MAKALAH TENTANG
KELAS B
Disusun Oleh :
Nama :
NIM :
FAKULTAS HUKUM
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antropologi berasal dari bahasa Yunani Anthropos yang berarti manusia dan
adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat
tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap
Bahasa, Budaya, Adat-Istiadat, dan masih banyak lagi kekayaan alam yang masuk
sering kali kita akan membicarakan pula mengenai Masyarakat Adat. Ada beberapa
Menurut Ter Haar dalam buku nya yang berjudul Asas-Asas dan Susunan
3. Mempunyai penguasa-penguasa
Hukum Adat adalah “masyarakat yang timbul secara spontan diwilayah tertentu, yang
tinggi atau penguasa lainnya, dengan rasa solidaritas yang sangat besar diantara
para anggotanya, yang memandang bukan anggota masyarakat sebagai orang luar,
Setelah menelaah pendapat para ahli mengenai arti masyarakat hukum adat,
didalam UUD NRI 1945 juga masyarakat hukum adat itu diakui keberadaannya, yaitu
masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan
Itu berarti sudah ada payung hukum yang kuat yang mengatur keberadaan
masyarakat hukum adat. Namun pada kenyataannya keberadaan masyarakat hukum adat
yang semakin modern ini. Berangkat dari sebuah pemaparan tentang suatu Masyarakat
Adat, disini akan mengemukakan kaitan antara Hukum Adat dengan Antropologi Hukum
karena tidak dapat pungkiri bahwa kedua bidang tersebut saling berkaitan satu sama
lainnya. Banyak sekali kasus sengketa yang melibatkan Masyarakat Hukum Adat, salah
satu nya yang akan dipaparkan disini adalah mengenai Masyarakat Adat Sedulur Sikep,
Desa Sukolilo, Pati, Jawa Tengah. Masyarakat adat disana sangat menjunjung tinggi
nilai-nilai adat yang mereka dapat dari para leluhur mereka dan akan mereka jaga dan
Tinjauan Pustaka
1. Pendekatan holistic :
dalamnya mungkin dipahami dalam keadaan terpisah dari keutuhan tersebut. Para
antropologi merasa bahwa mereka harus memahami dengan baik semua lembaga
(institusi) lain dalam masyarakat yang bersangkutan. Melihat gejala sosial yang ada
dengan kacamata menyeluruh, dari berbagai sudut pandang, tidak stereotip, yaitu
hukum dipandang bukan hanya hukum secara an sich, tetapi dilihat dari sudut
pandang dan kaitan fungsinya dengan yang lain, misalnya ekonomi, politik, sosial,
2. Pendekatan komparatif :
yakin bahwa setiap generalisasi dan teori harus diuji pada populasi-populasi di
tertentu.
3. Pendekatan Empiris
situasi atau peristiwa hukum (law in actions) tidak hukum dalam peraturan
konsekuensi bahwa teorinya harus didukung oleh fakta yang relevan atau setidaknya
2. TIDAK BERPOLIGAMI
3. TIDAK MEMAKAI CELANA PANJANG, DAN HANYA PAKAI CELANA
SELUTUT
Namun, seiring dengan perubahan zaman, lima prinsip ini mengalami penyesuaian,
seperti saat ini warga memiliki kesadaran untuk menuntut ilmu dengan sekolah yang
setinggi-tingginya.
1. Agama adalah senjata atau pegangan hidup. Paham Samin tidak membeda-bedakan
agama, oleh karena itu orang Samin tidak pernah mengingkari atau membenci agama.
2. Jangan mengganggu orang, jangan bertengkar, jangan suka iri hati, dan jangan suka
4. Manusia hidup harus memahami kehidupannya sebab hidup adalah sama dengan roh
dan hanya satu, dibawa abadi selamanya. Menurut orang Samin, roh orang yang
5. Bila berbicara harus bisa menjaga mulut, jujur, dan saling menghormati. Berdagang
bagi orang Samin dilarang karena dalam perdagangan terdapat unsur “ketidakjujuran”.
Kebudayaan dipandang secara utuh (holistik). Pendekatan ini digunakan oleh para
sangat kental dan erat sekali kaitannya dengan kasus yang sebenarnya. Masyarakat Adat
Sedulur Sikep sangat menjunjung tinggi nilai-nilai adat yang diturunkan oleh leluhur
mereka tanpa ada sedikit pun yang mereka kurangi. Seperti contoh, mereka sangat
menjunjung tinggi 5 (lima) prinsip perjuangan mereka. Meski jika dibandingkan dengan
kemajuan zaman dan pesatnya alur globalisasi, sedikit tidak mungkin jika kita tetap
mempertahankan budaya yang demikian. Namun ketika penulis menilik langsung tempat
pemukiman warga sedulur sikep ternyata memang benar dan nyata bahwa adata-adat
tersebut tetap mereka pertahankan sampai sekarang ini. Tidak hanya menjadi sebuah ciri
khas masyarakat adat Sedulur Sikep, namun ini juga menjadi ciri khas masyarakat adat
diseluruh Indonesia, yaitu memiliki adat yang kental dan berbeda-beda disetiap
D. PENDEKATAN EMPIRIS
Adalah pendekatan yang menitik beratkan pada keadaan atau fakta sebenarnya
yang terjadi dilapangan. Istilah empiris artinya bersifat nyata. Jadi, yang dimaksudkan
dengan pendekatan empiris adalah usaha mendekati masalah yang diteliti dengan sifat
hukum yang nyata atau sesuai dengan kenyataan yang hidup dalam masyarakat. Jadi
dunia. Ketika kita membicarakan Masyarakat Hukum Adat dan akan membandingkan
yaitu sama-sama menjunjung tinggi nilai-nilai yang lahir, tumbuh dan berkembang di
Adat nya masing-masing. Namun perbedaannya hanyalah ciri khas dari masing-masing
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan beberapa materi dan referensi diatas, jika dikaitkan dengan aspek
a. Pendekatan Holistik (menyeluruh), yaitu mengaitkan antara fenomena hukum dengan aspek
Terlepas dari jenis penelitian tentang Antropologi maka harus memperoleh banyak
informasi tentang pendekatan Antropologi baik secara umum atau khusus yang digunakan
dalam ilmu social. Fungsi dari pendekatan ini adalah untuk mengetahui peistiwa-peristiwa
yang dialami oleh manusia, yang menyangkut kajian tentang satu hal atau lebih secara intensif.
Data yang dikumpulkan dapat diperoleh dengan berbagai cara. Pendekatan antropologi ini di
samping digunakan dalam penelitian ilmu social, juga dapat memberikan kesimpulan yang
Pendekatan dan teori-teori yang digunakan dalam Antropologi tidak sama. Terdapat
beberapa pendekatan dan teori yang berbeda dari para Antropolog. Itulah sebabnya makalah
ini ditulis untuk mengetahui bagaimana pendekatan dan teori-teori Antropologi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org
http://lisanofrianti.blogspot.com/2010/10/pendekatan-empiris.html
http://purwantolombok.wordpress.com/2012/11/27/materi-antopologi-hukum/
http://awalbarri.wordpress.com/2009/03/16/1-definisipengertian-antropologi-objek-tujuan-dan-
cabang-ilmu-antropologi/,
http://wongalus.wordpress.com/category/sedulur-sikep-samin/
Sukirno, Sri Sudaryatmi, TH. Sri Kartini, Beberapa Aspek Hukum Adat, Badan Penerbit
Ter Haar Bzn. Asas-asas dan Susunan Hukum Adat, Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta.