Anda di halaman 1dari 8

JIDAN

Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat


Pengetahuan Remaja
Caecilia Takainginan1, Ellen Pesak2, Dionysius Sumenge3
1.SMK Negeri I Sangkub kabupaten Bolaang Mongondow Utara
2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado
Email : indira.bonga@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang : HIV/AIDS merupakan masalah besar yang mengancam Indonesia dan banyak
Negara di seluruh dunia. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrom) dapat diartikan sebagai
kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh
virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Kelompok remaja merupakan kelompok usia yang
paling berisiko tinggi tertular dan menularkan HIV dan AIDS, oleh karena itu penyebaran dan mulai
menurunkan jumlah kasus baru HIV dan AIDS, diperlukan upaya khusus yang difokuskan pada
kelompok remaja. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait HIV dan
AIDS melalui program penyuluhan, dan promosi kesehatan.
Tujuan : untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan tentang HIV/AIDS terhadap tingkat
pengetahuan remaja.
Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif analitik yang berupaya mencari pengaruh antara variabel.
Menggunakan desain penelitian One-Group-Pretest-Postest dengan jumlah sampel 65 responden.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji paired samples T Test.
Hasil penelitian : menunjukan tingkat pengetahuan sebelum diberikan promosi kesehatan paling
besar pada kategori cukup sebesar 53,8% dan setelah diberikan promosi kesehatan tingkat
pengetahuan responden paling besar pada kategori baik sebesar 76,9%. Analisa data menunjukan
nilai p=0,000<0,05, didapatkan nilai p lebih kecil dari α maka dikatakan hipotesis penelitian diterima.
Kesimpulan : ada pengaruh promosi kesehatan tentang HIV/AIDS terhadap peningkatan
pengetahuan remaja. Untuk itu perlu adanya upaya penyebaran informasi mengenai HIV/AIDS secara
komprehensif melalui sekolah atau institusi pendidikan dengan melibatkan institusi kesehatan

Kata Kunci : Promosi kesehatan, HIV/AIDS, Pengetahuan

PENDAHULUAN
Dewasa ini penyakit AIDS ( Acquired mengalami kematian setiap tahunnya dan
Immunodeficiency Syndrom) telah menjadi secara global kelompok remaja diatas 15
pandemik, yaitu telah menyebar keseluruh tahun yang banyak terinfeksi
dunia dengan tingkat penyebaran yang (1)
HIV/AIDS. Data Badan Pusat Statistik
sangat mencemaskan. Pada tahun 2010, Provinsi Sulawesi Utara tahun 2012
menurut data World Health Organization menunjukkan Di Indonesia jumlah
(WHO), diperkirakan penyakit ini telah kumulatif HIV sampai Desember 2013
diderita lebih dari 33,3 juta penduduk tercatat berjumlah 127.416 kasus dengan
dunia kemudian berdasarkan data statistik kasus HIV tertinggi yakni di Provinsi DKI
badan kesehatan dunia, diketahui dalam Jakarta (28.790 kasus), Jawa Timur
setiap tahunnya terjadi pertambahan (16.253 kasus), Papua (14.087 kasus), dan
infeksi Human Immunodeficiency Virus Jawa Barat (10.198 kasus). Berdasarkan
(HIV) dan Acquired Immunodeficiency laporan kasus AIDS sampai dengan
Syndrom (AIDS) sebagai pasien baru Desember 2013, jumlah kumulatif kasus
diatas 2,6 juta, serta 1,8 juta diantaranya

Volume 4 Nomor 1. Januari – Juni 2016 1


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

AIDS sampai dengan tahun 2013 sebanyak Provinsi Sulawesi Utara ditemukan
52.348 kasus, dengan kasus AIDS tertinggi pada tahun 2011 tercatat 738 kasus AIDS /
yakni Papua (10.116 kasus), Jawa Timur HIV, kasus tertinggi pada Kota Manado
(8.752 kasus), Provinsi DKI Jakarta (7.477 dengan jumlah 303 orang, sementara
kasus), dan Jawa Barat (4.131 kasus). untuk Kabupaten Bolaang Mongondow
Kelompok remaja dalam rentang usia Utara, diperoleh 14 kasus HIV / AIDS.
10-19 tahun, masa remaja merupakan Tahun 2012 tercatat jumlah kasus HIV /
periode terjadinya pertumbuhan dan AIDS di Sulawesi utara berjumlah 726
perkembangan pesat baik fisik, psikologis kasus, sementara untuk kabupaten Bolaang
maupun intelektual. Pola karakteristik Mongondow Utara, diperoleh 15 kasus
pesatnya tumbuh kembang ini AIDS.
menyebabkan remaja dimanapun ia AIDS (Acquired Immunodeficiency
menetap, mempunyai sifat khas yang sama Syndrom) tertinggi pada kelompok umur
yaitu mempunyai rasa keingintahuan yang 20-29 tahun, dengan memperhitungkan
besar, menyukai petualangan dan masa inkubasi sejak terinfeksi hingga
tantangan serta cenderung berani berkembang menjadi AIDS sekitar 5-10
menanggung resiko atas perbuatannya tahun dan persentase pengetahuan remaja
tanpa didahului oleh pengalaman dan terkait HIV dan AIDS yang dimiliki
(2) remaja pada kelompok umur 15-24 tahun
pengetahuan yang matang.
Pengetahuan atau kognitif merupakan mencapai 11,40 % maka, kelompok remaja
domain yang sangat utama untuk merupakan kelompok usia yang paling
terbentuknya tindakan seseorang, dalam berisiko tinggi tertular dan menularkan
mempromosikan bahwa kesehatan itu HIV dan AIDS, oleh karena itu
(3) penyebaran dan mulai menurunkan jumlah
adalah penting . Promosi kesehatan di
kasus baru HIV dan AIDS, diperlukan
Indonesia telah mempunyai visi, misi dan upaya khusus yang difokuskan pada
strategi yang jelas, sebagaimana tertuang kelompok remaja. Upaya yang dilakukan
dalam SK Menkes RI No. 1193/2004 untuk meningkatkan pengetahuan remaja
tentang kebijakan Nasional Promosi terkait HIV dan AIDS melalui program
Kesehatan. Visi, misi tersebut sejalan penyuluhan, pelatihan dan promosi
dengan program kesehatan lainnya (5)
kesehatan.
mengisi pembangunan kesehatan dalam
kerangka Paradigma Sehat menuju Visi Hasil wawancara yang dilakukan di
(4) SMK Negeri 1 Sangkub Kecamatan
Indonesia Sehat Pemerintah Indonesia
Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow
telah mengutamakan Millenium Utara adalah sekolah menengah kejuruan
Development Goals (MDGs) dalam satu-satunya yang berada di Kecamatan
pembangunan sejak tahap perencanaan Sangkub Kabupaten Bolaang Mongodow
sampai pelaksanaannya sebagaimana Utara. Jumlah keseluruhan siswa sebanyak
dinyatakan dalam Rencana Pembangunan 204 siswa yang terdiri dari 9 kelas, pada
Jangka Panjang 2005-2025, yaitu pada tahun 2012 terdapat 4 siswi yang berhenti
point ke enam memerangi HIV/AIDS, sekolah karena hamil, dan pada tahun 2013
(5)
malaria dan penyakit menular lainnya. terdapat 6 siswi yang berhenti sekolah

Volume 4 Nomor 1. Januari – Juni 2016 2


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

karena hamil, serta ada beberapa siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I
yang sudah banyak terlibat dalam Sangkub Kecamatan Sangkub Kabupaten
pergaulan bebas, dan diantara 6 siswa yang Bolaang Mongondow Utara.
diwawancarai tentang HIV /AIDS, 3 siswa Variabel bebas dan terikat pada
mengatakan tidak tahu bahwa HIV/AIDS penelitian ini antara lain : promosi
itu menular dan berbahaya, 3 siswa kesehatan tentang HIV/AIDS sebagai
mengatakan kurang mengerti tentang variable bebas, tingkat pengetahuan remaja
bahaya HIV/AIDS, dengan demikian sebagai variable terikat. Instrument dalam
terjadi peningkatan kasus remaja yang penelitian ini leaflet dan kuesioner.
hamil dari tahun 2012 sampai 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah
Penelitian ini bertujuan untuk seluruh siswa SMK Negeri I Sangkub
mengetahui Pengaruh Promosi Kesehatan kelas X dan XI tahun ajaran 2013/2014
Tentang HIV / AIDS Terhadap Tingkat yang berjumlah 188 siswa. Besar sampel
Pengetahuan Remaja Di Sekolah diambil menggunakan rumus :
Menengah Kejuruan Negeri 1 Sangkub
Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara.
METODE Diperoleh Jumlah sampel dalam penelitian
Metode penelitian yang digunakan ini 65 siswa. Data dianalisis dengan uji t
adalah metode penelitian yang bersifat berpasangan. Analisis Uji T berpasangan
deskriptif analitik. Menggunakan desain (Paired Sample T-Test)
penelitian One-Group Pretest-Postest HASIL
untuk mengetahui pengaruh promosi Gambaran umum responden
kesehatan tentang HIV/AIDS terhadap Hasil pengolahan data primer di SMK
tingkat pengetahuan remaja. Negeri I Sangkub digambarkan sebagai
Rancangan ini tidak memiliki berikut :
kelompok pebanding (kontrol) tetapi 1. Gambaran umum responden
dilakukan observasi pertama (pre-test ) a. Analisis Univariat Variabel
yang memungkinkan menguji perubahan- Distribusi Responden Berdasarkan
perubahan yang terjadi setelah adanya Umur sebagai berikut :
eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan
mulai februari sampai dengan Juni 2014 di

52.3 %
60
33.8 %
40

20 10.8 %
3.1 %
0
15 tahun 16 tahun 17 tahun 18 tahun

Gambar 2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur di SMK Negeri I Sangkub


Kecamatan Sangkub kabupaten Bolaang Mongondow Utara

Volume 4 Nomor 1. Januari – Juni 2016 3


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

Hasil analisis gambar 2 16 tahun berjumlah 22 siswa (33,8%),


menunjukkan bahwa distribusi umur kemudian umur 18 tahun berjumlah 7
responden paling banyak berumur 17 siswa (10,8%) dan umur 15 tahun
tahun berjumlah 34 siswa (52,3%), umur berjumlah 2 siswa (3,1%).

56.9 %
60
43.1 %
40

20

0
Kelas X Kelas XI

Gambar 3. Distribusi Responden Berdasarkan Kelas di SMK Negeri Sangkub


Kecamatan Sangkub kabupaten Bolaang Mongondow Utara

Hasil analisi gambar 3, jumlah 37 siswa (56,9%),kemudian kelas


menunjukan bahwa distribusi kelas X berjumlah 28 siswa (43,1%).
terbanyak berada di kelas XI dengan

56.9 %
60 43.1 %

40

20

0
Laki-laki Perempuan

Gambar 4. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di SMK Negeri I Sangkub


Kecamatan Sangkub kabupaten Bolaang Mongondow Utara

Hasil analisis dari gambar 4 diatas dengan jumlah 37 siswa (56,9%)


menunjukan bahwa distribusi jenis kemudian laki-laki berjumlah 28 siswa
kelamin terbanyak adalah perempuan (43,1%).

Volume 4 Nomor 1. Januari – Juni 2016 4


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Hasil Pre-test dan Post test

76.9 %
80
53.8 %
60 Baik
38.5 %
40 Cukup
23.1 %
7.7 % Kurang
20
0%
0
Pre Test Post Test

Gambar 5. Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Sebelum dan


Sesudah Promosi Kesehatan tentang HIV/AIDS di SMK Negeri I Sangkub
Kecamatan Sangkub kabupaten Bolaang Mongondow Utara

Hasil analisis dari gambar 5, dapat siswa (76,9%), cukup 15 siswa (23,1%)
dilihat bahwa tingkat pengetahuan dan kurang tidak ada.
responden (Pre test)sebelum dilakukan b. Analisis Bivariat Variabel Penelitian
promosi kesehatan paling banyak Gambaran hasil analisis
berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 35 pengetahuan remaja sebelum dan sesudah
siswa (53,8%), berpengetahuan kurang 25 dilakukan promosi kesehatan
siswa (38,5%) dan yang berpengetahuan menggunakan uji statistic Paired Sample
baik 5 siswa (7,7%). Setelah dilakukan T-Test dengan membaca nilai mean
promosi kesehatan tingkat pengetahuan sebagai berikut :
responden (Post test) berubah baik 50

Tabel 2. Analisis Uji T Berpasangan (Paired Sample T-Test) Perbedaan Pengetahuan


Remaja Tentang HIV/AIDS Sebelum dan Sesudah diberikan Promosi
Kesehatan di SMK Negeri I Sangkub Tahun 2014

N Mean Std.Deviasi t P
Pre Test 65 9.71 3.390
-20.787 0,000
Post Test 65 15.60 1.861
Berdasarkan hasil analisis dengan signifikansi lebih kecil dari 5% (p= 0,000<
paired sample T-Test diperoleh nilai mean 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada
pengetahuan siswa terhadap HIV/AIDS perbedaan pengetahuan responden
sebesar 9,71 dan sesudah diberikan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.
promosi kesehatan tentang HIV/AIDS PEMBAHASAN
sebesar 15,60, dan standar deviasi sebelum Promosi kesehatan menurut WHO
diberikan promosi kesehatan 3,390 dan adalah proses mengupayakan individu-
sesudah diberikan promosi kesehatan yaitu individu dan masyarakat untuk
1,861, dengan thitung adalah -20.787 dan meningkatkan kemampuan mereka

Volume 4 Nomor 1. Januari – Juni 2016 5


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

mengendalikan faktor-faktor yang penelitian ini berjumlah 65 siswa, yang


mempengaruhi kesehatan sehingga dapat terdiri atas kelas X dan XI umur 15-18
(6) tahun, dimana umur tersebut mewakili
meningkatkan kesehatannya. Hal ini
sudah dibuktikan oleh peneliti dengan kategori masa remaja awal, menengah dan
pemberian promosi kesehatan tentang dan masa remaja akhir umur 10-19 tahun.
HIV/AIDS dan telah membawa hasil pada Karakteristik responden diperoleh jumlah
peningkatan pengetahuan remaja. responden terbanyak berasal dari kelas XI
Salah satu strategi untuk dengan jumlah 37 orang (56,9%), dengan
memperoleh perubahan perilaku menurut umur responden terbanyak yaitu 17 tahun
(7) 34 orang (52,3%), yang didominasi oleh
WHO yang dikutip oleh Notoadmojo
jenis kelamin perempuan dengan jumlah
adalah dengan pemberian informasi untuk responden 37 orang (56,9%).
meningkatkan pengetahuan sehingga Penelitian ini dilakukan dalam 3
menimbulkan kesadaran dan dapat tahap dimana tahap pertama yaitu
dilakukan dengan pemberian promosi melakukan pre-test yaitu dengan
kesehatan. Dimana pengetahuan adalah membagikan kuesioner tentang HIV/AIDS
hasil tahu dari manusia yang terdiri dari kepada responden sebelum diberikan
sejumlah faktor dan teori yang promosi kesehatan tentang HIV/AIDS
memungkinkan seseorang untuk dapat dengan hasil dimana kategori tingkat
memecahkan masalah yang dihadapinya. pengetahuan responden paling banyak
Pengetahuan diperoleh baik dari berada dalam kategori cukup yaitu 35
pengalaman langsung maupun dari orang (58,8%). Tahap kedua dalam
pengalaman orang lain. penelitian ini adalah promosi kesehatan
Pengetahuan yang harus dimiliki mengenai HIV/AIDS, pengertian,
remaja antara lain adalah pengetahuan penyebab, tanda dan gejala, pencegahan
tentang HIV/AIDS karena Data Statistik dan pengobatannya, setelah promosi
nasional mengenai penderita HIV/AIDS di kesehatan dilakukan tahap 3 yaitu post-test
Indonesia menunjukkan bahwa AIDS dengan jarak waktu pre-test dan post-test
tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun yaitu : 1 jam 30 menit dengan pertanyaan
sebanyak 17.892 kasus, dengan yang sama dan hasilnya adalah kategori
memperhitungkan masa inkubasi sejak tingkat pengetahuan responden paling
terinfeksi hingga berkembang menjadi banyak berada dalam kategori baik 50
AIDS sekitar 5-10 tahun dan persentase siswa (76,9%).
pengetahuan remaja terkait HIV dan AIDS Analisa data menunjukan bahwa
yang dimiliki remaja pada kelompok umur terjadinya perubahan pengetahuan dari
15-24 tahun mencapai 11,40 % maka, siswa-siswi sesudah diberikan penyuluhan
kelompok remaja merupakan kelompok tentang HIV/AIDS dimana terlihat adanya
usia yang paling berisiko tinggi tertular peningkatan pengetahuan responden
(5)
dan menularkan HIV dan AIDS. sesudah diberikan promosi kesehatan.
Karakteristik responden dalam hal Berdasarkan hasil penelitian yang
ini siswa-siswi SMK Negeri I Sangkub dianalisis dengan mnggunakan uji statistik
Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang yaitu t dependen diperoleh hasil
Mongondow Utara, reponden dalam signifikansi sebesar 0,000 bisa diambil

Volume 4 Nomor 1. Januari – Juni 2016 6


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

kesimpulan untuk menerima Ha karena P kesehatan dan pembagian leaflet,


Value < α yaitu 0,000 < 0,05. Hasil responden lebih antusias mendengarkan
perhitungan nilai t hitung -20,787 > dari t sambil memberikan respons yang baik.
tabel yaitu 1,668 dari hasil tersebut bisa Hal ini dapat dilihat dari evaluasi yang
disimpulkan untuk menerima Ha. Dengan dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu
demikian, hipotesis yang menyatakan lama setelah promosi kesehatan, ternyata
bahwa promosi kesehatan tentang hasilnya sangat berpengaruh terhadap
HIV/AIDS berpengaruh terhadap tingkat jawaban kuesioner. Jadi, dengan
pengetahuan remaja di SMK Negeri I pemberian promosi kesehatan yang efektif
Sangkub diterima. dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan
Hasil ini didukung oleh hasil seseorang.
penelitian sebelumnya di Sumatera Utara KESIMPULAN
tahun 2009 oleh Lita Sari, yang 1. Sebagaian besar siswa-siswi SMK
menyatakan bahwa ada pengaruh peer Negeri 1 Sangkub Kecamatan
education terhadap pengetahuan dan sikap Sangkub Kabipaten Bolaang
mahasiswa setelah diberikan intervensi Mongondow Utara memiliki
dalam hal ini peer education dengan di pengetahuan cukup pada pre-test
peroleh hasil 0,000 karena nilai p < 0,05, (53,8%) dan pada post-test memiliki
maka dapat dismpulkan bahwa peer pengetahuan baik (76,9%).
education dapat meningkatkan 2. Pengetahuan responden dengan
pengetahuan siswa tentang cara kategori kurang ditemukan pada hasil
pencegahan penyakit HIV/AIDS. Hal ini pre-test tetapi setelah diberikan
sejalan dengan penelitian yang sejenis di penyuluhan kesehatan tentang
SMA Negeri I Manado oleh Belinda HIV/AIDS tidak lagi ditemukan
(2013) dimana terdapat peningkatan responden dengan kategori
pengetahuan setelah diberikan pendidikan pengetahuan kurang.
kesehatan tentang cara pencegahan 3. Dari hasil uji t dependen dapat
(8) diketahui bahwa promosi kesehatan
penyakit HIV/AIDS.
Dalam penelitian ini, promosi tentang HIV/AIDS memiliki pengaruh
kesehatan dilakukan melalui penyuluhan terhadap pengetahuan remaja tentang
dengan metode ceramah yaitu salah satu HIV/AIDS.
cara menerangkan atau menjelaskan suatu SARAN
ide, pengertian atau peran secara lisan 1. Untuk institusi pendidikan kiranya
kepada sekelompok pendengar yang hasil penelitian ini dapat digunakan
disertai diskusi dan tanya jawab, sehingga untuk bahan informasi bagi
responden memahami apa yang diberikan kepentingan pendidikan dan tambahan
dan disampaikan. Selain itu, materi juga kepustakaan Politeknik Kesehatan
disampaikan melalui media leaflet yang Kemenkes Manado.
berisi informasi penting mengenai 2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan
HIV/AIDS dan disertai gambar yang agar dapat meneliti variabel lain yaitu
menarik sehingga informasi dapat pengaruh promosi kesehatan yang
ditangkap dengan mudah. Melalui promosi berhubungan erat dengan sikap remaja
tentang HIV/AIDS.

Volume 4 Nomor 1. Januari – Juni 2016 7


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

3. Untuk tempat penelitian kiranya dapat 4. Untuk siswa kiranya lebih aktif dalam
bekerja sama dengan Institusi mencari informasi-informasi yang
Kesehatan untuk lebih banyak berhubungan dengan kesehatan atau
memberikan promosi kesehatan bagi tentang HIV/AIDS lewat media
siswa-siswi ditingkat Sekolah masa,media elektronik dan internet.
Menengah Kejuruan dan sejenisnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Taruna I. Mutiara Pengetahuan Kedokteran Modern. Jakarta: Cempaka Internasional; (2013).


2. Bilotta K. Kapita Selekta Penyakit. Jakarta: EGC; (2013).
3. Kusmiran E. Kesehatan reproduksi remaja dan wanita. Jakarta: Salemba Medika; (2011).
4. Setyoadi, Triyanto E. Strategi Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita AIDS. Yogyakarta: Graha
Ilmu; (2012).
5. BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). Laporan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Milenium Di Indonesia. (2012).
6. Fitriani S. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Garaha Ilmu; (2011).
7. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; (2010).
8. Taher Belinda dkk. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa
Tentang Cara Pencegahan Penyakit HIV/AIDS Di SMA Negeri I Manado. (2013); Diakses dari:
http://www.ipi140954.pdf.

Volume 4 Nomor 1. Januari – Juni 2016 8

Anda mungkin juga menyukai