Anda di halaman 1dari 9

Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017

Surabaya, Universitas Airlangga

MONITORING KESEHATAN MENGGUNAKAN


COMPILER ARDUINO & MODUL WIFI-ESP8266
UNTUK KOMUNITAS PASIEN HIPERTENSI
Budi Dwi Satoto1), Achmad Yasid2), Koko Joni3) , Bain Khusnul Khotimah4)
1)2)
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura
3)
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura
4)
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Raya Telang PO BOX 2 Kamal, Bangkalan, Madura
1)
budids@gmail.com, 2)ach_yasid@yahoo.com, 3)koko_joni@gmail.com, 4)bain@trunojoyo.ac.id

Abstract— Tekanan darah kronis merupakan salah cukup tinggi dimana kondisi rumah sakit yang
satu faktor risiko untuk terjadinya serangan memberikan layanan klinis BPJS yang cenderung
jantung, stroke, aneurisma arterial, dan merupakan penuh dan mengalami antrian. Berdasarkan data
penyebab utama gagal jantung kronis. Namun, yang didapatkan dari dinkes surabaya
berbagai kemungkinan terjadinya penyakit tekanan
darah tinggi dan tekanan darah rendah dapat
menunjukkan bahwa kunjungan pasien
dihindari sedini mungkin, yaitu dengan melakukan kebanyakan didominasi penyakit ISPA, jantung,
pemeriksaan tekanan darah secara berkala tekanan darah tinggi, rongga mulut, penyakit otot
menggunakan tensimeter. Padahal Saat melakukan dan infeksi usus. Beberapa penyakit lain tidak
pemeriksaan rutin, antrian pelayanan rumah sakit mendominasi presentase tetapi terjadi perbedaaan
menjadi pertimbangan ketika usia pasien lebih besar jenis penyakit pertahunnya. Penyakit yang
dari 50 tahun sehingga perlu dilakukan klasifikasi prosentasenya besar mendominasi pelayanan
usia pasien pada awal penelitian. Sehubungan pasien sementara daya tampung rumah sakit
dengan permasalahan tersebut maka penelitian ini terbatas. Dengan adanya Health Monitoring system
mengembangkan health monitoring dimana data
tekanan darah dan detak jantung ditransmisikan
diharapkan pasien cukup melakukan registrasi dan
melalui wireless. Data tekanan darah pasien kondisinya dipantau menggunakan layanan rawat
diperoleh dari tensimeter digital dan Program jalan secara online. Pemantauan dibantu instrumen
dibuat menggunakan Compiler Arduino, kemudian tensimeter dan wireless interface ESP8266.
data dikirim ESP8266 ke server. Informasi dari Kondisi aktual pasien dapat dilihat melalui media
beberapa tensimeter ditampilkan bersamaan untuk sistem informasi di rumah sakit. Apabila pasien
memantau kondisi pasien. Hasilnya adalah ESP8266 mengalami perubahan signifikan di sistem
berhasil menjalankan fungsinya. Adapun Faktor informasi rumah sakit terdapat perawat
yang mempengaruhi akuisisi data adalah posisi mendapatkan informasi prioritas urutan pasien
tensimeter digital pada lengan, posisi sensor
tekanan, kekuatan power supply baterai serta
mana yang harus ditangani terlebih dahulu. Pada
ketersediaan jaringan yang stabil sangat penelitian Palantei dkk, mereka menggunakan satu
menentukan prioritas layanan. Pada penelitian ini, sistem sensor dan satu tampilan grafis berupa
waktu proses pengambilan data dari proses informasi terkait kondisi kesehatan pasien yang
pemompaan, menghitung systole, diastole, heart beat terkoneksi lokal saja menggunakan sensor EKG
dan transfer data oleh ESP8266 adalah 28-30 detik untuk memantau aktifitas jantung secara kontinyu
dengan probabilitas data dapat ditransfer sukses dan menampilkan grafik jantung pada monitor
dari perangkat tensimeter digital ke komputer walaupun dalam ruangan berbeda menggunakan
server adalah berkisar 88-90%. X-bee sebagai wireless 2,5 GHz pemancar
(Palantei et al., 2012). Dalam penelitian Puput,
Keywords— Tekanan Darah Kronis, Health
monitoring system, ESP8266
kasus bencana alam di sebuah daerah yang
kekurangan tenaga medis berdampak langsung
I. PENDAHULUAN terhadap korban bencana (pasien) yang berada di
tenda pengungsian dan unit gawat darurat,
Berdasarkan laporan internet world stats pada
sehingga membutuhkan penerapan konsep yang
awal tahun 2015, sejak tahun 1999 hingga tahun
dapat mengefisienkan tenaga medis di setiap lokasi
2015, terdapat peningkatan pengguna lebih dari 40
bencana alam seperti konsep triase (Puput Dani
persen. Bahkan diprediksikan, tahun 2016,
Prasetyo Adi, 2013). Sementara itu Syahril dalam
pengguna internet di Indonesia akan meningkat
penelitiannya mengatakan bahwa Analisa kinerja
menjadi hampir 75 juta atau sebesar 14.8%
jaringan sensor nirkabel untuk monitoring denyut
dibandingkan tahun 2015 dan 14.403% jika
nadi pasien, reliability infrastruktur jaringan yang
dibandingkan dengan pengguna internet pada
ada merupakan salah satu faktor yang
tahun 1999. Sementara itu jumlah pasien Tekanan
mempengaruhi kualitas kinerja jaringan wireless
Darah kronis berada pada rentang usia 50-70 tahun

332
Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017
Surabaya, Universitas Airlangga

monitoring yang ada saat ini (Syahril, 2013). percobaan menunjukkan antara eksperimen dan
Demikian juga pada penelitian Yassir, dari aspek simulasi pada jarak 1 (satu) meter dan jumlah node
teknologi, alat telemedicine elektronik kesehatan 5 sensor yang sama, perbandingan throughputnya
masih terbatas digunakan, itupun hanya ada pada adalah 83.21% berbanding 94.46%. Semakin jauh
rumah sakit tertentu, untuk pemakaian masyarakat jarak transmisi data dari sensor node ke kordinator
umum masih sangat terbatas (Yassir, 2013). node maka semakin kecil throughput yang
Wireless Sensor Network (WSN) atau Sensor dihasilkan.
Jaringan Nirkabel merupakan suatu jaringan Penelitian Produk Terapan yang diusulkan
nirkabel yang terdiri dari beberapa sensor node disini memadukan elektronik telemedicine dengan
yang diletakkan di tempat yang berbeda untuk menciptakan alat yang penggunaannya dapat
memantau kondisi suatu lingkungan. Nazeran mengukur dan memonitoring parameter kesehatan
dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa darah tinggi yang mudah digunakan, sehingga
terdapat berbagai jenis model aplikasi wireless pasien tidak perlu datang ke rumah sakit. Kondisi
sensing network untuk keperluan memonitoring aktual pasien dapat dipantau melalui media sistem
kesehatan manusia yang telah dilakukan pada informasi di rumah sakit. Petugas akan
penelitian sebelumnya. Fundamental of Wireless menentukan prioritas urutan pasien yang harus
Sensor Networks, mengusulkan teknologi wireless ditangani terlebih dahulu. Penelitian ini diharapkan
berbasis internet untuk memonitor kondisi menghasilkan data yang sesuai dengan pengukuran
kesehatan pasien agar data rekam medis bisa konvensional detak nadi dan suhu tubuh manusia,
diketahui secara kontinyu (Nazeran et al., 2006). serta dapat digunakan oleh masyarakat umum
Sementara Penelitian yang dilakukan Idress, karena dibuat fleksibel dan user friendly. Adapun
melakukan implementasi prototype sistem tujuan khusus pada penelitian ini adalah membantu
telemedicine yang memanfaatkan keuntungan komunitas pasien rawat jalan dengan penyakit
teknis sistem telekomunikasi berbasis PDA yang hipertensi kronis, Mengidentifikasi pasien yang
flexible dan penggunaannya terbatas pada rumah membutuhkan perawatan segera berdasar usia,
sakit tertentu (Idrees, Iqbal, & Bazaz, 2013). tingkat / level kondisi dan lokasi, Membantu
Penelitian Zhang membuat sebuah perangkat mengurangi antrian rumah sakit BPJS maupun
yang memanfaatkan jaringan sensor nirkabel untuk antrian klinik medis, melakukan implementasi
remote monitoring sinyal-sinyal tubuh pasien Wireless Sensor Network, melakukan akuisisi data
berbasis teknologi bluetooth (Zhang, 2015). dan pendukung keputusan dalam prioritas
Bluetooth disini berfungsi mengganti peranan penanganan layanan pasien.
konektor sensor ke sebuah komputer yang akan Melalui pendekatan model pengembangan
mengirimkan data medisnya ke sebuah server cluster Sistem informasi pasien rawat jalan
medis. Penelitian lainnya mengenai implementasi hipertensi, penelitian ini diharapkan dapat
dan evaluasi kinerja adalah aplikasi jaringan sensor menghasilkan terobosan baru guna mengatasi
nirkabel untuk monitoring denyut nadi pasien. permasalahan yang selama ini dihadapi oleh pasien
perangkat wireless sensor network digunakan rawat jalan dan rumah sakit diantaranya adalah
untuk memantau denyut jantung sebagai Perbaikan service pelayanan rumah sakit, efisiensi
implementasi WSN pada pemantauan denyut nadi pasien dengan tingkat antrian yang tinggi,
pasien. Pemrograman yang digunakan adalah Ketenangan pasien dalam melakukan rawat jalan,
bahasa C atau pemrograman arduino untuk meningkatkan ketrampilan perawat dalam
melakukan pengolahan data dan membentuk mendapatkan tingkat akuisisi data serta
jaringan ad-hoc. Pengujian ini dibuat dengan dua menyediakan data record pasien terhadap keluhan
tahap, yaitu tahap pengiriman dan hasil penyakit tersebut secara berkala.
penerimaan data. Dari hasil uji menunjukkan
bahwa WSN dapat bekerja dengan baik pada sisi II. TINJAUAN PUSTAKA
pengirim dan terdapat delay pengiriman variable Adapun roadmap penelitian terkait apa yang telah
signal. Penelitian yang dilakukan puput dani dilakukan sebelumnya adalah sistem multi sensor,
prasetyo adi, mengenai Analisis Kinerja Jaringan dengan tampilan pemantau kesehatan yang dapat
Sensor Nirkabel IEEE 802.15.4 dengan data dioperasikan secara praktis dan kontinyu
denyut nadi. Pada Penelitian tersebut dirancang 5 (reliable).
(lima) node sensor denyut nadi yang dapat
digunakan secara bersamaan. Data yang dikirim Tensimeter Digital
dan diterima tidak saling tumpang tindih Tensimeter digital adalah alat yang digunakan
dikarenakan system ini menggunakan Time untuk mengukur tekanan darah menggunakan
Division Multiple Access atau biasa disingkat teknologi digital (Mansor, Meskam, Zamery,
TDMA. 5 sensor dikontrol menggunakan Rusli, & Akmeliawati, 2015). Dengan mengetahui
koordinator node. Kordinator node akan berapa tekanan darah, kita dapat menilai
berhubungan dengan system server melalui apakah tekanan darah / tensi darah
jaringan wireless. Pada penelitian tersebut hasil kita normal atau tidak. Tensi darah normal

333
Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017
Surabaya, Universitas Airlangga

manusia dewasa adalah 100-130 mmHg untuk Point dan Both (Keduanya). Modul ini juga
tekanan sistolik dan 60-90 mmHg untuk tekanan dilengkapi dengan prosesor, memori dan GPIO
diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan darah dimana jumlah pin bergantung dengan jenis
pada saat terjadi kontraksi otot jantung. Tekanan ESP8266 yang kita gunakan. Sehingga modul ini
diastolik adalah tekanan darah saat jantung sedang bisa berdiri sendiri tanpa menggunakan
relaksasi / beristirahat. Seseorang dikatakan mikrokontroler apapun karena sudah memiliki
menderita tekanan darah tinggi jika tekanan darah perlengkapan layaknya mikrokontroler (Škraba et
/ tensi darahnya diatas 140/90 mmHg. Seseorang al., 2017).
dikatakan menderita tekanan darah rendah jika
tekanan darah/ tensi darahnya di bawah 90/60
mmHg. Adapun tata cara penggunaan tensimeter
digital diantaranya adalah duduk dengan lengan
telanjang, boleh menggunakan baju lengan pendek
atau lengan panjang yang digulung keatas.
Perhatikan gulungan lengan baju, jangan terlalu
ketat. Letakkan lengan secara bebas diatas meja,
dengan posisi lengan sama tinggi dengan jantung
(Nia, Mozaffari-Kermani, Sur-Kolay,
Raghunathan, & Jha, 2015). Gambar 1. Modul ESP8266
Pemasangan tensimeter di lengan kira-kira 2,5
cm dari siku. Pastikan pemasangan tensimeter Firmware default yang digunakan oleh perangkat
tidak terlalu ketat. Berikan jarak setinggi 2 jari ini menggunakan NodeMCU dengan
antara tensimeter dan lengan. Beri tekanan pada menggunakan basic programming lua, Editor
tensimeter dengan memompa atau dengan Arduino dengan pemrograman C++ dan compiler
memencet tombol on off. Pada saat pemompaan GCC (Kodali & Mahesh, 2016).
berhenti, maka tekanan pada tensimeter akan Akuisisi Data
berkurang dan darah bisa mengalir lagi ke lengan Sistem akuisisi data adalah kumpulan komponen
bawah. Pada tensimeter yang menggunakan bunyi yang saling bekerja sama yang tujuannya
dari stetoskop bunyi, maka nadi yang pertama kali melakukan pengumpulan, penyimpanan,
muncul adalah tekanan sistolik dan bunyi yang pengolahan data, dan melakukan distribusi data
terakhir kali terdengar adalah tekanan diastolik untuk menghasilkan informasi yang bermakna dan
(Mansor et al., 2015). berguna untuk proses pengambilan keputusan
Pada tensimeter digital, hasilnya akan keluar (decision making process). Sistem akuisisi data
secara otomatis pada layar. Sekitar 30 menit digunakan untuk mengukur dan mencatat sinyal
sebelum melakukan pengukuran jangan yang pada dasarnya diperoleh dengan dua cara.
melakukan aktifitas yang terlalu berat, merokok, Sinyal yang berasal dari pengukuran langsung
minum minuman yang berkafein seperti kopi, teh, adalah besaran-besaran listrik. Besaran listrik itu
coca-cola dan jangan mengkonsumsi obat-obatan bisa berupa tegangan, frekuensi, atau tahanan, dan
yang mengandung kafein, seperti Panadol extra, hal-hal yang sering dijumpai dalam pengujian
Paramex Sebelum melakukan pengukuran duduk komponen elektronik, penelitian lingkungan, dan
dengan tenang selama 5 menit dan jangan stress. analisis kualitas. Sinyal yang asal dari transduser,
Selama melakukan pengukuran tekanan dengan misal strain-gage, termokopel, dan lain-lain.
tensimeter, jangan berbicara. Lakukan pengukuran Sistem akuisisi data dapat dikelompokkan dalam
2-3 kali, dengan selang minimal 2 menit, dan dua kelas utama, yaitu sistem akusisi data analog,
hitung rata-rata hasilnya. Untuk penderita dan sistem akuisisi data digital.
hipertensi, diperlukan pemeriksaan tensi
darah rutin untuk mengetahui efek obat
antihipertensi yang diminum. Lakukanlah RSS (Received signal strength).
pengecekan pada waktu yang sama setiap harinya Untuk mendapatkan perkiraan jarak antara node
untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat berdasarkan penerimaan kekuatan sinyal, maka
(Carrasco et al., 2008). pengukuran kondisi actual dan Kalibrasi dapat
dilakukan. Simple Log distance yang dapat
digunakan adalah
Modul ESP 8266 10 = − + + + 20 log()-
ESP8266 merupakan modul wifi yang berfungsi 20log(4) (1)
sebagai perangkat tambahan mikrokontroler Dalam Eq.1. dimana [dBm] dan [dBm]
seperti Arduino agar dapat terhubung langsung merupakan level power yang ditransmisikan dan
dengan wifi dan membuat koneksi TCP/IP. Modul diterima. GTx [dBi] dan GRx [dBi] merupakan
ini membutuhkan daya sekitar 3.3v dengan penguatan antenna relatif dari transmitter dan
memiliki tiga mode wifi yaitu Station, Access penerima. [m] merupakan panjang gelombang,

334
Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017
Surabaya, Universitas Airlangga

dan d[m] merupakan jarak antara pengirim dan (jangkauan konektifitas gateway) diset 25m
penerima. Eksponen n diasumsikan mencapai nilai berdasar pada jarak rata rata penerimaan packet.
2 lingkungan luar. Untuk menghitung kekuatan Nilai yang diseleksi dari mencerminkan
sinyal yang diterima, perbandingan antara estimasi kompromi: di satu sisi nilai yang besar
jarak bergerak yang diestimasi RSS (d) dan yang diinginkan untuk membuat Lingkaran tertutup
diukur oleh Posisi (x). seluas mungkin (cverage); di sisi lain
Jarak antara node dan gateway Seharusnya tidak besar untuk menghindari
diestimasikan sebagai (r1+d) menggunakan rss dan klasifikasi yang tidak diinginkan karena tingkat
diukur sebagai r2 dengan perhitungan Eq.2. penerimaan yang rendah saat jarak yang jauh dari
20logd = PTX - PRX +α (2) posisi gateway.

TABEL 1. KEKUATAN SINYAL BERDASAR


PERSYARATAN JARINGAN
Kekuatan Sinyal Fungsi
Kekuatan sinyal maksimal
-30 tercapai. Jarak Klien sangat
N/A
dBm dekat dengan Acsess Point.
Tidak khas di dunia nyata.

Kekuatan sinyal minimum untuk


-67 aplikasi yang membutuhkan VoIP/VoWiFi,
dBm pengiriman paket tepat waktu, streaming video
sangat handal.

-70 Kekuatan sinyal minimum untuk


Gambar 2. Pergerakan Perangkat terhadap Access Point Email, web
dBm pengiriman paket yang handal.
Kekuatan sinyal minimum untuk
Urutan kedatangan paket γ(t) (t=1,2..) adalah -80 konektivitas dasar. Pengiriman
waktu (detik), γ(t)=1 jika sebuah paket tiba pada N/A
dBm paket mungkin tidak dapat
waktunya dan γ(t)=0 lainnya) disaring diandalkan.
menggunakan gerakan bergerak rata-rata dari -90
Tenggelam di dalam kebisingan
panjang jendela WL (odd integer) untuk lantai. Fungsi apapun sangat N/A
dBm
tidak mungkin.
mendapatkan urutan kehalusan γ’(t) seperti
ditunjukkan Eq.3 III. METODE PENELITIAN

( )= ∑ ( − + ) (3)

Untuk mengklasifikasikan sebuah node berada di


dalam atau di luar jangkauan komunikasi gateway
pada waktu t, ambang batas T diperkenalkan, yaitu
simpul yang diklasifikasikan di dalam jika
γ’(t)  T dan di luar jika γ’(t) < T.
Untuk menemukan panjang jendela, WL
dan ambang batas, T yang meminimalkan node
ketetanggaan diklasifikasikan salah (misal
diklasifikasikan dengan jangkauan konektivitas ro
Ketika tidak memenuhi kriteria). Sehingga
Minimum kriteria didefiniskan sebagai Eq.4

= min , ∑ ( ) (4)

Dimana dari klasifikasi error e(t) didefinisikan


seperti ditunjukkan Eq.5

( )− ( ( )≥ ̂( ) > ) Gambar 3. Blok diagram Kerja



( ( )< ̂( ) ≤ ) Pada gambar 3 dijelaskan bahwa proses
( )= (5)
⎨ pengambilan tekanan darah systole, diastole dan
⎩ 0, detak jantung pasien berasal dari thermometer
digital yang menyimpan data dalam bentuk
Dalam persamaan ̂ ( ) merupakan estimasi RSS Hexadecimal selanjutnya ditransmisikan
dari jarak antara node dan gateway dan menggunakan modul ESP 8266 yang merupakan

335
Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017
Surabaya, Universitas Airlangga

modul wifi. Di dalam modul ESP8266 terdapat char ssid [40] ;// = "Nama_SSID";
char password [40] ;//= "Password_SSID";
modul mikrokontroller yang dapat terhubung ke char host [20] ;//= "IP Server_WIFI";
komputer yang bertindak sebagai server side. char streamId [40] ;// = "A00001";
Adapun terkoneksinya perangkat ESP8266 dengan char privateKey[40] ;// = "WithLoveWeDo";
PC adalah menggunakan konsep Access Point int PORT_ ;// = 2020;
dimana ESP 8266 akan bertindak sebagai client Jadi pada compiler Arduino dilakukan sekaligus
dan mengirimkan data berupa hexadecimal code setting ketika ESP8266 berlaku sebagai Client
pembacaan tensi untuk ditransmisikan ke Server maupun server dengan tujuan ketika sebagai client
PC. Sementara untuk membuat agar ESP8266 maka ESP8266 akan terdeteksi di Access point
bertindak se bagai client, maka Setting dilakukan atau MIFI sebagai Client, sedangkan ketika
melalui perangkat HP dengan mengakses IP difungsikan sebagai server dengan IP 192.168.4.1
192.168.4.1 pada saat perangkat tensimeter power (default), ESP 8266 digunakan untuk mengirim
ON yang merupakan IP dari ESP8266 yang setting koneksi client ke server PC.
bertindak sebagai Acces point. Selanjutnya setelah
terkoneksi sebagai client server wireless dimana
IP `wireless ESP8266 bertindak sebagai client dan
IP wireless PC sebagai server maka data ini
diterima oleh PC dan selanjutnya dianalisa pada
perangkat PC.

Gambar 4. Interface configuration

Dalam proses interface seperti ditunjukkan pada Gambar 5. ESP 8266 dual mode
gambar 4, modul ESP8266 difungsikan untuk
menjembatani proses wireless. Pada konfigurasi Gambar 5 menunjukkan ESP8266 dengan fungsi
dilakukan melalui mode client dengan cara remote dual Mode. IP dynamic Wireless didapatkan dari
ke host dan mengatur konfigurasi SSID. Yang Modem WIFI (MIFI) ketika PC/Laptop server
dilakukan adalah membuka port, melakukan terkoneksi MIFI. Misal pada CMD dapat
setting SSID, setting password dan IP host, diketikkan ipconfig dn didapatkan IP Server PC
sementara di mode client dilakukan identify wireless adalah 192.168.1.100. Selanjutnya IP ini
network dan private key for password to host. akan digunakan sebagai input pada koneksi
Script untuk mendefinisikan ESP8266 sebagai ESP8266 ke PC Server. Apabila terdapat 4-5
client ketika terkoneksi ke PC Server dilakukan client, masing masing perangkat akan mendapat IP
pada Compiler Arduino seperti ditunjukkan pada yang berbeda dengan IP Server tetap pada
script dibawah ini kemudian diupload ke memori 192.168.1.100. Selanjutnya pembukaan port di
ROM ESP 8266. host (server) oleh masing masing ip client untuk
#include <ESP8266WiFi.h>DataSiap mengirim data tekanan darah dari perangkat
#include <EEPROM.h>

336
Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017
Surabaya, Universitas Airlangga

tensimeter digital. Kestabilan koneksi sangat ESP8266 melalui handphone dengan terlebih
diperlukan untuk menghasilkan akuisisi data yang dahulu melakukan koneksi ke IP 192.168.4.1
tepat. Apabila tidak terjadi kestabilan koneksi dimana ESP8266 difungsikan sebagai server,
maka setting access point tidak dapat dilakukan. Lakukan setting WIFI dengan memasukkan SSID
ESP82
ESP826666 merupakan dual mode system dimana MIFI, password MIFI dan Host adalah IP Server
didalamnya terdapat fungsi host dan client. Wireless 192.168.1.100. Setelah itu send dan pada
Sebagai client untuk menerima data konfigurasi computer server bias dipantau menggunakan H- H
dari compiler GCC Arduino yang diupload dari Term mendapatkan data ASCII / Hexadec yang
computer. Sebagai server untuk mengirim data menyatakan bahwa PC mendapatkan kiriman data
dari perangkat tensimeter ke perangkat PC melalui dari ESP8266 yang bertindak sebagai Client.
modul wireless. Selanjutnya stream request
request dapat dilakukan
setelah pembukaan port di software server.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Ujicoba menggunakan DNS server
Adapun hasil dan Luaran yang dicapai pada
penelitian ini adalah produk tensimeter digital Perangkat
Arduino + shied
Zigbee
Transmitter
Zigbee
Receiver
Tensimeter
yang dapat terkoneksi ke server secara wireless (Tx
Tx) (Rx)

sehingga data pasien meliputi tekanan darah


systole, diastole dan heart
heart rate dapat dipantau
USB to serial Komputer/
Komputer
jarak jauh. PC Laptop
Cloud Web

Gambar 8.. Konfigurasi melalui DNS


Gambar 8 menunjukkan konfigurasi tensimeter
digital yang menggunakan fasilitas koneksi
melalui tetharing handphone atau WIFI local
yang tidak berada satu tempat dengan server.
Adapun konfigurasi yang dilakukan. Upload dari
Arduino Compiler : SSID, password, host,
Streamid, privatekey, Port, WIFIAPPSk dan
AP_nameString tidak perlu dilakukan jika
ujicoba 1 telah dilakukan. Setelah terupload,
Gambar 6. Modul ESP8266 yang disematkan pada perangkat
tensimeter digital
buka setting ESP8266 melalui handphone dengan
Gambar 6 menunjukkan modul ESP8266 yang terlebih dahulu melakukan koneksi ke IP
disisipkan di sisi kiri perangkat tensimeter digital 192.168.4.1 dimana ESP8266 difungsikan
dengan memberikan koneksi power dan sumber sebagai
bagai server, Lakukan setting WIFI dengan
data. Modul ini bekerja menggunakan konsumsi memasukkan SSID MIFI, password MIFI dan
baterai AAA 2 buah sehingga keduanya memberi Host adalah IP Server Wireless dimana Host ini
tegangan 1.5Vx2=3V. Modul ESP8266 ini diubah bukan IP melainkan nama DNSnya misal
terdapat mode sleep jadi saat tidak beroperasi tensimeter.budids.net. Konfigurasi DNS dynamic
setelah 2 menit maka koneksi akan terputus dan dan IP forwarding ini disetting terlebih
terlebih dahulu
Modul dalam kondisi sleep. Hal ini berpengaruh dengan mengarahkan IPserver wireless ke alamat
alam
pada saat setting sebaiknya tidak lebih dari 2 DNS. Hal ini ditujukan apabila pasien berada di
menit. Hal ini untuk membuat buat modul menjadi luar LAN atau server, perangkat tetap dapat
hemat energy sehingga tidak
tidak memboroskan daya memberikan informasi melalui DNS dynamic
ketika tidak digunakan. Terdapat Skenario tanpa harus tahu posisi server dimana dan tanpa
Ujicoba yang dilakukan untuk mendapatkan melakukan setting
setting jaringan lokal.
akuisisi data dilakukan dalam dua tahapan ;
Uji Coba P
Perangkat
erangkat tensimeter
Tensimeter digital Modem WIFI (MIFI) Komputer
+ESP
ESP8266 sebagai Access Point Lokal

Gambar 7 Konfigurasi Lokal Area Network

Gambar 7 menunjukkan konfigurasi lokal yang


dilakukan untuk menguji perangkat tensimeter
hanya dalam 1 lokal area network. Adapun
konfigurasi yang dilakukan adalah mengupload
pload
dari Arduino Compiler : SSID, password, host,
Streamid, privatekey, Port, WIFIAPPSk dan
AP_nameString.
P_nameString. Setelah diupload, buka setting

337
Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017
Surabaya, Universitas Airlangga

hasil percobaan pada proses yang sama terjadi


dikarenakan posisi alat yang tidak selalui sama,
pengaruh posisi lengan, kondisi pasien, dan
kestabilan jaringan pada saat itu seperti ditunjukan
gambar 10.

Gambar 10. Hasil Ujicoba koneksi ke server


Ujicoba ini dilakukan dengan menggunakan 2
buah perangkat tensimeter digital. Dari kedua
perangkat tersebut dikirimkan data sistole,
diastole dan heart rate secara bersamaan. Masing
masing perangkat telah memiliki ID masing
masing dan terurut. IP dinamis didapatkan dari
Modem wifi (MIFI). Sedangkan IP wireless server
tetap pada IP 192.168.1.100. Pengujian pertama
dilakukan untuk mengetahui waktu yang
Gambar 9. Ujicoba Koneksi dibutuhkan perangkat untuk melakukan transfer
Analisa Sinyal (RSS) data ke Komputer
Dengan menggunakan pengujian signal strength
dapat diuji kemampuan perangkat terhadap node
gateway seperti ditunjukkan Tabel 2.

TABEL 2. RECEIVE SIGNAL STRENGTH


Jarak node ke AP, Tanpa Halangan
Receive Signal Strength (dBm)
2-4m H >5m H >10m H
T-01, P-1 -48 S -62 S -78 S
T-01, P-2 -47 S -62 S -68 S
T-01, P-3 -44 S -65 S -82 G
T-02, P-1 -48 S -62 S -68 S Gambar 11. Konsumsi waktu perangkat

T-02, P-2 -48 S -64 S -81 G


Dari Gambar 11 dapat diketahui bahwa terdapat
T-02, P-3 -46 S -61 S -68 S
proses pemompaan, pelepasan pompa,
Jarak node ke AP, Halangan tembok
menghitung nilai systole, menghitung nilai
Receive Signal Strength (dBm) diastole dan heart beat rate dilanjutkan transfer
2-4m H >5m H >10m H data dengan interface ESP8266 dengan rata rata
T-01, P-1 -52 S -70 S -84 G waktu transfer adalah 3-4 detik dan konsumsi
T-01, P-2 -67 S -66 S -86 G waktu total penggunaan alat adalah berkisar 29-30
T-01, P-3 -52 S -67 S -84 G detik.
T-02, P-1 -52 S -65 S -87 G
T-02, P-2 -52 S -64 S -84 G
T-02, P-3 -52 S -72 S -84 G

Dengan T=Tensimeter, P=Percobaan, H=Hasil, S=Sukses dan


G=Gagal, dengan satuan Receive Signal Strength adalah dBm.

Ujicoba untuk mengambil data pasien


Uji coba ini dilakukan untuk menguji kehandalan
dan akuisisi data. Pada dasarnya ketidaksamaan

338
Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017
Surabaya, Universitas Airlangga

server rata rata adalah 28-30 detik dengan nilai


probabilitas keberhasilan transfer 88-90%.
Adapun saran untuk penelitian selanjutnya adalah
perbaikan pada proses mekanis pemompaan
tekanan darah, karena selain membutuhkan power
yang cukup dan stabil juga dibutuhkan sensitivitas
katup sensor terhadap udara luar sehingga tidak
terjadi kebocoran saat proses pemompaan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan Terima kasih kepada
Gambar 12. Pengambilan tekanan darah user
Kemristekdikti melalui Simlitabmas Penelitian
Gambar 12 menunjukkan Grafik Tekanan darah
Produk Terapan 2017 yang telah memberi
tinggi, tekanan darah rendah dan Detak jantung
dukungan financial terhadap penelitian ini.
pengguna. Pengambilan dilakukan 3 kali berturut
turut pada masing masing pengguna dan grafik DAFTAR PUSTAKA
tersebut merupakan hasil rata rata nilai sistole,
diastole dan heart beat. Adapun dari data tersebut
menunjukkan bahwa apabila pengguna memiliki Carrasco, M. P., Salvador, C. H., Sagredo, P. G.,
tekanan darah tinggi, maka detak jantungnya juga J, M., rquez, Montes, Gonz, M. A., . . .
cenderung tinggi. Ujicoba transfer data perangkat Monteagudo, J. L. (2008). Impact of
dilakukan menggunakan 50 data eksperimen Patient&#x2013;General Practitioner
berasal dari pengambilan langsung data pasien. Short-Messages-Based Interaction on the
Terdapat beberapa kejadian data gagal ditransfer Control of Hypertension in a Follow-up
dikarenakan beberapa faktor diantaranya adalah Service for Low-to-Medium Risk
posisi lengan tidak pas sehingga terjadi kesalahan. Hypertensive Patients: A Randomized
Dimana hal ini dikarenakan posisi sensor tekanan, Controlled Trial. IEEE Transactions on
error karena jaringan belum terkoneksi/lambat Information Technology in Biomedicine,
koneksi dan power battery habis/lemah. 12(6), 780-791. doi:
Sementara untuk data, apabila koneksi stabil 10.1109/TITB.2008.926429
cenderung untuk diterima adalah 100%. Idrees, M., Iqbal, W., & Bazaz, S. A. (2013, 19-20
Dec. 2013). Real-time doctor-patient
TABEL 3. HASIL PENGUJIAN PADA 2 BUAH assignment in a telemedicine system.
PERANGKAT MENGALAMI GAGAL ATAU SUKSES. Paper presented at the Multi Topic
Jumlah Kejadian Conference (INMIC), 2013 16th
Gagal Sukses International.
Transfer Data Perangkat 1
Kodali, R. K., & Mahesh, K. S. (2016, 14-17 Dec.
1 5 45 2016). Low cost ambient monitoring
(ID A0001)
using ESP8266. Paper presented at the
Transfer Data Perangkat 2 2016 2nd International Conference on
2 6 44
(ID A0002)
Contemporary Computing and
Informatics (IC3I).
Tabel 3 menunjukkan Prosentase Perangkat 1 Mansor, H., Meskam, S. S., Zamery, N. S., Rusli,
mengalami keberhasilan transfer data adalah = N. Q. A. M., & Akmeliawati, R. (2015,
45/50= 90% dan Prosentase Perangkat 2 May 31 2015-June 3 2015). Portable
mengalami keberhasilan transfer data adalah = heart rate measurement for remote health
44/50 = 88%. monitoring system. Paper presented at the
V. KESIMPULAN DAN SARAN 2015 10th Asian Control Conference
(ASCC).
ESP8266 berhasil melakukan tugasnya membawa Nazeran, H., Krishnam, R., Chatlapalli, S.,
data ASCII berisi nilai systole, diastole dan heart Pamula, Y., Haltiwanger, E., & Cabrera,
rate dari perangkat tensimeter digital ke server PC S. (2006, Aug. 30 2006-Sept. 3 2006).
melalui jaringan wireless baik untuk jaringan lokal Nonlinear Dynamics Analysis of Heart
maupun jaringan melalui operator. Adapun Faktor Rate Variability Signals to Detect Sleep
yang mempengaruhi akuisisi data adalah posisi Disordered Breathing in Children. Paper
tensimeter digital pada lengan, posisi sensor presented at the 2006 International
tekanan, kekuatan power supply baterai, Conference of the IEEE Engineering in
ketersediaan jaringan yang stabil. Adapun waktu Medicine and Biology Society.
respon perangkat dari semenjak proses pumping, Nia, A. M., Mozaffari-Kermani, M., Sur-Kolay,
menghitung nilai systole, diastole dan heart beat S., Raghunathan, A., & Jha, N. K.
serta transfer data dari ESP8266 ke komputer (2015). Energy-Efficient Long-term

339
Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017
Surabaya, Universitas Airlangga

Continuous Personal Health Monitoring. 11-15 June 2017). Prototype of group


IEEE Transactions on Multi-Scale heart rate monitoring with NODEMCU
Computing Systems, 1(2), 85-98. doi: ESP8266. Paper presented at the 2017
10.1109/TMSCS.2015.2494021 6th Mediterranean Conference on
Palantei, E., Baharuddin, M., A, A., N. K, N., Embedded Computing (MECO).
Utami, D., Febriani, A. E. A., . . . Agus, Syahril, S. (2013). Sistem Monitoring Kesehatan
M. (2012, 8-14 July 2012). A 2.5 GHz Pasien dengan Multi Sensor”.
wireless ECG system for remotely Pascasarjana UNHAS, Makasar.
monitoring heart pulses. Paper presented Yassir, M. (2013). Thesis: “Pengembangan
at the Proceedings of the 2012 IEEE Aplikasi Mobile untuk memantau status
International Symposium on Antennas denyut nadi pasien”. Pascasarjana
and Propagation. UNHAS, Makassar.
Puput Dani Prasetyo Adi. (2013). Tesis “Analisis Zhang, H. (2015). A Cluster-Based Opportunistic
Kinerja Jaringan Sensor Nirkabel IEEE Multicast in Multi-hop Wireless
802.15.4 Dengan Data Denyut Nadi Networks. Chinese Journal of
Pasien”, Fakultas Teknik Universitas Electronics, 24(1), 170-175. doi:
Hasanuddin, Makassar. 10.1049/cje.2015.01.028
Škraba, A., Koložvari, A., Kofjač, D., Stojanović,
R., Stanovov, V., & Semenkin, E. (2017,

340

Anda mungkin juga menyukai