Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN :
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS
DI BANGSAL AROFAH RS MUHAMMADIYAH
SELOGIRI – WONOGIRI

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 7 Februari 2017, pukul 07.00 WIB. Data
diperoleh dari pasien, keluarga pasien dan rekam medis.
1. Biodata
a. Biodata Pasien
1) Nama : Ny. S
2) Umur : 70 tahun
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Pendidikan : SD
5) Agama : Islam
6) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
7) Status Perkawinan : Janda
8) Alamat : Nguter, Sukoharjo
9) Suku : Jawa
10) Bangsa : Indonesia
b. Biodata Penanggung Jawab
1) Nama : Tn. A
2) Umur : 45 tahun
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SLTP
6) Pekerjaan : Buruh
7) Status Perkawinan : Menikah
8) Alamat : Nguter, Sukoharjo
9) Suku : Jawa
10) Bangsa : Indonesia
11) Hubungan dengan Pasien : Anak Kandung
c. Masuk Rumah Sakit
Hari/ tanggal : Kamis, 2 Februari 2017
No. RM : 081xxx
Diagnosa Medis : PPOK+Dispneu
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan sesek nafas sejak 1 minggu yang lalu, lemes tida nafsu
makan dan batuk sehingga oleh keluarga pasien dibawa ke RS PKU Muhammadiyah
pada hari kamis 2 februari 2017. Di IGD pasien mendapat infus Asering 15 TPM,
Injk Furosemid 20 mg/8 jam, Injk Ranitidine 50 mg/12 jam dan Injk Cefotaxime 1
g/12 jam kemudian dari IGD disarankan untuk rawat inap di bangsal Arofah. TTV
TD: 120/90 mmHg, N : 100 x/menit S: 36 C RR : 32x/menit dan mendapat terapi
Canul 3 LPM.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien dan keluarga pasien mengatakan ± 1 tahun yang lalu pasien pernah
dirawat di RSUD Kab. Sukoharjo dengan masalah yang sama, pasien menjalani rawat
inap selama 7 hari.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien dan keluarga pasien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit menular maupun menurun ataupun penyakit serupa
seperti pasien.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran
Compos Mentis, GCS E4M6V5=15.
b. Tanda-tanda vital
TD : 120/90 mmHg
N : 100 x/menit
R : 32 x/menit
S : 36°C
c. BB/TB
BB : 45 kg
TB : 160 cm
IMT : BB/TB(m)2=45/(1,6)2=45/2,56=17,57 kg/m2.
d. Kepala
Rambut beruban, tidak ada luka, tidak ada benjolan, kepala sedikit kotor.
e. Mata
Konjungtiva merah muda, simetris kanan dan kiri, sklera berwarna putih, pupil
mengecil jika ada cahaya, kornea berwarna transparan.
f. Hidung
Tidak terdapat polip, fungsi pembau baik, hidung terpasang oksigen dengan
nasal canul 3 Lpm.
g. Telinga
Daun telinga tampak simetris, tidak terlihat serumen, tidak menggunakan alat
bantu pendengaran.
h. Mulut
Tidak ada stomatitis, gigi ompong sebagian, fungsi menelan, mengunyah baik.
i. Wajah
Tidak ada luka, tidak ada oedema.
j. Leher
Nadi karotis teraba, tidak ada luka, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
k. Dada
Paru-paru
Inspeksi : Simetris, tidak ada luka, RR : 34x/menit
Palpasi : Taktil fremitus jelas disemua area paru
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Ronchi
Jantung
Inspeksi : pengembangan dada simtris, tida ada luka
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan lepas
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Terdengar bunyi jantung 1-2 lup-dup
l. Abdomen
Inspeksi : Bentuk permukaan datar, tidak ada luka
Auskultasi : Bising usus terdengar 15x/menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
m. Genetalia
Tidak terpasang alat bantu Dower Chateter (DC), pasien tampak memakai
pempers.
n. Anus/Rektal
Tidak terdapat hemoroid.
o. Ektremitas
Atas : Lengkap, tidak ada luka, tangan kiri terpasang infus Asering 15tpm.
Bawah : Lengkap, tidak ada luka.

3 3

? +

Reflek Oedeme
Kekuatan Otot
3

? +

? +

p. Kulit
Sawo matang, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada jejas, cafilary refil time
(CRT) < 3 detik.
Skala Norton
Hal yang dinilai 4 3 2 1
Kondisi Fisik Baik Sedang Buruk Sangat
buruk

Status Mental Sadar Apatis Bingung Stupor

Aktifitas Jalan Jalan Kursi roda Ditempat
sendiri dengan tidur
bantuan

Mobilitas Bebas Agak Sangat Tidak
bergerak terbatas terbatas mampu
bergerak

Inkontinensia Kontinen Kadang Selalu Inkontine
kontinen inkontinen n urin
dan alvi

Kererangan :
16-20 : tidak beresiko
12-15 : beresiko
< 12 : resiko tinggi
Kesimpulan : Beresiko dekubitus (13).
4. Pengkajian Pola Fungsi Menurut Henderson
a. Pola bernafas
Sebelum sakit :Pasien mengatakan bernafas spontan, tidak menggunakan alat
bantu pernafasan.
Selama sakit :Paseien mengatakan sesak nafas, pasien terpasang oksigen dengan
nasal canul 3 Lpm.
b. Pola Makan
Sebelum sakit :Pasien mengatakan makan 3x sehari dengan menuyang tidak
terkontrol, kadang lauk daging, sayur, gorengan dengan habis 1 porsi untuk sekali
makan.
Selama sakit :Pasien mengatakan makan 3x sehari habis 0,5 porsi dengan menu
rumah sakit (Bubur Nasi) untuk sekali makan.
Status Nutrisi
A(Antropometri) :BB: 45 kg, TB: 160 cm, IMT:17,57 kg/m2.
B(Biochemical) : Tanggal 2 Februari 2017
Hemoglobin 12,3 g/dl (11,0-16,5 g/dl), Hematokrit 35,0
103/mm3 (35,0-50,0 103/mm3), Leukosit 9,7 103/mm3 (3,5-10,0 103/mm3), Trombosit
251 % (150-390 %), Eritrosit 4,27 106/mm3 (3,80-5,80 106/mm3).
C(Clinical) : Pasien sadar, Compos Mentis (CM), GCS=E4V5M6=15.
D(Dietary) : Pasien mengatakan makan 3x sehari habis 0,5 porsi dengan
menu rumah sakit (Bubur Nasi) untuk sekali makan.
c. Pola minum
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat minum ±7-8 gelas belimbing perhari
dengan air putih(±1500 ml).
Selama sakit : pasien mengatakan minum ±3-4 gelas belimbing perhari dengan
air putih(±750 ml).
d. Pola eliminasi
Sebelum sakit :pasien mengatakan BAB 1x/hari dengan konsistensi padat, warna
kekuning-kuningan, baukhas, tidak ada darah. BAK 4-5 x/hari(±800ml).
Selama sakit : pasien mengatakan BAB 1x/hari dengan konsistensi padat, warna
kekuning-kuningan, bau khas, tidak ada darah. BAK ±500 ml.
Balance Cairan
Input: Minum : 750 cc Output : Feses : 100 cc
Injeksi : 10 cc Urine : 500 cc
Infus : 1000 cc IWL (15xBB) : 675 +
CM (5xBB) : 225 + 1275
1985
Keseimbangan Cairan = Intake-Output
= 1985-1275
= +710 (Normal 15xBB = 675)
e. Pola gerak
Sebelum sakit : pasien mengatakan bebas bergerak dan jalan secara mandiri tanpa
bantuan orang lain.
Selama sakit : pasien mengatakan selama sakit gerakannya terbatas hanya berada
ditempat tidur dan beraktifitas dibantu keluarga.
Indeks Katz
NO Fungsi Mandiri Dibantu
1 Mandi 
2 Berpakaian 
3 Ketoilet 
4 Berpindah 
5 Kontinen BAB/BAK √
6 Makan 
Indeks Katz : G (Ketergantungan untuk 5 fungsi diatas)
f. Pola pemeliharaan postur tubuh
Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa olahraga setiap pagi dengan jalan-jalan.
Selama sakit :pasien mengatakan tidak dapat kemana-mana hanya ditempat tidur.
g. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur malam ±7 jam, tidur dengannyenyak,
terkadang tidur siang ±2 jam.
Selama sakit : pasien mengatakan tidur tidak nyenyak, ±6 jam/hari, karena batuk
pasien tidur terjaga.
h. Pola berpakaian dan kebersihan tubuh
Sebelum sakit : pasien mengatakan mandi 2x sehari, dan ganti pakaian 2x sehari
tanpa bantuan keluarga.
Selama sakit : pasien mengatakan sibin 1x sehari dan diganti pakaian 1x sehari
dengan bantuan keluarga.
i. Pola menghindari bahaya
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat menghindari bahaya sendiri tanpa
bantuan orang lain.
Selama sakit : pasien mengatakan hanya ditempat tidur, menghindari bahaya
sepenuhnya dibantu keluarga.
Modifikasi Skala Morse
1 Riwayat jatuh tidak 0
2 Mempunyai diagnosa sekunder ya 15
3 Menggunakan alat bantu : tidak tirah baring ya 0
4 Terpasang infus ya 20
5 Gaya berjalan : Lemah ya 10
6 Status mental : orientasi terhadap kemampuan ya 0
Kesimpulan : resiko jatuh sedang (45)
j. Pola beribadah
Sebelum sakit : pasien mengatakan sholat 5 waktu sehari semalam rutin.
Selama sakit : pasien mengatakan selama sakit sholat 5 waktu ditempat tidur
dengan tayamum.
k. Pola komunikasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan pasien dapat berkomunikasi dengan baik
kepada keluarga, tetangga dan teman-temannya.
Selama sakit : pasien mengatakan pasien hanya dapat berkomunikasi dengan
keluarga,tim medis serta pasien lainnya dengan baik serta kerabat yang menjenguk.
l. Pola bekerja
Sebelum sakit : pasien mengatakan pekerjaannya adalah ibu rumah tangga.
Selama sakit : pasien mengatakan tidak dapat beraktifitas dan hanya ditempat
tidur.
m. Pola rekreasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa mencari hiburan dengan jalan pagi hari
setelah sholat shubuh.
Selama sakit : pasien mengatakan hiburannya hanya keluarga dan kerabatnya
yang menjenguk.
SKOR MINI MENTAL
No Pertanyaan Benar Salah
1 Tanggal berapa hari ini ? 
2 Hari apakah ini ? 
3 Apa nama tempat ini ? 
4 Berapa no. Telpon/ no. Rumah/ 
jalan ?
5 Berapa usia anda ? 
6 Kapan anda lahir ? 
7 Siapa nama presiden sekarang ? 
8 Siapa nama presiden sebelumnya ? 
9 Siapa nama ibumu sebelum lahir ? 
10 20-3 = ... ? 
Jumlah kesalahan : 1 Baik
n. Pola belajar
Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa mencari informasi dengan menonton TV.
Selama sakit : pasien dan keluarganya pasien mengatakan paham setelah
dijelaskan oleh tim medis.
5. Data Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium tanggal 2 Februari 2017
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
3 3
WBC 9,7 10 /mm 3,5-10,0
RBC 4,27 103/mm3 3,80-5,80
HCB 12,3 g/dl 11,0-16,5
HCT 35,0 103/mm3 35,0-50,0
PLT 251 % 150-390
3
PCT 174 µ/M 100-500
MCV 82 Pg 80-97
MCH 28,8 g/dl 26,5-33,5
MCHC 35,1 µ% 31,5-35,0
3
RDW 15,7 µM 10,0-15,0
MPV 6,9 % 6,5-11,0
DDW 13,1 % 10,0-18,0
b. Pemeriksaan thorak tanggal 2 Februari 2017
Hasil :
1) Cordis : Cardiomegali
2) Pulmo : Bronchitis dengan gambaran emifisematis long
c. Terapi di IGD tanggal 2 Februari 2017
1) Infus Asering 15 tpm
2) Injeksi Cefotaxime 2x1 gram
3) Injeksi Ranitidine 2x50 gram
4) Injeksi Furosemid 4x40 mg
5) Oral Ambroxol 3x1 tab
6) Oksigen dengan nasal canul 3 Lpm
7) Nebulizer Ventolin : Flexotid 1 : 1/8 jam
d. Terapi di bangsal
1) Infus Asering 15 tpm
2) Injeksi Cefotaxime 2x1 gram
3) Injeksi Ranitidine 2x50 gram
4) Injeksi Furosemid 4x40 mg
5) Oral Ambroxol 3x1 tab
6) Oral KSR 3x1 tab
7) Oksigen dengan nasal canul 3 Lpm
8) Nebulizer Ventolin : Flexotid 1 : 1/8 jam
6. Data Fokus
a. Data Subjektif
1) pasien mengatakan sesak nafas
2) pasien mengatakan batuk
3) pasien mengatakan sekret tidak bisa keluar
4) pasien mengatakan selama sakit gerakannya terbatas hanya berada ditempat tidur dan
beraktifitas dibantu keluarga
5) pasien mengatakan tidak dapat bergerak bebas
6) pasien mengatakan tidur tidak nyenyak, ±6 jam/hari dan sering terbangun
7) pasien mengatakan disibin 1x sehari dibantu keluarga
b. Data Objektif
1) Tanda-tanda vital
TD: 120/80 mmHg
N : 90 x/menit
R : 24 x/menit
S : 36°C
2) Pasien tampak sesak/ kesulitan bernafas
3) Pasien tampak gelisah
4) Pasien tampak cemas
5) Pasien terpasang infus Asering 15 TPM
6) Pasien tampak berada ditempat tidur
7) Pasien terpasang Canul o2 3 LPM

7. Analisa Data
No. Tanggal Data Problem Etiologi
1 7-2-2017 DS : Bersihan Penumpukan
1. pasien mengatakan jalan nafas sekret
sesak nafas tidak efektif
2. pasien mengataakn
batuk batuk
3. pasien mengatakan
sekret tidk bisa keluar
DO :
1. pasien tampak sesak
2. pasien tampak cemas
3. Tanda-tanda vital
TD: 120/80 mmHg
N : 90 x/menit
R : 24 x/menit
S : 36°C
4. Hidung terpasang
oksigen dengan nasal
canul 3 Lpm
5. Pada pemeriksaan fisik
paru terdengar auskultasi
ronchi
6. Pasien terpasang
oksigen dengan nasal
canul 3 Lpm
7. Pemeriksaan thorak
tanggal 2 Februari 2017
Hasil :
a. Cordis : Cardiomegali
b. Pulmo : Bronchitis
dengan gambaran
emifisematis long

2 7-2-2017 DS : Intoleransi Kelemahan


1. pasien mengatakan selama aktifitas umum
sakit gerakannya terbatas
hanya berada ditempat
tidur dan beraktifitas
dibantu keluarga
2. pasien mengatakan tidak
dapat beraktifitas dan
hanya ditempat tidur
DO :
1. Tanda-tanda vital :
TD: 120/80 mmHg
N : 90 x/menit
R : 24 x/menit
S : 36°C
2. Pasien tampak memakai
pempers
3. Tangan kiri terpasang
infus Asering 15 tpm
4. Skala Norton
Kesimpulan : Beresiko
dekubitus (13)
5. Indeks Katz : G
(Ketergantungan untuk
semua fungsi diatas)
6. Modifikasi Skala Morse
Kesimpulan : resiko jatuh
sedang (45)

3 7-2-2017 DS : Resiko Kegelisahan/


1. pasien mengatakan tidur gangguan sering
tidak nyenyak, ±6 istirahat bangun
jam/hari, dan sering tidur malam
terbangun
DO :
1. Tanda-tanda vital
TD: 120/80 mmHg
N : 90 x/menit
R : 24 x/menit
S : 36°C
2. pasien tampak gelisah

B. Diagnosa Keperawatan
No.Dx Diagnosa Keperawatan Tgl. Ditemukan Tgl. Teratasi Paraf
1 Bersihan jalan nafas 7 Februari 2017
tidak efektif b/d
penumpukan sekret
2 Intoleransi aktifitas b/d 7 Februari 2017
kelemahan umum
3 Resiko gangguan 7 Februari 2017
istirahat tidur b/d
kegelisahan sering
bangun malam

C. Rencana Keperawatan
No.Dx Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional Paraf
Hasil
1 Setelah dilakukan 1. Kaji TTV 1. Mengetahui
tindakan keperawatan 2. Berikan keadaan umum
selama 3x24 jam posisi semi dan mengetahui
masalah bersihan jalan fowler adanya
nafas tidak efektif 3. Berikan O2 abnormalitas
dapat teratasi dengan sesuai pada pernafasan
kriteria hasil : kebutuhan pasien
1. Frekuensi nafas 4. Ajarkan 2. Memberi
dalam batas normal : teknik distraksi posisi nyaman
16-20 x/ menit relaksasi dan
2. Sekret dapat keluar 5. Kolaborasi memaksimalkan
3. Pasien tidak batuk dengan tim ekspansi paru
medis pada saat
pernafasan
3. Memberi
oksigen sesuai
kebutuhan
pasien
4. Memberi
rasa nyaman
dan rileks
5. Memberi
terapi sesuai
kebutuhan
pasien
2 Setelah dilakukan1. Kaji TTV 1. Mengetahui
tindakan keperawatan2. Kaji tingkat keadaan umum
selama 3x24 jam ketergantungan pasien
masalah intoleransi pasien 2. Sebagai dasar
aktifitas dapat teratasi3. Bantu pasien untuk
dengan kriteria hasil : dalam memberikan
1. Pasien dapat pemenuhan latihan gerak
melakukan aktifitas kebutuhan ADL pasien
secara bertahap 4. Bantu pasien3. Membantu
2. Pasien dapat memilih memenuhi
beraktifitas tanpa aktifitas sesuai kebutuhan ADL
bantuan orang lain kemampuan pasien
5. Kolaborasi
4. Membantu
dengan memilih latihan
keluarga gerak sesuai
6. Kolaborasi kemampuan
dengan tim pasien
medis 5. Mendukung
pasien untuk
memenuhi
kebutuhan ADL
6. Memberikan
terapi sesuai
kebutuhan
pasien
3 Setelah melakukan1. Kaji faktor1. Mengetahui
tindakan keperawatan yang penyebab
selama 3x4 jam resiko menyebabkan gangguan
gangguan kebutuhan gangguan tidur istirahat tidur
istirahat tidur dapat2. Ciptakan2. Memberi rasa
teratasi dengan kriteria suasana nyaman
hasil : nyaman 3. Memberi rasa
1. Pasien tidak tidur3. Ajarkan nyaman dan
terjaga distraksi rileks
2. Pasien mendapatkan relaksasi 4. Mencegah
jam istirahat tidur yang4. Batasi terjadinya
berkualitas pengunjung ketidaknyamana
selama periode n pada pasien
istirahat 5. Memberi terapi
5. Kolaborasi sesuai
dengan tim kebutuhan
medis pasien
D. Tindakan Keperawatan
Tgl/Jam No.Dx Implementasi Respon Paraf
7-2-2017 1,2,3 Mengkaji S : Pasien
07.00 TTV, mengkaji mengatakan sesak
faktor nafas, batuk, jika
penyebab malam pasien tidur
gangguan terjaga karena
istirahat tidur, batuk terus
mengkaji menerus, semua
tingkat aktifitas pasien
ketergantungan dibantu oleh
pasien keluarga
O : TTV :
TD : 120/90 mmHg
N : 100 x/menit
R : 32 x/menit
S : 36°C
07.15 1 Memposisikan S : Pasien mengatakan
semi fowler iya
O : Pasien tampak
berposisi semi
fowler
07.30 1 Memasang S : Pasien mengatakan
oksigen iya
dengan nasalO : Pasien tampak
canul 3 Lpm terpasang oksigen
dengan nasal canul
3 Lpm
S : Pasien mengatakan
08.00 1,2,3 Menginjeksi iya
cefotaxime 1O : Injeksi tampak
g, ranitidine 50 masuk lewat IV
mg S : Pasien mengatakan
c 1,3 Mengajarkan iya
teknik distraksiO : Pasien tampak
relaksasi kooperatif
S : Pasien mengatakan
09.00 1 Memberi iya
terapi O : Obat tampak
nebulizer masuk lewat nasal
Ventolin :S : Pasien mengatakan
Flexotid 1 : 1 mau minum obat
12.00 1,2,3 Memberi obatO : Obat diterima
oral ambroxol pasien
1 tab, KSR 1S : Pasien dan
tab, furosemid keluarga pasien
1 tab mengatakan iya
13.00 2 Menciptakan O : Suasana tampak
suasana nyaman
nyaman S : Pasien mengatakan
iya
O : Pasien tampak
13.30 2 Membantu terbantu
pasien
memenuhi
kebutuhan
ADL

8-2-2017 1,2,3 Mengkaji S : Pasien


07.00 TTV, mengkaji mengatakan masih
penyebab sedikit sesak, batuk
gangguan tidur berkurang, tidur
pasien, hanya terjaga
mengkaji sebentar, aktifitas
tingkat masih dibantu
ketergantungan keluarga
pasien O : TTV
T : 130/80 mmHg
N : 80 x/menit
R : 22 x/menit
S : 37ºC
S : Pasien mengatakan
07.30 1,2 Mengajarkan iya
teknik distraksiO : Pasien tampak
relaksasi kooperatif
S : Pasien mengatakan
08.00 1,2,3 Menginjeksi iya
cefotaxime 1O : Injeksi masuk
g, ranitidine 50 lewat IV
mg, furosemid
20 mg S : Keluarga pasien
09.00 2 Memotivasi mengatakan
keluarga untuk bersedia
mendorong O : Keluarga pasien
pasien tampak paham
beraktifitas S : Keluarga pasien
10.00 3 Memberi mengatakan iya
arahan O : Keluarga tampak
keluarga untuk paham
membatasi
jumlah
pengunjung S : Pasien mengatakan
12.00 1,2,3 Memberi obat mau meminum obat
oral KSR 1O : Obat tampak
tab, ambroxol diterima pasien
1 tab S : Pasien mengatakan
iya
12.30 3 Menciptakan O : Suasana tampak
suasana lebih nyaman
nyaman
9-2-2017 1,2,3 Mengkaji S : Pasien mengatakan
15.00 TTV, mengkaji sesak nafas
penyebab berkurang, batuk
gangguan berkurang, sudah
istirahat tidur bisa tidur
pasien, O : TTV
mengkaji T :120/80 mmHg
tingkat N : 80 x/menit
ketergantungan R : 20 x/menit
pasien S : 36,5ºC
S : Pasien mengatakan
17.00 1,2,3 Memberikan iya
obat oralO : Obat tampak
ambroxol 1 masuk lewat oral
tab, KSR 1 tab S : Pasien mengatakan
20.00 1,2,3 Memberi iya
injeksi O : Injeksi masuk
ranitidine 50 lewat IV
mg

E. Evaluasi
Tgl/Jam No.Dx Evaluasi Paraf
10-2-2017 1 S: Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
Pasien mengatakan batuk berkurang
O: pasien tampak lebh segar
Pasien tidak memakai alat bantu pernafasan
A: Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif
teratasi
P: Intervensi dihentikan
10-2-2017 2 S: Pasien mengatakan aktifitasnya sudah bisa
dilakukan mandiri
O: Pasien tampak lebih rileks
A: Masalah intoleransi aktifitas teratasi
P: Intervensi diihentikan
10-2-2017 3 S: Pasien mengatakan sudah bisa tidur dengan
nyenyak
O: Pasien tidur ±8 jam dengan nyenyak
A: Masalah resiko gangguan istirahat tidur
teratasi
P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai