Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK DAUN

SIRSAK (ANNONA MURICATA L.) DENGAN METODE


SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS.

Mukhriani, FaridhaYenny Nonci, Sitti Munawarah

Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

ABSTRACT
A research on the determination of the total flavonoid content of 70% ethanol extract
and n-hexane extract of leaves of soursop(Annona muricata L.). The purpose of this study
was to determine levels of total flavonoids, contained in soursop leaf extract (Annona
muricata L). Extraction of chemical constituents from leaves of soursop(Annonamuricata L.)
done by maceration method using 70% ethanol. To determine the flavonoid compounds in
the sample extracts, compound analysis is carried out using UV-Vis spectrophotometer. The
results were obtained levels of total flavonoids of the soursop leaf (Annona muricata L). Of
70% ethanol extract was 2,82%. And n-hexane extract was 4,48 %. So
the total flavonoid content of the extract of soursop leaf (Annona muricata L.) by 7.3% .

Keywords: Extract, soursop (Annona muricata L.), Flavonoids and Spectrophotometer UV-
Vis.

PENDAHULUAN
Sirsak (Annona muricata L.) merupakan senyawa bahan alam dari
merupakan salah satu jenis tanaman dari golongan fenolik (Sjahid 2008: 264).
familia Annonaceae yang mempunyai Analisis kuantitatif flavonoid dapat
manfaat besar bagi kehidupan manusia, dilakukan dengan menggunakan
yaitu sebagai tanaman buah yang syarat spektrofotometer UV-Vis. Spektrum
dengan gizi dan merupakan bahan obat serapan ultra violet dan serapan tampak
tradisional yang memiliki multikhasiat. merupakan cara tunggal yang paling
(Jannah, 2010 : 2). bermanfaat untuk mengidentifikasi struktur
Salah satu kandungan kimia sirsak flavonoid (Markham, 1988). Flavonoid
yang berperan penting untuk obat adalah mengandung sistem aromatis yang
flavonoid. Flavonoid merupakan salah terkonjugasi dan dapat menunjukkan pita
satu metabolit sekunder dan serapan kuat pada daerah UV-Vis
keberadaannya pada daun tanaman (Rohyami, 2008: 5).
dipengaruhi oleh proses fotosintesis Spektrofotometer merupakan alat
sehingga daun muda belum terlalu banyak yang digunakan untuk mengukur energi
mengandung flavonoid. Flavonoid secara relatif jika energi tersebut

JF FIK UINAM Vol.3 No.2 2015 37


ditransmisikan, direfleksikan, dan yang tidak terkena langsung sinar
diemisikan sebagai fungsi dari spektrum matahari. Setelah kering, lalu diserbukkan
dengan panjang gelombang tertentu, dan dengan cara diblender dan diusahan tidak
fotometer adalah alat pengukur intensitas terlalu halus kemudian sampel siap untuk
cahaya yang ditransmisikan atau yang di diekstraksi.
absorbsi (Khopkar, 2008: 184). b) Ekstraksi Sampel
Sampel Daun Sirsak (Annona muricata
METODOLOGI PENELITIAN L.), yang telah diserbukkan ditimbang
Bahan utama yang digunakan sebanyak 350 gram, dimasukkan ke
penelitian ini adalah Air suling, Aluminium dalam bejana maserasi, kemudian
(III) klorida 10%, Aluminium foil,Etanol ditambahkan n-heksan hingga terendam
70%, Etanol p.a, kertas perkamen, kertas semua bagian sampel dan ditutup rapat
saring, Kuarsetin p.a, Metanol p.a,Natrium bejana. Dibiarkan selama 24 jam
asetat 1 M, N-Heksan, N-Heksan p.a, terlindung dari cahaya, sambil sesekali
sampel Ekstrak Daun Sirsak (Annona diaduk. Disaring dan dipisahkan ampas
muricata L.), silika gel. Peralatan yang dan filtratnya. Selanjutnya Ampas
digunakan adalah batang pengaduk, dimaserasi kembali dengan menggunakan
bejana maserasi, blender (Miyako), cawan cairan penyari n-heksan yang baru.
porselin, corong, gelas arloji, gelas Dilakukan selama 3 kali. Ekstrak n-heksan
erlenmeyer (Pyrex), gelas kimia (Pyrex), yang diperoleh dipekatkan dengan alat
Inkubator (Iwaki Pyrex), kuvet kaca, rotavapor. Dimasukkan kembali kedalam
magnetic stirrer (Helth), mikropipet (Bio- alat maserasi lalu diekstraksi dengan
Rad), labu tentukur 6 ml, 10 ml, 50 ml dan pelarut etanol. Disaring dan dipisahkan
100ml Iwaki Pyrex), pipet tetes, pipet skla ampas dan filtratnya, lalu ampas
1 ml dan 10 ml (Iwaki Pyrex), pipet volume dimaserasi kembali menggunakan cairan
1 ml, 5 ml, dan 10 ml (Iwaki Pyrex), penyari etanol yang baru. Dilakukan
rotavapor (Haidolph), spektrofotometer selama 3 kali. Ekstrak etanol 70%
UV-VIS (Termo Scientific), timbangan dipekatkan dengan alat rotavapor.
analitik, dan toples. c) Penyiapan Larutan
a) Pengolahan sampel 1) Pembuatan Larutan Kuarsetin
Sampel Daun Sirsak (Annona muricata Sebanyak 10 mg kuarsetin
L.) yang telah dipetik dibersihkan dari (pembanding) di timbang dan dilarutkan
kotoran yang menempel pada sampel dalam 100 ml metanol sebagai larutan
daun, lalu dicuci dengan air mengalir, stok.
kemudian diangin-anginkan, ditempat

JF FIK UINAM Vol.3 No.2 2015 38


2) Pengenceran Kuarsetin pekerjaan dilakukan pada ruang yang
Dibuat pengenceran kuarsetin terhindar dari cahaya. ( Sri Windasari,
dengan konsentrasi 20, 30, 50, 60, 70, 80, 2013: 1 )
µg/ml sebagai larutan kuarsetin 3) Pengukuran Kadar Flavonoid Total
pembanding. Pada Ekstrak Daun Sirsak(FoliumAnnona
d) Analisis Kuatitatif muricata L.)
1) Penetapan panjang gelombang (λ) a. Ekstrak Etanol 70 %
maksimum kuarsetin. Sampel uji dilarutkan dalam Metanol
sebanyak 10 mg kuarsetin dengan konsentrasi 2000 µg/ml,untuk
(pembanding) ditimbang dan dilarutkan ekstrak etanol 70%. Sebanyak 0,5 ml
dalam 100 ml metanol sebagai larutan sampel uji ditambahkan dengan 1,5 ml
stok. Kemudian dibuat pengenceran metanol, kemudian di tambahkan 0,1 ml
kuarsetin dengan konsentrasi 20, 30, 50, aluminium (III) klorida 10%, 0,1 ml natrium
60, 70, 80 µg/ml sebagai larutan kuarsetin asetat 1 M, dan 2,8 ml aquadest. Setelah
pembanding. Sebanyak 0,5 ml larutan diinkubasi selama 30 menit, absorbansi
pembanding (kuarsetin) diencerkan dari larutan pembanding diukur dengan
dengan 1,5 ml metanol kemudian di spektrofotometer µg/ml. Sinar tampak
tambahkan aluminium (III) klorida 10%, pada panjang gelombang 436 nm.
0,1 ml Natrium asetat 1M dan 2,8 ml Flavonoid total dihitung dengan
aquadest. Setelah diinkubasi selama 30 menggunakan persamaan regresi linier
menit, absorbansi dari larutan pembanding dari kurva kalibrasi kuarsetin yang telah
diukur dengan spektroskopi UVsinar diukur sebelumnya.
tampak pada panjang gelombang 436 nm. b. Ekstrak N-Heksan
Masing-masing larutan pembanding Sampel uji dilarutkan dalam Metanol
diukur tiga kali. Dibuat kurva kalibrasi dan dengan konsentrasi 1000 µg/ml, untuk
diperoleh regresi persamaan linear. ekstrak n-heksan. Sebanyak 0,5 ml
2) Pengukuran serapan blanko sampel uji ditambahkan dengan 1,5 ml
Pengujian dilakukan dengan metanol, kemudian di tambahkan 0,1 ml
mencampur 1,0 ml larutan Kuarsetin aluminium (III) klorida 10%, 0,1 ml natrium
dengan etanol p.a sampai volumenya 5,0 asetat 1 M, dan 2,8 ml aquadest. Setelah
ml dalam labu tentukur, campuran dikocok diinkubasi selama 30 menit, diukur
dan dibiarkan selama 30 menit pada suhu absorbansinya dengan spektrofotometer
kamar kemudian diukur absorbansinya µg/ml. Sinar tampak pada panjang
pada panjang gelombang maksimum gelombang 436 nm. Flavonoid total
dilakukan sebanyak 3 replikasi. Semua dihitung dengan menggunakan

JF FIK UINAM Vol.3 No.2 2015 39


persamaan regresi linier dari kurva ratanya. Hasil rata-rata sampel yang telah
kalibrasi kuarsetin. didapat dimasukkan kedalam persamaan
HASIL DAN PEMBAHASAN garis liniear y = 0,009x + 0,027 sehingga
Penelitian dilakukan menggunakan diperoleh kadar total flavonoid untuk
350g daun sirsak (Annona muricata ekstrak etanol 70% yaitu 28,27 mg/g. Dan
L.)yang dimaserasi menggunakan larutan kadar flavonoid untuk ekstrak n-heksan
penyari etanol 70%dan n-heksan. Penyari yaitu 44,88 mg/g.
etanol 70% sebanyak 9000 ml, sehingga Nilai absorbansi dari ekstrak etanol
diperoleh ekstrak kering sebanyak 158, 97 70% dengan [ ] 2000 ppm sebesar 0,536.
g. Dan n-heksan 8000 ml, sehingga di Kemudian nilai absorbansi dari ekstrak n-
peroleh hasil 102, 34g. heksan dengan [ ] 1000 ppm sebesar
Hasil dari pengukuran kuarsetin 0,431. Hasil yang diperoleh dari nilai
sebagai pembanding dengan [ ] 20,30, 50, absorbansi ekstrak etanol lebih besar di
60,70,80 dapat dilihat pada tabel 1: bandingkan dengan nilai absorbansi
Hasil dari penetapan kadar, ekstrak n-heksan.
dengan menggunakan spektrofotometri Menurut literatur range kadar
UV-Vis pada panjang gelombang 436 nm, flavonoid total berdasarkan nilai
dapat dilihat pada Tabel 2. absorbansinya berkisar antara 0,2 – 0,8.
Penetapan kadar flavonoid total Dan nilai absorbansi yang di dapatkan
dilakukan dengan menggunakan larutan untuk ekstrak etanol 70% sebesar 0,536.
standar kuarsetin 20 ppm, 30 ppm, 50 Dan ekstrak n-heksan sebesar 0,431.
ppm, 60 ppm, 70 ppm, 80 ppm. Hasil yang diperoleh dari ekstrak etanol
Pengukuran absorbansi dilakukan 70% dan n-heksan mengandung kadar
menggunakan spektrofotometri UV-Vis flavonoid.
dengan panjang gelombang maksimum Kadar flavonoid total yang di
436 nm. 20 ppm nilai absorbansinya peroleh dari ekstrak daun sirsak dengan
(0,223), 30 ppm nilai absorbansinya pelarut etanol 70% sebesar 2,82 % dan
(0,306), 50 ppm nilai absorbansinya kadar total dari ekstrak n-heksan sebesar
(0,482), 60 ppm nilai absorbansinya 4,48 %. Jadi, kadar flavonoid total dari
(0,606), 70 ppm nilai absorbansinya ekstrak etanol 70% lebih sedikit di
(0,681), dan 80 ppm nilai absorbansinya bandingkan dengan ekstrak n-heksan. dan
(0, 783). kadar flavonoid total ekstrak daun sirsak
Untuk menghitung kadar total (Annona muricata L.) sebesar 7,3 %.
flavonoid, mula-mula absorbansi sampel
yang telah dibuat triplo dihitung rata- KESIMPULAN

JF FIK UINAM Vol.3 No.2 2015 40


Kesimpulan dari penelitian ini
adalah, kadar flavonoid total dari ekstrak
etanol 70% sebesar 2,82 % dan ekstrak n-
heksan sebesar 4,48 %. Jadi kadar Tabel 1. Nilai Absorbansi Kuarsetin
Sebagai Pembanding, pada
flavonoid total dari ekstrak daun sirsak
panjang gelombang 436.
(annona muricata L.) sebesar 7,3 %.
[ ] Abs
KEPUSTAKAAN
20 0,223
Harbone, J. B. Metode Fitokimia
30 0,306
Penentuan cara modern
menganalis tumbuhan. ITB: 50 0,482
Bandung. 1996 60 0,606

Markham, K.R. Techniques of Flavonoids 70 0,681


Identification, diterjemahkan oleh 80 0,783
Kosasih Padmawinata, Penerbit
ITB, Bandung. 1988

Kopkar S.M. Konsep Dasar Kimia Analitik. Tabel 2. Nilai Absorbansi Ekstrak Etanol
Terjemahan oleh saptoraharjo. UI 70% [ ] 2000 ppm, dan Ekstrak N-
Press. Jakarta. 2007 Heksan [ ] 1000 ppm. Pada
panjang gelombang 436 nm.
Rohman A & Ganjar I.G. Kimia Farmasi
Analisis. Pustaka Pelajar Sampel Serapan Kadar
Yogyakarta. 2008 (%)
Rohyami Y, Shabur, T.J. Isolasi dan
Identifikasi Flavonoid dari Ekstrak Ekstrak Etanol 0,517
Metanol Daging Buah Mahkota 70% 0,519 2,82
Dewa (Phaleria macrocarpa
Boerl) Menggunakan [ ] 2000 ppm 0,520
Spektrofotometer UV-Vis, vol 5. Ekstrak N- 0,410
Prosiding Seminar Nasional
Farmasi UII, Jogjakarta. 2008 Heksan 0,440 4,48
[ ] 1000 ppm 0,443
Sri Windasari, Ari. Kajian antioksidan
ekstrak daun lima Varietas Ubi Nilai Absorbansi Kuarsetin
Jalar ( Ipomoea batatas L.) Lam.
Dengan dua Metode Pengujan 1
Antioksidan. Pdf. 2013 0,8y = 0,0094x + 0,0278
R² = 0,9977
0,6
Abs

0,4 Series1
0,2 Linear
0 (Series1)
0 50 100
[]

JF FIK UINAM Vol.3 No.2 2015 41


Gambar 1. Grafik Kurfa Baku KuarsetiN

JF FIK UINAM Vol.3 No.2 2015 42

Anda mungkin juga menyukai