Anda di halaman 1dari 2

https://media.neliti.com/media/publications/82682-ID-none.

pdf(ontoh
pengguunaan silent way dalam kelas(PROCEDURE)

https://ahlienglish.com/silent-way-metode-cepat-belajar-
bahasa-inggris-205.html
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mempelajari bahasa Inggris dan salah satu metode
yang patiut dicoba agar bisa lebih cepat belajar bahasa Inggris adalah metode silent way.
Beberapa orang pernah mendengar metode ini dan beberapa orang mungkin belum pernah
mendengarnya sama sekali. Metode Silent Way dijelaskan lebih lanjut dalam satu bab khusus
dalam buku dengan judul Teaching English as A Foreign Language karya Ag. Bambang Setiyadi
yang tak lain merupakan salah seorang profesor di Universitas Lampung.
Metode ini sendiri sebenarnya diciptakan oleh Caleb Cattegno yang ia pergunakan dalam kelas
Matematika. Alat utama yang digunakan dalam melakukan metode pembelajaran silent
way adalah rod atau batang yang berbentuk seperti balok krayon. Masing-masing batang
mempunyai warna dan panjang yang berlainan. Batang tersebut digunakan sebagai perwakilan
suat benda yang akan dilibatkan dalam pembelajaran bahasa Inggris dengan metode ini. Batang
tersebut bisa digunakan untuk mewakili berbagai benda mulai dari barang kecil seperti pensil
hingga barang besar seperti mobil.
Setelah mendengar nama metode ini, Anda mungkin akan membayangkan sebuah metode
pembelajaran yang melibatkan kesunyian atau kesunyian dalam prosesnya. Ketika menggunakan
metode yang satu ini, guru hanya akan lebih banyak diam di dalam kelas dan memberikan
petunjuk dalam waktu yang terbatas. Guru hanya akan melakukan fungsi sebagai pemandu,
pengatur, dan pengevaluasi jika siswa melakukan kesalahan. Di sisi lain, siswa akan dipaksa
untuk atif dalam berpikir selama pembelejaran karena siswa harus mengikuti setiap detail materi
yang diberikan oleh guru.
http://fauziahnur91.blogspot.co.id/2013/06/method-of-teaching.html

PENGAJARAN BAHASA DENGAN METODE SILENT WAY,

1. Pendahuluan
Silent Way adalah nama suatu metode pengajaran bahasa yang ditemukan oleh Caleb Gattegno.
Hipotesis-hipotesis pembelajaran yang mendasari metode Gattegno ini adalah:

1. Pembelajaran dipermudah jika si pembelajar mendapatkan atau menciptakan hal


baru dibandingkan dengan mengingat dan mengulang apa yang harus dipelajari.
2. Pembelajaran dipermudah dengan menggunakan objek fisik.
3. Pembelajaran dipermudah dengan pemecahan masalah yang melibatkan materi yang
diajarkan.
Menurut Jerome Bruner, seorang filsuf dan psikolog pendidikan, pengajar dan pembelajar berada
dalam posisi yang lebih kooperatif. Pembelajar bukanlah hanya pendengar melainkan juga ikut
berperan aktif dalam pembelajaran. (Bruner 1966:83). Hal ini sesuai dengan Silent Way yang
memandang pembelajaran sebagai suatu aktivitas pencarian hal baru yang kreatif dan aktivitas
pemecahan masalah, di mana si pembelajar menjadi pelaku utama. Keuntungan dari cara
pembelajaran ini adalah a) meningkatnya potensi intelektual, b) bergesernya pemahaman dari
ekstrinsik ke intrinsik, c) pembelajaran melalui penemuan oleh diri sendiri, d) membantu fungsi
memori.
Silent Way juga dikaitkan dengan serangkaian premis yang disebut sebagai “pendekatan-
pendekatan problem solving pada pembelajaran”. Premis-premisnya ini terwakili oleh ucapan
Benjamin Franklin:
Tell me and I forget
Teach me and I remember,
Involve me and I learn

1. Prinsip-Prinsip Dasar Silent Way dalam Pengajaran Bahasa


Seperti metode-metode lainnya, Gattegno menjadikan pemahamannya terhadap proses pembelajaran
bahasa pertama sebagai dasar untuk membuat prinsip-prinsip mengajar bahasa asing bagi orang
dewasa. Gattegno menganjurkan agar pembelajar kembali ke cara bayi belajar.
Gattegno mengusulkan artificial approach yang didasarkan pada prinsip bahwa pembelajaran yang
berhasil melibatkan sebuah komitmen diri pada pemerolehan bahasa melalui kesadaran dan uji coba
aktif. Penekanan Gattegno yang berulang-ulang pada lebih pentingnya pembelajaran daripada
pengajaran, menempatkan komitmen dan prioritas diri pembelajar sebagai fokus.
Diri yang dimaksud di sini terdiri atas dua sistem, yaitu sistem pembelajaran dan sistem
pemerolehan. Sistem Pembelajaran diaktifkan oleh kesadaran intelegensi. Silence dianggap sebagai
cara yang terbaik untuk pembelajaran, karena dengan silence para pembelajar berkonsentrasi pada
tugas yang diselesaikan dan cara-cara potensial untuk penyelesaiannya. Silence, yang menghindari
pengulangan, menjadi alat bantu bagi kesadaran, konsentrasi, dan kesiapan mental.
Sistem Pemerolehan memungkinkan kita untuk mengingat unsur-unsur bahasa dan prinsip-
prinsipnya, dan memungkinkan komunikasi bahasa berlangsung. Pemerolehan dengan upaya mental,
kesadaran, dan kebijaksanaan lebih efisien daripada pemerolehan melalui pengulangan mekanis.
Kesadaran dapat diajarkan. Ketika seseorang belajar ‘secara sadar’, kekuatan kesadaran seseorang
dan kapasitasnya untuk belajar menjadi lebih besar. Karena itu, Silent Way menyatakan bahwa hal
tersebut mempermudah apa yang disebut para psikolog sebagai Learning to learn. Rangkaian proses
yang membangun kesadaran berasal dari perhatian, penggunaan, perbaikan diri, dan penyerapan.
Kegiatan koreksi diri melalui kesadaran diri inilah yang membuat Silent Way berbeda dari metode
pembelajaran bahasa yang lain.
Tetapi Silent Way bukanlah semata-mata sebuah metode pengajaran bahasa. Gattegno melihat
pembelajaran bahasa melalui silent way sebagai pengembalian potensi dan kekuatan diri. Tujuan
Gattegno bukanlah sekedar pembelajaran bahasa kedua, melainkan pendidikan untuk kepekaan dan
kekuatan spiritual individu.
Tujuan umum Silent Way adalah mengajarkan pembelajar bagaimana cara belajar bahasa, dan
keterampilan-keterampilan yang dikembangkan melalui proses pembelajaran bahasa asing atau
bahasa kedua dapat digunakan untuk mempelajari segala hal lain yang belum diketahui.

1. Penutup
Meskipun karya Gattegno ini terkesan filosofis, dalam prakteknya Silent Way tidaklah serevolusioner
seperti yang dibayangkan. Inovasi-inovasi dalam metode Gattegno berakar dari cara-cara dimana
kegiatan kelas diselenggarakan, peran guru yang tidak langsung yang diperlukan dalam mengarahkan
dan memonitor kemampuan pembelajar, tanggung jawab yang terletak pada pembelajar untuk
mencari tahu dan menguji hipotesa mereka tentang kegunaan bahwa, serta bahan-bahan yang
digunakan untuk memperoleh dan mempraktekan bahasa.
Pendeknya menurut saya, mengajar sebuah bahasa dengan silent way rasanya seperti memimpin
sebuah tim penyelidik dalam sebuah perjalanan menuju pencarian hal baru. Seperti detektif, para
siswa berusaha memecahkan setiap teka-teki yang mereka temukan dan ketika mereka
menggabungkannya, mereka menjadi sama yakinnya dengan guru mereka dalam penguasaan bahasa
baru tersebut.

Anda mungkin juga menyukai