ABSTRAK
Latar Belakang : HIV/AIDS merupakan masalah besar yang mengancam Indonesia dan banyak
Negara di seluruh dunia. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrom) dapat diartikan sebagai
kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh
virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Kelompok remaja merupakan kelompok usia yang
paling berisiko tinggi tertular dan menularkan HIV dan AIDS, oleh karena itu penyebaran dan mulai
menurunkan jumlah kasus baru HIV dan AIDS, diperlukan upaya khusus yang difokuskan pada
kelompok remaja. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait HIV dan
AIDS melalui program penyuluhan, dan promosi kesehatan.
Tujuan : untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan tentang HIV/AIDS terhadap tingkat
pengetahuan remaja.
Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif analitik yang berupaya mencari pengaruh antara variabel.
Menggunakan desain penelitian One-Group-Pretest-Postest dengan jumlah sampel 65 responden.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji paired samples T Test.
Hasil penelitian : menunjukan tingkat pengetahuan sebelum diberikan promosi kesehatan paling
besar pada kategori cukup sebesar 53,8% dan setelah diberikan promosi kesehatan tingkat
pengetahuan responden paling besar pada kategori baik sebesar 76,9%. Analisa data menunjukan
nilai p=0,000<0,05, didapatkan nilai p lebih kecil dari α maka dikatakan hipotesis penelitian diterima.
Kesimpulan : ada pengaruh promosi kesehatan tentang HIV/AIDS terhadap peningkatan
pengetahuan remaja. Untuk itu perlu adanya upaya penyebaran informasi mengenai HIV/AIDS secara
komprehensif melalui sekolah atau institusi pendidikan dengan melibatkan institusi kesehatan
PENDAHULUAN
Dewasa ini penyakit AIDS ( Acquired mengalami kematian setiap tahunnya dan
Immunodeficiency Syndrom) telah menjadi secara global kelompok remaja diatas 15
pandemik, yaitu telah menyebar keseluruh tahun yang banyak terinfeksi
dunia dengan tingkat penyebaran yang (1)
HIV/AIDS. Data Badan Pusat Statistik
sangat mencemaskan. Pada tahun 2010, Provinsi Sulawesi Utara tahun 2012
menurut data World Health Organization menunjukkan Di Indonesia jumlah
(WHO), diperkirakan penyakit ini telah kumulatif HIV sampai Desember 2013
diderita lebih dari 33,3 juta penduduk tercatat berjumlah 127.416 kasus dengan
dunia kemudian berdasarkan data statistik kasus HIV tertinggi yakni di Provinsi DKI
badan kesehatan dunia, diketahui dalam Jakarta (28.790 kasus), Jawa Timur
setiap tahunnya terjadi pertambahan (16.253 kasus), Papua (14.087 kasus), dan
infeksi Human Immunodeficiency Virus Jawa Barat (10.198 kasus). Berdasarkan
(HIV) dan Acquired Immunodeficiency laporan kasus AIDS sampai dengan
Syndrom (AIDS) sebagai pasien baru Desember 2013, jumlah kumulatif kasus
diatas 2,6 juta, serta 1,8 juta diantaranya
AIDS sampai dengan tahun 2013 sebanyak Provinsi Sulawesi Utara ditemukan
52.348 kasus, dengan kasus AIDS tertinggi pada tahun 2011 tercatat 738 kasus AIDS /
yakni Papua (10.116 kasus), Jawa Timur HIV, kasus tertinggi pada Kota Manado
(8.752 kasus), Provinsi DKI Jakarta (7.477 dengan jumlah 303 orang, sementara
kasus), dan Jawa Barat (4.131 kasus). untuk Kabupaten Bolaang Mongondow
Kelompok remaja dalam rentang usia Utara, diperoleh 14 kasus HIV / AIDS.
10-19 tahun, masa remaja merupakan Tahun 2012 tercatat jumlah kasus HIV /
periode terjadinya pertumbuhan dan AIDS di Sulawesi utara berjumlah 726
perkembangan pesat baik fisik, psikologis kasus, sementara untuk kabupaten Bolaang
maupun intelektual. Pola karakteristik Mongondow Utara, diperoleh 15 kasus
pesatnya tumbuh kembang ini AIDS.
menyebabkan remaja dimanapun ia AIDS (Acquired Immunodeficiency
menetap, mempunyai sifat khas yang sama Syndrom) tertinggi pada kelompok umur
yaitu mempunyai rasa keingintahuan yang 20-29 tahun, dengan memperhitungkan
besar, menyukai petualangan dan masa inkubasi sejak terinfeksi hingga
tantangan serta cenderung berani berkembang menjadi AIDS sekitar 5-10
menanggung resiko atas perbuatannya tahun dan persentase pengetahuan remaja
tanpa didahului oleh pengalaman dan terkait HIV dan AIDS yang dimiliki
(2) remaja pada kelompok umur 15-24 tahun
pengetahuan yang matang.
Pengetahuan atau kognitif merupakan mencapai 11,40 % maka, kelompok remaja
domain yang sangat utama untuk merupakan kelompok usia yang paling
terbentuknya tindakan seseorang, dalam berisiko tinggi tertular dan menularkan
mempromosikan bahwa kesehatan itu HIV dan AIDS, oleh karena itu
(3) penyebaran dan mulai menurunkan jumlah
adalah penting . Promosi kesehatan di
kasus baru HIV dan AIDS, diperlukan
Indonesia telah mempunyai visi, misi dan upaya khusus yang difokuskan pada
strategi yang jelas, sebagaimana tertuang kelompok remaja. Upaya yang dilakukan
dalam SK Menkes RI No. 1193/2004 untuk meningkatkan pengetahuan remaja
tentang kebijakan Nasional Promosi terkait HIV dan AIDS melalui program
Kesehatan. Visi, misi tersebut sejalan penyuluhan, pelatihan dan promosi
dengan program kesehatan lainnya (5)
kesehatan.
mengisi pembangunan kesehatan dalam
kerangka Paradigma Sehat menuju Visi Hasil wawancara yang dilakukan di
(4) SMK Negeri 1 Sangkub Kecamatan
Indonesia Sehat Pemerintah Indonesia
Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow
telah mengutamakan Millenium Utara adalah sekolah menengah kejuruan
Development Goals (MDGs) dalam satu-satunya yang berada di Kecamatan
pembangunan sejak tahap perencanaan Sangkub Kabupaten Bolaang Mongodow
sampai pelaksanaannya sebagaimana Utara. Jumlah keseluruhan siswa sebanyak
dinyatakan dalam Rencana Pembangunan 204 siswa yang terdiri dari 9 kelas, pada
Jangka Panjang 2005-2025, yaitu pada tahun 2012 terdapat 4 siswi yang berhenti
point ke enam memerangi HIV/AIDS, sekolah karena hamil, dan pada tahun 2013
(5)
malaria dan penyakit menular lainnya. terdapat 6 siswi yang berhenti sekolah
karena hamil, serta ada beberapa siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I
yang sudah banyak terlibat dalam Sangkub Kecamatan Sangkub Kabupaten
pergaulan bebas, dan diantara 6 siswa yang Bolaang Mongondow Utara.
diwawancarai tentang HIV /AIDS, 3 siswa Variabel bebas dan terikat pada
mengatakan tidak tahu bahwa HIV/AIDS penelitian ini antara lain : promosi
itu menular dan berbahaya, 3 siswa kesehatan tentang HIV/AIDS sebagai
mengatakan kurang mengerti tentang variable bebas, tingkat pengetahuan remaja
bahaya HIV/AIDS, dengan demikian sebagai variable terikat. Instrument dalam
terjadi peningkatan kasus remaja yang penelitian ini leaflet dan kuesioner.
hamil dari tahun 2012 sampai 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah
Penelitian ini bertujuan untuk seluruh siswa SMK Negeri I Sangkub
mengetahui Pengaruh Promosi Kesehatan kelas X dan XI tahun ajaran 2013/2014
Tentang HIV / AIDS Terhadap Tingkat yang berjumlah 188 siswa. Besar sampel
Pengetahuan Remaja Di Sekolah diambil menggunakan rumus :
Menengah Kejuruan Negeri 1 Sangkub
Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara.
METODE Diperoleh Jumlah sampel dalam penelitian
Metode penelitian yang digunakan ini 65 siswa. Data dianalisis dengan uji t
adalah metode penelitian yang bersifat berpasangan. Analisis Uji T berpasangan
deskriptif analitik. Menggunakan desain (Paired Sample T-Test)
penelitian One-Group Pretest-Postest HASIL
untuk mengetahui pengaruh promosi Gambaran umum responden
kesehatan tentang HIV/AIDS terhadap Hasil pengolahan data primer di SMK
tingkat pengetahuan remaja. Negeri I Sangkub digambarkan sebagai
Rancangan ini tidak memiliki berikut :
kelompok pebanding (kontrol) tetapi 1. Gambaran umum responden
dilakukan observasi pertama (pre-test ) a. Analisis Univariat Variabel
yang memungkinkan menguji perubahan- Distribusi Responden Berdasarkan
perubahan yang terjadi setelah adanya Umur sebagai berikut :
eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan
mulai februari sampai dengan Juni 2014 di
52.3 %
60
33.8 %
40
20 10.8 %
3.1 %
0
15 tahun 16 tahun 17 tahun 18 tahun
56.9 %
60
43.1 %
40
20
0
Kelas X Kelas XI
56.9 %
60 43.1 %
40
20
0
Laki-laki Perempuan
Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Hasil Pre-test dan Post test
76.9 %
80
53.8 %
60 Baik
38.5 %
40 Cukup
23.1 %
7.7 % Kurang
20
0%
0
Pre Test Post Test
Hasil analisis dari gambar 5, dapat siswa (76,9%), cukup 15 siswa (23,1%)
dilihat bahwa tingkat pengetahuan dan kurang tidak ada.
responden (Pre test)sebelum dilakukan b. Analisis Bivariat Variabel Penelitian
promosi kesehatan paling banyak Gambaran hasil analisis
berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 35 pengetahuan remaja sebelum dan sesudah
siswa (53,8%), berpengetahuan kurang 25 dilakukan promosi kesehatan
siswa (38,5%) dan yang berpengetahuan menggunakan uji statistic Paired Sample
baik 5 siswa (7,7%). Setelah dilakukan T-Test dengan membaca nilai mean
promosi kesehatan tingkat pengetahuan sebagai berikut :
responden (Post test) berubah baik 50
N Mean Std.Deviasi t P
Pre Test 65 9.71 3.390
-20.787 0,000
Post Test 65 15.60 1.861
Berdasarkan hasil analisis dengan signifikansi lebih kecil dari 5% (p= 0,000<
paired sample T-Test diperoleh nilai mean 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada
pengetahuan siswa terhadap HIV/AIDS perbedaan pengetahuan responden
sebesar 9,71 dan sesudah diberikan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.
promosi kesehatan tentang HIV/AIDS PEMBAHASAN
sebesar 15,60, dan standar deviasi sebelum Promosi kesehatan menurut WHO
diberikan promosi kesehatan 3,390 dan adalah proses mengupayakan individu-
sesudah diberikan promosi kesehatan yaitu individu dan masyarakat untuk
1,861, dengan thitung adalah -20.787 dan meningkatkan kemampuan mereka
3. Untuk tempat penelitian kiranya dapat 4. Untuk siswa kiranya lebih aktif dalam
bekerja sama dengan Institusi mencari informasi-informasi yang
Kesehatan untuk lebih banyak berhubungan dengan kesehatan atau
memberikan promosi kesehatan bagi tentang HIV/AIDS lewat media
siswa-siswi ditingkat Sekolah masa,media elektronik dan internet.
Menengah Kejuruan dan sejenisnya.
DAFTAR PUSTAKA