Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM PERAGAAN PERALATAN PRODUKSI


PERALATAN KHUSUS UNTUK PRODUKSI GEOTHERMAL

OLEH :

NAMA : MUHAMAD IKMAAL PAYAPO


NIM : 113160010
PLUG :N

STUDIO PERAGAAN PERALATAN PRODUKSI


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2018
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM PERAGAAN PERALATAN PRODUKSI
PERALATAN KHUSUS UNTUK PRODUKSI GEOTHERMAL

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUHAMAD IKMAAL PAYAPO


NIM : 113160010
PLUG :N

Disetujui untuk Pratikum Peragaan Peralatan Produksi


Jurusan Teknik Perminyakan
Fakultas Teknologi Mineral
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta

Asisten Praktikum,

(Lintang Hartanta Febrina)


9.4. PEMBAHASAN
Praktikum minggu ini membahas tentang fasilitas produksi pada panas
bumi. Panas bumi merupakan energi alternatif yang sifatnya sustainable yang mana
uap panas akan dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin yang selanjutnya dapat
menghasilkan listrik.
Secara umum diketahui empat jenis reservoir panas bumi, yakni
hidrotermal, hot dry rock, geopressure, dan magmatic. Jenis hidrotermal terdiri dari
batuan basement, yang memiliki dual porosity, nilai permeabilitas yang besar, dan
umumnya water dominated. Reservoir hot dry rock bersifat kompak, memiliki
permeabilitas yang kecil, dan vapor dominated. Reservoir geopressure memiliki
temperatur yang kecil dan tersusun atas batuan sedimen. Sedangkan reservoir
magmatic memiliki temperatur yang sangat tinggi (hingga 900°C) karena lokasinya
yang berdekatan dengan sumber magma. Reservoir jenis ini belum dapat
dimanfaatlam di Indonesia karena tidak tersediaya peralatan yang memadai.
Jenis pemisahan uap dan air pada fasilitas produksi panas bumi dibedakan
menjadi single flash, double flash, dan binary. Single flash merupakan pemisahan
uap dan air yang dilakukan secara cepat dan biasanya uap yang dihasilkan langsung
dialirkan ke turbin. Jenis pemisahan ini digunakan pada reservoir vapor dominated,
dengan suhu berkisar antara 150°C-200°C. Pemisahan jenis double flash memiliki
banyak separator dan digunakan pada reservoir water dominated dan memiliki
kisaran temperatur 200°C-250°C. Sama halnya dengan binary yang juga digunakan
pada reservoir water dominated dan memiliki kisaran temperatur antara 100°C-
150°C. Pada jenis binary, digunakan heat exchanger dimana uap panas akan
dialirkan sehingga pipa akan bersentuhan dengan pipa lain yang berisi isobutana.
Pipa uap akan mengalirkan panas ke pipa isobutana, sehingga isobutana (yang
memiliki titik didih lebih kecil dari air dan entalpi serta massa yang tinggi) akan
menguap dan uap tersebut akan dialirkan untuk selanjutnya digunakan untuk
menggerakkan turbin. Karena dalam menggerakkan turbin membutuhkan uap yang
memiliki entalpi dan massa yang tinggi, maka isobutana digunakan pada skema
binary ini.
Adapun peralatan khusus untuk produksi geothermal yang digunakan untuk
mengubah energi panas bumi menjadi energi listrik yaitu: Orifice flow meter, Cone
atau kerucut, Separator, Weir Box, silencer, dan peralatan lainnya. Orifice flow
meter adalah plat berlubang yang disisipkan pada laluan aliran fluida yang diukur,
juga merupakan alat primer yang berfungsi untuk mendapatkan beda tekanan antara
aliran pada upstream dan downstream. Perangkat alat ukur orifice flow meter
meliputi Plat Orifice, Lubang Tekanan, dan Manometer serta Thermometer.
Cone atau Kerucut adalah alat yang berfungsi untuk mengukur besar aliran
dari dry steam dengan menyemburkan uap tersebut pada sonic velocity ke atmosfir
melalui sebuah cone atau kerucut yang dimensi sebagian telah ditentukan
ukurannya. Separator digunakan untuk memisahkan uap dari air panas, fluida yang
telah terpisahkan ini diukur dengan menggunakan orofice. Silencer adalah alat
untuk meredam suara. Silencer terletak setelah orofice flow meter. Weir Box
digunakan untuk menghitung volume air yang keluar dari silencer. Peralatan
penunjang dalam produksi geothermal yang berfungsi untuk memnfaatkan
uap\seperti water cooler, turbin, serta kondensor.
Alur aliran fluida produksi dimulai dari sumur, kemudian uap akan menuju
separator sedangkan air yang ikut terproduksi akan dialirkan ke AFT (silencer),
kemudian air akan menuju ke pond lalu setelah dipisahkan dari silika dan telah
dingin temperaturnya, air akan dialirkan kembali ke sumur injeksi. Uap yang telah
melewati separator akan langsung dialirkan melalui pipa ke power plant. Sementara
air yang dihasilkan dari separator akan dialirkan ke AFT. Pada fasilitas power plant,
uap akan melewati rock muffler, setelah itu menuju scruber dimana fasa air dan gas
dipisahkan. Tergantung dari banyaknya air yang dihasilkan, air bisa saja langsung
dibuang atau dialirkan ke sumur injeksi jika ternyata banyak air yang dihasilkan.
Kemudian sebagian uap akan dialirkan ke ejector yang selanjurnya akan melewati
stage ejector. Sebagian besar uap dari scrubber akan dialirkan ke demister, yang
kemudian dialirkan ke turbin. Turbin yang dialiri oleh uap kering akan tergerakkan
dan akan menghasilkan tenaga yang dapat menghasilkan listrik pada generator.
Kemudian setelah melewati turbin, uap akan dialirkan ke kondensor dimana uap
akan dikondensasikan menjadi air. Pada kondensor ini digunakan air untuk
merubah uap yang masuk menjadi air. Setelah dari condensor, uap dan air akan
dialirkan ke stage ejector, kemudian menuju cooling tower untuk mendinginkan
air, mengkondensasikan uap, dan membuang uap yang tidak bisa dikondensasikan
ke atmosfer. Sekitar 40% dari produksi air pada cooling tower akan dialirkan
kembali ke kondensor untuk mengkondensasikan uap yang masuk pada kondensor.
Kemudian sekitar 60% dari air yang dihasilkan pada cooling tower akan dialirkan
ke sumur injeksi.

Anda mungkin juga menyukai