Anda di halaman 1dari 11

Changing Prices

Perubahan harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian unit pengukur
dan pemertahanan kapital. Masalah penilaian berkaitan dengan dasar yang harus digunakan
untuk mengukur nilai pos pada suatu saat. Masalah pemertahanan kapital berkaitan dengan
pengertian laba sebagai selisih dua kapital yang harus ditentukan jenisnya. Perubahan harga
umunya terjadi karena perbedaan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk memperoleh barang
yang sama dalam jangka waktu yang berbeda. Rerangka akuntansi pokok dilandasi oleh asumsi
bahwa daya beli uang stabil, dan manfaat ekonomik barang tidak berubah. Jadi, apabila terjadi
perubahan harga yang cukup mencolok akuntansi mengalami permasalahan dalam penilaian, unit
pengukur dan pemertahanan kapital (Suwardjono 2005).

PERUBAHAN HARGA

Perubahan harga adalah perbedaan nilai jumlah rupiah untuk memperoleh barang / jasa yang
sama pada periode yang berbeda pada pasar yang sama. Perubahan harga terdiri atas :

1. Perubahan harga umum,


2. Perubahan harga spesifik dan
3. Perubahan harga relatif.

Perubahan harga umum mencerminkan perubahan nilai tukar / daya beli uang. Perubahan
harga spesifik mencerminkan perubahan karakteristik barang tertentu akibat teknologi / selera
terhadap barang. Perubahan harga relatif mencerminkan perubahan harga spesifik setelah
pengaruh perubahan harga umum diperhitungkan. Dalam rangka akuntansi perubahan harga,
secara umum perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk memperoleh barang dan
jasa yang sama pada waktu yang berbeda

Perubahan Harga Umum

Perubahan harga umum mencerminkan kenaikan atau penurunan nilai tukar satuan
uang atau dikenal dengan perubahan daya beli. Perubahan tersebut dapat disebabkan pada
umumnya oleh kekuatan-kekuatan faktor ekonomik seperti tersedianya uang atau
kecepatan beredarnya uang dibandingkan dengan tersedianya barang atau jasa dalam
perekonomian suatu negara. Penyebab lain adalah ketidakseimbangan antara permintaan
dan penawaran barang dan jasa secara umum atau perubahan harga pasar dunia untuk
komoditas dasar tertentu. Perubahan harga umum ditandai oleh perubahan seluruh harga
barang dan jasa dengan tingkat dan arah yang sama (Suwardjono 2005).
a. Inflasi dan Daya Beli Uang
Indeks harga dapat memberi gambaran perubahan tingkat harga dari waktu ke waktu.
Perubahan indeks harga merefleksi pula perubahan daya beli atau nilai tukar
uang. Kenaikan indeks harga berarti penurunan daya beli demikian pula sebaliknya.
Daya beli uang adalah kemampuan satuan uang pada saat tertentu untuk ditukarkan
dengan barang. Gejala kenaikan tingkat harga umum dari waktu ke waktu disebut
inflasi. Inflasi ditunjukkan oleh indeks harga umum yang cenderung menaik dari
waktu ke waktu. Perubahan relatif indeks harga dari perioda satu ke perioda
berikutnya disebut dengan laju inflasi.
b. Implikasi Akuntansi
Biaya berbagai objek yang diukur dengan satuan uang pada waktu yang berbeda-
beda sebenarnya merupakan jumlah rupiah yang tidak homogenus sehingga tidak
dapat dijumlahkan. Karena bersifat moneter, meretia sudah merefleksi biaya atau
harga sekarang setiap saat atau pada tanggal pelaporan. Dengan adanya perubahan
daya beli, perusahaan kemungkinan akan mendapat untung atau menderita rugi
karena perusahaan menahan pos-pos moneter.
Untung atau rugi daya beli pos moneter terjadi apabila perusahaan menahan aset
moneter atau mempunyai utang moneter dalam jangka waktu tertentu. Dalam kondisi
inflasi, menahan aset moneter akan menimbulkan rugi daya beli. Dalam kndisi deflasi
menahan aset moneter akan memberikan untung daya beli dan menahan utang
moneter akan mengakibatkan rugi daya beli.
c. Interpretasi Untung / Rugi Daya Beli
Jumlah rupiah untung atau rugi daya beli merupakan informasi untuk membantu
pemakai dalam menentukan laba ekonomik perusahaan karena informasi tersebut
berkaitan dengan seberapa jauh kapital secara ekonomik harus dipertahankan.
Untung daya beli penahanan utang dapat diperlakukan sebagai pengurangan aset
yang diperoleh dengan utang tersebut. Untung atau rugi daya beli pos moneter lancar
dapat dianggap terrealisasi pada saat pos aset moneter lancar diterima uangnya atau
pada saat utang moneter lancar dilunasi. Dari sudut pandang perusahaan sebagai
kesatuan usaha, untung atau rugi daya beli utang jangka panjang dalam suatu perioda
tidak mempengaruhi besarnya laba.
Dari sudut likuiditas, untung atau rugi daya beli akan memberi informasi apakah
perusahaan dapat menjaga likuiditas operasinya. Dalam kondisi inflasi, tentu saja
modal kerja moneter akan cenderung menurun daya belinya.

Perubahan Harga Spesifik


Perubahan harga spesifik adalah perubahan harga barang tertentu karena nilai
instrinsik barang tersebut berubah sehingga nilai tukarnya juga berubah baik di pasar
masukan maupun pasar keluaran. Perubahan harga spesifik terjadi karena berbagai faktor
antara lain perubahan selera konsumer, perubahan teknologi di bidang teknik industri dan
spekulasi atau perubahan harapan masyarakat terhadap kuantitas barang dan jasa tertentu
yang tersedia dalam masyarakat. Perubahan harga spesifik dalam pasar masukan akan
mengakibatkan kenaikan atau penurunan biaya aset yang yang akhirnya mempengaruhi
biaya bagi perusahan. Perubahan harga spesifik dalam pasar keluaran akan
mengakibatkan kenaikan atau penurunan pendapatan perusahaan (Suwardjono 2005).
a. Implikasi Akuntansi
Dalam akuntansi biaya historis, perubahan harga spesifik ini tidak diperhatikan dan
dengan sendirinya perubahan ini akan tersembunyi dalam perhitungan laba.
Seandainya pengaruh perubahan harga spesifik tersebut dikeluarkan dari perhitungan
laba, pengaruh ini akan menjadi untung atau rugi penahanan.
b. Interpretasi Untung/Rugi Penahanan
Untung penahanan merupakan informasi tentang jumlah rupiah untuk
mempertahankan kapital. Dari segi evaluasi kinerja manajemen, akuntansi biaya
sekarang sebenarnya memberi informasi tentang kegiatan yang benar-benar
merupakan upaya manajemen dan kegiatan yang semata-mata hanya menahan aset
dalam kaitannya dengan pengelolaan kapital fisis. Laba operasi merupakan hasil
kegiatan produktif, sendangkan untung penahanan merupakan hasil kegiatan
penahanan aset semata. Laba operasi atas dasar biaya sekarang merupakan pengukur
efisiensi pengelolaan dana atau kapital fisis perusahaan yang sebenarnya.
Dalam kondisi harga yang menarik, biaya atas dasar biaya sekarang yang dibebankan
ke pendapatan akan cenderung lebih tinggi daripada biaya historis karena itu laba
akan cenderung lebih kecil.
Perubahan Harga Relatif
Perubahan harga relatif mengukur tingkat penyimpanan perubahan harga barang
atau jasa tertentu terhadap perubahan akibat perubahan tingkat harga umum seluruh
barang dan jasa. Perubahan harga relatif adalah perubahan harga setelah pengaruh
perubahan daya beli dikeluarkan atau diperhitungkan.
Kalau unit moneter dihomogenuskan dengan indeks harga umum, statemen laba-
rugi akan menggambarkan laba real secara ekonomik. Pengaruh perubahan harga relatif
tidak dapat terungkapkan secara penuh kalau penyesuaian tidak dilakukan baik untuk
perubahan harga spesifik maupun untuk perubahan harga umum. Model akuntansi yang
memperhitungkan pengaruh perubahan harga relatif sebenarnya merupakan bastar atau
hibrida antara model akuntansi daya beli konstan dan akuntansi biaya sekarang. Model
hibrida tersebut disebut akuntansi biaya sekarang daya beli konstan.

AKUNTANSI BIAYA SEKARANG

Tujuan akuntansi biaya sekarang adalah mengukur laba suatu perioda dengan
mempertahankan kapital semula. Kapital diukur atas dasar kapasitas operasi atau kemampuan
untuk menyediakan barang dan jasa dengan kuantitas yang sama dengan kapasitas atau
kemampuan kapital sebelumnya.

Dasar Pengukuran Biaya Sekarang

1. Biaya Pengganti
Penekanan diletakkan pada biaya pengganti aset yang dikuasai perusahaan dengan aset
yang sejenis atau sama fungsinya. Biaya pengganti ini, secara konseptual laba perioda
akan terjadi atas dua unsur yaitu : (1) laba operasi dan (2) untung atau rugi penahanan
akibat perubahan harga relatif.
2. Nilai Jual Sekarang
Biaya sekarang aset diukur atas dasar harga aset senandainya pada saat sekarang
perusahaan memilih untuk menjual aset tersebut alih-alih memakainya untuk operasi.
Nilai jual sekarang berarti jumlah rupiah pendapatan yang dapat direalisasi seandainya
aset dijual sekarang.
3. Nilai Terrealisasi Harapan
Pendekatan ini sama dengan nilai jual sekarang hanya pengukuran dilakukan atas dasar
nilai sekarang aliran kas masa datang yang diterima dari aset atau dibayar untuk aset atau
utang bersangkutan. Nilai penggunaan adalah nilai sekarang aliran kas di masa
mendatang yang diharapkan akan diterima dari penggunaan aset oleh perusahaan. Nilai
pasar sekarang adalah jumlah rupiah kas, atau setara kas yang diharapkan akan dapat
diperoleh dari penjualan suatu aset dikurangi dengan biaya penjualan yang terlibat dalam
proses penjualan aset tersebut.

Berbagai teknik dan sumber informasi dapat digunakan untuk penentuan biaya sekarang, yaitu :

1. Pengindeksan.
Sumber informasi berupa indeks harga yang dihasilkan pihak eksternal untuk kelompok
barang / jasa yang diukur dan indeks harga yang dihasilkan sendiri oleh perusahaan
berdasarkan catatan historis untuk kelompok barang / jasa yang diukur. Teknik ini
memungkinkan digunakannya komputer untuk menyatakan kembali angka-angka dasar
secara cepat.
2. Penghargaan Langsung.
Teknik ini membebankan secara langsung bahan dan tenaga kerja ke suatu aset /
kelompok aset. Teknik ini biasanya berupa harga faktur sekarang, daftar harga dari
penjual barang / jasa dan biaya produksi standar yang menggambarkan biaya sekarang.
3. Pengbiayaan Unit.
Teknik ini digunakan untuk menaksir biaya reproduksi suatu barang. Teknik ini
digunakan untuk barang / jasa yang tidak mempunyai pasar keluaran / barang yang
bersifat khusus.
4. Penghargaan Fungsional.
Teknik ini digunakan untuk menentukan biaya pengganti suatu fungsi produksi /
pemrosesan dan bukannya suatu aset secara individual / kelompok aset yang masing-
masing berdiri sendiri.

Penyesuaian biaya sekarang untuk menyajikan kembali laporan keuangan biaya historis
terhadap biaya persediaan dan aset yang tersedia dan dipakai pada saat ini. Biaya sekarang dari
persediaan adalah harga pembelian yang terjadi pada saat ini. Sedangkan biaya sekarang dari
asset PPE adalah biaya yang di perlukan untuk memperoleh ( biaya operasi dan pengeluaran )
terhadap aset yang dimiliki pada saat sekarang.

Sebagai contoh pendekatan kos sekarang terhdap penilaian pendapatan, Asusmsikan kos
historis perusahaan melaporkan laba sebelum pajak $3,000 pada penjualan $12,000 dan harga
pokok penjualan sebesar $3000, penyusutan $2000, dan biaya lainnya $4000/ Pajak yang
dikenakan kepada perusahaan sebesar 50%. Setelah dianalisis terdapat perubahan harga spesifik
yang terjadi pada persediaan perusahaan. Manajemen memutuskan untuk meningkatkan harga
jual persediaan sebesar 10% dari kos historis pada saat penjualan. Pada analisis lainnya,
manajemn menyimpulkan bahwa kos sekarang memberikan kenaikan nilai penyusutan yang
menimbulkan kos sekarang dari penyusutan aset $1000 lebih tinggi dari kos historis yang senilai
$2000. Kos sekarang tidak diperlukan dalam penyajian kembali pada akun penjualan dan biaya
lainnya.

Historical cost Current Cost Current Cost


Income Statement Adjustment Income Statement
Sales $12.000 $12.000
COGS 3000 + $300 3300
Gross margin 9000 8700
Depreciation 2000 +$1000 3000
Other cost 4000 4000
Profit before tax 3000 1800
Taxes 1500 1500
Net Income 1500 300
Berdasarkan perbandingan perhitungan diatas didapatkan net income pada kos serang lebih
kecil dibanding pelaporan yang makai kos historis. Dikarenakan pajak hanya mengakui kos
historis sehingga beban pajak yang dihitung dari kos historis tidak perlu disesuaikan.

Terdapat dua alternatif untuk mengestimasi kos sekarang dari Asset yang dimiliki yang
sering digunakan :

1. Mengestipasi harga pembelian aset dari aset yang memiliki umur ekonomis yang sama
dan dengan keadaan yang serupa.
2. Mengestimasi harga pembelian dengan aset yang sejenis dikuragi dengan penyisihan
penyusutan yang dihitung sesuai dengan metode akuntansi yang dapat diterima.

DAYA BELI KONSTAN

Tujuan akuntansi daya beli konstan adalah mempertahankan kapital atas dasar daya beli. Untuk
dapat menyajikan statemen keuangan berbasis daya beli, data biaya historis harus dikonversi
menjadi biaya daya beli pada saat pelaporan. Dengan konsep daya beli konstan, daya beli dapat
menjadi golongan kapital yang lain yaitu kapital daya beli. Kapital daya beli sebenarnya
merupakan kapital finansial. Dalam mengatasi perubahan harga akibat daya beli, maka
digunakan akuntansi daya beli konstan. Dengan daya beli sebagai basis pengukuran diharapkan
perusahaan mampu mempertahankan sumber ekonomik untuk membeli barang dan jasa, dalam
suatu kondisi perekonomian tertentu. Dalam mengatasi masalah penilaian diatasi dengan
akuntansi biaya sekarang dan berbagai variannya. Masalah unit pengukur diatasi dengan
akuntansi daya beli konstan dengan berbagai variasinya dan akuntansi hibrida mengatasi dua
jenis masalah tersebut. Secara khusus, berbagai model akuntansi ditawarkan untuk mengatasi
masalah perubahan harga . tiap model merupakan hasil interaksi antar tiga faktor penentu laba
dalam konsteks perubahan harga, yaitu dasar penilaian, definisi kapital dan skala pengukuran
(Suwardjono 2005).

 Berkaitan dengan dasar pengukuran


1. Jika biaya sekarang digunakan sebagai dasar pengukuran, maka :
a. Laba akana terbagi menjadi dua ; laba akibat operasi dan laba akibat menahan
kapital fisis.
b. Untung atau rugi yang belum terealisasi akibat penahanan aset, dimasukkan
dalam statemen laba rugi.

Konsep ini bertentangan dengan akuntansi biaya historis, yang mendasari diri pada
realisasi untuk mengakui pendapatan.

2. Jika harga jual sekarang diguanakan sebagai dasar pengukuran, maka :


a. Laba dapat dipandang sebagai aliran dana bersih yang masuk, akibat perubahan
harga pasar.
b. Laba bukan jumlah rupiah yang timbul karena kegiatan menghasilkan laba.
 Berkaitan dengan kapital
1. Sebagai kapital fisis
a. Perubahan dalam biaya sekarang karenan penahanan aset fisis dipisahkan dari
laba dan dianggap sebagai penyesuai kapital fisis, sehingga tidak menjadi
komponen penentu laba.
2. Sebagai kapital finansial
a. Kegiatan untung rugi penahanan merupakan komponen penentu laba sehingga
masuk dalam statemen laba rugi pelengkap.
 Berkaitan dengan skala
1. Menggunakan daya beli konstan sebagai unit pengukur laba
a. Untung rugi daya beli dapat ditentukan atau dikeluarkan dari laba atas dasar biaya
historis atau biaya sekarang.
b. Untung rugi daya beli timbul karena perusahaan menahan aktiva moneter bersih
selama periode tertentu.
c. Jika untung rugi daya beli dikeluarkan dari laba, hasilnya angka laba yang
menggambarkan laba real.

Dari berbagai usulan akuntansi akibat perubahan harga diatas, diharapkan mampu mengatasi
kelemahan akuntansi berbasis biaya historis, sehingga masih dapat diadopsi akuntansi pokok
tanpa harus mengganti struktur akuntansinya. Akuntansi perubahan harga merupakan bagian dari
pelaporan keuangan untuk mencapai tujuan penyajian informasi keuangan. Jika konsep
pemrosesan data dapat dipisahkan dari proses pelaporan data, maka akuntansi perubahan harga
tidak perlu mengganti rerangka akuntansi pokok. Patton dan Littleton menyatakan bahwa
akuntansi perubahan harga akan berkurang makna dan manfaatnya, tanpa disertai dengan
informasi atas dasar biaya historis (Suwardjono 2005).

Akuntansi kos sekarang tidak diperbolehkan dalam tujuan perpajakan melaikan akuntansi
kos sekarang di tujukan untuk publik. Jadi, dalam tujuan perpajakan mengakui biaya sesuai
dengan biaya historis dikarenakan kebanyakan biaya yang terjadi pada kos sekarang bisa lebih
besar daripada biaya historis sehingga menimbulkan pendapatan yang lebih kecil.

Case 15-1 Discount Mart

Discount Mart adalah perusahaan merchandising berusia dua tahun. Selama periode ini, indeks
tingkat harga berubah sebagai berikut :

Opening of Business 150


First Year, average 160
First Year, end 175
Second, average 190
First Year, end 200

Bisnis perusahaan sedemikian rupa sehingga semua pendapatan dan pengeluarannya


diberikan atau dilakukan secara merata sepanjang tahun. Satu-satunya pengecualian untuk
generalisasi ini adalah depresiasi dan bagian dari barang dagangan yang dijual diwakili oleh
persediaan awal. Persediaan dihargai dengan dasar First in, First Out. Dividen diumumkan dan
dibayarkan pada setiap akhir tahun.

Pabrik dan peralatan perusahaan diakuisisi pada hari pertama bisnis dan pada akhir tahun
pertama. Semua pabrik dan peralatan disusutkan secara garis lurus selama 10 tahun kehidupan.
Tanah di mana pabrik itu berada di bawah perjanjian sewa jangka panjang.

Pada awal tahun kedua perusahaan, manajemen membayarkan tunai $50.000 dari
$350.000 kewajiban jangka panjang perusahaan. Sisa $ 300.000 dikonversi menjadi modal.
Exhibit 1 menyajikan laporan laba rugi perusahaan atas dasar historis untuk masing-
masing dua tahun pertama operasinya. Exhibit 2 menunjukkan pernyataan laba ditahan yang
belum disesuaikan untuk periode yang sama. Saldo Diskon Mart menyela pada pembukaan
bisnis dan pada akhir operasi setiap tahun disajikan dalam Exhibit 3.

Pada akhir operasi tahun kedua, manajemen menginginkan pernyataan perusahaan


disajikan kembali dalam dolar saat ini untuk menentukan apakah perusahaan itu mengalami
keuntungan atau kerugian moneter hingga saat ini. Manajemen juga ingin tahu Berapa banyak
akumulasi keuntungan atau kerugian yang terkait dengan tahun kedua operasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hawkins, David F., Corporate Financial Reporting And Analysis Text And Cases, 4th edition,
Irwin/McGraw Hill, 1998
Suwardjono (2005). Teori Akuntansi. Yogyakarta, BPFE Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai