Anda di halaman 1dari 2

Neraca Dagang Babak Belur, IHSG Jadi Yang Terburuk Di

Asia

JAKARTA, - Pada perdagangan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
berhasil menduduki zona hijau. Pinangan investasi baru disodorkan oleh Alibaba Group
senilai $1,1 miliar atau setara Rp14 triliun. Itu pun terpengaruh dari devaluasi Yuan yang
belakangan ini dilakukan oleh Financial institution Sentral Cina (PBoC) sejauh 1, 9 persen
pada tahap pertama dan berikutnya kembali turun 1,6 persen. Itulah mengapa resep sukses
investasi Buffet di antaranya karena Buffet lebih menyukai melakukan investasi yang

signifikan di segelintir perusahaan saja.


Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain PT Indo Kordsa Tbk
(BRAM) turun Rp900 atau 14,1% ke Rp5.500, saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
(TKIM) turun Rp225 atau 2,2% ke Rp10.100 dan saham PT FKS Multi Agro Tbk (FISH) turun
Rp200 atau 8% ke Rp2.300. Kondisi perekonomian dalam negeri yang tidak kunjung
menentu menjadikan alasan mengapa investor masih menahan diri untuk membeli
apartemen.
RIFAN FINANCINDO
Adapun sektor industri dasar yang melemah zero,89% berakhir di zona merah diikuti dua
sektor lainnya. Sektor-sektor penggerak IHSG kompak melemah, dengan sektor keuangan
turun 4%. Sementara sektor konsumsi, manufaktur dan properti melemah lebih dari
2,three%. Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan bahwa pelemahan rupiah yang
sempat terdepresiasi hingga 0,7% ke stage Rp 14.915 per dolar AS menjadi faktor utama
investor asing melakukan aksi jual.
Media televisi masih mendominasi perolehan iklan world senilai US$219,6 miliar,disusul web
US$163,3 miliar,dan berikutnya koran US$73,1 miliar.Televisi juga mendominasi kue belanja
iklan di Indonesia sebesar US$four.478,four juta.Posisi kedua ditempati koran US$2.281,9
juta; dan ketiga iklan internet sebesar US$883,1 juta. Mereka meminta Presiden dan
wakilnya turun dari jabatannya karena dinilai telah gagal mengemban amanah rakyat
Indonesia.
Sebanyak 213 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Adapun saham-
saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Yeloo Integra Datanet
Tbk (YELO) naik Rp140 atau 25% ke Rp700, saham PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) naik
Rp16 atau 9.82% ke Rp179, dan saham PT Mahkota Group Tbk (MGRO) naik Rp35 atau 7%
ke Rp535. Mayoritas sektor penggerak IHSG bergerak positif.
Disusul sektor saham barang konsumsi tergelincir 1,22 persen dan sektor saham pertanian
melemah zero,88 persen. Namun, penurunan IHSG paling kecil dibandingkan mayoritas
bursa saham di kawasan Asia Pasifik pada tahun ini. Pada perdagangan kemarin saham
TLKM kembali ditutup menguat pada stage 3.870. Pergerakan sektor-sektor IHSG pada hari
ini agricultural (-0,47%), primary-industries (-0,03%), building and property (+zero,forty
four%), shopper items (-0,sixty six%), finance (-zero,32%), infrastructure (+zero,73%), mining
(+0,09%), sektor misc-industries (-2,seventy four%), dan sektor commerce (-zero,28%).
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida, IHSG berada di urutan ke-
10 di antara bursa saham regional. Namun menurut, Kepala Riset MNC Securities Edwin
Sebayang, kinerja IHSG menjadi salah satu yang terburuk di Asia, Selama satu tahun ini,
kinerja IHSG menjadi salah satu yang terburuk di Asia karena hanya menguat
12,94%,”katanya di Jakarta akhir pekan kemarin.
Sebagian besar indeks saham acuan di bursa Asia tertekan. Sebelumnya memang rupiah
bahkan sempat menembus Rp 14.000 per dollar AS, yang kemudian memunculkan sorotan
terhadap kinerja tim ekonomi pemerintahan Jokowi-JK. Penurunan diikuti sektor saham
pertambangan yang turun 1,69% dan manufaktur sebesar 1,27%. Investor asing melakukan
aksi jual Rp 204,ninety seven miliar di seluruh pasar.

Sementara SVP Investor Relations PT Bumi Assets Tbk (BUMI), Dileep Srivastava
menegaskan kalau baik BUMI maupun dua anak usahanya KPC dan PT Arutmin Indonesia
telah membayarkan pajaknya. Turun bila di bandingkan dengan periode yang sama di tahun
2015 sebesar 226,3 miliar. Memasuki kuartal keempat, beberapa negara mulai
mengumumkan melemahnya perekonomian sebagai dampak terjadinya resesi.
Sedangkan pada sektor perbankan yang masih turun lebih kecil dibandingkan sektor lain, dia
menilai hal itu dikarenakan dollar AS mengalami apresiasi akibatnya rupiah depresiasi.
Saham yang mengerek kenaikan indeks kali ini antara lain: Bank Mandiri naik Rp 300
menjadi Rp 7.200, Financial institution BRI menguat Rp 200 ke Rp 6.800. Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun eighty poin atau 1,29% ke 6.149.

Anda mungkin juga menyukai