net/publication/324822424
CITATIONS READS
0 181
2 authors, including:
Ridho Hantoro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
36 PUBLICATIONS 29 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Partial Double Wall Incubator for Proposed Optimal Thermoregulator Supporting Media of Newborn Care View project
All content following this page was uploaded by Ridho Hantoro on 11 May 2018.
Abstrak—Geothermal atau Panas Bumi merupakan salah satu Untuk kategori geothermal pada lokasi Jawa Barat sendiri
sumber energi yang tergolong ke dalam jenis energi baru dan dan yang akan dijadikan objek penelitian, temperatur brine dari
terbarukan. Dalam pemanfaatannya, proses pembangkitan sumur hingga 1730 C dengan mass flow rate 252kg/s dan
listrik panas bumi pada PLTP dengan sumber panas bumi entalpi sekitar 732,4kJ/kg[2].
dengan entalpi tinggi seringkali membuang cairan panas bumi Pada beberapa negara yang memanfaatkan panas bumi
atau brine. Brine ini sendiri memiliki potensi termal dari 148- sebagai energi pembangkit, brine hanyalah dianggap sebagai
1730C sehingga masih berpotensi untuk dijadikan energi dalam prodak buangan dan tidak termasuk ke dalam siklus
pembangkitan dengan menggunakan siklus biner. S iklus biner pembangkitan secara langsung. Bagi industri, menginjeksikan
sendiri merupakan siklus pembangkitan listrik yang dalam brine langsung ke reservoir tentunya lebih mudah dan tidak
prosesnya menggunakan bantuan fluida sekunder atau fluida beresiko. Namun, dengan begitu potensi termal dari brine
kerja bertitik didih rendah untuk mengoptimalkan vapor yang sendiri menjadi sia-sia. Padahal jika saja brine dimanfaatkan
dihasilkan oleh fluida sekunder tersebut dengan panas yang
untuk pembangkitan dalam skala kecil, mungkin saja dapat
tersedia. Fluida kerja yang digunakan dalam penelitian ini antara
digunakan untuk masyarakat sekitar. Industri pembangkitan
lain R134a, n-pentana, dan isobutana. Dari ketiga jenis fluida
pun tidak akan dirugikan mengingat ketika temperatur dari
kerja tersebut didapatkan bahwa n-pentana merupakan fluida
brine telah berhasil diekstraksi, fluida sisanya akan tetap
kerja yang paling baik jika ditinjau dari daya yang dihasilkan
yaitu sebesar 14980kW dan ditinjau dari efisiensi eksergetiknya diinjeksikan ke reservoir sehingga manajemen dan treatment
yaitu 68,7%. dari reservoir akan tetap terjaga[2].
Proses yang dapat dilakukan untuk pembangkitan sendiri
Kata kunci—Panas Bumi, Brine, S iklus Biner, Efisiensi adalah dengan mengekstraksi termal dari brine dengan heat
Eksergetik exchanger (HE). Dengan mengekstraksikan termal dari brine,
termal tersebut kemudian akan memanaskan fluida kerja yang
kemudian akan dialirkan ke turbin. Setelah digunakan untuk
I. PENDAHULUAN
proses pembangkitan, fluida sisa kemudian akan kembali
o Tekanan brine keluar heat exchanger geothermal brine dan fluida kerja (R-134a, n-pentana, dan
Turbin isobutana).
o Temperatur vapor masuk turbin Setelah menentukan daftar komponen untuk simulasi heat
o Tekanan vapor masuk turbin exchanger, kemudian dipilih property package pada menu
o Temperatur vapor keluar turbin fluid packages. Pada property package, dipilih model Peng-
o Tekanan vapor keluar turbin Robinson.
Kondensor Setelah menentukan komponen-komponen yang terlibat
o Temperatur vapor masuk kondensor dalam proses, kemudian simulasi dijalankan.Komponen-
o Tekanan vapor masuk kondensor komponen disusun sesuai dengan model pembangkitan yang
o Laju aliran cooling water diinginkan. Pada model di atas, komponen-komponen yang
o Temperatur cooling water keluar kondensor terlibat, antara lain evaporator, ekspander (turbin), dan
o Tekanan cooling water keluar kondensor kondensor.
o Laju aliran cooling water keluar kondensor Dalam heat exchanger (evaporator) kemudian ditentukan
o Temperatur cooling water inlet aliran yang memasuki dan mengeluari heat exchanger. Aliran
o Temperatur cooling water outlet yang memasuki heat exchanger pada proses ini adalah
o Tekanan cooling water inlet geothermal brine yang berasal dari separator dan fluida kerja
o Tekanan cooling water outlet sementara aliran yang mengeluari heat exchanger pada proses
ini vapor yang dihasilkan dari pemanasan fluida kerja dan
Perhitungan analisis eksergi pada penelitian ini sendiri geothermal brine yang panasnya sudah terekstraksi.
dilakukan dengan menggunakan persamaan:
xstate = hstate − hling kungan − (Tlingkungan × (sstate − slingkungan )
E − Rugi Eksergi ̇
ƞ=
E
B. Simulasi
Sebelumnya dilakukan terlebih dahulu simulasi untuk
mengetahui performa heat exchanger sebagai proses ekstraksi
panas dari geothermal brine. Pada proses simulasi heat
exchanger, pertama kali yang harus dilakukan adalah
menentukan daftar komponen yang adalah fluida-fluida yang
ada di dalam HE tersebut yang dalam penelitian ini adalah Gambar 3. Setup Model Pembangkitan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) B63
T abel 2.
Rugi Eksergi R134a
Heat Exchanger 40025.367
T urbin 3932.448
Dari data eksergi total dari brine dan total rugi eksergi pada
proses, diperoleh efisiensi eksergetik sebesar 68%.
T abel 3.
Laju Eksergi n-pentana
Sta T P h s ṁ E
0
te C kP a kJ/kg kJ/kgK kg/s kW
0 17 71.42 0.253
Gambar 6 Setup Properti Fluida Kerja 3 2977 110 394.78 1.243 100 16496
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) B64
T abel 7.
Simulasi R134a
Daya Turbin 6064kW
S tate P T h
0C
kPa kJ/kg
Brine 980 150 632.49
R134a 2980 20.65 228.63
HE-Turbin 2977 100 453.59
Turbin-Cond 900 33.25 246.44
Cooling Water 100 21 88.19
Reservoir 975 129.3 582.29
Cooling Tower 90 31 129.99 Gambar 8. Grafik Perbandingan Fluida Kerja
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) B65