Anda di halaman 1dari 12

Yayuk Yanuarti

Sunday, 12 January 2014


ASKEP PADA TN A DENGAN KOPING TIDAK
EFEKTIF

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. KASUS
Tn.A berumur 45 tahun Pasien pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu
Bangkrut dalam usaha tekstil pada tahun 2014,serta bercerai dengan istrinya pada tahun
2014 istrinya serta kemudian anak-anaknya ikut bersama istrinya, Ny.M mengatakan semenjak
itu Tn.M suka melamun, menyendiri di kamar,suka marah-marah, tidak mau bergaul dengan
masyarakat,jarang berkomunikasi dengan orang lain sampai hubungan dengan tetangga
renggang.
Pada saat pengkajian di dapatkan hasil Tn.A sering menunduk, sering menyendiri serta
kontak mata tidak terlalu fokus saat berbicara . Saat ini Tn.A tinggal serumah dengan
keponakannya saja Yaitu Ny.m.
Ny. M mengatakan apabila Tn.M mempunyai masalah, pasien sering memendamnya (tidak
mau menceritakan pada orang lain)

B. Tanggal Pengkajian : 09-01-2014


:-
B.PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Biodata
Klien
Nama :Tn.A
Umur :45 Tahun
Agama :Islam
Jenis Kelamin :Laki-laki
Pendidikan :SMA
Pekerjaan :Wiraswasta
Alamat :Panggang, Gunung Kidul
Status :Bercerai
Diagnosa Medis :
Penanggung Jawab
Nama :Ny.M
Umur :25 Tahun
Agama :Islam
Jenis Kelamin :Laki-laki
Pendidikan :S-1
Pekerjaan :PNS
Alamat :Panggang,Gunung Kidul
Hubungan dengan klien :Keponakan
2.Keluhan Utama
3.Riwayat penyakit dahulu
a.Tn.A tidak pernah mengalami aniaya fisik dalam keluarga maupun
dalam lingkungannya.
b. Dalam keluarga Tn.A tidak ada yang menderita gangguan jiwa.

5.Faktor Predisposisi
Pasien pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu Bangkrut dalam
usaha tekstil pada tahun 2011,serta bercerai dengan istrinya pada tahun 2011istrinya serta anak-
anaknya ikut bersama semenjak itu pasien suka melamun, menyendiri di kamar,suka marah-
marah, sering menunduk,tidak mau bergaul dengan masyarakat dan jarang berkomunikasi
dengan orang lain, sampai hubungan dengan tetangga renggang.
5.Faktor presipitasi
Klien bangkrut dalam usaha tekstilnya pada tahun 2011 dan bercerai dengan istrinya pada
tahun 2011 serta anak-anaknya ikut bersamaistrinya.
6.Pemeriksaan Fisik
A. Tanda – tanda vital :
Pemeriksaan pada Nn. J, diperoleh dengan keadaam umum : Pasien dalam
keadaan sadar, tanda – tanda vital : tensi darah: 130/90 mmHg nadi : 80x/mnt, respiratori
: 20x/mnt, suhu : 36oC, berat badan : 50 kg, tinggi badan 153 cm, keadaan fisik : kulit : putih,
tidak keriput, turgor baik, tidak ada luka, kepala : rambut hitam, tidak kotor , mata : konjungtiva
tidak anemis, sklera tidak ikterik, hidung : bersih, tidak ada polip, telinga : bersih, tidak ada
sekret, mulut : mukosa lembab, Leher : tidak ada pembesaran tyroid, dada : simetris,
pengembangan paru kanan dan kiri sama, tidak ada
keluhan nyeri pada dada, abdomen : tidak ada masa dan tidak ada benjolan, ekstremitas
atas: di tangan tidak terpasang infus, tidak terjadi
odem begitu juga dengan ekstremitas bawah tidak terpasang infus pada
kakinya, dan tidak didapati odem.

7. Psikososial
a. Genogram

Keterangan:
: Laki-laki : Garis keturunan

: Perempuan
: Meninggal

- Klien tinggal serumah bersama keponakannya yaitu Ny.M.


8. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Pasien mengatakan menyukai seluruh tubuhnya, tidak ada kecacatan
pada anggota tubuhnya
b. identitas Diri
Pasien adalah seorang laki-laki, pasien menerima dirinya sebagai
seorang laki-laki.
c. Peran
Sebelum sakit pasien mampu menjalankan tugas sebagai seorang laki-laki
(bekerja,bersosialisai dan sebagainya), namun setelah sakit pasien tidak bisa
menjalankan perannya sebagai laki-laki.

d.Ideal Diri
Pasien mengharapkan bisa kembali membangun usahanya serta keluarganya memperhatikan
dirinya, pasien ingin berkumpul kembali bersama anak-anak dan istrinya.

9. Hubungan Sosial
Pasien tidak ikut dalam organisasi masyarakat, pasien lebih suka
sendiri, dan diam, pasien sering menyendiri, menundukkan kepala,
sulit di ajak komunikasi, dan Tn.A mengatakan malas berinteraksi
dengan orang lain.
Masalah Kepeawatan : Coping Tidak efektif

10. Spiritual
Pasien menganggap sakit yang dialami saat ini merupakan cobaan dari
Allah. Selama di rumah pasien jarang melaksanakan kegiatan ibadah

11. Status Mental


A.Penampilan
a. Penampilan pasien cukup rapi, pasien memakai pakaian dengan sesuai.

b.Pembicaraan
Pasien bicara dengan suara lambat, halus tapi jelas, inisiatif untuk
memulai pembicaraan kurang namun sudah sesuai dengan topik
pembicaraan
c.Aktivitas Motorik
Pasien termasuk pasien yang kurang kooperatif, suka menyendiri
d.Alam Perasaan
Pasien mengatakan hatinya sedih ketika ingat anak-anak dan istrinya.

e.Afek :

Pasien mengalami jenis afek apropiate (tepat) yaitu: klien sesuai dengan
suasana yang terjadi, klien mengatakan senang dan klien tampak
senyum ketika di ajak bermain, klien mengatakan benci dan muka
tampak tegang ketika ada pertanyaan yang memojokan dirinya

f.Interaksi selama wawancara

Selama wawancara respon pasien mau menceritakan masalahnya


kepada perawat walaupun kontak mata sulit dipertahankan selama
berinteraksi.
g.Persepsi halusinasi
Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.

h.Proses piker
Pasien mampu bercerita secara urut dan berarah.
i.Tingkat Kesadaran
Kesadaran pasien composmentis, pasien menyadari bahwa dirinya ada
di Rumah, pasien mengetauhi hari, pasien mengenal nama istri,anak-anaknya dan teman-
temannya.

j.Memori

1) Daya ingat jangka panjang baik : pasien dapat mengatakan kalau


dirinya lahir di panggang.
2) Daya ingat jangka pendek baik : pasien mengutarakan kalau disini
bersama keponaknya
3) Daya ingat sesaat baik : pasien masih ingat nama teman-temannya selama 10
menit.

k.Kemampuan Penilaian
setelah makan klien mampu mencuci dan membereskan piring serta gelas tersebut, dan
menaruhnya di tempatnya.
l.Daya titik diri
Pasien tidak mengingkari bahwa dirinya berada dalam rumah akan tetapi pasien menganggap
dirinya tidak sakit.
1) Makan
Pasien mampu menyiapkan makanan, membersihkan alat-alat makan
2) BAK/ BAB
Pasien mampu mengontrol untuk BAK/BAB ditempat wc.
3) Mandi
Pasien secara mandiri dapat mandi 2x sehari.
4) Berpakaian
Pasien dapat mengenakan pakaian sendiri dengan rapi, menyisir
rambut, dan memakai sandal.
5) Istirahat tidur
Pasien mengatakan bisa beristirahat , pasien istirahat siang
hari 2-3 jam, malam 8-9 jam.
6) Mikanisme koping
Pasien mengatakan apabila pasien mempunyai masalah, pasien
sering memendamnya (tidak mau menceritakan pada orang lain) dan
8) Masalah psikososial dan lingkungan
Selama di Rumah pasien tidak mempunyai masalah dalam
hubungan sesama keponakannya.
6.Penggunaan obat
Klien minum obat 3x sehari setelah makan. Haloperidol 2x5 mg, trihexiperidine 2x2 mg.
7.Pemeliharaan Kesehatan
Sebelumnya klien tidak pernah memeriksakan kesehatanya baik ke dokter maupun ke rumah
sakit
16.Diagnosa keperawatan
Coping Tidak Efektif

I .ANALISA DATA

DATA SUBJEKTIV DATA OBJEKTIV DIAGNOSA


KEPERAWATAN
Ds : Do : Coping Tidak
- Pasien mengatakan - klien tampak Efektif b.d tingkat
apabila pasien menyendiri,menunduk persepsi kontrol yang
mempunyai ke bawah, serta kontak tidak adekuat
masalah, pasien mata tidak terlalu fokus
sering memendamnya saat berbicara
(tidak
mau menceritakan
pada orang lain)
-Ny.M mengatkan
setelah di tinggal oleh
anak-anak dan
istrinya Tn.A menjadi
berubah seperti suka
melamun, menyendiri
di kamar,suka marah-
marah, tidak
mau bergaul dengan
masyarakat,jarang
berkomunikasi
dengan orang lain
sampai hubungan
dengan tetangga
renggang.

B. Daftar Masalah Keperawatan


A. Coping Tidak Efektif b.d tingkat persepsi kontrol yang tidak adekuat

II . Perencanaan Keperawatan
Tgl No Dx.Keperawatan Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional
09- 1. 1. Coping Tidak 1. Klien Setelah 1x interaksi di Bina 1. Hubungan
01- Efektif b.d dapat harapkan :- hubungan saling
2014 tingkat persepsi membina saling percaya
Mengungkapkan
kontrol yang tidak hubungan percaya merupakan
kemampuan untuk
adekuat saling dengan dasar
menanggulangi dan
percaya menggunakan kelancaran
meminta bantuan jika komunikasi hubungan
perlu yang interaksi
-Menunjukkan terapeutik: selanjutnya
kemampuan untuk a. Sapa 2. Agar
memecahkan masalah pasien menimbulkan
dengan kesan terapeutik
dan ikut serta
ramah dan membuat
bermasyarakat
tamah baik pasien merasa
-Mempertahankan bebas verbal nyaman
dari prilaku yang maupun 3.Agar pasien
destruktif pada diri nonverbal merasa nyaman
sendiri maupun orang b. Perkenalkan dengan
lain diri kedatangan
- Mengkomunikasikan dengan perawat
kebutuhan dan sopan
berunding dengan c.Bantu pasien 4. Agar pasien
orang lain untuk menentukan tujuan mengenali dan
memenuhi kebutuhan yang realistis dan mengetahui
mengenali kemajuan dirinya
ketrampilan dan serta mampu
pengetahuan berbuat sesuatu
pribadi untuk dirinya
d. Gunakan 5.Agar pasien
komunikasi merasa nyaman
empatik, dan serta mengetahui
dorong apa yang di
pasien/keluarga harapkan dan
untuk yang di inginkan
mengungkapkan pasien.
ketakutan, 6.Agar pasien
mengekspresikan mengetahui
emosi, dan prospek yang
menetapkan tujuan akan di lakukan
e. Jelaskan 7..Agar pasien
tujuan pertemuan meraskan
f. Beriperhatian kenyamanan
dan perhatikan serta perawat
kebutuhan dasar mengetahui
klien,serta kebutuhan dasar
melakukan hal yang di inginkan
yang di sukainya atau yang harus
seperti olahraga. di perhatikan
g.Memberikan pasien,agar
pujian yang wajar mengembalikan
dalam energi semangat
keberhasilan klien pasien.

8. Agar klien
merasa mendapat
peghargaan atas
pencapaiannya
III. Implementasi dan Evaluasi

No Tgl Dx.Keperawatan Implementasi Evaluasi Ttd


1. 09- 1. Coping Tidak Bina hubungan saling percaya S : Tn.A mengatakan
01- Efektif b.d tingkat dengan "Selamat siang mas, nama saya
2014 persepsi kontrol Menggunakan komunikasi yang Tn.A panggil saja Tn.A, rumah
yang tidak adekuat terapeutik: saya di panggang, saya selama di
a. Sapa pasien dengan ramah tamah rumah bersih-bersih rumah,
baik verbal maupun nonverbal mencuci piring dan gelas, serta
b. Perkenalkan diri dengan sopan bergaul dengan tetangga dan
c.Bantu pasien menentukan tujuan masyarakat sekitar
yang realistis dan mengenali
ketrampilan dan pengetahuan O: Suara klien pelan,kontak mata
pribadi sulit dipertahankan, klien tampak
d. Gunakan komunikasi empatik, mencuci gelas,mencuci piring
dan dorong pasien/keluarga untuk serta melakukan olahraga yang di
mengungkapkan ketakutan, sukainya.
mengekspresikan emosi, dan
menetapkan tujuan A : Tn.A mampu
mengidentifikasi
e. Jelaskan tujuan pertemuan kemampuan dan aspek
f. Beri perhatian dan perhatikan positif yang dimiliki,
kebutuhan dasar klien Tn.A mampu menilai
g.Memberikan pujian yang wajar kemampuan yang
dalam keberhasilan klien masih dapat
digunakan, Tn.A
mampu memilih
kegiatan yang akan
dilatih sesuai dengan
kemampuan, Tn.A
mampu mengeluarkan energi
positiv yang ia miliki.

P : Menganjurkan klien
untuk menerapkan
rencana kegiatan yangtelah di
buat bersama serta menganjurkan
klien agar mau membuka diri
pada orang-orang sekitarnya.

Posted by Yayuk Yanuarti at 07:24


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Newer Post Older Post Home


Subscribe to: Post Comments (Atom)
Blog Archive
 ▼ 2014 (5)
o ▼ January (5)
 Askeb pada ibu hamil dengan IUFD
 ASKEP PADA TN A DENGAN KOPING TIDAK EFEKTIF
 contoh askeb patologi dengan KPD
 contoh askeb patologi dengan KPD
 askeb tentang ketuban pecah dini
 ► 2013 (11)

About Me Blog
Teman
 _si
anak
Malas_

Yayuk
Yanuarti
View my
complete profile
Watermark theme. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai