Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I
MEDAN LISTRIK

Tujuan Instruksional Khusus.


▪ Mahasiswa diharapkan dapat mengerti tentang muatan listrik dan dinamikanya,
▪ Mahasiswa dapat mengetahui tentang gerak dan gaya Coulomb
▪ Mahasiswa dapat memahami masalah Medan listrik elektrostatik yang berkenaan
dengan garis-garis gaya dan Hukum Gauss,
▪ Mahasiswa lebih memahami tentang keberadaan Medan listrik disekitar penghantar
dan udara.

Tujuan Instruksional Umum


Dalam rangka menunjang sistem dan proses pembelajaran, khususnya bidang
kelistrikan, pengetahuan tentang medan listrik yang terdiri dari sumber listrik, gejala
muatan listrik serta beberapa hal yang berkaitan dengan medan listrik, adalah merupakan
unsur-unsur pengetahuan penting dan mendasar, guna pengembangan pengetahuan
kelistrikan lebih lanjut.
Dalam pembelajaran medan listrik, akan diperlihatkan tentang apa yang
merupakan penyebab serta dampak dari medan listrik, dan diperlihatkan pula beberapa
analisis tentang dinamika medan terhadap alam sekitar serta beberapa benda elektrik
maupun dielektrik yang berpengaruh terhadap dinamika medan. Dengan demikian,
medan listrik dikatakan ada pada suatu tempat, apa bila muatan listrik yang diletakkan di
tempat itu mengalami gaya coulomb.

1.1 Pendahuluan
Bila sebuah penggaris digosok dengan kain sutera yang kering dan kemudian
penggaris yang telah digosok ini didekatkan dengan potongan–potongan kecil kerta yang
ringan, ternyata potongan–potongan kertas ini ditarik oleh penggaris plastik tadi. Hal
2

yang sama akan terjadi apabila potongan kertas ini didekatkan dengan potongan kaca
yang telah digosok dengan kain wool.
Kedua contoh kejadian diatas memperlihatkan bahwa dengan cara
menggosokkan penggaris plastik atau potongan kaca ke kain wol/ sutera yang kering
terjadi, sesuatu pada penggaris plastik atau potongan kaca, sehingga benda–benda ini
dapat menarik potongan–potongan kertas kecil. Sesuatu inilah yang kemudian disebut
muatan listrik.
Andaikan apa yang telah dilakukan diatas kita lanjutkan dengan mendekatkan
penggaris plastik yang telah digosok tadi dengan potongan kaca yang telah digosok,
ternyata kedua benda ini akan tarik menarik.
Selanjutnya dekatkan dua penggaris yang keduanya telah digosok dengan kain sutera.
Ternyata kedua penggaris ini akan saling menolak satu terhadap yang lain. Hal yang
sama akan terjadi bila potongan kaca yang telah digosok didekatkan satu sama lain.
Bila kita telah setuju untuk mengatakan bahwa baik penggaris plastik maupun potongan
kaca yang telah digosok dengan wool menjadi bermuatan listrik, maka dari serangkaian
percobaan diatas dapat kita simpulkan bahwa benda-benda yang bermuatan sejenis akan
saling tolak dan benda-benda yang berlainan jenis akan saling tarik menarik.
Berdasarkan perjanjian yang disepakati, dikemudaian hari orang mengatakan bahwa
muatan yang terdapat pada potongan kaca yang digosok dengan kain wool adalah positip
dan muatan yang terdapat pada penggaris plastik yang digosok dengan kain sutera
adalah muatan negatip.
Apakah yang sesungguhnya terjadi pada peritiwa penggosokkan diatas?
Sebelum digosok baik penggaris plastik maupun potongan kaca dalam keadaan tidak
bermuatan atau netral. Pada waktu penggaris plastik digosok, sejumlah muatan negatip
(dalam hal ini elektron) berpindah dari kain penggosok ke penggaris yang tadinya netral
menjadi kelebihan elektron yang bermuatan negatip. Dikatakan bahwa penggaris
bermuatan negatip.
Pada peristiwa penggosokan potongan kaca dengan kain wool, sejumlah elektron
berpindah dari potongana kaca ke kain wool, sehingga potongan kaca yang tadinya
3

netral menjadi kekurangan elektron yang berarti kekurangan muatan negatip, yang
identik dengan kelebihan muatan positip. Dalam hal ini dikatakan bahwa potongan kaca
bermuatan positip.
Apakah satuan muatan listrik?
Dalam satuan Sistem Internasional (SI) muatan listrik dinyatakan dalam satuan
coulomb (C), sedangkan dalam satuan cgs elektrostatis dinyatakan stat coulomb (stC).
1 coulomb = 2,99592 x 109 stat coulomb  3 x 109 stat coulomb
Muatan terkecil yang sampai sekarang ini diketahui orang adalah muatan
elektron yang besarnya e = 1, 6029 x 10-19 C. Karena elektron bermuatan negatif, maka
muatan ini sering pula dituliskan dengan membubuhkan tanda negatip didepannya.
e = -1,6029 x 10-19 C
Partikel lain seperti proton (inti atom) bermuatan yang sama dengan muatan elektron .
Muatan Proton = + 1, 6029 x 10-19 C.

1.2 Hukum Coulomb


Fenomena tarik menarik ataupun tolak menolak antara muatan listrik
mendoronga Charles Augustin Coulomb untuk merumuskan fenomena ini ke dalam
suatu persamaan yang kemudian dikenal sebagai Hukum Coulomb.
Hukum Coulomb menyatakan bahwa “Dua muatan listrik yang terpisah letaknya
akan berinteraksi satu terhadap yang lain berupa suatu gaya tarik menarik atau tolak
menolak yang besarnya berbanding lurus dengan perkalian kedua tersebut dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisahnya”.

Gambar 1.1
Diagram pada gambar diatas memperlihatkan muatan q1 dan q2 yang terpisah

q1q 2 q1q 2
pada jarak r. menurut hukum Coulomb berlaku. F 2
F k 2
r r
4

Dimana,
F = Gaya interaksi antara muatan q1 dan q2 yang sering disebut gaya coulomb.
K = Konstanta pembanding yang besarnya disesuaikan dengan sistem satuan yang
dipakai
Gaya interaksi F bersifat tarik menarik untuk muatan yang tidak sejenis dan tolak
menolak untuk muatan yang sejenis.

+ +

Gambar 1.2

Dalam satuan SI, F dinyatakan dalam newton r dalam meter, q 1 dan q2 dalam
Coulomb dan k = 8, 98776 x 109 Nm2/C2  9 x 109 Nm2/C2.
Dalam satuan cgs elektrostatis, F dinyatakan dalam dyne, r dalam cm, q dalam
stC dan k = 1 dyne.cm2/ (stC)2.
1 1
k atau     8,85  10 11 C / N .M 2
4  4k

  disebut permitivitas ruang hampa.

Dibawah ini akan diberikan beberapa contoh soal.


1. Hitung besarnya gaya coulomb yang bekerja pada muatan q1 = 2 x 10-8 C dan
q2 = -3 x 10-8 C yang terpisah pada jarak 5 cm.
5

2. Tentukan besar dan arah gaya yang bekerja pada muatan q1 = -2 x 10-8 C yang
berinteraksi dengan muatan q2 = 4 x 10-8 C dan muatan q3 = -5 x 10-8 C. letak
ketiga muatan itu seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

F13 q1 q3

5 cm

F12
6 cm
FR

q2
Gambar 1.3

Jawab :
(12  10 8 )  (3  10 8 )
1. Dari persamaan diperoleh F  9  10
9
N  6  10 6 N
(5  10  2 ) 2

(2  10 8 )  (4  10 8 )
2. Gaya antara q1 dan q2 : F12  9  10
9
N  2  10 3 N
(6  10  2 ) 2

( 2  10 8 )  ( 5  10 8 )
Gaya antara q1 dan q3 : F13  9  10
9
N  3,6  10 3 N
(5  10  2 ) 2

Karena F12 dan F13 saling tegak lurus maka gaya total yang bekerja pada muatan q1
adalah.

FR  F 212  F 213  (2  10 3 ) 2  (3,6  10 3 ) 2 N  4,11  10 3 N

arah FR = membuat sudut  terhadap F13.


F12  2  10 3
  arctg  arctg  29 0
F13 3,6  10 3

1.3 Medan Listrik Elektrostatik


6

Analisis sifat–sifat kelistrikan yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang diam,
umumnya bukan yang berkenaan dengan gaya–gayanya, tetapi lebih kepada apa yang
disebut dengan mendan listrik (electric field) yang ditimbulkan oleh muatan listrik
tersebut. Akan diberikan beberapa contoh kejadian berikut.
Apabila disekitar muatan q ditempatkan suatu muatan q’, maka muatan q’ ini
akan mengalami gaya coulomb F. Adanya gaya coulomb yang bekerja pada q’,
menunjukkan adanya medan listrik pada tempat itu.
Medan listrik dikatakan ada pada suatu tempat, bila muatan listrik yang diletakkan di
tempat itu mengalami gaya coulomb.
Dalam kejadian diatas, medan listrik ada karena ditimbulkan oleh muatan q, hahwa
medan itu ada dan terbukti dari adanya gaya coulomb yang bekerja pada muatan q’ yang
ditempatkan disekitar q.
Salah satu besaran dalam medan adalah kuat medan listrik (E) yang seting juga
disebut intensitas (intensity) medan listrik.
Dari contoh kejadian ini kuata medan E didefinisikan sebagai.
F
E (1.2)
q'

qq '
Bila q ' berjarak r terhadap q, maka F  k sehingga
r2
qq ' q
Ek k 2 (1.3)
r 2q' r

Seperti halnya F, kuat medan E adalah suatu besaran vector yang sesuai dengan
parsamaan,

 F
E ' (1.4)
q
 
Persamaan vector (1.4) menunjukkan bahwa E dan F searah bila q’ positip dan
berlawanan arah bila q’ negatip.
 
Diagram gambar berikut memperlihatkan arah E dan F seperti yang terungkap dalam
persamaan (1.4).
q q’ E F

+ +

- +

q F E q’
7

Gambar 1.4

Dari gambar diatas, nyatalah bahwa arah vector medan yang ditimbulkan oleh muatan
positip menjauhi muatan posisp dan arah vector medan yang ditimbulkan oleh muatan
negatip menuju kemuatan negatip itu.
Diagram pada gambar 1.6 menunjukkan arah medan dibeberapa titik, baik disekitar
muatan positip maupun muatan negatip.
Dalam teori tentang medan elektrostatik kita akan selalu menemukan contoh dimana
medan ditimbulkan satu atau lebih muatan listrik yang diam yang terisolir dari muatan
yang lain. Padahal dalam keadaan yang sebenarnya hampir mustahil mengisolir suatu
muatan seperti itu.

E E

E
E E
E
Gambar 1.5
Kita akan melihat contoh soal berikut ini.
Dua buah muatan listrik masing–masing q1 = 5 x 10-8 C dan q2 = 4 x 10-8 C terpisah
pada jarak 10 cm. Tentukan letak P yang terletak diantara kedua muatan itu dimana kuat
medannya sama dengan nol.
Untuk menyelesaikan soal ini kita misalnya titik P terletak pada jarak x m dari q2 atau
berjarak (0,1 – x) m dari q1 (lihat gambar dibawah).

0,1 - x x
8

+ -
q1 P q2

Kuat medan di titik P merupakan penjumlahan vektor medan yang disebabkan oleh
muatan q1 dan muatan q2.
Kuat medan di P yang disebabkan oleh muatan q1 :
q1 5  10 8 450
E1  k  9  10 9
 N /C  N / C (arah ke kanan)
2
r 1 (0,1  x ) 2
(0,1  x ) 2

Kuat medan di P yang disebabkan oleh muatan q2 :


q2 4  10 8 360
E2  k 2
 9  10 9
 2
N /C  2 N /C (arah ke kiri)
r 2 x x

Karena medan di P harus sama dengan nol, maka kedua E1 = E2


450 360
 2  45 x 2  36(0,1  x) 2   x  0,8 x 2  0,04  0
(0,1  x) 2
x

Yang menghasilkan : x 0,047 dan –0, 85. Artinya ialah, titik P terletak 0,047 m atau 47
cm dari muatan q2 dan 53 cm dari q1. Harga x = -0, 85 m tidak mempunyai arti fisis.
Contoh diatas menunjukkan bahwa karena kuat medan merupakan besaran vektor, maka
untuk menentukan besar dan arah kuat medan listrik di suatu tempat yang disebabkan
oleh banyaj muatan haruslah dikerjakan dengan cara menjumlakan secara ventor semua
kuat medan di tempat itu yang disebabkan oleh masing–masing muatan.
Apabila muatan terdistribusi secara kontinyu, medan yang ditimbulkannya dapat
dipandang sebagai resultan dari medan yang ditimbulkan oleh elemen – elemen muatan
kecil yang jumlahnya menuju tak berhingga.
Integral dalam persamaan ini dilakukan untuk semua dq yang tersebar secara
kontinyu dalam daerah S. Integral langsung persamaan dalam kenyataannya sulit
dilakukan pengintegralan menjadi lebih mudah bila vektor – vektor yang termasuk
dalam integral mempunyai arah yang paralel atau anti paralel. Untuk konfigurasi medan
yang simetris, kesulitan ini dapat diatasi dengan menguraikan vektor – vektor tersebut
9

kedalam komponen – komponen yang paralel atau anti paralel (searah/ berlawanan
arah).

Contoh Soal
Pada kawat penghantar yang lurus dan sangat panjang, diberi muatan positif dengan
rapat persatuan . tentukan besar dan arah kuat medan di titik P yang terletak pada jarak a
dari kawat.

dEy = dE sin 

dE

P
dEx = dE cos 
r
a

dq  dq
x

dx
Gambar 1.6

Dengan mengambil dua elemen dq yang terletak simetris terhadap titik P segera terlihat
bahwa komponen horizontal medan listrik di P yang ditimbulkan oleh kedua muatan ini
akan saling menghapus. Sedangkan komponen vertikalnya akan saling memperkuat. Jadi
untuk medan yang ditimbulkan oleh semua muatan pada kawat :
Ex   dE x 0

0
Ey   dE x   dE sin 

Mengingat dq = dx, dan x = a cotg  atau dx = -a cosec2 d, maka :


r2
a 2
dq dx  a cos ec 2d a d   k d
dE  k 2  k 2  k 2
 k 2
r r r r a
10

k k k 2k 
0
Ey    sin d  (cos )0  (1  1)  
 a a a a 2  a

arah Ey tegak lurus dan menjauhi kawat.


Untuk mengulang kembali penjelasan diatas kita ikuti lagi contoh berikut ini.
Sebuah cincin tipis dengan jari-jari a diberi muatan listrik q yang tersebar merata pada
lingkaran cincin tersebut.
Tentukan besar dan arah kuat medan pada titik yang terletak pada sumbu cincin berjarak
b dari pusatnya.
Perhatikan gambar 1.7.
Ambillah dua muatan dq yang terletak diameter pada cincin, kuat medan disuatu titik
yang terletak pada garis poros cincin yang diakibatkan oleh kedua muatan ini
mempunyai komponen dE cos  yang akan saling meniadakan dan komponen dE cos 
akan saling memperkuat.
Kuat medan yan gidtimbulkan oleh seluruh muatan pada cincin dititik p adalah:
Ep   dE  Cos yang diintegralnya harus dilakukan untuk semua muatan sepanjang
cincin. dq
dE sin

dE cos 
b  P
r

dq
Gambar 1.7

dq
Mengingat dE  k ,  dan r  a 2  b 2 konstan, maka:
r2
dq cos b r kbq
E p   k 2 cos  k 2  dq  k 2 q  3
S
r r S
r r
atau
11

bq
Ep 
4 o (a 2  b 2 ) 3 2

Arah medan menjauhi pusat cincin bila q positip, dan menuju pusat cincin bila q negatip.

1.4 Garis Gaya


Untuk keperluan visualisasi medan listrik, Michael Faraday memperkenalkan
konsep garis gaya (lines of force). Pernyataan di bawah ini dapat di pandang sebagai
defenisi garis gaya.
Garis gaya adalah garis khayal yang di gambarkan ada di dalam medan listrik
sedemikian rupa sehingga arah garis singgung di setiap titik pada garis
tersebut menunjukkan arah medan listrik di titik itu.
Diagram pada gambar 1.8, kiranya dapat menjelaskan konsep garis gaya ini.

E
E

Garis gaya

Gambar 1.8
Tentu saja terdapat sangat banyak     garis gaya di dalam suatu medan listrik. Tetapi
defenisi diatas mengharuskan tak ada perpotongan antara suatu garis–garis gaya dengan
garis gaya yang lain.
Berdasarkan defenisi ini, dengan mudah dapat dimengerti bahwa garis gaya
mendan yang ditimbulkan oleh muatan positif tunggal dan muatan negatif tunggal
seperti diperlihatkan pada gambar 1.9 dibawah ini.
12

Terlihat dari kedua diagram pada gambar ini bahwa garis gaya pada medan yang
ditimbulkan oleh muatan positip tunggal berupa garis lurus rafial yang berawal dari
muatan positip tersebut dan berujung di tak berhingga (gambar 1.9a). Sebaliknya garis
gaya pada medan yang ditimbulkan muatan negatip tunggal berupa garis lurus radial
yang berawal di tak berhingga dan berujung dimuatan negatip tersebut (gambar 1.9b).
Selanjutnya gambar 1.10 memperlihatkan konfigurasi garis gaya yang ditimbulkan oleh
pasangan muatan positip-negatip (gambar 1.10a) dan yang ditimbulkan oleh pasangan
muatan positip-negatip (gambar 1.10b).

(a) (b)
Gambar 1.9

(a) (b)
Gambar 1.10

Untuk medan yang ditimbulkan oleh pasangan mutan negatip-negatip, konfigurasi garis
gaya sama dengan gambar 1.10b, tetapi arahnya menuju ke muatan negatip. Diagram
13

ada gambar 1.10a memperlihatkan bahwa untuk pasangan muatan positip-negatip, garis
gaya berawal dari muatan positip dan brakhir pada muatan negatip.
Konfigurasi lain dari garis gaya diperlihatkan pada gambar 1.11 berikut.

---------------

+++++++++++++

Gambar 1.11

Dari kedua gambar diatas bahwa garis gaya pada medan yang ditimbulkan oleh
mutan positif tunggal berupa garis lurus radial yang berawal dari muatan positif tersebut
dan berujung di tak berhingga. Sebaliknya garis gaya pada medan ditimbulkan oleh
muatan negatif tunggal berupa garis lurus radial yang berawal di tak berhingga dan
berujung di muatan negatif tersebut.

1.5 Hukum Gauss


Hukum Gauss merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam
pembahasan medan listrik. Hukum ini menyatakan : Apabila dibuat suatu permukaan
tertutup di dalam medan listrik, maka jumlah total garis gaya yang menembus keluar
adri permukaan itu sama dengan kali jumlah bersih muatan positif yang dilingkupi oleh
permukaan tertutup itu.
Jumlah total garis gaya yang menembus keluar adalah penjumlahan garis gaya
yang menembus keluar dan yang masuk kepermukaan itu, dengan garis gaya yang keluar
dihitung positif dan yang masuk dihitung negatif. Sedangkan yang dimaksud dengan
14

jumlah bersih muatan positif adalah hasil penjumlahan muatan positif dan muatan
negatif, dengan muatan positif dihitung positif dan muatan negatif dihitung negatif.
Selanjutnya permukaan tertutup yang dimaksud dalam hukum Gauss diatas akan kita
sebut dengan permukaan gauss.
Mungkin hukum ini lebih mudah dijelaskan dengan gambar dibawah ini. Pada
gambar ini terlihat bahwa permukaan tertutup A melingkupi 6 muatan positif dan 4
muatan negatif. Ini berarti muatan positif yang dicakup permukaan tertutup A adalah 2
(berasal dari +6 +(-4). Dengan demikian permukaan ini ditembus oleh garis gaya.

Gambar 1.12

Permukaan B, seperti yang terlihat pada gambar diatas, tak mengandung muatan
(q = 0). Ini berarti jumlah bersih garis gaya menembus permukaan ini sama nol. Secara
fisis ini berarti banyak garis gaya yang menembus keluar permukaan ini sama dengan
banyak garis gaya masuk kedalam permukaan. Pada gambat terlihat 4 garis yang
menembus kedalam permukaan B dan terdapat 4 garis yang menembus keluar sehingga
totalnya adalah - 4 + 4 = 0.
Seperti yang telah di singgung diatas, walaupun hukum Gauss terkesan
sederhana, tetapi hukum ini merupakan salah satu konsep fisika yang sangat penting
seperti yang akan kita lihat.
Contoh Soal
Menentukan kuat medan disekitar kawat penghantar pajang yang diberi muatan listrik
dengan rapat muatan persatuan panjang.
15

Gambar 1.13
Kita ingin mencari besar kuat medan pada titik – titik yang terletak pada jarak a dai
kawat. Langkah pertama yang kita lakukan adalah membuat permukaan Gauss berupa
permukaan silinder yang berjari–jari a dan panjang L dengan kawat penghantar sebagai
sumbunya. Karena medan ditimbulkan oleh muatan yang terdistribusi merata di
sepanjang kawat yang berukuran panjang maka arah medan tegak lurus dinding selinder.
Karena tidak ada garis gaya yang menembus bidang penampang silinder maka luas
permukaan Gauss yang diperhitungkan hanya luas dinding silinder saja, yaitu A = 2 aL.
Banyaknya muatan yang dilingkupi oleh permukaan ini adalah muatan pada kawat yang
panjangnya L (sama panjang dengan silender), yaitu q = L.
Menurut Hukum Gauss banyak garis gaya yang permukaan ini adalah N = mengingat E
= N/A, maka :
q
 L 
E  E
2rL 2  aL 2  a

1.6 Medan dan Muatan Listrik di dalam Penghantar


16

Penghantar atau konduktor adalah material yang didalamnya banyak terdapat


muatan bebas (elektron) yang segera bergerak bebas bila berada di bawa pengaruh
medan listrik.

Gambar 1.14

Bila kita buat permukaan Gauss di dalam penghantar tersebut maka permukaan
Gauss ini akan melingkupi sejumlah muatan yang berada didalam penghantar tersebut.
Bila luas permukaan Gausster AA dan muatan yang dilingkupnya Aq, maka berlaku ,
artinya ada medan didalam penghantar karena ada medan, muatan bebas di dalam
penghantar yang dimuati seperti ini.
Kesimpulannya tidak ada medan didalam penghantar, tidak ada medan berarti
pula tidak ada muatan yang berada didalam penghantar tersebut. Bahwa di dalam
penghantar tidak ada medan dan muatan yang diberikan kepada penghantar hanya akan
menyebar di permukaan luar penghantar saja. Kesimpulan ini sesuai juag dengan hukum
Coulomb. Bila muatan (dalam hal ini sejenis) yang diberikan berada didalam penghantar
maka muatan ini akan saling mendorong agar berjauhan, dan jarak terjauh tercapai bila
muatan-muatan itu berada di permukaan penghantar.

1.7 Medan Listrik di Sekitar Penghantar Di Dalam Udara


Sejauh ini kita meninjau penghantar yang berada didalam ruang hampa. Dalam
keadan yang sebenarnya. Lebih sering ditemukan penghantar yang berada didalam
udara atau medium lainnya. Udara adalah medium dielektrik yaitu medium yang
17

didalamnya tidak ada atau relatif sedikit – sedikit terdapat muatan bebas yang dapat
bergerak terus menurus dibawah pengaruh medan listrik. Tidak seperti pada penghantar,
muatan didalam dielektrik baru akan bergerakl bila medan listrik didalamnya cukup
besar.
Bila sebuah penghantar yang berada di dalam medium dielektrik kita beri
muatan, maka didalam medium dielektrik disekitar penghantar tersebut terdapat medan
listrik. Medan listrik ini akan mengeksitasi energi elektron – elektron molekul medium
dielektrik sehingga menjauh dari orbitnya. Apabila medan listrik ini cukup besar dapat
terjadi elektron – elektron tersebut lepas dari ikatan molekul medium dielektrik, dan bila
hal ini terjadi maka dielektrik akan bersifat sebagai konduktor.
Batas terbesar medan listrik didalam suatu medium dielektrik tanpa mengubah
dielektrik tersebut menjadi konduktor disebut kekuatan dielektrik (dielektrik strougth)
medium tersebut.
Untuk udara pada tekanan atmosfer, kekuatan dielektriknya sekitar 3 x 10 6 N/C.
Bila penghantar berbentuk bola dengan jari – jari 10 cm (0,1 m) diberi muatan listrik
maka batas terbesar muatan bola tersebut sebelum udara menjadi konduktor adalah
q   o EA  (8.85 x10 12 )(3x10 6 )(4 x0.1) 2 C  333,637 x10 8 C

Bila dinyatakan dalam rapat muatan persatuan luas akan diperoleh :


  q A  26,55 x10 6 C m 2

Yang merupakan batas–batas kerapatan yang berlaku untuk semua bentuk


permukaan. Bila penghantar dimuati dengan kerapatan yang lebih besar dari batas
kerapatan ini, maka lapisan udara akan bersifat sebagai konduktor. Makin besar
kerapatan muatan pada permukaan penghantar makain tebal lapisan udara disekitar
penghantar yang bersifat sebagai konduktor.
Medium dielektrik lainnya seperti gelas mempunyai kekuatan dielektrik yang
dua atau tiga kali lebih besar dari pada kekuatan dielektrik udara.
Mari kita tinjau hal lain yang berkenaan dengan muatan yang diberikan pada
bola penghantar diatas. Anggaplah bola terbuat dari tembaga yang kerapatannya
8,8 gr/cm. Massa bola tembaga m = (8, 8) x 4  (10)3/ 3 gram = 36860 gram atau sama
18

dengan 36860 / 60 mol = 585,079 mol. Karena 1 mol tembaga mengandung 6, 02 x 10 23


atom. Jadi bola tembaga mengandung 585,079 x 6,02 x 1023 = 3522, 178 x 1023 atom.
Bila bola ini dimuati dengan muatan positif (berarti elektronnya dilepas) hingga
kuat medan yang timbul mencapai kekuatan dielektrik udara, seberapa jauh muatan ini
berpengaruh pada elektron bebas didalam bola penghantar tersebut. Karena pada tingkat
kekuatan dielektrik muatan yang diberikan sebanyak 333,637 x 10-8 C, berarti elektron
yang harus dilepaskan dari bola itu sebanyak 208,24 x 10 11. dibanding dengan jumlah
elektron bebas yang ada di dalam bola penghantar sebanyak 3522 x 1023, jumlah elektron
yang dilepaskan ini dapat diabaikan.
19
Soal-soal

1.1 Bagaimana cara saudara mengetahui suatu ruangan (medium tertentu) terdapat
medan listrik atau tidak, lakukan dengan ilustrsi muatan tes q.

1.2 Sebuah mutan titik negatif yang besarnya q terletak pada sumbu negatif –y dititik y =
+a dan sebuah muatan positif yang besarnya sama terletak pada y = -a. sebuah
muatan positip ketiga yang besarnya sama terletak pada sumbu –x.
a. Berapa besar dan sebutkan arah gaya yang bekerja terhadap muatan ketiga kalau
gaya ini berada dititik asal.
b. Berapa besar gaya yang bekreja terhadap muatan ketiga bila koordinatnya x ?
c. Gambarkanlah grafik gaya itu terhadap muatan ketiga sebagai fungsi x, untuk
harga x antara +4a dan –4a.

1.3 Sebuah bola kecil yang bermuatan positip q, tergantug pada seutas benang yang
menyekat. Sebuah bola lain dengan muatan negatip q2 = -q1 diletakkan pada pada
jarak horizontal a sebelah kanan bola pertama. (jarak a ini besra dibandingkan
dengan diameter bola).
a. Perhatikan dalam sebuah diagram semua haya terhadap bola yang tergantung
pada posisi ekuilibrium akhir,
b. Ada lagi bola ketiga yang bermuatan positip q3 = -q1. Gambarkanlah sebuah
diagram untuk paling sedikit dua titik di mana bola ketiga ini harus ditempatkan
supaua bola pertama akan tergantung verikal.

1.4 Sebuah elektron mulai bergerak dari keadaan diam didalam medan listrik uniform
(homogen) diantara dua plat sejajar. Elektron bergerak dari plat bermuatan negatip,
sehingga akhirnya menumbuk plat yang bermuatan positip. Jarak kedua plat 2 cm,
dan ditempuh dengan waktu 1,5 x 10-8 detik.
a. Tentukan kuat medan listrik diantara kedua plat tersebut ?
b. Berapa energi kinetik elektron sesaat akan menumbuk plat ?

1.5 Dalam atom hydrogen menurut model Bohr, sebuah electron yang massanya 9,11 x
10-31 kg mengitari proton dalam orbit berbentuk lingkaran yang radiusnya 5,29 x 10 -
11
m. Proton ini mempunyai muatan positip yang besarnya sama dengan muatan
negatip terhadap electron, dan massanya ,67 x 10-27 kg.
a. Berapa percepatan radiasi electron itu ?
b. Berapa kecepatan sudutnya ?

1.6 Dua muatan titik positip yang sama besar terpisah oleh jarak 2a. Tepat di tengah
antara keduanya dan tegak lurus pada garis yang menghubungkan kedua titik itu ada
sebuah bidang. Tempat kedudukan titik-titik dimana gaya terhadap sebuah muatan
titik pada bidang itu maksimum, berdasarkan simetri, berbentuk lingkaran. Hitunglah
radius lingkaran ini.
20
1.7 Sebuah benda kecil yang muatannya –5 x 10 -9 Coulomb mengalami gaya ke bawah
sebesar 20 x 10-9 Newton bila diletakkan di suatu titik tertentu dalam sebuah medan
listrik.
a. Berapa intensitas listrik pada titik itu?
b. Berapa besar dan ke mana arah gaya yang bekerja terhadap elektron yang di
tempatkan di titik itu?

1.8 Pada suatu sitem koordinat tegak lurus, sebuah muatan sebesar 25 x 10 -9 Coulomb
ditempatkan di titik pusat koordinat, dan sebuat muatan sebesar –25 x 10 -9 Coulomb
ditempatkan di titik x = -6 m, y=0. berapakah intensitas listrik pada:
a. x=3 meter, y=0
b. x=3 meter, y= 4 m

1.9 Berapa banyak elekron lebih harus ditambahkan pada sebuah konduktor bola
terisolasi yang berdiameter 10 cm untuk menimbulkan medan listrik yang
intensitasnya 1300 NC-1 tepat diluar permukaannya?

1.10 Sebuah kawat dibengkokkan sampai berbentuk cincin yang radiusnya R dan diberi
muatan sebesar q.
a. Berapakah besar intensitas listrik dititik pusat cincin?
b. Rumuskan persamaan intensitas listrik disebuah titik pada sebuah garis yang
tegak lurus pada bidang cincin dan melalui titik pusatnya, pada jarak sejauh r
dari titik pusat cincin. Tentukan arah vector E di titik-titik pada garis tersebut.
c. Gambarkan grafik besar E sebagau fungsi r, dari R=0 samapi r = 2R
d. Untuk harga r/R berapa maka intensitas adalah maksimum.

1.11 Sebuah bola konduktor berukuran kecil, radiusnya ra, terletak pada sebuah tangkai
isolator dan mempunyai muatan positip q, dimasukkan melalui sebuah lubang pada
dinding sebuah bola konduktor rongga yang radius dalamnya rb dan radius luarnya
rc. bola rongga ini ditopang oleh kaki isolator dan mula-mula tidak bermuatan. Bola
kecil tadi ditempatkan di tengah-tengah bola rongga tersebut. Abaikan efek lubang .
a. Buktikan bahwa intensitas listrik pada sebuah titik di dalam daerah antara kedua
bola termasuk pada jarak r dari titik pusar, ialah
kq
E 3
r
b. Hitunglah intensitas di sebuah titik di luar bola rongga tersebut
c. Gambarlah grafik besar E sebagai fungsi r, dari r=0 sampai r=2rc.

Anda mungkin juga menyukai