Anda di halaman 1dari 75

PROPOSAL

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PENGETAHUAN


DAN SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA
SISWI MA AL-ISHLAH DASUK-SUMENEP

OLEH :
LISA CHOIRIYAH
NIM. 20431660018

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2018
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui isi serta susunannya, sehingga

dapat diajukan dalam ujian sidang skripsi pada program studi S1

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Surabaya.

Surabaya, September 2018

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Supatmi S.Kep.,Ns.,M.Kes Siti Aisyah, S. Kep.Ns.M. Kes

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1

Keperawatan

Reliani, S.Kep.,Ns.,M.Kes
PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan tim penguji Ujian Srikpsi pada Program

Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Surabaya

Pada Tanggal, September 2018

Tim Penguji Tanda Tangan

Ketua :Yuanita Wulandari S.Kep.Ns.,MS (...............................)

Anggota :Supatmi S.Kep.,Ns.,M.Kes (...............................)

Anggota : Siti Aisyah, S. Kep., Ns., M. Kes (..............................)

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surabaya

Dr. Mundakir, S.Kep,.Ns.,M.Kep


PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Lisa Choiriyah

NIM : 20141660018

Program Studi : S1 Keperawatan

Judul Skripsi : HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA


DENGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI
(SADARI) PADA SISWI MA AL-ISHLAH
DASUK-SUMENEP
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar tulisan karya

hasil sendiri bukan hasil plagiasi, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali

pada bagian-bagian yang telah di rujuk sumbernya. Bila di kemudian hari

terbukti hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai

ketentuan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Surabaya, 5 september 2018

Penulis

Lisa choiriyah
NIM : 20141660018
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada ALLAH SWT atas Ridha-Nya


sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal dengan judul " Hubungan
Dukungan Orang Tua Dengan Pengetahuan dan sikap Pemeriksaan Payudara
Sendiri (Sadari) Pada Siswi Ma Al-Ishlah Dasuk-Sumenep” Proposal ini
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Dalam penulisan proposal ini peneliti telah banyak mendapat dukungan,


bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan kali ini
peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan setulus hati kepada
semua pihak yang telah membantu penyusunan proposal ini, khususnya dosen
pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing
peneliti.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu saran dan kritik khususnya kepada Dosen Pembimbing dan
Dosen Penguji, demi perbaikan sangat peneliti harapkan. Dan semoga proposa ini
bermanfaat bagi peneliti dan pembaca serta perkembangan Ilmu Keperawatan
pada umumnya.

Surabaya, September 2018

Peneliti
ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PENGETAHUAN DAN


SIKAP PEMERIKSAAN PAYUIDARA SENDIRI (SADARI) PADA SISWI MA
AL ISHLAH DASUK SUMENEP

Oleh : lisa choiriyah

Kejadian kanker payudara merupakan masalah kesehatan yang cukup serius di


dunia, termasuk juga di Indonesia. Banyak ditemukan kasus kangker payudara
pada wanita dengan stadium akhir, karena kurangnya diagnosis, pengobatan dan
fasilitas yang memadai kanker payudara memiliki kontribusi sebesar 25% dari
total kasus baru kanker secara keseluruhan yang terdiagnosis pada tahun 2012
(Depkes RI, 2013). Kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Tujuan penelitian untuk mengetahui
hubungan dukungan orang tua dengan pengetahuan dan sikap pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) pada siswi MA Al- Ilshlah Dasuk-Sumenep. Metode
penelitin menggunakan Uji statistic spearmen (rho) dengan variabel pertama
dukungan orang tua dan variabel kedua pengetahuan dan sikap dengan total
sampel 30 siswi menggunakan sampling jenuh . Sehingga Hasil penelitian
didapatkan dapat di simpulkan ada hubungan anatara dukungan orang tua dengan
pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri pada siswi Ma Al Ishlah Dasuk
Sumenep pengetahuan kurang dengan dukungan cukup 24 orang atau 70,6 %
dengan nilai 7,31 memiliki hubungan yang tinggi. dan hubungan dukungan orang
tua dengan sikap pemeriksaan payudara sendiri di Ma Al Ishlah Dasuk Sumenep
hasil sikap positif dengan dukungan kurang 23 orang atau 69,6 %, dengan nilai -
605 memiliki hubungan yang tinggi. dengan nilai Pvalue 0.00 < 0.05. Ada
hubungan antara dukungan orang tua dengan pengetahuan tentang pengetahuan
dan sikap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) siswi di MA AL ISHLAH
DASUK SUMENEP . Berdasarkan hasil penelitian dapat di gunakan sebagai
acuan dalam mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku
SADARI dan bagi Penelitian lain dapat menggunakan faktor lain yang dapat
mempengaruhi kualitas pengetahuan dan sikap pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI).

Keyword : Dukungan Orang Tua , Pengetahuan, Sikap


ABSTRACT
THE RELATIONSHIP OF PARENT SUPPORT WITH KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF
SELF-EXAMINATION (BSE) IN THE AL-ISHLAH STUDENTS BASED ON SUMENEP
By: lisa choiriyah

The incidence of breast cancer is a serious health problem in the world,


including in Indonesia. Many cases of breast cancer in late-stage women are
found, because lack of diagnosis, treatment and adequate facilities for breast
cancer have contributed 25% of total new cases of cancer diagnosed in 2012
(MOH, 2013). Breast cancer can be found early with breast self examination
(BSE). The purpose of the study was to determine the relationship of parental
support with the knowledge and attitude of breast self-examination (SADARI) on
the students of MA Al-Ilshlah Dasuk-Sumenep. The research method uses
statistical spearmen test (rho) with the first variable of parental support and the
second variable is knowledge and attitude with a total sample of 30 female
students using saturated sampling. So the results obtained can be concluded that
there is a relationship between parental support and knowledge of breast self-
examination on Ma Al Ishlah Dasuk Sumenep's lack of knowledge with sufficient
support of 24 people or 70.6% with a value of 7.31 having a high relationship. and
the relationship of parental support with the attitude of breast self-examination in
Ma Al Ishlah Dasuk Sumenep was the result of a positive attitude with less
support of 23 people or 69.6%, with a score of -605 having a high relationship.
with the value Pvalue 0.00 <0.05. There is a relationship between the support of
parents with knowledge about the knowledge and attitudes of breast self-
examination (BSE) students at MA AL ISHLAH BASED ON SUMENEP. Based
on the results of the study can be used as a reference in considering the factors
that can affect BSE behavior and for other studies can use other factors that can
affect the quality of breast self-examination knowledge and attitude (BSE).

Keyword: Parental Support, Knowledge, Attitude


DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................. i
Lembar Persetujuan ......................................................................................... ii
Lembar Pengesahasan ..................................................................................... iii
Lembar Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat……………………………….. iv
Kata Pengantar ................................................................................................ v
Abstrak………………………………………………………………………. vi
Abstract………………………………………………………………………. vii
Daftar Isi ........................................,................................................................. viii
Daftar Tabel .................................................................................................... ix
Daftar Gambar ................................................................................................. x
Daftar Lampiran .............................................................................................. xi
Daftar Singkatan .............................................................................................. xii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Kanker Payudara .......................................................................... 7
2.1.1 Definisi Kanker Payudara ................................................................ 7
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kanker Payudara ................... 7
2.1.3 Manifestasi Kanker Payudara ......................................................... 8
2.1.4 Penatalaksanaan Kanker Payudara ................................................. 8
2.2 Konsep Perilaku ........................................................................................ 10
2.2.1 Definisi Perilaku .............................................................................. 10
2.2.2 Domain Perilaku .............................................................................. 10
2.2.3 Bentuk-Bentuk Perubahan Perilaku ................................................. 11
2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku .................................. 12
2.2.5 Strategi Perubahan Perilaku ............................................................. 14
2.3 Konsep Pemeriksaan Payudara Sendiri ..................................................... 15
2.3.1 Definisi Pemeriksaan Payudara Sendiri ........................................... 15
2.3.2 Manfaat SADARI ............................................................................ 15
2.3.3 Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan SADARI....................... 15
2.3.4 Waktu Pemeriksaan Payudara Sendiri ............................................. 17
2.3.5 Langkah-Langkah Pemeriksaan Payudara Sendiri ......................... 18
2.3.6 Hasil yang Terdapat pada Pemeriksaan Payudara Sendiri .............. 20
2.4 Konsep Dukungan Orang Tua.................................................................... 21
2.4.1 Definisi Dukungan Orang Tua ......................................................... 21
2.4.2 Jenis-jenis Dukungan Orang Tua ..................................................... 22
2.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dukungan Orang Tua .............. 23
2.4.4 Fungsi Orang Tua ............................................................................ 25
2.4.5 Manfaat Dukungan Orang Tua ....................................................... 26
2.5 Hubungan dukungan orang tua dengan pengetahuan dan sikap pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) ..................................................................................... 27
2.6 KerangkaTeori............................................................................................ 29
2.7 Hipotesis .................................................................................................... 30

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 31
3.2 Kerangka Kerja .......................................................................................... 32
3.3 Populasi, Sampel, dan Sampling ................................................................ 33
3.3.1 Populasi ........................................................................................... 33
3.3.2 Sampel.............................................................................................. 33
3.3.3 Tehnik Sampling .............................................................................. 33
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................ 33
3.4.1 Variabel Penelitian .......................................................................... 33
3.4.2 Definisi Operasional ........................................................................ 34
3.5 Pengumpulan Data dan Analisa Data......................................................... 36
3.5.1 Instrumen Penelitian ........................................................................ 36
3.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 37
3.5.3 Prosedur Pengumpulan Data ............................................................ 37
3.5.4 Pengolahan Data .............................................................................. 38
3.5.5 Analisa data ...................................................................................... 41
3.6 Masalah Etik .............................................................................................. 42
3.6.1 Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent) ........................... 42
3.3.2 Tanpa Nama (Anonimity) ................................................................ 43
3.6.3 Kerahasiaan (Confidentialy) ........................................................... 43
3.6.4 Perbuatan Baik dan Tidak Merugikan (Beneficence and
non-maleficence) ............................................................................ 43
3.6.5 Keadilan (Justice) ........................................................................... 44
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 45
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................ 45
4.2 Data Umum ............................................................................................... 46
4.2.1 Jenis Kelamin .................................................................................. 46
4.2.2 Usia Siswi ....................................................................................... 46
4.2.3 Usia Orang Tua ............................................................................... 47
4.2.4 Pendidikan Orang Tua .................................................................... 47
4.2.5 Pekerjaan Orang Tua ...................................................................... 48
4.3 Data Khusus ............................................................................................. 48
4.3.1 Dukungan Orang Tua .................................................................... 48
4.3.2 Pengetahuan .................................................................................. 49
4.3.3 Sikap .............................................................................................. 49
4.3.4 Dukungan Orang Tua Dan Pengetahuan ......... ............................ 50
4.3.5 Dukungan Orang Tua Dan Sikap ................................................. 50
4.3.6 Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan Pengetahuan Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) .......................................................... 51
4.3.7 Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan Sikap Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) .......................................................... 52
4.4 Pembahasan .............................................................................................. 53
4.4.1 Identifikasi Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI) ...................................................................................... 54
4.4.2 Identifikasi Sikap Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI) .................................................................................... 55
4.4.3 Identifikasi Dukungan Orang Tua Dengan Pengetahuan
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ................................. 56
4.4.4. Analisa Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan
Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di
MA AL ISHLAH DASUK SUMENEP ........................................ 56
4.4.5 Analisa Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan
Sikap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di
MA AL ISHLAH DASUK SUMENEP ........................................ 57
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 59
5.2 Saran ....................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil Pemeriksaan Payudara Normal Dan Tidak Normal. .............. 21
Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan
Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi
MA Al Ishlah Dasuk-Sumenep ....................................................... 35
Tabel 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Siswi Di MA AL ISHLAH DASUK
SUMENEP .................................................................................... 46
Tabel 4.2 Distribusi Usia Siswi Di MA AL ISHLAH DASUK
SUMENEP ...................................................................................... 46
Tabel 4.3 Distribusi Usia Orang Tua Siswi Di MA AL ISHLAH DASUK
SUMENEP ...................................................................................... 47
Tabel 4.4 Distribusi Pendidikan Siswi Di MA AL ISHLAH DASUK
SUMENEP .................................................................................... 47
Tabel 4.5 Distribusi Pekerjaan Orang Tua Siswi Di MA AL ISHLAH
DASUK SUMENEP ................................................................... 48
Tabel 4.6 Distribusi Dukungan Orang Tua Siswi Di MA AL ISHLAH
DASUK SUMENEP ................................................................. . 48
Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan Siswi Di MA AL ISHLAH
DASUK SUMENEP ................................................................... 49
Tabel 4.8 Distribusi Sikap Siswi Di MA AL ISHLAH
DASUK SUMENEP .................................................................. 49
Tabel 4.9 Distribusi Dukungan Orang Tua Dengan Pengetahuan Siswi Di
MA AL ISHLAH DASUK SUMENEP ..................................... 50
Tabel 4.10 Distribusi Dukungan Orang Tua Dengan Sikap Siswi Di
MA AL ISHLAH DASUK SUMENEP ...................................... 50

Tabel 4.11 Distribusi Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan Pengetahuan


Siswi Di MA AL ISHLAH DASUK SUMENEP ...................... 51
Tabel 4.12 Distribusi Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan Sikap
Siswi Di MA AL ISHLAH DASUK SUMENEP .................... . 52
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah-Langkah Pertama Pemeriksaan Payudara sendiri ......... 19


Gambar 2.2 Langkah-Langkah kedua Pemeriksaan Payudara Sendiri ........... 19
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan
perilaku pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ................... 29
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan
Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi
MA Al-Ishlah Dasuk-Sumenep..................................................... 32
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lembar Permohonan Ijin Pengambilana Data Awal
Lampiran 2
Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 3
Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4
Lembar Kuisioner Pengetahuan dan Sikap tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri
Lampiran 5 Lembar Kuisioner Dukungan Orang Tua
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kejadian kanker payudara merupakan masalah kesehatan yang cukup serius di

dunia, termasuk juga di Indonesia. Banyak ditemukan kasus kangker payudara

pada wanita dengan stadium akhir, karena kurangnya diagnosis, pengobatan dan

fasilitas yang memadai. Kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Kejadian kanker payudara masih tinggi

dikarenakan kurangnya pengetahuan, informasi di masyarakat terkait program

prilaku deteksi dini yang dilakukan oleh wanita usia subur salah satunya anak

remaja. Masih sedikitnya perilaku sadari di masyarakat saat ini menjadi pemicu

utama dari kasus stadium dini (Taufan, 2010) . Kanker merupakan salah satu jenis

penyakit yang tidak menular, kanker payudara dialami oleh perempuan usia

produktif salah satunya remaja dengan usia 15-20an (Sari Septian , et , al , 2012)

Departemen Kesehatan RI mengatakan bahwa salah satu alasan makin

berkembangnya penyakit kanker adalah rendahnya cakupan perilaku deteksi dini

kangker payudara. Kanker yang diketahui sejak dini memiliki kemungkinan untuk

mendapatkan penanganan lebih baik. Penyakit kanker tertinggi di Indonesia ada 2

yaitu kanker payudara dan kanker leher rahim. (Profil Kesehatan Indonesia,

2013). Menurut Globocan (2013) Kanker payudara menempati urutan pertama

sebagai jenis kanker yang paling umum diderita oleh perempuan di dunia. Kanker

payudara memiliki kontribusi sebesar 25% dari total kasus baru kanker secara

keseluruhan yang terdiagnosis pada tahun 2012 (Depkes RI, 2013).


Di Jawa Timur kanker payudara menempati urutan pertama sebagai jenis

kanker yang paling banyak diderita oleh penduduk usia produktif di Jawa Timur

dengan persentase sebesar 16,9% (BAPPEDA JATIM, 2013). Kanker payudara

menempati urutan pertama pada sepuluh besar penyakit kanker yang ditemukan

dan diobati di Surabaya pada tahun 2011 dengan persentase sebesar 36,92%.

Kanker payudara yang sebelumnya sering menyerang perempuan pada usia lebih

dari 50 tahun, saat ini telah mulai menyerang kelompok usia yang lebih muda.

Kejadian kanker payudara di Surabaya pada tahun 2011 didominasi oleh

perempuan pada rentang usia 35 hingga 44 tahun, yaitu dengan kejadian sebanyak

75 kasus (Dinkes Kota Surabaya, 2011).

Berdasarkan studi pendahuluan yang di lalukan di MA-AL Islah Dasuk

Sumenep di dapatkan hasil wawancara dengan siswi mereka mengatakan bahwa

tidak ada yang mengetahui tentang kanker payudara dan cara pencegahan yang

harus di lakukan, hanya beberapa siswa yang mengetehui tentang kanker payudara

dan hanya sebagian dari orang tua mereka yang hanya sekedar tau, ada sebagian

yang mengetahui informasi tentang kanker payudara dan sadari dari lingkungan,

media televisi dan juga kebiasaan budaya, namun cara pelaksaannya berbeda dan

hanya sekilas tau dan dari sebagian orang tua siswi hanya beberapa orang yang

hanya sekedar tau saja.

Menurut Green (1980) dalam (Saptiani, 2012) yang mengatakan bahwa

perubahan perilaku terhadap tindakan kesehatan tergantung dari ada dukungan,

adapun salah satu dukungan yang dapat diperoleh dari orang tua/keluarga, dengan

demikian ini akan menjadi penguat bagi remaja yang memutuskan melakukan

tindakan deteksi dini. Menurut Robert, Cox dan Shannon, 1994 Dukungan positif
yang diberikan oleh orang tua/keluarga terhadap perempuan yang baru di

diagnosis kanker payudara akan mengurangi tekanan stress psikologi perempuan

tersebut (Saptiani , 2012).

Beberapa faktor yang menyebabkan resiko kanker payudara yaitu: riwayat

keluarga, menarke dini, kontrasepsi oral , pengguna alkohol, terpapar radiasi

pengion saat pertumbuhan payudara, (Smeltzer & Bare 2010), terbatasnya

pengetahuan masyarakat tentang bahaya kanker, tanda-tanda dini dari kanker, cara

penanggulangannya secara benar serta membiasakan diri dengan pola hidup sehat.

Tidak sedikit dari mereka yang terkena kanker, datang berobat ketempat yang

salah dan baru memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan ketika

stadiumnya sudah lanjut sehingga biaya pengobatan lebih mahal (Yayasan Kanker

Indonesia, 2012).

Pada dasarnya, pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang dilakukan

secara teratur, dapat menjadi metode yang efektif sebagai bentuk pencegahan

peningkatan kejadian kanker payudara. Kanker payudara dapat ditemukan secara

dini dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Deteksi dini dengan

SADARI dapat menekan angka kematian sebesar 25 -30 %. (Taufan, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian Septian et,al (2013) tentang Faktor - Faktor Yang

Berhubungan Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara mengatakan bahwa

Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri disebabkan dari umur, kurang

pengetahuan, sikap serta dukungan orang tua. Orang tua dan anggota keluarga lain

berpengaruh pada sumber pengetahuan, kepercayaann, sikap, dan nilai-nilai


kehidupan bagi anak-anak. Orang tua memiliki kekuatan untuk memandu

perkembangan anak terhadap perilaku SADARI (Sumarjanti, 2010).

Menurut Lubis, (2010) mengatakan bahwa komunikasi orang tua dan anak

sangat berperan dalam hal membentuk perilaku positif sejak dini bagi anak.

Komunikasi yang senantiasa dilakukan orang tua baik verbal dan non verbal,

dapat membuat berperilaku positif terutama berperilaku mandiri, percaya diri dan

terbuka. Menurut Menteri Kesehatan RI, Endang Rahayu S, anak usia sekolah

mudah dimotivasi dan ditingkatkan kompetensinya meliputi aspek pengetahuan,

sikap, perilaku pada bidang kesehatan. Sehingga dapat berpotensi sebagai agen

perubahan ( agen of change), (Mikail, 2011)

Rendahnya dukungan orang tua merupakan faktor pemicu perilaku untuk

memeriksakan diri, peranan orang tua masih sangat tinggi dikarenakan hubungan

orang tua dengan anak masih sangat dekat dalam hal apapun salah satunya dalam

mendukung perilaku pemeriksaan dini (SADARI) pada remaja, kejadian kanker

payudara tidak hanya terjadi pada masyarakat yang memiliki pendidikan dan

ekonomi rendah, tetapi juga terjadi pada masyarakat yang berpendidikan tinggi

dan mapan (Andrews, 2010).

Dengan melakukan SADARI sejak dini akan membantu deteksi kanker

payudara pada stadium dini sehingga kesempatan untuk sembuh lebih besar (Otto,

2005). Bukan alasan terlalu dini untuk memulai memberikan pendidikan SADARI

secara rutin (7-10 hari setelah haid) setiap bulan. Dengan melakukan pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) akan menurunkan tingkat kematian akibat kanker

payudara (Septiani, et, al, 2012) .


Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan untuk meningkatkan

kesadaran masyarakat dalam mengenali gejala dan risiko penyakit kanker

sehingga dapat menentukan langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini yang

tepat (Ayuningtyas 2016).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Adakah hubungan dukungan orang tua dengan perilaku

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi MA Al-Ilshlah Dasuk-

Sumenep”?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan dukungan orang tua dengan pengetahuan dan

sikap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi MA Al- Ilshlah

Dasuk-Sumenep.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengindentifikasi dukungan orang tua tentang pemeriksaan payudara

sendiri (SADARI) pada siswi MA Al- Ilshlah Dasuk-Sumenep.

2. Mengindentifikasi pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) pada siswi MA Al- Ilshlah Dasuk-Sumenep.

3. Mengindentifikasi sikap tentang pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) pada siswi MA Al- Ilshlah Dasuk-Sumenep.


4. Menganalisa hubungan dukungan orang tua dengan pengetahuan

tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi MA Al-

Ilshlah Dasuk-Sumenep.

5. Menganalisa hubungan dukungan orang tua dengan sikap tentang

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi MA Al- Ilshlah

Dasuk-Sumenep.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

1. Bagi Siswi

Hasil penelitian ini diharapakan orang tua akan mampu meningkatkan

kemampuan Siswi tentang perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri

(SADARI). Perilaku sadari dapat mendeteksi kanker payurayada dini.

2. Bagi pelayanan keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam

menyusun program promosi kesehatan dengan mengarahkan atau

memberikan asuhan keperawatan pada masyarakat khususnya wanita

untuk lebih memahami mengenai deteksi dini kanker payudara melalui

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), mengetahui bahaya kanker

dan pencegahannya.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kanker Payudara

2.1.1 Definisi Kanker Payudara

Kanker payudara atau CA Mamae adalah entitas patologi yang dimulai

dengan perubahan genetik pada sel tunggal dan mungkin memerlukan waktu

beberapa tahun untuk dapat terpalpasi. Jenis histologi kanker payudara yang

paling umum adalah karsinoma duktus yang mengfiltrasi (80% kasus), yaitu

tumor muncul dari sitem pengumpul dan menginvasi jaringan sekitarnya. Infiltrasi

karsinoma lobular mnyebabkan 10-15% kasus. Tumor ini muncul dari epitalium

lobular dan biasanya terjadi sebagai area penebalan yang mendefinisikan penyakit

di payudara. (Brunner & Suddart, 2015)

2.1.2 Faktor-faktor Penyebab Kanker Payudara

Menurut Brunner & Suddart, (2015) ada beberapa faktor- faktor yang

menyebabkan kanker payudara, yaitu :

1. Faktor resiko

a. Gender (wanita)

b. Ada riwayat kanker payudara pada individu atau keluarga (ibu, saudara

perempuan, anak perempuan).

c. Mutasi genetik (BRCA1 atau BRCA2) menyebabkan sebagian besar kanker

payudar
d. Faktor homonal : wanita subur, menarkhe dini (Menstruasi sebelum usia 12

tahun), nuliparatis ( melahirkan dalam usia 30 tahun atau lebih), menopause

lambat (setelah usia 50 tahun),

e. Terapi hormon

f. Radiasi ionisasi selama remaja

g. Obesitas dimasa dewasa awal

h. Asupan alkohol.

i. Diet tinggi lemak ( kontroversial, dibutuhkan lebih banyak)

2. Faktor produktif

Faktor protectif dapat mencakup olahraga berat secara teratur (menurunkan

lemak tubuh), kehamilan sebelum usia 30 tahun, dan menyusui.

2.1.3 Manifestasi Kanker Payudara

1. Secara umum lesi, bersifat tidak nyeri saat saat ditekan, terfiksasi, dan keras

dengan batas tidak teratur.

2. Deteksi dini dengan pemeriksaan payudara sendiri.

3. Beberapa wanita tidak memiliki gejala dan tidak memiliki benjolan yang

terapa tetapi pemeriksaan mamografi menunjukkan hasil abnormal.

4. Tanda-tanda lanjut dapat mencakup lekukan di kulit, retraksi putting, atau

ulserasi kulit (Brunner & Suddart, 2015)

2.1.4 Penatalaksanaan Kanker Payudara

Ada beberapa penatalaksaan untuk penderita kanker payudara seperti

pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, atau terapi hormonal, atau kombinasi

terapi (Brunner & Suddart, 2015)


1. Deteksi dini dengan Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

2. Mastektomi radikal yang dimodifikasi mencakup pengangkatan seluruh

jaringan di payudara, termasuk kompleks puting-areola bagian nodus limfe

aksila

3. Mastektomi totali mencakup pengangkatan payudara kompleks puting-

areola tetapi tidak mencakup dideksi nodus limfe aksila.

4. Pembedahan : Lumpektomi, Mastektomi eksisi luas, parsial, segmental,

kuadran rektomi, dilanjut oleh pengangkatan nodus limfe untuk kanker

payudara invansif.

5. Biopsi nodus limfe sentinel,: dianggap sebagai standart asuhan untuk terapi

kanker payudara stadium dini.

6. Terapi radiasi sinal eksternal : biasanya dilakukan pada seluruh payudara,

tetapi radiasi payudara parsial.

7. Kemoterapi untuk menghilangkan penyebaran mikrometastatik penyakit :

siklofosfami, metotreksat.

8. Terapi hormonal berdasarkan indeks reseptor esterogen dan progesteron,

Menurut Tapan dalam Sanny (2014) pencegahan kanker payudara bisa

dilakukan dengan melakukan pola hidup sehat dan deteksi dini. Deteksi dini dapat

dilakukan dengan cara: melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

sejak usia 20 tahun, pemeriksaan berkala oleh dokter setiap 2-3 tahun pada usia

20-35 tahun, mamografi dilakukan sekali pada usia 35-40 tahun, pada usia 40-49

tahun dilakukan 1 atau 2 kali, pada usia 50 tahun dan seterusnya, dilakukan

setahun sekali. Pola hidup sehat mencegah kanker payudara antara lain:
membatasi konsumsi alkohol, hindari kebiasaan merokok, makan seimbang dan

olahraga teratur, lingkungan hidup dan pekerjaan yang sehat.

2.2 Konsep Perilaku

2.2.1 Definisi Perilaku

Definisi Perilaku Perilaku (manusia) adalah totalitas penghayatan dan

aktivitas seseorang, yang merupakan hasil bersama antara berbagai faktor, baik

faktor internal (bawaan) maupun eksternal (lingkungan).

2.2.2 Domain Perilaku

Menurut Benjamin Bloom (1908) seorang ahli psikologi pendidikan

membagi perilaku manusia itu kedalam 3 (tiga) domain, ranah atau kawasan

yakni: kognitif, afektif, psikomotor (Notoatmodjo, 2012)

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang


terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai
menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi intensitas perhatian
dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh
melalui indera pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata)
(Notoatmodjo, 2012).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang. Pengetahun yang cukup didalam

domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu (Notoatmodjo, 2003) :


a. Tahu

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah pelajari

sebelumnya.

b. Memahami

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

d. Analisis

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu

struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru.

f. Evaluasi

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

2. Sikap

Sikap adalah merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. suatu bentuk dari perasaan,
yaitu perasaan mendukung atau memihak (favorable) pada suatu objek.

(Saptiani S, 2012)

3. Praktik atau Tindakan

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk

mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor

pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah

fasilitas.

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang

mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi

proses yang berurutan, yakni: (Notoatmodjo, 2012)

1. Sadar, yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus

(objek) terlebih dahulu.

2. Tertarik, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus.

3. Evaluasi (menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi

dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

4. Coba, orang telah memulai mencoba perilaku baru.

5. Adopsi, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses

seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka

perilaku tersebut akan bersifat langgeng. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak

didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama.

(Notoatmodjo, 2012)
2.2.3 Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku

Bentuk perubahan perilaku sangat bervariasi, berikut ini merupakan uraian

bentuk-bentuk perubahan perilaku menurut WHO (Notoatmodjo, 2012),

perubahan perilaku dibagi menjadi tiga.

1. Perubahan Alamiah

Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan karena

kejadian alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan

lingkungan fisik atau sosial budaya dan ekonomi, maka anggota-anggota

masyarakat di dalamnya juga akan mengalami perubahan.

2. Perubahan Terencana.

Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh

subjek.

3. Kesediaan untuk Berubah

Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam

masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk

menerima inovasi atau perubahan tersebut (berubah perilakunya), dan sebagian

orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut. Hal ini

disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda.

Setiap orang di dalam suatu masyarakat mempunyai kesediaan untuk berubah

yang berbedabeda, meskipun kondisinya sama.

2.2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku


Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, khususnya perilaku yang

berhubungan dengan kesehatan, menurut WHO (1984, dikutip dari Notoatmodjo,

2007) antara lain adalah:

1. Pengetahuan

Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain.

2. Kepercayaan

Kepercayaan sering diperoleh dari orang tua, kakek, atau nenek. Seseorang

dapat menerima kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya

pembuktian terlebih dahulu.

3. Sikap

Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap

sering sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau dari orang lain yang

paling dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain

atau objek lain. Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu

terwujud dalam suatu tindakan nyata.

4. Orang penting sebagai referensi

Perilaku orang lebih-lebih perilaku anak kecil, lebih banyak dipengaruhi

oleh orang yang dianggap penting. Apabila seseorang itu penting untuknya,

maka apa yang ia katakan atau perbuat cenderung untuk dicontoh.

5. Sumber-sumber daya

Sumber daya disini mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga, dan

sebagainya. Semua itu berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau


kelompok masyarakat. Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat

bersifat positif maupun negatif.

6. Perilaku normal,

kebiasaan, nilai-nilai, dan penggunaan sumbersumber di dalamnya suatu

masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang pada umumnya

disebut kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang lama

sebagai akibat dari kehidupan suatu masyarakat bersama.

Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa banyak alasan seseorang untuk

berperilaku. Oleh sebab itu, perilaku yang sama di antara beberapa orang dapat

disebabkan oleh sebab atau latar belakang yang berbedabeda. (Notoatmodjo,

2012)

2.2.5 Strategi Perubahan Perilaku

Di dalam program-program kesehatan, agar diperoleh perubahan perilaku

yang sesuai dengan norma-norma kesehatan, sangat diperlukan usaha-usaha

konkret dan positif. Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku

tersebut oleh WHO dikelompokkan menjadi tiga (Notoatmodjo, 2012).

1. Menggunakan Kekuatan/Kekuasaan atau Dorongan

Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran atau

masyarakat sehingga ia mau melakukan (berperilaku) seperti yang

diharapkan.

2. Pemberian Informasi

Dengan memberikan informasi-informasi tentang cara-cara mencapai

hidup sehat, cara pemeliharaan kesehatan, cara menghindari penyakit, dan


sebagainya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hal

tersebut. Selanjutnya dengan pengetahuan-pengetahuan itu akan

menimbulkan kesadaran mereka, dan akhirnya akan menyebabkan orang

berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya itu.

3. Diskusi

Sebagai peningkatan cara yang kedua yang dalam memberikan

informasi tentang kesehatan tidak bersifat searah saja, tetapi dua arah. Hal

ini berarti bahwa masyarakat tidak hanya pasif menerima informasi, tetapi

juga harus aktif berpartisipasi melalui diskusi-diskusi tentang informasi

yang diterimanya. Dengan demikian maka pengetahuan kesehatan sebagai

dasar perilaku mereka diperoleh lebih mendalam, merupakan referensi

perilaku orang lain.

2.3 Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

2.3.1 Definisi Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Menurut Depkes RI (2013) pengertian SADARI adalah pemeriksaan

payudara yang dilakukan sendiri dengan belajar melihat dan memeriksa

payudaranya sendiri setiap bulan. Dengan melakukan pemeriksaan secara teratur

akan diketahui adanya benjolan atau masalah lain sejak dini walaupun masih

berukuran kecil sehingga lebih efektif untuk diobati.

2.3.2 Manfaat SADARI

Pemeriksaan payudara sendiri dapat mengajarkan perempuan untuk

merasakan dan mengetahui payudara yang normal. Bentuk dan kepadatan

payudara bisa berubah-ubah seiring berjalannya waktu terutama pada waktu haid.
Pemeriksaan payudara sendiri juga bermanfaat untuk pencegahan atau deteksi dini

kanker payudara (Sanny, 2014).

2.3.3 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan SADARI

Menurut Saptiani (2012) ada beberapa faktor yang berhubungan dengan

pemeriksaan payudara sendiri, yaitu :

1. Umur

Umur dianggap faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang

terhadap penyakit, baik gejala dan keseriusannya (Lewin dalam Saptiani S

2012), sedangkan menurut Green (dalam Saptiani S 2012) umur termasuk

dalam faktor predisposisi terjadinya perubahan perilaku yang mana

dikaitkan dengan pematangan fisik dan psikis seseorang. Dalam penelitian

kesehatan umur selalu dihubungkan dengan angka kesakitan dan kematian

terutama pada penelitian epidemiologi (Notoatmodjo, 2012).

2. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,

telinga dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2012). Menurut WHO dan para ahli

pendidikan kesehatan, pengetahuan masyarakat tentang kesehatan sudah

tinggi, tetapi praktik mereka masih rendah. Hal ini berarti bahwa perubahan

atau peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan tidak

diimbangi dengan peningkatan atau perubahan perilakunya (Notoatmodjo,

2012)

3. Sikap
Menurut Campbell (1950) “An individual’s attitude is syndrome of

response consistency with regard to object”, bahwa sikap itu suatu

sindroma atau kumpulan gejala dalam merespon stimulus atau objek,

sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala

kejiwaan yang lain (Notoatmodjo, 2012). sikap adalah suatu bentuk dari

perasaan, yaitu perasaan mendukung atau memihak (favorable) pada suatu

objek. (Saptiani S, 2012)

4. Dukungan Orang Tua

Menurut Green (1980) dalam (Saptiani, 2012) yang mengatakan

bahwa perubahan perilaku terhadap tindakan kesehatan tergantung dari ada

dukungan, adapun salah satu dukungan yang dapat diperoleh dari orang

tua/keluarga, dengan demikian ini akan menjadi penguat bagi remaja yang

memutuskan melakukan tindakan deteksi dini. Dukungan positif yang

diberikan oleh orang tua/keluarga terhadap perempuan yang baru di

diagnosis kanker payudara akan mengurangi tekanan stress psikologi

perempuan tersebut (Roberts, cox dan Shannon 1994 dalam Saptiani ,

2012).

5. Keterpaparan Media

Menurut pandangan peneliti, saat ini kebanyakan siswi untuk

mengakses informasi lebih sering menggunakan media internet

dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Selain itu, media internet

juga menyuguhkan informasi yang unsure penyampaiannya sama seperti

media cetak sehingga dapat disimpan dan dibaca dalam waktu beberapa
kali, serta seperti media elektronik yang menampilkan gambar bergerak

maupun suara (Sari dalam Saptiani S, 2012)

2.3.4 Waktu Pemeriksaan Payudara Sendiri

Pemeriksan payudara sendiri sebaiknya dilakukan pada hari ke 7-10 yang

dihitung sejak hari ke-1 mulai haid (saat payudara tidak mengeras dan nyeri) atau

bagi yang telah menopause pemeriksaan dilakukan dengan memilih tanggal yang

sama setiap bulannya (misalnya setiap tanggal 1 atau tanggal lahirnya).

Pemeriksaan payudara sendiri bisa dilakukan setiap saat yang penting adalah

kesadaran untuk memeriksa bagian-bagian payudara yang mungkin dijumpai

suatu benjolan yang tidak lazim (Trihartono, 2009). Pemeriksaan payudara sendiri

tidak lebih dari 2-3 menit (Rasjidi, dalam Sanny 2014).

2.3.5 Langkah-langkah Melakukan Pemeriksaan SADARI

Dalam melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri selain harus dilakukan

secara rutin, kita juga harus melakukan dengan langkahlangkah yang benar agar

pemeriksaan dapat menghasilkan hasil yang tepat. Oleh karena itu maka dibawah

ini merupakan langkah-langkah Pemeriksaan Payudara Sendiri menurut Yayasan

Kanker Indonesia, 2013, yaitu.

1) Perhatikan dengan teliti payudara Anda di muka cermin (tanpa berpakaian),

dengan kedua lengan lurus ke bawah.

2) Amati dengan teliti dan perhatikan bila ada benjolan atau perubahan bentuk

pada payudara sebab Anda sendirilah yang lebih mengenal tubuh Anda.
3) Angkat kedua lengan lurus ke atas dan ulangi pemeriksaan seperti di atas.

4) Dengan kedua siku mengarah ke samping, tekanlah telapak tangan Anda

yang satu pada yang lain secara kuat. Cara ini akan menegangkan otot-otot

dada Anda sehingga perubahan-perubahan seperti cekungan (dekok) dan

benjolan akan lebih terlihat.

5) Pencetlah pelan-pelan daerah di sekitar puting kedua payudara Anda, dan

amati apakah keluar cairan yang tidak normal (tidak biasa)

Gambar 2.1 Langkah-Langkah Pertama Pemeriksaan Payudara Sendiri di


Depan Cermin
1) Berbaringlah dengan tangan kanan di bawah kepala dan letakkan bantal

kecil di bawah punggung kanan.

2) Rabalah seluruh permukaan payudara kanan dengan tangan kiri sampai ke

daerah ketiak. Perhatikanlah bila ada benjolan yang mencurigakan. Lakukan

perabaan yang sama untuk payudara kiri.

3) Raba payudara dengan tiga ujung jari tengah yang dirapatkan.

4) Lakukan gerakan memutar dengan tekanan lembut tetapi mantap, dimulai

dari pinggir dengan mengikuti arah putaran jarum jam.

Gambar 2.2 Langkah-Langkah kedua Pemeriksaan Payudara Sendiri

Dengan Berbaring

2.3.6 Hasil yang terdapat pada pemeriksaan Payudara Sendiri


Bila telah melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri secara benar dan rutin

maka kita pasti akan mengenal bagian payudara sendiri dan mengenali perubahan

yang terjadi pada payudara kita sendiri. Oleh karena itu dibawah ini merupakan

gambaran dari payudara normal dan yang tidak normal.

Tabel 2.1 Hasil Pemeriksaan Payudara Normal Dan Tidak Normal

Payudara Normal Payudara Tidak Normal

1. Tidak ada penambahan ukuran 1) Penambahan ukuran/besar yang

payudara dari biasanya tidak biasa pada payudara.

2. Kedua payudara sama besar 2) Salah satu payudara menggantung

(simetris) lebih rendah dari biasanya.

3. Puting tidak mengeluarkan cairan 3) Cekungan atau lipatan pada puting.

seperti darah atau susu

4. Tidak ada benjolan pada kedua 4) Perubahan penampilan puting

payudara payudara.

5. Tidak teraba pembesaran kelenjar 5) Keluar cairan seperti susu atau

getah bening pada lipatan ketiak darah dari salah satu puting.

atau leher

6. Tidak ada pembengkakan pada 6) Adanya benjolan pada payudara

lengan bagian atas.

7) ) Pembesaran kelenjar getah bening

pada lipatan ketiak atau leher

8) Pembengkakan pada lengan bagian

atas.
2.4 Konsep Dukungan Orang Tua

2.4.1 Definisi Orang Tua

Orang tua adalah bagian terpenting dan berarti dalam kehidupan seorang

anak. Orangtua dan anggota keluarga lain berpengaruh pada sumber pengetahuan,

kepercayaan, sikap, nilai-nilai kehidupan bagi anak-anak. Orang tua memiliki

kekuatan untuk memandu perkembangan anak (Sumarjanti dalam Lalu, 2014)

Dukungan adalah pemberian dorongan, motivasi atau semangat serta

nasehat kepada orang lain yang sedang di dalam situasi membuat keputusan, Baik

secara verbal maupun non verbal (Sumarjanti dalam Lalu, 2014)

2.4.2 Jenis-jenis Dukungan

Menurut Friedman dalam Farach E, (2014) menjelaskan bahwa dukungan

dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :

1. Dukungan emosional

Dukungan yang diberikan berupa rasa empati dan perhatian kepada

individu, sehingga membuatnya merasa lebih baik, mendapatkan kembali

keyakinannya, merasa dimiliki dan dicintai oleh orang lain (Sarafino, 2004).

Dukungan emosional merupakan suatu bentuk dukungan berupa rasa aman,

cinta kasih, memberi semangat, mengurangi putus asa dan rendah diri

sebagai akibat dari ketidakmampuan fisik. Dukungan emosional dalam


keluarga akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anggota

keluarga (Friedman, 2010).

2. Essessment support (dukungan penilaian)

Penilaian mengacu pada kemampuan untuk menafsirkan lingkungan

dan situasi diri dengan benar dan mengadaptasi suatu perilaku dan

keputusan diri secara tepat. Keluarga sebagai pemberi bimbingan dan

umpan balik atas pencapaian anggota keluarga dengan cara memberikan

support, pengakuan, penghargaan, dan perhatian sehingga dapat

menimbulkan kepercayaan diri pada individu.

3. Instrumental support (dukungan instrumental)

Keluarga menjadi sumber pemberi pertolongan secara nyata. Misalnya

bantuan langsung dari orang yang diandalkan seperti memberikan materi,

tenaga, dan sarana. Manfaat dari diberikannya dukungan ini yaitu individu

merasa mendapat perhatian atau kepedulian dari lingkungan keluarga.

Keluarga sebagai sistem pendukung bagi penderita diharapkan mampu

memberikan dukungan penuh dalam upaya perawatan. Keluarga senantiasa

mendampingi dalam proses penyembuhan (Rahayu, 2012).

4. Informational support (dukungan informasional)

Keluarga berfungsi sebagai pemberi informasi, nasihat, dan bimbingan

kepada anggota keluarga untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

Manfaat dari dukungan ini dapat menekan munculnya stressor karena

informasi tertentu dapat memberikan pengaruh sugesti pada individu.

Keluarga mendampingi untuk berobat serta memperoleh penjelasan atau

informasi dari petugas kesehatan terkait penyakit kusta (Rahayu, 2012).


Informasi yang terkait peningkatan kesehatan bisa diperoleh dari anggota

keluarga, teman, tetangga, petugas kesehatan dan media lain.

2.4.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Orang Tua

Menurut Purnawan (2012) Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

dukungan orang tua :

1. Faktor internal

a. Tahap perkembangan

Dukungan orangtua ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini

adalah tahap pertumbuhan dan perkembangan individu, dengan

demikian setiap rentang usia akan memiliki respon yang berbeda

pula terhadap kesehatan.

b. Pengetahuan adalah suatu kemampuan untuk memberikan

dukungan positif dalam melatih kemampuan anak, contohnya

dalam prose melatih anak untuk melakukan pemeriksaan payudara

sendiri (SADARI), hal ini bukan sebuah proses yang mudah dan

cepat, dibutuhkan waktu yang lama, sehingga ibu harus bersabar

dalam memberikan latihan SADARI (Schum cit Mopt, 2002).

c. Tingkat pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka dia akan

semakin mudah dalam menerima hal-hal baru sehingga akan lebih

mudah pula untuk menyelesaikan hal-hal baru tersebut

(Notoatmojo, 2010).

d. Emosional
Faktor emosional dan psikologi dapat meningkatkan resiko

terjadinya penyakit dan mempengaruhi cara seseorang

mendefinisikan dan bereaksi terhadap penyakitnya. Seseorang

biasanya akan mencari dukungan dan persetujuan dari kelompok

sosialnya, hal ini akan mempengaruhi keyakinan kesehatan dan

cara pelaksaannya. Individu yang tidak mampu melakukan koping

adaptif terhadap adanya ancaman penyakit akan menyangkal

adanya gejala penyakit dan tidak mau menjalani pengobatan.

e. Spritual

Aspek spiritual tampak pada individu saat menjalani

kehidupannya, mencakup nilai dan keyakinan yang dilaksanakan

dan bagaimana hubungannya dengan keluarga atau teman.

2. Faktor eksternal

a. Praktik di keluarga

Cara dan bentuk dukungan yang diberikan biasanya mempengaruhi

penderita dalam melaksanakan kesehatannya.

b. Faktor sosial ekonomi

Faktor sosial ekonomi dapat memungkinkan risiko terjadinya

penyakit dan sangat mempengaruhi terhadap individu dalam

melaksanakan kesehatannya. Semakin tinggi tingkat ekonomi

biasanya akan lebih tanggap terhadap tanda dan gejala penyakit.

c. Latar belakang budaya


Budaya mempengaruhi keyakinan, nilai, dan kebiasaan individu

dalam memberikan dukungan termasuk dalam pelaksanaan

kesehatan pribadi.

2.4.4 Fungsi Pokok Orang Tua

Sebuah kasih sayang orang tua terhadap anak dalam kehidupan sesuai

asah, asih, asuh.

1. Fungsi asuh

Dengan memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi

manusia dewasa yang mandiri dan mempersiapkan masa depannya

(Effendy, 2004). Dalam fungsi asuh orang tua dapat melakukan sebagai

berikut :

a. Membentuk keilmuan dan pengetahuan anak.

b. Membentuk perilaku yang baik

2. Fungsi asih

Dengan memberikan kasih sayang, perhatian pada rasa aman,kehangatan

kepada anak sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai dan

kebutuhan ( Effendy, 2004). Dalam fungsi asih dapat melakukan sebagai berikut :

a. Memberikan perhatian yang lemah lembut

b. Menjauhkan anak-anak dari hal yang membuat takut

c. Mendengarkan dengan baik apabila anak bercerita dan membuat anak

merasa bahwa yang diceritakan adalah hal penting.


d. Menghargai anak dan tidak meremehkannya, khususnya dihadapan orang

tua dan temannya

3. Fungsi asuh

Dengan memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar

kesehatan selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadi anak yang sehat fisik,

mental, sosial dan spiritual (Effendy, 2004). Dalam fungsi asuh orang tua dapat

melakukan sebagai berikut :

a. Membentuk sisi sosial anak

b. Membentuk fisik sehat anak

c. Membentuk mentalbdan spiritual yang sehat.

2.4.5 Manfaat Dukungan Orang tua

Menyatakan bahwa dukungan keluarga akan melindungi individu tehadap

efek negatif, dukungan orang tua secara langsung akan mempengaruhi status

kesehatan individu. Keikusertaan orang tua dalam program pencegahan terjadinya

kanker paudara sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut (Wills dalam

Fitriani, 2011)

2.5 Hubungan dukungan orang tua dengan perilaku pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI)

Kanker payudara atau CA Mamae adalah entitas patologi yang dimulai

dengan perubahan genetik pada sel tunggal dan mungkin memerlukan waktu

beberapa tahun untuk dapat terpalpasi. Jenis histologi kanker payudara yang

paling umum adalah karsinoma duktus yang mengfiltrasi (80% kasus), yaitu
tumor muncul dari sitem pengumpul dan menginvasi jaringan sekitarnya. Infiltrasi

karsinoma lobular mnyebabkan 10-15% kasus. Tumor ini muncul dari epitalium

lobular dan biasanya terjadi sebagai area penebalan yang mendefinisikan penyakit

di payudara. (Brunner & Suddart, 2015)

Menurut Brunner & Suddart, (2015) ada beberapa faktor- faktor penyebab

kanker payudara ada 2 yaitu : Faktor resiko adalah Gender (wanita), Ada riwayat

kanker payudara, Mutasi genetik (BRCA1 atau BRCA2) menyebabkan sebagian

besar kanker payudara, Faktor homonal : wanita subur, menarkhe dini (Menstruasi

sebelum usia 12 tahun), nuliparatis ( melahirkan dalam usia 30 tahun atau lebih),

menopause lambat (setelah usia 50 tahun), Radiasi ionisasi selama remaja,

Obesitas dimasa dewasa awal, Asupan alkohol, Diet tinggi lemak, sedangkan

Faktor protectif dapat mencakup olahraga berat secara teratur (menurunkan lemak

tubuh), kehamilan sebelum usia 30 tahun, dan menyusui.

Menurut Tapan dalam Sanny (2014) pencegahan kanker payudara bisa

dilakukan deteksi dini. Deteksi dini dapat dilakukan dengan cara: melakukan

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sejak usia 20 tahun, pemeriksaan

berkala oleh dokter setiap 2-3 tahun pada usia 20-35 tahun, mamografi dilakukan

sekali pada usia 35-40 tahun, pada usia 40-49 tahun dilakukan 1 atau 2 kali, pada

usia 50 tahun dan seterusnya, dilakukan setahun sekali.

Menurut Green (1980) dalam (Saptiani S, 2012) yang mengatakan bahwa

perubahan perilaku terhadap tindakan kesehatan tergantung dari ada dukungan,

adapun salah satu dukungan yang dapat diperoleh dari orang tua/keluarga, dengan

demikian ini akan menjadi penguat bagi remaja yang memutuskan melakukan
tindakan deteksi dini. Dukungan positif yang diberikan oleh orang tua/keluarga

terhadap perempuan yang baru di diagnosis kanker payudara akan mengurangi

tekanan stress psikologi perempuan tersebut (Roberts, cox dan Shannon 1994

dalam Saptiani S, 2012)

2.6 Kerangka Teori

Factor-faktor yang mempengaruhi perilaku


SADARI:
1. Umur
2. Pengetahuan
3. Sikap
4. Keterpaparan media
5. Dukungan Orang tua

Fungsi pokok orang tua Pemberian/ dukungan orang tua


yaitu: 1. Dukungan emosional
1. Fungsi asuh 2. Dukungan penilaian
2. Fungsi asih 3. Dukungan instrumental
3. Fungsi asah 4. Dukungan informasional

Streategi perubahan perilaku Bentuk-bentuk perubahan perilaku


1. Menggunakan 1. Perubahan alamiah
kekuatan/dorongan 2. Perubahan terencana
2. Pemberian informasi 3. Kesediaan untuk berubah
3. Diskusi

Sikap
Pengetahuan

Perilaku SADARI:
Melakukan pemeriksaan sendiri
dengan rutin dan langkah-
langkah yang benar.

Baik cukup kurang


Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

: Hubungan

2.1 Kerangka Konseptual Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan

Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Dalam kerangka teori tersebut terdapat 6 faktor di dalamnya , yang (1)

faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku SADARI, (2) fungsi pokok orang tua,

(3)pemberian/dukungan orang tua , (4) strategi perubahan perilaku, (5) bentuk-

bentuk perubahan perilaku, (6) perilaku SASARI. Faktor-faktor yang

mempengaruhi SADARI di dalamnya terdapat dukungan orang tua dimana

fungsi pokok orang tua dan pemberian dukungan yang di berikan oleh orang tua

akan memberikan respon perubahan terhadap strategi perubahan perilaku dan

bentuk-bentuk perubahan perilaku yang nantinya memberikan fedback pada

perilaku SADARI.

2.7 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi tentang hubungan anatara dua

atau lebih variable yang diharapkan bias menjawab suatu pernyataaan penelitian.

Hipotesis pada penelitian ini Ada hubungan dukungan orang tua dengan

pengetahuan dan sikap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi MA

Al- Ishlah Dasuk-Sumenep”


BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara memecahkan masalah menurut metode

keilmuan (Nursalam, 2016). Pada bab ini akan diuraikan desain penelitian

populasi, sampel, sampling, definisi operasional, strategi pengumpulan data,

analisa data, prinsip etis dalam penelitian dan keterbatasan.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam peneltian,

memungkin pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

akurasi suatu hasil. Istilah rancangan penelitian digunakan dalam dua hal;

pertama, rancangan penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam

mendindentifikasin permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data;

dan kedua, rancangan penelitian digunakan untuk mengindentifikasi struktur

penelitian yang akan di laksanakan (Nursalam, 2016).

Berdasarkan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analitik corelation dengan pendekatan Cross Sectional,

merupakan rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan

pada saat bersamaan , melakukan pemeriksaan status paparan dan status penyakit

pada titik yang sama (Hidayat, 2010)


3.2 Kerangka Kerja

Populasi :
Seluruh Siswi MA Al-Ishlah Dasuk-Sumenep,dengan
sejumlah 33 responden

Sampling
Sampling jenuh

Sampel :
Sebagian Siswi MA Al-Ishlah Dasuk-Sumenep, dengan sejumlah 33 responden

Desain Penelitian
Analitik korelation dengan pendekatan cross sectional

Variabel Independen Variabel Dependen


Dukungan Orang Tua Perilaku pemeriksaan Payudara Sendiri

Instrumen
Kuisioner, Lembar observasi

Pengolahan Data
Editing, coding, scoring, tabulasi

Analisa Data
Uji statistic spearmen dengan menggunakan
program SPSS 21

Hasil Pembahasan

Kesimpulan
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan

pengetahuan dan sikap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada

Siswi MA Al-Ishlah Dasuk-Sumenep


3.3. Populasi, Sampel dan Sampling

3.3.1 Populasi

Populasi adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2016). Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh Siswa Siswi MA Al-Ishlah Dasuk-Sumenep, dengan

sejumlah 33 responden.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2010)

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Siswi MA Al-Ishlah Dasuk-

Sumenep, dengan jumlah 33 responden.

3.3.3 Tehnik Sampling

Tehnik pengambilan Sampel dengan sampling jenuh yaitu

pengambilan sampel dengan cara megambil semua anggota populasi

menjadi sampel . cara ini dilakukan bila populasi kecil, seperti bila

sampelnya kurang dari 30 maka di ambil seluruhnya, dan dijadikan

sampel penelitian. (Hidayat,2010)

3.4.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.4.1 Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain). Ciri yang dimiliki oleh

anggota suatu kelompok (orang, benda, situasi) berbeda degan yang dimiliki
oleh kelompok tersebut(Nursalam, 2016). Dalam penelitian ini, terdapat dua

variabel yaitu: variabel dependen dan variabel independen.

a. Variabel Independen

Variabel independen (bebas) ini merupakan variabel yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini juga

dikenal dengan nama variabel bebas yang artinya bebas dalam

mempengaruhi variabel lain (Alimul H, 2007). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah Dukungan Orang Tua .

b. Variabel dependen

Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat karena variabel bebas (Hidayat, 2007).Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah Perilaku pemeriksaan payudara sendiri.

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasionaldan berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap

suatu obyek atau fenomena” (Hidayat, 2007).


Table 3.1 Definisi Operasional Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan
pengetahuan dan sikap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada
Siswi MA Al-Ishlah Dasuk-Sumenep.

Variabel Definisi Indikator Instrumen Skala Kategori


Operasional
Dukungan suatu tindakan - Dukungan Kuisioner Ordinal Hasil dari
Orang Tua melakukan emosional penilaian
bagian - Dukungan
terpenting dan penilaian Skor :
berarti dalam - Dukungan Ya: 1
kehidupan instrumental Tidak: 0
anak. - Dukungan
informasional Kriteria :
1. Baik = 76-
100%
2. Cukup = 56-75
%
3. Kurang =
<56%

Perilaku Suatu tindakan Kuisioner Ordinal Terdiri dari 20


pemeriksaan melakukan pertanyaan.
payudara pemeriksaan
sendiri ( payudara 10 pertanyaan
sadari) sendiri secara untuk
rutin dengan pengetahuan
langkah Skor :
langkah yang Ya:1
benar Tidak: 0
Pengetahuan Suatu yang Pengetahuan :
diketahui atau - Pengertian SADARI Kriteria :
di sadari - Tujuan SADARI 1. Baik = 76-
tentang - Waktu dan cara 100%
SADARI pelaksanaan SADARI 2. Cukup = 56-
75 %
3. Kurang =
<56%

Reaksi atau Sikap : Kuisioner Ordinal 10 pertanyaan


Sikap
respon dari - Keyakinan dan untuk sikap
seseorang kepercayaan terhadap Pernyataan
terhadap SADARI. positif
stimulus atau - Respon terhadap perilaku Skor :
objek SADARI SS : 4
S:3
TS : 2
STS : 1
Pernyataan
Negatif
Skor :
SS : 1
S:2
TS : 3
STS : 4

Kriteria :
Nilai skor
tertinggi
menunjukkan
sikap positif dan
nilai terendah
menunjukkan
sikap negatif .

3.5 Pengumpulan Data dan Analisa Data

3.5.1 Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan

data (Notoadmodjo, 2005). Pada penelitian ini instrumen yang digunakan

adalah :

1. Lembar kuisioner dukungan orang tua yang terdiri dari 20 pertanyaan yang

dibuat oleh Farach Elsera Fitriana I, (2014). Dengan pilihan jawaban yang

harus di pilih oleh responden masing-masing pertanyaan di sajikan dalam

2 kategori jawaban dan memiliki skor yang berdeda, diantaranya:

Ya = 1

Tidak = 0
2. Lembar kuisioner pengetahuan tentang perilaku pemeriksaan payudara

sendiri yang terdiri dari 10 pertanyaan yang di buat oleh Ningrum Diah

Puspita, (2016). Dengan pilihan jawaban yang harus di pilih oleh

responden masing-masing pertanyaan di sajikan dalam 2 kategori jawaban

dan memiliki skor yang berdeda, diantaranya:

Ya = 1, Tidak = 0

3. Sikap tentang perilaku pemeriksaan payudara sendiri yang terdiri dari 10

pertanyaan yang di buat oleh Ningrum Diah Puspita, (2016). Dengan

pilihan jawaban yang harus di pilih oleh responden masing-masing

pertanyaan di sajikan dalam 4 kategori jawaban dan memiliki skor yang

berdeda, diantaranya:

a. Petanyaan positif

Sangat setuju = 4, Setuju = 3, Tidak setuju = 2, Sangat tidak setuju = 1

b. Pertanyaan negatif

Sangat setuju = 1, Setuju = 2, Tidak setuju = 3, Sangat tidak setuju = 4

3.5.2 Lokasi dan waktu penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Madrasah Aliyah Al-Ishlah Dasuk-

Sumenep.

2. Waktu

Waktu dimulai penelitian ini pada bulan : November 2017.


3.5.3 Prosedur Pengumpulan Data

a. Tahap persiapan

1. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta surat

pengantar pengambilan data awal dari FIK Universitas

Muhammadiyah Surabaya.

2. Meminta persetujuan penelitian kepada Kepala Sekolah Madrasah

Aliyah Al-Ishlah Dasuk-Sumenep, dengan surat pengantar dari FIK

Universitas Muhammadiyah Surabaya. Setelah mendapatkan ijin dari

instansi terkait. kemudian dilakukan penelitian dengan surat pengantar

dari FIK Universitas Muhammadiyah Surabaya.

b. Tahap pelaksanaan

Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti meminta ijin kepada Kepala

sekolah untuk mengumpulkan seluruh siswi dan meminjam tempat, setelah

itu peneliti mengumpulkan seluruh siswi di dalam aula atau tempat

pertemuan kemudian peneliti memperkenalkan identitas setelah itu peneliti

meminta ijin kepada responden dan menjelaskan maksud dan tujuan yang

akan dilakukan, Setelah itu peneliti memberikan informed consent terlebih

dahulu sambil lalu menjelaskan dan memberikan waktu untuk siswi

bertanya jika tidak memahami, kemudian memberikan kuesioner dan

menjelaskan cara pengisian sambil menjelaskan cara pengisian dan jika

siswi tidak memahami dipersilahkan untuk bertanya

Dalam penelitian ini peneliti dibantu dengan 2 orang teman yang

sebelumnya telah di beri penjelasan tentang SADARI untuk membagikan

dan membacakan kuisioner kepada responden, peneliti mendampingi


pengisian kuisioner apabila responden kurang memahami dan butuh

bantuan, sehingga data terkumpul dengan baik, lengkap dan akurat.

3.5.4 Pengolahan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan

prosespengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2016).

Langkah-langkah analisa data meliputi pengolahan data yang harus dilakukan

dengan cara:

1. Editing

Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2010). Dalam

penelitian ini editing dilakukan pada saat penyusunan kuisioner, sebelum

dan sesudah dilakukan penelitian untuk memeriksa kembali kebenaran

data yang diperoleh atau dikumpulkan. Setelah kuisioner disebarkan dan

diisi oleh responden, kemudian ditarik kembali oleh peneliti dan dilakukan

oleh pemeriksaan kembali. Pemeriksaan kuisioner meliputi kelengkapan

dan kesesuaian jawaban, langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi

kesalahan-kesalahan dari data yang telah dikumpulkan, juga memonitor

jangan sampai terjadi kekosongam data-data yang ditemukan.

2. Coding

Merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap data yang

terdiri beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila

pengolahan dana analisa data menggunakan komputer. Biasanya dalam


pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku

(codebook) untuk memudahkan kembali melihat lokasi arti suatu kode dari

suatu variabel (Hidayat, 2010). Pemberian coding pada penelitian ini

meliputi :

a. Kuisioner dukungan orang tua dibagi menjadi :

1. Ya diberi kode : 1

2. Tidak diberi kode : 0

b. Kuisioner pengetahuan tentang perilaku pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) di bagi menjadi:

1. Ya diberi kode : 1

2. Tidak diberi kode : 0

c. Kuisioner sikap tentang perilaku pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) di bagi menjadi:

1. SS : diberi kode 4

2. S : diberi kode 3

3. ST : diberi kode 2

4. STS : diberi kode 1

3. Scoring

Adalah memberi skor terhadap item-item yang perlu diberi skor.

a. Kuisioner Dukungan Orang Tua

Cara penilaian dan skoring yaitu jawaban responden dari masing-

masing pertanyaan dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang

diharapkan kemudian dikalikan 100, dan hasilnya prosentasi.


𝒏 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
P= 𝑵

Keterangan :

P : prosentase

n : nilai yang digunakan

N : Jumlah seluruh nilai

Kemudian hasil di prosentase dari variabel yang di interpresentasikan

menggunakan data yang bersifat kualitatif yaitu :

1. Dukungan Baik = 76-100%

2. Dukungan Cukup = 56-75 %

3. Dukungan Kurang = <56%

b. Kuisioner pengetahuan tentang perilaku pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI).

Variabel ini menggunakan skala Guttman, yang terdiri dari 10

pernyataan dengan dua kategori yaitu Ya diberi skor satu (1) dan tidak

diberi skor (0) dengan interprentasi.

1. Baik = 76-100%

2. Cukup = 56-75 %

3. Kurang = <56%

c. Kuisioner sikap tentang perilaku pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI).

Cara penilaian dan skoring yaitu jawaban responden dari masing-

masing pertanyaan dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang

diharapkan kemudian dikalikan 100, dan hasilnya prosentasi.

𝒏 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
P= 𝑵
Keterangan :

P : prosentase

n : nilai yang digunakan

N : Jumlah seluruh nilai

Kemudian hasil di prosentase dari variabel yang di interpresentasikan

menggunakan data yang bersifat kualitatif yaitu :

Nilai skor tertinggi menunjukkan sikap positif dan nilai terendah


menunjukkan sikap negatif .

4. Tabulating

Dalam tabulating ini dilakukan penyusunan dan perhitungan data dari hasil

coding untuk kemudian disajikan dalam bentuk table dan dilakukan

obeservasi (Nursalam, 2011).

3.5.5 Analisa data

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai

tujuan, dimana tujuan pokok penelitian adalah menjawab pertanyaan-

pertanyaan penelitian dalam mengungkapkan fenomena. (Nursalam, 2016).

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji

Spearmen Rank (rho) hal ini dikarenakan untuk menganalisi apakah ada

hubungan atau perbedaan yang signifikan atau tidak. Pada uji statistik akan

menggunakan komputer dengan piranti lunak SPSS 20 (statistical product and

service solution) dengan tingkat signifikan p>0,05. Artinya jika p<0,05 maka

ada hubungan dan jika p >0,05 maka tidak ada hubungan antara variabel

independen dan dependen.


Nilai korelasi menurut Hidayat, (2009) menginpresentasikan konfisien

korelasi sebagai berikut :

0,000.019 = sangat lemah

0,20-0,399 = rendah

0,40-0,599 = sedang

0,60-0,799 = kuat

0,80-1,000 = sangat kuat

3.6 Masalah Etik

Penelitian ini menggunakan manusia, maka peneliti harus memahami hak

dasar manusia terutama segi etika penelitian yang harus diperhatikan (Hidayat,

2007). Peneliti melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika

penelitian meliputi:

3.6.1 Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent)

Peneliti memberikan lembar persetujuan untuk menjadi sampel

peneletian kepada responden yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan

maksud dan tujuan riset yang akan dilakukan dengan tidak memaksa,

jika responden tersebut bersedia untuk diteliti maka harus

menandatangani lembar persetujuan yang sudah disediakan. Tetapi jika

responden tidak bersedia, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap

menghormati hak responden.

3.6.2 Tanpa nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data dan


hanya memberi kode atau inisial tertentu saja pada masing-masing

lembar kerja tersebut.

3.6.3 Kerahasiaan (Confindentialy)

Peneliti menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian yang sudah

responden berikan dan semua data yang telah terkumpul dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya kelompok tertentu saja yang

akan dilaporkan pada hasil riset nantinya.

3.6.4 Perbuatan Baik dan Tidak Merugikan (Beneficence and non-

maleficence)

Penelitian yang dilakukan memberikan keuntungan atau manfaat

dari penelitian juga diharapkan tidak menimbulkan kerugian atau

meminimalkan kerugian yang mungkin ditimbulkan. Sampel tidak

merasa terpaksa dan di paksa untuk mengisi lembar observasi

,Penelitian ini juga menguntungkan bagi sampel yang diteliti karena

akan menambah pengetahuan dan pemahaman responden yang awalnya

tidak pernah melakukan SADARI bisa melakukan SADARI karna

sudah mengetahui dan memahami tentang masalah pemeriksaan

payudara sendiri dan deteksi dini kanker payudara dalam penelitian ini.

3.6.5 Keadilan (Justice)

Dalam penelitian yang dilakukan peneliti bersifat adil tanpa

membeda-bedakan subjek maupun dengan perlakuan yang diberikan

ataupun berupa bantuan pada saat pengambilan data . Pada penelitian

ini sampel diperlakukan secara sama tidak membedakan satu dengan

yang lainnya.
BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum lokasi penelitian,

dan akan disajikan data umum hubungan dukungan orang tua dengan pengetahuan

dan sikap pemeriksaan payidara sendiri (SADARI). Data yang disajikan adalah

Jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan.

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Sumber data penelitian ini dari sekolah MA AL ISHLAH DASUK

SUMENEP yang terletak di Jln. Raya Desa Nyapar . Secara tutorial MA AL

ISHLAS DASUK Terletak di wilayah Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep,

dan Kepulauan Madura. MA AL ISHLAS DASUK ini di bangun di atas tanah

seluas 1010 𝑚2 dengan jumlah responden yang telah sesuai kreteria 30 siswi

dimana batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah utara berbatasan dengan SD Nyapar

2. Sebelah selatan berbatasan dengan sawah

3. Sebelah barat berbatasan dengan koramil Dasuk

4. Sebelah timur berbatasan dengan rumah warga

Sekolah ini memiliki beberapa wilayah, batas desa bagian timur yaitu Desa

manding, desa bagian barat Desa ambunten, desa bagian Utara Benasareh dan

batas desa bagian Selatan batuh putih.


4..2 Data Umun

4.2.1 Jenis Kelamin

Tabel 4.1 Distribusi jenis kelamin siswi di Ma Al Ishlah Dasuk, Sumenep

Madura, 13 agustus 2018

No jenis kelamin Frekuensi (F) Presentase %


1. Laki-laki 0 0%
2. Perempuan 30 100.0
Total 30 100 %
Data Primer, Aug 2018
Dari tabel 4.1 tampak bahwa responden yang berjenis kelamin Perempuan

yaitu sebanyak 30 orang atau 100 %, sedangkan yang laki-laki sebanyak 0 orang

atau 0% karna reponden yang di jadikan sampel hanya jenis kelamin perempuan .

4.2.2 Usia Siswi

Tabel 4.2 Distribusi usia siswi di Ma Al Ishlah Dasuk, Sumenep Madura, 13

agustus 2018

No Usia Frekuensi (F) Presentase %


1 15 tahun 10 33.3 %
2 16 tahun 12 40.0 %
3 17 tahun 4 13.3 %
4 18 tahun 4 13.3 %
Total 30 100.0
Data Primer, Aug 2018
Dari tabel 4.2. tampak bahwa responden yang berusia 16 tahun yaitu 12

orang atau 40.0 %. Kemudian dengan usia 15 tahun yaitu 10 orang atau 33.3 %,

sedangkan responden dengan usia 17 tahun 4 orang atau 13.3 % dan usia 18 tahun

4 orang atau 13.3 %

4.2.3 Usia Orang Tua


Tabel 4.3 Distribusi usia orang tua siswi di Ma Al Ishlah Dasuk, Sumenep

Madura, 13 agustus 2018

No Usia Frekuensi (F) Presentase %


1 35 - 38 tahun 6 20.0 %
2 39 - 42 tahun 4 13.3 %
3 43 - 46 tahun 5 16.7 %
4 47 - 50 tahun 10 33.3 %
5 51 - 54 tahun 2 6.7 %
6 55 - 58 tahun 3 10.0 %
Total 30 100.0
Data Primer, Aug 2018
Dari hasil tabel 4.3. tampak bahwa usia orang tua responden sebagian

besar yang berusia 47-50 tahun sebanyak 10 orang atau 33.3 % Kemudian

sebagian kecil berusia 51-54 tahun atau 6.7% .

4.2.4 Pendidikan Orang Tua

Tabel 4.4 Distribusi pendidikan orang tua siswi di Ma Al Ishlah Dasuk,

Sumenep Madura, 13 agustus 2018

No Pendidikan Frekuensi (F) Presentase %


1 SD 19 63.3 %
2 SMP 5 16.7 %
3 SMA 6 20.0%
Total 30 100.0
Data Primer, Aug 2018
Dari hasil tabel 4.4. dapat dilihat bahwa sebagian besar pendidikan orang

tua responden memiliki tingkat pendidikan sekolah dasar (SD) yaitu sebanyak 19

orang atau 63.3%. kemudian sebagian kecil yang berpendidikan SMP terdapat 5

orang atau 16.7% .

4.2.5 Pekerjaan Orang Tua


Tabel 4.5 Distribusi pekerjaan orang siswi di Ma Al Ishlah Dasuk, Sumenep

Madura, 13 agustus 2018

No Pekerjaan Frekuensi (F) Presentase %


1 Tidak bekerja 3 10.0 %
2 PNS 3 10.0 %
3 Wiraswasta 9 30.0 %
4 Petani 15 50.0 %
30 100.0
Total
Data Primer, Aug 2018
Dari hasil tabel 4.5. dapat dilihat bahwa sebagian besar pekerjaan orang

tua responden yaitu petani sebanyak 15 orang atau 50.0%. kemudian sebagian

kecil dengan pekerjaan PNS 3 orang atau 10.0%, dan tidak bekerja terdapat 3

orang atau 10.0 %.

4.3 Data Khusus

4.3.1 Dukungan Orang Tua

Tabel 4.6 Distribusi dukungan orang tua siswi di Ma Al Ishlah Dasuk,

Sumenep Madura, 13 agustus 2018

No Dukungan Frekuensi (F) Presentase %


1 Baik 1 3.3%
2 Cukup 4 13.3%
3 Kurang 25 83.3%
Total 30 100.0
Data Primer, Aug 2018
Dari hasil tabel 4.6. tampak bahwa sebagian besar dukungan orang tua

responden dengan kriteria kurang yaitu 25 orang atau 83.3% sedangkan sebagian

kecil dukungan baik 1 orang atau 3.3 %.

4.3.2 Pengetahuan
Tabel 4.7 Distribusi pengetahuan siswi di Ma Al Ishlah Dasuk, Sumenep

Madura, 13 agustus 2018

No Pengetahuan Frekuensi (F) Presentase %


1 Baik 1 3.3%
2 Cukup 5 16.7%
3 Kurang 24 80.0%
Total 30 100.0
Data Primer, Aug 2018
Dari hasil tabel 4.7 bahwa sebagian besar pengetahuan responden dengan

kreteria kurang yaitu 24 orang atau 80.0% sedangkan sebagian kecil pengetahuan

baik 1 orang atau 3,3%.

4.3.3 Sikap

Tabel 4.8 Distribusi sikap siswi di Ma Al Ishlah Dasuk, Sumenep, Sumenep

Madura, 13 agustus 2018

No Pengetahuan Frekuensi (F) Presentase %


1 Positif 23 76.7%
2 Negatif 7 23.3%
Total 30 100.0
Data Primer, Aug 2018
Dari hasil tabel 4.8. bahwa sebagian besar sikap responden dengan sikap

positif yaitu 23 orang atau 76.7% sedangkan sebagian kecil sikap negatif terdapat

7 orang atau 23.3% .

4.3.4. Dukungan dan Pengetahuan

Tabel 4.9 Distribusi pengetahuan dan dukungan orang tua siswi di Ma Al

Ishlah Dasuk, Sumenep Madura, 13 agustus 2018


No Dukungan Frekuensi (F) Presentase %
1 Baik 1 3.3%
2 Cukup 4 13.3%
3 Kurang 25 83.3%
Total 30 100.0
No Pengetahuan Frekuensi (F) Presentase %
1 Baik 1 3.3%
2 Cukup 5 16.7%
3 Kurang 24 80.0%
Total 30 100.0
Data Primer, Aug 2018
Dari hasil tabel 4.9. tampak bahwa sebagian besar dukungan orang tua

responden dengan kriteria kurang yaitu 25 orang atau 83.3% sedangkan sebagian

kecil dukungan baik 1 orang atau 3.3 % dan sebagian besar pengetahuan

responden dengan kreteria kurang yaitu 24 orang atau 80.0% sedangkan sebagian

kecil pengetahuan baik 1 orang atau 3,3%.

4.3.5 Dukungan Orang Tua dan Sikap

Tabel 4.10 Distribusi sikap dan dukungan orang tua siswi di Ma Al Ishlah

Dasuk, Sumenep Madura, 13 agustus 2018

No Dukungan Frekuensi (F) Presentase %


1 Baik 1 3.3%
2 Cukup 4 13.3%
3 Kurang 25 83.3%
Total 30 100.0
No Pengetahuan Frekuensi (F) Presentase %
1 Positif 23 76.7%
2 Negatif 7 23.3%
Total 30 100.0
Data Primer, Aug 2018
Dari hasil tabel 4.10 tampak bahwa sebagian besar dukungan orang tua

responden dengan kriteria kurang yaitu 25 orang atau 83.3% sedangkan sebagian

kecil dukungan baik 1 orang atau 3.3 % dan sebagian besar sikap responden

dengan sikap positif yaitu 23 orang atau 76.7% sedangkan sebagian kecil sikap

negatif terdapat 7 orang atau 23.3% .

4.3.6 Hubungan Dukungan Orang Tua dengan Pengetahuan Pemeriksaan

Payudara Sendiri (SADARI) Di MA Al Islah Dasuk Sumenep.

Tabel 4.11 Distribusi Hubungan Dukungan Orang Tua dengan Pengetahuan

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Di MA Al Islah Dasuk

Sumenep.Madura, 13 agustus 2018

pengetahuan Dukungan orang tua


Baik % cukup % kurang %
Baik 1 3,3% 0 0% 0 0%
Cukup 0 0% 4 13,2% 1 3,3%
Kurang 0 0% 24 70,6% 0 %
Total = 30 100%
pvalue Pvalue = 0,00 < 0,05
Corelation = 7,31
Coefficien
Data Primer, Aug 2018
Dari tabel 4.11 bahwa antara hubungan dukungan orang tua dengan

pengetahuan terhadap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada hasil

pengetahuan baik dengan dukungan baik terdapat 1 orang atau 3,3%,pengetahuan

cukup dengan dukungan cukup 4 orang atau 13,2 %, pengetahuan cukup dengan

dukungan kurang 1 orang atau 3,3% dan pengetahuan kurang dengan dukungan

cukup 24 orang atau 70,6 %.


Dari hasil uji Rank Spearman p 0.00 lebih kecil dari α = 0,05, berarti

maka H1 diterima terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan orang tua

dengan pengetahuan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi

Ma Al Ishlah Dasuk Sumenep Madura dengan nilai 7,31. Sehingga memang

terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut. Koefisien kontingensi

didapatkan 7,31, menunjukkan bahwa antara variabel dukungan orang tua dan

variabel pengetahuan terhadap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) memiliki

hubungan yang tinggi.

4.3.7 Hubungan Dukungan Orang Tua dengan sikap Pemeriksaan Payudara

Sendiri (SADARI) Di MA Al Islah Dasuk Sumenep.

Tabel 4.12 Distribusi Hubungan Dukungan Orang Tua dengan sikap

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Di MA Al Islah Dasuk

Sumenep.Madura, 13 agustus 2018

Sikap Dukungan orang tua


Baik % cukup % kurang %
Positif 0 0,0% 0 0% 23 69,6%
Negatif 1 3,3% 4 13,2% 2 4,3%
Total = 30 100%
Pvalue Pvalue = 0,00 < 0,05
Corelation = - 605
Coefficien
Data Primer, Aug 2018
Dari tabel 4.12 bahwa antara hubungan dukungan orang tua dengan sikap

terhadap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada hasil pengetahuan di

dapatkan hasil sikap positif dengan dukungan kurang 23 orang atau 69,6 %, sikap

negatif dengn dukungan baik 1 orang atau 3,3 % ,sikap negatif dengan dukungan
cukup 4 orang atau 13,2 % dan sikap negatif dengan dukungan kurang terdapat 2

orang atau4,3 %.

Dari hasil uji Rank Spearman p 0.00 lebih kecil dari α = 0,05, berarti

maka H1 diterima terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan orang tua

dengan sikap perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi Ma Al

Ishlah Dasuk Sumenep Madura dengan nilai -605 . Sehingga memang terdapat

hubungan antara kedua variabel tersebut. Koefisien kontingensi didapatkan -605,

menunjukkan bahwa antara variabel dukungan orang tua dan variabel sikap

terhadap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) memiliki hubungan yang

tinggi.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Identifikasi pengetahuan perilaku pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI)

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa pengetahuan

siswi terhadap perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan

pengetahuan kurang sebanyak 24 orang atau 80 %.

Menurut Saptiani (2012) ada beberapa faktor yang berhubungan dengan

pemeriksaan payudara sendiri salah satunya ,yaitu : Pengetahuan dimana

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang

terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan

sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan

pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi intensitas perhatian dan persepsi


terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera

pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata) (Notoatmodjo, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian di atas dan teori di atas di asumsikan bahwa

pengetahuan perilaku pemeriksaan payudara sendiri di Ma Al Ishlah Dasuk

Sumenep kurang.

4.4.2 Identifikasi sikap perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa sikap siswi

terhadap perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) positif sebanyak 23

responden atau (76.7 %)

Menurut Saptiani (2012) ada beberapa faktor yang berhubungan dengan

pemeriksaan payudara sendiri salah satunya ,yaitu : Sikap dimana Sikap Menurut

Campbell (1950) “An individual’s attitude is syndrome of response consistency

with regard to object”, bahwa sikap itu suatu sindroma atau kumpulan gejala

dalam merespon stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran,

perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan yang lain (Notoatmodjo, 2012). sikap

adalah suatu bentuk dari perasaan, yaitu perasaan mendukung atau memihak

(favorable) pada suatu objek. (Saptiani S, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian di atas dan teori di atas di asumsikan bahwa

sikap terhadap perilaku pemeriksaan payudara sendiri di Ma Al Ishlah Dasuk

Sumenep positif.

4.4.3 Identifikasi dukungan orang tua dengan perilaku pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI)


Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa dukungan

orang tua terhadap perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan

kreteria kurang sebanayk 25 orang atau 83,3 %.

Dukungan Orang TuaMenurut Green (1980) dalam (Saptiani, 2012) yang

mengatakan bahwa perubahan perilaku terhadap tindakan kesehatan tergantung

dari ada dukungan, adapun salah satu dukungan yang dapat diperoleh dari orang

tua/keluarga, dengan demikian ini akan menjadi penguat bagi remaja yang

memutuskan melakukan tindakan deteksi dini. Dukungan positif yang diberikan

oleh orang tua/keluarga terhadap perempuan yang baru di diagnosis kanker

payudara akan mengurangi tekanan stress psikologi perempuan tersebut (Roberts,

cox dan Shannon 1994 dalam Saptiani , 2012).

Berdasarkan hasil penelitian di atas dan teori di atas di asumsikan bahwa

dukungan orang tua terhadap perilaku pemeriksaan payudara sendiri di Ma Al

Ishlah Dasuk Sumenep kurang.

4.4.4 Analisa Hubungan Dukungan Orang Tua terhadap pengetahuan

dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Ma Al

Ishlah Dasuk Sumenep.

Dari hasil uji Rank Spearman p 0.00 lebih kecil dari α = 0,05, berarti

maka H1 diterima terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan orang tua

dengan pengetahuan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi

Ma Al Ishlah Dasuk Sumenep Madura dengan nilai 7,31. Sehingga memang

terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut. Koefisien kontingensi

didapatkan 7,31, menunjukkan bahwa antara variabel dukungan orang tua dan
variabel pengetahuan terhadap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

memiliki hubungan yang tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian Septian et,al (2013) tentang Faktor - Faktor

Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara mengatakan bahwa

Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri disebabkan dari umur, kurang

pengetahuan, sikap serta dukungan orang tua. Orang tua dan anggota keluarga lain

berpengaruh pada sumber pengetahuan, kepercayaann, sikap, dan nilai-nilai

kehidupan bagi anak-anak. Orang tua memiliki kekuatan untuk memandu

perkembangan anak terhadap perilaku SADARI (Sumarjanti, 2010).

Sehingga dari adanya hasil yang di cantumkan di atas bahwa terdapat

hubungan yang tingi antara variabel tersebut, dimana ada hubungan antara

dukungan orang tua terhadap pengetahuan dengan perilaku pemeriksaan payudara

sendiri (SADARI ) pada siswi Ma Al Ishlah Dasuk Sumenep, Madura .

4.4.5 Analisa Hubungan Dukungan Orang Tua terhadap sikap dengan

perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Ma Al Ishlah

Dasuk Sumenep.

Dari hasil uji Rank Spearman p 0.00 lebih kecil dari α = 0,05, berarti

maka H1 diterima terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan orang tua

dengan sikap perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi Ma Al

Ishlah Dasuk Sumenep Madura dengan nilai -605 . Sehingga memang terdapat

hubungan antara kedua variabel tersebut. Koefisien kontingensi didapatkan -605,

menunjukkan bahwa antara variabel dukungan orang tua dan variabel sikap
terhadap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) memiliki hubungan yang

tinggi.

Menurut Lubis, (2010) mengatakan bahwa komunikasi orang tua dan anak

sangat berperan dalam hal membentuk perilaku positif sejak dini bagi anak.

Komunikasi yang senantiasa dilakukan orang tua baik verbal dan non verbal,

dapat membuat berperilaku positif terutama berperilaku mandiri, percaya diri dan

terbuka. Menurut Menteri Kesehatan RI, Endang Rahayu S, anak usia sekolah

mudah dimotivasi dan ditingkatkan kompetensinya meliputi aspek pengetahuan,

sikap, perilaku pada bidang kesehatan. Sehingga dapat berpotensi sebagai agen

perubahan ( agen of change), (Mikail, 2011)

Rendahnya dukungan orang tua merupakan faktor pemicu perilaku untuk

memeriksakan diri, peranan orang tua masih sangat tinggi dikarenakan hubungan

orang tua dengan anak masih sangat dekat dalam hal apapun salah satunya dalam

mendukung perilaku pemeriksaan dini (SADARI) pada remaja, kejadian kanker

payudara tidak hanya terjadi pada masyarakat yang memiliki pendidikan dan

ekonomi rendah, tetapi juga terjadi pada masyarakat yang berpendidikan tinggi

dan mapan (Andrews, 2010).

Sehingga dari adanya hasil yang di cantumkan di atas bahwa terdapat

hubungan yang tingi antara variabel tersebut, dimana ada hubungan antara

dukungan orang tua terhadap sikap dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI ) pada siswi Ma Al Ishlah Dasuk Sumenep, Madura .

BAB 5
PENUTUP

5.1 kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa pembahasan yang telah di

lakukan maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat dukungan orang tua tentang perilaku pemeriksaan payudara

sendiri (SADARI) di MA AL ISHLAH DASUK SUMENEP dengan

kreteria kurang sebayak 80.0%

2. Tingkat pengetahuan siswi tentang perilaku pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) di MA AL ISHLAH DASUK SUMENEP dengan kreteria

kurang sebayak 83.3%

3. Tingkat sikap siswi tentang perilaku pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) di MA AL ISHLAH DASUK SUMENEP dengan kreteria

positif sebanyak 76.7%

4. Ada hubungan antara dukungan orang tua dengan pengetahuan tentang

perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) siswi di MA AL

ISHLAH DASUK SUMENEP dengan hasil P-Value = 0.00 dengan

coefisien corellation 7,31 dengan hubungan tinggi.

5. Ada hubungan antara dukungan orang tua tentang perilaku pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) dengan sikap siswi di MA AL ISHLAH

DASUK SUMENEP dengan hasil P-Value = 0.00 dengan coefisien

corellation -605 dengan hubungan tinggi.


5.2 Saran

1. Bagi masyarakat

Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi masyarakat ataupun

responden untuk mengetahui bahwa dukungan orang tua memiliki

hubungan yang tinggi dengan pengetahuan dan sikap pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI).

2. Bagi instansi

Berdasarkan hasil penelitian dapat di gunakan sebagai acuan dalam

mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku

SADARI.

3. Bagi pelayanan kesehatan

Memberikan penyuluhan bagi pelayanan kesehatan kepada

masyarakat untuk memberikan edukasi mengenai peran dukungan

orang tua dan SADARI.

4. Penelitian selanjutnya

Penelitian lain dapat menggunakan faktor lain yang dapat

mempengaruhi kualitas pengetahuan dan sikap pemeriksaan payudara

sendiri (SADARI).
DAFTAR PUSTAKA

Andrews, G. (2010) Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2.

Jakarta: EGC.

Bappeda Jatim, (2013) . Kanker Penyebab Kematian Nomor Tujuh di Indonesia.

Jawa Timur

Depkes RI, (2013). Penderita Kanker Diperkirakan Menjadi Penyebab Utama

Beban Ekonomi Terus Meningkat. Rebuplik Indonesia, Jakarta

Dinkes Kota Surabaya, (2011). Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota

Surabaya. Surabaya

Dinkes Provinsi Jawa Timur, (2013). Kegiatan Pengendalian Kanker di Jawa

Timur. Jawa Timur

Farach. Elsera (2014). Hubungan Dukungan Dengan Mekanisme Koping Pada

Pasien Kanker Di Wilayah Puskesmas.

Friedman, M.M (1998) Keperawtan Keluarga Teori & Praktik Edisi 3. Jakarta :

EGC

Gita Ayuningtyas . (2016) Upaya Pencegahan Dan Deteksi Dini Ca Mamae

Menurut Telaah Literatur .

Globocan. Breast Cancer Estimated Incidence, Mortality, and Prevalence

Worldwide in 2012. http://globocan.iarc.fr/Pages/fact_sheets_cancer. aspx


(sitasi 18 Desember 2013).

Hidayat, A, A. (2010). Metode Penelitian Paradigma Kuantitatif. Jakarta :

Salemba Medika.

Hidayat, A, A. (2012). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmodjo, Soekijdjo (2012). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka


Cipta

Nursalam, (2016) Metode Penelitian Ilmu keperawatan : Pendekatan Praktis.


Jakarta : Salemba Medika
Nuryani, (2017) Identifikasi Pola Asuh Toilet Training Pada Ibu Anak Retardasi

Mental Di Sekolah Luar Biasa Kabupaten Sumenep.

Nugroho, T. (2010) Buku Ajar Ginekologi Untuk Mahasiswi Kebidanan.

Yogyakarta: Nuha Medika.


Profil Kesehatan Indonesia (2013) Departemen Kesehatan Republik Indonesia

[Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan Indonesia. Tersedia dalam: [Diakses:


16 November 2014].

Purnawan, (2012). Konsep Sehat. CV. Putra Media Nusantara.

Rahayu, S.Hermawati, T. Rakhmawati,W.(2012) Hubungan Pola Asuh Orang Tua

Dengan Kesehatan Mental Remaja di Ciawi Kabupaten Tasikmalaya.

Sari Septiani & Mahyar Suara .(2012) Jurnal Ilmiah Kesehatan Faktor - Faktor Yang
Berhubungan

Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Pada Siswa

SMAN 62. Jakarta.

Smeltzer C. Suzane, Brunner & Suddarth (2015). Buku Ajar Keperawatan

Medikal Bedah . Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai

  • 30B08711-DB57-4A53-BCA1-AB66932C04F2
    30B08711-DB57-4A53-BCA1-AB66932C04F2
    Dokumen12 halaman
    30B08711-DB57-4A53-BCA1-AB66932C04F2
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Peminjaman Barang Bau
    Peminjaman Barang Bau
    Dokumen1 halaman
    Peminjaman Barang Bau
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Ilnes ?: Apa Itu Gangguan Jiwa Atau Mental
    Ilnes ?: Apa Itu Gangguan Jiwa Atau Mental
    Dokumen2 halaman
    Ilnes ?: Apa Itu Gangguan Jiwa Atau Mental
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Resume Hemodialisa
    Resume Hemodialisa
    Dokumen6 halaman
    Resume Hemodialisa
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
    Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
    Dokumen36 halaman
    Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Satuan Acara Penyuluhan Siap Print
    Satuan Acara Penyuluhan Siap Print
    Dokumen23 halaman
    Satuan Acara Penyuluhan Siap Print
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Peminjaman Barang Bau
    Peminjaman Barang Bau
    Dokumen46 halaman
    Peminjaman Barang Bau
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Tumbuh Kembang Anak Pra Sekolah
    Laporan Pendahuluan Tumbuh Kembang Anak Pra Sekolah
    Dokumen10 halaman
    Laporan Pendahuluan Tumbuh Kembang Anak Pra Sekolah
    Krisna Siantarini
    100% (4)
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen75 halaman
    Bab I
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • FORMAT LAPORAN Praktik Docx-2
    FORMAT LAPORAN Praktik Docx-2
    Dokumen21 halaman
    FORMAT LAPORAN Praktik Docx-2
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Format Pengkajian Keperawatan Anak
    Format Pengkajian Keperawatan Anak
    Dokumen34 halaman
    Format Pengkajian Keperawatan Anak
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • FORMAT LAPORAN Praktik Docx-2
    FORMAT LAPORAN Praktik Docx-2
    Dokumen21 halaman
    FORMAT LAPORAN Praktik Docx-2
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen2 halaman
    Bab 5
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen14 halaman
    Bab Iv
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
    Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
    Dokumen36 halaman
    Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen4 halaman
    Bab 4
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian Ismail Baru
    Pengkajian Ismail Baru
    Dokumen24 halaman
    Pengkajian Ismail Baru
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen4 halaman
    Bab 4
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Peminjaman Barang Bau
    Peminjaman Barang Bau
    Dokumen1 halaman
    Peminjaman Barang Bau
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen25 halaman
    Bab Iii
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen14 halaman
    Bab Iii
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen25 halaman
    Bab Ii
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen14 halaman
    Bab Iv
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen25 halaman
    Bab Ii
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen2 halaman
    Bab 5
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen14 halaman
    Bab Iii
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat
  • Askep Anak Alergi
    Askep Anak Alergi
    Dokumen17 halaman
    Askep Anak Alergi
    Nurul Badriyatus Sholehah
    Belum ada peringkat