Segala puji bagi Alloh yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang " SURGERY
SAFETY CHECKLIST SEBAGAI SISTEM INFORMASI DALAM UPAYA
KESELAMATAN PASIEN DI KAMAR BEDAH”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan
saran dari pembaca yang membangun. Terima Kasih.
Penyusun
1
ABSTRAK
Memberikan asuhan keperawatan adalah upaya kompleks perawat yang sangat
tergantung pada system informasi dan komunikasi. Informasi yang terarah memungkinkan tim
kesehatan yang berbeda profesi dijadikan satu visi dalam melakukan pekerjaan. Seperti halnya
sumber daya manusia, material dan finansial, maka informasi juga merupakan suatu sumber daya
yang harus dikelola efektif oleh pimpinan rumah sakit. Kegagalan dalam berkomunikasi
merupakan salah satu akar masalah yang sering menyebabkan insiden keselamatan pasien/patient
safety.
Upaya peningkatan keselamatan pasien di kamar bedah menggunakan selembar formulir
surgery safety checklist sebagai alat komunikasi atau sistem informasi yang merupakan program
WHO yang diharapkan dapat mencegah kesalahan prosedur operasi, kesalahan pasien operasi
ataupun kesalahan area yang dilakukan operasi.
Hasil penelitian yang sudah dilakukan terkait penggunaan surgery safety checklist
membuktikan pentingnya system informasi dan tindakan yang dilakukan oleh perawat, dan tim
bedah lainnya dalam upaya pencegahan terhadap kejadian yang tidak diharapkan yang
berdampak terhadap keselamatan pasien.
Kata kunci : Keselamatan pasien, surgery safety checklist, system informasi, komunikasi.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ………………………………………………………………………. 4
1.2 Batasan masalah ……………………………………………………………………... 4
1.3 Rumusan masalah……………………………………………………………………. 5
1.4 Tujuan………………………………………………………………………………... 5
1.5 Manfaat………………………………………………………………………………. 5
1.6 Metode penyusunan………………………………………………………………….. 5
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu tentang system informasi terkait keselamatan pasien telah memberikan
perubahan yang besar dalam undang-undang kesehatan dalam upaya perlindungan terhadap
pasien. Pemerintah mewajibkan program keselamatan pasien sebagai salah satu syarat yang
harus diterapkan di semua rumah sakit dan akan di evaluasi melalui akreditasi oleh komisi
akreditasi rumah sakit. Pasien Safety adalah suatu sistem dimana Rumah Sakit membuat asuhan
pasien menjadi lebih aman.
Upaya upaya peningkatan pasien di kamar bedah menggunakan selembar formulir surgery safety
checklist sebagai alat komunikasi atau system informasi yang merupakan program WHO yang
diharapkan dapat mencegah kesalahan prosedur operasi, kesalahan pasien operasi ataupun
kesalahan kesalahan area yang dilakukan operasi.
Ada 3 tahapan untuk pencegahan cedera pada pasien yang akan menjalankan operasi yaitu tahap
Sign In, Time Out, Sign Out.
4
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian patient safety ?
2. Apa tujuan patient safety ?
3. Bagaimana kesalahan medis yang mungkin terjadi di kamar bedah ?
4. Apakah beberapa potensi kesalahan yang terjadi dikamar bedah ?
5. Bagaimana cara memastikan prosedur operasi yang benaar ?
6. Apa komponen-komponen dalam surgical safety checklist ?
7. Apa tujuan dari surgical safety checklist ?
8. Bagaimana kriteria safety sugery ?
9. Bagaimana instrument data dan sistem monitoring yang di implementasikan di ruang
bedah ?
1.4 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian patient safety
2. Menjelaskan patient safety
3. Menjelaskan kesalahan medis yang mungkin terjadi di kamar bedah
4. Menjelaskan beberapa potensi kesalahan yang terjadi dikamar bedah
5. Menjelaskan cara memastikan prosedur operasi yang benaar
6. Menjelaskan komponen-komponen dalam surgical safety checklist
7. Menjelaskan tujuan darai surgical safety checklist
8. Menjelaskan kriteria safe sugery
9. Menjelaskan data dan sistem monitoring yang di implementasikan di ruang bedah
1.5 Manfaat
1. mengetahui pengertian patient safety ?
2. mengetahui tujuan patient safety ?
3. mengetahui kesalahan medis yang mungkin terjadi di kamar bedah ?
4. mengetahui beberapa potensi kesalahan yang terjadi dikamar bedah ?
5. menegetahui cara memastikan prosedur operasi yang benaar ?
6. mengetahui komponen-komponen dalam surgical safety checklist ?
7. mengetahui tujuan darai surgical safety checklist ?
8. mengetahui kriteria safe sugery ?
9. mengetahui data dan sistem monitoring yang di implementasikan di ruang bedah ?
1.6 Metode Penyusunan
Metode yang digunakan daalam penyusunan makalah ini adalah studi pustaka dan
literatur.
5
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
6
BAB 3
PEMBAHASAN
1. Keberuntungan
Contoh : pasien terima suatu obat kontraindikasi tetapi tidak timbul reaksi obat.
2. Pencegahan
Contoh : suatu obat dengan overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain
mengetahui dan membatalkannya sebelum obat diberikan.
7
3. Peringanan
Contoh : suatu obat dengan overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini dan
diberikan obat penawarnya.
8
b. Time Out
1) Verifikasi dilaksanakan ketika pasien sudah siap di atas meja operasi, sudah dalam
keadaan terbius, dimana team anasthesi dalam keadaan siaga dan team bedah telah
dalam posisi sterile.
2) Scrub nurse yg memberikan kode untuk dilakukan time out. Sirkulator membacakan
dan melakukan dokumentasi.
3) Team bedah kembali mengkonfirmasi tentang pasien, lokasi insisi pada tubuh
pasien, prosedur yang akan dijalankan dan kemungkinan kesulitan teknik
pembedahan yang dihadapi selama proses berlangsungnya operasi
4) Di sisi lain perawat bedah diwajibkan untuk menyatakan kesiapan alat / instrumen,
keadaan sterilitas alat dan termasuk perhitungan jumlah kasa.
5) Pada kesempatan ini diungkapkan juga mengenai obat antibiotika profilaksis yang
telah diberikan beserta hasil pemeriksaan penunjang seperti x-ray dan lain-lain yang
sewaktu waktu mungkin diperlukan operator ketika menjalankan operasinya
6) Kemungkinan resiko pembiusan selama berlangsungnya operasi menjadi kewajiban
team anasthesi untuk menyampaikannya
c. Sign Out
1) Scrub nurse yang akan memberikan kode untuk dilakukan sign out.
2) Dilakukan sebelum penutupan rongga tubuh pasien yang dioperasi.
3) Hitungan jumlah instrumen, jarum dan kasa secara benar, disaksikan oleh perawat
sirkulator dan didokumentasikan.
4) Pemberian label sesuai identitas pasien pada jaringan yang telah diangkat dari tubuh
pasien.
5) Peran perawat sirkulator
6) Dokter bedah sebagai operator beserta dokter anasthesi menyampaikan hal-hal yang
perlu diperhatikan pada masa pemulihan pasien dan perawatan pasca operasi
selanjutnya
9
3.8 Kriteria Safe Surgery
a. Benar pasien / benar lokasi insisi
b. Cegah bahaya obat – obat anestetik
c. Siap bila terjadi kegawatan jalan nafas
d. Siap bila terjadi kehilangan darah yang banyak
e. Cegah terjadinya alergi
f. Minimalkan Infeksi luka operasi
g. Cegah terjadinya tertinggal urveillan/ kassa
h. Pelabelan urveill yang akurat
i. Berkomunikasi efektif mengenai hal-hal yang kritikal
j. Mengadakan urveillance tentang kapasitas/ volume/ hasil
3.9 Instrumen Data dan Sistem Monitoring yang Diimplementasikan di Ruang Bedah
a. Gelang Identitas Pasien
b.Stiker Identitas Pasien
c. Pertemuan Pra Bedah ( Briefing )
d.Formulir Kelengkapan Data Pra Bedah
e. Formulir Serah Terima Pasien Dari Kamar Operasi
f. Checklist Keselamatan Bedah ( Surgical Safety Checklist )
g.Papan Informasi ( Imaging Data )
h.Formulir Perjalanan Klinis ( Clinical Pathway )
i. Formulir Catatan Keperawatan Perioperatif
10
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Patient safety adalah pencegahan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan bahaya
pada pasien..tujuan patient safety terciptanya budaya keselamatan pasien di RS meningkatnya
akuntabilitas RS terhadap pasien dan masyaraka menurunnya KTD di RS terlaksananya
program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
11