Anda di halaman 1dari 9

GEMPA BUMI MENGGUNCANG KAMI

Disebuah dusun terpencil di ujung selatan Kota Kediri, tepatnya di Dusun


Mangunurip Kecamatan Ringinsari, telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 7,8 SR
yang menguncang dengan dahsyat wilayah tersebut, Pada hari hari pukul 10:15 WIB.
Kepala Desa yang sedang melaksanakan tugasnya di Kantor Desa Mangunurip pun
merasakan goncangan hebat, hingga terpontang-panting. Setelah gempa mulai reda,
Kepala Desa segera menghubungi Pak Camat.

Kepala Desa (Eva) : “Assalamualaikum, saya Kepala Desa Desa Mangunnyawa dengan
Bapak/Ibu Camat ? Bapak/Ibu saya ingin mengabarkan bahwa ada gempa bumi di dusun
Mangunurip Desa Mangunnyawa Kec. Ringinsari gempa terjadi pukul 10:15 WIB.
Kemungkinan adabangunan yang roboh dan kemungkinan menelan korban jiwa, mohon
untuk segera ditinjaklanjuti. Terimakasih”

Kepala Camat (Evy) :” Baik Bapak/Ibbu akan saya hubungi pihak BPBD agar segera
terjun ke lokasi kejadian.”

(Kepala camat menghubungi pihak BPBD)

Kepala Camat (Evy) :”Assalamualaikum saya Kepala Camat KeC. Ringinsari, Bapak/Ibu
saya ingin mengabarakan bahwa ada gempa bumi di Dusun Manunurip Desa
Mangunnyawa Kec. Ringinsari, gempa terjadi pukul 10.15 WIB. Ada bangunan yang
roboh dan kemungkinan menelan korban jiwa mohon untuk ditindak lanjuti. Terimakasih

Kepala BPBD (Fika) :”Baik akan seger kami tindak lanjuti untuk proses evakuasi lebih
lanjut.”

(Kepala BPBD menghubungi Bupati)

Kepala BPBD (Fika): “Hallo, selamat siang Bapak/Ibu Bupati, disini saya Keapala
BPBD Kabupaten Kediri melaporkan bahwasanya telah terjadi gempa di Dusun
Mangunurip Desa Mangunnyawa Kecamatan Ringinsari mohon untuk Bpak/Ibu
mempersiapkan Tim SAR, Tim Medis, RS rujukan untuk para korban. Terimakasih”

Bupati (Yunus) :” Baik,saya akan menghubungi DINKES untuksegera menghubungi RS


terdekat untuk rujukan para korban.”

(Bupati menghubungi DINKES)

Bupati (Yunus) : “Selamat Pagi DINKES, ada gempa di Dusun Mangunurip Desa
Mangunnyawa Kecamatan Ringinsari mohon dipersiapkan RS dan Pukesmas untuk
rujukan korban.”

DINKES (Dana) : “Baik Pak Saya laksanakan. Dan saya akan segera kirim bantuan
langsung ke Desa Mangunnyawa”
FASE BRIEFING(FASE IMPACT)

Tim SAR , Tim Medis (Dokter dan perawat) dan Tim Triage berkumpul
melakukan brefing bersama sebelum dilakukannya evakuasi terhadap korban bencan.
Breafing dipimpin oleh leader lapangan dari TIM SAR ditambah dari keamanan.

Leader Lapangan (Fika) : “ Baik semua tim segera membentuk formasi, kanan tim
medis, tengah tim triage,dan kiri tim sar. Baik siap grak istirahat ditempat grak. Baik
teman-teman kita sudah ada di lokasi sebelum kita melakukan proses evakuasi mari kita
berdoa menurut agama masing-masing. Berdoa mulai.....selesai. baik ini kita sudah
ditempat kejadian untuk Tim Triage dan Tim SAR. Nanti untuk TIM SAR dan Tim
Triage silahkan menuju lokasi bencana untuk melakukan evakuasi dan triage pada korban.
Dan untuk Tim Medis silahkan menuju ke tenda darurat disebelah sana yang sudah kita
sedikan untuk pertolongan para korban, jangan lupa gunakan APD dan tetap berhati-hati
dan segera laksanakan. Untuk keamanan langsung segara menuhju lokasi hot zone.”

All TIM : “SIAP LAKSANAKAN.”

Leader Lapangan (Fika) :”SIAP SEGERA.”

Ketua Tim Triage memberikan arahan kembali kepada semua Tim.

Ishak (Triage Officer): “Baik Tim Triage lakukan pertolongan dengan baik dan benar,
masih ingat dengan pertolongan prioritas?”

Diani (Triage) :”Siap masih ingat, hijau untuk non darurat, kuning untuk cedera ringan,
merah untuk cidera sedang dengan harapan hidup tinggi, hitam untuk korban kritis dengan
harapan hidup rendah.”

Ishak (Triage Officer): “Ingat selalu prioritas korban yang akan kalian selamatkan,
lakukan pertolongan terbaik pada korban yang akan kalian selamatkan. Baik laksanakan.”

Tim Medis (semua) : “Siap laksanakan.”

Seluruh Tim menyebar dan menjalankan tugasnya masing-masing. Terdengar suara


minta tolong dari beberapa korban.

Ishak (Triage Officer) :”Ayo Tim Triage segera menyebar, pasangkan gelang sesuai kondisi
korban. Halo yang bisa berjalan mohon berjalan ke bendera warna hijau, bagi Yng tidak bisa
berjalan mohon bersuara dan lambaikan tangan kalian.”
Saat proses evakuasiterjadi, aparatkeamananmemberikanbataskeamanan. Agar warga
yang melihat proses evakuasitidakmendekati.

Vinsensius : “ Mohonuntukwargamenjauhtempatevakuasi”.

( Sambilmemasanggarispembatas )

Sonya : “ Tapipak, keluargasayatadiada di gedunguntukikutkerjabakti”.

( Berkatadenganpanik ).

Vinsensius : “ Mohonbersabaryapak,
kalaubapakmendekatitempatevakuasiakanberbahayabagidiribapaksendiri “. (
Mencobamenenangkan ).

Ariyati : “ Benarpak, kitatunggubeberapasaat “. ( Sambilmenepukpundakwarga 1 )

Di tempat proses evakuasi, leader official mulaimengamatiparakorban, sambilberteriak

Ishak : “ Bagi yang bisaberjalanmulaimendekataisaya “.

Selangbeberapasaatpasien yang bias berjalanmulaimendekati LO

Ishak : “ Bapak-bapak / Ibu-ibusilahkanandamengikutitimwarnahijau”.

piadade: “ Baikpak”.

Kiki: “ Pak, bu, sayapasangkangelangwarnahijau. Setelahitumarisayaantarketenda agar


bapak / ibudapatberistirahat.

Evy :“ Tolong bu tangan saya berdarah“.

Warga yang bisaberjalansegeramengikutitim triage warnahijau, selanjutnya leader


officialmencarikorbandengancedera yang serius.

Ishak : “ Tim triage warnamerahsegeramengikutisaya,


sayamelihatadapasientidaksadarkandiri “.

Diani : “ Baikpak “.

LO menemukanpasienbarulagi, dengankondisihentinapasdannadilemah.
Selanjutnyamemanggiltim triage kembali (korban eny)

Ishak : “ Berikanpertolongan”.

Diani : “Baik pak”

Diani : “ Sebentar saya cek responnya terlebih dahulu.


Mbak...mbak bisa dengar suara saya? (sambil membangunkan korban dan cek nadi karotis
tetapi nadi tidak ada). Mari Lakukan RJP. Ambil Posisi

12345678910

12345678920

12345678930

Ventilasi.CekNadi

Kiki : Baik. 1. Seribu 2ribu.3ribu. 4ribu. 5ribu.

(Cek nadi lagi) Not respon

Diani : 12345678910

12345678920

12345678930

Ventilasi, cek nadi

Diani :“ Nadi teraba, TIM SAR bawa ke tenda darurat.

HOSPITAL ZONE RED

Diani : Dokter ada pasien henti nadi, sudah saya lakukan RJP, RR 33 x/menit, saturasi
oksigen 93, nadi 110 x/menit, teraba cepat dan lemah, akral dingin, pasien
unresponsive, GCS 113.

Dokter (M. Sholeh) & Perawat (Sony) : (Silahkan ngobrol sendiri)

Setelah korban dirujuk ke Rs terdekat, LO melakukanpencariankorbanlagi. (korban


Eva)

Ishak : “Tim triage warnamerahsegerakesini.


Sayamenemukanpasiendengankeadaanhentinadi:.

Santi : “ Baik Pak”. ( Tim triage segeramemberikanpertolonganpetama )

12345678910

12345678920

12345678930

Ventilasi.CekNadi

Santi : “ Nadi tidak teraba”

Ishak : “Lakukan kompresi lagi.”


Santi : “ Baik, saya kompresi lagi

12345678910

12345678920

12345678930

Ventilasi.

Ishak : 1000-5000 “ ( Selangbeberapasaat, ceknadikembali)

Santi : Nadi tetap tidak teraba, pasien meninggal. TIM SAR

Triage mencari korban lagi.

Ishak : “ Segeraikutsayauntukmencarikorbandengankriteria hitam”.

Nurul Azizah : “ Baikpakmari “.

Tim triage mencari korban kembali, setelah beberapa meter LO menemukan korban
(korban yufrits dan rofinus)

Ishak : “ Mari cek kedua korban ini”

Nurul Azizah : “Baik pak”.

Nurul Azizah : (mengecek korban). Pasien tidak ada nadi, tidak ada nafas. (Pasien
meninggal).

Ishak : (mengecek korban). Pasien tidak ada nadi, tidak ada nafas. (Pasien
meninggal).

Triage mencari dan menemukankorban denganclose fraktur femur.(Windy)

Ishak : “ Baiksegeraberikanpertolongankarenainiclosefraktur ulna sinistra”.

Santi : “Mbak apakah ada yang sakit?”

Windy : “Kaki saya lemah sekali mbak, tidak bisa digerakkan” (Berbicara lemah)

Tim kuning : “Mbak, mbak jangan bergerak terlebih dahulu ya, segera akan segera
dilakukan pertolongan”.

Windy : “Iya mbak”

Triage mencari dan menemukankorban denganclose fraktur humerus dextra.(Tata)

Santi : “ Baiksegeraberikanpertolongankarenainiclose fraktur humerus dextra”.

Kiki : “Mbak apakah ada yang sakit?”


Tata : “Tangan saya sebelah kanan sakit sekali. Tolong” (Berbicara lemah)

Kiki : “Mbak, mbak jangan bergerak terlebih dahulu ya, segera akan segera di
lakukan pertolongan”.

Tata : Aduuhhh sakitt mbak

HOSPITAL ZONE (GREEN)

Setelahmemindahkankorbanketendadarurat,
perawatmemberikanpertolongandandoronganpsiokologiskepadaparakorban.

Rindi & Dewi“ Bu, sayaakanmerawatlukaibuduluya?”

Asmi “ Baikmbak, tapijanganterlaluditekanyambak, rasanyanyerisekali”.

Rindi & Dewi :“ Iyabu, tahansebentarya..”

Asmi: “ Aduhmbaksakitmbak..”

Korbanberteriakkarenamenahansakit. Di tenda lain


pasiensedangtidaksadarkandiriparaperawatmulaimenyandarkannya

Dewi:“Mbak…mbak….Apakah bisamendengarsuarasayasaatini?”

Piadade: ( Masihtanparespon )

Dewi: ( Sambilmemencet kuku korban ) “ Mbak…sadarmbak..”

Piadade: ( Mulaisadarkandiri ) “ Sayadimanaini? Apa yang terjadipadasaya?”

Dewi: “ Mbakberada di tendadarurat, barusantelahterjadigempa di area sinimbak.


Apakahmbakmerasakansakitpadatubuhmbak ?”

Piadade: Tidak, sayaCumamerasapusingsajasaatini “.

Rindy: “ Baikmbak, kalaubegitumbakistirahatsajadisinidulu “.

Piadade “ Iyambak “.

Di tenda darurat ada pasien menangis-nangis khawatir dengan kandungannya.


Kemudian psikolog dan perawat, mencoba menenangkannya

Uti : (Menangis histeris)

Yuki : “Mbak, tenang dulu ya”

Uti : “Bagimana saya bisa tenang? Ini anak saya bagaimana mbak? Dia di
dalam kandungan saya dan saya tidak tau bagaimana keadaannya”

Yuki : “ Apakah perut mbak terasa sakit saat ini?”


Uti : “Tidak mbak” (Korban Masih menangis)

Yuki : “Lalu bagian tubuh bagian mana, yang rasa mbak sakit?

Utti : “Tidak ada mbak”

Yuki : Kalau begitu mbak tenang dan berpikir positif ya, usahakan selalu
pikirkan positif karena apa nanti akan membantu keadaan bayi mbak
tenang juga. Berapa usia kandungan mbak sekarang?”

Utti : “8 bulan mbak”.

Yuki : “Wah semoga lancar ya mbak nanti lahirannya”

Utti : “Baik mbak dan terima kasih sudah menenangkan saya, saya merasa
jauh lebih tenang saat ini”

Hospital Zone (KUNING)

Zulfa : “Mbak-mbak, sebelah mana yang sakit mbak

Windy : Kaki kiri saya sakit sekali mbak aduuuh mbak sakiit mbak.

Zulfa : Tenang mbak, tenang tarik nafas duluu, hembuskan, tarik nafas hembuskan

Windy: “ Mbaksayamerasalemassekali “ ( Mengucapkan kata dengansuaralirih )

Zulfa : Tenang dulu ya mbak, saya akan lakukan pertolongan kepada mbak, kaki mbak akan
saya bidai ya mbak, supaya mengurangi pergerakan agar cedera tidak
bertambah serius mbak.

Windy : Iya mbak duuuhhhhhhh sakid sekali mbak.

Zulfa : (Memasang Spalk)

Disisi lain perawat juga melakukan perawatan kepada pasien kuning (Tata)

Yani : “Mbak-mbak, sebelah mana yang sakit mbak.

Tata : Tangan kanan saya sakit sekali mbak aduuuh mbak sakiit mbak.

Zulfa : Tenang mbak, tenang tarik nafas duluu, hembuskan, tarik nafas hembuskan

Tata: “ Mbaksayamerasalemassekali “ ( Mengucapkan kata dengansuaralirih )

Yani : Tenang dulu ya mbak, saya akan lakukan pertolongan kepada mbak, kaki mbak akan
saya bidai ya mbak, supaya mengurangi pergerakan agar cedera tidak
bertambah serius mbak.

Windy : Iya mbak duuuhhhhhhh sakid sekali mbak.

Yani : (melakukan pembidaian)


Beberapa saat kemudian ada reporter dan kameramen yang datang ke lokasi kejadian
untuk meliput kejadian bencana.

Luly : “Breaking news,saya Luly dari stasiun TV asyikin aja, akan melaporkan kejadian
telah terjadi gempa di desa Mangunurip berkekuatan 7.8 SR. Berikut laporannya”.

“Selanjutnya ,saya akan mewawancarai warga sekitar”(Sambil mencari warga)

“mbak, kapan gempa ini terjadi. Dan bagaimana kejadiannya?”

Sonya : “Tadi pagi sewaktu saya ikut kerja bakti, tiba-tiba ada tiang listrik bergoyang lalu
warga mulai berlarian keluar. Sekitar jam 10.15 terjadi goyangannya.

Luly : “Baik terima kasih mbak atas informasinya, sekian informasi dari lokasi kejadian.
Tetap berada di stasiun Tv asyikin aja. Bersama saya Luly”

Seluruhkorbansudahdievakuasikelapangan yang
sekiranyacukupaman.Makadariitusimulasiinitelahusaidandapatdisimpulkanbencanada
patmemakanbanyakkorban, ekonomijugaberantakan,
rumahambrukdankerugianlainnya.Dan
untukmeminimalisiritusemuaperludiberlakukannyamanajemenbencana.

Anda mungkin juga menyukai