Anda di halaman 1dari 2

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Faktor host (umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan) bukan faktor risiko
terhadap kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Purwokerto
Selatan Kabupaten Banyumas.
2. Faktor perilaku (kebiasaan menggantung pakaian, bepergian ke daerah
endemis, penggunaan obat anti nyamuk, kebiasaan PSN) merupakan faktor
risiko terhadap kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan
Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.
3. Jenis rumah merupakan faktor risiko terhadap kejadian demam berdarah
dengue (DBD) di Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.
4. Tidak ada hubungan yang bermakna antara angka bebas jentik (ABJ) terhadap
kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Purwokerto Selatan
Kabupaten Banyumas.
5. Indeks Jarak tidak berhubungan dengan kejadian demam berdarah dengue
(DBD) di Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.
6. Pola persebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan
Purwokerto Selatan adalah mengelompok (cluster) dan terdapat dua cluster
persebaran kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) yaitu di Kelurahan
Tanjung dan Kelurahan Karang Pucung.

B. Saran
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dalam melakukan penanggulangan
kejadian DBD perlu meningkatkan kegiatan pemberdayaan masyarakat, dan
kerja sama dengan petugas promosi kesehatan Puskesmas Kecamatan
Purwokerto Selatan sehingga dapat lebih intensif memberikan pemahaman
kepada masyarakat tentang perlunya perilaku hidup bersih dan sehat serta
penyuluhan tentang upaya pengendalian dan penanggulangan DBD serta

92
93

2. peningkatan partisipasi masyarakat melalui pelestarian program PSN untuk


mencegah DBD dengan melakukan gerakan PSN DBD secara rutin.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas perlu melakukan evaluasi kegiatan
surveilans vektor penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang telah
dilaksanakan karena dari hasil penelitian tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara angka bebas jentik (ABJ) dengan persebaran kejadian DBD.
4. Puskesmas Kecamatan Purwokerto Selatan mampu meningkatkan kembali
sistem surveilens DBD berbasis masyarakat dan pengamatan vektor terutama
pada daerah pemukiman padat penduduk. Pemberdayaan masyarakat sangat
diperlukan/disarankan khususnya dalam upaya pengendalian vektor DBD
yang berkesinambungan.
5. Menaburkan bubuk abate (larvasida) di tempat penampungan air di rumah,
sekolah, dan tempat-tempat umum khususnya di tempat yang ditemukan
jentik, dan melakukan kegiatan PSN berupa 3M plus sehingga dapat
mengurangi keberadaan jentik nyamuk.

Anda mungkin juga menyukai