Anda di halaman 1dari 2

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit darah tinggi yang dalam istilah medis disebut Hipertensi dianggap
sebagai penyakit serius karena dampak yang ditimbulkan sangat luas, bahkan
dapat berakhir pada kematian. Gejala Hipertensi juga dijuluki sebagai silent killer,
karena dapat mengakibatkan kematian mendadak bagi penderitanya. Penyakit ini
diperkirakan menyebabkan 4,5% dari beban penyakit secara global dan
prevalensinya hampir sama besar di negara berkembang maupun di negara maju
(WHO, 2003).
Penyakit hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama gangguan
jantung. Selain mengakibatkan gagal jantung, hipertensi dapat mengakibatkan
terjadinya gagal ginjal maupun penyakit serebrovaskular (Depkes, 2006).
Presentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara
berkembang. Data Global Status Report Noncommunicable Disease 2010 dari
WHO menyebutkan, 40% negara ekonomi berkembang memiliki penderita
hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35 %. Kawasan Afrika memegang posisi
puncak penderita hipertensi sebanyak 46%. Sementara kawasan Amerika
sebanyak 35%, 36% terjadi pada orang dewasa (Candra, 2013). Daerah Rindang
Benua RT 004, 007, 009/ RW XXVI memiliki penderita hipertensi sebanyak 16
orang (74%).
Di Indonesia angka kejadian hipertensi berkisar 6-15% dimana masih
banyak penderita yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan terutama
daerah pedesaan. Data NHANES 2005-2008 memperlihatkan kurang lebih 76,4
juta orang berusia ≥20 tahun adalah penderita hipertensi, berarti 1 dari 3 orang
dewasa menderita hipertensi (Candra, 2013).
Oleh karena peningkatan angka kesakitan hipertensi yang tinggi, tindakan
penanggulangan hipertensi sudah banyak dilakukan dan tersedia banyak obat
untuk mengatasi hipertensi tetapi tata laksana hipertensi masih jauh dari berhasil.
Pemilihan antihipertensi ditentukan oleh keadaan klinis pasien, derajat hipertensi
dan sifat obat antihipertensi tersebut.
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah sebagai
berikut : “Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Keluarga Tn. H dengan Masalah
kesehatan Hipertensi Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pahandut Palangka
Raya?”.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga Tn. H di Wilayah kerja
UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Melakukan pengkajian keperawatan keluarga pada keluarga Tn. H
2) Merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. H
3) Menyusun intervensi keperawatan pada keluarga Tn. H
4) Melaksanakan implementasi keperawatan pada keluarga Tn. H
5) Melakukan evaluasi keperawatan pada keluarga Tn. H
6) Melakukan dokumentasi keperawatan pada keluarga Tn. H
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Pengembangan Ilmu Keperawatan
Meningkatkan mutu pelayanan perawatan di Puskesmas kepada keluarga
agar dapat merawat anggota keluarga yang menderita Hipertensi.
1.4.2 Bagi Tempat Praktik
Sebagai informasi dan bahan bacaan untuk memberi umpan balik bagi
keluarga mengenai bagaimana asuhan keperawatan pada keluarga dengan masalah
Hipertensi.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil laporan diharapkan dapat memberikan informasi yang nyata dan
aktual sehingga dapat menambah referensi bagi mahasiswa sebagai literatur
pendidikan dan menunjang peningkatan pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai