Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemeriksaan kesehatan sebelum hamil merupakan sesuatu yang sangat penting agar

kehamilan dapat berjalan dengan baik. Sayangnya, kesadaran akan hal ini masih sangat rendah

sehingga angka kesakitan dan komplikasi kehamilan masih sangat tinggi. Pemeriksaan kesehatan

sebelum menikah atau hamil khususnya pada wanita akan mengurangi angka kesakitan dan

kematian ibu dan anak. Asuhan prakonsepsi memiliki banyak keuntungan dan variasi, antara

lain: memungkinkan identifikasi penyakit medis; pengkajian kesiapan psikologis, keuangan, dan

pencapaian tujuan hidup.

Indonesia, untuk mewujudkan keluarga sejatera, Indonesia merupakan negara yang

dilihat dari jumlah penduduknya ada pada posisi keempat di dunia, dengan laju pertumbuhan

yang masih relatif tinggi. Esensi tugas program Keluarga Berencana (KB) dalam hal ini telah

jelas yaitu menurunkan fertilitas agar dapat mengurangi beban pembangunan demi terwujudnya

kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Seperti yang disebutkan dalam

UU No.10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

Sejahtera, definisi KB yakni upaya meningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui

pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan

peningkatan kesejahteraan keluarga guna mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

Alat kontrasepsi sangat berguna sekali dalam program KB namun perlu diketahui

bahwa tidak semua alat kontrasepsi cocok dengan kondisi setiap orang. Untuk itu, setiap pribadi

harus bisa memilih alat kontrasepsi yang cocok untuk dirinya. Pelayanan kontrasepsi (PK)
1
adalah salah satu jenis pelayanan KB yang tersedia. Sebagian besar akseptor KB memilih dan

membayar sendiri berbagai macam metode kontrasepsi yang tersedia.

Faktor lain yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi antara lain faktor pasangan

(umur, gaya hidup, jumlah keluarga yang diinginkan, pengalaman dengan metode kontrasepsi

yang lalu), faktor kesehatan (status kesehatan, riwayat haid, riwayat keluarga, pemeriksaan fisik,

pemeriksaan panggul), faktor metode kontrasepsi (efektivitas, efek samping, biaya), tingkat

pendidikan, pengetahuan, kesejahteraan keluarga, agama, dan dukungan dari suami/istri. Faktor-

faktor ini nantinya juga akan mempengaruhi keberhasilan program KB. Hal ini dikarenakan

setiap metode atau alat kontrasepsi yang dipilih memiliki efektivitas yang berbeda-beda.

Beberapa penyakit yang kemungkinan menganggu proses kehamilan dapat dideteksi

secara dini sehingga keadaan yang lebih buruk dapat cepat dihindari oleh karena itu wanita usia

subur membutuhkan asuhan ginekologi. Ginekologi adalah ilmu yang mempelajari kewanitaan.

(science of women). Namun secara khusus adalah ilmu yang mempelajari dan menangani

kesehatan alat reproduksi wanita (organ kandungan yang terdiri atas rahim, vagina dan indung

telur). ruang lingkup ginekologi, infeksi sistem reproduksi, gangguan menstruasi, infertilitas,

tumor dan kanker sistem reproduksi, kelainan kongenital sistem reproduksi, pemeriksaan

diagnostik, penanganan penyakit menular seksual, AIDS dan HIV.

Peran tenaga kesehatan khususnya bidan ataupun dokter kandungan yaitu memberikan

pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan paripurna bagi seorang wanita yang berkaitan dengan

kesehatan reproduksinya saat tidak hamil ataupun di masa hamil, bersalin atau nifas. Baik yang

bersifat preventif (pencegahan terhadap penyakit), kuratif (penyembuhan penyakit) dan

rehabilitatif (perbaikan kelainan yang timbul) pada alat reproduksinya.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan asuhan pra konsepsi?

2. Apa yang dimaksud dengan program KB (Keluarga Berencana)?

3. Mengapa asuhan ginekologi perlu dilaksanakan?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui maksud dari asuhan pra konsepsi.

2. Memahami maksud dari program KB (Keluarga Berencana).

3. Mengetahui tujuan pelaksanaan ginekologi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Asuhan Kebidanan Pra Konsepsi

2.1.1 Pengertian Asuhan Kebidanan Pra Konsepsi

Asuhan pra konsepsi merupakan asuhan yang diberikan pada perempuan sebelum

terjadi konsepsi. Asuhan prakonsepsi adalah asuhan yang diberikan sebelum kehamilan dengan

sasaran mempermudah wankita mencapai tingkat kesehatan optimal sebelum ia hamil. Wanita

hamil yang sehat memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki bayi yang sehat. Idealnya,

semua kehamilan adalah hal yang terencana dan setiap bayi berada dalam lingkungan yang sehat.

asuhan prakonsepsi memiliki banyak keuntungan dan variasi, antara lain: memungkinkan

identifikasi penyakit medis; pengkajian kesiapan psikologis, keuangan, dan pencapaian tujuan

hidup. Prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi,

tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari

sebelum konsepsi.

2.1.2 Tujuan Asuhan Prakonsepsi

Tujuan asuhan pra konsepsi adalah memfasilitasi perempuan untuk menjadi sehat

sebelum dia hamil, agar bayi yang dilahirkannya dalam keadaan sehat yang optimal. Peningkatan

kesehatan prakonsepsi harus diikuti dengan peningkatan hasil kesehatan reproduksi, namun tetap

dengan biaya yang minimum. Meskipun kehamilan bagi beberapa pasangan mungkin tidak

direncanakan, mayoritas pasangan yang memang merencanakan kehamilan dapat memperoleh

manfaat dari asuhan prakonsepsi, baik bagi mereka yang hanya ingin memberikan yang terbaik

bagi bayinya maupun sebagai upaya mengurangi kondisi yang dapat membahayakan kehamilan.
4
Tujuan asuhan prakonsepsi lainnya adalah memastikan bahwa ibu dan pasangannya

berada dalam status kesehatan fisik dan emosional yang optimal saat awitan kehamilan. Tujuan

lainnya adalah memberikan serangkaian pilihan yang mungkin tidak tersedia saat kehamilan

dikonfirmasikan kepada calon orang tua Adanya perawatan prakonsepsi yaitu sebagai berikut :

1. Bertujuan untuk mempromosikan kesehatan perempuan usia reproduksi sebelum

konsepsi berkaitan dengan kehamilan.

2 Meningkatkan kesehatan prakonsepsi membutuhkan perawatan klinis yang lebih efektif

bagi perempuan. Perubahan pengetahuan sikap dan perilaku yang berkaitan dengan

kesehatan reproduksi antara laki-laki dan perempuan perlu dibuat untuk meningkatkan

kesehatan prakonsepsi.

Meskipun beberapa kampanye promosi kesehatan bertujuan untuk mengurangi aktivitas

merokok, penyalahgunaan alkohol, kekerasan pasangan intim, obesitas, human

immunodeficiency virus (HIV) / acquired immunodeficiency syndrome (AIDS), dan paparan

bahaya lingkungan kerja, mayoritas penduduk AS tidak menyadari bahaya faktor tersebut

disamping itu faktor gaya hidup juga dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi dan proses

melahirkan anak. Oleh karena itu, promosi kesehatan prakonsepsi, harus fokus pada kesehatan

umum yang mencakup pria dan wanita dan membahas tentang kesehatan reproduksi serta risiko

untuk melahirkan anak.

Adapun rekomendasi untuk meningkatkan kesehatan prakonsepsi berlandaskan empat

tujuan yaitu:

1. Meningkatkan pengetahuan dan sikap serta perilaku pria dan wanita yang berhubungan

dengan kesehatan prakonsepsi.

5
2. Meyakinkan bahwa semua wanita usia subur di Amerika Serikat menerima layanan

perawatan prakonsepsi (yaitu, berdasarkan bukti skrining risiko, promosi kesehatan, dan

intervensi) yang akan memungkinkan mereka untuk memasuki kehamilan pada

kesehatan yang optimal.

Adapun rekomendasi yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Individu baik laki maupun perempuan didorong untuk memiliki rencana kehidupan

reproduksi.

b. Kesadaran konsumen

c. Pelaksanaan Kunjungan

d. Intervensi untuk risiko yang teridentifikasi.

e. Perawatan Interconception.

f. Pemeriksaan sebelum hamil.

g. Cakupan Asuransi Kesehatan untuk Wanita dengan Pendapatan Rendah.

h. Program dan Strategi Kesehatan Masyarakat.

i. Penelitian.

j. Pemantauan Perbaikan.

3. Mengurangi risiko kehamilan sebelumnya yang merugikan melalui intervensi selama

periode interconception, yang dapat mencegah atau meminimalkan masalah kesehatan

bagi ibu dan anak-anak masa depannya.

4. Mengurangi kesenjangan dalam masa kehamilan.

6
2.1.3 Manfaat Asuhan Prakonsepsi

Manfaat adanya asuhan prakonsepsi adalah adanya kesiapan secara fisik dan emosional

yang optimal saat memasuki masa konsepsi. Melalui asuhan prakonsepsi, ibu dan pasangan dapat

mengetahui hal-hal yang dapat mendukung persiapan saat prakonsepsi. Selain itu, ibu dan

pasangan dapat mengetahui hal apa saja yang menghambat suksesnya proses konsepsi, sehingga

ibu dan pasangan dapat melakukan upaya yang maksimal agar bayi dapat lahir dengan sehat.

Ada beberapa manfaat atau keuntungan dari asuhan pra konsepsi yaitu sebagai berikut :

1. Identifikasi keadaan penyakit

2. Penilaian keadaan psikologis

3. Kesiap-siagaan keuangan dan tujuan hidup

4. Memberikan banyak informasi bagi perempuan dan pasangannya untuk membantu

membuat keputusan tentang persalinan yang akan di hadapinya.

2.1.4 Fokus Asuhan Prakonsepsi

Identifikasi reduksi risiko pada masa reproduksi bagi wanita dan pasangannya sebelum

konsepsi. Komponen asuhan yaitu sebagai berikut :

1. Penilaian risiko

2. Promosi kesehatan

3. Intervensi medis dan psikososial

4. Pendidikan kesehatan yang meliputi : konseling, tindakan

rujukan dan follow up.

Langkah- langkah asuhan yang dilakukan :

1. Lakukan medical chek up sebelum terjadi konsepsi, sehingga tenaga kesehatan dapat

menilai keadaan kesehatan perempuan dan mengidentifikasi factor resikonya.


7
2. Pemeriksan laboratorium rutin.Pemeriksaan laboratorium rutin artinya bahwa

pemeriksaan ini dilakukan pada setiap wanita yang akan hamil antara lain : pemeriksaan

darah lengkap, golongan darah, titer virus Rubella, hepatitis B, pap smear, clamidia,

HIV, dan GO.

3. Pemberian imunisasi sebelum konsepsi

4. Usahakan BB ideal karena underweight dan overweight merupakan penyebab banyak

masalah dalam kehamilan.

5. Identifikasi riwayat kesehatan keluarga ( kesulitan dalam kehamilan, persalinan, nifas

maupun kecacatan )

6. Anjurkan untuk melakukan gaya hidup sehat sebelum terjadinya konsepsi ( olah raga,

hindari minum alcohol, merokok atau penggunaan obat-obat terlarang/ hentikan bila ibu

sudah terbiasa )

7. Identifikasi masalah kesehatan ( DM, epilepsy,hipertensi dll ), berikan penanganan dan

observasi sebelum terjadi konsepsi.

8. Diet makanan bergizi seimbang. Jangan makan makanan setengah matang, dan yang

mengandung kotoran kucing karena dapat menyebabkan toxoplasmosis yang dapat

mempengaruhi tumbuh kembang janin.

9. Bersihkan lingkungan dari bahan kimia.

2.2 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

2.2.1 Pengertian Keluarga Berencana

Keluarga berencana adalah suatu program nasional yang dijalankan pemerintah untuk

mengurangi populasi penduduk, karena diasumsikan pertumbuhan populasi penduduk tidak


8
seimbang dengan ketersediaan barang dan jasa. Keluarga berencana adalah usaha untuk

mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau

pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar

mencegah sperma laki-laki mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur

yang sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam rahim. (Dinda,

2012)

Asuhan keluarga berencana adalah suatu asuhan kebidanan pada pelayanan KB yang

diberikan Bidan pada Ibu yang akan melakukan pelayanan KB. Bidan memberikan asuhan

tentang macam-macam KB, efek dan dampak dari pemakaian KB, serta memberikan wewenang

terhadap IBu untuk memilih macam-macam KB yang akan di gunakan.

2.2.2 Tujuan Keluarga Berencana

Tujuan umum untuk lima tahun kedepan mewujudakn visi dan misi program KB yaitu

membangun kembali melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB di masa

mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas tahun 2015

Tujuan fisiologis meliputi Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan

keluarga kecil sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan

penduduk indonesia.Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang

bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Tujuan lainnya yaitu : pengaturan kelahiran,

pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Sedangkan tujuan KB berdasarkan rencana strategi 2005-2009 meliputi:

a. Keluarga dengan anak ideal

b. Keluarga sehat

c. Keluarga berpendidikan
9
d. Keluarga sejahtera

e. Keluarga berketahanan

f. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya

g. Penduduk tumbuh seimbang

4. Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan

ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf

hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan

KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan

anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.

2.2.3 Sasaran Keluarga Berencana

Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi:

1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per

tahun.

2. Menurunnya angka kelahiran total menjadi sekitar 2,2 persen perempuan.

3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran

berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6 persen.

4. Meningkatnya peserta KB laki-laki menjadi 4,5 persen.

5. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien.

6. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun.

7. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.

8. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera yang aktif dalam

usaha ekonomi produktif.

10
9. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan Program

KB Nasional.

2.2.4 Ruang Lingkup Keluarga Berencana

Ruang lingkup KB antara lain: Keluarga berencana; Kesehatan reproduksi remaja;

Ketahanan dan pemberdayaan keluarga; Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas;

Keserasian kebijakan kependudukan; Pengelolaan SDM aparatur; Penyelenggaran pimpinan

kenegaraan dan kepemerintahan; Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara.

2.2.5 Ruang Lingkup Keluarga Berencana

Strategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu:

1. Strategi dasar

a. Meneguhkan kembali program di daerah

b. Menjamin kesinambungan program

2. Strategi operasional

a. Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB Nasional

b. Peningkatan kualitas dan prioritas program

c. Penggalangan dan pemantapan komitmen

d. Dukungan regulasi dan kebijakan

e. Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan

2.2.6 Program KIE dalam Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

KIE adalah Suatu proses penyampaian pesan ,informasi yang diberikan kepada

masyarakat tentang program KB baik menggunakan media seperti: Radio, TV, Pers, Film, Mobil

unit penerangan, penerbitan, kegiatan promosi, pameran dengan tujuan utama adalah untuk

11
memecahkan masalah dalam lingkungan masyarakat dalam meningkatkan program KB atau

sebagai penunjang tercapainya program KB.

Tujuan dilaksanakannya program KIE yaitu :

1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek KB sehingga tercapai penambahan peserta

baru.

2. Membina kelestarian peserta KB.

3. Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio – kultural yang dapat menjamin berlangsungnya

proses penerimaan.

4. Mendorong terjadinya proses perubahan perilaku ke arah yang positif, peningkatan

pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat (klien) secara wajar sehigga masyarakat

melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan bertanggung jawab.

2.2.7 Konseling Keluarga Berencana

Konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan seseorang kepada

orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan masalah melalui pemahaman

tentang fakta- fakta dan perasaan- perasaan yang terlibat didalamnya.

Adapun Tujuan Konseling KB yaitu sebagai berikut :

1 Meningkatkan penerimaan

Informasi yang benar, diskusi bebas dengan cara mendengarkan, berbicara dan

komunikasi non-verbal meningkatkan penerimaan informasi mengenai KB oleh klien

2. Menjamin pilihan yang cocok

Menjamin petugas dan klien memilih cara terbaik yang sesuai dengan keadaan

kesehatan dan kondisi klien

3. Menjamin penggunaan yang efektif


12
Konseling efektif diperlukan agar klien mengetahui bagaimana menggunakan KB

dengan benar dan mengatasi informasi yang keliru tentang cara tersebut

4. Menjamin kelangsungan yang lebih lama

Kelangsungan pemakaian cara KB akan lebih baik bila klien ikut memilih cara tersebut,

mengetahui cara kerjanya dan mengatasi efeksampingya

2.2.8 Dampak Program Keluarga Berencana

Program keluarga berencana memberikan dampak, yaitu penurunan angka kematian ibu

dan anak; Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; Peningkatan kesejahteraan keluarga;

Peningkatan derajat kesehatan; Peningkatan mutu dan layanan KB-KR; Peningkatan sistem

pengelolaan dan kapasitas SDM; Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam

penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.

2.3 Asuhan Kebidanan Ginekologi

2.3.1 Pengertian Asuhan Kebidanan Ginekologi

Ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari penyakit-

penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium). Secara umum ginekologi adalah

ilmu yang mempelajari kewanitaan. (science of women). Namun secara khusus adalah ilmu yang

mempelajari dan menangani kesehatan alat reproduksi wanita (organ kandungan yang terdiri atas

rahim, vagina dan indung telur). Penyakit-penyakit ginekologi yang timbul, khususnya pada

organ kandungan yang disebabakan oleh virus, jamur maupun bakteri. Penyakit ginekologi, juga

mempengaruhi kehamilan, salah satunya adalah implantasi, dimana telur yang di buahi tidak

stabil karna cairan kental yang mencegah sperma masuk dengan mudah, motilatas sperma

rendah, penurunan jumlah sperma serta selsel inflamasi yang menelan sperma. Selain itu juga,
13
cenderung menyebabkan keguguran serta kondisi tubuh wanita yang lebih mudah terserang

kuman sehingga memudahkan infeksi bakteri yang mempengaruhi organ-organ yang berdekatan

dan bersamaan menyebabkan penyakit imflamasi lainnya. Penyebab terjadinya penyakit

ginekologi yaitu :

1. Terlalu bersih: penggunaan lotion pembersih vagina terlalu lama , akan merusak

keseimbangan asam-basa asli vagina, dan lebih mudah lagi bagi invasi bakteri untuk

masuk.

2. Tidak memperhatikan kebersihan ketika menstruasi: menggunakan softek atau

berhubungan ketika menstruasi dan lain-lain dapat menyebabkan peradangan

ginekologi.

3. Kerusakan: Melahirkan, aborsi, keguguran, pasang cincin dan begitu mudah untuk

merusak leher rahim dan menyebabkan patogen.

4. Kebiasaan hidup yang buruk: Seperti memakai celana ketat , kaus kaki dan pakaian

terlalu lama dan karena digabung ketika dicuci terkena kuman.

2.3.2 Asuhan Kebidanan Ginekologi

Seorang wanita yang datang untuk keluhan ginekologik dan mengajukan halhal yang

berhubungan dengan alat kelaminnya cenderung menunjukkan gejela-gejala kecemasan,

kegelisahan ,rasa takut dan rasa malu. Dalam mengahadapi seorang penderita ginekologik

terutama pada pemeriksaan pertama kali dari dokter sangat diperlukan pengertiaan, kesabaran

dan sikap yang menimbulkan kepercayaan.

14
Dalam anamnesis penderita perlu diberi kesempatan untuk mengutarakan

keluhankeluhan secara spontan, kemudian ditanyakan gejala-gejala tertentu yang menuju kearah

kemungkinan diagnostic.

2.3.3 Pemeriksaan Ginekologi

Unsur-unsur pemeriksaan ginekologik

1. Salam dan mengenalkan diri

2. Anamnesis (history taking)

a. Anamnesis, umum ( umur, status perkawinan, jumlah anak, pekerjaan, pekerjaan suami)

b. Anamnesis, Keluhan Utama Ginekologik : gangguan haid ( bleeding problems ),

keputihan ( fluor albus, leucorhhea ), nyeri panggul ( pelvic pain ), pembengkakan (

tumors ), keluarga Berencana ( Family Planing ), keluhan menopause, kelainan alat

genital.

c. Anamnesis, RPD ( Past History ): penyakit Umum ( medical ), penyakit bedah

( surgical), obstetrik ( Obstetric ), ginekologik ( Gynecologic ), haid ( menstruation,

period, bleeding ), obat-obatan ( medications ), seksual ( sexual ), KB ( Family Planing),

keluarga ( Family ).

3. Adapun Pemeriksaan ginekologik sebenarnya yaitu sebagai berikut yaitu :

a. Inspeksi : keadaan umum, baik, tampak kesakitan, menderita, gemuk, kurus, kahektis,

pucat, shock, kesadaran, baik atau koma, tampak pembesaran dan lain-lain.

b. Palpasi : abdomen,

 permukaan kulit : rata, berbenjol, tegang, lemas

 nyeri tekan: lokasi, intensitas

 tumor: letak, batas, konsistensi, gerakannya, nyeri tekan.


15
 bila dicurigai kehamilan: teraba bagian janin atau tidak, gerakan dan lain-lain.

c. Pemeriksaan dengan menggunakan spekulum

Hanya dikerjakan untuk wanita yang pernah melakukan hubungan seks.

Contoh kasus : Pemeriksaan In Speculo: Vagina

d. Pemeriksaan bimanual (Bimanual Examination)

2.3.4 Tujuan Pemeriksaan Ginekologi

1. Tindakan medis dalam pertolongan persalinan berorientasi pada well born babies dan

well health mothers.

2. Dapat mengantarkan persalinan normal

3. Dalam situasi yang sangat gawat dapat dipertimbangkan untuk mengorbankan janin

sehingga keselamatan ibu dapat dipertahankan.

16
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Asuhan prakonsepsi adalah asuhan yang diberikan sebelum kehamilan dengan sasaran

mempermudah wankita mencapai tingkat kesehatan optimal sebelum ia hamil. Wanita hamil

yang sehat memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki bayi yang sehat. Tujuan dari

asuhan tersebut adalah untuk memfasilitasi perempuan agar menjadi sehat sebelum dia hamil,

dan supaya bayi yang dilahirkannya dalam keadaan sehat yang optimal.

2. Program keluarga berencana (KB) adalah suatu program nasional yang dijalankan

pemerintah untuk mengurangi populasi penduduk, karena diasumsikan pertumbuhan populasi

penduduk tidak seimbang dengan ketersediaan barang dan jasa. Keluarga berencana adalah usaha

untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan suatu program nasional yang dijalankan

pemerintah untuk mengurangi populasi penduduk, karena diasumsikan pertumbuhan populasi

penduduk tidak seimbang dengan ketersediaan barang dan jasa

3. Ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari penyakit-

penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium). secara khusus adalah ilmu yang

mempelajari dan menangani kesehatan alat reproduksi wanita (organ kandungan yang terdiri atas

rahim, vagina dan indung telur). Penyakit-penyakit ginekologi yang timbul, khususnya pada

organ kandungan yang disebabakan oleh virus, jamur maupun bakteri. Penyakit ginekologi, juga

mempengaruhi kehamilan

17
Tujuan Pemeriksaan Ginekologi antara lain agar dapat mengantarkan persalinan secara normal,

dan dalam situasi yang sangat gawat dapat dipertimbangkan untuk mengorbankan janin sehingga

keselamatan ibu dapat dipertahankan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Sri, 2010. Pelayanan Keluarga Berencana, Yogyakarta: Pustaka Rihama

Keputusan Menteri Kesehatan RI No.900/ Menkes/SK/VII/2002

http://www.lusa.web.id/Macam-Macam-Klien-Dalam-Asuhan-Kebidanan/ diakses 10 Oktober

2015 Jam 23.30 wib

http://www.lusa.web.id/Program-Kb-Di-Indonesia/ diakses 10 Oktober 2015 Jam 23.30 wib

http://www.lusa.web.id/Perkembangan-Kb-Di-Indonesia /diakses 10 Oktober 2015 Jam 23.30


wib

http://data.tp.ac.id/ Dokumen/Kompetensi+Bidan+Dalam+Pra+Konsepsi/diakses 10 Desember


2015 Jam 23.30 wib

http://ita.wordpress.com/2009/08/29/Kontrasepsi/diakses 10 Oktober 2015 Jam


23.30 wib

19

Anda mungkin juga menyukai