Presbikusis ialah tuli (gangguan pendengaran) sensoorineural yang progresif, berjalan lambat, dan
berhubungan dengan usia tua. Lebih dari 50% orang tua usia 75 tahun mengalami presbikusis, lebih
banyak pada pria..
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik (melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis)
PF telinga
o Inspeksi: bentuk, deformitas, tanda peradangan, keluar cairan
o Palpasi: KGB pre dan post aurikular, nyeri ekan tragus
Otoskopi
o Penting: pegang otoskopi dengan benar
o Pelaporan:
Liang telinga (lapang/sempit) (ada/tidak ada cairan/sekret/serumen)
(eritem/edem/normal) (ada/tidak ada furunkel)
Membran timpani (intak/perforasi pada jam… di area…)
Patensi tuba toynbee (+/-), valsava (+/-)
Tes berbisik (simple tapi jarang dilakukan di THT)
Tes penala (sebaiknya lakukan Weber dulu)
Pemeriksaan Penunjang
Audiometri
o Menggambarkan berapa ambang batas dengar pada frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz,
dan 4000 Hz
26-40 dB: mild
41-60 dB: moderate
61-80 dB: severe
81 keatas dB: profound
o Tuli sensorineural: AC dan BC sama sama turun, terutama turun pada frekuensi >2 kHz
Tatalaksana farmakologi
Tidak ada, kecuali obat-obatan untuk mengontrol faktor risiko (diabetes, hipertensi)
Tatalaksana nonfarmakologi
Prilaku profesional
Perkenalan
Cuci tangan
Inform consent
Harus sabar menghadapi pasien yang gangguan pendengaran (jangan teriak), hadapkan diri ke
pasien agar pasien dapat membaca bibir
Pasien biasanya orang lanjut usia sehingga tidak senang direndahkan
Persuasi dengan lembut, tidak memaksa