Anda di halaman 1dari 6

PERAN KELENJAR SEBASEA PADA ALOPESIA ANDROGENIK

Rahma M. Fahruddin
Sonny J. R. Kalangi
Taufiq F. Pasiak

Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado


Email: RahmaMegawatiFahruddin@ymail.com

Abstract: In the scalp there are about 100,000 hair shafts, made of dead keratinized tissues
and hair follicles. Each hair follicle has a three-phase growth cycle: anagen, catagen, and
telogen. Due to these, human hair grows discontinuously, with phases of growth followed by
phases of rest, and does not fall simultanously, called mosaic growth pattern. Androgenic
alopecia is the most common cause of hair loss and thinning in humans, which affects men
and women. The sebaceous gland has an important role in the occurrence of androgenic
alopecia. Recent advances in studies of hair growth show that selective and high safety drugs
are needed in the management of androgenic alopecia. Substances that can be used are as
follows: growth stimulators, DHT inhibitors, anti-inflammatory, anti-androgen, and super
oxide dismuse substances.
Key words: hair, hair folicle, androgenic alopecia, sebacceous gland.

Abstrak: Pada kulit kepala terdapat sekitar 100.000 batang rambut yang terbuat dari jaringan
tanduk mati dan folikel tempat tumbuh rambut. Setiap folikel rambut memiliki tiga tahap
periode pertumbuhan, yaitu anagen, katagen, dan telogen. Adanya ketiga tahap ini
menyebabkan pertumbuhan rambut „mozaik‟ dimana rambut tidak memanjang sekaligus dan
rontok secara bersamaan. Alopesia androgenik merupakan penyebab paling umum kehilangan
dan menipisnya rambut baik pada laki-laki maupun perempuan. Kelenjar sebasea berperan
penting pada proses terjadinya alopesia androgenik. Dengan kemajuan terbaru dalam studi
pertumbuhan rambut, pemilihan obat yang selektif dan aman menjadi pemecahan masalah
utama bagi alopesia androgenik. Obat-obat yang dapat digunakan yaitu growth stimulator,
DHT inhibitor, anti-inflamasi, anti-androgen, dan super oxide dismuse.
Kata kunci: rambut, folilkel rambut, alopesia androgenik, kelenjar sebasea.

Pada kulit kepala terdapat sekitar 100.000 kebotakan terdapat di puncak kepala, di
helai rambut yang terdiri dari batang depan kepala, dan di tengah, tetapi pada
terbuat dari jaringan tanduk yang mati dan umumnya yang paling jelas terlihat yaitu
folikel tempat tumbuh rambut.1 Dalam meningginya garis rambut (dahi semakin
siklus pertumbuhan rambut terdapat tiga lebar).4 Rata-rata orang kehilangan 50
fase dan terjadi pada masing-masing sampai 100 helai rambut setiap hari karena
rambut pada waktu yang berbeda-beda.2 rontok, tetapi hampir semua tumbuh lagi
Pada awal masa dewasa, kehilangan 1% digantikan dengan rambut baru.1
rambut di kepala masih normal. Bagi Kelenjar sebasea memiliki peran pen-
sebagian besar orang, kerontokan rambut ting pada proses terjadinya alopesia andro-
yang serius tidak menjadi masalah sampai genik.5 Sekitar 50 juta orang di Amerika
mencapai usia 50 tahun.3 Gambaran mengalami kebotakan yang secara ilmiah
penipisan rambut atau terlihatnya tempat dikenal sebagai alopesia androgenik (atau

144
Fahruddin, Kalangi, Pasiak; Peran Kelenjar Sebasea pada Alopesia Androgenik 145

kebotakan biasa), tetapi bisa menjadi masa- keratinisasi.2 Pada tahap ini, terdapat
lah yang sangat parah pada usia yang lebih kematian sel yang terprogram secara
muda. Laki-laki memiliki predisposisi alamiah (apoptosis) dari sel-sel folikel
genetik untuk keberadaan hormon rambut, yaitu keratinosit dan melanosit
3
androgen. Di Indonesia, sebagai salah satu folikel rambut.8 Ketika keratinisasi penuh
negara terpolusi di dunia, sudah pasti tercapai, rambut memasuki fase telogen.2
terdapat banyak laki-laki dan perempuan
yang mengalami masalah ini. Sebagian Telogen (istirahat)
hanya mengalami penipisan, kebotakan Pada tahap ini, mulai dibentuk batang
pada kening, atau sampai botak total. Pada rambut yang baru, dan segera masuk ke
kebanyakan laki-laki di negara dunia ketiga fase istirahat. Tahap telogen biasanya ber-
seperti Indonesia, faktor kebotakan terjadi langsung selama tiga sampai empat bulan
karena gabungan antara alopesia andro- sebelum memasuki kembali fase anagen,
genik dan alopesia aerata.6 dan selanjutnya siklus pertumbuhan rambut
tersebut berulang-ulang.2 Folikel rambut
SIKLUS RAMBUT NORMAL kemudian memasuki masa eksogen
(shedding/pelepasan), yaitu tahap ketika
Pada awal kehidupan janin, kulit ditu- batang rambut yang lama mulai terlepas
tupi oleh rambut lanugo. Generasi kedua dari folikel rambut.8
dari rambut lanugo kemudian berkembang
dan berlangsung sampai tiga atau empat
bulan pertama kehidupan ekstra-uterin KELENJAR SEBASEA
selesai. Setelah semua rambut lanugo Kelenjar sebasea ialah kelenjar ber-
menghilang, dua jenis rambut muncul, kantong di dalam kulit. Bentuknya seperti
yaitu: vellus dan terminal. Vellus ialah botol dan bermuara di dalam folikel ram-
rambut tipis dengan ukuran diameter <0,1 but. Kelenjar ini paling banyak terdapat di
mm, kadang-kadang berpigmen dan pendek daerah kepala dan wajah, yaitu sekitar
(panjang <2 cm). Rambut terminal ialah hidung, mulut dan telinga, tetapi sama
rambut yang tebalnya sampai 0,6 mm, sekali tak terdapat dalam kulit tapak tangan
panjang >2 cm, berpigmen, dan ber-
dan telapak kaki. Kelenjar dan salurannya
medula.2 Folikel rambut memiliki
dilapisi sel epitel. Perubahan di dalam sel
kemampuan unik, yaitu beregenerasi
ini menghasilkan sekresi berlemak yang
sendiri sepanjang kehidupan organisme.7
disebut sebum. Kelenjar sebasea berada
pada sudut antara folikel rambut dan otot
Anagen (pertumbuhan)
pili erektor, sehingga kontraksi otot dapat
Dalam kondisi normal, sekitar 90% mempengaruhi pengeluaran sebum dari
rambut tumbuh pada fase anagen atau masa kelenjar.5 Kelenjar sebasea berfungsi
awal pertumbuhan rambut, dengan siklus mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang
kehidupan yang bervariasi bagi setiap in- antara folikel rambut dan batang rambut
dividu, yaitu antara tiga hingga lima tahun yang akan melumasi rambut sehingga
dengan rata-rata mengalami 20 kali regene- menjadi halus, lentur, dan lunak, serta
rasi. Setiap bulan, rata-rata rambut tumbuh dapat mencegah kekeringan kulit dan
sepanjang 1-2,5 cm.2 rambut.9
Kelenjar sebasea merupakan bagian
Katagen (involusi / regresi) dari unit pilosebasea. Produksinya kaya
Usai fase anagen, rambut memasuki akan lemak (sebum) dan mengalir melalui
fase katagen atau masa istirahat selama dua duktus masuk ke dalam folikel rambut.
sampai tiga minggu yaitu rambut sama Kelenjar ini tergolong kelenjar holokrin
sekali tidak tumbuh, sel-sel matriks secara dimana sebum cenderung terbentuk karena
bertahap berhenti membelah dan akhirnya hancurnya sel-sel kelenjar dan bukan kare-
146 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 3, November 2012, hlm. 144-149

na proses sekresi yang aktif.10 Kelenjar se- total. Batas rambut depan biasanya
basea terdapat dalam jumlah banyak se- dipertahankan, bagian atas verteks melebar
waktu bayi lahir, karena pengaruh hormon jika dibandingkan dengan bagian belakang
ibunya, tetapi kemudian mengalami atrofi, kepala, dan perempuan yang terkena tidak
dan tidak membesar lagi sampai pubertas.11 virilisasi.15 Skala Norwood (Norwood
Scale) memperlihatkan perubahan distri-
busi rambut yang terjadi pada proses
ALOPESIA ANDROGENIK
pembotakan secara umum (Gambar 1).16
Alopesia androgenik (juga dikenal se- Para peneliti telah menentukan bahwa
bagai androgenetic alopecia atau alopecia bentuk kerontokan rambut terkait dengan
androgenetica) merupakan penyebab hormon androgen, terutama golongan
paling umum kehilangan dan menipisnya dihidrotestosteron yang disebut androgen.
rambut pada manusia,12,13 yang ditandai Peningkatan kadar androgen dalam folikel
dengan penurunan tajam dalam ukuran rambut dapat menyebabkan siklus
folikel rambut, yang dapat dikaitkan pertumbuhan rambut menjadi pendek dan
dengan hilangnya batang rambut folikel tipis pada helai rambut.15 Alopesia an-
atau sel progenitor.14 Pada laki-laki, kondisi drogenik dapat dipantau dengan alat der-
ini juga dikenal sebagai pola kebotakan moscopy computer, yaitu suatu alat yang
laki-laki. Rambut hilang dalam pola yang dapat mendeteksi diameter rambut.17 Mes-
jelas, mulai di atas kedua candi, dan kipun alopesia androgenik bukan penyakit
membentuk karakteristik bentuk rambut sistemik, sebagian penderita mengalami
"M". Rambut juga menipis di puncak kecemasan tentang perkembangan kondisi
(dekat bagian atas kepala), sering ber- mereka.18 Alopesia androgenik yang parah
kembang menjadi kebotakan parsial atau dapat memberikan tekanan psikologi yang
lengkap. Pada perempuan, rambut menjadi cukup tinggi bagi penderita,19 berupa
lebih tipis di seluruh kepala, dan rambut gangguan kecemasan sosial, yang ditandai
tidak surut. Alopesia androgenik pada dengan ketakutan, penghinaan, atau sedang
perempuan jarang menyebabkan kebotakan dinilai negatif dalam situasi sosial.20

Gambar 1. Proses pembotakan menurut Skala Norwood Hamilton. Norwood I: Gambaran rambut
normal. Norwood II-III: stadium awal kebotakan, ditandai dengan siklus pertumbuhan rambut yang
mulai kacau (rambut hilang mulai dari kedua candi). Norwood III: garis rambut surut untuk
membentuk karakteristik huruf “M”. Norwood IIIA: dahi bertambah lapang. Norwood IV-IVA:
stadium menengah, perubahan yang terjadi bersifat cepat. Norwood V-VA: dahi bertambah lapang
dan meluas kebelakang. Norwood V-VII: stadium tingkat lanjut dimana telah terjadi kerusakan akut
pada folikel dan reseptor papila.16
Fahruddin, Kalangi, Pasiak; Peran Kelenjar Sebasea pada Alopesia Androgenik 147

PERAN KELENJAR SEBASEA PADA untuk terlebih dahulu menggunakan obat-


ALOPESIA ANDROGENIK obat yang membantu mempercepat per-
tumbuhan atau mengembalikan rambut
Setiap folikel rambut memiliki siklus
yang hilang di kepala. Banyak kasus
aktivitas tersendiri yang berbeda dengan
alopesia yang sembuh sendiri dengan
siklus aktivitas folikel rambut lainnya. Oleh
berjalannya waktu tanpa perlu diobati. Pada
karena itu, pertumbuhan rambut manusia
umumnya, keberhasilan pengobatan ter-
memiliki pola perumbuhan „mozaik‟, yaitu
gantung dari penyebab kerontokan rambut
seperti ubin mozaik dimana dalam satu
itu sendiri. Untuk penatalaksanaan rambut
ubin terdapat aneka corak dan warna. Bila
rontok atau kebotakan dapat diberikan
seuntai rambut dipangkas rata, dalam per-
penyubur rambut, penghambat DHT, anti-
tumbuhannya nanti akan menjadi tidak rata
inflamasi, anti-androgen, dan super oksida
lagi karena pada masing-masing rambut
dismutase.1,17,22
yang terpangkas, ada yang sedang dalam
masa anagen, masa katagen, maupun masa
telogen. Hal ini menyebabkan rambut tidak Penyubur rambut
semuanya memanjang sekaligus, lalu Golongan obat ini bekerja secara
rontok sekaligus semuanya.20 simtomatis dengan merangsang partum-
Kelenjar sebasea memiliki peran pen- buhan rambut tanpa berhubungan langsung
ting pada proses terjadinya alopesia andro- dengan penyebab kerontokan. Dari
genik.5 Rangsangan dari hormon androgen golongan ini, yang sering digunakan ialah
menyebabkan pembesaran kelenjar seba- minoksidil.1
sea, dan memroduksi sebum yang kaya
akan sekret berminyak.10,21 Oleh karena
Penghambat DHT
kelenjar sebasea berada pada sudut antara
folikel rambut dan otot pili erektor, maka Golongan obat ini bekerja mencegah
kontraksi otot tersebut dapat memengaruhi terkaitnya testos-teron dengan enzim 5-alfa
pengeluaran sebum dari kelenjar sebasea.5 reduktase membentuk DHT. Cara kerja
Kontraksi muskuli arektor pili memaksa kelompok obat ini pada „akar‟ masalah
sebum keluar dari kelenjar sebasea lalu penyebab kerontokan rambut tersebut,
masuk ke dalam folikel rambut dan kulit.21 untuk mengembalikan kesehatan rambut.
Di dalam folikel rambut terjadi akumulasi Dari golongan ini, obat yang sering
sebum. Produksi kadar sebum yang digunakan ialah finasterid (Proscar®).1
berlebihan dapat meningkatkan enzim 5- Tahun pertama pemakaian telah dapat
alpha reduktase. Dalam folikel terdapat membantu memprediksi efektifitas
kandungan enzim 5-alpha reduktase, yang pengobatan. Pada 21% kasus, pengobatan
bertanggung jawab untuk mengonversi berlanjut melampaui lima tahun
17
testosteron bebas menjadi dihidrotestoteron memberikan hasil yang lebih baik.
(DHT). DHT akan menempelkan dirinya ke
folikel rambut, sehingga menyumbat pori- Anti-inflamasi
pori disitu yang akan menyebabkan
keadaan kekurangan gizi dari akar sampai Golongan obat ini bekerja meng-
rambut sehingga folikel rambut menyusut hentikan radang yang terjadi akibat
(miniaturisasi) dan berhenti memroduksi gangguan sistem imun sehingga dapat
rambut.2 memulihkan kesehatan rambut. Dari
golongan ini, yang sering digunakan ialah
kortikosteroid dan antralin.1
PENATALAKSANAAN
KERONTOKAN Anti-androgen
Bila keadaan yang terjadi masih Golongan obat ini bekerja mencegah
berupa penipisan rambut, dapat disarankan DHT terikat pada reseptor androgen,
148 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 3, November 2012, hlm. 144-149

sehingga dapat berfungsi sebagai inhibitor from:.www.klinikdrsuburprajitno.com


DHT.22 9. Willms JL, Schneiderman H, Algranati
PS. In: Widjaja AC, Sadikin V, Setio
Super oksida dismutase (SOD) M, editors. Diagnosis Fisik: Evaluasi
Diagnosis & Fungsi di Bangsal.
Golongan obat ini bekerja mem- Jakarta: ECG, 2005; p.71.
perbaiki sistem imun, sehingga dapat 10. Corwin EJ. Buku Saku Patofisiologi
berfungsi sebagai anti-inflamasi dan Corwin. Jakarta: EGC, 2009; p.102.
sekaligus growth stimulator.1 11. Brown RG, Burns T. Lecture Notes on
Dermatology (Eight Edition). Jakarta:
SIMPULAN Erlangga, 2005; p.6, 135.
12. Soni VK. Ensiklopedia Androgenic
Kelenjar sebasea merupakan bagian Alopesia [homepage on the Internet].
dari unit pilosebasea yang memroduksi c2010 [update 2010 Nov 12; cited
sebum. Umumnya rangsangan hormon 2009]. Available from:
androgen pada kelenjar sebasea merupakan http://en.wikipedia.org/wiki/Androgeni
penyebab alopesia androgenik, yang c_alopecia.
mengakibatkan miniaturisasi folikel ram- 13. Nardi AE. Psychological impact of
but, kerontokan, dan terhentinya pem- alopecia, Alopecia may lead to social
anxiety. Br Med J. 2005;331(7524):
bentukan rambut. Pemilihan obat yang
1084.
baik, selektif, serta aman menjadi peme- 14. Garza LA, Chao CY Bald scalp in men
cahan masalah utama bagi alopesia andro- with androgenetic alopecia retains hair
genik. follicle stem cells but lacks CD200-rich
and CD34-positive hair follicle
DAFTAR PUSTAKA progenitor cells. J Clin Invest.
2011;121(2):613-22.
1. Elex Media Komputindo. Mencegah 15. Genetic home reference. US National
kebotakan dini. Jakarta: Gramedia, Library of Medicine. Alopesia
2011; p.x-6. Androgenik [homepage on the
2. Slobodan MJ, Snezana VJ. The Control of Internet]. c2011 [update 2011 Jan 5;
hair growth. Dermatol J. 2006:4(1):2. Cited 2011]. Available from:
3. David R. Look Ten Years Younger, Live http://ghr.nlm.nih.gov/condition/androg
Ten Years Longer, A Man‟s Guide. enetic-alopecia.
Batam: Interaksara, 1998; p.309-310. 16. Difference between androgenic alopecia
4. Gordon KA, Tosti A. Alopecia: evaluation and female baldness [homepage on the
and treatment. Clin Cosm Invest Internet]. c2010 [update 2010 Des 15;
Dermatol. 2011;4:101-6. cited 2008]. Available from:
5. Sloane E. Anatomi dan Fisiologi Untuk http://www.baldingblog.com/2008/09/0
Pemula. Jakarta: EGC. 2004; p.293, 2/difference-between-androgenetic-
403. alopecia-and-female-baldness/.
6. Hoery AS. Medical and beauty [homepage 17. Malgorzata O, Lidia R. Effective
on the Internet]. c2010 [update 2010 treatment of female androgenic alopecia
Oct 30; cited 2011 May 30]. Available with dutasteride. J Drugs in Dermatol.
from: http://www. Medicoensudomi- 2005;19(7):756-766.
cilio.com/paginas/english/medical- 18. Yamazaki M, Miyakura T. Oral
advice-to-treat-and-prevent -hair-loss- finasteride improved the quality of life
baldness-or-alopecia.html. of androgenetic alopecia patients.
7. Novak MA, Meyer JS. Alopecia: possible Dermatol J. 2011;38(8):773-7.
causes and treatments, particularly in 19. Hunt N, McHale S. The psychological
captive nonhuman primates. Compar impact of alopecia. BMJ. 2005;
Med. 2009; 59(1):18-26. 331:951-3.
8. Prajitno S, Djuari L. Alopecia. [homepage 20. Kusumadewi. Rambut anda: masalah,
on the Internet]. c2010 [update 2010 perawatan, dan penataannya. Jakarta:
Oct 30; cited 2011 May 30]. Available Gramedia, 2003; p.34-35.
Fahruddin, Kalangi, Pasiak; Peran Kelenjar Sebasea pada Alopesia Androgenik 149

21. Victor PE. Atlas Histologi de Fiore dengan 22. Scheinfeld N. A Review of hormonal the-
kolerasi fungsional (Edisi Kesembilan). rapy for female pattern androgenik alo-
Jakarta: EGC, 2003; p.138. pecia. Dermatol Med J. 2011;14 (3):1.

Anda mungkin juga menyukai