2. Samudera (ocean) dapat didefinisikan sebagai tubuh air asin yang sangat
besar dan menerus yang dibatasi oleh benua.
3. Laut (sea). Dalam penggunaan umum, kata laut (sea) dan samudera
(ocean) sering dipakai bergantian sebagai sinonim. Di dalam oseanografi
atau oseanologi, kedua kata itu memiliki perbedaan. Kata “laut”
umumnya dipakai untuk menyebutkan kawasan perairan dangkal di tepi
benua, seperti Laut Utara, Laut Cina Selatan dan Laut Arafura; massa air
yang terkurung dan memiliki hubungan yang terbatas dengan samudera,
seperti Laut Tengah, dan Laut Baltik; atau kawasan laut yang memiliki
sifat fisik dan kimia tertentu, seperti Laut Merah, Laut Hitam, Laut
Karibia, dan Laut Banda. Di samping itu, kata “laut”, kadangkadang
dipakai untuk menyebutkan nama danau seperti Laut Kaspi.
Tabel 1.1: Mekanisme Cekungan menurut Dickinson (1993) dan Ingersol dan
Busby (1995)
1 Penipisan kerak (crustal Perenggangan, erosi selama
thinning) pengangkatan, dan penarikan akibat
magmatisme
2 Penebalan mantel Pendinginan litosper yang
litosper(mantle-lithospheric diikuti penghentian perenggangan
thickening): atau pemanasan akibat peleburan
adiabatik atau naiknya lelehan
astenosper
3 Pembebanan batuan sedimen dan Kompensasi isostatik lokal dari
gunungapi(sedimentary and kerak dan perenggangan litosper
volcanic loading): regional, tergantung kegetasan
litosper, selama sedimentasi dan
kegiatan gunungapi
4 Pembenan tektonik(tectonic Kompensasi isostatik lokal dari
loading): kerak dan perenggangan litosper
regional, tergantung kegetasan
dibawah litosper, selama
pensesaran naik (overthrusting)
dan/atau tarikan (underpulling)
5 Pembenan subkerak(subcrustal kelenturan litosper
loading): selama underthrusting dari litosper
padat
6 Aliran pengaruh dinamik aliran
astenosper(asthenospheric astenosper, umumnya karena
flow): penunjaman litosper
7 Penambahan berat kerak(crustal Peningkatan berat jenis kerak
densification): akibat perubahan tekanan/
temperatur dan/atau pengalihan
tempat kerak berberat-jenis tinggi
ke kerak