Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

1. Pengkajian
A. Identitas
1. biodata klien
a. Nama : Mahsuna
b. Tempat tanggal lahir : Gresik, 28 Desember 1990
c. Umur : 27 tahun
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Suku Bangsa : Indonesia
f. Status Perkawinan : Sudah Menikah
g. Pendidikan : SMP
h. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
i. Alamat : Duduk sampean gresik
j. Tanggal Masuk : 22 Desember 2017
k. No. Register : 4758
2. Penanggung Jawab
a. Nama : Diah Lisma Ningsih
b. Alamat : Duduk sampean gresik
c. Umur : 20 tahun
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Pendidikan : SMP
f. Tempat/Tanggal Lahir : Gresik, 12 Desember 1997
g. Hubungan dengan klien : Adik Kandung

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama :
Klien mengatakan sering mual muntah dan tidak nafsu makan.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Klien datang pada tanggal 22 Desember 2017 dengan keluhan nafsu makan
meningkat, badan terasa lemas, luka di kaki, dan sering kencing pada malam
hari. Pada tanggal 26 Desenber 2017 klien masih mengeluh mual muntah, tidak
nafsu makan, pusing, banyak kencing, luka di kaki tidak sembuh-sembuh, sering
kencing pada malam hari, dan luka di kaki tidak sembuh-sembuh serta mati rasa.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu :
Klien pernah mengalami Diabetes sejak 1 tahun lalu.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Ada keluarga yang menderita Diabetes, yaitu kakeknya.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Penampilan atau keadaan umum :
Klien lemas, terpasang infus, dan hanya berbaring di tempat tidur.
2. Tingkat kesadaran :
Composmentis.
3. Tanda-Tanda Vital
1. Suhu Tubuh : 36, 5oC
2. Tekanan Darah : 110/70 mmHg
3. Nadi : 70 x/menit
4. RR : 20 x/menit
5. BB : 40 kg
6. TB : 150 cm
4. GDA : 250 mg/dl
5. Pemeriksaan Head to Toe
a. Pemeriksaan Kepala
1. Tulang tengkorak : Inspeksi (bentuk mesocepal, ukuran kranium, bulat
sempurna, tidak ada deformitas, tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran
kepala) Palpasi (tidak ada nyeri tekan)
2. Kulit kepala : Inspeksi (kulit kepala kotor, tidak ada lesi, tidak ada
skuama, tidak ada kemerahan, tidak ada nevus)
3. Wajah : Inspeksi (ekspresi wajah bingung, keadaan simetris, tidak ada
edema, dan tidak ada massa) Palpasi : (tidak ada kelainan sinus)
4. Rambut : Inspeksi (rambut kotor, ada ketombe, tidak ada uban) Palpasi
(rambut rontok)
5. Mata : Inspeksi (bulat besar, bersih tidak cowong, simestris, konjungtiva
anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor, diameter 3 mm, reflek cahaya
positif, gerakan mata tidak normal, fungsi penglihatan tidak terlalu baik)
Palpasi (bola mata normal, tidak ada nyeri tekan)
6. Hidung : Inspeksi (keadaan kotor, tidak ada lendir, tidak ada polip,
tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada deviasi septum, mukosa
lembab, warna cokelat, tidak ada benda asing) Palpasi (tidak ada nyeri
tekan)
7. Telinga : Inpeksi (Simetris, kotor, fungsi pendengaran baik, tidak ada
serumen, tidak terdapat kelainan bentuk) Palpasi (normal tidak ada
lipatan, ada nyeri)
8. Mulut : Inspeksi (kotor, tidak ada stomatitis, mukosa bibir pucat,
lidah simetris, lidah kotor, gigi kotor, ada sisa makanan, berbau, faring
tidak ada pembekakan, tonsil ukuan normal, uvula simetris) Palpasi (tidak
ada lesi)
9. Leher dan Tenggorok : Inspeksi dan Palpasi (Tidak ada pembesaran
jvp, tidak ada pembesaran limfe)
b. Pemeriksaan Dada dan Thorak
1. Paru-paru :
Inspeksi : Pergerakan dinding dada normal, tidak ada batuk, nafas
dada frekuensi nafas 20 x/menit.
Palpasi : Suara fremitus kanan-kiri, tidak ada nyeri tekan, .
Perkusi : Sonor pada saluran lapang paru.
Auskultasi : Suara dasar paru vesikuler, tidak ada weezing.
2. Jantung :
Inspeksi : Normal (Iktus kordis tidak tampak).
Palpasi : Normal (Iktus kordis teraba pada V±2cm)
Perkusi : Normal (Pekak)
Auskultasi : Normal (BJ I-II Murni, tidak ada gallop, tidak ada murmur)
c. Pemeriksaan Payudara
Inspeksi : Bersih, tidak ada pembekakan, bentuk simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
d. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Perut datar, tidak ada bekas post operasi, warna cokelat, permukaan
normal
Auskultasi : Bising usus 10x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak ada benjolan, kulit normal, Hepar tidak teraba,
limpa tidak teraba, Ginjal tidak teraba, tidak ada ascites, tidak ada nyeri pada
Titik Mc. Burney
Perkusi : Timpani, tidak ada cairan atau udara
e. Pemeriksaan Ekstremitas
1. Ekstremitas Atas :
Inspeksi : Jari tangan lengkap, kuku bersih, bentuk simetris, tidak ada
sianosis di lengan kanan atas, tidak ada edema.
Palpasi : Denyut nadi 70 x/menit, kuku normal, kekuatan menggenggam
normal
2. Ektremitas Bawah :
Inspeksi : Warna kulit hitam pada kaki, kuku kotor, luka tidak ada batas,
ada bulu, ada lesi, tidak ada edema, tidak ada sianosis, persendian normal.
Palpasi : Nadi 70 x/menit, tidak ada nyeri tekan
3. Tulang Belakang :
Inspeksi : Postul normal, vertebra normal, lengkungan normal
Palpasi : Otot bekerja baik
f. Pemeriksaan Kulit
Inspeksi : Kulit kering, Kulit pucat, tidak ada lesi
Palpasi : Tekstur normal, ada turgor

D. Pola Kesehatan Fungsional


1. Pola persepsi kesehatan – pemeliharaan kesehatan
Keluarga mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga
yang sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
2. Pola metabolisme nutrisi
BB awal 43 kg, BB sekarang 40 kg
Makan: Setiap makan habis 3 sendok makan
Minum: Sering minum sekitar 8 liter/hari.
3. Pola eliminasi
BAK : Poliuria 10 liter/hari
BAB : Normal.
4. Pola aktivitas
Aktivitas yang dilakukan klien tidak banyak karena klien merasa lemas dan
mudah lelah.
5. Pola istirahat – tidur
Klien terdapat gangguan tidur (insomnia).
6. Pola kognitif – persepsi
Klien merasa takut bila penyakitnya tidak bisa sembuh.
7. Pola persepsi diri – konsep diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan cepat pulang ke rumah.
8. Pola hubungan – peran
Klien hanya berkomunikasi dengan keluarga dekat.
9. Pola seksual – reproduksi
Klien berjenis kelamin perempuan, tidak mengalami gangguan genetalia / organ
reproduksi.
10. Pola penanganan masalah – strees – toleransi
Mal adaptif dan kalau ada masalah klien lebih banyak diam.
11. Pola keyakinan – nilai-nilai
Klien beragama islam. Keluarga yakin semuanya sudah diatur oleh Allah.

E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Labolatorium
o Hb : 9 g/dl
o Leukosit : 3000 sel/mm3
o Trombosit : 556000/mm3
o Ht : 35,4%
o Eritrosit : 4,55 x 106/mm3
o LED : 10

F. Analisa Data
No.
Symptom Etiologi Problem
Dx
1. DS : Glukosa tidak masuk ke Ketidakseimbangan
Klien mengatakan sering mual, dalam jaringan nutrisi kurang dari
muntah, dan tidak nafsu makan kebutuhan tubuh
DO : Gangguan metabolisme
- Klien terlihat lemas protein, lemak
- Status Nutrisi
A : BB 40 kg, IMT < Normal Ketidakmampuan
B : Hb : 9 g/dl mengabsorbsi nutrien
C : Kulit kering, rambut
kusam, mukosa bibir pucat,
mual, muntah, nafsu makan
menurun
D : Porsi makan 2 kali sehari
2 sendok
2. DS : Metabolisme sel terhambat Kerusakan
Klien mengatakan ada luka integritas kulit
pada kaki Gangguan metabolisme
DO :
- Kulit terlihat ada lesi, kulit
berwarna hitam, luka tidak
ada batas
- Kadar kreatinin serum
meningkat
3. DS : Glukosa tidak dapat masuk Ketidakefektifan
Klien mengatakan terasa mati ke dalam sel perfusi jaringan
rasa pada kaki perifer
DO : Diabetes milletus
- Kadar Hb : 9 g/dl
- Tidak terasa jika di pegang
4. DS : Insulin berkurang Gangguan
Klien mengatakan sering eliminasi urin
kencing di malam hari Glukosuria
DO :
- Klien terlihat terbangun Poliuria
ketika malam hari
- Jumlah Urin 2000 cc Penyebab multiple
- Intake 1600 cc
2. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
mengabsorpsi nutrien (penurunan berat badan)
2. Kerusakan integritas kulit b.d gangguan metabolism/sensasi
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d diabetes mellitus (kelambatan
penyembuhan luka perifer)
4. Gangguan eliminasi urin b.d penyebab multiple (inkontinensia urin)

3. Intervensi Keperawatan
Tgl/ Diagnosa
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
Jam Keperawatan
1. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi
1. Tentukan status gizi
nutrisi kurang dari keperawatan selama 2 x 24 jam
pasien
kebutuhan tubuh klien diharapkan nutrisi terpenuhi.
2. Atur diit yang
b.d KH :
diperlukan
ketidakmampuan 1. Asupan gizi tidak menyimpang
3. Memberikan pilihan
mencerna makanan dari rentang normal
makanan
2. Asupan makanan tidak
4. Monitor kecenderungan
menyimpang dari rentang
terjadinya penurunan
normal
berat badan
3. Resiko berat badan tidak
menyimpang dari rentang
normal
2. Kerusakan Setelah dilakukan tindakan Perawatan Luka
integritas kulit b.d keperawatan selama 2x24 jam, 1. Ukur luas luka, yang
gangguan diharapkan kerusakan integritas sesuai
metabolisme kulit teratasi. 2. Berikan rawatan insisi
KH : pada luka, yang di
1. Tidak terganggunya suhu kulit, perlukan
elastisitas, keringat, tekstur, 3. Berikan perawatan
lesi, pengelupasan kulit, ulkus pada kulit, yang
penebalan kulit, pengerasan di perlukan
kulit 4. Oleskan salep yang
2. Tidak ada lesi pada kulit sesuai dengan kulit/ lesi
5. Berikan balutan sesuai
dengan luka
3. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Sensasi
perfusi jaringan keperawatan selama 2x24 jam, Perifer
perifer b.d diabetes diharapkan ketidakefektifan 1. Monitor sensasi
mellitus perfusi jaringan teratasi. tumpul, tajam, dan
KH : panas
1. Pengisian kapiler jari kaki 2. Monitor adanya
normal parastesia dengan tepat
2. Suhu kulit ujung kaki normal (mis: Mati rasa)
3. Tidak ada mati rasa 3. Berikan obat
4. Tidak ada nekrosis
5. Tidak ada kerukan kulit
4. Gangguan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Pengobatan
eliminasi urin b.d keperawatan selama 2x24 jam, 1. Moitor efektifitas cara
penyebab multiple diharapkan gangguan eliminasi pemberian obat yang
urin. sesuai
KH : 2. Monitor respon
1. Pola eliminasi tidak terhadap pengobatan
terganggu 3. Pantau kepatuhan
2. Jumlah urin tidak terganggu mengenai regimen obat
3. Tidak ada frekuensi berkemih Perawatan Inkontinensia
Urin
1. Identifikasi faktor
penyebab
2. Monitor eliminasi urin
3. Batasi intake cairan 2-3
jam sebelum tidur
4. Instruksikan pasien
untuk minum minimal
1500cc perhari

Anda mungkin juga menyukai