Penyakit darah tinggi yang dalam istilah medis disebut Hipertensi dianggap sebagai penyakit serius karena dampak yang ditimbulkan sangat luas, bahkan dapat berakhir pada kematian. Gejala Hipertensi juga dijuluki sebagai silent killer, karena dapat mengakibatkan kematian mendadak bagi penderitanya. Penyakit ini diperkirakan menyebabkan 4,5% dari beban penyakit secara global dan prevalensinya hampir sama besar di negara berkembang maupun di negara maju (WHO, 2003). Penyakit hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama gangguan jantung. Selain mengakibatkan gagal jantung, hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya gagal ginjal maupun penyakit serebrovaskular (Depkes, 2006). Presentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara berkembang. Data Global Status Report Noncommunicable Disease 2010 dari WHO menyebutkan, 40% negara ekonomi berkembang memiliki penderita hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35 %. Kawasan Afrika memegang posisi puncak penderita hipertensi sebanyak 46%. Sementara kawasan Amerika sebanyak 35%, 36% terjadi pada orang dewasa (Candra, 2013). Daerah Rindang Benua RT 004, 007, 009/ RW XXVI memiliki penderita hipertensi sebanyak 16 orang (74%). Di Indonesia angka kejadian hipertensi berkisar 6-15% dimana masih banyak penderita yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan terutama daerah pedesaan. Data NHANES 2005-2008 memperlihatkan kurang lebih 76,4 juta orang berusia ≥20 tahun adalah penderita hipertensi, berarti 1 dari 3 orang dewasa menderita hipertensi (Candra, 2013). Oleh karena peningkatan angka kesakitan hipertensi yang tinggi, tindakan penanggulangan hipertensi sudah banyak dilakukan dan tersedia banyak obat untuk mengatasi hipertensi tetapi tata laksana hipertensi masih jauh dari berhasil. Pemilihan antihipertensi ditentukan oleh keadaan klinis pasien, derajat hipertensi dan sifat obat antihipertensi tersebut. 2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah sebagai berikut : “Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Keluarga Tn. H dengan Masalah kesehatan Hipertensi Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya?”. 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga Tn. H di Wilayah kerja UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya. 1.3.2 Tujuan Khusus 1) Melakukan pengkajian keperawatan keluarga pada keluarga Tn. H 2) Merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. H 3) Menyusun intervensi keperawatan pada keluarga Tn. H 4) Melaksanakan implementasi keperawatan pada keluarga Tn. H 5) Melakukan evaluasi keperawatan pada keluarga Tn. H 6) Melakukan dokumentasi keperawatan pada keluarga Tn. H 1.4 Manfaat 1.4.1 Bagi Pengembangan Ilmu Keperawatan Meningkatkan mutu pelayanan perawatan di Puskesmas kepada keluarga agar dapat merawat anggota keluarga yang menderita Hipertensi. 1.4.2 Bagi Tempat Praktik Sebagai informasi dan bahan bacaan untuk memberi umpan balik bagi keluarga mengenai bagaimana asuhan keperawatan pada keluarga dengan masalah Hipertensi. 1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan Hasil laporan diharapkan dapat memberikan informasi yang nyata dan aktual sehingga dapat menambah referensi bagi mahasiswa sebagai literatur pendidikan dan menunjang peningkatan pengetahuan.