128 Jagalah Lisan PDF
128 Jagalah Lisan PDF
1
QS. Al-Balad : 8 - 9.
-1-
manusia untuk berbicara, makan, dan
menjadi anggota yang memperindah wajah
manusia.2
( َذ ِ َכ ِ
ُ 'ْ &َ َ % $ِ ٍ "ُ َא َ َ َ َ ْ ُ! َر
ٍ "ُ َ ْ ِ ُ! َر0َ َ 'َ %َ َو،
ِ ِ .َ َ ِ&- ِא,َ +'ِ
ْ
ِ.
ِ . ِ&- ِא, +'ِ ( َذ ِ َכ ُ 'ْ &َ َ % $ِ 231َ
َ َ َ ْ
2
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 4/512.
-2-
“Tidaklah aku menemui seorang yang baik
ucapannya, melainkan akan tampak
(kebaikan) dalam semua aktivitasnya. Dan
tidaklah ada seorang yang jelek ucapannya,
melainkan tampak pula (kejelekan) dalam
semua aktivitasnya.”3
َ ْن$ِ َو،
ُ ْ א َ َ َכ9َ 8ِ َכ7َ َذא$ِ 6ُ .َ ِ َא ْ َכ
ْ َ
.א9َ א َ َ َכ9َ 8ِ َ َ; َ َכ
ْ
3
Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 242.
-3-
“Ucapan yang telah diucapkan, (maka
seorang) akan mengikutinya, sedangkan
ucapan yang belum diucapkan seorang
(masih) mampu mengendalikannya.”4
4
Raudhatul ‘Uqala’, 47.
5
QS. Qaf : 18.
-4-
Di antara penyebab yang banyak
menjadikan manusia masuk ke dalam
Neraka adalah karena akibat dari ucapan
lisannya. Sebagaimana diriwayatkan dari
Mu’adz bin Jabal y ia berkata, Rasulullah
a bersabda;
6
HR. Tirmidzi Juz 5 : 2616. Hadits ini dishahihkan
oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ :
5136.
-5-
Bahkan bisa jadi dengan satu kalimat
yang keluar dari lisan seseorang, akan
menjerumuskannya ke dalam Neraka sejauh
antara timur dan barat. Diriwayatkan dari
Abu Hurairah y, bahwa Rasulullah a
bersabda;
7
Muttafaq ’alaih. HR. Bukhari Juz 5 : 6112 dan
Muslim Juz 4 2988, lafazh ini miliknya.
-6-
Karena demikian besar pengaruh
lisan, maka di waktu pagi hari seluruh
anggota badan berpesan kepada lisan.
Rasulullah a bersabda;
-7-
jika engkau bengkok, maka kami juga ikut
bengkok.”8
8
HR. Tirmidzi Juz 4 : 2407. Hadits ini dihasankan
oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ :
351.
-8-
lisanmu, hendaklah rumahmu (terasa) luas
bagimu, dan menangislah terhadap
kesalahanmu.”9
َ 8َ ِ
َو َאXْ ِ َ 8َ َא+ِ ْ .َ Rْ ;َ ْ َ
ْ َْ ْ ْ
.6َ َ ْ ْ َ ُ
א.َ [ْ َ
ِ َ "ْ ِر
ْ
“Barangsiapa yang menjamin bagiku apa
yang ada di antara dua jenggotnya (yaitu
lisannya) dan apa yang ada di antara dua
pahanya (yaitu kemaluannya), maka aku
menjamin baginya Surga.”10
9
HR. Tirmidzi Juz 4 : 2406. Hadits ini dishahihkan
oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ :
1392.
10
HR. Bukhari Juz 5 : 6109.
-9-
DOSA-DOSA LISAN
12
HR. Bukhari Juz 6 : 6522.
- 11 -
Sumpah palsu merupakan salah satu
dosa besar. Diriwayatkan dari ’Abdullah
bin ’Amru p, dari Nabi a, beliau
bersabda;
ِ 8ِ אכ
ِ ;ْ 0َ ْ= ُق א ْ َ= ِאVُ ُ َوWא ُ &َ ْ eِ ْ ُ& َא- ِאGَ َא ْ َכ
. ْ= ُس.ُ Kَ ْ ُ א.ِ ْ َوאgِ ْ א
ُ ْ 1َ َو
ْ َ
“Dosa-dosa besar (adalah); menyekutukan
Allah, durhaka kepada kedua orang tua,
membunuh jiwa, dan sumpah palsu.”13
13
HR. Bukhari Juz 6 : 6298.
- 12 -
.&ْ َא ُ ُ
ُכ1ِ ْ ْ ِ ُ' ُ ْ= ٌق َو.ُ ْ אب א
ُ Gَ ,
ِ
ٌ
“Mencela seorang muslim adalah kefasikan
dan membunuhnya adalah kekufuran.”14
ِ
א%َ אن و
%َ אن َو ِ ِ
َ َ
א8ِ ُ iْ .ُ ْ אgَ ْ َ
. ْي ِءaِ Gْ א%َ َوjِ Fא
ِ א
َ
15
HR. Muslim Juz 4 : 2564.
- 14 -
“Seorang mukmin bukanlah orang yang
suka mencela, suka melaknat, buruk
akhlaknya, dan bukan pula orang yang
suka mengucapkan kata-kata kotor.”16
4. Ghibah
Ghibah adalah menceritakan
keburukan saudara sesama muslim yang
saudaranya tersebut tidak menyukainya.
Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Abu
Hurairah y, bahwa Rasulullah a bersabda;
ُ ُ =ْ ,ُ َو َرW ِ َ
ُ א ُ ْ=א َא1َ ؟6ُ Gَ ْ Kْ ُر ْو َن َא א0ْ 7َ
َ 1ِ א َ; ْכ& ُه.َِ 8 אכ
َ َ Dَ َ َאل ِذ ْכ ُ& َכ1َ ُ َ ْ َ
َאل1َ ْ= ُل؟1ُ َ َא+Dِ َ +'ِ אن َ ِْن َכ$ (َ ;ْ ََ َر
ْ
16
HR. Tirmidzi Juz 4 : 1977. Hadits ini dishahihkan
oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam As-Silsilah Ash-
Shahihah Juz 1 : 320.
- 15 -
َ ِْن$ َ ُ
َوGَ kْ ِא0ْ Vَ 'َ ْ= ُلVُ 7َ אن ِ' ِ
َא ِن כ$
ْ ْ ْ َ َ ْ
ُ 9َ 8َ 0ْ Vَ 'َ ْ َ; ُכ
“Tahukah kalian apakah ghibah itu?”
Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya
yang lebih mengetahui. Rasulullah a
bersabda, “Yaitu engkau menceritakan
saudaramu yang tidak ia suka.” Ada yang
bertanya, “Bagaimana jika apa yang aku
katakan benar-benar ada pada saudaraku?”
Beliau menjawab, “Jika padanya benar-
benar ada apa yang engkau katakan, maka
engkau telah menghibahnya. Jika tidak ada,
maka engkau telah membuat kebohongan
atasnya.”17
17
HR. Muslim Juz 4 : 2589.
- 16 -
Seorang yang biasa menghibah orang
lain, maka pada Hari Kiamat ia akan
mencakar wajah dan dadanya sendiri
dengan kuku tembaga –wal’iyadzubillah.-
Sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin
Malik y ia berkata, Rasulullah a
bersabda;
ْ ِ אر َ ٍ
ٌ َ nْ ْ 9ُ َ ْ=مVَ 8ِ ت
ُ َ َ& ْر+ْ 8ِ א ُ&ِ َج. َ
،Aُ ْو َر0ُ ُ َو9ُ Aَ =ْ "ُ ْ= َن ُوIُ .َ oْ ;َ אس ٍ Xُ
ْ ْ َ
: َאل1َ &ِ ْ; ُ؟G"ِ ِء َ;א%َ iُ Aَ ْ َ :( ُ ْ Vُ 'َ
ْ
אس ِ =م אXُ ُכ ُ= َنpْ ; ;aِ ِء א%َ iُ A
َ ُْ ْ َ َ ْ َ
. ِ9[א ِ &َ +'ِ
= َنVَ ;و
ْ َْ ْ ُْ ََ
- 17 -
“Ketika aku di mi’rajkan (ke langit). Aku
melewati suatu kaum yang berkuku
tembaga yang sedang mencakar wajah-
wajah dan dada-dada mereka. Aku
bertanya, “Siapa mereka itu, wahai
Jibril?” Jibril j menjawab, “Mereka
adalah orang-orang yang memakan daging
(menghibah) masnusia dan menodai
kehormatan mereka.”18
18
HR. Ahmad dan Abu Dawud : 4878, lafazh ini
milik keduanya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 5213.
- 18 -
tempat di mana dahulu ia dighibah.
Sehingga ghibah dibayar dengan pujian.19
Ada beberapa ghibah yang diperbolehkan
syari’at, di antaranya adalah; karena ada
kezhaliman, untuk merubah kemungkaran,
meminta fatwa, memberikan peringatan
kepada muslim lainnya, dan untuk orang
yang melakukan kefasikan secara terang-
terangan.20
5. Namimah
Naminah (adu domba) adalah seorang
menyampaikan pembicaraan satu orang
kepada orang yang lainnya dengan tujuan
untuk menimbulkan keretakan hubungan di
antara mereka.21 Dan di antara salah satu
penyebab siksa kubur adalah suka mengadu
domba di antara manusia. Nabi a pernah
melalui dua kuburan, lalu bersabda;
19
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 4/218.
20
Fathul Bari, 10/503.
21
Al-Kabair, Adz-Dzahabi.
- 19 -
&ٍ َ אGِ َכ+'ِ אن ِ 8a
; אن وא ِ
َ َ ُ َ َ 8َ a
َ ُ َ א.َ 9ُ $ِ
ْ ْ
َوَ א6ِ .َ .ِ א
8ِ +Iِ .ْ ;َ אن َ א َ' َכ.َ Aُ 0ُ Fَ َ
ْ ْ
ِ ِ =ْ 8َ ْ ِ &ِ َ ْ ;َ %َ אنَ ُ& َ' َכDَ qْא
ُ
“Sesungguhnya kedua penghuni kubur ini
sedang disiksa dan keduanya disiksa bukan
karena (dosa yang dianggap) besar. Salah
satu dari keduanya suka mengadu domba
dan yang lainnya tidak bertabir ketika ia
buang air kecil.”22
22
HR. Bukhari Juz 1 : 213 dan Muslim Juz 1 : 292,
lafazh ini miliknya.
- 20 -
.אم
ٌ . َ 6َ َ ْ ُ אDُ 0ْ ;َ %َ
“Tidak akan masuk Surga orang yang
melakukan naminah.”23
Cَ $ِ ُ Vُ ْ ;َ
ُ َ َ א
ْ 'َ אrً ;ْ 0ِ Fَ َ َכ$ِ َ Vَ َ ْ َ
ْ ْ
אس ِ = ِل א1َ ُ rْ ِ אaَ A َכ وrَ ;0ِ F &ِ َכkَ
ْ َ َ ْ َ ْ
. ُر ُهaَ Fא ْ 'َ َ َ ْ َכVَ َ َ ْ َכ$ِ َ Vَ َ ْ َ
23
HR. Muslim Juz 1 : 105.
- 21 -
“Barangsiapa yang menyampaikan suatu
pembicaraan kepadamu, maka ketahuilah
bahwa ia pun akan menyampaikan
pembicaraanmu kepada orang lain. Ini
seperti kata pepatah, “Orang yang bercerita
kepadamu, maka ia akan bercerita
tentangmu.” Oleh karena itu berhati-hatilah
terhadap orang tersebut.”24
6. Dusta
Dusta akan menunjukkan kepada
keburukan dan Neraka. Sebagaimana
diriwayatkan dari ‘Abdullah (bin Mas’ud)
y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ن$ِ א ْ ُ ُ ْ=رِ َو Cَ $ِ ى0ِ 9ْ ;َ َبaِ ن א ْ َכ$ِ
َ "ُ & ن א$ِ َو ِ
Cَ $ِ ى09ْ ;َ א ْ ُ ُ ْ= َر
ِאאر
.א8 ًאa ُ; ْכ َ َ@ َכC Fَ ُبaِ َ ْכ
َ
24
Al-Kabair, Adz-Dzahabi.
- 22 -
“Sesungguhnya kedustaan menunjukkan
kepada keburukan dan keburukan
menunjukkan kepada Neraka.
Sesungguhnya seorang selalu belaku dusta
hingga dicatat disisi Allah q sebagai orang
yang pendusta.”25
ُ ُ ;ْ َ ْي َرaِ א% َא1َ + ِא7َ َ ِ َ "ُ َر ُ ;ْ ََر
(
ْ َ ْ
6ِ 8َ aْ א ْ َכ8ِ ُبaِ َ; ْכ אب
ٌ a ُ
َ' َכ1ُ 0ْ
ِ !2 Iَ ;ُ
25
HR. Bukhari Juz 5 : 5743 dan Muslim Juz 4 :
2607.
- 23 -
ِ 8ِ bُ َ Eْ 'َ אق'q אtG7 CF
.X7
ُ َ َ ْ َ ُ َْ َ ُ ْ َ ُ َ ْ ُ
.6ِ َאVِ ْ َ; ْ= ِم אCَ $ِ
َ
“Aku melihat dua orang (Malaikat yang
berbentuk seperti) laki-laki sedang
mendatangiku. Keduanya mengatakan
tentang orang yang (aku lihat) merobek
mulutnya, bahwa ia adalah seorang
pendusta yang kedustaannya hingga
memenuhi ufuk. Orang tersebut akan terus
disiksa dengan siksa tersebut hingga
datangnya Hari Kiamat.”26
*****
26
HR. Bukhari Juz 5 : 5745.
- 24 -
MARAJI’
1. Al-Qur’anul Karim.
2. Al-Arba’in An-Nawawiyah, Abu
Zakariya Yahya bin Syarif An-Nawawi.
3. Al-Jami’ush Shahih, Muhammad bin
Isma’il Al-Bukhari.
4. Al-Jami’ush Shahih Sunanut
Tirmidzi, Muhammad bin Isa At-
Tirmidzi.
5. Al-Kabair, Syamsyuddin Muhammad
bin ‘Utsman bin Qaimaz At-Turkmani
Ad-Dimasyqi Asy-Syafi’i Adz-Dzahabi.
6. As-Silsilah Ash-Shahihah, Muhammad
Nashiruddin Al-Albani.
- 25 -
7. Fathul Bari Syarhu Shahihil Bukhari,
Ahmad bin ’Ali bin Hajar Al-‘Asqalani.
8. Jami’ul ’Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab
Al-Hambali.
9. Musnad Ahmad, Ahmad bin
Muhammad bin Hambal Asy-Syaibani.
10. Shahih Muslim, Muslim bin Hajjaj An-
Naisaburi.
11. Shahihul Jami’ish Shaghir,
Muhammad Nashiruddin Al-Albani.
12. Sunan Abi Dawud, Abu Dawud
Sulaiman bin Al-Asy’ats bin Amru Al-
Azdi As-Sijistani.
13. Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, Abul Fida’
Ismail bin Amr bin Katsir Ad-
Dimasyqi.
- 26 -