Disusun Oleh:
YOGYAKARTA
2018
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat
dan tuntunan-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan referat dengan judul
“Asessment Anestesi Pra Bedah”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan berkat, kekuatan, penyertaan serta
2. dr. Samuel Zacharias, Sp.B selaku Dosen Pembimbing Klinik di RS Emanuel Klampok
yang telah membimbing dan memotivasi kami untuk menjadi dokter yang penuh kasih,
Yogyakarta yang senantiasa membimbing dan memotivasi kami untuk selalu melayani
4. Keluarga yang selalu memberikan semangat, doa dan dukungan baik moril maupun
5. Untuk Intan Sompie yang senantiasa mendoakan dan memberikan motivasi dalam
6. Seluruh sejawat Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana yang selalu
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
pelaksanaan dan penyelesaian beban ilmiah ini baik dalam bentuk doa maupun
dukungan.
3
Seluruh bantuan dan dukungan dari semua pihak, penulis ucapkan banyak terimakasih,
kiranya Tuhan dapat membalas dengan sukacita dan berkat yang melimpah. Penulis menyadari
bahwa dalam karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mohon saran
dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Referat ini. Semoga referat ini dapat
bermanfaat bagi masyarakat luas dan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu
kedokteran
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………….......……………….......................1
Kata Pengantar…………………………………………………………….…........................2
Daftar Isi…………………………………………………………...…………….....................4
BAB I. PENDAHULUAN……………………………...……………………….....................5
1.1.Latar Belakang…………………………………………..………………….....................5
1.2.Rumusan Masalah……………………………………………..……………....................5
1.3.Tujuan……………………………………………...………………………......................5
2.1.1. Definisi.....................………….........…………………………………….......................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................18
5
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain sehingga
manusia harus memiliki kemampuan untuk bergerak atau melakukan aktivitas demi
kondisi tubuh yang sehat. Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik
secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Anggota gerak pada manusia merupakan hal yang sangat penting sepanjang daur
kehidupan manusia, baik anggota gerak atas maupun anggota gerak bawah. Dalam
kehidupan manusia sering ditemukan beragam penyakit yang mengenai anggota gerak yang
disebabkan oleh trauma. Trauma merupakan keadaan dimana seseorang mengalami cidera
oleh sebab tertentu. Penyebab utama trauma adalah kecelakaan lalu lintas, kerja dan
olahraga. Kaki dan pergelangan kaki sangat berperan penting dalam melakukan aktivitas
seperti berdiri, berjalan, berlari ataupun melompat, saat melakukan aktivitas tersebut kaki
dan pergelangan kaki merupakan pusat tumpuan berat badan sehingga sering menjadi
sasaran cedera, yaitu biasa terjadi sprain strain, dislokasi, laserasi dan fraktur.
1.3 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Cedera adalah kerusakan fisik yang terjadi ketika tubuh manusia tiba-tiba mengalami
penurunan energi dalam jumlah yang melebihi ambang batas toleransi fisiologi atau akibat
kurangnya salah satu atau lebih elemen penting seperti oksigen (WHO,2014)
1. Cedera Ringan Cedera yang tidak diikuti kerusakaan yang berarti pada
jaringan tubuh kita, misalnya kekakuan otot dan kelelahan. Pada cedera ringan
biasanya tidak diperlukan pengobatan apapun, dan cedera akan sembuh dengan
2. Cedera Berat Cedera yang serius, dimana pada cedera tersebut terdapat
kerusakan jaringan tubuh, misalnya robeknya otot atau ligamen maupun patah
- Skin (kulit)
synovial.
Cedera pada Kulit Cedera yang paling sering adalah ekskoriasi (lecet),
1. Ekskoriasi (lecet) Luka yang terjadi karena adanya gesekan dengan benda rata, misal
tanah, aspal
Gambar 1 Eksoriasi
8
Gambar 2 Laserasi
1. Strain Adalah cedera yang terjadi pada otot dan tendon. Biasanya disebabkan
Gambar 4. Strain otot yang paling sering terjadi pada otot medial
gastrocnemius.
sehingga terjadi cedera pada ligamen. Gejala: nyeri, bengkak, hematoma, tidak
cedera.
cedera secara mikroskopik, tapi tidak terjadi suatu robekan Derajat II: terjadi
robekan parsial dari ligamen Derajat III: terjadi robekan total dari ligamen. Ini
Cedera ini terjadi pada tulang atau sendi. Dapat ditemukan bersama dengan cedera
mengalami suatu trauma (ruda paksa) melebihi batas kemampuan yang mampu
diterimanya. Bentuk dari patah tulang dapat berupa retakan saja sampai dengan
hancur berkeping-keping.
Pergerakan pada sendi pergelangan kaki hanya terjadi pada suatu arah yaitu
fleksi plantar dan dorsofleksi. Gerakan abduksi, aduksi dan rotasi intern serta
ektern yang dipaksakkan dapat menyebabkan robekan ligament dan atau fraktur
Sjamsuhidajat, R. 2005)
Distorsi pada ligament lateral terjadi jika kaki mengalami gerak inversi
yang dipaksakan melalui sendi subtalar dan aduksi yang dipaksakan melalui
sendi pergelangan kaki. Misalnya terjadi pada seseorang yang jatuh pada posisi
inversi yang menyebabkan ligament teregang hebat dan sebagian bisa robek.
Ruptur ligament lateral dapat terjadi oleh mekanisme yang sama dengan
distorsi pergelangan kaki. Robekan ligament lateral dapat juga terjadi, terutama
dikelompokan menurut derajat beratnya cedera yaitu cedera derajat satu jika
mengenai satu malleolus, cedera derajat du ajika mengenai dua malleolus atau
satu maleolus dan satu ligament, cedera derajat tiga jika mengenai tiga
maleolus termasuk maleolus ketiga, yaitu tepi belakang tibia atau jika
maleolus medialis di bawah garis sendi dengan garis fraktur sejajar arah
pada garis sendi dengan garis fraktur miring ke kranial. Pada cedera
lateral.
terdorong ke lateral.
a. Fraktur Talus
Penyebab tersering fraktur talus adalah ruda paksa kaki dengan posisi
mengalami tabrakan dengan kaki yang menginjak pedal. Jika cedera demikian
hebat, corpus talus dapat mengalami dislokasi kearah posterior. Tulang talus
seperti tulang skafoid pada tangan, tidak dilekati oleh otot dan sebagaian
mendapat vaskularisasi yang cukup. Oleh karena itu fraktur leher talus dapat
Sjamsuhidajat, R. 2005)
15
b. Fraktur Kalkaneus
mendapat darah yang cukup banyak. Jatuh dari ketinggian dengan bertopang pada
satu atau dua kaki merupakan penyebab paling sering. Pada keadaan itu dapat juga
R. 2005)
c. Fraktur Metatarsal
Fraktur metatarsal sering terjadi bila dorsum kaki tertimpa benda berat atau
terlindas oleh roda kendaraan. Biasanya terjadi fraktur pada beberapa metatarsal
sekaligus.
fraktur yang disebabkan oleh pembebanan terus-menerus yang lama pada berbaris
Umumnya cedera jari kaki disebabkan oleh kaki terbentur barang keras atau
BAB III
KESIMPULAN
Cedera adalah kerusakan fisik yang terjadi ketika tubuuh manusia tiba-tiba
mengalami penurunan energi dalam jumlah yang melebihi ambang batas toleransi
fisiologi atau akibat kurangnya salah satu atau lebih elemen penting seperti oksigen.
Cedera dapat mengakibatkan suatu gangguan dalam melakukan aktivitas yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/00d0379f8e696a1ca73bcd55feb6757427
9e869d. pdf.