Anda di halaman 1dari 2

Definisi Penyakit Ileus Paralitik

Ileus paralitik adalah kondisi di mana usus tidak mampu atau gagal melakukan kontraksi peristaltik
untuk menyalurkan isinya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh:
 Tindakan / operasi yang berkaitan dengan rongga perut,
 Hematoma retroperitoneal yang berkaitan dengan adanya fraktur vertebra,
 Pielonefritis yang berat,
 Penyakit paru seperti pneumonia lobus bawah,
 Adanya fraktur pada tulang rusuk,
 Adanya infark miokard,
 Gangguan elektrolit (defisit kalium), dan
 Iskemik usus, baik dari oklusi vaskular atau distensi usus.

Diagnosis Klinis Pada Penyakit Ileus Paralitik

Diagnosis klinis dari penyakit ileus paralitik cukup ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang dibutuhkan untuk mengkonfirmasi diagnosis dan
menemukan etiologi. Etiologi pada penyakit ileus paralitik sangat penting diketahui untuk
merencanakan tata laksana yang sesuai.

Anamnesis Pada Penyakit Ileus Paralitik

Pasien ileus paralitik biasanya datang tidak dengan keluhan tunggal di sistem gastrointestinal.
Banyak pasien ileus paralitik ini datang akibat keluhan utama yang lain. Misalnya pasien diare, post-
operasi perut sampai infark miolard akut.

Anamenesis yang terstruktur dan terarah penting untuk mengarahkan pemeriksaan fisik apa saja
yang perlu dokter lakukan. Beberapa hasil anamnesis yang relevan didapatkan pada pasien dengan
ileus paralitik diantaranya yaitu:

 Rasa tidak nyaman pada perut, tanpa sakit kolik,


 Muntah sering terjadi namun tidak profuse, sendawa, dapat disertai cirit- birit, sulit buang air besar,
 Dapat disertai demam
Perlu juga dicari riwayat: batu empedu, tindakan pembedahan pada perut, trauma, diabetes,
hipokalemia, obat spasmolitik, pankreatitits akut, radang paru-paru, dan juga semua jenis infeksi
tubuh.

Pemeriksaan Fisik Pada Penyakit Ileus Paralitik

Pemeriksaan fisik mempunyai peran penting dalam penegakan diagnosis penyakit ileus paralitik. Tiga
tanda penting yang perlu sejawat ingat adalah: distensi abdomen, turunnya bising usus, dan perkusi
abdomen terdengar timpani.

 Keadaan umum pasien sakit ringan hingga berat, dapat juga disertai penurunan kesadaran, demam,
tanda dehidrasi, syok.
 distensi abdomen (+), rasa tidak nyaman pada bagian perut, bunyi perkusi timpani, bising usus yang
menurun hingga hilang.
 Reaksi peritoneal (-) (nyeri tekan dan nyeri lepas tidak ditemukan). Bila penyakit primernya peritonitis,
manifesatsi klinis yang ditemukan adalah gambaran peritonitis.
 Pada colok dubur: rektum tidak kolaps, tidak ada kontraksi
Dalam penegakan diagnosis klinis ileus paralitik, tanda klinis pertama yang mudah ditemukan adalah
distensi abdomen. Penting untuk membedakan apakah ileus yang dihadapi adalah ileus paralitik atau
obstruktif.

Tabel di bawah ini mencakup beberapa pemeriksaann fisik penting yang perlu diperhatikan untuk
membedakan ileus obstruktif atau lumpuh.

Anda mungkin juga menyukai