Rahma M. Fahruddin
Sonny J. R. Kalangi
Taufiq F. Pasiak
Abstract: In the scalp there are about 100,000 hair shafts, made of dead keratinized tissues
and hair follicles. Each hair follicle has a three-phase growth cycle: anagen, catagen, and
telogen. Due to these, human hair grows discontinuously, with phases of growth followed by
phases of rest, and does not fall simultanously, called mosaic growth pattern. Androgenic
alopecia is the most common cause of hair loss and thinning in humans, which affects men
and women. The sebaceous gland has an important role in the occurrence of androgenic
alopecia. Recent advances in studies of hair growth show that selective and high safety drugs
are needed in the management of androgenic alopecia. Substances that can be used are as
follows: growth stimulators, DHT inhibitors, anti-inflammatory, anti-androgen, and super
oxide dismuse substances.
Key words: hair, hair folicle, androgenic alopecia, sebacceous gland.
Abstrak: Pada kulit kepala terdapat sekitar 100.000 batang rambut yang terbuat dari jaringan
tanduk mati dan folikel tempat tumbuh rambut. Setiap folikel rambut memiliki tiga tahap
periode pertumbuhan, yaitu anagen, katagen, dan telogen. Adanya ketiga tahap ini
menyebabkan pertumbuhan rambut „mozaik‟ dimana rambut tidak memanjang sekaligus dan
rontok secara bersamaan. Alopesia androgenik merupakan penyebab paling umum kehilangan
dan menipisnya rambut baik pada laki-laki maupun perempuan. Kelenjar sebasea berperan
penting pada proses terjadinya alopesia androgenik. Dengan kemajuan terbaru dalam studi
pertumbuhan rambut, pemilihan obat yang selektif dan aman menjadi pemecahan masalah
utama bagi alopesia androgenik. Obat-obat yang dapat digunakan yaitu growth stimulator,
DHT inhibitor, anti-inflamasi, anti-androgen, dan super oxide dismuse.
Kata kunci: rambut, folilkel rambut, alopesia androgenik, kelenjar sebasea.
Pada kulit kepala terdapat sekitar 100.000 kebotakan terdapat di puncak kepala, di
helai rambut yang terdiri dari batang depan kepala, dan di tengah, tetapi pada
terbuat dari jaringan tanduk yang mati dan umumnya yang paling jelas terlihat yaitu
folikel tempat tumbuh rambut.1 Dalam meningginya garis rambut (dahi semakin
siklus pertumbuhan rambut terdapat tiga lebar).4 Rata-rata orang kehilangan 50
fase dan terjadi pada masing-masing sampai 100 helai rambut setiap hari karena
rambut pada waktu yang berbeda-beda.2 rontok, tetapi hampir semua tumbuh lagi
Pada awal masa dewasa, kehilangan 1% digantikan dengan rambut baru.1
rambut di kepala masih normal. Bagi Kelenjar sebasea memiliki peran pen-
sebagian besar orang, kerontokan rambut ting pada proses terjadinya alopesia andro-
yang serius tidak menjadi masalah sampai genik.5 Sekitar 50 juta orang di Amerika
mencapai usia 50 tahun.3 Gambaran mengalami kebotakan yang secara ilmiah
penipisan rambut atau terlihatnya tempat dikenal sebagai alopesia androgenik (atau
144
Fahruddin, Kalangi, Pasiak; Peran Kelenjar Sebasea pada Alopesia Androgenik 145
kebotakan biasa), tetapi bisa menjadi masa- keratinisasi.2 Pada tahap ini, terdapat
lah yang sangat parah pada usia yang lebih kematian sel yang terprogram secara
muda. Laki-laki memiliki predisposisi alamiah (apoptosis) dari sel-sel folikel
genetik untuk keberadaan hormon rambut, yaitu keratinosit dan melanosit
3
androgen. Di Indonesia, sebagai salah satu folikel rambut.8 Ketika keratinisasi penuh
negara terpolusi di dunia, sudah pasti tercapai, rambut memasuki fase telogen.2
terdapat banyak laki-laki dan perempuan
yang mengalami masalah ini. Sebagian Telogen (istirahat)
hanya mengalami penipisan, kebotakan Pada tahap ini, mulai dibentuk batang
pada kening, atau sampai botak total. Pada rambut yang baru, dan segera masuk ke
kebanyakan laki-laki di negara dunia ketiga fase istirahat. Tahap telogen biasanya ber-
seperti Indonesia, faktor kebotakan terjadi langsung selama tiga sampai empat bulan
karena gabungan antara alopesia andro- sebelum memasuki kembali fase anagen,
genik dan alopesia aerata.6 dan selanjutnya siklus pertumbuhan rambut
tersebut berulang-ulang.2 Folikel rambut
SIKLUS RAMBUT NORMAL kemudian memasuki masa eksogen
(shedding/pelepasan), yaitu tahap ketika
Pada awal kehidupan janin, kulit ditu- batang rambut yang lama mulai terlepas
tupi oleh rambut lanugo. Generasi kedua dari folikel rambut.8
dari rambut lanugo kemudian berkembang
dan berlangsung sampai tiga atau empat
bulan pertama kehidupan ekstra-uterin KELENJAR SEBASEA
selesai. Setelah semua rambut lanugo Kelenjar sebasea ialah kelenjar ber-
menghilang, dua jenis rambut muncul, kantong di dalam kulit. Bentuknya seperti
yaitu: vellus dan terminal. Vellus ialah botol dan bermuara di dalam folikel ram-
rambut tipis dengan ukuran diameter <0,1 but. Kelenjar ini paling banyak terdapat di
mm, kadang-kadang berpigmen dan pendek daerah kepala dan wajah, yaitu sekitar
(panjang <2 cm). Rambut terminal ialah hidung, mulut dan telinga, tetapi sama
rambut yang tebalnya sampai 0,6 mm, sekali tak terdapat dalam kulit tapak tangan
panjang >2 cm, berpigmen, dan ber-
dan telapak kaki. Kelenjar dan salurannya
medula.2 Folikel rambut memiliki
dilapisi sel epitel. Perubahan di dalam sel
kemampuan unik, yaitu beregenerasi
ini menghasilkan sekresi berlemak yang
sendiri sepanjang kehidupan organisme.7
disebut sebum. Kelenjar sebasea berada
pada sudut antara folikel rambut dan otot
Anagen (pertumbuhan)
pili erektor, sehingga kontraksi otot dapat
Dalam kondisi normal, sekitar 90% mempengaruhi pengeluaran sebum dari
rambut tumbuh pada fase anagen atau masa kelenjar.5 Kelenjar sebasea berfungsi
awal pertumbuhan rambut, dengan siklus mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang
kehidupan yang bervariasi bagi setiap in- antara folikel rambut dan batang rambut
dividu, yaitu antara tiga hingga lima tahun yang akan melumasi rambut sehingga
dengan rata-rata mengalami 20 kali regene- menjadi halus, lentur, dan lunak, serta
rasi. Setiap bulan, rata-rata rambut tumbuh dapat mencegah kekeringan kulit dan
sepanjang 1-2,5 cm.2 rambut.9
Kelenjar sebasea merupakan bagian
Katagen (involusi / regresi) dari unit pilosebasea. Produksinya kaya
Usai fase anagen, rambut memasuki akan lemak (sebum) dan mengalir melalui
fase katagen atau masa istirahat selama dua duktus masuk ke dalam folikel rambut.
sampai tiga minggu yaitu rambut sama Kelenjar ini tergolong kelenjar holokrin
sekali tidak tumbuh, sel-sel matriks secara dimana sebum cenderung terbentuk karena
bertahap berhenti membelah dan akhirnya hancurnya sel-sel kelenjar dan bukan kare-
146 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 3, November 2012, hlm. 144-149
na proses sekresi yang aktif.10 Kelenjar se- total. Batas rambut depan biasanya
basea terdapat dalam jumlah banyak se- dipertahankan, bagian atas verteks melebar
waktu bayi lahir, karena pengaruh hormon jika dibandingkan dengan bagian belakang
ibunya, tetapi kemudian mengalami atrofi, kepala, dan perempuan yang terkena tidak
dan tidak membesar lagi sampai pubertas.11 virilisasi.15 Skala Norwood (Norwood
Scale) memperlihatkan perubahan distri-
busi rambut yang terjadi pada proses
ALOPESIA ANDROGENIK
pembotakan secara umum (Gambar 1).16
Alopesia androgenik (juga dikenal se- Para peneliti telah menentukan bahwa
bagai androgenetic alopecia atau alopecia bentuk kerontokan rambut terkait dengan
androgenetica) merupakan penyebab hormon androgen, terutama golongan
paling umum kehilangan dan menipisnya dihidrotestosteron yang disebut androgen.
rambut pada manusia,12,13 yang ditandai Peningkatan kadar androgen dalam folikel
dengan penurunan tajam dalam ukuran rambut dapat menyebabkan siklus
folikel rambut, yang dapat dikaitkan pertumbuhan rambut menjadi pendek dan
dengan hilangnya batang rambut folikel tipis pada helai rambut.15 Alopesia an-
atau sel progenitor.14 Pada laki-laki, kondisi drogenik dapat dipantau dengan alat der-
ini juga dikenal sebagai pola kebotakan moscopy computer, yaitu suatu alat yang
laki-laki. Rambut hilang dalam pola yang dapat mendeteksi diameter rambut.17 Mes-
jelas, mulai di atas kedua candi, dan kipun alopesia androgenik bukan penyakit
membentuk karakteristik bentuk rambut sistemik, sebagian penderita mengalami
"M". Rambut juga menipis di puncak kecemasan tentang perkembangan kondisi
(dekat bagian atas kepala), sering ber- mereka.18 Alopesia androgenik yang parah
kembang menjadi kebotakan parsial atau dapat memberikan tekanan psikologi yang
lengkap. Pada perempuan, rambut menjadi cukup tinggi bagi penderita,19 berupa
lebih tipis di seluruh kepala, dan rambut gangguan kecemasan sosial, yang ditandai
tidak surut. Alopesia androgenik pada dengan ketakutan, penghinaan, atau sedang
perempuan jarang menyebabkan kebotakan dinilai negatif dalam situasi sosial.20
Gambar 1. Proses pembotakan menurut Skala Norwood Hamilton. Norwood I: Gambaran rambut
normal. Norwood II-III: stadium awal kebotakan, ditandai dengan siklus pertumbuhan rambut yang
mulai kacau (rambut hilang mulai dari kedua candi). Norwood III: garis rambut surut untuk
membentuk karakteristik huruf “M”. Norwood IIIA: dahi bertambah lapang. Norwood IV-IVA:
stadium menengah, perubahan yang terjadi bersifat cepat. Norwood V-VA: dahi bertambah lapang
dan meluas kebelakang. Norwood V-VII: stadium tingkat lanjut dimana telah terjadi kerusakan akut
pada folikel dan reseptor papila.16
Fahruddin, Kalangi, Pasiak; Peran Kelenjar Sebasea pada Alopesia Androgenik 147
21. Victor PE. Atlas Histologi de Fiore dengan 22. Scheinfeld N. A Review of hormonal the-
kolerasi fungsional (Edisi Kesembilan). rapy for female pattern androgenik alo-
Jakarta: EGC, 2003; p.138. pecia. Dermatol Med J. 2011;14 (3):1.