82556022toko Roti Dan Oleh Oleh Kaliwiro-Makalah-Abortus
82556022toko Roti Dan Oleh Oleh Kaliwiro-Makalah-Abortus
BAB 2
KONSEP TINJAUAN PUSTAKA
Abortus incompletus. (keguguran tidak lengkap). Sebagian - Perdarahan per vaginam berlangsung terus walaupun jaringan telah keluar.
dari buah kehamilan telah dilahirkan - Nyeri perut bawah mirip kejang.
tetapi sebgaian (biasanya jaringan - Dilatasi serviks akibat masih adanya hasil konsepsi di dalam uterus yang dianggap
palsneta) masih etrtinggal di rahim. sebagai corpus allienum.
- Keluarnya hasil konsepsi (seperti potongan kulit dan hati).
Abortus completus. (keguguran lengkap). Seluruh buah - Kontraksi rahim dan perdarahan mereda setelah hasil konsepsi keluar.
kehamilan telah dilahirkan lengkap. - Serviks menutup.
- Rahim lebih kecil dari periode yang ditunjukkan amenorea.
- Gejala kehamilan tidak ada.
- Uji kehamilan negatif.
Missed abortion. (keguguran tertunda). Missed abortion - Rahim tidak emmbesar, malahan mengecil karena absorpsi air ketuban dan
ialah keadaan dimana janin telah mati macerasi janin.
sebelum minggu ke 22 tetapi tertahan di - Buah dada mengecil kembali.
dalam rahim selama 2 bulan atau lebih - Gejala kehamilan tidak ada, hanya amenorea terus berlangsung.
setelah janin mati.
Abortus febrilis. Abortus incompletus atau abortus - Demam kadang kadang menggigil.
incipiens yang disertai infeksi. - Lochea berbau busuk.
Etiologi:
- Faktor kelainan telur.
- Faktor penyakit pada ibu
- Faktor suami
- Faktor lingkungan
/eksogen
Buah kehamilan pada usia 20 minggu dan berat < 500 gram
Pemeriksaan Penunjang:
- Pada pemeriksaan dalam ditemukan terdapat pembukaan serviks atau pada kasus
abortus imminens sering ditemukan serviks tertutup dan keluhan nyeri hebat pada
pasien.
- Porsio sering teraba melunak pada pemeriksaan dalam, terdapat jaringan ikut keluar
pada pemeriksaan.
- Pemeriksaan kadar hemoglobin cenderung menurun akibat perdarahan.
- Pemeriksaan kadar HCG dalam urine untuk memastikan kehamilan masih
berlangsung.
- Pemeriksaan auskultasi dengan funduskop dan doppler untuk memastikan kondisi
janin.
- Pemeriksaan USG untuk memastikan kondisi janin.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri b/d adanya kontraksi uterus, skunder terhadap pelepasan separasi plasenta.
Resiko deficit volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui rute normal dan
atau abnormal (perdarahan).
Kelemahan b/d penurunan produksi energi metabolic, peningkatan kebutuhan
energi (status hipermetabolik); kebutuhan psikologis/emosional berlebihan;
perubahan kimia tubuh; perdarahan.
Resiko terjadi gawat janin intra uteri (hipoksia) b/d penurunan suplay O 2 dan
nutrisi ke jaringan plasenta skunder terhadap perdarahan akibat pelepasan
separasi plasenta.
Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi (perdarahan); ancaman/perubahan pada
status kesehatan, fungsi peran, pola interaksi; ancaman kematian; perpisahan dari
keluarga (hospitalisasi, pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.
Defisit knowledge / Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit,
prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajanan/mengingat;
kesalahan interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal sumber informasi;
keterbatasan kognitif.
Resiko tinggi terhadap infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan skunder akibat
perdarahan; prosedur invasif.
Resiko deficit volume cairan b/d kehilangan Pasien dapat mendemostrasikan status Pantau: Mengidentifikasi penyimpangan
berlebihan melalui rute normal dan atau cairan; Kekurangan volume cairan tidak - Tanda-tanda vital, evaluais nadi perifer, indikasi kemajuan atau penyimpangan
abnormal (perdarahan). terjadi. pengisian kapiler. dari hasil yang diharapkan.
- Warna urine. Menunjukkan keadekuatan volume
Kriteria evaluasi: tak ada manifestasi - Masukan dan haluaran. sirkulasi.
dehidrasi, resolusi oedema, elektrolit serum - Status umum setiap 8 jam.
dalam batas normal, haluaran urine di atas 30
ml/jam. Beritahu dokter bila: haluaran urine < 30 Temuan-temuan ini mennadakan
ml/jam, haus, takikardia, gelisah, TD di bawah hipovolemia dan perlunya peningkatan
rentang normal, urine gelap atau encer gelap. cairan. Pada lka bakar luas,
Konsultasi doketr bila manifestasi kelebihan perpindahan cairan dari ruang
cairan terjadi. intravaskular ke ruang interstitial
menimbukan hipovolemi.
Kaji turgor kulit dan kelembaban membrane Indikator tidak langsung dari status
mukosa. Perthanakn kleuhan haus. hidrasi/derajat kekurangan.
Kelemahan b/d penurunan produksi energi Klien dapat mengontrol kelemahan yang Berikan aktifitas alternatif dengan periode Mencegah kelelahan yang berlebihan.
metabolic, peningkatan kebutuhan energi timbul dan dapat memenuhi aktifitas secara istirahat tanpa diganggu. Rencanakan Periode istirahat sering diperlukan
(status hipermetabolik); kebutuhan mandiri. perawatan untuk memungkinkan periode untuk memperbaiki/mengurangi
psikologis/emosional berlebihan; perubahan Kriteria hasil: istirahat. Jadwalkan aktifitas periodic bila pemakaiann neergi. Perencanaan akan
kimia tubuh; perdarahan. - Menunjukkan peningkatan dalam pasien mempunyai energi banyak. Libatkan memungkinkan pasien menjadi ektif
beraktifitas. pasien/orang terdekat dalam jadwal selama waktu dimana tingkat energi
- Kelemahan dan kelelahan berkurang. perencanaan. lebih tinggi, yang dapat memperbaiki
- Kebutuhan ADL terpenuhi secara mandiri perasaan sejahtera dan rasa kontrol.
atau dengan bantuan. Meningkatkan kekuatan stamina dan
- frekuensi jantung/irama dan Td dalam memampukan pasien manjadi lebih
batas normal. aktif tanpa kelelahan berarti.
- kulit hangat, merah muda dan kering
Dorong masukan nutrisi. Masukan/penggunaan nutrisi adekuat
perlu untuk memenuhi kebutuhan
energi untuk aktifitas.
Resiko terjadi gawat janin intra uteri (hipoksia) Gawat janin tidak terjadi, bayi dapat Anjurkan penderita untuk tidur miring ke kiri. Meminimalkan tekanan pada aorta
b/d penurunan suplay O2 dan nutrisi ke dipertahankan sampai umur 37 minggu dan sehingga O2 yang disuplay ke plasenta
jaringan plasenta skunder terhadap atau BBL 2500 gr. dan janin lebih lancar.
perdarahan. Kriteria hasil:
- Gerakan janin aktif. Anjurkan pasien untuk melakukan ANC Deteksi dini terhadap adanya
- DJJ 120-140 x/mnt. secara teratur sesuai dengan masa penyimpangan pada kehamilan.
- Kontraksi uterus /his tidak ada. kehamilan:
- Kehamilan dapat dipertahankan - 1 x/bln pada trimester I
sampai umur 37 minggu dan atau - 2 x/bln pada trimester II
BBL 2500 gr. - 1 x/minggu pada trimester III.
- Perdarahan berhenti atau tidak ada.
- Flek-flek tidak ada. Pantau DJJ, kontraksi uterus/his, gerakan Penurunan DJJ dan gerakan janin
janin. sebagai prediksi adanya asfiksia janin.
Motivasi pasien untuk meningkatkan fase Fase istirahat yang lebih akan
istirahat. membantu meminimalkan pemakaian
energi dan O2 sekaligus dapat
mengistirahatkan bayi sampai cukup
bulan.
Jelaskan pada pasien untuk segera Sebagai kontrol langsung dari pasien
memeriksakan kehamilannya bila terdapat: terhadap kondisi kehamilannya.
- Gerakan janin berkurang/menurun.
- Kontraksi/his terus-menerus.
- Perdarahan
- Nyeri abdomen.
- Perut mengeras dan sangat nyeri.
Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi Pasien dapat mendemonstrasikan hilangnya Kaji derajat ansietas. Menentukan intervensi keperawatan
(perdarahan); ancaman/perubahan pada ansietas. selanjutnya.
status kesehatan, fungsi peran, pola interaksi; Kriteria hasil:
ancaman kematian; perpisahan dari keluarga - Pasien melaporkan hilangnya / Biarkan pasien mengekspresikan perasaan Pengekspresian perasaan membantu
(hospitalisasi, pengobatan), berkurangnya perasaan cemas/khawatir. tentang kondisinya. Pertahankan cara yang pasein mngidentifikasi sumber ansietas
transmisi/penularan perasaan interpersonal. - Pasien tenang. tenang dan efisien. Jelaskan semua tujuan dan penggunaan respon koping.
- Pasien kooperatif dalam pengobatan. tindakan yang ditentukan. Pendekatan tenang oleh pemberi
- Postur tubuh rileks. perawatan menyampaikan
- Ekspresi wajah tenang. kepercayaan dan control. Pengetahuan
- Skala HARS: < 5 apa yang diperkirakan membantu
mengurangi ansietas.
Libatkan orang terdekat sesuai indikasi bila Menjamin system pendukung untuk
keputusan mayor akan dibuat. pasien dan memungkinkan orang
terdekat terlibat degna tepat.
Defisit knowledge / Kurang pengetahuan Pasien dapat memenuhi kebutuhan belajar Tentukan persepsi pasien tentang kondisi Memvalidasi tingkat pemahaman saat
(kebutuhan belajar), mengenai penyakit, secara mandiri, memahami penyakit dan kehamilan sekarang, tanyakan tentang ini, mengidentifkasi kebutuhan belajar
prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d pengobatan yang diberikan. pengalaman pasien sendiri/sebelumnya. dan memberikan dasar pengetahuan
kurang pemajanan/mengingat; kesalahan Kriteria hasil: dimana pasien membuat keputusan
interpretasi informasi, mitos; tidak mengenal - Pasien memahami regimen terapeutik dan berdasarkan informasi.
sumber informasi; keterbatasan kognitif. perawatan yang diberikan.
- Pasien kooperatif terhadap tindakan Berikan informasi yang jelas dan akurat Membantu penilaian diagnos akanker,
pengobatan dan perawatan yang diberikan. dalam cara yang nyata, jawab pertayaan memberikan informasi yang diperlukan
- Pasien taat terhadap program pengobatan dengan jelas. selama waktu menyerapnya.
dan perawatan yang diberikan.
Berikan pedoman antisipasi pada pasien Pasien mempunyai hak untuk tahu dan
tentang protocol pengobatan, hasil yang beraprtisipasi dalam mengambil
diharapkan, kemungkinan janin dapat keputusan tentang perawatan dan
dipertahankan. Bersikap jujur dengan pasien. pengobatan yang diterima. Informasi
akurat dan detail membantu
menghilangkan rasa takut dan
ansietas.
Identifikasi dan ketahui persepsi pasien thd Cemas berkelanjutan dapat terjadi
ancaman/situasi. Dorong mengekspresikan dalam berbagai derajat selama
dan jangan menolak perasaan marah, takut beberapa waktu dan dapat
dll. dimanifestasikan oleh gejala depresi.
Orientasikan klien/keluarga thd prosedur rutin Perkiraan dan informasi dapat
dan aktifitas. Tingkatkan partisipasi bila menurunkan kecemasan pasien.
mungkin.
Resiko tinggi terhadap infeksi b/d Pasien mendemonstrasikan tidak adanya Tingkatkan prosedur mencuci tangan yang Membantu potensial sumber
ketidakadekuatan pertahanan skunder akibat tanda dan gejala infeksi yang terjadi. baik Tekankan higienen personal. infeksi/pertumbuhan skunder.
perdarahan; prosedur invasif. Kriteria hasil:
- Tanda dan gejala infeksi tidak ada Pantau suhu. Peningkatan suhu terjadi karena
(rubor, dolor, color, penurunan berbagai factor, mis. infeksi. Identifikasi
fungsiolesa, painless) dini proses infeksi memungkinkan
- Vital sign dalam batas normal. terapi yang tepat untuk dimulai dengan
- Perdarahan berkurang/berhenti. segera.
- Kondisi janin dalam rahim baik
(gerakan janin, djj, kontraksi Kaji semua system, mis. Kulit, pernafasan, Pengenalan dini dan intervensi segera
berkurang). genitourinaria, terhadap tanda/gejala infeksi dapat mencegah progresi pada
secara kontinyu. situasi/sepsis yang lebih serius.
1. Barbara C. Long (1996), Perawatan Medikal Bedah: Suatu Pendekatan Proses Keperawatan, The
C.V Mosby Company St. Louis, USA.
2. Barbara Engram (1998), Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Jilid II Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
3. Donna D. Ignatavicius (1991), Medical Surgical Nursing: A Nursing Process Approach, WB.
Sauders Company, Philadelphia.
4. Guyton & Hall (1997), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9, Penerbit Buku Kedoketran EGC,
Jakarta
5. Marylin E. Doenges (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3, Penerbit Buku Kedoketran EGC, Jakarta.
6. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad (1994), Obstetri Patologi, Bagian Obstetri dan
Ginekologi FK Unpad, Bandung.
7. Hacker Moore (1999), Esensial Obstetri dan Ginekologi Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
8. Hanifa Wikyasastro (1997), Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo,
Jakarta.
9. Marylin E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler (2000), Rencana Asuhan
Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
10. Hanifa Wikyasastro (1997), Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo,
Jakarta.
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PADA NY. P DENGAN ABORTUS IMMINENS
DI RUANG POLIKLINIK KANDUNGAN RSUD DR. SOETOMO SBY
TANGGAL 22 APRIL 2002
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama : Ny. M Nama : Tn. S
Umur : 23 tahun Umur : 27 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : -- Pekerjaan : Swasta ( Rp.700.000,-)
Alamat : Banjar Sugihan 7 Sby. Alamat : Banjar Sugihan 7 Sby.
Status perkawinan : Kawin Status perkawinan : Kawin
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat obstetri:
a. Riwayat menstruasi:
1) Menarche umur 12 tahun
2) Banyak darah menstruasi sedang
3) Siklus teratur
4) Lama menstruasi: 5 -7 hari.
5) HPHT: 27 Desember 2001
6) Keluhan selama menstruasi tidak ada.
b. Riwayat perkawinan: Ibu menikah 6 bulan yang lalu dan ini adalah pernikahan
yang pertama.
c. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu:
Ibu pada saat ini hamil pertama dan tidak ada riwayat abortus/keguguran
sebelumnya.
d. Genogram:
Hamil ini
Keterangan:
= laki-laki = hipertensi = meninggal
3. Riwayat kesehatan:
a. Penyakit yang pernah dialami ibu: tidak ada, ibu tidak pernah menderita penyakit
infeksi seperti typhus, pneumonia, penyakit pada kandungan.
b. Pengobatan yang didapat: tidak ada.
c. Riwayat penyakit keluarga: Hipertensi (ibu Ny.P).
4. Riwayat lingkungan:
a. Kebersihan: menurut ibu kebersihan rumah dan lingkungannya cukup bersih.
b. Bahaya: bahaya dalam rumah dan sekitar rumah seperti pabrik dekat rumah tidak
ada, lantai licin tidak ada. Ibu mengatakan tidak pernah mendapat kecelakaan
atau trauma selama masa kehamilan ini.
5. Aspek psikososial:
a. Persepsi ibu tentang keluhan/penyakit: Ibu merasa akan mengalami keguguran.
b. Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari?
Tidak karena ibu memang harus beristirahat.
c. Ibu berharap kehamilannya dapat diperthanakan karena ibu sangat ingin punya
anak. Ibu mengatakan sangat khawatir dengan keselamatan bayinya dan
bertanya bagaimana caranya supaya bayinya dapat dipertahankan.
d. Orang terpenting bagi ibu adalah keluarga.
e. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini adalah sangat mendukung.
f. Kesiapan mental untuk menjadi ibu: siap.
b. Pola eleminasi:
1) BAK:
- Frekuensi: 5 kali sehari.
- Warna: kuning jernih.
- Keluhan saat BAK: tidak ada.
2) BAB:
- Frekuensi: 1 kali sehari.
- Warna: kuning khas feses.
- Bau: khas feses.
- Konsistensi: padat.
- Keluhan: tidak ada.
7. Pemeriksaan fisik:
a. Umum:
- Keadaan umum: baik.
- Kesadaran: CM, E4V5M6
- Tekanan darah: 110/70 mmHg.
- Respirasi: 20 x/mnt.
- Nadi: 88 x/mnt
- Suhu: 36,20C.
- Berat badan: 48 kg.
- Tinggi badan: 153 cm.
b. Khusus:
1) Kepala:
- Bentuk: normal.
- Tidak ada lesi.
- Rambut : warna hitam,lurus.
- Keluhan: tidak ada.
2) Mata:
- Kelopak mata: simetris, oedem palpebra tidak ada.
- Gerakan mata: normal.
- Konjungtiva: merah muda.
- Sklera: putih, anikterik
- Pupil: normal, isokor.
- Akomodasi: baik (tidak memakai kacamata).
3) Hidung:
- Reaksi alergi: tidak ada.
- Sinus: normal.
- Tidak ada nyeri tekan
- Tidak ada polip.
4) Mulut dan tenggorokan:
- Gigi geligi: lengkap, 32 buah,tidak ada caries.
- Mukosa bibir lembab.
- Kesulitan menelan: tidak ada.
5) Dada dan axilla:
- Mamae: membesar
- Areolla mamae: hiperpigmentasi.
- Papila mamae: menonjol.
- Colostrum: belum keluar.
6) Pernafasan:
- jalan nafas: bebas.
- Suara nafas: bersih, tidak ada suara nafas tambahan.
- Menggunakan otot-otot bantu pernafasan: tidak.
7) Sirkulasi jantung:
- Kecepatan denyut apikal: 88 x/mnt.
- Irama: reguler.
- Kelainan bunyi jantung: tidak ada.
- Sakit dada: tidak ada.
8) Abdomen:
- Mengecil: tidak
- Linea dan striae: ada, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan.
- Luka bekas operasi: tidak ada.
- Kontraksi: tidak ada.
- TFU: 1 jari bawah pusat, djj: (-)
9) Genitourinary:
- Perineum: intak.
- Vesika urinaria: kosong.
10) Ekstremitas:
- Turgor kulit: baik.
- Warn akulit: sawo matang.
- Kontraktur pada persendian ekstremitas: tidak ada.
- Kesulitan dalam pergerakan: tidak ada.
D. DATA PENUNJANG
1. laboratorium: tanggal 5 januari 2012
WBC : 6,6
Lympho :2 (4,5-11)
Mid : 4,2 (1,0-3,6)
Gran : 30 (0,1-0,9)
Lymph % : 5,9 (2,2-6,8)
Gran % : 6,4 (2,0-4,5)
Hemoglobin : 11,7 (12-16)
2. USG tanggal 4 Januari 2012
Hasil pemeriksaan: masih ada sisa hasil kehamilan di dalam uterus
Diagnosa Medis : Abortus Incomplitus
3. Rontgen: --
4. Pemeriksaan dalam (vaginal toucher):
a. Vulva: fleks ada sedikit, fluxus tidak ada.
b. Vagina: fleks ada sedikit, fluxus tidak ada.
c. Porsio: lunak, nyeri goyang (-), Pembukaan 1 Cm
d. Cavum uteri: TFU l.k 8 10 Cm
e. Adnexa parametrium ka: soepel, mass (-), nyeri (-).
f. Adnexa parametrium ki: soepel, mass (-), nyeri (-).
g. Cavum douglas: tidak menonjol.
5. Terapi yang didapat:
- Ringer Laktat : 30 tts/mnt
- Syntosinon : 1 ampul / hari (drip)
E. DATA TAMBAHAN:
1. Ibu sangat menginginkan anak dan berharap kandungannya bisa diselamatkan.
2. Ibu menyakan apakah kondisi janinnya baik.
3. Saat dilakukan pemeriksaan, ibu tampak gelisah, ekspresi wajah tegang dan postur
tubuh kaku dan tegang.
ANALISA DATA
Data Etiologi Patofisiologi Masalah
S: Ibu mengatakan keluar Penurunan suplay Implantasi plasenta di Resiko terjadi
darah dari kemaluan O2 dan nutrisi ke endometrium lepas. gawat janin intra
sejak tadi pagi, perut jaringan plasenta uteri (hipoksia).
bagian bawah dirasakan skunder terhadap
nyeri, Ibu mengatakan terlepasnya Suplay O2 dan nutrisi ke
tidak nyeri waktu separasi plasenta. jaringan plasenta terputus
dilakukan periksa dalam.
O: Ibu hamil 18-20 minggu,
TFU 2 jbpst, djj: 12-12- Janin kekurangan O2 dan
12, kontraksi tidak ada, nutrisi
gerakan janin aktif, fleks
(+), fluxus (-). VT:
ditemukan porsio Gawat janin (Hipoksia)
tertutup, TD: 120/80
mmHg, N: 88 x/mnt, RR:
16 x/mnt. Kematian janin intra
uteri/abortus
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko terjadi gawat janin intra uteri (hipoksia) b/d penurunan suplay O 2 dan nutrisi ke
jaringan plasenta skunder terhadap terlepasnya separasi plasenta.
Data penunjang:
S: Ibu mengatakan keluar darah dari kemaluan sejak tadi pagi, perut bagian bawah
dirasakan nyeri, Ibu mengatakan tidak nyeri waktu dilakukan periksa dalam.
O: Ibu hamil 18-20 minggu, TFU 2 jbpst, djj: 12-12-12, kontraksi tidak ada, gerakan janin
aktif, fleks (+), fluxus (-). VT: ditemukan porsio tertutup, nyeri tidak ada, TD: 120/80
mmHg, N: 88 x/mnt, RR: 16 x/mnt.
2. Ansietas b/d krisis situasi (perdarahan dan ancaman terhadap keselamatan bayi yang
dikandungnya).
Data penunjang:
S: Ibu mengatakan sangat khawatir denagn perdarahan yang dialami, ibu bertanya-tanya
mengenai keselamatan bayi yang dikandungnya. Ibu mengatakan sangat ingin punya
bayi dan ini adalah kehamilan yang pertama.
O: Ibu tampak gelisah, saat dilakukan pemeriksaan ibu banyak bertanya kepada petugas.
Ekspresi wajah ibu tampak tegang, postur tubuh saat dilakukan pemeriksaan kaku
dan tegang.
3. Defisit knowledge (kebutuhan belajar) mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan
pengobatan b/d kurang informasi.
Data penunjang:
S: Ibu banyak bertanya tentang kemungkinan bayi dapat diselamatkan. Ibu juga bertanya
tentang pantangan yang harus dilakukan supaya bayinya selamat. Ibu berkali-kali
mengatakan sangat ingin punya bayi.
O: Ibu banyak bertanya kepada petugas dan mahasiswa. Pendidikan ibu SMA, ibu tidak
bekerja. Ibu baru menikah 6 bulan, ini adalah kehamilan pertama dan usia ibu 23
tahun.
Tgl 22 April 2002 Ansietas b/d krisis situasi S: Ibu mengatakan agak tenag denag
(perdarahan dan ancaman terhadap penjelasan yang diberikan bahwa
Pukul 14.00 WIB
keselamatan bayi yang janinnya masiih dapat dipertahankan.
dikandungnya).
O: Wajah ibu tampak tenang, postur tubuh
Data penunjang: rileks, ibu banyak tersenyum, ibu
S: Ibu mengatakan sangat khawatir kooperatif dalam diskusi yang dilakukan.
denagn perdarahan yang
dialami, ibu bertanya-tanya A: Masalah teratasi.
mengenai keselamatan bayi
yang dikandungnya. Ibu P: Pertahankan kondisi psikologis ibu
mengatakan sangat ingin punya dengan memberikan pesanan sebelum
bayi dan ini adalah kehamilan ibu pulang yaitu:
yang pertama. - Ibu agar tetap tenag dan tidak gelisah
O: Ibu tampak gelisah, saat dengan kondisinya.
dilakukan pemeriksaan ibu - Ibu banyak istirahat.
banyak bertanya kepada - Ibu banyak berdoa.
petugas. Ekspresi wajah ibu
tampak tegang, postur tubuh
saat dilakukan pemeriksaan
kaku dan tegang.
Tgl 22 April 2002 Defisit knowledge (kebutuhan S: Ibu dan suami mengatakan lebih dapat
belajar) mengenai penyakit, mengerti dengan penjelasan yang
Pukul 14.00 WIB
prognosis dan kebutuhan diberikan mengenai kondisi penaykit dan
pengobatan b/d kurang informasi. rencana pengobatan yang akan
dilakukan.
Data penunjang:
S: Ibu banyak bertanya tentang O: Ibu dan suami tampak puas denagn
kemungkinan bayi dapat penjelasan yang diberikan dan saat
diselamatkan. Ibu juga bertanya ditanyakan kembali ibu dapat
tentang pantangan yang harus menyebutkan pantangan yang harus
dilakukan supaya bayinya dilakukan di rumah.
selamat. Ibu berkali-kali
mengatakan sangat ingin punya A: Masalah teratasi.
bayi.
O: Ibu banyak bertanya kepada P: --
petugas dan mahasiswa.
Pendidikan ibu SMA, ibu tidak
bekerja. Ibu baru menikah 6
bulan, ini adalah kehamilan
pertama dan usia ibu 23 tahun.
BAB 4
PEMBAHASAN
Setelah mempelajari konsep teori asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan
sistem reproduksi yaitu kehamilan dengan abortus, maka berdasarkan pengamatan dan
asuhan yang telah diberikan, ada beberapa hal yang perlu menjadi pembahasan yaitu:
A. PENGKAJIAN
Prinsip yang harus diperhatikan dalam melakukan pengkajian pada ibu hamil
dengan abortus adalah melakukan pengkajian secara lengkap dan sistematis sehingga
dalam merumuskan data fokus yang menjadi permasalahan pasien dapat lebih mudah.
Namun hal tersebut agak sulit dilakukan mengingat mobilitas pasien yang datang
berkunjung ke poliklinik sangat tinggi sehingga untuk mendapatkan data yang lengkap
dan sistematis pun sulit untuk didapatkan. Sementara pasien datang berkunjung sudah
siang (pukul 12.30 WIB) sehingga data pun terkumpul seadanya sesuai dengan data
fokus yang cenderung timbul pada ibu hamil pertama dengan kasus abortus.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan teori asuhan keperawatan mengenai ibu dengan abortus, dalam
merumuskan diagnosa keperawatan ada beberapa kendala yang kami hadapi, yaitu tidak
adanya literatur mengenai asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan abortus sehingga
perumusan diagnosa keperawatan diadopsi dari beberapa literatur yang ada yang
disesuaikan dengan permasalahan yang mungkin timbul.
Sementara dari 7 diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada ibu hamil
dengan abortus, hanya 3 diagnosa keperawatan yang diangkat dengan alasan:
1) Pengkajian yang dilakukan hanya sesaat pada saat pasien datang dan pengkajian
dilakukan dengan lebih memfokuskan pada permasalahan yang ditemukan oleh
mahasiswa yang dihadapi oleh ibu pada saat datang berkunjung.
2) Beberapa diagnosa keperawatan seperti nyeri, resiko defisit volume cairan,
kelemahan dan resiko terjadi infeksi tidak diangkat karena data yang menunjang
terhadap timbulnya diagnosa tersebut tidak ditemukan.
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi yang dilakukan hanya evaluasi tindakan pada saat itu juga mengingat
sifat kunjungan pasien adalah rawat jalan sehingga monitoring selanjutnya tidak dapat
dilakukan. Sehingga untuk evaluasi kunjungan berikutnya diserahkan kepada petugas
poliklinik.
BAB 5
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ada beberapa kesimpulan yang penulis temukan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan pada ibu hamil dengan kasus abortus yaitu:
1) Pemantauan secara teratur pada ibu hamil pertama (primigravidarum) terutama pada
trimester I kehamilan sangatlah penting. Mengingat ibu primigravida cenderung
mengalami gangguan dalam proses kehamilannya seperti misalnya abortus dalam
kehamilan yang akan sangat berpengaruh terhadap psikologis ibu yang tentunya
sangat berharap keselamatan bayinya dapat dipertahankan.
2) Asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan abortus hendaknya dilakukan secara
komprehensif meliputi seluruh aspek bio psiko sosial dan spiritual karena
kenyamanan psikologis ibu sangat berpengaruh terhadap kondisi janin yang
dikandungnya.
B. SARAN
Ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan dalam upaya meningkatkan
asuhan keperawatan pada ibu hamil dnegan abortus yaitu:
1) Kepada mahasiswa PSIK yang sedang melaksanakna tahap profesi agar lebih aktif
dalam menerapkan asuhan keperawatan sesuai dengan konsep teori dan lebih
memperhatikan kondisi pasien sehingga pelaksanaan praktek keperawatan dapat
berjalan sesuai dengan target yang ingin dicapai.
2) Kepada pembimbing ruangan dan pembimbing akademik mohon agar lebih
meningkatkan bimbingan langsung kepada pasien (bed side teaching) sehingga
mahasiswa mendapatkan model asuhan keperawatan yang tepat sesuai dengan
konsep teori dan kebijakan tertentu yang berlaku di ruangan.
LAPORAN KASUS KEPERAWATAN MATERNITAS
Disusun Oleh:
Launnu
Ni Wayan Dewi Tarini
Anita joeliantina
Sr. Arnoldin E. S. Sp. S
Halaman
Judul......................................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................... ii
Bab 1 Pendahuluan.................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan....................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan.................................................................................. 2
1.4 Sistematikan Penulisan.......................................................................... 3
Bab 2 Konsep Tinjauan Pustaka.............................................................................. 4
Konsep Abortus............................................................................................ 4
2.1 Definisi Abortus....................................................................................... 4
2.2 Jenis Abortus, Macam, Definisi, Tanda dan Gejala................................. 4
2.3 Etiologi Abortus....................................................................................... 7
2.4 Patofisiologi Abortus...............................................................................8
2.5 Penatalaksanaan Abortus...................................................................... 8
2.6 Penyulit Abortus..................................................................................... 9
Konsep Asuhan Keperawatan Ibu Dengan Abortus..................................... 9
1. Pengkajian Data Fokus ........................................................................... 9
2. Diagnosa Keperawatan............................................................................ 10
3. Rencana Intervensi dan Rasional............................................................ 11
Bab 3 Asuhan keperawatan Ibu Dengan Abortus.................................................... 17
Pengkajian.................................................................................................... 17
Diagnosa Keperawatan................................................................................. 21
Rencana Intervensi, Rasional dan Implementasi......................................... 23
Evaluasi Keperawatan.................................................................................. 28
Bab 4 Pembahasan.................................................................................................. 29
Bab 5 Penutup......................................................................................................... 31
Daftar Pustaka......................................................................................................... iii
DAFTAR PUSTAKA
11. Barbara C. Long (1996), Perawatan Medikal Bedah: Suatu Pendekatan Proses Keperawatan, The
C.V Mosby Company St. Louis, USA.
12. Barbara Engram (1998), Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Jilid II Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
13. Donna D. Ignatavicius (1991), Medical Surgical Nursing: A Nursing Process Approach, WB.
Sauders Company, Philadelphia.
14. Guyton & Hall (1997), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9, Penerbit Buku Kedoketran EGC,
Jakarta
15. Marylin E. Doenges (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3, Penerbit Buku Kedoketran EGC, Jakarta.
16. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad (1994), Obstetri Patologi, Bagian Obstetri dan
Ginekologi FK Unpad, Bandung.
17. Hacker Moore (1999), Esensial Obstetri dan Ginekologi Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
18. Hanifa Wikyasastro (1997), Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo,
Jakarta.
19. Marylin E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler (2000), Rencana Asuhan
Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
20. Hanifa Wikyasastro (1997), Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo,
Jakarta.