Anda di halaman 1dari 5

DAMPAK AKIBAT DARI PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP POLA

PIKIR DAN MENTAL PELAJAR SISWA SEKOLAH

Dinda Ayu
Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Riau

ABSTRAK

1
PENDAHULUAN

Setiap manusia pasti memiliki sebuah keluarga yang pada umumnya


merupakan lingkungan sosial serta lingkungan yang pertama kali dan yang
terpenting bagi perkembangan penyesuaian individu yang sangat dekat
hubungannya dengan seseorang, terutama anak. Dalam kehidupan rumah tangga
perceraian menjadi salah satu keadaan yang biasanya didahului dengan banyak
konflik, pertengkaran namun kadang-kadang pertengkaran tersebut masih bisa
ditutup-tutupi sehingga anak tidak tahu, dan tidak jarang anak bisa melihat dan
mendengar dengan jelas pertengkaran tersebut. Keluarga berfungsi sebagai seleksi
budaya luar dan mediasi hubungan anak dengan lingkungannya (Yusuf, 2002).

Kadangkala, perceraian adalah satu-satunya jalan bagi orang tua untuk


dapat terus menjalani kehidupan yang sesuai dengan keinginan mereka. Namun
dengan alasan apapun, perceraian selalu menimbulkan akibat buruk terhadap
anak, meski dalam kasus tertentu perceraian dianggap merupakan alternatif yang
terbaik dari pada membiarkan anak tinggal dalam keluarga dengan kehidupan
pernikahan yang buruk.

Pertengkaran orang tua, apapun alasan dan bentuknya akan membuat anak
merasa takut. Anak tidak pernah suka melihat orang tuanya bertengkar, karena hal
tersebut hanya membuat anak-anak merasa takut, sedih, dan bingung. Lain halnya
kalau sudah terlalu sering melihat dan mendengar pertengkaran orang tua, anak
dapat mulai menjadi pemurung. Karenanya, sangat penting untuk tidak bertengkar
di depan anak-anak.

Efek atau akibat dari perceraian ini di antaranya efek fisik, emosional, dan
psikologis bagi seluruh anggota keluarga.

Jika memang perceraian adalah satu-satunya jalan yang harus ditempuh


dan tak terhindarkan lagi, orang tua seharusnya mengetahui tindakan terbaik yang

2
harus dilakukan oleh orang tua untuk mengurangi dampak negatif perceraian
tersebut bagi perkembangan mental anak-anak mereka.

Dengan kata lain bagaimana orangtua menyiapkan anak agar dapat beradaptasi
dengan perubahan yang terjadi akibat perceraian.

Tujuan

Memberi jalan keluar dengan cara Bimbingan Konseling Keluarga Islam tentang
Perceraian Orang Tua

Kertamuda (2009: 104) menyebutkan bahwa orang-orang yang bercerai


mengalami hal yang tidak baik dibandingkan orang yang tidak bercerai.

Penelitian mereka menemukan bahwa orang-orang yang bercerai mengalami


kekurangan dukungan sosial dan ketidakpuasan dalam kehidupan seksual mereka.

Efek fisik yang penulis lihat dari dampak tersebut adalah anak tertekan akibatnya
kondisi

Ciri-ciri keluarga sejahtera

Ciri-ciri keluarga sejahtera adalah sebagai berikut :

 saling terbuka antar anggota keluarga


 terciptanya rasa saling percaya
 terpenuhinya segala kebutuhan

3
 adanya saling kerja sama antar keluarga
 adanya keseimbangan dalam memberikan pendidikan untuk bekal didunia
dan akhirat
 terciptanya keharmonisan dalam keluarga
 terjalinnya komunikasi yang baik antar keluarga.s

Faktor Yang perlu diberikan orang tua kepada anak agar anak mencapai dewasa
yang bertanggung jawab moral :

 Aktif melakukan komunikasi dengan anak


 Memberikan teladan
 Melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri
 Mengejar prestasi
 Mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain
 Mampu berpikir
 Kreatif dan penuh inisiatif
 Mampu mengatasi masalah yang dihadapi
 Mampu mengendalikan tindakan-tindakan
 Mampu mempengaruhi lingkungan
 Percaya kepada diri sendiri
 Menghargai keadaan dirinya
 Memperoleh kepuasan dari usahanya

Selain itu agar anak dapat bertanggung jawab moral, maka orang tua dapat
melakukan :

 Biarkan anak-anak membuat pilihan-pilihan masukan sendiri


 Tunjukkan rasa hormat terhadap upaya anak
 Jangan mengajukan terlalu banyak pertanyaan
 Jangan langsung menjawab pertanyaan anak
 Dorong anak-anak menggunakan sesuatu/bahan dari luar rumah
 Jangan menyirnakan harapan anak.

4
METODE PENELITIAN

Penelitian hasil wawancara terhadap beberapa mahasiswa-mahasiswi


Universitas Riau yang mengalami kasus perceraian orang tuanya. bebe

Anda mungkin juga menyukai