Anda di halaman 1dari 5

Nitko & Brookhart (2011: 234-236) menyebutkan bahwa strategi penilaian

kemampuan berpikir kritis yang terdiri dari 5 indikator dan dibagi menjadi 10

subindikator sebagai berikut:

a. Melakukan klarifikasi dasar

1. Fokus pada pertanyaan

Peserta didik yang mempunyai kemampuan untuk fokus pada

pertanyaan dapat secara kritis meninjau tindakan, pernyataan verbal,

sepotong wacana, argumen ilmiah atau politik, atau bahkan kartun untuk

menentukan pokok utama atau inti dari argumen. Subskill dalam indikator

ini meliputi (a) merumuskan/mengidentifikasi pertanyaan atau isu yang

dikuasai, (b) merumuskan atau memilih kriteria yang tepat untuk digunakan

dalam mengevaluasi materi yang disampaikan, dan (c) tetap fokus pada

permasalahan dan konteksnya.

2. Menganalisis argumen

Peserta didik yang memiliki kemampuan untuk menganalisis argumen

mampu menganalisis secara detail dari argumen disajikan dalam pernyataan

verbal, diskusi, laporan ilmiah, kartun, dan sebagainya. Subskill dalam

indikator ini adalah (a) mengidentifikasi kesimpulan dalam sebuah

pernyataan, (b) mengidentifikasi alasan yang tertulis dan tidak tertulis

dibalik argumen, (c) melihat persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih

argumen, (d) menemukan, menunjukkan, mengabaikan (waktu yang tepat)

yang tidak relevan yang muncul pada sebuah argumen, (e) mewakili logika

atau struktur dari sebuah argumen, dan (f) merangkum argumen.


3. Meminta dan menjawab pertanyaan tentang klarifikasi dan tantangan

Peserta didik yang memiliki kemampuan untuk meminta klarifikasi

pernyataan, dapat melakukan dua hal yaitu (a) mengajukan pertanyaan yang

tepat dari seseorang yang menyajikan argumen dan (b) menjawab

pertanyaan kritis dengan tepat ketika membuat sebuag argumen sendiri.

b. Menilai dukungan dasar informasi

4. Menilai kredibilitas sumber informasi

Peserta didik yang mempunyai kemampuan ini, dapat mengevaluasi

kualitas bukti seseorang yang digunakan untuk mendukung sebuah

kedudukan. Kriteria yang digunakan peserta didik ketika menilai kredibilitas

meliputi (a) keahlian dari orang yang memberikan bukti, (b) apakah orang

yang memberikan bukti memiliki konflik kepentingan, (c) apakah berbagai

sumber bukti sependapat, (d) apakah sumber bukti memiliki reputasi yang

akurat dan benar, (e) apakah bukti yang diperoleh dengan prosedur yang

ditetapkan dapat memberikan kevalidan, dan (f) apakah ada alasan baik

untuk menggunakan bukti tersebut dalam situasi yang diberikan.

5. Membuat dan menilai observasi

Kemampuan peserta didik untuk mengevaluasi kualitas informasi

yang diperoleh dari saksi mata atau pengamatan langsung dari kejadian,

fenomena, atau orang. Kriteria yang dapat digunakan peserta didik saat

melakukan penilaian yaitu apakah (a) pengamat laporan dengan rujukan

minimal pengamatan orang lain, (b) waktu antara kejadian dan laporan oleh

pengamat adalah singkat, (c) pengamat tidak melaporkan kabar angin, (d)
pengamat menulis catatan pengamatan, (e) pengamatan yang dilaporkan

diperkuat oleh orang lain, (f) pengamat memiliki akses yang baik tentang

peristiwa/orang sehingga pengamatan langsung lebih akurat, (e) pengamat

mencatat pengamatan dengan benar, dan (h) seorang pengamat adalah

sumber yang kredibel.

c. Menarik kesimpulan

6. Membuat dan menilai deduksi

Peserta didik dapat mempertimbangkan deduksi akan dapat

menerapkan pemilihan logis ketika menganalisis laporan dan kesimpulan.

7. Membuat dan menilai induksi

Peserta didik yang mempunyai kemampuan untuk menginduksi akan

dapat menggambarkan kevalidan suatu kondisi melalui generalisasi dari

informasi yang diberikan. Subskill yang digunakan untuk

menggeneralisasikan data yaitu (a) mengidentifikasi dan menggunakan ciri

khas/pola pada data untuk membuat kesimpulan, (b) menggunakan teknik

yang tepat untuk membuat kesimpulan dari data sampel, dan (c)

menggunakan pola dan tren yang ditunjukkan pada tabel atau grafik untuk

membuat kesimpulan.

8. Membuat dan menilai nilai keputusan

Tidak semua kesimpulan pemikiran kritis dibuat menggunakan data

dan silogisme. Beberapa diantaranya didasarkan pada penelitian terhadap

definisi nilai. Peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis ini

dapat mengidentifikasi sesuatu bilamana kesimpulan telah dibuat atas dasar


nilai, apa saja nilai-nilai tersebut, dan kapan harus menggunakan nilai-nilai

tersebut untuk membuat kesimpulan.

d. Melakukan klarifikasi tingkat lanjut

9. Mendefinisikan istilah dan menilai istilah

Peserta didik yang mempunyai kemampuan ini dapat menganalisis

makna dan mengidentifikasikan istilah yang digunakan dalam sebuah

argumen, pernyataan, dan peristiwa untuk mengevaluasinya secara kritis.

Subskill dalam indikator ini meliputi (a) mengetahui berbagai bentuk istilah

yang mungkin diperlukan dan bagaimana bentuk-bentuk ini berfungsi dalam

konteks argumen, (b) mengetahui bagaimana perbedaan strategi yang

digunakan untuk mendefinisikan istilah kunci dalam argumen, dan (c)

mengetahui validitas isi dari definisi tersebut.

10. Mengidentifikasi asumsi

Peserta didik yang memiliki kemampuan ini dapat mengidentifikasi

asumsi yang merupakan bagian dari penalaran seseorang tentang apa yang

harus dipercaya atau dilakukan. Pada kasus ini, istilah asumsi digunakan

untuk mengartikan sebuah dasar yang tidak dinyatakan atas penalaran

seseorang.

e. Menerapkan strategi dan teknik dalam memecahkan masalah

11. Memutuskan suatu tindakan

Peserta didik yang dapat memutuskan suatu tindakan pada dasarnya

adalah pemecah masalah yang baik. Subskill kemampuan ini seperti

mendefinisikan masalah, merumuskan dan mengevaluasi alternatif solusi,


melihat masalah secara keseluruhan dan mengambil tindakan, dan

mengevaluasi tindakan yang dilakukan.

12. Berinteraksi dengan orang lain

Peserta didik yang pandai berinteraksi dengan orang lain, dapat

mengidentifikasi dan menggunakan perangkat retoris untuk membujuk,

menjelaskan atau berdebat.

Anda mungkin juga menyukai