Anda di halaman 1dari 7

Metodologi pengamatan setiap 10 menit selama

pengujian dilakukan untuk melihat


Bahan dasar pembuatan
Graphene Oxide menggunakan volume minyak yang terpisah dari
limbah graphite baterai Zn-C yang air dan pengaruh kadar minyak dan
dihaluskan menggunakan blender lemak, turbidity air dan salinitas.
dan mortar hingga menjadi halus.
Pembahasan
Graphite yang telah menjadi sebruk
halus di sieve menggunakan 400 Graphene oxid (GO) yang di
mesh agar ukuran serbuk halus teliti adalah GO yang disintesis
graphite tersebut homogen. Serbuk menggunakan metode Liquid Phase
graphite sebanyak 1 gr di mix Exfloliation (LPE) dari bahan baterai
dengan surfactan anionic sebanyak 1 Zn-C. Selanjutnya akan dijelaskan
ml sebagai penstabil dan 100 ml pula tentang karakteristik kadar
aquadest menggunakan mixer. minyak dan lemak, turbidity, dan
Graphene Oxide disintetis salinitas setelah menggunakan GO
menggunakan metode Liquid Phase sebagai demulsifier.
Exfloliation (LPE) yang Pengujian terhadap cairan
memanfaatkan sinar gelombang emulsi dilakukan terlebih dahulu
bunyi (ultrasonik) yang dilakukan melalui pengamatan kestabilan cairan
selama 4 jam dengan frekuensi 40 emulsi tanpa menggunakan
kHz agar terjadi pengelupasan pada demulsifier GO.
lembaran graphite. Setelah
disonikasi sampel di endapkan
selama 24 jam agar larutan dan
endapan terpisah sehingga
larutannya dapat digunakan sebagai
demulsifier. Untuk menguji
efektifitas dari larutan graphene
oxide larutan graphene oxide yang
Gambar 1 Hasil Pengamatan Kestabilan Cairan
telah dijadikan demulsifier dilakukan Emulsi Tanpa Demulsifier GO
pengujian menggunakan metode
bottle test, Graphene Oxide Hasil pengujian kestabilan
diinjeksikan kedalam 100 ml emulsi emulsi sebelum di demulsifikas
(O/W) dengan konsentrasi ( 30 ppm, terhadap waktu waktu dapat dilihat
50 ppm, 70 ppm, 90 ppm, dan 110 pada gambar 1 tidak ada terjadi
ppm) kemudian di shake sebanyak perubahan warna dan ketebalan
100 kali dan sampel di letakkan ke emulsi sealama 60 menit pengujian
dalam waterbath dengan suhu 50 ℃ tanpa menggunakan demulsifier GO
selama 1 jam dan melakukan dan membuktikan bahwa emulsi
tersebut stabil, oleh karna itu emulsi
ini akan di demulsifikasi
menggunakan demulsifier graphene
oxide.

Pengujian demulsifiaksi berdasarkan


konsestrasi demulsifier graphene
oxide. Gambar 5 Hasil Perubahan Warna Cairan
Emulsi Dengan Dosis GO 70 ppm.

Gambar 2 Hasil Perubahan Warna Cairan


Emulsi Dengan Dosis GO 10 ppm. Gambar 6 Hasil Perubahan Warna Cairan
Emulsi Dengan Dosis GO 90 ppm.

Pengujian dilakukan setiap


10 menit selama 1 jam dengan
tujuan untuk melihat seberapa cepat
demulsifier graphene oxide mampu
memecahkan kestabilan emulsi O/W
dengan konsentrasi 10 ppm, 30
ppm, 50 ppm, 70 ppm dan 90 ppm.
Gambar 3 Hasil Perubahan Warna Cairan Emulsi Dapat di lihat bahwa semakin tinggi
Dengan Dosis GO 30 ppm. konsentrasi yang digunakan semakin
bagus kinerja demulsifier graphene
oxide dalam memisahkan emulsi
minyak dalam air. Air yang awalnya
berwarna coklat tua setelah di
lakukan demulsifikasi memiliki
warna yang lebih jernih.
Perubahan warna ini menandai
telah terjadinya reaksi antara GO
Gambar 4 Hasil Perubahan Warna Cairan sebagai demulsifier terhadap emulsi
Emulsi Dengan Dosis GO 50 ppm. yang awalnya stabil. Ketika GO
bersentuhan dengan emulsi terjadi
reaksi gaya tarik menarik gugus
hidrofilik dan hidrofobik terhadap
emulsi. Dimana gugus hidrofilik
menarik molekul air sedangkan gugus lebih banyak dibandingkan
hidrofobik menarik molekul minyak pengamatan menit ke-20. Pada menit
yang berada dalam emulsi. Gugus ke-40 volume emulsi yang diamati
hidrofobik menarik molekul minyak
sebanyak 0,9 ml yang juga lebih
yang berada dalam air sehingga minyak
terpisah dari air dan minyak akan banyak dibandingkan menit ke-30.
menguap keatas permukaan sedangkan Pada menit ke-50 volume minyak yang
gugus hidrofilik menarik molekul air dihasilkan lebih banyak dibandingkan
sehingga membuat air terpisah dari menit ke-40 yaitu sebanyak 1 ml dan
molekul minyak. menit ke-60 volume minyak yang
dihasilkan adalah 1,2 ml. Ini
Volume minyak berdasarkan variasi menandakan bahwa dengan hanya
konsentrasi dosis GO: dosis GO 10 ppm telah mampu
memperoleh pemisahan volume
Tabel 1 Hasil Volume Minyak Yang minyak setiap 10 menit.
Hasil pada menit ke-10 hingga
menit ke-60 dengan pengamatan yang
sama dengan dosis GO 30 ppm
didapati bahwa volume minyak telah
meningkat pada menit ke-10 sebanyak
0,6 begitu juga volume minyak yang
diperoleh meningkat sebanyak 0,8 ml
pada menit ke-20. Volume minyak
semakin meningkat lagi pada menit
Terpisah Dari Air ke-30 sebanyak 1 ml pada menit ke-
30. Semakin meningkat juga volume
Tabel 4.1 menunjukkan hasil
minyak yang diperoleh pada menit
pengamatan dengan menggunakan
ke-40 sebanyak 1,2 ml dan 1,4 ml
dosis GO 10 ppm selama 1 jam.
pada menit ke-50. Dan menit ke-60
Pengamatan dilakukan dengan melihat
didapatkan volume minyak yang
bertambahnya volume minyak setiap
diperoleh meningkat dibandingkan
10, 20, 30, 40, 50, dan 60 menit.
menit-menit sebelumnya sebanyak 1,6
Diperoleh dari hasil pengamatan
ml. Volume minyak yang diperoleh
bahwa pada menit ke-10 telah
lebih meningkat dibandingkan dengan
diperoleh volume minyak yang tepisah
waktu yang sama pengamatannya
awalnya 0 ml menjadi 0,4 ml. Pada
dibandingkan dengan menggunakan
menit ke-20 volume minyak yang
konsentrasi dosis GO 10 ppm.
dihasilkan sebanyak 0,6 ml yang lebih
Pengamatan pada peningkatan
banyak dibandingkan dengan menit
dosis GO menjadi 50 ppm didapatkan
ke-10. Kemudian ketika pengamatan
bahwa volume minyak yang diperoleh
pada menit ke-30 volume minyak yang
berdasarkan per 10 menit hingga 60
diperoleh sebanyak 0,8 ml yang mana
menit. Volume minyak yang menandakan dengan dosis GO 90 ppm
dihasilkan pada menit ke-10 sebanyak mampu memisahkan minyak yang
1 ml. Pada menit ke-20 sebanyak 1,2 berada dalam air, dengan begitu warna
ml, menit ke-30 sebanyak 1,4 ml, cairan emulsi lebih semakin terang
menit ke-40 sebanyak 1,6 ml, menit dibandingkan dengan dosis GO 10,
ke-50 sebanyak 1,8 ml, dan menit ke 30, 50, dan 70 ppm.
60 sebanyak 2 ml. Dengan dosis GO Dosis GO terbesar pada
50 ppm ini volume minyak yang penelitian ini yaitu 110 ppm dengan
diperoleh lebih meningkat prosedur pengamatan yang sama
dibandingkan dengan dosis GO 10 dan selama 60 menit diperoleh volume
30 ppm. minyak yang meningkat pada menit
Diperoleh bahwa peningkatan ke-10 mencapai 1,3 ml. Menit ke-20
dosis GO 70 ppm telah meningkatkan volume minyak semakin meningkat
volume minyak. Pada menit ke-10 sebanyak 1,6 ml. Menit ke-30 dan ke-
diperoleh volume minyak sebanyak 40 volume minyak yang diamati
1,1 ml. Menit ke-20 volume minyak sebanyak 1,8 ml dan 1,9 ml. Dan
meningkat sebanyak 1,3 ml. Menit ke- menit ke-50 dan ke-60 volume minyak
30 volume minyak juga meningkat juga meningkat sebanyak 2 ml dan 2,1
sebanyak 1,5 ml. Pada menit ke-40 ml. Dengan menggunakan dosis GO
volume minyak yang diamati 110 ppm ini GO lebih banyak tersebar
meningkat pula sebanyak 1,7 ml. didalam emulsi sehingga lebih kuat
Menit ke-50 dan 60 pengamatan dan mampu untuk memecahkan
volume minyak yang diperoleh kestabilan emulsi dibandingkan
sebanyak 1,9 ml dan 2,1 ml. Ini dengan dosis GO yang digunakan
membuktikan bahwa dosis GO 70 yaitu 10, 30, 50, 70, dan 90 ppm.
ppm mampu lebih kuat bereaksi Berdasarkan hasil keseluruhan
dengan emulsi untuk memecahkan pengamatan volume minyak yang
emulsi O/W. terpisah dari air bahwa setiap 10 menit
Pada dosis GO mencapai 90 hingga 60 menit telah terjadi
ppm dengan prosedur pengamatan peningkatan volume minyak. Pada
yang sama diperoleh bahwa volume dosis GO 70 ppm, 90 ppm dan 110
minyak meningkat sebanyak 1,2 ml. ppm dimenit ke-60 volume minyak
Menit ke-20 dan ke- 30 volume yang diperoleh adalah sama dan
minyak juga semakin meningkat terbesar dibandingkan pada menit-
sebanyak 1,4 ml dan 1,7 ml. Pada menit sebelumnya.
menit ke-40 dan ke-50 volume minyak
yang terpisah dari diperoleh sebanyak
1,9 ml dan 2 ml. Dan menit ke-60
pengamatan volume minyak
meningkat sebanyak 2,1 ml.
Meningkatnya volume minyak ini
Gambar 8 menunjukkan bahwa
grafik tanpa dosis GO (blank)
menunjukkan tren garis tidak
meningkat atau datar. Ini menandakan
bahwa tidak terjadi pemisahan minyak
dan air dalam emulsi. Dari tren garis
yang memiliki dosis GO. Dosis GO 70
ppm yang dianggap memiliki optimal.
Karena pemakaian GO lebih efisien Gambar 8 Grafik Hasil Uji Minyak
dan Lemak.
untuk mendapatkan volume minyak
2,1 ml sedangkan tren grafik dosis GO Gambar 9 menunjukkan bahwa kadar
diatas 70 ppm tidak membentuk minyak dan lemak sebelum di
linear, tetapi cenderung kepada demulsifikasi adalah sebesar 56 mg/L.
melengkung kearah arah lebih landai Kadar minyak dan lemak dengan
dosis GO 10 ppm diperoleh sebesar
mulai dari menit ke-30 hingga menit 23 mg/L dengan persentase terjadi
ke-60. Hal ini terjadi karena minyak penurunan sebesar 58,9%. Pada dosis
yang berada dalam emulsi GO 30 ppm diamati bahwa kadar
kemungkinan besar sebanyak 2,1 ml minyak dan lemak yang diperoleh
saja sehingga tidak terjadi peningkatan sebesar 15 mg/L dengan persentase
pada volume minyak tersebut. terjadi penurunan sebesar 73,2%.
Kemudian pada dosis GO 50 ppm
kadar minyak dan lemak yang
ANALISIS KADAR MINYAK diperoleh sebesar 13 mg/L dengan
DAN LEMAK, TURBIDITY, DAN persentase terjadi penurunan sebesar
SALINITAS 76,7%. Lalu ketika dosis GO 70 ppm
kadar minyak yang diamati sebesar 12
Kadar minyak dan lemak: mg/L dengan persentase terjadi
penurunan sebesar 78,5%.
Minyak dan lemak adalah Pengamatan dengan dosis GO 90 ppm
kandungan minyak yang masih tersisa kadar minyak dan lemak yang diamati
didalam kandungan air yang masih sebesar 11 mg/L dengan persentase
berbentuk emulsi. Minyak dan lemak terjadi penurunan sebesar 80,3% dan
ini merupakan salah satu senyawa dosis GO 110 ppm kadar minyak dan
yang dapat menyebabkan terjadinya lemak yang diperoleh sebesar 10
pencemaran sehingga konsentrasinya mg/L dengan persentase terjadi
harus dibatasi (Sunardi & Mukimin, penurunan sebesar 82%.
2014). Pada penelitian ini untuk dapat
menentukan kadar minyak dan lemak Tren grafik kadar minyak dan
dengan menggunakan Graphene Oxide lemak menunjukkan penurunan yang
(GO) berdasarkan variasi konsentrasi signifikan membentuk linear. Setelah
dosis GO yang digunakan untuk dosis GO 110 ppm kadar minyak dan
menurunkan kandungan minyak dan lemak masih memuat kadar minyak
lemak. dalam air. Hal ini menandakan bahwa
pemisahannya masih bisa dilanjutkan
oleh GO pada metode water persentase terjadi penurunan sebesar
treatment. 93,7%.
Turbidity Tren grafik turbidity air
menunjukkan penurunan yang
Tingkat kekeruhan pada signifikan membentuk linear. Setalah
suatu air formasi yang berbentuk dosis GO 110 ppm turbidity air masih
emulsi pada umumnya dinyatakan memuat kekeruhan dalam air. Hal ini
sebagai turbidity yang dapat diukur menandakan bahwa turbidity air
menggunakan alat turbidity meter. masih bisa dilanjutkan oleh GO pada
metode water treatment.
Salinitas
Salinitas merupakan kadar
garam yang terlarut dalam air.
Salinitas juga merupakan bagian dari
sifat fisik dan kimia suatu air
formasi. Tingkat salinitas sangat
mempengaruhi jumlah air yang akan
Gambar 9 Grafik Hasil Uji terpisah, akan tetapi semakin tinggi
Turbidity tingkat salinitas proses pemisahan
menyebabkan waktu yang lebih
Gambar 10 menunjukkan bahwa
lama.
turbidity air sebelum menggunakan
dosis GO adalah sebesar 36,52 NTU.
Turbidity air dengan menggunakan
dosis GO 10 ppm sebesar 10,11 NTU
dengan persentase penurunan sebesar
72,3%. Pada dosis GO 30 ppm
diamati bahwa turbidity air yang
diperoleh sebesar 5,02 NTU dengan
persentase terjadi penurunan sebesar
86,2%. Kemudian pada dosis GO 50
ppm turbidity air yang diperoleh Gambar 10 Grafik Hasil Uji
sebesar 4,56 NTU dengan persentase Salinitas.
terjadi penurunan sebesar 87,5%.
Gambar 4.11 menunjukkan
Lalu ketika dosis GO 70 ppm
bahwa salinitas awal sebelum adalah
turbidity air yang diamati sebesar
sebesar 4.584 PSU. Kemudian
3,12 NTU dengan persentase terjadi
pengujian kembali untuk menentukan
penurunan sebesar 91,4%.
salinitas dengan menggunakan dosis
Pengamatan dengan dosis GO 90
GO 10 ppm sebesar 3.438 PSU
ppm turbidity air yang diamati
dengan persentase penurunan sebesar
sebesar 2,31 NTU dengan persentase
33,3%. Pada dosis GO 30 ppm
terjadi penurunan sebesar 93,6% dan
diamati bahwa salinitas yang
dosis GO 110 ppm turbidity air yang
diperoleh sebesar 2.972 PSU dengan
diperoleh sebesar 2,29 NTU dengan
persentase terjadi penurunan sebesar
35,1%. Kemudian pada dosis GO 50
ppm salinitas yang diperoleh sebesar droplet minyak akan terpisah
2.762 PSU dengan persentase terjadi berdasarkan berat jenisnya.
penurunan sebesar 39,7%. Lalu ketika
dosis GO 70 ppm salinitas yang
diamati sebesar 2.652 PSU dengan
persentase terjadi penurunan sebesar
42,1%. Pengamatan dengan dosis GO
90 ppm salinitas yang diamati sebesar
2.55 PSU dengan persentase terjadi
penurunan sebesar 44,34% dan dosis
GO 110 ppm salinitas yang diperoleh
sebesar 2.549 PSU dengan persentase
terjadi penurunan sebesar 44,39%.
Tren grafik salinitas menunjukkan
penurunan yang signifikan
membentuk linear. Setalah dosis GO
110 ppm salinitas masih bisa
dilanjutkan oleh GO pada metode
water treatment.
Tabel 2 Hasil Uji Kadar Minyak dan
Lemak, Turbidity, dan Salinitas.

Berdasarkan hasil keseluruhan


pengamatan yang diperoleh bahwa
GO berpotensi untuk menurunkan
kadar minyak dan lemak, turbidity,
dan salinitas. Penurunan yang terjadi
disebabkan oleh gugus hidrofilik dan
hidrofobik GO. Saat GO bersentuhan
dengan emulsi terjadinya reaksi gaya
tarik menarik molekul air dan minyak
sehingga terjadi proses pendekatan
pada setiap droplet, lalu memecahkan
film terluarnya sehingga membentuk
penggabungan masing-masing droplet
serta terjadinya penguapan molekul
minyak, kemudian droplet air dan

Anda mungkin juga menyukai