Tugas Revisi Kasus 2 Kel. 3 Keperawan A
Tugas Revisi Kasus 2 Kel. 3 Keperawan A
KASUS 2 & 3
KELOMPOK 3
SUPIANI YAMLEAN
EVI ASHARI
PUTRI YUNIAR
MEGAWATI YUNUS
KEPERAWATAN A
2018/2019
I. Kasus kedua
1. Skenario/KasusPemicu
Anak perempuan usia 7 tahun diantar ibunya ke rumah sakit dengan keluhan
sesak napas. Ibu pasien mengatakan, anaknya sering sesak sejak kecil. Hasil
pengkajian ditemukan sianosis sentral dan perifer, jari-jari tabuh pada tangan
dan kaki, status gizi kurang. Tekanan darah 100/60 mmHg; frekuensi nadi
100x/menit. Frekuensi napas 35x/menit, suhu 37,5oC. Hasil foto rontgen
ditemukan kardiomegali dengan pembesaran ventrikel.
2. DaftarIstilah
a. Sesak Napas
Dispnea atau kesulitan bernapas adalah sensasi sesak napas atau
perasaan subjektif napas yang pendek.Diskripsinya tergantung individu
dan variasinya antara penderita sangat luas.American Thoracic Society (
ATS) mendefinisikan dispne: adalah istilah yang digunakan mengenai
pengalaman karakteristik subjektif dari perasaan yang tidak nyaman
ketika bernapas dengan intensitas dan sensasinya bervariasi antara
individu.patofisiologi terjadinya sesak nafas yaitu :
a) Oksigenasi jaringan berkurang yaitu penyakit yang menyebabkan
kecepatan pengiriman oksigen ke jaringan berkurang seperti
perdarahan
b) Kebutuhan oksigen meningkat yaitu peningkatan kebutuhan oksigen
secara tiba – tiba akan memerlukan oksigen yang lebih banyak untuk
proses metabolisme
c) Kerja pernafasan meningkat dimana otot pernafasan dipaksa
bekerja lebih kuat karena adanya penyempitan saluran pernafasan
b. Jari-jari Tabuh
Jari tabuh atau clubbing finger adalah kelainan bentuk jari dan kuku
tangan yang menjadikan jari tangan dan kaki membulat yang berkaitan
dengan penyakit jantung dan paru-paru
Jari-jari tabuh terjadi karena adanya sianosis jangka lama. Sianosis
menujukkan bahwa kurang kadar oksigen. Hal ini terjadi di jari-jari sebab
terdapat pembuluh darah perifer. Kurangnya kadar oksigen di perifer
khususnya di jari-jari merangsang otak untuk mendilatasikan pembuluh
darah di jari-jari. Dilatasi pembuluh darah ini bersifat permanen yang
mengakibatkan jari-jari tabuh.
c. Kardiomegali
Kardiomegali adalah sebuah keadaan anatomis (struktur organ) di
mana besarnya jantung lebih besar dari ukuran jantung normal, yakni
lebih besar dari 55% besar rongga dada. pada Kardiomegali salah satu
atau lebih dari 4 ruangan jantung membesar. Namun umumnya
kardiomegali diakibatkan oleh pembesaran bilik jantung kiri (ventrikel
kardia sinistra)
d. Sianosis
Sianosis sentral disebabkan oleh penyakit jantung atau paru-paru,
atau hemoglobin abnormal (methaemoglobinaemia atau
sulfhaemoglobinaemia). Sianosis terlihat pada lidah dan bibir dan karena
desaturasi darah arteri sentral yang dihasilkan dari gangguan jantung dan
pernapasan yang terkait dengan shunting darah vena terdeoksigenasi ke
sirkulasi sistemik. Pasien yang mengalami sianosis sentral biasanya juga
mengalami sianosis perifer. Tanda dan gejala sianosis sentral tergantung
pada penyebab yang mendasari dan mencakup sesak dan takipnea,
polisitemia sekunder dan perubahan warna kebiruan atau ungu dari mulut
selaput lendir, jari tangan dan kaki. Biru pada tangan dan kaki
padahal suhu normal atau hangat.
Sianosis perifer disebabkan oleh menurunnya sirkulasi lokal dan
meningkatnya ekstraksi oksigen dalam jaringan perifer, perifer artinya
tepi. Bagian tepi pada tubuh yang mengalami sianosis perifer terlokalisir,
terjadi dalam kondisi yang berhubungan dengan vasokonstriksi perifer
dan stasis darah di ekstremitas, yang mengarah ke peningkatan ekstraksi
oksigen perifer – misalnya, gagal jantung kongestif, syok sirkulasi,
paparan suhu dingin dan kelainan sirkulasi perifer. Tanda dan
gejala sianosis perifer termasuk kebiruan pada bibir, kaki dan tangan
yang sering karena dingin dan kembali normal (kebiruan hilang) ketika
dilakukan pemanasan atau pemijatan.
3. Learning Objektif
a. Untuk mengetahui istilah-istilah medis yang terdapat di dalam kasus
tersebut
b. Untuk mengetahui diagnosa medis yang timbul pada kasus tersebut
c. Untuk mengetahui dan dapat menjelaskan tanda dan gejala dari diagnosa
yang didapatkan
d. Untuk mengetahui dan dapat menjelaskan mekanisme terjadinya penyakit
dari diagnosa yang didapatkan
4. HasilAnalisisSintesis
a. Istilah-istilah
1) Sesak napas
Dispnea atau kesulitan bernapas adalah sensasi sesak napas atau
perasaan subjektif napas yang pendek.Diskripsinya tergantung individu
dan variasinya antara penderita sangat luas. American Thoracic Society (
ATS) mendefinisikan dispne: adalah istilah yang digunakan mengenai
pengalaman karakteristik subjektif dari perasaan yang tidak nyaman
ketika bernapas dengan intensitas dan sensasinya bervariasi antara
individu. Patofisiologi terjadinya sesak nafas yaitu :
a) Oksigenasi jaringan berkurang yaitu penyakit yang menyebabkan
kecepatan pengiriman oksigen ke jaringan berkurang seperti
perdarahan
b) Kebutuhan oksigen meningkat yaitu peningkatan kebutuhan oksigen
secara tiba – tiba akan memerlukan oksigen yang lebih banyak untuk
proses metabolisme
c) Kerja pernafasan meningkat dimana otot pernafasan dipaksa
bekerja lebih kuat karena adanya penyempitan saluran pernafasan.
2) Jari-jari Tabuh
Jari tabuh atau clubbing finger adalah kelainan bentuk jari dan kuku
tangan yang menjadikan jari tangan dan kaki membulat yang berkaitan
dengan penyakit jantung dan paru-paru.
Jari-jari tabuh terjadi karena adanya sianosis jangka lama. Sianosis
menujukkan bahwa kurang kadar oksigen. Hal ini terjadi di jari-jari sebab
terdapat pembuluh darah perifer. Kurangnya kadar oksigen di perifer
khususnya di jari-jari merangsang otak untuk mendilatasikan pembuluh
darah di jari-jari. Dilatasi pembuluh darah ini bersifat permanen yang
mengakibatkan jari-jari tabuh.
3) Kardiomegali
Kardiomegali adalah sebuah keadaan anatomis (struktur organ) di
mana besarnya jantung lebih besar dari ukuran jantung normal, yakni
lebih besar dari 55% besar rongga dada. pada Kardiomegali salah satu
atau lebih dari 4 ruangan jantung membesar. Namun umumnya
kardiomegali diakibatkan oleh pembesaran bilik jantung kiri (ventrikel
kardia sinistra).
4) Sianosis
Sianosis sentral disebabkan oleh penyakit jantung atau paru-paru,
atau hemoglobin abnormal (methaemoglobinaemia atau
sulfhaemoglobinaemia). Sianosis terlihat pada lidah dan bibir dan karena
desaturasi darah arteri sentral yang dihasilkan dari gangguan jantung dan
pernapasan yang terkait dengan shunting darah vena terdeoksigenasi ke
sirkulasi sistemik. Pasien yang mengalami sianosis sentral biasanya juga
mengalami sianosis perifer. Tanda dan gejala sianosis sentral tergantung
pada penyebab yang mendasari dan mencakup sesak dan takipnea,
polisitemia sekunder dan perubahan warna kebiruan atau ungu dari mulut
selaput lendir, jari tangan dan kaki. Biru pada tangan dan kaki
padahal suhu normal atau hangat.
Sianosis perifer disebabkan oleh menurunnya sirkulasi lokal dan
meningkatnya ekstraksi oksigen dalam jaringan perifer, perifer artinya
tepi. Bagian tepi pada tubuh yang mengalami sianosis perifer terlokalisir,
terjadi dalam kondisi yang berhubungan dengan vasokonstriksi perifer
dan stasis darah di ekstremitas, yang mengarah ke peningkatan ekstraksi
oksigen perifer – misalnya, gagal jantung kongestif, syok sirkulasi,
paparan suhu dingin dan kelainan sirkulasi perifer. Tanda dan
gejala sianosis perifer termasuk kebiruan pada bibir, kaki dan tangan
yang sering karena dingin dan kembali normal (kebiruan hilang) ketika
dilakukan pemanasan atau pemijatan.
b. Berdasarkan hasil diskusi dari kelompok kami, kami menyimpulkan bahwa
diagnosa medis pada kasus tersebut adalah Penyakit Jantung Bawaan.
Dimana tanda dan gejala dengan anak dari kasus tersebut sering
mengalami sesak nafas sejak kecil, dan ditemukan adanya sianosis
sentral dan perifer, jari-jari tabuh pada tangan dan kaki, kemudian
diperkuat dengan adanya data hasil foto rontgen ditemukan kardiomegali
dengan pembesaran ventrikel.Penyakit Jantung Bawaan atau Kelainan
Jantung Kongenital (CHD) adalah kelainan yang sudah ada sejak bayi
lahir, jadi kelainan tersebut sudah terjadi sebelum bayi lahir. Tetapi
kelainan ini tidak selalu memeberi gejala yang segera setelah bayi lahir.
Tidak jarang kelainan tersebut baru muncul setelah bayi berusia beberapa
bulan atau beberapa tahun. Kelainan Jantung Kongenital (CHD)
merupakan kelainan yang disebabkan gangguan perkembangan sistem
kardiovaskuler pada embrio yang diduga karena adanya faktor endogen
dan eksogen (Ngastiyah, 2010).
1. Bibir kebiruan, kulit, jari, dan kaki, terutama biru menjadi semakin
tampak ketika bayi menangis
2. Sesak napas
3. Kesulitan makan
4. Berat atau ukuran lahir kecil
5. Kadar oksigen rendah atau bayi sering pingsan
6. Sakit dada
7. Pertumbuhan tertunda
Sudarti dan Endang. 2010. Kebidanan Neonatus, bayi dan anak balita untuk
mahasiswa kebidanan. Yogyakarta: numed.
Nazme NI, Hussain M, Hoque MD.M, Dey AC, Das AHC. Study of
Cardiovascular Malformation in Congenital Rubella Syndrome in Two Tertiary
Level Hospital of Bangladesh. Bangladesh J Child Health 2014;Vol 38(3):141.