Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji dan bersyukur,
memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita memohon perlindungan dari
keburukan diri dan syaiton yang selalu menghembuskan kebatilan pada diri kita.

Dengan rahmat dan pertolongan-Nya, Alhamdulillah makalah tentang “Kedaruratan


Bencana” ini dapat di selesaikan dengan baik. Penulis pun menyadari bahwa di dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan dibuat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi
para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang
berkenan.

Mataram, 11 Oktober 2017

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... 1

DAFTAR ISI................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 3

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 3


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 4

2.1. Manajemen Bencana ............................................................................ 4


2.2. Tujuan Manajemen Bencana …........................................................... 4
2.3. Pasca Bencana ...................................................................................... 4
2.4. Manajemen Pasca Bencana .................................................................. 5
2.5. Perencanaan Penanggulangan Bencana Gempa Bumi .......................... 5
2.6. Manajemen Korban Massal .................................................................. 6
2.7. Sistem Informasi Akibat Bencana ........................................................ 8

BAB III PENUTUP .................................................................................... 11

A. Kesimpulan ..................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 12


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia, selain terkenal karena kekayaan dan keindahan alamnya, juga merupakan
negara yang rawan terhadap bencana. Hal ini disebabkan posisi geografis dan
geodinamiknya, sehingga Indonesia memiliki aktivitas vulkanik dan kegempaan yang cukup
tinggi. Posisi ini juga menyebabkan bentuk relief Indonesia yang sangat bervariasi, mulai dari
pegunungan dengan lereng yang curam sampai daerah landai di sepanjang garis pantai yang
sangat panjang, yang kesemuanya memiliki kerentanan terhadap ancaman bahaya tanah
longsor, banjir, abrasi dan tsunami. Kondisi hidrometeorologis yang beragam juga kadang-
kadang menimbulkan ancaman bahaya banjir dan longsor, angin ribut atau angin puting
beliung, bahaya kekeringan yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan lain-lain. Ancaman
lainnya adalah bencana yang disebabkan oleh berbagai kegagalan teknologi.
Umumnya bencana yang terjadi mengakibatkan penderitaan bagi masyarakat baik
berupa korban jiwa manusia, kerugian harta benda maupun kerusakan lingkungan serta
musnahnya hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai antara lain kerusakan sarana dan
prasarana serta fasilitas umum, penderitaan masyarakat dan sebagainya.
Dari latar belakang diatas, pentingnya pemahaman mengenai manajemen bencana akan
menjadi landasan atau dasar dalam mengembangkan intervensi pengurangan risiko bencana
dalam penanggulangan bencana yang tepat dan akurat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana perencanaan penanggulangan bencana?
2. Bagaimana manajemen korban massal ?
3. Bagaimana sistem informasi akibat bencana ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan penanggulangan bencana.
2. Untuk mengetahui bagaimana manajemen korban massal.
3. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akibat bencana.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Manajemen Bencana
Manajemen penanggulangan bencana adalah serangkaian kegiatan yang berkesinambungan
yang dikelola untuk pengendalian dampak bencana untuk mempersiapkan kerangka kerja
bagi masyarakat untuk menghindari atau mengatasi dampak bencana yang melanda
wilayah/lingkungannya;

2.2. Tujuan Manajemen Bencana


Mengurangi, menghindari tingkat ancaman terhadap kelangsungan hidup manusia, potensi
kerugian fisik dan ekonomi serta kerusakan infrastruktur;
1. Mengurangi dampak yang merugikan terhadap Individu
2. Mencapai upaya pemulihan yang cepat dan berkelanjutan

2.3. Pasca Bencana


Kondisi pasca bencana adalah keadaan suatu wilayah dalam proses pemulihan setelah
terjadinya bencana. Pada kondisi ini dipelajari langkah apa yang dilakukan oleh berbagai
pihak terkait dalam hal upaya untuk mengembalikan tatanan masyarakat seperti semula
sebelum terjadinya bencana. Beberapa hal yang dipelajari dalam kondisi pasca bencana ini
adalah kecepatan dan ketepatan terutama dalam hal:
1. Penanganan korban (pengungsi)
2. Livelyhood recovery
3. Pembangunan infrastruktur
4. Konseling trauma
5. Tindakan-tindakan preventif ke depan
6. Organisasi kelembagaan
7. Stakeholders yg terlibat
Dalam hal ini, dipelajari kebijakan pembangunan apa yang telah dilakukan sehingga secara
positif turut mencegah/menghambat terjadinya bencana, serta kebijakan pembangunan apa
yang telah dilakukan sehingga secara negatif turut memacu/menyebabkan timbulnya bencana.
Ruang lingkup studi ini meliputi kajian berbagai aspek penanggulangan bencana alam yang
terjadi di Indonesia, Fase pasca bencana: meliputi penanggulangan korban (misalnya
pengungsi), pendanaan, rehabilitasi bangunan, rekonstruksi fisik dan non fisik, organisasi dan
kelembagaan, dan social capital (Sunarti, 2009).
2.4. Manajemen Pasca Bencana
Manajemen pemulihan (pasca bencana) adalah pengaturan upaya penanggulangan bencana
dengan penekanan pada faktor-faktor yang dapat mengembalikan kondisi masyarakat dan
lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali kelembagaan,
prasarana, dan sarana secara terencana, terkoordinasi, terpadu dan menyeluruh setelah
terjadinya bencana dengan fase-fasenyanya yaitu :
a. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau
masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama
untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan
masyarakat pada wilayah pasca bencana.
b. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan
pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan
sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya,
tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek
kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana.

2.5. Perencanaan Penanggulangan Bencana Gempa Bumi


A. Sebelum Terjadi Gempa
Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu / masyarakat sebelum terjadi gempa
adalah sebagai berikut :
1. Pastikan kita mengetahui jalan yang paling aman untuk meninggalkan rumah jika
terjadi gempa.
2. Tentukan tempat yang aman untuk bertemu dengan anggota keluarga jika terjadi
gempa.
3. Periksa apakah rumah kokoh pondasinya.
4. Letakkan barang yang besar dan berat dibagian bawah.
5. Simpanlah barang pecah belah di bagian bawah rak yang dapat dikunci.
6. Segera perbaiki kabel-kabel yang rusak.
B. Saat Terjadi Gempa
Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu / masyarakat saat terjadi gempa adalah
sebagai berikut :
1. Utamakan keselamatan diri, bukan barang.
2. Lari secepat mungkin keluar ruangan atau rumah.
3. Carilah tanah lapang.
4. Jika tidak mungkin untuk melarikan diri dalam bangunan, carilah mej atau benda
lain yang kuat yang dapat dipakai untuk berlindung.
5. Jauhi jendela, kaca, kompor, atau peralatan rumah yang mungkin jauh.
6. Jika berada dipegunungan waspadalah terhadap runtuhan batu dan tanah longsor.
7. Jika berada di pantai, segeralah berlari ke daerah yang agak tinggi karena gempa
di dasar laut dapat menyebabkan tsunami.
8. Waspadalah akan kemungkinan gempa susulan.
9. Berdo’a, mohon perlindungan dari sang pencipta.
C. Setelah Terjadi Gempa Bumi
Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu / masyarakat setelah terjadi gempa
adalah sebagai berikut :
1. Jauhi bangunan yang rusak atau pohon yang miring.
2. Jauhi kabel atau instalasi listrik lainya.
3. Periksa dan tolong diri sendiri, kemudian menolong orang terdekat yang
memerluakan bantuan.
4. Hubung serta cek keluarga dan sanak keluarga.
5. Hubungi pihak-pihak yang dapat memberikan pertologan.
D. Penyelamatan dan Pemulihan Pascagempa
Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu / masyarakat untuk penyelamatan dan
pemulihan akibat gempa adalah :
1. Melakukan evakuasi dan mendirikan tenda-tenda pengungsian bagi korban.
2. Melkukan penyelamatan
3. Menyediakan bantuan medis
4. Menyediakan MCK (makan, cuci, kakus), air minum dan makanan.
5. Menyediakan pendidikan darurat.
6. Melakukan pemulihan psikologis pada korban.
7. Memperbaiki dan membangun kembali gedung, sarana, dan fasilitas lainnya.

2.6. Manajemen Korban Massal


Korban massal adalah korban akibat kejadian dengan jumlah relatif banyak oleh
karena sebab yang sama dan perlu mendapatkan pertolongan kesehatan segera dengan
menggunakan sarana fasilitas dan tenaga yang lebih dari yang tersedia sehari-hari.
 Penatalaksanaan Kesiapsiagaan di Lapangan
Merupakan bagian dari aktivitas yang bertujuan untuk :
1. Memastikan tanda bahaya
2. Evaluasi besarnya masalah
3. Memastikan sumberdaya yang ada memperoleh informasi dan dilakukan
mobilisasi.
 Penilaian Awal
Merupakan proedur yang dipergunakan untuk segera mengetahui beratnya masalah
dan resiko potensial dari masalah yang dihadapi.
Tujuan:
1. Utuk mencari tahu masalah yang sedangg terjadi dan kemungkinan yang dapat
terjadi.
2. Untuk memobilisasi sumberdaya yang adekuat.
3. Agar penatalaksanaan lapangan dapat diorganisasi secara benar.
 Tenaga Pelaksana
Semua tenaga penolong pertama yang telah diberi pelatihan penilaian awal dapat
melakukan prosedur penilaian awal pada bencana massal, seperti :
1. KSR / PMR
2. Polisi
3. Firefighter
4. Hansip
5. Satpam
6. Awak pesawat / Kendaraan umum
7. Sukarelawan
 Tindakan Keselamatan
- Diterapkan untuk memberi perlindungan kepada korban, tim penolong dam
masyarakat yang terekspos dari segala resiko yanng mungkin terjai seperti :
perluasan bencana, kemacetan lalu lintas, material berbahaya, dll).
- Aksi penceghan dilakukan dengan menetapkan area larangan.
- Tenaga pelaksana dilakukan oleh Donas Pemadam Kebakaran dengn bantuan dari
unit khusus terkait.
 Penatalaksanaan Korban Bencana Massal
1. Pencarian dan penyelamatan (SAR)
2. Perawatan di lapangan
a. Triase
b. Pertolongan pertama
c. Pos medis lanjutan

2.7. Sistem Informasi Akibat Bencana

 STRATEGI PENGAWALAN SISTEM


Strategi backup sistem adalah sbb :

1. Buat daftar aplikasi yang paling vital, identifikasi kompenen sistem yang paling
berisiko.
2. Buat daftar user yang paling menghadapi risiko, ragam user, banyaknya user, perilaku
user, input data dan format, output dan format, perangkat keras pemroses data,
perangkat pendukung dan dokumentasi.
3. Ketahui konfigurasi minimum dari perangkat keras, ketahui info minimum yang harus
terjaga untuk menjamin operasi/kegiatan sehari hari dapat berjalan.
4. Periksa tingkat handal CPU/Kapasitas simpan, sistem terminal, UPS dan perangkat
khusus lain.
5. Buat strategi back up mainframe dan back up net work.

 STRATEGI MANAJEMEN BENCANA INFORMASI


Strategi manajemen bencana informasi adalah sbb :

1. Membangun prosedur reaksi terhadap bencana, mulai dari kewaspadaan membaca


signal-gejala dini bahaya sampai prosedur evakuasi.
2. Membangun prosedur penyampaian berita bencana kepada para pengambil keputusan,
pilihan sarana berdasar sasaran berita (penerima berita bencana),maksud berita (agar
penerima melakukan sesuatu) dan bentuk berita.
3. Prosedur pemberitaan publik tentang bencana, ukuran bencana, dampak bencana,
rencana evakuasi dan penanggulangan bencana.
4. Prosedur pemulihan kerusakan akibat bencana.
5. Prosedur pemulihan jaringan.
6. Prosedur pemulihan sarana para pemakai.
7. Prosedur pembuangan sarana rusak.
8. Prosedur relokasi.

 PEMBANGUNAN TIM-TIM KHUSUS PENANGANAN BENCANA INFORMASI

1. Tim aktivitas gawat darurat, yang dilatih terus menerus untuk tugas evakuasi manusia
dan peralatan, membaca tanda-tanda bahaya dan segera mengevakuasi diri dari bahaya
sambil melaporkan bahaya, menyalakan sarana pencegah bahaya seperti water sprinkler,
alaram dll.
2. Tim penilai kerusakan bertugas pada saat proses evakuasi dilaksanakan, menilai besar
kerusakan fisik akibat bencana, menaksir biaya pemulihan fisik. Tim terdiri dari pakar
teknologi informasi.
3. Tim manajemen gawat darurat, bertugas mengkoordinasi berbagai tim dalam DRP agar
mampu mengambil keputusan bersama secara terintegrasi dan kohesive,bertugas untuk
mengatur pendanaan/pembiayaan pemulihan pasca bencana.Tim ini mengambil
keputusan yang bersifat stratejik, yang menjadi landasan bagi tim-tim lain.
4. Tim penyimpan data back up bertugas mengirim data back up kembali kedaerah pasca
bencana,sesuai kemampuan wilayah bencana menerima data pengganti data hilang
karena bencana.
5. Tim perangkat lunak bertugas memasang perangkat lunak pengganti yang hilang atau
rusak, mereparasi dan menyambung perangkat lunak yang masih dapat bekerja,
melakukan test/uji coba perangkat lunak yang dipasang, disambung, di integrasi atau
diganti edisi yang lebih mutahir.
6. Tim aplikasi bekerjasama dengan Tim Perangkat lunak, berjalan berkeliling pada
wilayah kena bencana,melakukan uji coba perangkat lunak,memantau kinerja para
pengguna perangkat lunak, menilai sistem security dan kualitas database.
7. Tim operasi gawat darurat terdiri dari operator EDP untuk uji coba pasca pemasangan
perangkat lunak.
8. Tim Pemulihan Jaringan, bertanggungjawab mengatur kembali rute data, komunikasi
dan lalulintas data, dan membangun host.
9. Tim komunikasi berjalan berkeliling pada wilayah pemulihan dan memasang perangkat
keras komunikasi, gerbang dan lain-lain.
10. Tim transportasi mengankut karyawan, tim-tim lain dan peralatan kerja.
11. Tim Pengguna Perangkat Keras, memasang semua perlatan yang dibutuhkan user seperti
terminal, printer, scanner dan lain-lain.
12. Tim Persiapan Data dan Catatan memutakhirkan database aplikasian, mengawasi
operator kontrakan, mengalirkan data input ke key in operator.
13. Pendukung adminsitratif, sebagai pusat berita dan penyampaian pesan antar Tim,
akuntansi GL proyek ini, serta administrasi upah dan gaji.
14. Tim logistik untuk komputer, penyedia kertas komputer, lempeng disk, juga bertugas
untuk hubungan dengan pemasok.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Perencanaan penanggulangan bencana gempa bumi meliputi
1. Sebelum terjadi gempa
2. Saat terjadi gempa
3. Setelah terjadi gempa
4. Penyelamatan dan pemulihan pasca gempa
2. Manajemen korban massal meliputi
1. Penatalaksanaan Kesiapsiagaan di Lapangan
2. Penilaian awal
3. Tenaga pelaksana
4. Tindakan keselamatan
3. Sistem informasi akibat bencana meliputi
1. Strategi pengawalan sistem
2. Strategi manajemen bencana informasi
3. Pembangunan tim-tim khusus penanganan bencana informasi

B. SARAN
Setelah membaca makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan bagi
pembaca khususnya tentang penanganan bencana gempa bumi.
DAFTAR PUSTAKA

 Pan American Health Organization. 2006. Bencana Alam, Perlindungan Kesehatan


Masyarakat. Terjemahan oleh Munaya Fauziah. Jakarta: EGC.
 Rencana Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana 2006-2009.
http://www.bappenas.go.id/node/107/826/rencana-aksi-nasional pengurangan-risiko-
bencana-2006-2009/. Diakses Tanggal 15 April 2011.
 Rencana Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana 2010-2014.

Anda mungkin juga menyukai