muka dan
lengan, bercak ini makin lama permukaannya makin kasar,bergerigi,tetapi tidak rapuh,tidak
gatal, dan tidak sakit. Bercak hitam ysng menebal pada telapak kaki dan tangan Bercak ini
ditemukan pada kulit yang berwarna pucat seperti ditelapak kaki dan telapak tangan. Bercak
ini mula-mula dangkal, berwarna hitam keabuan,batas kabur,tepi tidak teraba, tidak sakit
maupun gatal. Kemudian bercak cepat berubah menjadi lebih hitam, menonjol diatas
permukaan kulit , dan tumbuh ke dalam kulit serta mudah berdarah E. KOMPLIKASI
Kecacatan karena pembedahan terutama bila kanker kulit tersebut kambuh ada wajah yang
membutuhkan reseksi ulang, atau jika eksisi luas dibutuhkan seperti halnya ada melanoma.
Selain itu juga dapat terjadi metastase penyakit ke otak biasanya fatal kecuali bila reseksi
11. Serta dapat menimbulkan metastase tulang dan dapat menimbulkan nyeri berat dan
mengarah pada fraktur dan kompresi medulla spinalis. F. kLASIFIKASI KANKER KULIT
1) Karsinoma sel basal (KSB) a. Definisi Basalioma atau karsinoma sel basal (KSB)
merupakan kanker kulit yang timbul dari lapisan sel basal epidermis atau folikel
rambut.Kanker kulit jenis ini tidak mengalami penyebaran (metastasis) ke bagian tubuh
lainnya, tetapi sel kanker dapat berkembang dan menyebabkan kerusakan jaringan kulit
sekitarnya. Karsinoma sel basal merupakan kanker kulit yang paling sering ditemukan
(Brunner and Suddarth, 2002). b. Manifestasi klinis Bagian tubuh yang terserang Kanker Sel
Basal biasanya diwajah) dan leher. Meskipun jarang dapat pula dijumpai pada lengan, tangan,
badan, kaki dan kulit kepala (Marwali, 2002). Penyakit ini dimulai dengan papula kecil,
warna kuning abu – abu mengkilat, meninggi di atas permukaan kulit, jika kena trauma
mudah berdarah.Papula makin lama makin membesar menjadi makula dan bagian tengah
dapat timbul ulkus atau tidak ada ulkus (Siregar, 2005). Menurut (Marwali, 2000) gambaran
klinis Karsinoma Sel Basal ini bervariasi, yaitu: 2) Karsinoma sel skuamosa a. defenisi
Karsinoma sel skuamosa merupakan proliferasi maligna yang timbul dari dalam
epidermis.Meskipun biasanya muncul pada kulit yang rusak karena sinar matahari, karsinoma
12. normal atau lesi yang sudah ada sebelumnya (Brunner and Suddarth, 2002). Kanker ini
merupakan permasalahan yang lebih gawat karena sifatnya invasive dengan mengadakan
metastase lewat system limfatik atau darah.Metastase menyebabkan 75% kematian akibat
dari karsinoma sel skuamosa (Brunner and Suddarth, 2002). b. Manifestasi klinis Bagian
tubuh yang terserang Kanker Sel Skuamosa biasanya pada daerah kulit yang terpapar sinar
matahari dan membran mukosa, namun dapat pula terjadi pada setiap bagian tubuh.Pada
orang kulit putih lebih sering dijumpai pada daerah muka dan ekstremitas, sedangkan pada
orang kulit berwarna gelap di daerah tropik lebih banyak pada ekstremitas bawah, badan dan
dapat pula dijumpai pada bibir bawah serta punggung tangan (Marwali, 2002). Penyakit ini
dimulai dengan nodula berwarna kulit normal, atau ulkus dengan tepi yang tidak teratur.
Permukaan nodula berbenjol menyerupai kembang kol, pada perabaan keras dan mudah
berdarah yang berasal dari ulkus, permukaan dan tepi meninggi, warna kekuningan. Tumor
menyebar melalui saluran getah bening ke ala-alat lain (Siregar, 2005). 3). Melanoma
dengan terdapatnya melanosit (sel-sel pigmen) dalam lapisan epidermis maupun dermis (dan
kadang-kadang sel subkutan) (Brunner and Suddarth, 2002).. Melanoma Maligna merupakan
suatu jenis sel kanker kulit yang paling ganas dan berasal dari system melanositik kulit.
Biasanya menyebabkan metastasis yang luas dalam waktu yang singkat, tidak saja
13. melalui aliran limfe ke kelenjar regional, tetapi juga menyebar melalui aliran darah
kealat-alat dalam serta dapat menyebakan kematian (Marwali, 2000). Melanoma Maligna
adalah tumor ganas kulit yang berasal dari melanosit dengan gambaran berupa lesi kehitam-
hitaman pada kulit (Siregar, 2005). G. PENCEGAHAN Beberapa tindakan yang dapat
dilakukan untuk menghindari kanker kulit adalah : 1. Terpapar pada waktu yang lama dengan
sinar UV dapat merusak kulit, bila ingin beraktivitas dibawah sinar matahari yang aman
adalah sebelum jam 10 pagi dan sesudah jam 4 sore. Saat dimana sinar matahari tidak terlalu
kuat. 2. Usahakan selalu mencari tempat yang teduh saat anda berada diluar ruangan 3.
Gunakan topi, setidaknya yang mempunyai tepi 4 inc sekeliling, sehingga efektif menutup
wajah, leher dan telinga. 4. Sebaiknya menggunakan baju atau pakaian yang panjang dan
menutupi permukaan tubuh, dengan bahan yang tebal 5. Gunakan sunscreen yang
mengandung sun potrection factor (SPF) yang cukup, 15 menit sebelum terpapar matahari,
ulangi pemakaian bila anda berenang atau berjemur, pastikan jenis sunscreen yang anda
gunakan mampu mencegah radiasi Sinar UV terutama kebagian wajah 6. Meskipun anda
menggunakan pakaian tetap anda harus tetap mengupayakan untuk mengoleskan sunscreen
diarea tertutup 7. Hati-hati sinar UV dapat dipantulkan dari air, pasir, salju, dan permukaan
yang berwarna terang, jadi rajin-rajin mengoleskan suncreen saat anda berada diarea tersebut
14. 8. Ingat radiasi sinar matahari akan menembus kaca dan air, jadi anda tetap
membutuhkan perlindungan saat berada didalam ruangan. 9. Hindari sinar lampu didalam
ruangan dan tanning bed, bisa saja lebih panas untuk kulit anda dibandingkan sinar matahari (
penyakit lain, penyakit kanker kulit atau penyakit kulit dapat dilihat langsung dengan mata
riwayat penyakit. Dan dengan cara melakukan penyayatan mole yang kemudian diamati
dibawah Mikroskop. Dan dapat juga dilakukan diangnosis dengan laser. Dapat menanggkap
gambar tiga dimensi dari perubahan kimia dan struktur yang telah berlangsung dibawah
permukaan kulit manusia. Melihat kelainan kulit yang menonjol pada ukurannya lebih besar
dari 2,5 cm. a. Pengobatan Terdapat banyak alternatif pengobatan : 1. Kuretase dan
kering. Kerugian : - Tidak efektif, hanya bisa di lakukan pada jenis kanker karsioma sel basal.
- tiadak didapat konfirmasi pada batas tepi pembuangan jringan yang adekuat. 2. Bedah
eksesi. Keuntungan : - penyembuhannya cepat dengan luka yang teratur dan kering. Kerugian
15. - membutuhkan waktu. - Biaya mahal - pengambilan jaringan normal dapat berlbihan.
3. Radioterapi. Keuntungan : - bermanfaat pada daerah anatomis yang sulit diterapi dengan
metode pembedahan. - bermanfaat bagi penderita dengan lesi yang luas memungkinkan
kunjungan yang berulang kali. - memberikan efek samping yang signifikan. 4. Bedah beku.
syaraf pembulh darah besar, tulang rawan, dan sistem saluran air mata. Kerugian : - rasa nyeri
evaluasi histopatologi pada tepi irisn menekati 100% dibandingkan dengan tekinik seksi
vertikal tradisional. - dengan analisa tepi irisan yang lengkap dapat diketahui dan ditelusuri
16. - Reseksi hanya pada daerah kanker, sehingga dapat menghemat jaringan atau
PENUNJANG 1. Laboratorium test dan Cuci darah. Test lab dan pemeriksaan darah
membantu mendiagnosa kanker. Sebagian malignasi dapat merubah komposisi atau status
taraf invas dan ketebalan lesi. Biopsy insisi harus dilakukan jika lesi yang dicurigai terlalu
luas untuk dapat diangkat dengan aman tanpa pembentukan sikatriks yang berlebihan
(Runkle & Zalonznik, 1994). Specimen biopsy yang diperoleh dengan pemangkasan,
kuratasee atau aspirasi jarum dianggap bukan bukti histologik penyakit yang dapat
diandalkan. 3. pemeriksaan darah, pemeriksaan sinar x, dan atau CT scan. Untuk melanoma
yang lebih dalam, pemeriksaan mungkin diindikasikan untuk menemukan adanya metastase
Identitas klien Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status, suku/bangsa, diagnosa,
tanggal masuk, tanggal pengkajian, no. medical record, dan alamat. Identitas penanggung
jawab Meliputi nama, umur, alamat, jenis kelamin, pekerjaan, alamat, dan hubungan dengan
klien. Riwayat kesehatan Riwayat kesehatan sekarang RSMRS - Kaji apakah klien sebelum
masuk rumah sakit memiliki riwayat penyakit yang sama ketika klien masuk rumah sakit.
Keluhan utama : Nyeri Riwayat keluhan utama P : nyeri Q : Mendadak dan Hilang timbul R :
Kulit S : 6 (0-10) T : Aktivitas dan pola makan pasien yang tidak teratur • Riwayat kesehatan
dahulu - Kaji apakah klien pernah menderita riwayat penyakit yang sama sebelumnya. -
18. 1. Pengkajian Sekunder Aktivitas / istrahat Gejala : Nyeri karena gerakan, nyeri
tekan, memburuk karena kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi secara bilateral dan
jari tangan/kaki (mis., pucat intermiten,sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum
identitas pribadi, (mis.,ketergantungan pada diri orang lain). Makanan dan cairan Gejala : -
19. - Ketergantungan pada diri orang lain. Neurosensori Gejala : Kebas/kesemutan pada
Nyeri/Kenyamanan Gejala : Fase akut dari nyeri mungkin/mungkin tidak disertai oleh
pembengkakan jaringan lunak pada sendi.Rasa nyeri kronis dan kekakuan (terutama pada
pagi hari). Keamanan Gejala : - Kulit mengkilat, tegang; nodul subkutaneus. - Lesi kulit,
ulkus kulit - Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga. - Demam ringan
menetap. - Kekeringan pada mata dan membran mukosa. 2. Pengkajian Fisik • Tanda-tanda
Vital Saat Pasien Masuk Rumah Sakit • Suhu tubuh : 37 0 C • Denyut Nadi : 60 kali /menit •
: baik
20. - Dua bentuk: tidak - Rasa sakit : tidak Tanda-tanda radang tidakada Pemeriksaan mata
Sputum: tidak ada Nyeri: tidakada Kemampuan melakukan aktifitas : normal Batukdarah :
tidak Rontgen Foto terakhir : tidakdilakukan .Hasil tidakada Sirkulasi : Nadi Perifer:
70kali/detik Capilary Refilling : 3detik Distensi Vena Jugularis : Tampak Suara Jantung
sadar Orientasi : pasien dapat berorientasi terhadap waktu Koordinasi : pasien dapat
berkoordinasi dengan anggotagerak tubuh j. Muskuloskeletal : Nyeri pada bagian digit manus
Turgor : jelek 3. Pengkajian kdm 1. Aktivitas / istirahat Perubahan pada pola istirahat dan
jam kebiasaan tidur pada malam hari ; adanya factor – factor yang mempengaruhi tidur,
keterbatasan
22. partipasi dalam hobi, latihan, pekerjaan atau profesi denganpemajanan karsinogen
lingkungan , tingkat stress tinggi. 2. Sirkulasi Perubahan pada tekanan darah. 3. Integritas ego
Masalah tentang perubahan penampilan Menyangkal diagnosis , perasan tidak berdaya, putus
asa , tidak mampu, tidak bermakna dan depresi. 4. Eliminasi Perubahan pada pola defekasi,
Perubahan eliminasi urinarius 5. Makanan / cairan Kebiasaan diet buruk misal : rendah serat,
tinggi lemak, aditif, dan bahan pengawet. Anoreksia , intoleransi makanan, Penurunan pada
berat badan. 6. Nyeri / kenyamanan Ada nyeri, atau derajat bervariasi misalnya : ketidak
nyamanan ringan sampai nyeri berat. 7. Keamanan Pemajanan pada kimia toksik,
23. Masalah seksual misalnya dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat kepuasaan.
Data subyektif -Klien mengatakan tahi lalat sering gatal dan dilakukan garukan yang
mengakibatkan luka dan berair. - Klien mengatakan nyeri dibagian luka - Keluarga Klien
mengatakan klien mudah tersinggung. - Keluarga Klien mengatakan klien susah makan. .
Data obyektif . - Kondisi luka sebagian kuning kehijauan dan berbau - Luka klien terlihat
kemerahan - Klien tampak meringis - Klien terlihat tidak berdaya ANALISIS DATA Data
Subjektif Data Objektif Diagnosa Keperawatan - Klien mengatakan tahi lalat sering gatal dan
dilakukan garukan yang mengakibatkan luka dan berair. - Ny. B (62 tahun) memiliki tahi
lalat di sebelah hidung bagian kiri berwarna hitam kehijau- hijauan - Luka semakin lama
semakin besar dan pipi, hidung, dan bibir bawah juga menjadi luka. - Kondisi luka sebagian
kuning kehijauan dan berbau Gangguan integritas kulit b/d efek radiasi, proses malignansi.
24. - - Luka klien terlihat kemerahan - Teraba panas didaerah luka - Terlihat bengkak
didaerah luka Resiko tinggi penyebaran Infeksi - klien mengatakan nyeri dibagian luka -
Pasien tampak meringis - HR,RR,TD meningkat Gangguan rasa nyaman nyeri - Luka
semakin lama semakin besar, pipi, hidung, dan bibir bawah juga menjadi luka. Kondisi luka
sebagian kuning kehijauan dan berbau. - Keluarga klien mengatakan bahwa ny B hanya
berdiam diri di rumah saja karena - Ny. B (62 tahun) memiliki tahi lalat di sebelah hidung
bagian kiri berwarna hitam kehijau- hijauan - Luka semakin lama semakin besar dan pipi,
hidung, dan mata juga menjadi luka. - Kondisi luka sebagian kuning kehijauan dan berbau -
25. merasa malu kepada orang lain dengan keadaannya sekarang - Keluarga klien
mengatakan saat ini klien mudah tersinggung - Keluarga klien mengatakan klien susah untuk
makan - Keluarga klien mengatakan berat badan klien menurun - Klien tidak menghabiskan
makanannya - Klien terlihat lebih kurus Resiko pemunahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Prioritas Masalah 1.Gangguan integritas kulit 2.Resiko penyebaran infeksi 3 Gangguan rasa
26. B. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan integritas kulit b/d efek radiasi, proses
malignansi. 2. Resiko tinggi penyebaran Infeksi 3. Gangguan rasa nyaman nyeri 4. Perubahan
citra tubuh 5. Resiko pemunahan nutrisi kurang dari kebutuhan C. Intervensi N o. Diagnosa
Keperaw atan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional 1. Ganggua n
integritas kulit b/d efek radiasi, proses malignan si. Setelah dilakuka n intervens i keperaw
atan selama 3x24 jam, ganggua n integritas kulit bisa diatasi dengan kriteria 1. Kaji kulit
dengan sering terhadap efek samping terapi kanker; perhatikan kerusakan/ pelambatan
penyembuhan luka. Tekan kan pentingnya melaporkan area terbuka pada pemberi perawatan.
2. Mandikan dengan air hangat dan sabun 1. Efek kemerahan dan kulit samak ( reaksi radiasi)
dapat terjadi dalam area radiasi. Deskuaminasi kering ( kekeringan dan pruritus), deskuamasi
lembab ( lepuh) ulserasi, kehilangan rambut, kehilangan dermis, dan kelenjar keringat juga
dapat terlihat. Selain itu reaksi kulit dapat terjadi pada bebebrapa agen kemoterapi.
27. hasil: 1. Luka tidak berair 2. Luka tidak bau ringan. 3. Dorong pasien untuk
menghindari menggaruk dan menepuk kulit yang kering dari pada menggaruk. 4. Anjurkan
pasien untuk menghindari krim kulit apapun, salep, dan bedak kecuali di izinkan dokter. 5.
Tinjau protokol perawatan kulit untuk pasien yang mendapat terapi radiasi. 6. Hindari
menggaruk atau menggunakan sabun, losion, atau deodoran pada area; hindari memberikan
panas atau mengusahakan mencuci tanda/ tato yang ada di kulit 2. Memertahankan
kebersihan tanpa mengiritasi kulit. 3. Membantu mencegah friksi/ trauma kulit. 4. Dapat
meningkatkan iritasi/ reaksi secara nyata. 5. Dilakukan untuk meinimalkan trauma pada area
28. sebagai identifikasi area iradiasi. Kolaborasi: 1. Pemeriksaan kultur pus. 2. Pemberian
obat topikal 3. Penjadwalan terapi selanjutnya: Kemoterapi atau bedah. 1. Pemeriksaan kultur
pus untuk mengetahui perkembangan penyakit, apakah terjadi infeksi atau tidak. 2.
Mengurangi bau tidak sedap. 3. Kanker klien sudah stadium 3, diperlukan terapi lanjutan
seperti kemoterapi untuk mengontrol sel- sel kanker atau tahap pembedahan untuk
membuang sel kanker. 2. Resiko tinggi penyebar an infeksi berhubun gan dengan malnutris i.
Setelah dilakuka n intervens i keperaw atan selama 3x24 jam, infeksi 1. Tingkatkan prosedur
mencuci tangan yang baik dengan staf dan pengunjung. Batasi pengunjung yang mengalami
infeksi. Tempatkan pada isolasi sesuai indikasi. 2. Tekankan higene personal 1. Lindungi
pasien dari sumber – sumber infeksi, seperti pengunjung dan staf yangmengalami ISK 2.
29. tidak menyeba r kearea yang lain dengan kreteria hasil: Luka tidak terdapat kemerah an
Luka tidak teraba panas 3. Patau suhu 4. Hindari/ batasi prosedur invasif. Taati teknik
aseptik. sekunder. 3. Peningkatan suhu terjadi bila tidak tertutup oleh obat kortikostreoid atau
anti inflamsi karena berbagai faktor misal efek samping terapi kemoterapi, proses penyakit
atau infeksi. Identifikasi dini proses infeksi memungkinkan terapi yang tepat untuk di mulai
dengan segera. 4. Menurunkan resiko kontaminasi, membatasi entri portal terhadap agen
infeksius. 3 Nyeri akut berhubun gan Setelah dilakuka n intervens 1. Tentukan riwayat nyeri
misal lokasi nyeri, frekuensi, durasi, dan 1. informasi memberikan data dasar untuk
saraf atau suplai vaskular nya,obstr uksi jaringan saraf,infl amasi.). i keperaw atan selama
3x24 jam, nyeri bisa berkuran g dengan kreteria hasil: Klien tidak terlihat meringis Nyeri
pasien/ orang terdekat apa yang diharapkan. 3. Berikan tindkan kenyamanan dasar misal
reposisi, gosokan punggung dan aktifitas hiburan misal musik dan televisi. 4. Dorong
Catatan : pengalaman nyeri adalah individual yang di gabungkan dengan baik respons fisik
dan emosional. 2. Ketidak nyamanan rentang luas adalah umum misalkan nyeri insisi, kulit
terbakar, nyeri punggung bawah, sakit kepala tergantung pada prosedur/ agen yang
31. bimbingan imajinasi, tertawa, musik dan sentuhan teraupetik 5. Evaluasi penghilang
nyeri/ kontrol. Nilai aturan pengobatan bila perlu. kan rasa kontrol. 5. Tujuan nya adalah
kontrol nyeri maksimum dengan pengaruh minimum pada AKS. 4. Perubaha n nutrisi kurang
dari kebutuha n berhubun gan dengan konsekue nsi kemotera pi Setelah dilakuka n intervens i
keperaw atan selama 1x24 jam, klien bisa menghab iskan makanan ya dengan kreteria hasil 1.
Pantau masukan makan setiap hari, biarkan pasien menyimpan buku harian tentang makanan
sesuai indikasi. 2. Ukur tinggi, berat badan dan ketebalan lipatan kulit trisep.pastikan jumlah
penurunan berat badan saat ini. Timbang berat badan setiap hari. 3. Dorong pasien untuk
makan diet tinggi kalori kaya nutrien, dengan masukan cairan adekuat. 1. Mengidentifikasi
khusus nya bila berat badan dan pengukuran antropometrik kurang dari norma 3. Kebutuhan
jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan ( untuk menghilangkan produk sisa).
Sumplemen dapat
32. Klien menghab iskan makanan BB tidak turun Dorong penggunaan suplemen dan
makan sering/ lebih sedikit yang di bagi – bagi selama sehari. 4. Ciptakan suasana makan
malam yang menyenangkan, dorong pasien untuk berbagi makanan dengan keluarga/ teman
sebelum makan. memainkan peran penting dalam mempertahan kan masukan kalori dan
protein adekuat. 4. Membuat waktu makan lebih menyenangkan yang dapat meningkat kan
masukan. 5. Dapat mencegah awitan atau menurunkan berat nya mual, penurunan anoreksia,
dan memungkinkan pasien meningkatkan masukan oral 5 Ganggua n harga diri berhubun gan
dengan proses Setelah dilakuka n intervens i keperaw atan 1. Diskusikan dengan pasien/
orang terdekat bagaimana diagnosis dan pengobatan yang mempengaruhi kehidupan pribadi
pasien/ rumah dan 1. Membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses
33. penyakit, kecacata n bedah,ef ek samping kemotera pi atau radiotera pi. selama 3x24
jam, nyeri bisa berkuran g dengan kreteria hasil: Klien tidak terlihat meringis Nyeri klien
berkuran g aktivitas kerja. 2. Dorong diskusi tentang/ pecahkan masalah tentang efek kanker/
pengobatan pada peran sebagai ibu rumah tangga, orang tua, dan sebagai nya. 3. Berikan
dukungan emosi untuk pasien/ orang terdekat selama tes diagnostik dan fase pengobatan. 4.
Gunakan sentuhan selama interaksi , bila dapat diterima pada pasien dan mempertahankan
beradaptasi/menyesuai kan dengan efek kanker atau efek samping terapi banyak memerlukan
dukungan tambahan selama periode ini. 4. Pemastian individualitas dan penerimaan penting
kali /menit -Tekanan Darah : 90/70mmHg 3. Menyelidiki keluhan nyeri,catat lokasi dan
intensitas (skala 0-10).Hasil: Nyeri pada tahi lalat 4.Memberikan matras/kasar keras,bantal
kecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan. Hasil: Pasien belum merasa nyaman.
5.Membiar posisi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk di kursi. Tingkatkan istirahat di
tempat tidur sesuai indikasi. S : Pasien mengatakan masih terasa nyeri Pasien belum merasa
nyaman O : KU: lemah TTV: -Suhu tubuh: 37 0 C -Denyut Nadi: 60 kali /menit -Pernafasan:
18 kali /menit -Tekanan Darah : 90/70mmHg Edema pada tahi lalat, nyeri masih terasa,
penggunaan bantal. Hasil: pasien belum nyaman. 7.Mendorong untuk sering mengubah
posisi.Hindari gerakan yang menyentak. Hasil: Pasien masih merasa nyeri 8.Menganjurkan
pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada waktu bangun dan/atau pada waktu
tidur. Hasil: Anjuran diterima dan dilakukan. 9.Menyediakan waslap hangat untuk
mengompres sendi- sendi yang sakit beberapa kali sehari. Pantau suhu airkompres,air mandi
dan sebagainya. Hasil: masih terasa nyeri. 10.Memberikan Obat analgetik sesuai
TTV.Hasil : -Suhu tubuh: 37 0 C -Denyut Nadi: 60 kali /menit -Pernafasan: 18 kali /menit -
sesuai
36. pemantauan tingkat inflamasi/rasa sakit pada tahi lalat.Hasil: Rasa sakit seperti ditusuk-
tusuk. 3.Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan. Jadwal aktivitas untuk
memberikan periode istirahat yang terusmenerus dan tidur malam hari tidak terganggu. Hasil:
Pasien sulit untuk istirahat dan tidur.. 4.Mengubah posisi dengan sering dengan jumlah
pegangan tangga pada bak/pancuran dan toilet, Hasil: pasien merasa aman dan nyaman.
mengatakan sulit untuk istirahat dan tidur. -Pasien belum merasa nyaman. O : TTV: -Suhu
tubuh: 37 0 C -Denyut Nadi: 60 kali /menit -Pernafasan: 18 kali /menit -Tekanan Darah :
90/70mmHg Pasien anemia sedang, tidak bisa tidur nyenyak, obat yang diberikan untuk
mengatasi nyeri dan menekan inflamasi. A : -Masalah belum teratasi P : -Intervensi lanjut 1.
Hasil: Pasien ingin segera sembuh dan dapat mandiri. 2.Mendiskusikan arti dari
pribadi pasien dalam menfungsikan gaya hidup sehari- hari,termasuk aspek-aspek seksual.
Hasil: aktivitas normal pasien dibantu orang lain. 3.Mendiskusikan persepsi pasien mengenai
perilaku positif yangdapat membantu koping. Hasil: Pasien berusaha untuk n tingkat
rentang gerak aktif/pasif. 5.Mengubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup
obatan analgetik S : Pasien mengatakan ingin segera sembuh. Pasien ingin dapat beraktivitas
secara mandiri.
dalam merencanakan perawatan dan membantu jadwal aktivitas. Hasil: Pasien dapat
39. 2 2.Mengkaji TTV. Hasil : -Suhu tubuh: 37 0 C -Denyut Nadi: 70 kali /menit -
lokasi dan intensitas (skala 0-10). Hasil: Nyeri pada digiti manus dan. Skala nyeri 5
Hasil: Pasien belum merasa nyaman. 5.Membiarkan pasien mengambil posisiyang nyaman
pada waktu tidur atau duduk di kursi. Tingkatkan istirahat di tempa tidur sesuai indikasi.
Hasil: aktivitas pasien dibatasi agar nyeri berkurang. 6.Menempatkan/pantau penggunaan
banta. Hasil: pasien belum nyaman. 7.Mendorong untuk sering mengubah posisi.Hindari
gerakan yang menyentak. Hasil: Pasien masih merasa kaku sendi. 8.Menganjurkan pasien
untuk mandi airhangat atau mandi terasa nyeri dan kaku. Pasien belum merasa nyaman O :
KU lemah TTV: -Suhu tubuh: 37 0 C -Denyut Nadi: 70 kali /menit -Pernafasan: 20 kali
/menit -Tekanan Darah : 100/800mmHg Edema pada tahi lalat, skalanyeri 5, anemia
berkurang,aktivitas pasien dibatasi agarnyeri dapat berkurang, obat yang diberikan untuk
40. 0 2 pancuran pada waktubangun dan/atau pada waktu tidur. Hasil: Anjuran diterima
dan dilakukan. 9.Menyediakan waslap hangat untuk mengompres sendi- sendi yang
sakitbeberapa kali sehari. Pantau suhu air kompres,air mandi dan sebagainya.Hasil: masih
TTV. Hasil : -Suhu tubuh: 37 0 C -Denyut Nadi: 70 kali /menit -Pernafasan: 20 kali /menit -
inflamasi/rasa sakit pada sendi. Hasil: Rasa sakit seperti ditusuk-tusuk agak berkurang.
memberikan periode istirahat yang terusmenerus dan tidur malam hari tidak terganggu. Hasil:
Pasien sulit untuk 4.Memberikan matras 5.Membiarkan pasien mengambil posisi yang
posisi. 8.Menganjurkan pasien untuk mandi air hangat. 9.Menyediakan waslap hangatuntuk
Pasien mengatakan rasa nyeriseperti ditusuk-tusuk agak berkurang. Pasien mengatakan sulit
latihan resistif dan isometrik jika memungkinkan. Hasil: rentang gerak pasien masih terbatas.
tinggi,berdiri,berjalan. Hasil: Pasien masihmerasa nyeri dan kaku. 7.Berikan lingkungan yang
dantoilet, penggunaan alat bantumobilitas/kursi roda penyelamat. Hasil: pasien merasa aman
belum merasa nyaman. O : TTV: -Suhu tubuh: 37 0 C -Denyut Nadi: 70 kali /menit -
rentang gerak aktif/pasif. 5.Mengubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup
6.Berikan
42. Hasil: obat yang diberikan untuk mengatasi rematik dan menekan inflamasi.
Hasil: Pasien ingin segera sembuh dan dapat mandiri. 2.Mendiskusikan arti
Pasien ingin dapat beraktivitas secara mandiri. O : Aktivitas Pasien masih bergantung pada
kehilangan/perubah
43. membantu koping. Hasil: Pasien berusaha untuk dapat beraktivitas secara mandiri
TTV. Hasil : -Suhu tubuh: 37 0 C -Denyut Nadi: 80 kali /menit -Pernafasan: 20 kali /menit -
0-10). Hasil: Nyeri pada sendi digiti manus danpergelanggan tangan. Skala nyeri 4
membaik. TTV: -Suhu tubuh: 37 0 C -Denyut Nadi: 80 kali /menit -Pernafasan: 20 kali
44. 0 Hasil: Pasien merasa nyaman. 5.Membiarkan pasien mengambil posisiyang nyaman
pada waktu tidur atau duduk di kursi. Tingkatkan istirahat di tempattidur sesuai indikasi
bantal. Hasil: pasien merasa nyaman. 7.Menganjurkan pasien untuk mandi airhangat atau
mandi pancuran pada waktubangun dan/atau pada waktu tidur. Hasil: Anjuran diterima dan
dilakukan. 8.Menyediakan waslap hangat untuk mengompres sendi- sendi yang sakitbeberapa
kali sehari. Pantau suhu airkompres,air mandi dan sebagainya. Hasil: nyeri berkurang.
9.Memberikan Obat analgetik sesuai instruksi/resep dokter.Hasil: obat yang diberikan untuk
mengurangi nyeri 1.Mengkaji TTV. Hasil : -Suhu tubuh: 37 0 C -Denyut Nadi: 80 kali /menit
-Pernafasan: 20 kali /menit -Tekanan Darah : 110/80mmHg Edema pada tahi lalat, skala nyeri
4,aktivitas pasien dibatasi agar nyeri dapat berkurang, obat yangdiberikan untuk mengurangi
Rasa sakit seperti ditusuk-tusuk berkurang. 3.Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika
diperlukan. Jadwal aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang terusmenerus dan tidur
malam hari tidak terganggu. Hasil: Pasien sedikit nyaman untuk istirahat dan tidur.
angan tangga pada bak/pancuran dantoilet, Hasil: pasien merasa aman dan nyaman.
ingin segera sembuh dandapat mandiri. air hangat. 9.Menyediakan waslap hangat untuk
sudah bisa untuk istirahat dan tidur. Pasien sedikit merasa nyaman. O : TTV: -Suhu tubuh:
370C -Denyut Nadi: 80 kali /menit -Pernafasan: 20 kali /menit -Tekanan Darah :
100/80mmHg Rentang gerak terbatas, sudahbisa tidur nyenyak, obat yangdiberikan untuk
mengatasirematik
sertakan pasien dalammerencanakan perawatan dan membantu jadwal aktivitas. Hasil: Pasien
posisi dengan seringdengan jumlah personel Cukup 6.Berikan lingkungan yang aman
48. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kanker kulit adalah penyakit dimana kulit
kehilangan kemampuannya untuk generasi dan tumbuh secara normal.Sel-sel kulit yang sehat
secara normal dapat membelah diri secara teratur untuk menggantikan sel-sel kulit mati dan
tumbuh kembali. Kanker kulit adalah jenis kanker yang terletak dipermukaan kulit,sehingga
mudah dikenali. Namun karena gejala awal yang ditimbul dirasakan tidak begitu
kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada beberapa factor resiko yang dapat
menyebabkan timbulnya kanker kulit yaitu: Paparan Sinar Ultraviolet (UV), Kulit Putih,
Paparan Karsinogen, Genetik/Faktor Keturunan. Ada beberapa kelainan kulit yang harus
dicurigai sebagai kanker kulit yaitu :Benjolan kecil yang membesar , Benjolan yang
permukaannya tidak rata dan mudah berdarah, Tahi lalat yang berubah warna, Koreng atau
borok dan luka yang tidak mau sembuh, Bercak kecoklatan pada orang tua, Bercak hitam
ysng menebal pada telapak kaki dan tangan. B. Saran Demikian makalah ini dibuat semoga
bisa memberikan manfaat kepada kita semua yang membaca, untuk lebih waspada terhadap
segala sesuatu keganjilan pada tubuh. Banyak dan kekurangan pada makalah ini kami mohon
maaf, karena kami masih dalam tahap belajar. Saran dan kritik yang membangun sangat kami
A. (2010). Kanker kulit Indonesia. Diperoleh pada tanggal 7 April 2011 Baughman, Diane,
C & Joann, C, Hackley. (2000). Keperawatan medical bedah : buku saku dari Brunner &
Suddarth. Jakarta : EGC. Corwin, E.J.(2009). Buku saku patofisiologi. Jakarta : EGC.
Engram, Barbara. (2004) Rencana asuhan keperawatan medikal bedah. Jakarta: EGC.