Anda di halaman 1dari 3

F.3.

Usaha Kesehatan Masyarakat


Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Puskesmas Leksono II, Wonosobo
September 2018 – Januari 2019

PENYULUHAN
dr. Talitha Nurrachma
Latar Belakang Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah, angka Kematian bayi pada tahun 2012 mencapai angka
10,75 per 1000 kelahiran hidup. Di Kabupaten Wonosobo sendiri
jumlah kematian bayi usia 0 – 12 bulan pada tahun 2016 sebesar
12,83 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini meningkat dibandingkan
tahun 2015 yakni sebesar 9,66 per 1000 kelahiran hidup. Lima besar
penyebab kematian bayi adalah BBLR sejumlah 44 (26,27%) kasus,
kelainan kongenital 32 (19,39%) kasus, asfiksia 21 (12,73%) kasus,
pneumonia 10 kasus (6,06%), dan aspirasi 8 kasus (4,48 kasus)
Pada tahun 2016 AKI Kabupaten Wonosobo dapat
diturunkan dengan cukup signifikan, yaitu 84,/10000 KH
dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 129,07/100000 KH.
Penurunan AKI di Kabupaten Wonosobo diantaranya disebabkan
meningkatnya persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
kunjungan keempat sesuai standar sebesar 89,63%, meningkatnya
persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 99,77%, serta penanganan
komplikasi obstetri sebesar 112,72%. Selain itu pelayanan ibu nifas
oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Wonosobo juga sudah sangat
baik, yaitu sebesar 99,49%. Peningkatan ini merupakan salah satu
konstribusi adanya kelas ibu hamil yang telah dimulai sejak tahun
2010.
Program kelas ibu hamil merupakan salah satu upaya
terobosan untuk melakukan pendampingan setiap ibu hamil yang ada
di desa sejak kehamilan hingga nifas. Di dalam kelas ibu hamil
peserta dan suami atau keluarganya akan mendapatkan informasi
mengenai kehamilan, persalinan, nifas, perawatan bayi dan faktor-
faktor risiko pada masa tersebut. Petugas kesehatan baik bidan
maupun kader akan melakukan pendampingan pada ibu hamil.
Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar bersama
tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam
kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular seksual, dan akta kelahiran.
Permasalahan Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, AKI
dan AKB di Jawa Tengah masih tinggi. Pada tahun 2012, angka
kematian ibu (per 100.000 kelahiran hidup) mencapai 116,34 dan
angka kematian bayi (per 1.000 kelahiran hidup) mencapai 10,75.
Angka kematian bayi yang tinggi seringkali disebabkan karena
terlambatnya keluarga menyadari tanda bahaya dari bayi. Oleh
karena itu ibu juga perlu mengetahui tanda-tanda bahaya pada bayi
baru lahir.
Perencanaan dan Diperlukan adanya penyuluhan mengenai tanda bahaya bayi baru
Pemilihan Intervensi lahir. Kegiatan ini diadakan pada:
Hari / tanggal : Jumat, 20 Juli 2018
Lokasi : Kelas ANC di Pos Kesehatan Desa Timbang
Metode : Penyuluhan, tanya jawab, dan senam ibu hamil
Peserta : peserta kelas ANC di Desa Timbang
Pelaksanaan Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2018 pada kelas ANC
di Pos Kesehatan Desa Timbang. Peserta yang hadir berjumlah 8
bumil yang merupakan peserta kelas ANC. Pertemuan ini
dilaksanakan pada pukul 09.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB.
Materi yang diberikan adalah mengenai tanda bahaya bayi baru
lahir. Kemudian dilanjutkan dengan senam ibu hamil.
Monitoring dan Pelaksanaan penyuluhan dan tanya jawab berjalan dengan baik,
Evaluasi kemudian dilanjutkan senam ibu hamil. Peserta aktif bertanya
sehingga diskusi berjalan lancar. Adanya penyuluhan dan senam ibu
hamil ini disambut dengan baik oleh para peserta.
Komentar /saran pendamping :

Wonosobo, 20 Juli 2018


Peserta, Pendamping,

dr. Talitha Nurrachma dr. Dewanti Retnaningtyas

Anda mungkin juga menyukai