Bahan dasar pembuatan Graphene Oxide menggunakan volume minyak yang terpisah dari limbah graphite baterai Zn-C yang air dan pengaruh kadar minyak dan dihaluskan menggunakan blender lemak, turbidity air dan salinitas. dan mortar hingga menjadi halus. Pembahasan Graphite yang telah menjadi sebruk halus di sieve menggunakan 400 Graphene oxid (GO) yang di mesh agar ukuran serbuk halus teliti adalah GO yang disintesis graphite tersebut homogen. Serbuk menggunakan metode Liquid Phase graphite sebanyak 1 gr di mix Exfloliation (LPE) dari bahan baterai dengan surfactan anionic sebanyak 1 Zn-C. Selanjutnya akan dijelaskan ml sebagai penstabil dan 100 ml pula tentang karakteristik kadar aquadest menggunakan mixer. minyak dan lemak, turbidity, dan Graphene Oxide disintetis salinitas setelah menggunakan GO menggunakan metode Liquid Phase sebagai demulsifier. Exfloliation (LPE) yang Pengujian terhadap cairan memanfaatkan sinar gelombang emulsi dilakukan terlebih dahulu bunyi (ultrasonik) yang dilakukan melalui pengamatan kestabilan cairan selama 4 jam dengan frekuensi 40 emulsi tanpa menggunakan kHz agar terjadi pengelupasan pada demulsifier GO. lembaran graphite. Setelah disonikasi sampel di endapkan selama 24 jam agar larutan dan endapan terpisah sehingga larutannya dapat digunakan sebagai demulsifier. Untuk menguji efektifitas dari larutan graphene oxide larutan graphene oxide yang Gambar 1 Hasil Pengamatan Kestabilan Cairan telah dijadikan demulsifier dilakukan Emulsi Tanpa Demulsifier GO pengujian menggunakan metode bottle test, Graphene Oxide Hasil pengujian kestabilan diinjeksikan kedalam 100 ml emulsi emulsi sebelum di demulsifikas (O/W) dengan konsentrasi ( 30 ppm, terhadap waktu waktu dapat dilihat 50 ppm, 70 ppm, 90 ppm, dan 110 pada gambar 1 tidak ada terjadi ppm) kemudian di shake sebanyak perubahan warna dan ketebalan 100 kali dan sampel di letakkan ke emulsi sealama 60 menit pengujian dalam waterbath dengan suhu 50 ℃ tanpa menggunakan demulsifier GO selama 1 jam dan melakukan dan membuktikan bahwa emulsi tersebut stabil, oleh karna itu emulsi ini akan di demulsifikasi menggunakan demulsifier graphene oxide.
Pengujian demulsifiaksi berdasarkan
konsestrasi demulsifier graphene oxide. Gambar 5 Hasil Perubahan Warna Cairan Emulsi Dengan Dosis GO 70 ppm.
Gambar 2 Hasil Perubahan Warna Cairan
Emulsi Dengan Dosis GO 10 ppm. Gambar 6 Hasil Perubahan Warna Cairan Emulsi Dengan Dosis GO 90 ppm.
Pengujian dilakukan setiap
10 menit selama 1 jam dengan tujuan untuk melihat seberapa cepat demulsifier graphene oxide mampu memecahkan kestabilan emulsi O/W dengan konsentrasi 10 ppm, 30 ppm, 50 ppm, 70 ppm dan 90 ppm. Gambar 3 Hasil Perubahan Warna Cairan Emulsi Dapat di lihat bahwa semakin tinggi Dengan Dosis GO 30 ppm. konsentrasi yang digunakan semakin bagus kinerja demulsifier graphene oxide dalam memisahkan emulsi minyak dalam air. Air yang awalnya berwarna coklat tua setelah di lakukan demulsifikasi memiliki warna yang lebih jernih. Perubahan warna ini menandai telah terjadinya reaksi antara GO Gambar 4 Hasil Perubahan Warna Cairan sebagai demulsifier terhadap emulsi Emulsi Dengan Dosis GO 50 ppm. yang awalnya stabil. Ketika GO bersentuhan dengan emulsi terjadi reaksi gaya tarik menarik gugus hidrofilik dan hidrofobik terhadap emulsi. Dimana gugus hidrofilik menarik molekul air sedangkan gugus lebih banyak dibandingkan hidrofobik menarik molekul minyak pengamatan menit ke-20. Pada menit yang berada dalam emulsi. Gugus ke-40 volume emulsi yang diamati hidrofobik menarik molekul minyak sebanyak 0,9 ml yang juga lebih yang berada dalam air sehingga minyak terpisah dari air dan minyak akan banyak dibandingkan menit ke-30. menguap keatas permukaan sedangkan Pada menit ke-50 volume minyak yang gugus hidrofilik menarik molekul air dihasilkan lebih banyak dibandingkan sehingga membuat air terpisah dari menit ke-40 yaitu sebanyak 1 ml dan molekul minyak. menit ke-60 volume minyak yang dihasilkan adalah 1,2 ml. Ini Volume minyak berdasarkan variasi menandakan bahwa dengan hanya konsentrasi dosis GO: dosis GO 10 ppm telah mampu memperoleh pemisahan volume Tabel 1 Hasil Volume Minyak Yang minyak setiap 10 menit. Hasil pada menit ke-10 hingga menit ke-60 dengan pengamatan yang sama dengan dosis GO 30 ppm didapati bahwa volume minyak telah meningkat pada menit ke-10 sebanyak 0,6 begitu juga volume minyak yang diperoleh meningkat sebanyak 0,8 ml pada menit ke-20. Volume minyak semakin meningkat lagi pada menit Terpisah Dari Air ke-30 sebanyak 1 ml pada menit ke- 30. Semakin meningkat juga volume Tabel 4.1 menunjukkan hasil minyak yang diperoleh pada menit pengamatan dengan menggunakan ke-40 sebanyak 1,2 ml dan 1,4 ml dosis GO 10 ppm selama 1 jam. pada menit ke-50. Dan menit ke-60 Pengamatan dilakukan dengan melihat didapatkan volume minyak yang bertambahnya volume minyak setiap diperoleh meningkat dibandingkan 10, 20, 30, 40, 50, dan 60 menit. menit-menit sebelumnya sebanyak 1,6 Diperoleh dari hasil pengamatan ml. Volume minyak yang diperoleh bahwa pada menit ke-10 telah lebih meningkat dibandingkan dengan diperoleh volume minyak yang tepisah waktu yang sama pengamatannya awalnya 0 ml menjadi 0,4 ml. Pada dibandingkan dengan menggunakan menit ke-20 volume minyak yang konsentrasi dosis GO 10 ppm. dihasilkan sebanyak 0,6 ml yang lebih Pengamatan pada peningkatan banyak dibandingkan dengan menit dosis GO menjadi 50 ppm didapatkan ke-10. Kemudian ketika pengamatan bahwa volume minyak yang diperoleh pada menit ke-30 volume minyak yang berdasarkan per 10 menit hingga 60 diperoleh sebanyak 0,8 ml yang mana menit. Volume minyak yang menandakan dengan dosis GO 90 ppm dihasilkan pada menit ke-10 sebanyak mampu memisahkan minyak yang 1 ml. Pada menit ke-20 sebanyak 1,2 berada dalam air, dengan begitu warna ml, menit ke-30 sebanyak 1,4 ml, cairan emulsi lebih semakin terang menit ke-40 sebanyak 1,6 ml, menit dibandingkan dengan dosis GO 10, ke-50 sebanyak 1,8 ml, dan menit ke 30, 50, dan 70 ppm. 60 sebanyak 2 ml. Dengan dosis GO Dosis GO terbesar pada 50 ppm ini volume minyak yang penelitian ini yaitu 110 ppm dengan diperoleh lebih meningkat prosedur pengamatan yang sama dibandingkan dengan dosis GO 10 dan selama 60 menit diperoleh volume 30 ppm. minyak yang meningkat pada menit Diperoleh bahwa peningkatan ke-10 mencapai 1,3 ml. Menit ke-20 dosis GO 70 ppm telah meningkatkan volume minyak semakin meningkat volume minyak. Pada menit ke-10 sebanyak 1,6 ml. Menit ke-30 dan ke- diperoleh volume minyak sebanyak 40 volume minyak yang diamati 1,1 ml. Menit ke-20 volume minyak sebanyak 1,8 ml dan 1,9 ml. Dan meningkat sebanyak 1,3 ml. Menit ke- menit ke-50 dan ke-60 volume minyak 30 volume minyak juga meningkat juga meningkat sebanyak 2 ml dan 2,1 sebanyak 1,5 ml. Pada menit ke-40 ml. Dengan menggunakan dosis GO volume minyak yang diamati 110 ppm ini GO lebih banyak tersebar meningkat pula sebanyak 1,7 ml. didalam emulsi sehingga lebih kuat Menit ke-50 dan 60 pengamatan dan mampu untuk memecahkan volume minyak yang diperoleh kestabilan emulsi dibandingkan sebanyak 1,9 ml dan 2,1 ml. Ini dengan dosis GO yang digunakan membuktikan bahwa dosis GO 70 yaitu 10, 30, 50, 70, dan 90 ppm. ppm mampu lebih kuat bereaksi Berdasarkan hasil keseluruhan dengan emulsi untuk memecahkan pengamatan volume minyak yang emulsi O/W. terpisah dari air bahwa setiap 10 menit Pada dosis GO mencapai 90 hingga 60 menit telah terjadi ppm dengan prosedur pengamatan peningkatan volume minyak. Pada yang sama diperoleh bahwa volume dosis GO 70 ppm, 90 ppm dan 110 minyak meningkat sebanyak 1,2 ml. ppm dimenit ke-60 volume minyak Menit ke-20 dan ke- 30 volume yang diperoleh adalah sama dan minyak juga semakin meningkat terbesar dibandingkan pada menit- sebanyak 1,4 ml dan 1,7 ml. Pada menit sebelumnya. menit ke-40 dan ke-50 volume minyak yang terpisah dari diperoleh sebanyak 1,9 ml dan 2 ml. Dan menit ke-60 pengamatan volume minyak meningkat sebanyak 2,1 ml. Meningkatnya volume minyak ini Gambar 8 menunjukkan bahwa grafik tanpa dosis GO (blank) menunjukkan tren garis tidak meningkat atau datar. Ini menandakan bahwa tidak terjadi pemisahan minyak dan air dalam emulsi. Dari tren garis yang memiliki dosis GO. Dosis GO 70 ppm yang dianggap memiliki optimal. Karena pemakaian GO lebih efisien Gambar 8 Grafik Hasil Uji Minyak dan Lemak. untuk mendapatkan volume minyak 2,1 ml sedangkan tren grafik dosis GO Gambar 9 menunjukkan bahwa kadar diatas 70 ppm tidak membentuk minyak dan lemak sebelum di linear, tetapi cenderung kepada demulsifikasi adalah sebesar 56 mg/L. melengkung kearah arah lebih landai Kadar minyak dan lemak dengan dosis GO 10 ppm diperoleh sebesar mulai dari menit ke-30 hingga menit 23 mg/L dengan persentase terjadi ke-60. Hal ini terjadi karena minyak penurunan sebesar 58,9%. Pada dosis yang berada dalam emulsi GO 30 ppm diamati bahwa kadar kemungkinan besar sebanyak 2,1 ml minyak dan lemak yang diperoleh saja sehingga tidak terjadi peningkatan sebesar 15 mg/L dengan persentase pada volume minyak tersebut. terjadi penurunan sebesar 73,2%. Kemudian pada dosis GO 50 ppm kadar minyak dan lemak yang ANALISIS KADAR MINYAK diperoleh sebesar 13 mg/L dengan DAN LEMAK, TURBIDITY, DAN persentase terjadi penurunan sebesar SALINITAS 76,7%. Lalu ketika dosis GO 70 ppm kadar minyak yang diamati sebesar 12 Kadar minyak dan lemak: mg/L dengan persentase terjadi penurunan sebesar 78,5%. Minyak dan lemak adalah Pengamatan dengan dosis GO 90 ppm kandungan minyak yang masih tersisa kadar minyak dan lemak yang diamati didalam kandungan air yang masih sebesar 11 mg/L dengan persentase berbentuk emulsi. Minyak dan lemak terjadi penurunan sebesar 80,3% dan ini merupakan salah satu senyawa dosis GO 110 ppm kadar minyak dan yang dapat menyebabkan terjadinya lemak yang diperoleh sebesar 10 pencemaran sehingga konsentrasinya mg/L dengan persentase terjadi harus dibatasi (Sunardi & Mukimin, penurunan sebesar 82%. 2014). Pada penelitian ini untuk dapat menentukan kadar minyak dan lemak Tren grafik kadar minyak dan dengan menggunakan Graphene Oxide lemak menunjukkan penurunan yang (GO) berdasarkan variasi konsentrasi signifikan membentuk linear. Setelah dosis GO yang digunakan untuk dosis GO 110 ppm kadar minyak dan menurunkan kandungan minyak dan lemak masih memuat kadar minyak lemak. dalam air. Hal ini menandakan bahwa pemisahannya masih bisa dilanjutkan oleh GO pada metode water persentase terjadi penurunan sebesar treatment. 93,7%. Turbidity Tren grafik turbidity air menunjukkan penurunan yang Tingkat kekeruhan pada signifikan membentuk linear. Setalah suatu air formasi yang berbentuk dosis GO 110 ppm turbidity air masih emulsi pada umumnya dinyatakan memuat kekeruhan dalam air. Hal ini sebagai turbidity yang dapat diukur menandakan bahwa turbidity air menggunakan alat turbidity meter. masih bisa dilanjutkan oleh GO pada metode water treatment. Salinitas Salinitas merupakan kadar garam yang terlarut dalam air. Salinitas juga merupakan bagian dari sifat fisik dan kimia suatu air formasi. Tingkat salinitas sangat mempengaruhi jumlah air yang akan Gambar 9 Grafik Hasil Uji terpisah, akan tetapi semakin tinggi Turbidity tingkat salinitas proses pemisahan menyebabkan waktu yang lebih Gambar 10 menunjukkan bahwa lama. turbidity air sebelum menggunakan dosis GO adalah sebesar 36,52 NTU. Turbidity air dengan menggunakan dosis GO 10 ppm sebesar 10,11 NTU dengan persentase penurunan sebesar 72,3%. Pada dosis GO 30 ppm diamati bahwa turbidity air yang diperoleh sebesar 5,02 NTU dengan persentase terjadi penurunan sebesar 86,2%. Kemudian pada dosis GO 50 ppm turbidity air yang diperoleh Gambar 10 Grafik Hasil Uji sebesar 4,56 NTU dengan persentase Salinitas. terjadi penurunan sebesar 87,5%. Gambar 4.11 menunjukkan Lalu ketika dosis GO 70 ppm bahwa salinitas awal sebelum adalah turbidity air yang diamati sebesar sebesar 4.584 PSU. Kemudian 3,12 NTU dengan persentase terjadi pengujian kembali untuk menentukan penurunan sebesar 91,4%. salinitas dengan menggunakan dosis Pengamatan dengan dosis GO 90 GO 10 ppm sebesar 3.438 PSU ppm turbidity air yang diamati dengan persentase penurunan sebesar sebesar 2,31 NTU dengan persentase 33,3%. Pada dosis GO 30 ppm terjadi penurunan sebesar 93,6% dan diamati bahwa salinitas yang dosis GO 110 ppm turbidity air yang diperoleh sebesar 2.972 PSU dengan diperoleh sebesar 2,29 NTU dengan persentase terjadi penurunan sebesar 35,1%. Kemudian pada dosis GO 50 ppm salinitas yang diperoleh sebesar droplet minyak akan terpisah 2.762 PSU dengan persentase terjadi berdasarkan berat jenisnya. penurunan sebesar 39,7%. Lalu ketika dosis GO 70 ppm salinitas yang diamati sebesar 2.652 PSU dengan persentase terjadi penurunan sebesar 42,1%. Pengamatan dengan dosis GO 90 ppm salinitas yang diamati sebesar 2.55 PSU dengan persentase terjadi penurunan sebesar 44,34% dan dosis GO 110 ppm salinitas yang diperoleh sebesar 2.549 PSU dengan persentase terjadi penurunan sebesar 44,39%. Tren grafik salinitas menunjukkan penurunan yang signifikan membentuk linear. Setalah dosis GO 110 ppm salinitas masih bisa dilanjutkan oleh GO pada metode water treatment. Tabel 2 Hasil Uji Kadar Minyak dan Lemak, Turbidity, dan Salinitas.
Berdasarkan hasil keseluruhan
pengamatan yang diperoleh bahwa GO berpotensi untuk menurunkan kadar minyak dan lemak, turbidity, dan salinitas. Penurunan yang terjadi disebabkan oleh gugus hidrofilik dan hidrofobik GO. Saat GO bersentuhan dengan emulsi terjadinya reaksi gaya tarik menarik molekul air dan minyak sehingga terjadi proses pendekatan pada setiap droplet, lalu memecahkan film terluarnya sehingga membentuk penggabungan masing-masing droplet serta terjadinya penguapan molekul minyak, kemudian droplet air dan