Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Dasar, Fungsi dan Tujuan Sistem
Pendidikan Nasional, Bab II pasal 3 tertulis Pendidikan n
asional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kemudian pada bab V pasal 12
ayat 1 point b tertulis setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan
pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.
Sekarang ini pengembangan bakat anak kurang mendapatkan perhatian
dan tempat yang berarti di dunia pendidikan kita. Padahal dalam rancangan kurikulum yang
baru nanti, bakat merupakan salah satu faktor penting penentu keberhasilan
seorang peserta didik. Karena itulah maka bakat seorang anak didik mestinya menjadi perhatian
serius dari para pelaksana pendidikan untuk mengantarkan mereka ke gerbang keberhasilan.
Banyak remaja maupun dewasa yang tidah tahu akan bakat, maupun minatnya. Bila mereka
tahu akan bakat dan minatnya sejak dini mereka mampu menjadikan bakat tersebut sebagai
kekuatan, maka Insya Allah dewasa nanti mereka bisa menjadi orang yang sukses. Adapun guru
sebagai fasilitator pembelajaran yang bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa
sebaiknya dapat mengenali bakat apa yang dimiliki oleh siswanya. Selanjutnya guru berusaha
mengembangkan bakat yang dimiliki oleh anak agar kebanyakan dilema yang terjadi di
masyarakat tidak terjadi lagi. Oleh karena itu penulis merasa tertarik mengkaji bagaimana cara
mengenali, mengembangkan dan menyalurkan bakat anak usia dini mengingat usia dini
merupakan usia yang sangat penting.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengenali bakat anak?
2. Bagaimana cara mengembangkan bakat anak?
3. Bagaimana cara menyalurkan bakat anak?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengidentifikasi bakat pada anak.
2. Menjelaskan cara mengembangkan bakat anak.
3. Mengarahkan bakat anak agar tersalurkan.
D. Manfaat Penulisan
Dengan diselesaikannya makalah ini diharapkan dapat memeberikan manfaat berupa
pengetahuan tentang pentingnya pengembangan bakat pada anak.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Mengenali Bakat Anak


1. Pengertian bakat
Bakat adalah kemampuan terhadap sesuatu yang menunjukkan kemampuan di atas rata-rata
yang telah ada pada diri kita secara alamiah dan perlu dilatih untuk mencapai hasil yang
maksimal. Bakat bukanlah sifat tunggal, melainkan merupakan sekelompok sifat yang secara
bertingkat membentuk bakat. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau
dikembangkan. Sehingga mungkin saja seseorang tidak mengetahui dan mengembangkan
bakatnya sehingga akan menjadi kemampuan yang latent.
Beberapa pakar psikologi memberikan pengertian tentang anak berbakat:
a. Tannenbaum, berpendapat bahwa keberbakatan dari empat klasifikasi yaitu kelangkaan,
keunggulan (mengacu pada sensibilitas serta sensitivitas yang lebih tinggi), kuota (keterbatasan
jumlah individu yang memiliki keterampilan) dan anomaly.
b. Renzulli berpendapat bahwa seseorang bias dikatakan berbakat jika ia menunjukkan kemampuan
di atas rata-rata, melakukan hal-hal yang kreatif dan memiliki tekad dalam melaksanakn
tugasnya.
Adapun menurut Leider dan Shapiro, bakat merupakan kecenderungan khusus yang ada sejak
lahir. Mengekspresikan bakat adalah sesuatu yang kita lakukan secara alami, dengan mudah, dan
tanpa pamrih. Sedangkan bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita
pahami adalah kelebihan/keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan menjadi pembeda
antara kita dengan orang lain.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa bakat adalah kemampuan
terhadap sesuatu yang menunjukkan kemampuan di

atas rata-rata yang telah ada pada diri kita secara alamiah dan perlu dilatih
untuk mencapai hasil yang maksimal.
(Sumber: http://desisafitri.wordpress.com/2009/09/16/karya-tulis-pengembangan-bakat-pada-
anak/)
2. Cara mengenali bakat pada anak
Untuk dapat mengenali bakat anak tidaklah mudah, sebagai orang tua haruslah paham akan
perubahan-perubahan yang terjadi pada anak. Sekecil apapun perubahan yang timbul dari anak
bisa saja merupakan tanda-tanda dari bakat anak.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengenali bakat anak adalah sebagai berikut:
a. Observasi perilaku sehari-hari
Orang tua dapat melihat kecenderungan perilaku anak untuk melihat bakat anaknya. Dengan
begitu, orang tua dapat membimbing anak-anaknya pada bidang pendidikan maupun ekstra
kurikuler yang diminati. Namun orang tua jangan memaksakan kehendak kepada sang anak.
Karena anak akan merasa tidak senang dan tidak nyaman dalam melakukannya, sehingga hasil
yang didapatkan tidak optimal.
b. Tes bakat
Tes bakat bertujuan membantu memberikan gambaran mengenai kemampuan anak di berbagai
minatnya di bidang-bidang tertentu, untuk kemudian merencanakan dan membuat keputusan
mengenai pilihan pendidikan. Melalui tes bakat akan diperoleh gambaran mengenai berbagai
bidang kemampuan anak. Hasil tes bakat tidak mutlak dapat menentukan pendidikan yang akan
dijalani anak. Guru, orang tua, atau pembimbing perlu mengenal bakat anak-anaknya sehingga
dapat memberikan pendidikan dan menyediakan pengalaman sesuai dengan kebutuhan masing-
masing anak.
Dari hasil penelitian para ilmuwan di bidang dermatoglyphics, diketahui bahwa setiap individu
di dunia memiliki sidik jari yang berbeda-beda.
Karakter sidik jari manusia juga ternyata berhubungan erat dengan bagian fungsi otak.
1) Melihat tingkah laku anak. Kegiatan apa yang sering dilakukannya? Anak lebih berminat pada
hal-hal apa?
2) Mengikuti perkembangan anak dengan cermat.
3) Memberikan berbagai macam stimulus atau rangsangan kepada anak, misalnya dengan
memberikan les atau permainan yang variatif.
4) Melakukan tes psikologi (tes bakat) untuk melihat kelebihan dan kelemahan anak. Tes ini bisa
dilakukan saat anak berusia 7 tahun atau saat masuk sekolah. Pada usia tersebut sudah terlihat
bakat serta minat anak.
(Sumber:http://kesehatan.kompas.com/read/2010/03/10/08065762/Cara.Mengenali.dan.Mengasa
h.Bakat.Anak.)
c. Tes sidik jari
Salah satu cara untuk mengenali potensi dan bakat anak adalah melalui analisis sidik jari (finger
print analysis). Dengan menganalisis pola sidik jari yang berhubungan dengan sistem hormon
pertumbuhan pada sel otak, kini kita dapat mendeteksi potensi kecerdasan alamiah anak sehingga
para orang tua dapat menentukan metode simulasi yang tepat dalam memaksimalkan
perkembangan kecerdasan anak. Analisa sidik jari juga bisa digunakan untuk mengetahui minat,
bakat, kecerdasa, bahkan gaya belajar, potensi bakat sampai analisa karakter anak.
Sedikit pengetahuan tentang tes sidik jari. Dari hasil penelitian para ilmuwan di
bidang dermatoglyphics, diketahui bahwa setiap individu di dunia memiliki sidik jari yang
berbeda-beda.

Karakter sidik jari manusia juga ternyata berhubungan erat dengan bagian fungsi otak.
1) Ibu jari: memiliki jalinan ke otak depan dan motif garis ibu jari itu bisa menunjukkan karakter
seseorang.
2) Telunjuk: memiliki hubungan dengan otak depan yang posisinya lebih atas. Motif garis telunjuk
tersebut dapat menunjukkan pemikiran logis dan kreativitas seseorang.
3) Jari tengah: memiliki keterkaitan dengan otak bagian atas. Motif jari tengah itu dapat
menunjukkan kontrol pergerakan minor dan mayor seseorang.
4) Jari manis: memiliki jalinan dengan otak yang berada di belakang telinga. Motif jari manis itu
kerap dikaitkan dengan kontrol pendengaran.
5) Jari kelingking: memiliki hubungan dengan otak belakang. Motif jari kelingking itu dapat
menunjukkan tingkat konsentrasi maupun penglihatan sesorang.
Jari-jari tangan sebelah kanan seseorang mewakili fungsi otak sebelah kiri. Otak kiri berfungsi
untuk melihat perbedaan angka, urutan, tulisan, hitungan, dan logika.
Sedangkan jari-jari tangan sebelah kiri sesorang mewakili fungsi otak sebelah kanan. Otak kanan
berfungsi untuk melihat persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk ruang, emosi, musik, dan
warna.
(Sumber: http://intuisiblog.com/2010/07/cara-mengetahui-potensi-diri-dan-bakat-terpendam-pada-
balita/)
B. Mengenbangkan Bakat Anak
1. Macam-macam bakat
Ada banyak sekali pendapat mengenai macam-macam bakat. Berdasarkan sumber yang
penulis temukan di internet yaitu ada 34 bakat.

Bakat-bakat tersebut adalah:


Achiever
Memiliki stamina tinggi dan juga seorang pekerja keras. Mendapat kepuasan dari kesibukan dan
produktivitas.
Activator
Mampu merealisasikan ide-ide atau gagasan menjadi suatu tindakan nyata. Cenderung tidak
sabar.
Adaptibility
Cenderung bisa mengikuti arus, mampu menjadi orang masa kini maupun menyiapkan untuk
masa mendatang.
Analytical
Cenderung mencari penjelasan dan sebab sesuatu terjadi. Punya kemampuan mencari tahu
faktor-faktor yang mempengaruhi situasi.
Arranger
Terorganisasi, tetapi juga fleksibel. Senang berusaha memanfaatkan sumber-sumber yang ada
agar menghasilkan produktivitas maksimal.
Belief
Memiliki nilai-nilai atau prinsip yang cenderung menetap, dalam mencapai tujuan hidupnya.
Command
Mampu mengontrol situasi dan membuat keputusan.
Communication
Mampu menyampaikan gagasan melalui kalimat yang mudah dipahami seorang lawan bicara dan
presenter yang baik.
Competition
Selalu mengukur kemajuan dirinya dengan performa orang lain, berusaha menjadi nomor satu.
Connectedness
Memiliki keyakinan dalam hubungannya dengan segala hal, meyakini bahwa kebetulan hanya
sebagian kecil, setiap kejadian ada penyebabnya.

Consistency
Berusaha adil, dengan cara membuat aturan yang jelas.
Context
Senang memahami kejadian masa kini melalui sejarah.
Deliberative
Sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan atau menentukan pilihan mengantisipasi
kesalahan.
Developer
Mengenali potensi orang lain, memperhatikan perkembangan walaupun kecil, dan memperoleh
kepuasan darinya.
Discipline
Menikmati bekerja dalam struktur dan rutinitas, bekerja dalam arahan/aturan.
Empathy
Mampu merasakan perasaan orang lain , membayangkan dirinya berada diposisi orang lain.
Focus
Bekerja dengan tujuan, melakukan tindakan selama masih dalam koridor tujuan, membuat
prioritas lalu bertindak.
Futuristic
Terinspirasi oleh apa yang akan terjadi di masa mendatang, dan apa yang bisa dilakukan.
Menginspirasi orang lain dengan visinya itu.
Harmony
Mencari konsensus, tidak menyukai konflik, mencari jalan tengah.
Ideation
Memiliki banyak ide, mampu menghubungkan fenomena yang berbeda.
Includer
Mudah menerima orang lain, menunjukkan kepedulian terhadap orang yang merasa diasingkan
dan berusaha mengguyubkan.

Individualization
Tertarik dengan keunikan masing-masing orang, mampu melihat bagaimana orang yang berbeda-
beda dapat bekerjasama secara produktif.
Input
Senang mengumpulkan dan mencari berbabai informasi.
Intellection
Memiliki daya intelektualitas yang tinggi, meminati diskusi-diskusi intelektual.
Learner
Memiliki keinginan besar untuk belajar dan terus melakukan perbaikan.
Maximizer
Cenderung fokus pada kekuatan untuk mendorong orang ataupun kelompok lebih maksimal,
berusaha merubah sesuatu yang kua tmenjadi super.
Positivity
Antusias, mampu membuat orang lain tertarik dengan apa yang dilakukannya.
Relator
Menikmati hubungan dekat dengan orang lain, mendapat kepuasan mendalam dengan bekerja
keras bersama teman dalam mencapai tujuan.
Responsibility
Merasa apa yang dikatakan adalah apa yang akan dikatakannya, komitmen pada nilai-nilai
seperti kejujuran dan kesetiaan.
Restorative
Cakap dalam mencari tahu penyebab masalah dan berusaha menyelesaikannya.
Self-assurance
Percaya diri pada kemampuannya dalam mengatur hidupnya sendiri, yakin bahwa dirinya telah
membuat keputusan yang tepat.

Significance
Ingin menjadi orang yang penting di mata orang lain, cenderung mandiri dan ingin dikenal.
Strategic
Membuat solusi alternatif atau antisipasi, dapat dengan cepat mengetahui hubungan dan isu-isu
yang relevan.
Woo
Senang berhadapan dengan orang-orang, dan menjadi pusat perhatian. Memperoleh kepuasan
dari memulai hubungan dengan orang lain.
(sumber: http://sumber-kearifan.blogspot.com/2009/04/34-jenistema-bakat.html)
Ternyata ada banyak sekali macam bakat yang ada, namun setelah diteliti ternyata seluruh
bakat tersebut bila disederhanakan kembali ada kaitannya dengan 7 kecerdasan. Hal ini di
dukung oleh pendapat Gardner, masing-masing dari kita memiliki sebuah kombinasi dari 7
kecerdasan. Setiap orang mempunyai kekuatan relatif dari tiap kecerdasan di atas sedemikian
rupa sehingga orang tersebut cenderung menentukan pilihan aktifitas apapun yang dia sukai
tanpa keterpaksaan. Kita menyebutnya sebagai bakat.
Di dalam buka Frames of mind yang terbit tahun 1983, seorang psikolog bernama Howard
Gardner menyimpulkan hasil risetnya yang mengatakan bahwa sedikitnya ada tujuh jenis
kecerdasan (Howard Gardner, 1983:78):
a. Kecerdasan linguistik, berkaitan dengan kemampuan bahasa dan penggunaannya. Orang-orang
yang berbakat dalam bidang ini senang bermain-main dengan bahasa, gemar membaca dan
menulis, tertarik dengan suara, arti dan narasi. Mereka seringkali mengeja dengan baik dan
mudah mengingat tanggal, tempat dan nama.
b. Kecerdasan musikal, berkaitan dengan musik, melodi, ritme dan nada. Orang-orang ini pintar
membuat musik sendiri dan juga sensitif terhadap musik dan melodi. Sebagian bisa
berkonsentrasi lebih baik jika musik diperdengarkan. Banyak dari mereka seringkali menyanyi
atau bersenandung sendiri atau menciptakan lagu serta musik.
c. Kecerdasan logis-matematis, berhubungan dengan pola, rumus-rumus, angka-angka dan logika.
Orang-orang ini cenderung pintar dalam teka-teki, gambar, aritmatika dan memecahkan masalah
matematika. Mereka seringkali menyukai komputer dan pemrograman.
d. Kecerdasan spasial, berhubungan dengan bentuk, lokasi dan membayangkan hubungan di
antaranya. Orang-orang ini biasanya menyukai perancangan dan bangunan, disamping itu pintar
membaca peta, diagram dan bagan.
e. Kecerdasan tubuh-kinestetik, berhubungan dengan pergerakan dan keterampilan olah tubuh.
Orang-orang ini adalah para penari dan aktor, para pengrajin dan atlet. Mereka memiliki bakat
mekanik tubuh dan pintar meniru mimik serta sulit untuk duduk diam.
f. Kecerdasan interpersonal, berhubungan dengan kemampuan untuk bisa mengerti dan
menghadapi perasaan orang lain. Orang-orang ini seringkali ahli berkomunikasi dan pintar
mengorganisasi, serta sangat sosial. Mereka biasanya baik dalam memahami perasaan dan motif
orang lain.
g. Kecerdasan intrapersonal, berhubungan dengan mengerti diri sendiri. Orang-orang ini seringkali
mandiri dan senang menekuni aktifitas sendirian. Mereka cenderung percaya diri dan punya
pendapat, dan memilih pekerjaan di mana mereka bisa memiliki kendali terhadap cara mereka
menghabiskan waktu.
2. Ciri-ciri bakat
Banyak yang mengeluh mengalami kesulitan ketika menentukan bakat mana yang harus
dikembangkan atau bakat apa yang sesungguhnya dimilki oleh anak. Untuk mengembangkan
bakat anak kita harus tahu terlebih dahulu ciri-ciri bakat yang dimiliki anak tersebut. Dengan
mengetahui ciri-ciri bakat anak sebagai calon guru, kita akan lebih mudah untuk menilai bakat
mana yang patut dikembangkan oleh anak.
Hal ini berfungsi untuk menghindari agar tidak terjadi salah paham terhadap bakat anak. Adapun
ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
a. Tidak merasa terpaksa untuk melakukan suatu hal bahkan lebih cenderung untuk senang
melakukannya dan ada perasaan bahagia yang terpancar ketika melakukan, melihat atau bahkan
hanya dengan mendengarnya saja.
b. Anak mampu berkonsentrasi terhadap hal tersebut, dan cenderung tekun.
c. Mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap hal tersebut.
d. Anak sudah mahir terhadap hal tersebut meski belum mendapatkan pelajaran khusus dari
sekolah maupun dari rumah.
e. Setelah diberi pelajaran khusus, anak tersebut dapat dengan mudah menguasainya atau mudah
menangkap apa yang diajarkan padanya tentang hal tersebut.
(Sumber: http://desisafitri.wordpress.com/2009/09/16/karya-tulis-pengembangan-bakat-pada-
anak/)
3. Cara mengembangkan bakat
Banyak orang tua yang kurang memperhatikan bakat yang ada pada anak, padahal bakat
merupakan modal yang sangat penting untuk anak ketika beranjak dewasa nanti.
Ahli psikologi Abraham Maslow menemukan bahwa yang terlahir dalam diri anak pada suatu
saat akan timbul sebagai suatu kebutuhan, dan perlu mendapatkan perhatian serius. Karena
itulah, bakat perlu perhatian serius dan jangan dianggap remeh. Bila bakat seorang anak
diperhatikan dengan serius, akan sangat baik demi kemajuan masa depannya. Apalagi bila anak
sudah dibimbing pengembangan bakat sejak kecil. Sebagai calon guru yang bertanggungjawab
untuk perkembangan bakat anak didiknya harus bisa mengetahui hal apa saja yang perlu
diperhatikan untuk mengembangkan bakat anak.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bakat anak:
a. Perhatian
Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu memperoleh perhatian khusus. Sistem
pendidikan yang menggunakan pola penyeragaman kurang baik untuk digunakan. Cermatilah
barbagai kelebihan, keterampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada masing-masing
anak.
b. Motivasi
Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya agar anak lebih percaya diri.
Tanamkan rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
c. Dukungan
Dukungan sangat penting bagi anak, selalu memberi dukungan terhadap mereka dan yakinkan
mereka untuk tekun, ulet dan latihan terus menerus. Selain itu dukunglah anak untuk mengatasi
berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
d. Pengetahuan
Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan serta pengalaman di bidang tersebut.
e. Latihan
Latihan terus menerus sangat baik untuk perkembangan bakat anak agar bakat yang dimiliki
semakin matang. Apalagi anak diikutsertakan dengan ekstra kurikuler atau memberi kegiatan
yang lebih sesuai dengan bakatnya agar anak terus melatih bakatnya tersebut.
f. Penghargaan
Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
g. Sarana
Sediakan fasilitas atau saran yang menunjang dengan bakat anak.

h. Lingkungan
Lingkungan juga ikut mempengaruhi perkembangan bakat anak. Karena itu usahakan anak selalu
dekat dengan lingkungan yang mendukung bakat anak.
i. Kerjasama
Kerjasama antara orang tua, guru maupun anak sangat diperlukan mengingat waktu anak di
sekolah hanya sedikit dan waktu luang anak di rumah lebih banyak.
j. Teladan yang baik
Mengingat sikap anak yang selalu meniru, maka teladan yang baik sangat diperlukan. Misalnya
kenalkan anak pada sosok Taufik Hidayat bila anak berbakat dalam bidang bulu tangkis, Utut
Adianto bila anak berbakat dalam bidang catur, dsb.
4. Peran orang tua dalam mengembangan bakat anak
Di bawah ini cara orang tua untuk dapat membantu anak mengembangkan bakat anak antara
lain:
a. Berikan anak kesempatan.
Setiap anak sesungguhnya memiliki bakat yang dibawa secara genetik ataupun minat yang
ditimbulkan oleh faktor lingkungan. Sebagai orang tua ataupun pendidik hendaknya memberikan
kesempatan kepada anak dan memberikan kepercayaan kepada anak bahwa ia mapu untuk
melakukannya.
b. Kreatifitas
Kreatifitas tidak serta merta bisa datang begitu saja. Untuk mengembangkannya dibutuhkan
dukungan orang tua atau pendidik guna memfasilitasi karyanya tersebut.
c. Arahan/petunjuk
Mengembangkan bakat yang baik dan positif tentunya dibutuhkan arahan dan petunjuk yang
benar dari orang tua. Sehingga pengembangan bakatnya bisa lebih matang.

d. Trust/kepercayaan
Berikan kepada anak kita kepercayaan bahwa ia pasti mampu melakukannya. Memberi
kepercayaan sangatlah penting guna mengoptimalkan bakat dan kemampuanya.
e. Rewad/penghargaan
Orang tua jangan pernah lupa untuk memberikan reward kepada si buah hati jika ia melakukan
bakatnya dengan baik. Reward tidak hanya berupa hadiah yang berupa benda, kalimat pujian pun
dapat memberikan nilai positif bagi anak.
f. Relationship/hubungan
Hubungan yang dekat antara orang tua dengan anak dapat berpengaruh positif bagi anak dalam
mengembangkan bakatnya.
(Sumber:http://www.ibudanbalita.com/diskusi/pertanyaan/15709/Kunci-untuk-Mengembangkan-
Bakat-Anak)
Menurut Shapiro (Arya, 2008:34) peran orang tua dalam memotivasi bakat dan minat anak
antara lain dapat dilakukan dengan cara:
a. Mengajarkan anak untuk mengharapkan keberhasilan.
b. Sesuaikan pendidikan anak dengan minat dan gaya belajarnya.
c. Anak harus belajar bahwa diperlukan keuletan untuk mencapai keberhasilan.
d. Anak harus belajar bertanggung jawab dan belajar menghadapi kegagalan.
Dari berbagai penelitian diperoleh hasil bahwa sikap orang tua yang memupuk potensi anak
adalah:
a. Menghargai pendapat anak dan mendorongnya untuk mengungkapkannya.
b. Memberi kesempatan anak untuk mengambil keputusan sendiri.
c. Mendorong anak untuk banyak bertanya.
d. Meyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin dicoba anak.
e. Dilakukan dan dihasilkan.
f. Menunjang dan mendorong kegiatan anak.
g. Menikmati keberdayaannya bersama anak.
h. Memberi pujian yang sungguh-sungguh kepada anak.
i. Mendorong kemandirian anak dalam bekerja.
j. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan anak.
Sikap orang tua yang tidak menunjang pengembangan potensi anak, adalah:
a. Mengatakan kepada anak bahwa ia dihukum jika berbuat salah.
b. Tidak memperbolehkan anak marah kepada orang tua.
c. Tidak boleh mempertanyakan keputusan orang tua.
d. Tidak memperbolehkan anak bermain dengan anak lain yang mempunyai mempunyai
pandangan dan nilai yang berbeda dari keluarga anak.
e. Anak tidak boleh berisik.
f. Orang tua ketat mengawasi kegiatan anak.
g. Orang tua tidak memberi saran-saran yang spesifik tentang penyelesaian tugas.
h. Orang tua kritis terhadap anak dan memperoleh gagasan anak.
i. Orang tua tidak sabar dengan anak.
j. Orang tua dengan anak adu kekuasaan.
k. Orang tua menekan dan memaksa anak untuk menyelesaikan tugas.
(Sumber:http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM%20di%20TK%20Pedagogia.pdf)
C. Menyalurkan bakat
Ketahuilah bahwa sebenarnya, setiap anak terlahir di dunia ini memiliki bakat dan potensi
yang jika diasah dan dikembangkan akan menghasilkan prestasi yang luar biasa. Untuk itu, orang
tua hendaknya menyadari hal itu, kemudian menyalurkannya sesuai dengan bakat dan minat
yang dimilikinya.
Dinny H.A.Rully, psikolog yang banyak mengupas masalah anak mengatakan bahwa
merupakan tugas orang tua untuk menyalurkan bakat dan potensi yang dimiliki anak ketika
mereka mengetahuinya. Dengan demikian anak dan orang tua tidak akan kehilangan masa emas
itu.
Bakat dan potensi yang bisa disalurkan sangat beragam, misalnya anak yang suka membaca
dan menulis sejak kecil, bisa diarahkan dengan memberinya berbagai bacaan menarik dan
bermanfaat. Begitupun anak-anak yang punya bakat melukis, menyanyi, mewarnai, menari bisa
diarahkan ke sanggar-sanggar atau les privat.
Beberapa tantangan yang dihadapi dalam mengarahkan bakat anak:
1. Sulitnya menemukan/menentukan bakat mana yang harus dikembangkan atau bakat apa yang
sesungguhnya dimilki oleh anak.
2. Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu memperoleh perhatian khusus.
3. Perubahan sistem pendidikan. Perubahan yang terlalu sering dapat menghambat proses belajar
dilain pihak perubahan yang terlalu lambat akan terlalu banyak menunda perkembangan bakat
anak.
4. Intervensi sosial (sekolah). Disiplin kelas dan prinsip egalitarian yaitu pemerataan terhadap
semua siswa dengan harus mengikuti kegiatan yang sama namun tidak diminati anak.
5. Ketidak seimbangan evaluasi. Pandangan umum yang memandang keberbakatan berdasarkan
skor IQ. Padahal IQ tidak menggambarkan bakat musik atau bakat olahraga seseorang. Sekolah
sering kali menggolongkan anak yang berprestasi sebagai anak yang memperoleh nilai pelajaran
yang baik.
6. Akibatnya sekolah kurang memberikan perhatian kepada anak yang memiliki bakat yang tidak
terukur oleh standar IQ.
(Sumber: http://wrm-indonesia.org/content/view/1232/1/)

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Bakat adalah kemampuan terhadap sesuatu yang menunjukkan kemampuan di atas rata-rata yang
telah ada pada diri kita secara alamiah dan perlu dilatih untuk mencapai hasil yang maksimal.
2. Cara untuk mengenali bakat anak bisa dilakukan dengan observasi perilaku sehari-hari, tes
bakat dan tes sidik jari.
3. Adapun bakat yang dimilki anak meliputi bakat lingistik, bakat musikal, bakat logis-matematis,
bakat spasial, bakat kinestetik, bakat interpersonal, bakat intrapersonal.
4. Ciri-ciri anak yang berbakat pada suatu hal adalah senang melakukan hal tersebut, dapat
berkonsentrasi dalam melakukan hal tersebut, rasa ingin tahu yang tinggi dan memiliki
kemampuan yang tinggi pada bidang itu.
5. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan bakat anak yaitu perhatian,
motivasi, dukungan, pengetahuan, latihan, penghargaan, sarana, lingkungan, kerjasama dan
teladan yang baik.
6. Peran orang tua dalam mengembangkan bakat anak adalah dengan memberi kesempatan,
kreatifitas, arahkan, kepercayaan, reward dan relationship.
7. Sedangkan cara untuk menyalurkan bakat anak adalah dengan mengikutsertakan anak pada
kegiatan-kegiatan yang mendukung bakatnaya.
B. Saran
Berikut ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca pada umumnya,
khususnya kepada calon guru diantaranya:
1. Guru tidak melakukan sistem pendididikan pola penyeragaman karena ini kurang efektif dalam
pengembangan bakat anak mengingat bakat yang dimiliki setiap anak berbeda-beda.
2. Selalu jalin hubungan antara guru dengan orang tua untuk memantau perkembangan bakat anak.
karya tulis : pengembangan bakat pada anak

PROGRAM/KEGIATAN PENGEMBANGAN BAKAT, POTENSI DAN PRESTASI


PESERTA DIDIK

KARYA TULIS
DISAMPAIKAN DALAM LOMBA GURU TELADAN
TINGKAT KOTA CIMAHI TAHUN 2009

DISUSUN OLEH :
NAMA : DESI SAFTIRI, A. Ma
SEKOLAH : RA AL ARAFAH

RAUDHATHUL ATHFAL (RA) AL-ARAFAH


KOTA CIMAHI
PROVINSI JAWA BARAT
2009

LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS

JUDUL : PROGRAM/KEGIATAN PENGEMBANGAN BAKAT, POTENSI DAN PRESTASI


PESERTA DIDIK

Cimahi, September 2009


Mengetahui/Menyetujui
Kepala RA Al Arafah

Siti Nani Wahidah, S. Pd

ABSTRAKSI

Menurut pakar psikologi pendidikan, Prof. Dr. S.C. Utami Munandar, anak berbakat berbeda
dengan anak pintar. “Bakat berarti punya potensi. Sedangkan pintar bisa didapat dari tekun
mempelajari sesuatu,” jelasnya. Tapi meski tekun namun tak berpotensi, seseorang tak akan bisa
optimal seperti halnya anak berbakat. “Kalau anak tak berbakat musikal, misalnya. Biar
dikursuskan musik sehebat apa pun, ya, kemampuannya sebegitu-begitu saja. Tak akan
berkembang.” “Sebaliknya, jika anak berbakat tapi lingkungannya tak menunjang, ia pun tak
akan berkembang.” Soal bakat musik tadi, misalnya. Jika di rumah tak ada alat-alat musik,
bakatnya akan terpendam,” jelas guru besar tetap Fakultas Psikologi UI ini.
Mengenali bakat anak memang butuh kecermatan. Jangan juga bakat disamakan dengan pintar.
Berbakat berarti memiliki potensi, sedangkan kepintaran didapat dari ketekunan mempelajari
sesuatu. Dan hasilnyapun akan berbeda, ketekunan yang tidak dibekali bakat tentu hasilnya tidak
sebaik jika ketekunan iti disertai dengan bakat. Sebaliknya juga jika bakat anak tidak didukung
lingkungan, ia tak akan berkembang. bakat itu hanya akan terpendam.

Karya tulis ini berisi tentang apa yang dimaksud dengan bakat itu sendiri, macam – macam bakat
, cara mengenali bakat yang ada pada anak dan bagaimana cara pengembangannya

KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalamuallaikum Wr Wb
Maha Suci Allah yang telah mentakdirkan manusia menjadi hamba Allah yang paling mulia,
dengan diberinya akal pikiran sehingga manusia mencapai derajat yang paling mulia.Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga,
sahabat, dan seluruh umatnya. Alhamdulillah dengan pertolongan Allah SWT saya telah dapat
menyusun karya tulis yang berjudul “PROGRAM/KEGIATAN PENGEMBANGAN BAKAT,
POTENSI DAN PRESTASI PESERTA DIDIK” Karya tulis ini disusun dalam rangka memenuhi
persyaratan lomba guru teladan. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi – tingginya kepada semua pihak yang membantu penulisan ini.
Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Yth. K.H Endang M. Djadjuli, Kepala Yayasan Al – Arafah
2. Yth. Siti Nani Wahidah, S. Pd, Kepala RA Al – Arafah
3. Yth. Dedi Supriyadi, S. Ag, Ketua IGRA Kota Cimahi
4. Rekan guru RA Al – Arafah
5. Rekan IGRA Kota Cimahi
6. Orang tua siswa/i RA Al – Arafah
Mudah – mudahan amal dan jasa baik mereka diterima oleh Allah SWT, dan dibalas dengan
pahala yang berlipat ganda. Dan semoga karya tulis ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
bagi pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih terdapat
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan penulis terima
dengan senang hati demi penyempurnaan karya tulis ini di masa yang akan datang.
Wassalamuallaikum Wr Wb
Cimahi, September 2009
Penulis

Desi Safitri, A. Ma

DAFTAR ISI
ABSTRAKSI i
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR LAMPIRAN iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah i
B. Identifikasi Masalah i
C. Maksud dan Tujuan Penelitian i
D. Metode Penelitian i
E. Manfaat penelitian i
F. Sistematika Penelitian i

BAB II ISI
A. Pengertian Bakat i
B. Macam – macam Bakat i
C. Ciri – ciri Bakat pada Anak i
D. Pengembangan Bakat i
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan i
B. Saran i
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Surat Keterangan Penulisan Karya Tulis


LAMPIRAN 2 Talent Map

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di dalam Undang – undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Dasar, Fungsi dan Tujuan Sistem
Pendidikan Nasional, Bab II pasal 3 tertulis Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Kemudian pada Bab V pasal 12 ayat 1 point b tertulis setiap peserta didik
pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,
minat dan kemampuannya. Perda Kota Cimahi no 4 tahun 2007 yang tertulis bahwa
pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat,
kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah
Potensi yang dimaksud di atas bisa diartikan sebagai bakat, maupun minat siswa. Saat ini banyak
remaja maupun dewasa yang tidak tahu akan bakat, maupun minatnya. Bila mereka tahu akan
bakat dan minatnya sejak dini mereka mampu menjadikan bakat tersebut sebagai kekuata maka
Insya Allah dewasa nanti mereka bisa menjadi orang yang sukses. Adapun guru sebagai
fasiliatator pembelajaran yang bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa alangkah
baiknya dapat mengenali bakat apa yang dimiliki oleh siswanya. Selanjutnya guru berusaha
mengembangkan bakat yang dimliki oleh anak agar kebanyakan dilema yang terjadi di
masyarakat tidak terjadi lagi. Oleh karena itu penulis merasa tertarik mengkaji bagaimana cara
mengembangkan bakat sejak usia dini mengingat usia dini merupakan usia yang sangat penting.
Hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dituangkan dalam karya tulis yang berjudul :
“PROGRAM/KEGIATAN PENGEMBANGAN BAKAT, POTENSI DAN PRESTASI
PESERTA DIDIK”

B. Identifikasi Masalah

Ada banyak hal yang menjadi penyebab utama mengapa banyak sekali banyak terpendam
misalnya ketidakpekaan orangtua terhadap bakat anaknya, lingkungan yang tidak menunjang,
tidak ada masukan mengenai bakatnya, atau mungkin bakat yang ada belum terasah atau
kurangnya kesempatan untuk dikembangkan sehingga menjadi terpendam, dan juga sistem
pendidikan yang ada mengunakan pola penyeragaman sehingga sulit untuk memperhatikan
keunikan bakat para siswa.

Karena itu timbul berbagai pertanyaan dalam benak penulis seperti :


1. Apa bakat itu ?
2. Ada berapa jenis bakat yang ada ?
3. Bagaimana cara mengenali bakat pada anak ?
4. Bagaimana cara mengembangkan bakat agar bakat anak tidak terpendam ?

C. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengenali bakat yang dimiliki oleh
anak.
Dan sebagai tujuannya adalah untuk mengembangkan bakat yang ada pada anak sehingga bisa
digunakan sebagai kekuatannya.

D. Metode Penelitian

Metode yang kami pakai dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah :
– Penelitian terhadap siswa/I RA Al Arafah
– Sumber tertulis seperti buku, internet
– Mencari keterangan dari orang – orang terdekat

E. Manfaat penelitian

Dengan diselesaikannya karya tulis ini diharapkan agar dapat memberikan manfaat berupa
pengetahuan tentang pengembangan bakat pada diri anak

F. Sistematika Penelitian

Sistematika yang kami pakai dalam mengerjakan karya ilmiah ini adalah :
• Mengempulkan data
• Membuat kerangka laporan
• Mengembangkan kerangka tersebut menjadi sebuah laporan

BAB II
ISI

A. Pengertian Bakat
Beberapa pakar psikologi memberikan pengertian tentang anak berbakat:
• Tannenbaum memandang keberbakatan dari empat klasifikasi yaitu kelangkaan, keunggulan
(mengacu pada sensibilitas serta sensitivitas yang lebih tinggi), kuota (keterbatasan jumlah
individu yang memiliki keterampilan) dan anomali.
• Renzulli berpendapat bahwa seseorang bisa dikatakan berbakat jika ia menunjukkan
kemampuan diatas rata-rata, melakukan hal-hal yang kreatif dan memiliki tekad dalam
melaksanakan tugasnya.

Adapun menurut Leider dan Shapiro, bakat kita merupakan kecenderungan khusus yang ada
sejak lahir, kekuatan di belakang hal-hal yang kita nikmati dan kita lakukan dengan baik yang
tak pernah perlu kita pelajari. Mengekspresikan bakat kita adalah sesuatu yang kita lakukan
secara alami, dengan mudah, dan tanpa pamrih
Sedangkan bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita pahami,
adalah kelebihan / keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan menjadi pembeda antara
kita dengan orang lain. Kamus Advance, misalnya, mengartikan talent dengan “natural power to
do something well.” Dalam kamus Marriam-Webster’s, dikatakan “natural endowments of
person.”
Berdasarkan pengertian – pengertian bakat tersebut dapat kita katakan bahwa bakat adalah
kemampuan terhadap sesuatu yang menunjukkan kemampuan di atas rata – rata yang telah ada
pada diri kita secara alamiah dan perlu dilatih untuk mencapai hasil yang maksimal

B. Macam – macam Bakat

Ada banyak sekali pendapat mengenai macam – macam bakat. Berdasarkan sumber yang penulis
temukan di internet yaitu ada 34 bakat.
34 Tema Bakat tersebut adalah :

ACHIEVER
Memiliki stamina tinggi dan juga seorang pekerja keras. Mendapat kepuasan dari kesibukan dan
produktivitas.
ACTIVATOR
Mampu merealisasikan ide-ide atau gagasan menjadu suatu tindakan nyata. Cenderung tidak
sabar.
ADAPTIBILITY
Cenderung bisa mengikuti arus , mampu menjadi orang masa kini maupun menyiapkan untuk
masa mendatang.
ANALYTICAL
Cenderung mencari penjelasan dan sebab sesuatu terjadi. Punya kemampuan mencari tahu
faktor-faktor yang mempengaruhi situasi.
ARRANGER
Terorganisir, tetapi juga fleksibel. Senang berusaha memanfaatkan sumber-sumber yang ada agar
menghasilkan produktivitas maksimal.
BELIEF
Memiliki nilai-nilai atau prinsip yang cenderung menetap, dalam mencapai tujuan hidupnya.
COMMAND
Mampu mengontrol situasi dan membuat keputusan
COMMUNICATION
Mampu menyampaikan gagasan melalui kalimat yang mudah dipahami, seorang lawan bicara
dan presenter yang baik.
COMPETITION
Selalu mengukur kemajuan dirinya dengan performa orang lain, berusaha menjadi nomor satu.
CONNECTEDNESS
Memiliki keyakinan dalam hubungannya dengan segala hal, meyakini bahwa kebetulan hanya
sebagian kecil, setiap kejadian ada penyebabnya.
CONSISTENCY
Berusaha adil, dengan cara membuat aturan yang jelas.
CONTEXT
Senang memahami kejadian masa kini melalui sejarah.
DELIBERATIVE
Sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan atau menentukan pilihan, mengantisipasi
kesalahan.
DEVELOPER
Mengenali potensi orang lain, memperhatikan perkembangan walaupun kesil, dan memperoleh
kepuasan darinya.
DISCIPLINE
Menikmati bekerja dalam struktur dan rutinitas, bekerja dalam arahan/aturan.
EMPATHY
Mampu merasakan perasaan orang lain membayangkan dirinya berada di posisi orang lain.
FOCUS
Bekerja dengan tujuan, melakukan tindakan selama masih dalam koridor tujuan, membuat
prioritas lalu bertindak.
FUTURISTIC
Terinspirasi oleh apa yang akan terjadi di masa mendatang, dan apa yang bisa dilakukan.
Menginspirasi orang lain dengan visinya itu.
HARMONY
Mencari konsensus, tidak menyukai konflik, mencari jalan tengah.
IDEATION
Memiliki banyak ide, mampu menghubungkan fenomena yang berbeda.
INCLUDER
Mudah menerima orang lain, menunjukkan kepedulian terhadap orang yang merasa diasingkan,
berusaha mengguyubkan.
INDIVIDUALIZATION
Tertarik dengan keunikan masing-masing orang, mampu melihat bagaimana orang yang berbeda-
beda dapat bekerjasama secara produktif.
INPUT
Senang mengumpulkan dan mencari berbagai informasi
INTELLECTION
Memiliki daya intelektualitas tinggi, meminati diskusi-diskusi intelektual
LEARNER
Memiliki keinginan besar untuk belajar dan terus melakukan perbaikan.
MAXIMIZER
Cenderung fokus pada kekuatan untuk mendorong orang ataupun kelompok lebih maksimal,
berusaha merubah sesuatu yang kuat menjadi super.
POSITIVITY
Antusias, mampu membuat orang lain tertarik dengan apa dilakukannya.
RELATOR
Menikmati hubungan dekat dengan orang lain, mendapat kepuasan mendalam dengan bekerja
keras bersama teman dalam mencapai tujuan.
RESPONSIBILITY
Merasa apa yang dikatakan adalah apa yang akan dilakukannya, komitemen pada nilai-nilai
seperti kejujuran dan kesetiaan.
RESTORATIVE
Cakap dalam mencari tahu penyebab masalah dan berusaha menyelesaikannya.
SELF-ASSURANCE
Percaya diri pada kemampuannya dalam mengatur hidupnya sendiri,yakin bahwa ia telah
membuat keputusan yang tepat.
SIGNIFICANCE
Ingin menjadi orang yang penting di mata orang lain, cenderung mandiri, dan ingin dikenal.
STRATEGIC
Membuat solusi alternatif atau antisipasi, dapat dengan cepat mengetahui hubungan dan isu-isu
yang relevan.
WOO
Senang berhadapan dengan orang-orang, dan menjadi pusat perhatian. Memperoleh kepuasan
dari memulai hubungan dengan orang lain.

(sumber : http://sumber-kearifan.blogspot.com/2009/04/34-jenistema-bakat.html)

Ternyata ada banyak sekali macam bakat yang ada, namun setelah penulis teliti ternyata seluruh
bakat tersebut bila disederhanakan kembali ada kaitannya dengan 7 kecerdasan.
Hal ini pun didukung oleh pendapat Gardner, masing-masing dari kita memiliki sebuah
kombinasi dari 7 kecerdasan. Setiap orang mempunyai kekuatan relatif dari tiap kecerdasan di
atas sedemikian rupa sehingga orang tersebut cenderung menentukan pilihan aktifitas apapun
yang dia sukai tanpa keterpaksaan. Kita menyebutnya sebagai bakat.
Lalu apa saja yang termasuk 7 kecerdasan itu? Di dalam buku Frames of Mind yang terbit tahun
1983, seorang psikolog bernama Howard Gardner menyimpulkan hasil risetnya yang
mengatakan bahwa sedikitnya ada tujuh jenis kecerdasan :
1. Kecerdasan linguistik, berkaitan dengan kemampuan bahasa dan penggunaannya. Orang-orang
yang berbakat dalam bidang ini senang bermain-main dengan bahasa, gemar membaca dan
menulis, tertarik dengan suara, arti dan narasi. Mereka seringkali pengeja yang baik dan mudah
mengingat tanggal, tempat dan nama.
2. Kecerdasan musikal, berkaitan dengan musik, melodi, ritme dan nada. Orang-orang ini pintar
membuat musik sendiri dan juga sensitif terhadap musik dan melodi. Sebagian bisa
berkonsentrasi lebih baik jika musik diperdengarkan; banyak dari mereka seringkali menyanyi
atau bersenandung sendiri atau mencipta lagu serta musik.

3. Kecerdasan logis-matematis, berhubungan dengan pola, rumus-rumus, angka-angka dan


logika. Orang-orang ini cenderung pintar dalam teka-teki, gambar, aritmatika, dan memecahkan
masalah matematika; mereka seringkali menyukai komputer dan pemrograman.
4. Kecerdasan spasial, berhubungan dengan bentuk, lokasi dan mebayangkan hubungan di
antaranya. Orang-orang ini biasanya menyukai perancangan dan bangunan, disamping pintar
membaca peta, diagram dan bagan.
5. Kecerdasan tubuh-kinestetik, berhubungan dengan pergerakan dan ketrampilan olah tubuh.
Orang-orang ini adalah para penari dan aktor, para pengrajin dan atlet. Mereka memiliki bakat
mekanik tubuh dan pintar meniru mimik serta sulit untuk duduk diam.
6. Kecerdasan interpersonal, berhubungan dengan kemampuan untuk bisa mengerti dan
menghadapi perasaan orang lain. Orang-orang ini seringkali ahli berkomunikasi dan pintar
mengorganisasi, serta sangat sosial. Mereka biasanya baik dalam memahami perasaan dan motif
orang lain.
7. Kecerdasan intrapersonal, berhubungan dengan mengerti diri sendiri. Orang-orang ini
seringkali mandiri dan senang menekuni aktifitas sendirian. Mereka cenderung percaya diri dan
punya pendapat, dan memilih pekerjaan dimana mereka bisa memiliki kendali terhadap cara
mereka menghabiskan waktu.

C. Ciri – ciri Bakat pada Anak

Banyak yang mengeluh mengalami kesulitan ketika menentukan bakat mana yang harus
dikembangkan atau bakat apa yang sesungguhnya dimiliki oleh anak. Untuk mengembangkan
bakat seseorang kita harus tahu terlebih dahulu, ciri – ciri bakat yang dimiliki anak tersebut.
Dengan mengetahui ciri – ciri bakat pada anak sebagai guru, kita akan lebih mudah untuk
menilai bakat mana yang patut dikembangkan oleh anak. Hal inipun berfungsi untuk menghidari
agar tidak terjadi salah praduga terhadap bakat anak. Adapun ciri – cirinya adalah sebagai
berikut :

a. Tidak merasa terpaksa untuk melakukan suatu hal bahkan lebih cenderung untuk senang
melakukannya dan ada perasaan bahagia yang terpancar ketika melakukan, melihat atau bahkan
hanya dengan mendengarnya saja
b. Anak mampu berkonsentrasi terhadap hal tersebut, dan cenderung tekun.
c. Mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap hal tersebut.
d. Anak sudah mahir terhadap hal tersebut meski dia belum mendapatkan pelajaran khusus dari
sekolah maupun dari rumah
e. Setelah diberi pelajaran khusus, anak tersebut dapat dengan mudah menguasainya atau mudah
menangkap apa yang diajarkan padanya tentang hal tersebut.
D. Pengembangan Bakat
Banyak orang yang kurang memperhatikan bakat yang ada pada dirinya, padahal bakat
merupakan modal yang sangat penting untuk sang anak ketika beranjak dewasa nanti.
Ahli psikologi Abraham Maslow menemukan bahwa bakat yang terlahir dalam diri seseorang
pada suatu saat akan timbul sebagai suatu kebutuhan, dan perlu mendapatkan perhatian serius
Karena itulah, bakat perlu perhatian serius dan jangan dianggap remeh. Bila bakat seorang anak
diperhatikan dengan serius, akan sangat baik demi kemajuan masa depannya. Apalagi bila si
anak anak sudah dibimbing pengembangan bakatnya sejak kecil.
Sebagai guru yang bertanggung jawab untuk perkembangan bakat sang anak. Harus mengetahui
hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk pengembangan bakat anak. Berikut ini adalah
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bakat sang anak :

• Perhatian

Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu memperoleh perhatian khusus. Sistem
pendidikan yang menggunakan pola penyeragaman kurang baik untuk digunakan. Cernatilah
berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak.
• Motivasi

Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya agar anak lebih percaya diri. Dan
tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya
• Dukungan

Dukungan sangat penting bagi anak, selalu beri dukungan terhadap mereka dan yakinkan mereka
untuk tekun, ulet dan latihan terus menerus. Selain itu dukunglah anak untuk mengatasi berbagai
kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
• Pengetahuan

Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di bidang tersebut

• Latihan

Latihan terus menerus sangat baik untung perkembangan bakat anak agar bakat yang dipunya
oleh anak lebih matang. Alangkah baiknya bila anak diikutsertakan dengan ekstra kurikuler atau
beri kegiatan yang lebih agar anak bisa terus latihan dengan bakatnya tersebut.
• Penghargaan

Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
• Sarana

Sediakan fasilitas atau sarana yang menunjang dengan bakat anak.


• Lingkungan

Lingkungan juga ikut mempengaruhi perkembangan bakat anak. Karena itu usahakan anak selalu
dekat dengan lingkungan yang mendukung bakat anak
• Kerjasama

Kerja sama antara orang tua, guru maupun anak sangat diperlukan mengingat waktu anak di
sekolah hanya sedikit dan waktu yang anak luangkan di rumah lebih banyak
• Teladan yang baik

Mengingat sikap anak yang selalu meniru, maka teladan yang baik sangat diperlukan. Misalnya
kenalkan anak pada sosok Taufik Hidayat bila anak berbakat dalam bidang bulu tangkis, Utut
Adianto bila anak berbakat dalam bidang catur dsb.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bakat adalah kemampuan terhadap sesuatu yang menunjukkan kemampuan di atas rata – rata
yang telah ada pada diri kita secara alamiah dan perlu dilatih untuk mencapai hasil yang
maksimal.
Adapun bakat yang dimiliki anak meliputi bakat linguistic, bakat musical, bakat logis –
matematis, bakat spasial, bakat kinestetik, bakat interpersonal dan bakat intrapersonal
Ciri – ciri anak yang berbakat pada suatu hal adalah senang melakukan hal tersebut,
berkonsentrasi, rasa ingin tahu yang sudah besar, memiliki kemampuan yang lebih pada bidang
itu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan bakat sang anak yaitu perhatian,
motivasi, dukungan, pengetahuan, latihan, penghargaan, sarana, lingkungan, kerjasama, teladan
yang baik

B. Saran
Berikut ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca pada umumnya,
khususnya kepada guru kelas diantaranya :
• Guru tidak melakukan sistem pendidikan pola penyeragaman karena ini kurang baik untuk
digunakan mengingat bakat yang dimiliki setiap anak yang berbeda.
• Selalu jalin hubungan antara guru dan orang tua untuk memantau perkembangan bakat sang
anak.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Redaksi Fokus media. (2006). Sistem Pendidikan nasional 2006. Jakarta : Fokusmedia
Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 4 tahun 2007. (2007) Tentang Penyelenggaraan
Pendidikan : Pemkot Kota Cimahi
Andi Sri Suriati Amal : Mengembangkan Bakat Anak
: http://inci73.multiply.com/journal/item/126/Mengembangkan_Bakat_Anak

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

A. IDENTITAS DIRI
Nama : Desi Safitri
Umur : 23 tahun
Ttl : Bandung, 1 Juni 1986
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Alamat : Jl. Kolonel masturi Gg. Warga Mekar I No. 4 Rt. 01 Rw. 01
Kel. Citeureup Kec. Cimahi Utara 40512 Cimahi

B. PENDIDIKAN
B.1 FORMAL
1. Tamatan TK Aisiyah Thn. 1992
2. Tamatan SDN CIRGIR II Thn. 1998
3. Tamatan SMP Pasundan 3 Cimahi Thn. 2001
4. Tamatan SMKN 11 Bandung (Akuntansi) Thn. 2004
5. Tamatan Program D2 UIN (PGRA) Thn. 2006
6. STKIP Pasundan Cimahi (Bahasa Inggris) 2007 s.d sekarang

B. 2 INFORMAL
1. Kursus Komputer LPKII (Program Profesional) Thn. 2003
2. Kursus Bahasa Inggris PQEC Thn. 2006
3. Kursus Mengetik Thn. 2004
C. PENGALAMAN BEKERJA
1. Praktek Kerja Industri di KPP Tegal Lega Thn. 2003
2. Guru TK Al – Arafah Thn. 2004
3. Guru les Bahasa Inggris 2004 s.d sekarang
4. Guru RA Al- Arafah 2004 s.d sekarang

D. ORGANISASI YANG PERNAH DIIKUTI


1. Ketua Pramuka Thn. 1999
2. Sekretaris Pramuka Thn. 1999
3. Bendahara OSIS Thn. 2003
4. Bendahara PMR Thn. 1999
5. Seksi peralatan Kragtologi Thn. 2003
6. Seksi kegiatan IRM Thn. 2003
7. Drum Band Thn. 2000
8. IGRA 2004 s.d sekarang
9. Sekretaris KKG Thn. 2008

Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

………………… ……
Saya yang bersangkutan

Desi Safitri

SURAT KETERANGAN
NO : 09/RA/IX/09

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Siti Nani Wahidah, S. Pd
Jabatan : Kepala RA Al – Arafah
Dengan ini menerangkan bahwa :
Nama : Desi Safitri
Jabatan : Guru RA
Ttl : Bandung, 1 Juni 1986
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kolonel masturi Gg. Warga Mekar I No. 4 Rt. 01 Rw. 01
Kel. Citeureup Kec. Cimahi Utara 40512 Cimahi
Adalah benar telah menyusun karya tulis dengan judul :
“PROGRAM/KEGIATAN PENGEMBANGAN BAKAT, POTENSI DAN PRESTASI
PESERTA DIDIK”
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebener – benarnya agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Cimahi, September 2009
Kepala RA

Siti Nani Wahidah, S. Pd

II. LANDASAN HUKUM

• UU no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (lembaran Negara Republik


Indonesia thn 2003 no 78,tambahan lembaran negara republik indonesia no 4301)
• UU.32 thn 2004 tentang pemerintahan daerah (Lembaran Negara Repulik Indonesia thn 2004
Nomor 125, tambahan lembaran negara republik Indonesia nomor 4437
• UU no. 33 thn 2004 ttg perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
(lembaran negara Republik indonesia thn 2004 no 126,tambahan lembaran negara republik
indonesia no 4438)
• UU no 14 thn 2005 tentang Guru dan Dosen ( lembaran Negara Republik Indonesia thn 2005
no 157,tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.3952)
• Peraturan Pemerintah no 19 thn 2005 tentang Standarpendidikan Nasional9 lembaran negara
republik indonesia th 2005 no 41,tambahan lembaran negara republik indonesia thn no 4496)

Anda mungkin juga menyukai