Anda di halaman 1dari 15

Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Tangerang Selatan

GAMBARAN UMUM
WILAYAH III
PERENCANAAN

3.1BIOGEOFISIK
3.1.1 Letak Geografis dan Administratif
Kota Tangerang Selatan merupakan wilayah hasil pemekaran dari Kabupaten
Tangerang terletak dibagian Timur Provinsi Banten yang secara geografis berada
diantara 6˚39’ - 6˚47’ Lintang Selatan dan 160˚14’ - 160˚22’ Bujur Timur dengan
luas wilayah 147,19 Km² atau sebesar 1,63% dari luas wilayah Provinsi Banten.
Sedangkan secara administrative, Kota Tangerang Selatan melingkupi 7
kecamatan yaitu ; Kecamatan Pamulang, Kec. Serpong, Kec. Serpong Utara, Kec.
Ciputat, Kec. Ciputat Timur, Kec. Pondok Aren, dan Kec. Setu.

Wilayah Kota Tangerang Selatan mempunyai batas administrasi sebagai berikut:


 Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Tanerang dan DKI Jakarta
 Sebelah Timur berbtasan dengan Provinsi Jawa Barat (Kota Depok) dan DKI
Jakarta
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat (Kab. Bogor) dan Kota
Depok
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang

Pondok Aren merupakan kecamatan terluas di Kota Tangerang Selatan dengan


luas 29,88 Km² sedangaka Kecamatan Setu merupakan kecamatan terkecil
dengan luas 14,8 Km².

Laporan Pendahuluan 
III - 1
Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Tangerang Selatan

Lebih jelasnya wilayah Kota Tangerang Selatan dirinci per kecamatan dapat dilihat
pada Tabel 3.1 dan peta wilayah Administrasi Kota Tangerang Selatan ditampilkan
di gambar 3.1.

GAMBAR 3.1 WILAYAH ADMINISTRASI KOTA TANGERANG SELATAN

Laporan Pendahuluan 
III - 2
Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Tangerang Selatan

TABEL 3.1
Luas Wilayah Kota Tangerang Selatan Per Kecamatan
Prosentase
No Kecamatan Luas (Km2) Terhadap
Luas Kota (%)
1 Setu 14.8 10.06
2 Serpong 24.04 16.33
3 Pamulang 26.82 18.22
4 Ciputat 18.38 12.49
5 Ciputat Timur 15.43 10.48
6 Pondok Aren 29.88 20.30
7 Serpong Utara 17.84 12.12
Jumlah 147.19 100
Sumber: Kota Tangerang Selatan Dalam Angka 2014

3.1.2 Kondisi Topografi


Sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan dataran rendah,
dimana sebagian besar wilayahnya memiliki topografi yang relative datar dengan
kemiringan rata-rata 0-3%, sedangkan ketinggian wilayah antara 0-25 m dpl.

3.1.3 Kondisi Geologi


Kondisi geologi Kota Tangerang Selatan umumnya adalah batuan alluvium, yang
terdiri dari batuan lempung, lanau, pasir, kerikil, kerakal dan bongkah. Jenis
batuan ini mempunyai kemudahan dikerjakan yang baik sampai sedang. Unsur
ketahanan terhadap erosi cukup baik oleh karena itu, wilayah Kota Tangerang
Selatan masih cukup layak untuk kegiatan perkotaan.
Dilihat dari sebaran jenis tanahnya, pada umumnya di Kota Tangerang Selatan
cocok untuk pertanian/perkebunan. Meskipun demikian, dalam kenyataannya
masih banyak yang berubah penanganannya untuk kegiatan lainnya yang bersifat
non pertanian.

Laporan Pendahuluan 
III - 3
Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Tangerang Selatan

Untuk sebagian wilayah seperti Kecamatan Serpong dan Kecamatan setu, jenis
tanah ada yang mengandung pasir khususnya untuk wilayah yang dekat dengan
Sungai Cisadane.

Laporan Pendahuluan 
III - 4
Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Tangerang Selatan

GAMBAR 3.2 TOPOGRAFI WILAYAH KOTA TANGERANG

Laporan Pendahuluan 
III - 5
Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Tangerang Selatan

GAMBAR 3.3 GEOLOGI WILAYAH KOTA TANGERANG

Laporan Pendahuluan 
III - 6
Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Tangerang Selatan

3.1.4 Keadaan Iklim


Keadaan iklim didasarkan pada penelitian di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang,
yaitu berupa data temperature (suhu) udara, kelembaban udara dan intensitas
matahari, curah hujan dan rata-rata kecepatan angina. Temperatur udara rata-

rata berkisar antara (23,9 - 33,9)°C, temperatur maksimum tertinggi pada bulan
Oktober dan November yaitu 33,9°C dan temperatur minimum terendah pada

bulan Juli yaitu 23,7°C.

Tabel 3.2
Suhu Udara Maksimum dan Minimum di Kota Tangerang Selatan
Suhu/Temperatur (celcius)
No Bulan
Maksimum Minimum Rata-rata
1. Januari 30,6 23,9 26,4
2. Februari 31,9 24,2 27,2
3. Maret 33,5 24,9 28,1
4. April 32,9 24,9 27,9
5. Mei 33,0 25,0 27,9
6. Juni 33,0 24,8 28,0
7. Juli 31,1 23,7 26,5
8. Agustus 33,3 23,9 27,7
9. September 33,3 24,6 28,2
10. Oktober 33,9 24,4 28,2
11. November 33,9 23,9 27,7
12. Desember 32,0 23,9 27,1
Rata-rata 32,6 24,3 27,6
Sumber: BMKG, Balai Besar Meterologi dan Geofisika Wilayah II, Ciputat

Rata-rata kelembaban udara dan intensitas matahari sekitar 81%. Keadaan curah

hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari, yaitu 526,8 mm, sedangkan rata-rata
curah hujan dalam setahun adalah 225,87 mm. Hari hujan tertinggi pada bulan

Januari dan Desember dengan hari hujan sebanyak 21 hari. Rata-rata kecepatan
angin dalam setahun adalah 4 m/detik dan kecepatan maksimum 17 m/detik.

Tabel 3.3
Kelembaban Udara dan Intensitas Matahari Bulanan
Kota Tangerang Selatan
No Bulan Kelembaban Udara (%)

Laporan Pendahuluan 
III - 7
Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Tangerang Selatan

Maksimum Minimum Rata-rata


1. Januari 100 67 89
2. Februari 98 57 85
3. Maret 98 55 82
4. April 100 57 84
5. Mei 98 57 84
6. Juni 97 45 79
7. Juli 98 52 84
8. Agustus 98 34 73
9. September 95 40 74
10. Oktober 90 42 74
11. November 98 47 78
12. Desember 100 55 82
Rata-rata 98 51 81
Sumber: BMKG, Balai Besar Meterologi dan Geofisika Wilayah II, Ciputat

Tabel 3.4
Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan
Kota Tangerang Selatan

No Bulan Curah Hujan (mm) Banyaknya Hari Hujan (mm)


1. Januari 526,8 25
2. Februari 224,8 19
3. Maret 105,6 16
4. April 336,9 19
5. Mei 227,2 16
6. Juni 82,7 14
7. Juli 348,8 22
8. Agustus 81,6 5
9. September 34,8 6
10. Oktober 133,5 15
11. November 261,6 14
12. Desember 346,2 25
Rata-rata 225,87 16
Sumber: BMKG, Balai Besar Meterologi dan Geofisika Wilayah II, Ciputat

Tabel 3.5
Rata-rata Kecepatan Angin Kota Tangerang Selatan
No Bulan Kecepatan Angin

Laporan Pendahuluan 
III - 8
Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Tangerang Selatan

Rata-rata Arah Maksimum


Arah
(m/detik) (m/detik) (m/detik)
1. Januari 5 270 15 260
2. Februari 4 270 13 250
3. Maret 5 270 15 90
4. April 4 60 17 250
5. Mei 4 90 11 70
6. Juni 4 270 9 270
7. Juli 4 80 10 70
8. Agustus 5 60 11 60
9. September 4 350 10 350
10. Oktober 4 190 14 190
11. November 4 260 17 180
12. Desember 4 270 13 250
Rata-rata 4 270 17 251
Sumber: BMKG, Balai Besar Meterologi dan Geofisika Wilayah II, Ciputat

3.1.5 Pola Pemanfaatan Lahan


Pemanfaatan lahan di Kota Tangerang Selatan terdiri dari lahan terbangun,
perkebunan, kolam serta lahan kosong yang belum diusahakan. Kawasan
terbangun terdiri dari permukiman maupun perdagangan dan jasa memiliki luas
sekitar 717,06 Ha atau sekitar 31,38% dari total luas wilayah Kota Tangerang
Selatan. Untuk penggunaan lahan perkebunan yang ada mencapai luasan 699 Ha,
sedangkan peggunaan lahan kolam mencapai 134,12 Ha atau sekitar 5,87% dan
sisanya adalah lahan non terbangun/lahan kosong masih cukup luas yaitu
mencapai 734 Ha atau sekitar 32,14 % dari seluruh luas wilayah.
Penggunaan lahan pada kawasan terbangun didominasi oleh permukiman dan
perdagangan jasa terutama pada kecamatan yang relatif lebih berkembang seperti
Kecamatan Pamulang dan Serpong. Untuk lahan kosong atau lahan perkebunan
banyak pada umumya banyak ditemukan di kecamatan Setu. Pada lahan-lahan
perkebunan yang ada banyak pula yang sudah dimiliki oleh pengembangan BSD
(Bumi Serpong Damai) terutama di wilayah Kecamatan Serpong namun masih
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan pertanian.
Selengkapnya pola penggunaan lahan di Kota Tangerang Selatan dapat dilihat
pada table 3.6 berikut.

Laporan Pendahuluan 
III - 9
Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Tangerang Selatan

Tabel 3.6
Penggunaan Lahan Kota Tangerang Selatan

No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Presentase (%)


1 Bangunan, pekarangan dan halaman 717.06 31.38
2 Lahan Kosong 734.36 32.14
3 Ladang, huma, penggembalaan - -
4 Padang rumput - -
5 Rawa (tidak ditanam) - -
6 Tanah sementara tidak diusahakan - -
7 Hutan rakyat - -
8 Hutan Negara - -
9 Perkebunan 699.49 30.61
10 Tambak - -
11 Kolam 134.12 5.87
12 Lainnya - -
Jumlah 2285.03 100
Sumber: Kota Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
3.2KONDISI SOSIAL
3.2.1 Sosial Kependudukan
A. Jumlah Penduduk
Berdasarkan data tahun 2013, jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan
mencapai 1.307.305 jiwa. Berdasarkan jenis kelamin jumlah penduduk laki-laki di
Kota Tangerang Selatan mencapai 727.623 jiwa (55,6%) lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan sebanyak 579.682 jiwa
(44,3%).
Sebaran penduduk lebih banyak terkonsentrasi di Kecamatan Pondok Aren yaitu
berjumlah 341.237 jiwa atau sekitar 26,1%, sedangkan jumlah penduduk paling
sedikit berada di Kecamatan Setu yaitu sekitar 75.002 jiwa (5,74%). Sedangkan
rata-rata kenaikan penduduk Kabupaten Tangerang Selatan yaitu sebesar 3,6%
pertahun. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki
lebih tinggi yaitu sekitar 532.670 jiwa (51%) dibandingkan perempuan sebesar
518.704 (49%). Selengkapnya mengenai jumlah dan sebaran penduduk dapat
dilihat pada tabel 3.7 berikut.

TABEL 3.7

Laporan Pendahuluan 
III - 10
Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Tangerang Selatan

JUMLAH PENDUDUK KOTA TANGERANG SELATAN


Jumlah Penduduk (jiwa) Sebaran
No Kecamatan Jumlah (jiwa) Penduduk
Laki-laki Perempuan
(%)
1 Setu 38.352 36.650 75.002 5,74
2 Serpong 78.007 79.245 157.252 12,03
3 Pamulang 159.014 19.998 179.012 13,69
4 Ciputat 108.225 104.599 212.824 16,28
5 Ciputat Timur 97.453 96.031 193.484 14,80
6 Pondok Aren 172.608 168.629 341.237 26,10
7 Serpong Utara 73.964 74.530 148.494 11,36
Jumlah 727.623 579.682 1.307.305 100,00
Sumber: Kota Tangerang Selatan Dalam Angka 2014

GAMBAR 3.4
PETA PENGGUNAAN LAHAN

Laporan Pendahuluan 
III - 11
Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Tangerang Selatan

B. Kepadatan Penduduk
Besarnya jumlah penduduk Kecamatan Pondok Aren ternyata tidak berbanding
lurus dengan tingkat kepadatannya, berdasarkan analisa kepadatan penduduk
tertinggi di Kota Tangerang Selatan berada di Kecamatan Ciputat Timur yaitu
12.539 jiwa/Km² merupakan diatas rata-rata Kota Tangerang Selatan yaitu 8.882
jiwa/Km², sedangkan Kecamatan Setu merupakan kecamatan dengan tingkat
kepadatan penduduk yang paling rendah yaitu sebesar 5.068 jiwa/Km².
Tingginya kepadatan penduduk di Kecamatan Ciputat Timur, Ciputat dan Pondok
Aren disebabkan oleh cepatnya pertumbuhan diwilayah tersebut seperti
perdagangan dan jasa sehingga berdampak pada tingginya daya tarik bagi
masyarakat untuk bermukim.
Selengkapnya mengenai kepadatan penduduk di wilayah studi dapat dilihat pada
tabel 3.8 berikut.

TABEL 3.8
KEPADATAN PENDUDUK KOTA TANGERANG SELATAN
Luas Kepadatan
Jumlah Penduduk
No Kecamatan Wilayah Penduduk
(jiwa)
(Km2) (jiwa/Km2)

Laporan Pendahuluan 
III - 12
Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Tangerang Selatan

1 Setu 14,8 75.002 5.068


2 Serpong 24,04 157.252 6.541
3 Pamulang 26,82 179.012 6.675
4 Ciputat 18,38 212.824 11.579
5 Ciputat Timur 15,43 193.484 12.539
6 Pondok Aren 29,88 341.237 11.420
7 Serpong Utara 17,84 148.494 8.324
Jumlah 147,19 1.307.305 8.882
Sumber: Kota Tangerang Selatan Dalam Angka dan hasil analisis 2014

3.2.2 Kondisi Sarana Perkotaan


A. Sarana Pendidikan

Dewasa ini pendidikan masyarakat merupakan syarat dalam meningkatkan kualitas


sumber daya manusia (SDM), dimana pendidikan merupakan salah satu parameter
yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan manusia.
Peningkatan partisipasi sekolah menunjukan minat dan kemampuan masyarakat
dalam proses belajar, hal ini tentu harus diimbangi dengan penyediaan sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai.

Secara umum sarana pendidikan di Kota Tangerang Selatan meliputi Taman


Kanak-kanak, Sekolah Dasar, SLTP, SMA dan Perguruan Tinggi. Berdasarkan data
yang ada sebaran fasilitas pendidikan di Kota Tangerang Selatan tersebar merata
hampir diseluruh kecamatan, berdasarkan jumlahnya sarana SD di Kota Tangerang
selatan mencapai 345 unit, SLTP 87 unit, SLTA/SMK 55 unit dan perguruan tinggi
sebanyak 22 unit. Terlihat Kecamatan Pondok Aren memiliki fasilitas pendidikan
yang relatif lengkap dengan kuantitas cukup banyak dibandingkan dengan
kecamatan lainnya. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.9.

TABEL 3.9
JUMLAH DAN SEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN
KOTA TANGERANG SELATAN

No Kecamatan Jenis Sarana Pendidikan (Negeri dan Swasta) Ket


SD SLTP SLTA/SMK Perguruan Tinggi
1 Setu 15 6 4 1
2 Serpong 43 22 9 2
3 Pamulang 76 0 0 4

Laporan Pendahuluan 
III - 13
Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Tangerang Selatan

4 Ciputat 62 1 4 0
5 Ciputat Timur 37 14 3 9
6 Pondok Aren 82 31 29 5
7 Serpong Utara 30 13 6 1
Jumlah 345 87 55 22
Sumber: Kecamatan dalam Angka 2014

B. Sarana Kesehatan
Ketersediaan sarana pelayanan kesehatan sangat penting terutama untuk
menunjang aktifitas perkotaan. Dalam pelaksanaannya, pelayanan kesehatan
tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan tersedianya sarana kesehatan yang
memadai. Di wilayah Kota Tangerang Selatan sarana yang telah tersedia adalah
Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Bersalin, Puskesmas, Puskesmas Pembantu
(Pustu), dan poliklinik/Balai Pengobatan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel
3.10.
TABEL 3.10
JUMLAH DAN SEBARAN FASILITAS KESEHATAN
KOTA TANGERANG SELATAN
Jenis Sarana Kesehatan
No Kecamatan Ket
RS RS Bersalin Puskesmas Pustu Poliklinik
1 Setu 0 0 3 3 4
2 Serpong 5 9 4 6 16
3 Pamulang 5 15 3 3 16
4 Ciputat 5 26 5 2 27
5 Ciputat Timur 1 4 4 3 20
6 Pondok Aren 2 12 6 0 23
7 Serpong Utara 2 1 2 1 68
Jumlah 20 67 27 18 174
Sumber: Kecamatan dalam Angka 2014

C. Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan di Kota Tangerang Selatan dapat dikatan cukup lengkap dan
tersebar diseluruh kecamatan, adapun jenis sarana peribadatan yang ada terdiri
dari Masjid, Mushola, gereja, Kelenteng, dan Vihara. Ketersediaan sarana
peribadatan sangat penting terutama untuk menunjang aktifitas peribadatan
penduduk. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.11.

Laporan Pendahuluan 
III - 14
Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Tangerang Selatan

TABEL 3.11
JUMLAH DAN SEBARAN FASILITAS PERIBADATAN
KOTA TANGERANG SELATAN
Jenis Sarana Peribadatan
No Kecamatan Ket
Masjid Mushola Gereja Kelenteng Vihara
1 Setu 32 72 2 0 2
2 Serpong 52 118 6 0 2
3 Pamulang 146 317 15 2 1
4 Ciputat 319 201 122 1 0
5 Ciputat Timur 92 155 6 1 0
6 Pondok Aren 122 293 8 2 1
7 Serpong Utara 52 69 2 1 2
Jumlah 815 1225 161 7 8
Sumber: Kecamatan dalam Angka 2014

Laporan Pendahuluan 
III - 15

Anda mungkin juga menyukai