Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nomor :1
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Senyawa Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 6 × 45 menit
Jumlah Pertemuan : 5 kali

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan
atom karbon dan penggolongan senyawanya.
4.1.Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan
pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.1.1. Menyebutkan sumber senyawa karbon dan hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
3.1.2. Mengidentifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon berdasarkan hasil
pengamatan.
3.1.3. Menganalisis kekhasan atom karbon.
3.1.4. Menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari rantai atom
karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner).
3.1.5. Mengklasifikasikan alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan rumus strukturnya.
3.1.6. Mendiskusikan tata nama alkana,alkena, alkuna berdasarkan aturan IUPAC.
3.1.7. Mengemukakan pengertian isomer (isomer rangka, posisi, fungsi, geometri).
3.1.8. Menjelaskan sifat-sifat alkana,alkena dan alkuna.
4.1.1. Menentukan rumus umum alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan analisis rumus
strukturnya.
4.1.2. Menuliskan nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna menurut aturan IUPAC.
4.1.3. Membuat struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan
molymod.
4.1.4. Memprediksi isomer dari suatu senyawa hidrokarbon.
4.1.5. Menganalisis reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon.
4.1.6. Mengaitkan rumus struktur alkana, alkena, dan alkuna dengan sifat fisiknya.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan sumber senyawa karbon dan hidrokarbon dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Siswa dapat mengidentifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon berdasarkan
hasil pengamatan.
3. Siswa dapat menganalisis kekhasan atom karbon.
4. Siswa dapat menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari
rantai atom karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner).
5. Siswa dapat mengemukakan pengertian isomer (isomer rangka, posisi, fungsi,
geometri).
6. Siswa dapat mengklasifikasikan alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan rumus
strukturnya.
7. Siswa dapat menentukan rumus umum alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan analisis
rumus strukturnya.
8. Siswa dapat menuliskan nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna menurut aturan
IUPAC.
9. Siswa dapat memprediksi isomer dari suatu senyawa hidrokarbon.
10. Siswa dapat menganalisis reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon.
11. Siswa dapat mengaitkan rumus struktur alkana, alkena, dan alkuna dengan sifat
fisiknya.

E. Materi Pembelajaran
2. Materi konsep :

Menguji Keberadaan Unsur C, H, dan O dalam Senyawa Karbon


Keberadaan karbon dan hidrogen dalam senyawa organik juga dapatdilakukan dengan
percobaan sederhana, seperti ditunjukkan dengan gambardi bawah ini.

Bahan + CuO (oksidator) → CO2(g) + H2O(l)


Uji adanya CO2:CO2(g) + Ca(OH)2(aq) → CaCO3(s) + H2O(l)
Uji adanya H2O:H2O(l) + kertas kobalt biru → kertas kobalt merah muda
Keberadaan atom oksigen tidak ditunjukkan secara khusus, tetapi dilakukandengan cara
mencari selisih massa sampel dengan jumlah massa karbon +hidrogen + unsur lain.
Keunikan Atom Karbon
Atom karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga dalam sistem periodik terletak pada
golongan IVA dan periode 2.Keadaan tersebut membuat atomkarbon mempunyai beberapa
keistimewaan sebagai berikut.
a. atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen
b. atom karbon dapat membentuk rantai karbon
c. mempunyai empat elektron valensi
d. dapat membentuk ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga

Atom C Primer, Sekunder, Tersier, dan Kuartener


Macam-macam atom karbon, yaitu atom karbon primer, sekunder, tersier, dankuarterner.
1. Atom karbon primer, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 1 atomkarbon yang
lain.
2. Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 2 atomkarbon yang
lain.
3. Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 3 atomkarbon yang
lain.
4. Atom karbon kuarterner, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 4 atomkarbon yang
lain
Penggolongan Senyawa Hidrokarbon :
1. Hidrokarbon alifatik jenuh :hidrokarbon rantai terbuka dengan semua atom C mempunyai
ikatan tunggal.
2. Hidrokarbon alifatik tak jenuh : hidrokarbon rantai terbuka dengan atom C mempunyai
ikatan tunggal dan ikatan rangkap 2 atau 3
3. Hidrokarbon siklikjenuh :hidrokarbon rantai tertutup dengan semua atom C mempunyai
ikatan tunggal.
4. Hidrokarbon siklik tak jenuh : hidrokarbon rantai tertutup dengan atom C mempunyai
ikatan tunggal dan ikatan rangkap 2 atau 3
5. Hidrokarbon aromatik : hidrokarbon rantai tertutup dengan atom C mempunyai ikatan
tunggal dan ikatan rangkap 2 selang seling.

Tata Nama Alkana

Aturan IUPAC untuk penamaan alkana bercabang sebagai berikut.


1) Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian, yaitu:
a) Bagian pertama, di bagian depan, yaitu nama cabang (cabangcabang).
b) Bagian kedua, di bagian belakang, yaitu nama rantai induk.
2) Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul. Bila terdapatdua atau lebih rantai
terpanjangmaka harus dipilih yangmempunyai cabang terbanyak. Induk diberi
namaalkana,tergantung pada panjang rantai.
3) Cabang diberi namaalkil, yaitu nama alkana yang sesuai denganmengganti akhiran ana
menjadi il. Gugus alkil mempunyai rumusumum CnH2n + 1 dan dinyatakan dengan
lambang R
4) Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantaiinduk perlu
dinomori.Penomoran dimulai dari salah satu ujungrantai induk sedemikian hingga posisi
cabang mendapat nomor terkecil.
5) Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama, hal ini dinyatakandengan awalan di, tri,
tetra, penta,dan seterusnya pada namacabang.
6) Cabang-cabang yang berbeda disusun sesuai urutan abjad dari namacabang itu.
Misalnya: Etil ditulis terlebih dahulu daripada metil.

Berdasarkan aturan tersebut, penamaan alkana dapat dilakukan dengan langkah-langkah


sebagai berikut :
1) Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabangterbanyak.
2) Memberi penomoran dimulai dari salah satu ujung, sehingga cabangmendapat nomor
terkecil.
3) Menuliskan nama dimulai dengan nama cabang yang disusunmenurut abjad, kemudian
diakhiri dengan nama rantai induk. Posisicabang dinyatakan dengan awalan angka. Antara
angka denganangka dipisahkan dengan tanda koma (,), sedangkan antara angkadengan
huruf dipisahkan tanda jeda (–).
Tata Nama Alkena
1) Alkena rantai lurus
Nama alkena rantai lurus sesuai dengan nama–nama alkana, tetapidengan mengganti akhiran
–ana menjadi –ena.
2) Alkena rantai bercabang
Urutan penamaan adalah:
a) Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yangmengandung ikatan rangkap.
b) Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salahsatu ujung rantai induk,
sehingga ikatan rangkap mendapatnomor terkecil (bukan berdasarkan posisi cabang).
c) Penamaan, dengan urutan:
- nomor atom C yang mengikat cabang
- nama cabang
- nomor atom C ikatan rangkap
- nama rantai induk (alkena)

Tata Nama Alkuna


1) Alkuna rantai lurus namanya sama dengan alkana, hanya akhiran“ana” diganti dengan
“una”.
2) Alkuna rantai bercabang
Urutan penamaan adalah:
a) Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yangmengandung ikatan rangkap
tiga.
b) Penomoran alkuna dimulai dari salah satu ujung rantai induk,sehingga atom C yang
berikatan rangkap tiga mendapat nomor terkecil.
c) Penamaan, dengan urutan:
• nomor C yang mengikat cabang
• nama cabang
• nomor C yang berikatan rangkap tiga
• nama rantai induk (alkuna)

Isomer
1. Isomer Struktur : isomer kerangka, posisi
2. Isomer ruang : isomer geometri

Sifat dan Reaksi Alkana


1) Semua hidrokarbon merupakan senyawa nonpolar sehingga tidaklarut dalam air. Pelarut
yang baik untuk hidrokarbon adalah pelarut nonpolar, sepertiCCl4 atau eter.
2) Makin banyak atom C, titik didih makin tinggi. Untuk hidrokarbonyang berisomer (jumlah
atom C sama banyak), titik didih makintinggi apabila rantai C makin panjang (bercabang
sedikit).
3) Pada suhu dan tekanan biasa, empat alkana yang pertama (CH4sampai C4H10) berwujud
gas. Pentana (C5H12) sampai heptadekana(C17H36) berwujud cair, sedangkan oktadekana
(C18H38) dan
seterusnya berwujud padat.
4) Jika direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2),maka atom-atom H
pada alkana mudah mengalami substitusi(penukaran) oleh atom-atom halogen.
5) Alkana dapat mengalami oksidasi dengan gas oksigen, dan reaksipembakaran ini selalu
menghasilkan energi. Itulah sebabnya alkanadigunakan sebagai bahan bakar.Secara rata-rata,
oksidasi 1 gramalkana menghasilkan energi sebesar 50.000 joule.

Sifat-sifat dan Reaksi Alkena


1. Sifat Fisis
Titik leleh dan titik didih alkena hampir sama dengan alkana yangsesuai. Pada suhu
kamar, suku-suku rendah berwujud gas,suku-suku sedang berwujud cair, dan suku-suku
tinggi berwujud padat.
2. Reaksi-reaksi Alkena
Alkena jauh lebih reaktif daripada alkana karena adanya ikatanrangkap.Reaksi alkena
terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut.
Reaksi-reaksi alkena sebagai berikut.
a) Reaksi Adisi (penambahan atau penjenuhan)
Reaksi adisi, yaitu pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatantunggal dengan cara
mengikat atom lain.Zat-zat yang dapat mengadisi alkena adalah:
(1) Gas hidrogen (H2)
(2) Halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2)
(3) Asam halida (HCl, HBr, HF, dan HI)
Jika alkena menangkap asam halida berlaku aturanMarkovnikov, yaitu atom H dari
asam halida akan terikatpada atom C berikatan rangkap yang telah memiliki atomH
lebih banyak.
b) Reaksi Pembakaran (oksidasi dengan oksigen)
c) Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekulsederhana (monomer)
menjadi molekul besar(polimer).

Sifat-sifat dan Reaksi Alkuna


1) Sifat Fisis
Sifat fisis alkuna sama dengan sifat fisis alkana maupun alkena.
2) Sifat Kimia (Reaksi Alkuna)
Reaksi- reaksi pada alkuna mirip dengan alkena, hanya berbedapada kebutuhan jumlah
pereaksi
Alkuna membutuhkan jumlah pereaksi dua kali kebutuhan pereaksipada alkena untuk jumlah
ikatan rangkap yang sama.

F. Metode Pembelajaran
 Demonstrasi
 Ceramah interaktif
 Observasi
 Diskusi kelompok

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang senyawa hidrokarbon.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa hidrokarbon sangat dekat
dengan kita. Senyawa hidrokarbon banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengamati demonstrasi identifikasi atom C dan
H pada senyawa hidrokarbon, yaitu pada pembakaran plastik.
 Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap demonstrasi
pembakaran plastik (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisisnya.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan
berdiskusi tentang kekhasan atom karbon.
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal, siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kekhasan atom
karbon.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kekhasan atom karbon.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Struktur dan tata nama senyawa
hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna)

2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang alkana, alkena, dan
alkuna.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa akibat kekhasan atom karbon, atom
karbon dapat membentuk berbagai jenis senyawa hidrokarbon. Sehingga,
jumlah senyawa hidrokarbon sangatlah banyak dan untuk membedakannya,
tiap senyawa diberikan nama sesuai dengan yang ditetapkan oleh IUPAC.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru menjelaskan aturan tata nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan
alkuna.
 Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Siswa didudukkan secara berkelompok untuk membuat struktur senyawa
hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan molymod.
 Guru mengajak siswa untuk mengamati komponen molymod, misalnya
bulatan hitam mewakili atom C, bulatan putih mewakili atom H, dst.
 Siswa secara berkelompok melakukan pengamatan terhadap komponen
molymod (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok diminta untuk membentuk struktur
senyawa hidrokarbon dengan menggunakan molymod.
 Elaborasi: Siswa secara individual menggambarkan model molekul,
menuliskan rumus struktur, dan mengelompokkannya ke dalam alkana,
alkena, atau alkuna dalam lembar kerja siswa.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.

c. Penutup (15 menit)


 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang struktur dan tata
nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna).
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan struktur dan tata nama
senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna).
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Isomer, sifat fisik, dan reaksi senyawa
hidrokarbon.

3. Pertemuan ke-3
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang isomer.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa hidrokarbon yang memiliki
rumus molekul sama, belum tentu merupakan senyawa yang sama.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengamati rumus struktur senyawa n-butana dan
2-metilpropana.
 Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap rumus struktur
senyawa n-butana dan 2-metilpropana (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan
rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisisnya.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan
berdiskusi tentang sifat-sifat fisik dan reaksi senyawa hidrokarbon.
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang isomer, sifat fisik,
dan reaksi senyawa hidrokarbon.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan isomer, sifat fisik, dan
reaksi senyawa hidrokarbon.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat peta konsep mengenai
alkana, alkena, dan alkuna.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Minyak bumi

H. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar
a. Buku teks kimia kelas XI karangan Unggul Sudarmo Bab 1 halaman 2−53,
Erlangga
b. Artikel tentang energi alternatif
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja kegiatan model molekul (molymod)
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan demonstrasi identifikasi atom C dan H dalam senyawa hidrokarbon

I. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal:
 Sebutkan 4 alasan mengapa jumlah dan jenis senyawa karbon sangat
banyak.
 Tentukan isomer dari senyawa berikut dan tuliskan namanya
a. C6H14
b. C6H12
c. C6H10
 Tuliskan persamaan reaksinya:
a. Reaksi pembakaran butana
b. Reaksi etena dengan bromin
c. Reaksi 2-metil-1-pentena dengan asam klorida
d. Reaksi kalsium karbida dengan air
2. Psikomotorik

I. Instrumen Penilaian Hasil Belajar


Tugas
 Membuat laporan praktikum tentang identifikasi atom C,H, dan O pada senyawa hidrokarbon.
Observasi
 Sikap ilmiah saat praktikum, diskusi, dan presentasi dengan lembar pengamatan

Tes tertulis
Soal :
1. Perhatikan gambar percobaan pembakaran senyawa hidrokarbon berikut!

Sampel + CuO

Air kapur
Hasil percobaan menunjukkan kertas kobalt biru yang ditempelkan pada cairan didinding tabung
reaksi berubah warna menjadi merah muda. Hal ini menunjukkan bahwa cairan tersebut adalah
… dan atom yang dapat diidentifikasi adalah …. Sedangkan warna air kapur yang berubah
menjadi kapur menunjukkan adanya atom …
2. Tuliskan sifat-sifat khas atom karbon!

3. Tandai dan tentukan jumlah atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener pada senyawa
berikut!
H CH3 OH
│ │ │
CH3–CH2– C –CH2–C–CH2 – C–CH3
│ │ │
CH2= CH CH3 CH3

Kunci Soal

1. Air (H2O), Hidrogen (H), dan karbon (C) Skor 15

2. a. atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen


b. atom karbon dapat membentuk rantai karbon
c. mempunyai empat elektron valensi
d. dapat membentuk ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga
1
Skor 10
3 .H CH3 OH
1 │ 2 3 │ 2 4 │2 3 1
CH3–CH2– C –CH2–C–CH2 – C–CH3
│ │ │
CH2= CH CH3 CH3
12 1 1
Atom C primer = 6, sekunder = 4, tersier = 2, kuartener = 1
Skor 30
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan diskusi kelompok
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK − 1

Indikator:
Siswa dapat mendeskripsikan alkana, alkena, dan alkuna yang dikomunikasikan dalam berbagai
bentuk media informasi, misalnya peta konsep.

Aspek penilaian : Psikomotorik


Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (peta konsep) alkana, alkena, dan alkuna
Tanggal Penilaian :
Kelas :
Aspek yang dinilai dalam peta konsep
Nama Kesesuaian Model/Bentuk/ Ketepatan
No Kelompok Susunan Skor Nilai
Siswa isi dengan Perpaduan waktu
kalimat
tema warna penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK − 2

Indikator:
Siswa dapat membuat struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan
molymod.

Aspek penilaian : Psikomotorik


Judul kegiatan : Struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna)
Tanggal Penilaian :
Kelas :
Aspek yang dinilai
Nama Kesesuaian Kontribusi Hasil
No Inisiatif dalam Skor Nilai
Siswa pelaksanaan dengan dalam teman laporan
bekerja
cara kerja kelompok tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF

Nama Aspek yang dinilai Jumlah


No. Kriteria
Siswa Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran skor
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi

Anda mungkin juga menyukai