Anda di halaman 1dari 5

Tugas Biologi

Nama : Prayoga Agusto H.


Kelas : X-4
Daur Biogeokimia adalah daur ulang air dan komponen-komponen kimia (unsur
kimia) yang melibatkan peran serta dari makhluk hidup termasuk manusia dan
bebatuan/geofisik. Daur Biogeokimia memiliki peranan yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Yang termasuk daur biogeokima antara lain :

 Daur Fosfor
 Daur Air
 Daur Belerang/Sulfur
 Daur Karbon
 Daur Nitrogen

1. Daur Karbon

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan


antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa
jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum
diketahui).
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur
pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya
termasuk pula freshwater systemdan material non-hayati organik seperti karbon tanah
(soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan
non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon,
pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi,
dan biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar
dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami
pertukaran yang lambat dengan atmosfer.
2. Daur Sulfur

Daur Belerang (Sulfur)


Sulfur biasanya terdapat dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur nantinya direduksi
oleh bakteri menjadi sulfida serta biasanya terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau
hidrogen sulfida. Hidrogen Sulfida sendiri seringkali memusnahkan makhluk hidup
di perairan serta pada umumnya akan menghasilkan penguraian bahan organik yang
sudah mati. Tumbuhan dapat menyerap sulfur yang masih dalam bentuk sulfat (SO4).

Proses rantai makanan disebut-sebut sebagai proses perpindahan sulfat, yang


selanjutnya ketika semua mahluk hidup mati dan nanti akan diuraikan oleh komponen
organiknya yakni bakteri. Beberapa bakteri yang terlibat dalam proses daur belerang
(sulfur) adalah Desulfibrio dan Desulfomaculum yang nantinya akan berperan
mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk (H2S) atau hidrogen sulfida. Sulfida
sendiri nantinya akan dimanfaatkan oleh bakteri Fotoautotrof anaerob seperti halnya
Chromatium dan melepaskan sulfur serta oksigen. Bakteri kemolitotrof seperti halnya
Thiobacillus yang akhirnya akan mengoksidasi menjadi bentuk sulfat.

3. Daur Nitrogen
Daur Nitrogen
Nitrogen pada umumnya terdapat dalam senyawa organik seperti protein, urea dan
asam nukleat atau yang sudah dikenal dengan senyawa anorganik seperti nitrit,
ammonia dan nitrat. Dalam proses terjadinya Daur Biogeokimia padaDaur
Nitrogen terjadi dalam dua tahap yakni:
Tahap pertama
Daur nitrogen merupakan proses transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah.
Disamping air hujan, masuknya nitrogen ke dalam tanah juga dapat melalui proses
fiksasi nitrogen. Proses fiksasi nitrogen sendiri secara biologis bisa dilakukan oleh
bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan bakteri Azotobacter, Clostridium dan
polong-polongan. Selain itu, kemampuan memfiksasi nitrogen juga dapat dilakukan
oleh ganggang hijau.

Tahap kedua
Nitrat yang diperoleh dari hasil fiksasi biologis akan digunakan oleh produsen atau
tumbuhan yang nandi diubah menjadi molekul protein. Selanjutnya jika hewan atau
tumbuhan mati, maka makhluk pengurai akan merombaknya menjadi (NH3) atau
yang dikenal dengan gas amoneak dan garam ammonium yang larut dalam air
(NH4+). Proses ini dinamakan dengan proses amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas
dapat mengubah senyawa ammonium dan amoneak menjadi Nitrat oleh Nitrobacter.
Jika oksigen dalam tanah terbasa, maka nitrat akan dengan cepat ditransformasikan
menjadi oksida nitrogen atau gas nitrogen oleh proses yang dinamakan denitrifikasi.

4. Daur Posfor
Daur Posfor
Posfor adalah salah satu jenis elemen penting dalam kehidupan, hal ini disebabkan
karena semua makhluk hidup akan membutuhkan posfor dalam bentuk ATP
(Adenosin Tri Fosfat), Adenosin Tri Fosfat sendiri nantinya akan digunakan sebagai
sumber energi untuk metabolisme sel. Posfor banyak terdapat di alam dalam yang
masih berbentuk bentuk ion fosfat (PO43-). Ion Fosfat pada umumnya terdapat dalam
bebatuan. Akibat terjadinya peristiwa erosi dan pelapukan memungkinkan fosfat
terbawa menuju sungai bahkan hingga laut yang membentuk sedimen. Terjadinya
pergerakan dasar bumi memicu sedimen yang mengandung fosfat naik ke permukaan.
Tumbuhan pada umumnya mengambil fosfat yang masih terlarut dalam air tanah.
Daur Posfor juga melengkapi makhluk hidup jenis Herbivora, dimana mereka
mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dikonsumsinya serta karnivora mendapatkan
fosfat dari makhluk hidup herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan nantinya akan
mengeluarkan fosfat melalui feses dan urin. Jamur dan bakteri berperan menguraikan
bahan-bahan anorganik di dalam tanah dan selanjutnya akan melepaskan pospor,
pospor yang dihasilkan oleh bakteri pengurai nantinya akan diambil oleh tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai