BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. KASUS
Tn.A berumur 45 tahun Pasien pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu
Bangkrut dalam usaha tekstil pada tahun 2014,serta bercerai dengan istrinya pada tahun
2014 istrinya serta kemudian anak-anaknya ikut bersama istrinya, Ny.M mengatakan semenjak
itu Tn.M suka melamun, menyendiri di kamar,suka marah-marah, tidak mau bergaul dengan
masyarakat,jarang berkomunikasi dengan orang lain sampai hubungan dengan tetangga
renggang.
Pada saat pengkajian di dapatkan hasil Tn.A sering menunduk, sering menyendiri serta
kontak mata tidak terlalu fokus saat berbicara . Saat ini Tn.A tinggal serumah dengan
keponakannya saja Yaitu Ny.m.
Ny. M mengatakan apabila Tn.M mempunyai masalah, pasien sering memendamnya (tidak
mau menceritakan pada orang lain)
5.Faktor Predisposisi
Pasien pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu Bangkrut dalam
usaha tekstil pada tahun 2011,serta bercerai dengan istrinya pada tahun 2011istrinya serta anak-
anaknya ikut bersama semenjak itu pasien suka melamun, menyendiri di kamar,suka marah-
marah, sering menunduk,tidak mau bergaul dengan masyarakat dan jarang berkomunikasi
dengan orang lain, sampai hubungan dengan tetangga renggang.
5.Faktor presipitasi
Klien bangkrut dalam usaha tekstilnya pada tahun 2011 dan bercerai dengan istrinya pada
tahun 2011 serta anak-anaknya ikut bersamaistrinya.
6.Pemeriksaan Fisik
A. Tanda – tanda vital :
Pemeriksaan pada Nn. J, diperoleh dengan keadaam umum : Pasien dalam
keadaan sadar, tanda – tanda vital : tensi darah: 130/90 mmHg nadi : 80x/mnt, respiratori
: 20x/mnt, suhu : 36oC, berat badan : 50 kg, tinggi badan 153 cm, keadaan fisik : kulit : putih,
tidak keriput, turgor baik, tidak ada luka, kepala : rambut hitam, tidak kotor , mata : konjungtiva
tidak anemis, sklera tidak ikterik, hidung : bersih, tidak ada polip, telinga : bersih, tidak ada
sekret, mulut : mukosa lembab, Leher : tidak ada pembesaran tyroid, dada : simetris,
pengembangan paru kanan dan kiri sama, tidak ada
keluhan nyeri pada dada, abdomen : tidak ada masa dan tidak ada benjolan, ekstremitas
atas: di tangan tidak terpasang infus, tidak terjadi
odem begitu juga dengan ekstremitas bawah tidak terpasang infus pada
kakinya, dan tidak didapati odem.
7. Psikososial
a. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki : Garis keturunan
: Perempuan
: Meninggal
d.Ideal Diri
Pasien mengharapkan bisa kembali membangun usahanya serta keluarganya memperhatikan
dirinya, pasien ingin berkumpul kembali bersama anak-anak dan istrinya.
9. Hubungan Sosial
Pasien tidak ikut dalam organisasi masyarakat, pasien lebih suka
sendiri, dan diam, pasien sering menyendiri, menundukkan kepala,
sulit di ajak komunikasi, dan Tn.A mengatakan malas berinteraksi
dengan orang lain.
Masalah Kepeawatan : Coping Tidak efektif
10. Spiritual
Pasien menganggap sakit yang dialami saat ini merupakan cobaan dari
Allah. Selama di rumah pasien jarang melaksanakan kegiatan ibadah
b.Pembicaraan
Pasien bicara dengan suara lambat, halus tapi jelas, inisiatif untuk
memulai pembicaraan kurang namun sudah sesuai dengan topik
pembicaraan
c.Aktivitas Motorik
Pasien termasuk pasien yang kurang kooperatif, suka menyendiri
d.Alam Perasaan
Pasien mengatakan hatinya sedih ketika ingat anak-anak dan istrinya.
e.Afek :
Pasien mengalami jenis afek apropiate (tepat) yaitu: klien sesuai dengan
suasana yang terjadi, klien mengatakan senang dan klien tampak
senyum ketika di ajak bermain, klien mengatakan benci dan muka
tampak tegang ketika ada pertanyaan yang memojokan dirinya
h.Proses piker
Pasien mampu bercerita secara urut dan berarah.
i.Tingkat Kesadaran
Kesadaran pasien composmentis, pasien menyadari bahwa dirinya ada
di Rumah, pasien mengetauhi hari, pasien mengenal nama istri,anak-anaknya dan teman-
temannya.
j.Memori
k.Kemampuan Penilaian
setelah makan klien mampu mencuci dan membereskan piring serta gelas tersebut, dan
menaruhnya di tempatnya.
l.Daya titik diri
Pasien tidak mengingkari bahwa dirinya berada dalam rumah akan tetapi pasien menganggap
dirinya tidak sakit.
1) Makan
Pasien mampu menyiapkan makanan, membersihkan alat-alat makan
2) BAK/ BAB
Pasien mampu mengontrol untuk BAK/BAB ditempat wc.
3) Mandi
Pasien secara mandiri dapat mandi 2x sehari.
4) Berpakaian
Pasien dapat mengenakan pakaian sendiri dengan rapi, menyisir
rambut, dan memakai sandal.
5) Istirahat tidur
Pasien mengatakan bisa beristirahat , pasien istirahat siang
hari 2-3 jam, malam 8-9 jam.
6) Mikanisme koping
Pasien mengatakan apabila pasien mempunyai masalah, pasien
sering memendamnya (tidak mau menceritakan pada orang lain) dan
8) Masalah psikososial dan lingkungan
Selama di Rumah pasien tidak mempunyai masalah dalam
hubungan sesama keponakannya.
6.Penggunaan obat
Klien minum obat 3x sehari setelah makan. Haloperidol 2x5 mg, trihexiperidine 2x2 mg.
7.Pemeliharaan Kesehatan
Sebelumnya klien tidak pernah memeriksakan kesehatanya baik ke dokter maupun ke rumah
sakit
16.Diagnosa keperawatan
Coping Tidak Efektif
I .ANALISA DATA
II . Perencanaan Keperawatan
Tgl No Dx.Keperawatan Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional
09- 1. 1. Coping Tidak 1. Klien Setelah 1x interaksi di Bina 1. Hubungan
01- Efektif b.d dapat harapkan :- hubungan saling
2014 tingkat persepsi membina saling percaya
Mengungkapkan
kontrol yang tidak hubungan percaya merupakan
kemampuan untuk
adekuat saling dengan dasar
menanggulangi dan
percaya menggunakan kelancaran
meminta bantuan jika komunikasi hubungan
perlu yang interaksi
-Menunjukkan terapeutik: selanjutnya
kemampuan untuk a. Sapa 2. Agar
memecahkan masalah pasien menimbulkan
dengan kesan terapeutik
dan ikut serta
ramah dan membuat
bermasyarakat
tamah baik pasien merasa
-Mempertahankan bebas verbal nyaman
dari prilaku yang maupun 3.Agar pasien
destruktif pada diri nonverbal merasa nyaman
sendiri maupun orang b. Perkenalkan dengan
lain diri kedatangan
- Mengkomunikasikan dengan perawat
kebutuhan dan sopan
berunding dengan c.Bantu pasien 4. Agar pasien
orang lain untuk menentukan tujuan mengenali dan
memenuhi kebutuhan yang realistis dan mengetahui
mengenali kemajuan dirinya
ketrampilan dan serta mampu
pengetahuan berbuat sesuatu
pribadi untuk dirinya
d. Gunakan 5.Agar pasien
komunikasi merasa nyaman
empatik, dan serta mengetahui
dorong apa yang di
pasien/keluarga harapkan dan
untuk yang di inginkan
mengungkapkan pasien.
ketakutan, 6.Agar pasien
mengekspresikan mengetahui
emosi, dan prospek yang
menetapkan tujuan akan di lakukan
e. Jelaskan 7..Agar pasien
tujuan pertemuan meraskan
f. Beriperhatian kenyamanan
dan perhatikan serta perawat
kebutuhan dasar mengetahui
klien,serta kebutuhan dasar
melakukan hal yang di inginkan
yang di sukainya atau yang harus
seperti olahraga. di perhatikan
g.Memberikan pasien,agar
pujian yang wajar mengembalikan
dalam energi semangat
keberhasilan klien pasien.
8. Agar klien
merasa mendapat
peghargaan atas
pencapaiannya
III. Implementasi dan Evaluasi
P : Menganjurkan klien
untuk menerapkan
rencana kegiatan yangtelah di
buat bersama serta menganjurkan
klien agar mau membuka diri
pada orang-orang sekitarnya.
About Me Blog
Teman
_si
anak
Malas_
Yayuk
Yanuarti
View my
complete profile
Watermark theme. Powered by Blogger.