SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh :
Murni Arifah
1113016200026
iv
ABSTRACT
Murni Arifah (NIM 1113016200026). The Efect of Problem Based Learning
(PBL) towards Students’ Metacognitive Skill on Material Salt Hydrolysis.
Skripsi. Chemistry Education Departement Faculty of Tarbiyah and Teachers’
Training Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.
One of the kinds of skills that learners have to face to challenge the 21st century is
metacognitive skills. Students’ Metacognitive Skill is founded low due to the use of
learning strategies in schools is still not appropriate in developing metacognitive
skills.The aims of this study was to determine the effect of Problem Based Learning
model (PBL) on students' metacognitive skills on salt hydrolysis. Quasi
experimental with non-equivalent research design Pre and Posttest Design was
used to determine the evidence of the study. The experimental group research data
were obtained from 36 students’ XI MIA 3 class and control group was obtained
from 36 students of XI MIA 1 class with purposive sampling technique.
Metacognitive Activities Inventory (MCA-I) developed by Cooper and Sandi -urena
(2009) were used in this research. The result of data analysis shows that the p-value
(sig.2.tailed) of the experimental group is 0.000 < 0.050, it means rejection of H0
or concluded that there is effectived of PBL model to the students metacognitive
skill on salt hydrolysis. This is due the characteristics of the PBL model that can
training the skills of planning, monitoring and evaluation skills through the
learning steps given to the students (Tosun and Erdal 2013, Wahyu and Azizah
2014).
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohirm
Alhamdullilahi robbil ‘alamiin. Puji syukur kehadirat Allah
Subhanahuu Wa Ta’ala yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) terhadap
Keterampilan Metakognitif Siswa pada Konsep Hidrolisis Garam”.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
Sholallahu Alaihi Wassalam beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya
hingga akhir zaman.
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan.
2. Burhanudin Milama, M.Pd., Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sekaligus sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan waktu, ilmu
dan bimbingan serta saran kepada penulis dengan penuh kesabaran.
3. Dewi Murniati, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah memeberikan
waktu, ilmu, bimbingan, motivasi, semangat, serta saran dengan penuh
keikhlasan dan kesabaran dalam penyusunan skripsi ini hingga akhir.
4. Tonih Feronika, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan, waktu, perhatian, motivasi, dan semangat kepada
penulis selama perkuliahan berlangsung.
5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPA, khususnya dosen Program Studi
Pendidikan Kimia FITK UIN syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama penulis menjadi
mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi
6. Dra. Hj. Umi Harini, M.Si., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 47 Jakarta
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Praktik
Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) sekaligus melakukan penelitian.
7. Heni Purwaningsih, M.Pd., dan Sukatri, S.Pd., selaku guru mata pelajaran
kimia SMA Negeri 47 Jakarta yang memberikan izin dan membantu penulis
selama melaksanakan penelitian.
8. Ayahanda tercinta (Tafsirun) dan Ibunda tersayang (Sanatun) yang selalu
memberikan doa, dukungan, semangat, motivasi serta semua yang penulis
butuhkan dalam penyelesaian masa studi ini.
9. Adik tersayang, Izmi Roykhan Fadhilah yang selalu memberikan dukungan
serta semangat kepada penulis selama penulis menyelesaikan proses skripsi
ini.
10. Bayu Budi Setiawan, S.T., yang telah membantu penulis selama proses
validasi instrumen hingga pengolahan data penelitian.
11. Sepupu dan saudara-saudaraku Nok Tata, Nok Fuzi, Mas Riswo, Mas
Samsul, Mas Ade, Mba Seli, Mba Nur Kholifah yang selalu penulis minta
doanya buat penyelesaian skirpsi ini.
12. Sahabat shalihahku Enggar Fatima Damayanti yang selalu siap jadi
pendengar setia penulis saat penulis menyelesaikan skripsi ini.
13. Sahabat-sahabat terbaik Dewi Aningrum, Siti Mujanah, Annida
Rahmadiani, yang selalu memberikan keceriaan kepada penulis saat penulis
menyelesaikan skripsi ini.
14. Teman-teman seperjuangan SMA Chotijah, Ami Handayani Putri, Kholifah,
dan Fitriyatun Nur Janah yang selalu memberikan semangat kepada penulis.
15. My Beloved Gesrek Siti Nurul Ilmiyyah Laili, Nur Hasanah yang selalu siap
jadi tempat penulis menuangkan semua rasa selama proses skripsi.
16. Agus Sulistiono, teman PPKT, teman suka dan duka, teman seperjuangan
bimbingan yang selalu ada saat dibutuhkan saat penyelesaian skripsi.
17. Teman-teman PPKT, (Upi, Dita, Heti, Melisa) yang telah membantu penulis
selama praktik mengajar di SMA N 47 Jakarta.
vii
18. Teman-teman angkatan 2013 yang saling memberikan motivasi dan
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
19. Teman-teman bimbingan skripsi Pak Burhan dan Bu Dewi yang sudah
berbagi waktu, kesabaran, semangat dan motivasi dalam menyelesaikan
skripsi ini.
20. Adik-adik SMA N 47 Jakarta yang selalu memberikan energi kepada
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini dan telah membantu penulis
menyelesaikan penelitian dengan baik.
21. Tim Pengajar Quantum Research, Kak Kristian, Kak Ilham, Kak Faiz, Kak
Tari, Kak Alesti, Kak Wanda, Kak Flo, Buya yang selalu memberikan
penulis petuah-petuah hebat untuk berjuang menyelesaikan skripsi ini.
22. Serta semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu, yang telah membantu
penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan
masukan, kritik, dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi mahasiswa sebagai
calon pendidik dan secara umum bagi pemberdayaan dan peningkatan
pendidikan berkualitas untuk generasi masa depan. Amiin.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh
Jakarta, September 2017
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................30
A. Kesimpulan ..........................................................................64
B. Saran.....................................................................................64
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Teori model komponen metakognitif.............................................16
Gambar 2.2 Metakognitif Framework................................................................18
Gambar 2.3 Kerangka Pikir................................................................................28
Gambar 3.1 Alur Penelitian................................................................................33
Gambar 4.1 Grafik Persentase Ketercapaian Keterampilan Metakognitif Siswa
Kelompok Kontrol dan Eksperimen ..............................................45
Gambar 4.2 Grafik Ketercapaian Indikator Pada Aspek Perencanaan ..............46
Gambar 4.3 Grafik Ketercapaian Indikator Pada Aspek Pemantauan ...............46
Gambar 4.4 Grafik Ketercapaian Indikator Pada Aspek Evaluasi .....................47
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Fase-fase penerapan PBL...................................................................10
Tabel 2.2 Sintaks PBL .......................................................................................11
Tabel 2.3 Kerangka Metakognitif ......................................................................19
Tabel 3.1 Desain Penelitian................................................................................32
Tabel 3.2 Kisi-kisi Keterampilan Metakognitif .................................................35
Tabel 3.3 Kategori Pemberian Alternatif Jawaban ............................................36
Tabel 3.5 Intrepretasi Koefisien Reliabilitas......................................................37
Tabel 3.6 Range Persentase ...............................................................................38
Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Pretest Keterampilan Metakognitif ...................41
Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Posttest Keterampilan Metakognitif..................42
Tabel 4.3 Persentase Ketercapaian Indikator Ketercapaian Indikator Pretest...43
Tabel 4.4 Persentase Ketercapaian Indikator Ketercapaian Indikator Posttest..44
Tabel 4.5 Uji Normalitas Pretest Keterampilan Metakognitif...........................48
Tabel 4.6 Uji Normalitas Posttest Keterampilan Metakognitif .........................49
Tabel 4.7 Uji Homogenitas Pretest Keterampilan Metakognitif .......................50
Tabel 4.8 Uji Homogenitas Posttest Keterampilan Metakognitif......................51
Tabel 4.9 Uji Hipotesis Keterampilan Metakognitif Kelompok Kontrol ......... 52
Tabel 4.10 Uji Hipotesis Keterampilan Metakognitif Kelompok Eksperimen..52
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Analisis KD dan Indikator.............................................................72
Lampiran 2 RPP Kelompok Eksperimen ..........................................................76
Lampiran 3 RPP Kelompok Kontrol.................................................................99
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa .....................................................................120
Lampiran 5 Lembar Observasi.........................................................................140
Lampiran 6 Kisi-kisi Tes Keterampilan Metakognitif Siswa ..........................163
Lampiran 7 Instrumen Tes Keterampilan Metakognitif Siswa ........................167
Lampiran 8 Data Hasil Pretest Kelas Kontrol .................................................177
Lampiran 9 Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen...........................................183
Lampiran 10 Data Hasil Posttest Kelas Kontrol ...............................................189
Lampiran 11 Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen ........................................195
Lampiran 12 Hasil Perhitungan dengan SPSS ..................................................201
Lampiran 13 Lembar Hasil Validasi Tes Keterampilan Metakognitif..............207
Lampiran 14 Lembar Hasil Reliabilitas Tes Keterampilan Metakognitif.........215
Lampiran 15 Lembar Jawaban Siswa ...............................................................217
Lampiran 16 Surat Bimbingan Skripsi Dosen Pembimbing 1 ..........................230
Lampiran 17 Surat Bimbingan Skripsi Dosen Pembimbing 2 ..........................231
Lampiran 18 Surat Permohonan Izin Validasi Instrumen.................................232
Lampiran 19 Surat Keterangan Telah Melakukan Validasi ..............................233
Lampiran 20 Surat Permohonan Izin Penelitian ...............................................234
Lampiran 21 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ...........................235
Lampiran 22 Lembar Uji Referensi ..................................................................236
Lampiran 23 Dokumentasi Penelitian.............................................................. 248
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
LANDASAN TEORETIK
A. Kajian Teori
1. Problem Based Learning (PBL)
a. Pengertian Model PBL
Sejak tahun 1970-an, di McMaster University Canada
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) telah
dikembangkan hingga kini sudah merambah ke berbagai lembaga
pendidikan di dunia (Taufiq, 2009, hlm. 21). Menurut Hmelo dan
Silver (2004) model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
merupakan sebuah metode instruksional yang memfasilitasi siswa
untuk belajar memecahkan masalah. Dalam PBL, pembelajaran
berpusat pada sebuah masalah yang kompleks yang tidak memiliki
satu jawaban benar. Siswa belajar dalam kelompok kolaboratif
untuk mengidentifikasikan apa yang mereka butuhkan untuk
belajar dalam rangka memecahkan masalah. Dijelaskan pula oleh
Arends (2012, hlm. 396) bahwa Problem Based Learning (PBL)
merupakan sebuah model pembelajaran yang menjadikan masalah
autentik dan situasi permasalahan yang kompleks sebagai pijakan
dalam penyelidikan dan penemuan informasi bagi siswa.
Rumusan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) juga diungkapkan oleh Tan (2004, hlm. 7) yang menyatakan
bahwa PBL merupakan pembelajaran yang aktif, progresif dan
pendekatan yang berpusat pada siswa dengan pemberian masalah
yang tidak terstruktur (permasalahan merupakan masalah yang ada
di dunia nyata atau masalah yang kompleks) yang digunakan
sebagai titik awal dan stimulus belajar siswa alam proses
pembelajaran. Menurut Rusman (2012, hlm. 230), PBL berkaitan
dengan pendekatan yang melibatkan penggunaan intelegensi dari
diri dalam individu yang berada dalam sebuah kelompok orang atau
7
8
Metakognisi
c. Keterampilan Metakognitif
Williams dan Atkins (2009, hlm. 27) menjelaskan bahwa
keterampilan metakognitif merupakan suatu proses atas
pengontrolan kognisi seseorang yang dapat dibedakan menjadi dua
komponen yaitu penilaian atas proses kognisi dan kemampuan
dalam meregulasi kognisi untuk meningkatkan keefektifan
berpikir. Pada komponen yang pertama, penilaian kognisi ditandai
dengan mengetahui kapan seseorang menggunakan kognisinya
secara efektif, dan pada komponen kedua kemampuan dalam
mengatur atau meregulasi kognisi ditandai dengan menggunakan
strategi untuk memperbaiki pemahaman yang gagal.
Livingston (2003, hlm. 4) juga menjelaskan tentang
keterampilan metakognitif yaitu suatu proses beruntun yang
dilakukan oleh seseorang dalam mengontrol aktivitas kognisi
mereka, dan untuk memastikan tujuan kognisi yang telah
ditetapkan. Proses tersebut membantu dalam mengatur dan
mengawasi pembelajaran, serta terdiri atas kegiatan merencanakan,
memantau aktivitas kognisi dan memeriksa atau merefleksi hasil
aktivitas tersebut.
Pendapat lain terkait keterampilan metakognitif
didefinisikan oleh Brown (dikutip oleh Delvecchio, 2011) sebagai
kegiatan pengaturan yang terkait dengan pemecahan masalah,
kegiatan tersebut melibatkan perencanaan, pemantauan, dan
komponen evaluasi dari metakognisi. Terkait pengertian
keterampilan metakognitif Swanson (dalam Delvecchio, 2011)
juga menjelaskan bahwa keterampilan metakognitif adalah
prediktor siswa dalam keberhasilan pemecahan masalah yang
didasarkan pada bakat yang dimiliki siswa.
Bagaimana keterampilan metakognitif ini berfungsi pada
saat pembelajaran berlangsung, dijelaskan oleh Delvecchio (2011,
hlm. 7) terkait aktivitas yang dapat diamati dalam keterampilan
18
Masalah
Pemahaman Sekarang Pemahaman Baru
Perencanaan : Evalusi :
Terhubung dengan pengetahuan Memastikan apakah
terdahulu jawaban menjawab
Mengidentifikasikan tujuan pertanyaan
Menandai informasi yang Mengecek kembali
berhubungan dan tidak bahwa jawaban sudah
berhubungan benar.
Memecahkan masalah kedalam
bentuk poin-poin
Menemukan hubungan (rumus)
dengan masalah
Membuat penyelidikan
maka :
[ ][ ] [ ][ ]
Kh = [ ]
atau Kh = = [ ]
Dengan demikian :
[ ]= .[ ] atau [ ]= [ ]
Dalam air, anion anion basa konjugat dari asam kuat tidak
mengalami hidrolisis. Karena hanya kation saja yang terhidrolisis,
maka hidrolisis garam asam disebut sebagai hidrolisis sebagian.
Kation-kation yang bukan asam konjugat dari molekul molekul
basa adalah asam yang sangat lemah tidak mempengaruhi harga pH
larutan, misalnya kation dari golongan IA dan golongan IIA kecuali
Be2+.
22
2. Hidrolisis Anion
Dalam air, basa yang sangat lemah tidak mengalami
hidrolisis. Oleh karena itu, pH larutan tidak terpengaruh basa
konjugat lemah. Jadi, pada umumnya anion dari asam kuat
merupakan basa sangat lemah yang tidak berpengaruh terhadap
pH larutan. Perhatikan contoh pelarutan garam CH3COONa
dengan air :
H2O
CH3COONa(s) CH3COO-(aq) + Na+(aq)
Selanjutnya, ion CH3COO- mengalami reaksi hidrolisis sebagai
berikut :
CH3COO+(aq) + H2O(l) ⇄ CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Contoh di atas menunjukkan fenomena :
Hidrolisis anion menghasilkan ion OH-.
Anion (basa konjugat) dari asam lemah adalah basa
kuat dan dapat berpengaruh terhadap pH larutan.
Anion ini (basa konjugat) dalam air cenderung
membentuk larutan basa.
Dalam air, kation-kation dari basa kuat tidak mengalami
hidrolisis. Anion dari asam kuat (misalnya Cl-) tidak
terhidrolisis, sehingga keberadaanya dalam larutan tidak
berpengaruh pada pH larutan.
Karena yang terhidrolisis hanyalah anion-anion dan dalam
reaksi hidrolisisnya menghasilkan ion OH-, maka besarnya
konsentrasi OH- dapat ditentukan dengan :
[ ]= [ ] atau [ ]= [ ]
yang solusi dari masalah tersebut sudah diketahui. Hasil penelitian ini
memberikan gambaran bahwa regulasi metakognitif siswa lebih
dapat berjalan efektif pada mahasiswa yang telah mengikuti program
pengajaran dengan penerapan model Problem Based Learning.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Danial (2010) dengan judul
“Pengaruh Strategi PB L terhadap Keterampilan Metakognitif dan
Respon Mahasiswa”. Penelitian ini menggunakan metode kuasi
eksperimen dengan desain pretest-posttest nonequivalent control
group. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
model PBL terhadap perkembangan keterampilan metakognitif siswa
yang ditunjukan dengan adanya perbedaan yang signifikan pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3. Penelitian dengan judul “Developing Metacognition of Teacher
Candidates by Implementing Problem Based Learning within the
Area of Analytical Chemistry” oleh Sri Haryani, Agung Tri Prasetya,
dan Anna Permanasari (2014). Penelitian ini dilakukan dengan
metode kuasi eksperimen dengan desain pretest-posttest with control
group. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan
keterampilan metakognitif mahasiswa pada materi spektrometri dan
elektrometri. Penilaian keterampilan metakognitif menggunakan
instrumen tes, kuesioner dan wawancara dan hasil penelitian
menunjukan adanya peningkatan keterampilan metakognitif
mahasiswa setelah mendapatkan perlakuan PBL didalam kelas.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Ismaroh dan Utiya Azizah
(2014) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learning Untuk Melatihkan Keterampilan Metakognitif Siswa
Kelas XI IPA SMAN 1 Driyorejo Pada Materi Kelarutan dan Hasil
kali kelarutan”. Penelitian dilakukan dengan metode “One Shot Case
Study” dengan sampel sebanyak 29 siswa. Hasil penelitian
menunjukan bahwa keterampilan metakognitif siswa yang berupa
keterampilan planning, monitoring, dan evaluation pada pertemuan I
26
Penguasaan Kecakapan
Abad ke-21 melalui
Pembelajaran
Keterampilan
metakognitif masih
rendah
Langkah 1 :
Keterampilan Perencanaan
Orientasi siswa
pada masalah Mengidentifikasikan tujuan.
Memilah informasi penting
Memecahkan masalah
Langkah 2 : menjadi poin-poin
Menemukan hubungan
Pengorganisasian setiap variabel
Siswa dalam Belajar Membuat solusi
Membuat penyelidikan
Langkah 3 :
Penyelidikan secara Keterampilan Pemantauan
individu maupun
kelompok Memeriksa berbagai Keterampilan
tahapan metakognitif
Bertanya kepada teman meningkat
Mengidentifikasikan
Langkah 4 :
kesalahan
Pengembangan dan Menilai jawaban
penyajian hasil Mengoreksi cara yang
salah/kurang tepat
Keterampilan Evaluasi
Langkah 5 :
Mengecek kembali jawaban
Analisis dan evaluasi
akhir
proses pemecahan Memastikan bahwa jawaban
masalah menjawab pertanyaan
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap
keterampilan metakognitif siswa pada materi hidrolisis garam.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 47 Jakarta. Waktu
penelitiannya dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017,
tepatnya pada tanggal 28 April sampai dengan 13 Mei 2017.
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode
Quasi Experimental Design, yaitu metode penelitian eksperimen semu
dengan desain mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2011, hlm. 77).
Metode ini dipilih dikarenakan pada kelas yang akan dijadikan objek
penelitian tidak memungkinkan dilakukan pengontrolan secara ketat.
Oleh karena itu, penelitian dilakukan secara kondisional namun tetap
memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi validitas hasil
penelitian.
2. Desain Penelitian
Untuk desain penelitian yang digunakan adalah Pre and Posttest
Design. Dalam penelitian ini pretest diberikan pada kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen sebelum kedua kelompok penelitian
mendapatkan perlakuan yang berbeda. Perlakuan khusus diberikan pada
kelompok eksperimen, sedangkan untuk kelompok kontrol diberikan
perlakuan biasa. Kemudian kedua kelompok penelitian diberikan
posttest untuk mengetahui nilai perbedaan kedua kelompok penelitian
(Creswell, 2012, hlm. 310).
Pemberian pretest dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
sejauh mana keterampilan metakognitif awal siswa sebelum
mendapatkan perlakuan yang berbeda dari kedua kelompok penelitian.
Sedangkan untuk posttest diberikan dengan tujuan mengetahui adanya
30
31
Keterangan :
Perlakuan khusus berupa pengajaran menggunakan model Problem
Based Learning (PBL).
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan terdapat tiga tahapan yaitu:
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan studi literatur melalui jurnal-jurnal penelitian yang
bertujuan untuk mencari literatur kesesuaian model Problem Based
Learning (PBL) dengan keterampilan metakognitif siswa, dan
mencari materi yang sesuai dengan model Problem Based Learning
(PBL).
b. Menemukan masalah berdasarkan hasil studi literatur jurnal
penelitian.
c. Melakukan analisis KD dan Indikator pada Standar Isi Mata
Pelajaran Kimia SMA Kelas XI sesuai dengan Kurikulum 2013 yang
digunakan.
d. Menyusun perangkat pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang
digunakan dalam mengimplementasikan model Problem Based
Learning (PBL) dalam materi Hidrolisis Garam.
32
Adapun skema alur penelitian dalam penelitian ini terdapat pada Gambar 3.1:
33
Studi Literatur
Telaah Kurikulum
Variabel X : Variabel Y :
Problem Based
Ketrampilan Metakognitif
Learning
Masalah
Penyusunan Instrumen
Pembuatan
Perangkat Revisi Uji Coba
Tahap 1. Pembelajaran
Persiapan
Pelaksanaan Pretest
Pelaksanaan Posttest
Tahap 2.
Data Pelaksanaan
Mengolah Menganalisis
Hasil Penelitian
Tahap 3.
Akhir
Kesimpulan
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas mengacu kepada keterpercayaan atau konsistensi
hasil ukur yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan
pengukuran (Azwar, 2012, hlm. 111). Uji reliabilitas instrumen
dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach dan
perhitungannnya menggunakan bantuan software SPSS versi 22.0.
Skala Alpha Cronbach’s diukur dari 0 sampai 1, semakin
tinggi koefisien reliabilitas suatu instrumen mendekati 1,00 maka
semakin tinggi pula nilai reliabilitasnya, dan sebaliknya (Azwar,
2012, hlm. 112). Tabel 3.5 menunjukan koefisien reliabilitas dan
interpretasi secara kualitatif menurut Arikunto (2013, hlm. 319) :
Tabel 3.5 Intrepretasi Koefisien Reliabilitas
Interval Koefisien Interpretasi
0,80 – 1,00 Tinggi
0,60 – 0,80 Cukup
0,40 – 0,60 Agak Rendah
0,20 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
NP = %
38
Keterangan :
NP = Nilai persentase
R = Skor mentah yang diperoleh siswa
SM = skor maksimum ideal
5. Mengkonversikan skor yang didapat ke dalam bentuk persentase dan
mengkategorikan keterampilan metakognitif seperti pada Tabel 3.6
sebagai berikut (Purwanto, 2010, hlm. 103).
Tabel 3.6 Range persentase
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan pada skor pretest dan posttest. Pengujain
dilakukan dengan uji homogenitas Levene’s statistic dengan bantuan
software SPSS versi 22.0. Menarik kesimpulan dari output uji
homogenitas Levene’s statistic adalah dengan ketentuan penerimaan atau
penolakan H0 sebagai berikut (Kadir, 2015, hlm. 165 dan 170):
H0 : Distribusi data mempunyai varians homogen.
Jika probabilitas (p-value) > 0,05, H0 diterima.
H1 : Distribusi data tidak homogen.
Jika probabilitas (p-value) ≤ 0,05, H0 ditolak.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan melakukan uji paired sampel t-test
atau uji-t sampel berpasangan, yang bertujuan untuk menganalisis
perbedaan rata-rata sampel tak bebas, sampel tak bebas yang dimaksud
disini menurut Kadir (2015, hlm. 302) dijelaskan bahwa perbedaan kedua
data yang ingin diuji adalah berasal dari satu kelompok sampel yang
sama namun menghasilkan dua distribusi data, misalnya skor tes awal
(pretest) dan pada tes akhir (posttest).
Atas dasar itulah peneliti menggunakan uji paired sampel t-test atau
uji-t sampel berpasangan untuk melakukan uji hipotesis data pretest dan
posttest pada masing-masing kelompok penelitian yaitu kelompok
eksperimen dan kontrol. Dengan menarik kesimpulan dari output uji
hipotesis berdasarkan kriteria pengujian sebagai berikut (Kadir, 2015,
hlm. 306):
Jika p-value (Sig.2.tailed) ≤ 0,05 H0 ditolak dan H1 diterima.
Jika p-value (Sig.2.tailed) > 0,05 H0 diterima dan H1 ditolak.
40
G. Hipotesis Statistik
Adapun rumus hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah :
H0 : µ 1 = µ 2
H1 : µ 1 ≠ µ2
Keterangan :
H0 : Tidak terdapat pengaruh model Problem Based Learning terhadap
keterampilan metakognitif siswa pada materi hidrolisis garam.
H1 : Terdapat pengaruh model Problem Based Learning terhadap
keterampilan metakognitif siswa pada materi hidrolisis garam.
µ1 : Rata-rata keterampilan metakognitif siswa sebelum diberi perlakuan.
A. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini didapatkan data yang diperoleh dari tes
keterampilan metakognitif berupa inventori yang terdiri dari 25
pernyataan, tes tersebut diberikan kepada siswa kelas XI SMA Program
Peminatan IPA yang berasal dari sekolah negeri di daerah Jakarta
Selatan, yaitu SMA Negeri 47 Jakarta, berikut deskripsi lengkap hasil
penelitian:
1. Data Hasil Pretest
Sebelum diberikan perlakuan yang berbeda antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol pada masing-masing kelas dilakukan
tes awal (pretest), hal ini dilakukan untuk melihat kemampuan awal
keterampilan metakognitif siswa sebelum diberikan perlakuan yang
berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Secara
rinci perhitungan data dapat dilihat pada Lampiran 12 , adapun secara
umum hasil perhitungan data dapat dilihat seperti pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Perbandingan Hasil pretest Keterampilan Metakogitif
Data Pretest
Kontrol Eksperimen
Nilai Tertingi 86 88
Nilai Terendah 55 60
Mean 73,50 73,58
Median 73,50 74
Modus 73 70
SD 7,00 6,88
Jumlah Siswa 36 36
41
42
Menilai 73 86,5
jawaban
Mengoreksi 61,5 81
jawaban yang
salah
3. Evaluasi Mengecek 84 84
(evaluation) kembali
jawaban akhir
Memverifikasi 76 85
bahwa
jawaban
menjawab
pertanyaan
100,00%
90,00% 84,47% 84,50%
81,23% 80%
77,97%
80,00%
70%
Persen Ketercapaian
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Perencanaan Pemantauan Evaluasi
Aspek Keterampilan Metakognitif
Kontrol Eksperimen
Aspek Perencanaan
74%
Membuat penyelidikan 84%
71%
Menemukan hubungan dari setiap… 80%
69%
Indikator
Aspek Pemantauan
75%
Mengoreksi jawaban yang salah 81%
Menilai jawaban 73%
86,5%
Indikator
74%
Mengidentifikasikan kesalahan 87,5%
Bertanya kepada teman 71%
73%
Memeriksa berbagai tahapan 69%
78%
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Persen Ketercapaian
Aspek Evaluasi
75%
Mengecek kembali jawaban akhir
84%
4. Analisis Data
a. Uji Prasyarat
Dalam penelitian ini dilakukan uji prasyarat analisis data pretest
dan posttest. Adapun uji prasyarat analisis yang dilakukan adalah uji
normalitas dan uji homogenitas dengan rincian sebagai berikut :
48
1. Uji Normalitas
Perhitungan uji normalitas dilakukan untuk mengetahui
apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov. Berikut hasil uji normalitas pretest dan posttest
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol :
a. Hasil pretest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen.
Hasil uji normalitas data nilai pretest keterampilan
metakognitif pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol, perhitungan data dapat dilihat pada Lampiran 12 dan
secara umum disajikan pada Tabel 4.5:
Tabel 4.5 Uji Normalitas pretest Keterampilan
Metakognitif
Data Kontrol Eksperimen
Jumlah Siswa 36 36
α 0,05 0,05
Sig. 0,080 0,200
Kesimpulan Data Data
berdistribusi berdistribusi
normal normal
yaitu 80% pada hasil posttest. Berdasarkan pada Gambar 4.2 ditunjukan
bahwa keterampilan perencanaan siswa pada materi hidrolisis garam
berkembang dengan baik pada ketiga indikator ini melalui penerapan model
PBL di dalam kelas. Peningkatan keterampilan perencanaan ini disebabkan
oleh peran guru sebagai fasilitator yang dapat mendorong interaksi antar
siswa melalui pengajuan pertanyaan sehingga pembelajaran bersifat
kolaboratif. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Schraw,
Crippen, dan Hartley (2006, hlm. 120) yang menyatakan bahwa kolaborasi
yang tercipta antara guru, siswa, dan kelompok melalui kegiatan diskusi
ilmiah memberikan kesempatan bagi siswa untuk dapat mengembangkan
metakognisi dan pengaturan diri dalam belajar. Sehingga, melalui kegiatan
diskusi siswa dapat mengembangkan keterampilan perencanaan yang
dimiliki untuk memecahkan masalah.
73% (posttest) yang ditunjukan pada Tabel 4.3. Pencapaian persentase ini
dikarenakan dalam model PBL siswa diberikan kesempatan yang lebih besar
oleh guru untuk dapat memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkan dari
banyak sumber. Selain itu situasi dalam pembelajaran PBL mengharuskan
siswa berinteraksi dengan teman dalam satu kelompok maupun interaksi
siswa dengan guru dalam rangka pemecahan masalah. Melalui interaksi
yang terjadi ini indikator bertanya kepada teman dapat berkembang dengan
baik, hal ini berarti siswa menggunakan keterampilan pemantauannya
dengan baik pula. Pendapat ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh
Emily (2011) bahwa interaksi antara siswa dengan lingkungan belajarnya
dapat membangun dan memperbaiki keterampilan metakognitif siswa.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data serta pembahasan yang
telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap keterampilan metakognitif siswa pada konsep
hidrolisis garam dalam pembelajaran kimia. Pengaruh model PBL terhadap
keterampilan metakognitif siswa pada konsep hidrolisis garam, dapat dilihat
pada nilai persentase setiap aspek keterampilan metakognitif yang terdiri
dari aspek perencanaan, pemantauan, dan evaluasi.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang
dapat diberikan dari peneliti adalah sebagai berikut :
1. Model pembelajaran Problem Based Learning sangat membantu guru
dalam menghadirkan model pembelajaran yang dapat memfasilitasi
siswa dalam proses pemecahan masalah kimia siswa.
2. Model pembelajaran Problem Based Learning dapat diterapkan dalam
pembelajaran kimia pada konsep lain oleh guru kimia, terutama untuk
konsep-konsep yang mengharuskan siswa terlibat aktif dalam proses
pemecahan masalah kimia.
3. Pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning guru harus
menguasai dengan baik situasi pembelajaran agar aktivitas siswa dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan instruksi yang diberikan.
4. Pembagian anggota kelompok dalam pelaksanakan Problem Based
Learning pastikan siswa dalam keadaan heterogen agar semua anggota
kelompok aktif berpartisipasi dalam pembelajaran di kelas.
5. Bagi peneliti selanjutnya, dalam menganalisis keterampilan
metakognitif siswa sebaiknya di lengkapi dengan lembar pengamatan
64
65
aktivitas yang diisi oleh teman sebaya atau guru untuk memperkuat data
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richald I. (2012). Learning to Teach (9th ed). New York : The McGraw-Hill
Companies, Inc.
Azhari, Nurmaliah, dan Rini, S., (2013). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah
Untuk Meningkatkan Keterampilan Metakognitif Pada Konsep Sistem
Reproduksi Manusia. Jurnal Biologi Edukasi Edisi 11, 5(2), 54-49.
66
67
Haryani, S., A.D. Astiningsih, K.I. Supardi, dan C. Kurniawan. (2017). Construction of
Metacognition Skills through Students Worksheet with Problem Based Learning
Approaches. Proceeding of Chemistry Conferences, Vol. 2, 37-41.
Haryani, Sri., Agung T.P., dan Anna P. (2014). Developing Metacognition of Techer
Candidat by Implementing Problem Based Learning Whitin the Area of
Analytical Chemistry. International Journal of Science and Reseracg (IJSR).
3(6) 1223-1229.
Hmelo dan Silver. (2004). Problem-Based Learning : What and How Do Student Learn?.
Educational Psychology. 16(3), 235-266.
Ismaroh, W., dan Azizah, U. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning untuk Melatihkan Keterampilan Metakognitif Siswa Kelas XI IPA
SMAN 1 Driyorejo Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Unesa
Journal of Chemical Education, 3(3), 29-34.
Java, L. (2014). Problem Solving Strategies and Metacognitive Skills for Gifted Student
in Middle School. (Tesis University of Louisiana, USA). Diakses dari
http://etd.lsu.edu.
Kadir. (2015). Statistika: penerapan konsep contoh dan analisis dengan program spss.
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
68
Kristiani, N., Susilo, H., Rohman, F., dan Aloysius, D.C. (2015). The Contributin of
Students’ Metacognitive Skills and Scientific Attitude Towards Their Academic
Achievment in Biology Learning Implementing Thinking Empowerement by
Questioning (TEQ) Learning Integrated with Inquiry Learning (TEQI).
International Journal of Educational Policy Research, 2(9), 113-120.
Maduabuchi, C., H. dan Iduma Angela. (2016). Teaching Metacognitive Skills for The
Promotion Self-Regulated Learning Among Secondary School Studentd In
Nigeria. British Journal of Education, 4(10), 74-84.
Marzano, R. J., Brandt, R. S., Hughes, C. S., Jones, B. F., Presseisen, B. Z., Rankin, S.
C., dan Suhor, C. (1987). Dimension of Thinking : a framework for curriculum
and instructionn. Alexandria, Virginia : Association for Supervision and
Curriculum Development (ASCD).
Muhlisin, A., Herawati, S., Mohamad, A., dan Fatchur, R. (2016). Analisis Keterampilan
Metakognitif Ditinjau dari Kemampuan Akademik Berbeda pada Perkuliahan
Konsep Dasar IPA. Posiding Seminar Nasional Biologi.
Paul dan Don. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran : Mengajarkan Konten dan
Keterampilan Berpikir, Ed. 6. Jakarta : Indeks Permata Puri Media.
R. Lai, Emily dan Michaela, V. (2012). Assesing 21st Century Skills : Integrating
Research Findings. Vancouver, B.C : National Council on Measurement in
Educatioan.
Schraw, G., Kent, J., Crippen dan Hartley, K. (2006). Promoting Self-Regulation in
Science Education : metacognition as part of broader perspective on Learning.
Springer : Research in Science Education, 36, 111-139
Schraw, G., Olafson, L., Weibel, M., dan Sewing, D. (2012). Metacognition Knowledge
and Field-based Science Learning in an Outdoor Environmental Education
Program. Dalam Zohar, A. dan Dori. Y. J. (Eds). Metacognition in Science
Education : trends in current research. Dordrecht : Springer.
Sudjana, Nana. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja
Rosda Karya.
Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung : CV.
Alfabeta.
70
Suyanti, R. D. dan Joshua, J. (2015). The Influence of Problem Based Leaning Model
Based on Collaborative Toward Students’ Achievement in Chemistry. State
University of Medan : The 2st International Seminar on Trends In Science
Education. 215-118.
Tosun, C., dan Erdal, S. (2013). The Effects of Problem Based Learning on Metacognitive
Awareness and Attitudes towards Chemistry of Prospective Teachers with
Different Acaademic Backgrounds, 38(1). Australia : Bartin University.
Wahyu dan Azizah. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) untuk Melatihkan Keterampilan Metakognitif Siswa Kelas XI IPA SMA N
1 Driyorejo Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Unesa Journal of
Chemical Education. 3(3) 29-34.
Watoni, A. H. (2014). Kimia : untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Yrama Widya.
Williams, J. P., dan Atkins, J. G. (2009). The role of metacognition in teaching reading
comperhension to primary students. Dalam D. J. Hacker, J. Dunlosky, dan A. C.
Graeser (Eds). Hanbook of metacognition in education : trends in current
research. Dordrecht : Springer.
71
Wisdom, J., dan Emanuel. (2015). Relationship Between Metacognition, Attitude And
Academic Achievement Of Secondary School Chemistry Students. InPort
Harcourt, Rivers State.
Lampiran 1
Analisis KD dan Indikator Pembelajaran
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI/Genap
Tahun Ajaran: 2016/2017
Kompetensi Dasar Indikator Materi Tahapan Problem Aktivitas Pembelajaran Aspek
Pembelajaran Pembelajaran Based Learning Keterampilan
Metakognitif
3.11 Menganalisis kesetimbangan Memahami Jenis-jenis Orientasi siswa 1. Guru memberikan masalah Aspek
ion dalam larutan garam dan prinsip garam yang pada masalah Perencanaan
dalam bentuk wacana pada
menghubungkan pHnya. kesetimbangan mengalami
ion dalam hidrolisis LKS, kemudian guru
larutan garam.
menjelaskan sedikit
gambaran tentang kelarutan
garam dalam air.
2. Siswa mempelajari wacana
dalam kemudian mengajukan
beberapa pertanyaan terkait
informasi yang didapatkan.
72
Menentukan pH pH garam yang Mengorganisasikan Guru memberikan LKS dan Aspek
larutan garam terhidrolisis siswa dalam belajar Perencanaan
mengarahkan siswa untuk
berdasarkan
sifat larutan mendiskusikan dan menjawab
garam yang
pertanyaan yang terdapat pada
terhidrolisis
melalui LKS terkait pH larutan garam
perhitungan.
berdasarkan sifat larutan garam
terhidrolisis.
Menghubungkan Sifat garam Mengorganisasikan Guru mengarahkan siswa untuk Aspek
sifat asam atau yang siswa dalam belajar Perencanaan
menghubungkan masalah dalam
basa larutan terhidrolisis
garam yang LKS serta mencari jawaban dari
mengalami
pertanyaan yang diajukan
hidrolisis
dengan reaksi melalui diskusi kelompok atau
kesetimbangan
percobaan.
ion garamnya.
Menghubungkan Tetapan Menganalisis dan 1. Guru memberikan refleksi Aspek
nilai pH yang hidrolisis garam mengevaluasi Evaluasi
dan evaluasi terhadap
didapat dari (Kh) proses pemecahan
percobaan dan jawaban siswa hasil
perhitungan
percobaan dan diskusi
dengan
kesetimbangan berdasarkan hasil presentasi.
ion dalam
larutan.
73
2. Siswa melakukan analisis dan
evaluasi hasil percobaan dan
hasil diskusi serta presentasi
untuk membuat kesimpulan
akhir.
4.11 Melaporkan percobaan Melakukan Penentuan sifat Membimbing 1. Guru membimbing siswa Aspek
tentang sifat asam dan basa percobaan untuk larutan garam penyelidikan Pemantauan
mencari informasi dari
berbagai larutan garam menentukan melalui individual maupun
sifat asam atau percobaan kelompok berbagai sumber serta
basa berbagai
membimbing siswa dalam
larutan garam.
melakukan percobaan terkait
penentuan sifat asam dan basa
berbagai larutan garam.
2. Siswa melakukan percobaan
dengan menuliskan langkah
percobaan yang didapatkan
dari sumber yang relevan.
Melaporkan Penentuan sifat Mengembangkan 1. Guru menginstruksikan siswa Aspek
hasil percobaan larutan garam dan menyajikan pemantauan
untuk mengolah data,
tentang sifat melalui hasil karya dan aspek
asam atau basa percobaan membuat kesimpulan, dan evaluasi
74
berbagai larutan membuat laporan untuk
garam dalam
dipresentasikan didepan
bentuk laporan
tertulis. kelas.
2. Siswa mempresentasikan
hasil diskusi, hasil percobaan
dalam bentuk laporan dan
saling memberi tanggapan
antar kelompok dalam
presentasi.
75
76
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pengamatan, diskusi, analisis dan praktik siswa dapat :
memahami kesetimbangan ion dalam larutan garam, menghubungkan pH
larutan garam dengan kesetimbangan ion dalam larutan dan menentukan
sifat asam atau basa berbagai larutan garam.
C. Materi Pembelajaran
a. Fakta
Larutan garam asam mempunyai pH < 7, larutan garam basa
mempunyai pH > 7, dan larutan garam netral mempunyai pH =7
b. Konsep
Hidrolisis garam, tetapan hidrolisis, hidrolisis total, hidrolisis
parsial, hidrolisis kation, hidrolisis anion.
c. Prinsip
Garam dari basa kuat dan asam kuat bersifat netral.
Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa.
Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam.
Garam dari asam lemah dan basa lemah sifatnya bergantung
pada haraga tetapan ionisasi asam dan basanya (Ka dan Kb)
d. Prosedur yang Relevan
Prosedur percobaan untuk menentukan sifat asam basa larutan
garam
D. Metode Pembelajaran
G. Langkah-langkah Pembelajaran
I. Kegiatan Awal (Pendahuluan)
Motivasi
Memberikan motivasi kepada siswa dengan meminta Menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh
siswa : guru.
Menyebutkan contoh garam dalam kehidupan sehari-
hari selain contoh diatas.
Apakah semua garam dapat dikonsumsi?
Meminta siswa untuk menjawab pertanyaan berdasarkan Mencari jawaban secara berkelompok dalam
wacana yang disajikan sebelum melakukan percobaan. mengerjakan pertanyaan pengantar sebelum
melakukan percobaan.
Fase-3 Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok
Mengarahkan siswa untuk melakukan percobaan Menuliskan langkah percobaan yang akan dilakukan
penentuan sifat asam atau basa berbagai larutan garam. secara berkelompok.
Membimbing siswa dalam melakukan percobaan.
Melakukan percobaan mengenai penentuan sifat asam
atau basa berbagai larutan garam.
Membimbing siswa untuk membuat laporan secara Membuat laporan secara sistematis hasil percobaan
sistematis hasil percobaaan. secara berkelompok.
Mengarahkan siswa untuk melakukan presentasi hasil Perwakilan kelompok mempresentasikan laporan
percobaan. sederhana hasil percobaan yang telah dibuat.
Memberikan evaluasi terhadap masukan dan pendapat Memberikan respon terhadap evaluasi yang dilakukan
siswa serta memberikan penegasan terhadap hasil akhir oleh guru dan memperhatikan penegasan hasil akhir
percobaan yang telah dipresentasikan. percobaan yang telah dipresentasikan.
Memberikan arahan kepada siswa untuk mengerjakan soal Mengerjakan soal yang disajikan LKS secara
yang berkaitan dengan percobaan yang telah dilakukan. berkelompok.
82
H. Penilaian
1. Penilaian Kognitif
Nilai diperoleh dari hasil uji kemampuan (pre test), hasil diskusi dalam memahami materi dan mengerjakan LKS, dan hasil evaluasi
masing-masing siswa setelah pembelajaran.
2. Penilaian Psikomotorik
Nilai didapat dari pengamatan guru terhadap cara siswa dalam melakukan percobaan.
Jakarta,….......................2017
G. Langkah-langkah Pembelajaran
I. Kegiatan Awal (Pendahuluan)
Membimbing siswa untuk membuat laporan hasil diskusi Mempresentasikan hasil diskusi kelompok yang
kelompok. telah dibuat.
Memberikan arahan kepada siswa untuk mengerjakan soal Mengerjakan soal yang disajikan LKS secara
berkaitan dengan hasil diskusi. berkelompok.
90
H. Penilaian
1. Penilaian Kognitif
- Tes Pilihan Ganda (terlampir)
2. Penilaian Proses
- Observasi kegiatan diskusi (terlampir)
Jakarta,….......................2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Kimia Peneliti
G. Langkah-langkah Pembelajaran
I. Kegiatan Awal (Pendahuluan)
Mengarahkan siswa untuk melakukan presentasi hasil Perwakilan kelompok mempresentasikan laporan
sederhana hasil percobaan yang telah dibuat.
Fase-5 Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
Memberikan evaluasi terhadap masukan dan pendapat Mengevalusi hasil analisis melalui diskusi kelas .
siswa serta memberikan penegasan terhadap hasil
akhir diskusi yang telah dipresentasikan.
Memberikan arahan kepada siswa untuk Menyimpulkan hasil diskusi tersebut serta
menyimpulkan hasil diskusi serta pembuktian melalui membuktikan melalui buku referensi dan literatur
literatur.
97
Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa. Mengakhiri proses pembelajaran dengan berdoa,
dipimpin ketua kelas.
Mengucapkan salam penutup. Menjawab salam penutup dari guru.
98
H. Penilaian
1. Penilaian Kognitif
- Tes Uraian (terlampir)
2. Penilaian Proses
- Observasi kegiatan diskusi (terlampir)
Jakarta,….......................2017
Mengetahui,
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pengamatan, diskusi, analisis dan praktik siswa dapat :
memahami kesetimbangan ion dalam larutan garam, menghubungkan pH
larutan garam dengan kesetimbangan ion dalam larutan dan menentukan
sifat asam atau basa berbagai larutan garam.
C. Materi Pembelajaran
a. Fakta
Larutan garam asam mempunyai pH < 7, larutan garam basa
mempunyai pH > 7, dan larutan garam netral mempunyai pH =
7
b. Konsep
Hidrolisis garam, tetapan hidrolisis, hidrolisis total, hidrolisis
parsial, hidrolisis kation, hidrolisis anion.
c. Prinsip
Garam dari basa kuat dan asam kuat bersifat netral.
Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa.
Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam.
Garam dari asam lemah dan basa lemah sifatnya bergantung
pada haraga tetapan ionisasi asam dan basanya (Ka dan Kb)
d. Prosedur yang Relevan
Prosedur percobaan untuk menentukan sifat asam basa larutan
garam
D. Metode Pembelajaran
Model : Konvensional
Metode : Ceramah interaktif, praktikum dan diskusi
E. Media Pembelajaran
Media : Papan tulis, spidol, penghapus, proyektor, LKS Praktikum,
lembar penilaian.
F. Sumber Belajar
Sumber Pembelajaran : E-book Hidrolisis Garam, internet, textbook kimia
(Kenaan, Raymond chang)
101
G. Langkah-langkah Pembelajaran
I. Kegiatan Awal (Pendahuluan)
Mencoba
Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk mencari Siswa mencari informasi terkait informasi ion-
informasi terkait ion-ion yang terbentuk jika garam dilarutkan ion yang terbentuk jika garam dilarutkan dalam
dalam air. air.
Guru menginstruksikan siswa untuk melakukan percobaan terkait Siswa melakukan percobaan penentuan sifat
penentuan sifat asam basa berbgai larutan garam. asam atau basa beberapa larutan garam untuk
mengetahui sifat asam atau basa berbagai larutan
garam.
Menalar
Guru menginstruksikan siswa untuk melakukan pengolahan data Siswa melakukan pengolahan data dari berbagai
dan analisis hasil percobaan dan diskusi untuk membuat informasi yang didapatkan dengan
kesimpulan. merangkumnya dalam lembar diskusi.
Siswa melakukan analisis hasil percobaan dan
diskusi informsi yang didapatkan serta membuat
kesimpulan.
Mengkomunikasikan
Guru menginstruksikan siswa untuk melakukan presentasi hasil Siswa mempresentasikan hasil percobaan dan
diskusi dan hasil percobaan didepan kelas. hasil diskusi didepan kelas secara bergantian.
104
H. Penilaian
1. Penilaian Kognitif
Nilai diperoleh dari hasil uji kemampuan (pre test), hasil diskusi dalam memahami materi dan mengerjakan LKS, dan hasil evaluasi
masing-masing siswa setelah pembelajaran.
2. Penilaian Psikomotorik
Nilai didapat dari pengamatan guru terhadap cara siswa dalam melakukan percobaan.
Jakarta,….......................2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Kimia Peneliti
Model : Konvensional
Metode : Ceramah interaktif, praktikum dan diskusi
E. Media Pembelajaran
Media : Papan tulis, spidol, penghapus, proyektor, LKS Praktikum,
lembar penilaian.
F. Sumber Belajar
Sumber Pembelajaran : E-book Hidrolisis Garam, internet, textbook kimia
(Kenaan, Raymond chang)
108
G. Langkah-langkah Pembelajaran
I. Kegiatan Awal (Pendahuluan)
Motivasi
Menjelaskan pentingnya mempelajari hidrolisis garam Mendengarkan dengan santun pentingnya
melalui tujuan pembelajaran dan manfaat pembelajaran. mempelajari hidrolisis garam melalui tujuan dan
manfaat pembelajaran.
Menjelaskan cakupan materi tentang hidrolisis garam yang Menyimak dengan baik cakupan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan hari ini. disampaikan oleh guru.
Mengkomunikasikan
Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi Mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.
didepan kelas.
111
H. Penilaian
1. Penilaian Kognitif
- Tes Uraian (terlampir)
2. Penilaian Proses
- Observasi kegiatan diskusi (terlampir)
Jakarta,….............................2017
Mengetahui,
Model : Konvensional
Metode : Ceramah interaktif, praktikum dan diskusi
E. Media Pembelajaran
Media : Papan tulis, spidol, penghapus, proyektor, LKS Praktikum,
lembar penilaian.
F. Sumber Belajar
Sumber Pembelajaran : E-book Hidrolisis Garam, internet, textbook kimia
(Kenaan, Raymond chang)
115
G. Langkah-langkah Pembelajaran
I. Kegiatan Awal (Pendahuluan)
Mencoba
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk Mendiskusikan hubungan pH larutan garam
mendiskusikan hubungan pH larutan garam dengan dengan reaksi kesetimbangan ion dalam larutan
reaksi kesetimbangan ion dalam larutan garam garam terhidrolisis.
terhidrolisis.
Menalar
Memberikan instruksi kepada siswa untuk membuktikan Membuktikan hasil diskusi mengenai pH larutan
hasil diskusi dengan literatur yang ada. garam dengan reaksi kesetimbangan ion dalam
larutan garam terhidrolisis berdasarkan literatur
yang ada.
Mengkomunikasikan
Memberikan instruksi kepada siswa untuk membuat Membuat kesimpulan terkait hubungan pH larutan
kesimpulan dari hasil diskusi kemudian garam dengan reaksi kesetimbangan ion dalam
mempresentasikannya didepan kelas. larutan garam terhidrolisis berdasarkan literatur
yang ada.
Mempresentasikan hasil diskusi didalam kelas.
118
H. Penilaian
1. Penilaian Kognitif
- Tes Uraian (terlampir)
2. Penilaian Proses
- Observasi kegiatan diskusi (terlampir)
Jakarta,….......................2017
Mengetahui,
SMA/MA Kelas XI
Program Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Semester 2
Kompetensi Dasar
3.11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam dan menghubungkan
pHnya.
4.11 Melaporkan percobaan tentang sifat asam atau basa berbagai larutan garam.
Indikator
3.11.1 Memahami prinsip kesetimbangan ion dalam larutan
garam.
3.11.2 Menentukan pH larutan garam berdasarkan sifat
larutan garam yang terhidrolisis
melalui perhitungan.
3.11.3 Menghubungkan sifat asam atau basa larutan garam
yang
mengalami hidrolisis dengan reaksi kesetimbangan
Mari Membaca
Orientasi Terhadap Masalah
Tanaman padi milik Pak Dodi
menunjukan gejala tidak mau
tumbuh bahkan terlihat kuning dan
akan mati. Pak Dodi penasaran
bagaimana menangani masalah
tersebut, kemudian mencoba
menggunakan urea (CO(NH2)2) dan
ternyata gejala semakin terlihat parah. Untuk menjaga agar produksi tanaman
terus berjalan tanpa menurangi kualitas pertumbuhan tanaman, berbekal
pengalaman dalam bercocok tanam beberapa rekan pak Dodi sesama petani
menyarankan beberapa pilihan pupuk seperti pupuk niter yang mengandung
KNO3, pupuk TSP yang mengandung Ca(H2PO4)2, pupuk ZA yang
mengandung ((NH4)2SO4), dan pupuk DAP yang mengandung (NH4)2HPO4.
Setiap tanaman memerlukan pH tanah yang ideal yang spesifik untuk
pertumbuhan yang optimal, akan tetapi pH tanah yang ideal untuk semua jenis
tanaman pangan, perkebunan dan holtikultura di Indonesia adalah antara 6
sampai 7. Jika pH tanah menyimpang dari kisaran tersebut maka akan terjadi
berbagai jenis masalah pada tanaman yang ditanam diatas lahan tersebut.
Diskusikan ya......
1. Informasi penting apa saja yang kalian dapatkan dari wacana diatas?
Jawaban:
Jawaban:
Mengajukan Hipotesis
3. Jika suatu pupuk yang mengandung garam dapat bersifat asam atau
basa, maka bagaimana cara kalian untuk menentukan sifat dari pupuk
yang mengandung garam?
Jawaban:
124
Jawaban:
Jawaban:
125
6. Tuliskan prosedur kerja untuk menentukan sifat asam atau basa suatu
garam!
Jawaban:
126
Membimbing Penyelidikan
Dalam suatu laboratorium, disediakan 6 jenis garam
dengan rumus kimia sebagai berikut: NaCl, NaHCO3, (NH4)2SO4,
NH4Cl, CH3COONa, K2CrO4.
7. Tentukan sifat masing-masing larutan menggunakan lakmus merah
dan lakmus biru!
Larutan Perubahan Warna Sifat Larutan
Lakmus Lakmus (asam/basa/netral)
Merah Biru
NaCl
NaHCO3
(NH4)2SO4
NH4Cl
CH3COONa
K2CrO4
8. Tentukan pH larutan garam tersebut menggunakan pH universal atau
pH meter dan tentukan komponen penyusunnnya!
Larutan pH Komponen Penyusun
larutan Asam Basa
(kuat/lemah) (kuat/lemah)
NaCl
NaHCO3
(NH4)2SO4
NH4Cl
CH3COONa
K2CrO4
127
Jawaban:
Jawaban:
129
Mari Membaca
Antasida yang banyak digunakan pada obat maag yang beredar di pasaran
adalah antasida yang mengandung senyawa utama alumunium hidroksida dan
magnesium hidroksida.
Diskusikan ya......
1. Informasi penting apa saja yang kalian dapatkan dari wacana diatas?
Jawaban:
Jawaban:
Mengajukan Hipotesis
3. Jika pH basa dalam antasida yang mengandung (Mg(OH)2) diketahui
sama dengan 9, dapatkah pH asam lambung diprediksi? Jelaskan!
Jawaban:
131
Jawaban:
Membimbing Penyelidikan
5. Bersama dengan teman kelompokmu, kumpulkan berbagai informasi
mengenai perhitungan pH larutan garam dari campuran:
a. Asam kuat dan basa lemah
b. Asam lemah dan basa kuat
c. Asam lemah dan basa lemah
Jawaban:
132
Jawaban:
Jawaban:
133
Jawaban:
Jawaban:
135
Mari Membaca
(Sumber: www.klikbelajar.com)
Diskusikan ya......
1. Informasi penting apa saja yang kalian dapatkan dari wacana diatas?
Jawaban:
136
Jawaban:
Mengajukan Hipotesis
3. Jika kita melarutkan garam kedalam air, maka akan terjadi dua
kemungkinan :
a. Ion-ion yang berasal dari asam lemah atau ion-ion yang berasal
dari basa lemah akan bereaksi dengan air.
b. Ion-ion yang berasal dari asam kuat atau ion-ion yang berasal dari
basa kuat tidak bereaksi dengan air.
Dari wacana diatas, bagaimana garam natrium stearat bereaksi dengan
air? Kemukakan jawaban dan alasan kelompokmu!
Jawaban:
137
Membimbing Penyelidikan
5. Dari berbagai reaksi garam dan air diatas, adakah hubungan reaksi
kesetimbangan ion yang terjadi dengan sifat asam atau basa dari
larutan garam? Jelaskan!
Jawaban:
138
Jawaban:
Jawaban:
139
Jawaban:
140
(Penelitian Skripsi)
III PENUTUP
1. Memberikan tugas berupa
151
(Penelitian Skripsi)
(.................................)
156
(Penelitian Skripsi)
III PENUTUP
1. Mengarahkan siswa untuk
mengerjakan soal-soal terkait
hidrolisis garam.
2. Mengakhiri pembelajaran
dengan berdoa dan
engucapkan salam penutup.
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
(Penelitian Skripsi)
kelompok.
3. Perwakilan kelompok
mempresentasikan laporan
sederhana hasil percobaaan
E. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
1. Mengevalusi hasil analisis
melalui diskusi kelas .
2. Menyimpulkan hasil diskusi
tersebut serta membuktikan
melalui buku referensi dan
literatur.
III PENUTUP
1. Mencatat tugas yang diberikan
guru.
2. Menutup pembelajaran dengan
berdoa dan menjawab salam
dari guru.
Pelajaran yang diperoleh dari hasil pengamatan\observasi :
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
Nama Observer : Mengetahui
Observer
(.................................)
140
(Penelitian Skripsi)
1. Nama Mahasiswa :
2. Judul Skripsi : “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) terhadap Kesadaran dan Keterampilan Metakognitif
Siswa pada Pembelajaran Kimia”
3. Tempat Praktik : SMA Negeri 47 Jakarta
4. Kelas : XI MIA 3
5. Mata Pelajaran : Kimia
6. Pertemuan Ke- :
7. Tanggal :
No Aspek yang diamati Dilakukan Deskripsi
Ya Tidak
I Pendahuluan
1. Mengucapkan salam untuk
membuka pembelajaran.
2. Mengabsen siswa
3. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai
4. Memberikan apersepsi dan
motivasi berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari
II Kegiatan Inti
A. Orientasi siswa pada
masalah
1. Menyajikan masalah kepada
siswa yang ada pada LKS
141
percobaan
D. Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil
karya
1. Mengolah data hasil
percobaan secara berkelompok
2. Melakukan diskusi secara
berkelompok mengenai hasil
pengolahan data percobaan
dengan mengaitkan pada
literatur yang ada
3. Menentukan kesimpulan
berdasarkan hasil pengolahan
data percobaan
4. Membuat laporan sederhana
hasil percobaan secara
berkelompok
5. Perwakilan kelompok
menyajikan dan
mempresentasikan laporan
sederhana hasil percobaan
E. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
1. Memberikan tanggapan atau
masukan terhadap laporan
sederhana yang telah
dipresentasikan oleh
perwakilan kelompok
2. Memberikan respon terhadap
143
(.................................)
144
(Penelitian Skripsi)
1. Nama Mahasiswa :
2. Judul Skripsi : “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) terhadap Kesadaran dan Keterampilan Metakognitif
Siswa pada Pembelajaran Kimia”
3. Tempat Praktik : SMA Negeri 47 Jakarta
4. Kelas : XI MIA 3
5. Mata Pelajaran : Kimia
6. Pertemuan Ke- :
7. Tanggal :
8. Kelompo :
No Aspek yang diamati Dilakukan Deskripsi
Ya Tidak
I Pendahuluan
1. Menjawab salam
2. Mendengarkan penjelasan
tujuan pembelajaan dengan
baik
3. Memberikan respon terhadap
apersepsi dan motivasu yang
diberikn guru
II Kegiatan Inti
A. Orientasi siswa pada
masalah
1. Membaca wacana yang ada
dalam LKS secara
berkelompok
2. Mempelajari wacana pada
LKS unkuk lebih memahami
145
mempresentasikan hasil
karya
1. Mengolah data hasil
percobaan secara berkelompok
2. Melakukan diskusi secara
berkelompok mengenai hasil
pengolahan data percobaan
dengn mengaitkan pada
literatur yang ada
3. Menentukan kesimpulan
berdasarkan hasil pengolahan
data percobaan
4. Membuat laporan sederhana
hasil percobaan secara
berkelompok
5. Perwakilan kelompok
mempresentasikan laporan
sederhana hasil percobaaan
E. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
1. Memberikan tanggapan atau
masukan terhadap laporan
sederhana yang telah
dipresentasikan oleh
perwakilan kelompok
2. Memberikan respon terhadap
evaluasi yang dilakukan oleh
guru mengenai hasil
percobaan yang telah
147
diperoleh
3. Menyimak penegasan yang
diberikan oleh guru dengan
seksama
4. Mengerjakan beberapa soal
pada LKS sebagai evaluasi
III PENUTUP
1. Memperhatikan tugas yang
diberikan oleh guru
2. Menutup pembelajaran dengan
berdoa
Pelajaran yang diperoleh dari hasil pengamatan\observasi :
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
Nama Observer : Mengetahui
Observer
(.................................)
163
Lampiran 6
Kisi-kisi Tes Keterampilan Metakognitif
Komponen Indikator Pernyataan Nomor Kode
Keterampilan Keterampilan Soal
Metakognitif Metakognitif
Ketika menghadapi soal saya selalu mengaitkan masalah-masalah yang 4 +
Terhubung dengan
asing dengan masalah yang pernah saya selesaikan.
pengetahuan dahulu
Saya mengaitkan konsep-konsep kimia yang telah saya pelajari dalam 16 +
menyelesaikan soal-soal hidrolisis garam.
Perencanaan
Mengidentifikasi tujuan Untuk mengidentifikasikan sifat garam dalam soal hidrolisis, maka saya 1 +
akan membaca pernyataan masalah yang ada di dalam soal terlebih dahulu.
Saya selalu mengidentifikasikan setiap variabel yang saya buthkan, seperti 7 +
jenis asam basa pembentuk garam untuk dapat menentukan sifat garam yang
terhidrolisis.
Memilah informasi Ketika soal yang saya hadapi berbentuk wacana, maka saya akan menandai 2 +
penting
setiap pernyataan atau keyword yang menurut saya sangat relevan dengan
pertanyaan pada soal.
Memecahkan masalah Pada soal perhitungan hidrolisis garam, saya membuat coretan perhitungan 6 +
menjadi poin-poin terlebih dahulu yang terpisah dari lembar jawaban dan mengecek jawaban
sementara.
164
Menemukan hubungan Setelah membaca pernyataan pada soal, saya membuat grafik atau 10 +
dari setiap variabel
hubungan setiap variabel dalam bentuk diagram, flowchart, ataupun bentuk
lainnya agar lebih mudah dipahami.
Saya menuliskan banyak hal yang telah saya pelajari terutama konsep- 12 +
konsep terdahulu seperti asam basa yang mungkin membantu saya dalam
menyelesaikan soal hidrolisis garam yang saya hadapi.
Saya mennghubungkan terlebih dahulu nilai pH, sifat asam basa penyusun 13 +
garam, serta konsep-konsep lain yang terkait dengan soal yang saya hadapi
sebelum mencoba untuk menjawab soal hidrolisis garam.
Membuat penyelidikan Saya selalu membuat coretan atau bentuk jawaban pada lembar soal sebelum 5 +
jawaban tersebut ditulis di lembar jawaban.
Memeriksa berbagai Dalam menyelesaiakn soal hidrolisis garam, maka terlebih dahulu saya 15 +
tahapan membuat perencanaanya, seperti rumus manakah yang harus saya gunakan
ketika menghadapi soal perhitungan pH hidrolisis garam yang berasal dari
Pemantauan asam lemah dan basa kuat, meskipun hanya membayangkannya atau tidak
menuliskannya di lembar jawaban.
Saya menganalisis langkah-langkah dalam menyelesaikan soal hidrolisis 17 +
garam yang saya hadapi serta mencocokan setiap langkahnya apakah sudah
sesuai konsep atau belum.
Saya mengabaikan konsep yang berkaitan dengan soal hidrolisis garam yang 19 -
saya hadapi sebelum mencoba jawabannya dalam menyelesaikan soal
tersebut.
165
Evaluasi Memverifikasi bahwa Saya mencoba untuk mengecek apapun setelah saya menjawab soal seperti 9 +
jawaban menjawab pengetahuan baru yang saya dapatkan, perhitungan, dan lain-lain.
pertanyaan
167
Disusun Oleh :
Murni Arifah
1113016200026
2017
168
Kelas : ........................................................................................................
No Pernyataan Jawaban
SL SR KK TP
1 Untuk mengidentifikasikan sifat garam dalam
soal hidrolisis, maka saya akan membaca
pernyataan masalah yang ada di dalam soal
terlebih dahulu.
2 Saya mencoba untuk mengingat kembali materi
dan konsep asam basa untuk menganalisis sifat-
sifat garam, sehingga saya dapat menentukan
garam-garam yang mengalami hidrolisis total
dan sebagian.
3 Ketika soal yang saya hadapi berbentuk wacana,
maka saya akan menandai setiap pernyataan atau
keywords yang menurut saya sangat relevan
dengan pertanyaan pada soal.
4 Saya selalu mengecek kembali jawaban yang
saya dapatkan.
5 Ketika menghadapi soal, saya selalu mengaitkan
masalah-masalah yang asing dengan masalah
yang pernah saya selesaikan.
169
Kelas : ........................................................................................................
No Pernyataan Jawaban
SL SR KK TP
1 Untuk mengidentifikasikan sifat garam dalam
soal hidrolisis, maka saya akan membaca
pernyataan masalah yang ada di dalam soal
terlebih dahulu.
2 Ketika soal yang saya hadapi berbentuk wacana,
maka saya akan menandai setiap pernyataan atau
keywords yang menurut saya sangat relevan
dengan pertanyaan pada soal.
3 Saya selalu mengecek kembali jawaban yang
saya dapatkan.
4 Ketika menghadapi soal, saya selalu mengaitkan
masalah-masalah yang asing dengan masalah
yang pernah saya selesaikan.
5 Saya selalu membuat coretan atau bentuk
jawaban pada lembar soal sebelum jawaban
tersebut ditulis di lembar jawaban
174
22 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 2 2 1 2 1 2 3 69
23 2 3 4 2 3 4 2 3 2 4 4 2 3 4 2 3 4 2 2 4 3 2 3 4 2 73
24 4 4 3 2 3 4 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 76
25 4 3 2 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 77
26 3 4 3 3 4 2 2 3 3 1 3 2 3 4 3 2 4 2 2 1 2 3 2 3 3 67
27 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 75
28 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 2 3 1 4 3 3 2 4 82
29 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 2 84
30 4 3 4 2 2 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 2 4 4 3 2 3 2 4 3 78
31 4 4 4 3 2 4 3 3 4 2 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 86
32 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 78
33 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 1 2 3 2 3 4 2 2 3 3 3 4 3 2 70
34 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2 1 3 3 75
35 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 1 4 1 2 3 80
36 4 3 4 3 1 3 4 2 4 1 2 3 4 3 3 4 2 3 2 2 2 3 2 1 2 67
Skor Total
Item 126 116 119 110 103 109 105 106 110 82 116 103 113 115 114 113 115 91 99 104 89 94 85 101 108
Persentase
per item 88 81 83 76 72 76 73 74 76 57 81 72 78 80 79 78 80 63 69 72 62 65 59 70 75
181
3 Adho Adinegoro 76
7 Andree Shevchenko 74
8 Anggareta Khairunnisa 77
11 Awang Nurmuharram 61
14 Gita Safitri 80
17 Luthfiah Septiana 83
23 Nabila Noermalasari 68
183
184
29 Raihan Nafianto 74
31 Syifaa Sagakirana 60
184
185
185
186
24 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 1 2 1 4 2 2 3 2 3 3 4 2 3 2 70
25 3 4 2 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 3 3 2 2 3 3 76
26 4 4 3 4 2 4 4 2 4 1 3 1 4 4 3 4 4 4 3 4 2 1 2 4 2 77
27 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 2 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 80
28 4 2 2 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 1 2 2 4 3 2 4 3 67
29 2 3 4 2 3 4 2 3 2 4 4 2 3 4 2 4 4 3 2 1 4 3 2 3 4 74
30 2 3 1 2 2 3 2 1 1 1 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 4 3 4 3 68
31 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 4 4 1 2 4 3 4 2 3 3 60
32 4 2 4 3 2 2 3 2 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 2 1 4 3 1 4 1 73
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 1 2 2 3 2 72
34 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 1 4 2 3 3 2 4 1 3 2 4 2 3 4 75
35 2 1 2 3 2 4 1 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 2 2 3 70
36 4 4 2 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 2 4 2 4 3 2 3 2 3 2 3 79
Skor Total
Item 119 116 108 113 107 114 107 108 112 96 112 99 116 104 110 108 110 104 86 99 106 103 86 104 102
Persentase
per item 83 81 75 78 74 79 74 75 78 67 78 69 81 72 76 75 76 72 60 69 74 72 60 72 71
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
21 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 68
22 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 79
23 3 2 3 2 3 2 4 3 4 2 4 3 2 3 2 3 4 2 3 4 1 2 3 3 4 71
24 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 76
25 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 66
26 2 4 4 2 3 4 2 3 3 2 1 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 67
27 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 89
28 3 4 4 3 4 2 3 2 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 81
29 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 84
30 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 2 2 76
31 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 83
32 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 76
33 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 1 2 2 1 2 73
34 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 3 4 2 4 3 1 2 2 3 78
35 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 1 3 2 2 2 2 2 72
36 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 85
Skor Total
Item 100 127 121 109 117 110 112 113 110 111 80 116 107 112 113 121 116 109 91 113 96 96 100 83 95
Persentase
per Item 69 88 84 76 81 76 78 78 76 77 56 81 74 78 78 84 81 76 63 78 67 67 69 58 66
192
193
193
194
194
195
3 Adho Adinegoro 84
7 Andree Shevchenko 74
8 Anggareta Khairunnisa 83
11 Awang Nurmuharram 89
14 Gita Safitri 80
17 Luthfiah Septiana 79
23 Nabila Noermalasari 91
195
196
29 Raihan Nafianto 74
31 Syifaa Sagakirana 89
196
197
197
198
20 3 2 2 2 2 2 4 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 69
21 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 2 3 3 89
22 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 82
23 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 91
24 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 2 3 2 82
25 3 4 2 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 3 2 3 4 4 80
26 4 4 3 4 2 4 4 2 4 1 3 1 4 4 3 4 4 4 2 4 2 1 2 4 2 76
27 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 1 3 77
28 4 2 2 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 72
29 2 3 4 2 3 4 2 3 2 4 4 2 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 2 3 4 74
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 1 3 3 85
31 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 2 3 2 89
32 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 4 4 2 2 4 2 82
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2 1 2 3 3 73
34 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 2 4 3 4 2 4 4 82
35 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 2 1 3 79
36 4 4 2 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 86
Skor Total
Item
132 130 121 123 121 122 119 122 122 107 127 115 125 127 124 122 124 129 96 126 122 107 95 111 105
Persentase
per Item
92 90 84 85 84 85 83 85 85 74 88 80 87 88 86 85 86 90 67 88 85 74 66 77 73
198
199
199
200
200
201
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
201
202
Descriptives
Median 73,50
Variance 49,057
Std. Deviation 7,004
Minimum 55
Maximum 86
Range 31
Interquartile Range 9
Median 74,00
Variance 47,393
Minimum 60
Maximum 88
Range 28
Interquartile Range 9
202
203
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
203
204
Descriptives
Median 74,00
Variance 43,844
Std. Deviation 6,622
Minimum 60
Maximum 89
Range 29
Interquartile Range 10
Median 82,50
Variance 52,073
Minimum 64
Maximum 94
Range 30
Interquartile Range 12
204
205
,011 1 70 ,915
Nilai signifikansi (Sig.) atau probabilitas (p-value) pada data pretest sebesar 0,915
pada taraf signifikansi 0,05, artinya nilai p-value lebih besar dari 0,05 (0,915 >
0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest yang berasal dari kedua
kelompok tersebut bersifat homogen.
205
206
,201 1 70 ,656
Nilai signifikansi (Sig.) atau probabilitas (p-value) pada data posttest sebesar 0,656
pada taraf signifikansi 0,05, artinya nilai p-value lebih besar dari 0,05 (0,656 >
0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest yang berasal dari kedua
kelompok tersebut bersifat homogen.
206
207
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 Pretest - Poattest -,889 7,592 1,265 -3,458 1,680 -,702 35 ,487
207
208
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 Pretest - Posttest -9,028 8,729 1,455 -11,981 -6,074 -6,205 35 ,000
208
207
207
208
27.
0.254 0.255 Valid
Jumlah Butir 25
Valid
Jumlah Butir 2
Tidak Valid
Total Butir 27
208
209
209
210
210
211
211
212
212
213
213
214
214
215
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,766 27
Item-Total Statistics
Item_
76,54 122,480 ,403 ,757
1
Item_
76,54 122,216 ,383 ,757
2
Item_
77,00 121,321 ,363 ,756
3
Item_
77,04 121,734 ,393 ,756
4
Item_
77,06 119,903 ,465 ,753
5
Item_
76,85 125,713 ,125 ,766
6
Item_
76,22 97,346 ,176 ,860
7
Item_
77,30 122,175 ,427 ,756
8
Item_
77,20 124,618 ,201 ,763
9
Item_
77,06 117,903 ,533 ,749
10
Item_
78,15 121,072 ,377 ,756
11
Item_
76,91 121,482 ,355 ,757
12
Item_
77,28 120,393 ,454 ,753
13
215
216
Item_
76,94 118,733 ,544 ,750
14
Item_
76,93 119,353 ,538 ,751
15
Item_
76,96 123,093 ,286 ,760
16
Item_
76,91 118,123 ,609 ,748
17
Item_
77,02 119,603 ,484 ,752
18
Item_
77,04 120,036 ,466 ,753
19
Item_
77,61 123,487 ,252 ,761
20
Item_
77,02 119,981 ,462 ,753
21
Item_
77,13 120,077 ,413 ,754
22
Item_
77,59 119,642 ,387 ,754
23
Item_
77,26 118,120 ,472 ,751
24
Item_
77,94 120,808 ,303 ,758
25
Item_
77,46 121,838 ,298 ,759
26
Item_
76,98 126,509 ,065 ,769
27
216
217
g. Pemberian posttest
BIODATA PENELITI
Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri Sitanggal 6 Kec.
Larangan lulus Tahun 2006, SMP Negeri 2 Ketanggungan Kec. Ketanggungan Kab.
Brebes lulus Tahun 2009, SMA Negeri 1 Kec. Larangan Kab. Brebes lulus Tahun
2012, dan mulai Tahun 2013 mengikuti Program S1 Pendidikan Kimia Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
sampai Tahun 2017. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih terdaftar
sebagai mahasiswi Program S1 Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta hingga dinyatakan
lulus sidang skripsi pada tanggal 12 Oktober 2017.