Disusun oleh :
1. Wahyu Handayani (SN181178)
2. Nur Romadhon (SN181125)
3. Yossy Caesar (SN181187)
4. Evi Wahyuni Lestari (SN181058)
5. Rinda Septiana (SN181141)
6. Fenanda Dyah W. (SN181128)
PRODI NERS
STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda
kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas. Ketika
kebutuhan energi tidak tercukupi maka akan terjadi penurunan dalam kapasitas
fisiologi seseorang untuk melakukan aktifitas sampai tingkat yang diinginkan
atau yang dibutuhkan akan mengakibatkan intoleransi aktivitas, terjadi
kelemahan umum dan ketidak seimbangan antar suplai dan kebutuhan oksigen
karena status penyakit, sehingga dilakukan tirah baring untuk mempertahankan
atau memenuhi aktivitas harian yang diperlukan atau diharapkan.
(Heriana,2014)
Intoleransi aktivitas adalah ketidakcukupan energi secara fisiologis atau
psikologis dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari yang dibutuhkan atau
diperlukan. (Herdman ,2012)
Kita dapat melihat perbedaan orang sehat dengan yang mengalami
intoleransi aktivitas adalah ketika mereka melakukan suatu gerakan. Bagi
orang normal, berjalan dua tiga meter tidak merasa lelah, akan tetapi bagi
pasien yang mengalami intoleransi aktivitas, bergerak atau berjalan sedikit saja
nafasnya sudah terengah-engah karena tubuhnya tidak mampu memproduksi
energi yang cukup untuk bergerak. Jadi, apapun penyakit yang membuat
terhambatnya/terputusnya suplai nutrisi dan O2 ke sel, dengan kata lain
mengganggu pembentukan energi dalam tubuh, dapat menimbulkan respon
tubuh berupa intoleransi aktifitas.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Menggambarkan tentang Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan masalah
gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas istirahat di Ruang Flamboyan
RSUD Ir. Soekarno .
2. Tujuan Khusus
a. Terindentifikasi Pengkajian yang tepat pada Asuhan Keperawatan
Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Istirahat pada Ny. S
b. Teridentifikasi Diagnosa dan Prioritas Keperawatan yang tepat pada
Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan
Aktivitas Istirahat pada Ny. S
c. Teridentifikasi Intervensi pada Asuhan Keperawatan dengan Gangguan
Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Istirahat Ny. S
d. Teridentifikasi Implementasi pada Asuhan Keperawatan dengan
Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Istirahat Ny. S
e. Teridentifikasi Evaluasi pada Asuhan Keperawatan dengan Pemenuhan
Gangguan Kebutuhan Aktivitas Istirahat Ny. S
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4. Manifestasi Klinik
Menurut (Potter & Perry, 2006) manifestasi klinik gangguan kebutuhan
aktivitas yaitu:
a. Konjungtiva pucat [hemoglobin (Hb) 6-10 g/dL]
b. Telapak tangan tangan pucat (Hb dibawah 8 g/dL)
c. Iritabilitas dan anoreksia (Hb 5g/dL atau lebih)
d. Takikardi, murmur sistolik.
e. Letargi, kebutuhan tidur meningkat
5. Patofisiologi
Intoleransi aktivitas merupakan suatu diagnosa yang lebih
menitikberatkan respon tubuh yang tidak mampu untuk bergerak terlalu
banyak karena tubuh tidak mampu memproduksi energi yang cukup. Secara
sederhana dapat dijelaskan bahwa, untuk bergerak, kita membutuhkan
sejumlah energi. Pembentukan energi dilakukan di sel, tepatnya di
mitokondria melalui beberapa proses tertantu. Untuk membentuk energi,
tubuh memerlukan nutrisi dan CO2. Pada kondisi tertentu, dimana suplai
nutrisi dan O2 tidak sampai ke sel, tubuh akhirnya tidak dapat memproduksi
energi yang banyak. Jadi, apapun penyakit yang membuat
terhambatnya/terputusnya suplai nutrisi dan O2 ke sel, dapat mengakibatkan
respon tubuh berupa intoleransi aktifitas (Hidayat,2014).
6. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen cidera fisik.
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
c. Defisit perawatan diri b.d gangguan neuromuskular.
7. Intervensi Keperawatan
N Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan Par
o. Keperawatan Keperawatan (NIC) af
(NANDA) (NOC)
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Pain Management
agen cidera keperawatan 1. Lakukan pengkajian
fisik selama 3x24 jam nyeri secara
diharapkan pasien komprehensif termasuk
dapat mengontrol lokasi, karakteristik,
nyeri dengan durasi, frekuensi dan
teknik non faktor presipitasi
farmakologis dan 2. Observasi reaksi non
nyeri berkurang verbal dari
dari nyeri sedang ketidaknyaman
ke nyeri ringan 3. Bantu pasien dan
dengan kriteria keluarga untuk mencari
hasil : dan menemukan
Pain control 1605 dukungan
Melaporkan 4. Ajarkan teknik non
bahwa nyeri farmakologi
berkurang 5. Kolaborasi dengan
dengan dokter jika ada keluhan
ditingkatkan pada dan tindakan nyeri tidak
skala 2 berhasil.
Menggunakan
tindakan
pengurangan
nyeri tanpa
analgesic dengan
ditingkatkan pada
skala 2
2. Intoleransi Setelah dilakukan Peningkatan latihan 0200
aktivitas asuhan - Monitor kepatuhan
berhubungan keperawatan pasien terhadap program
dengan selama 2x24 jam latihan
Ketidakseimba masalah - Gali hambatan untuk
ngan antara hambatan melakukan latihan
suplai dan intoleransiaktivita - Monitor tanda-tanda vital
kebutuhan s dapat teratasi - Fasilitasi pengambilan
oksigen dengan Kriteria led EKG dengan tepat
Hasil : Peningkatan latihan :
Toleransi latihan kekuatan 0201
terhadap aktivitas - Beri informasi mengenai
(0005) jenis latihan yang bisa
- Tanda-tanda dilakukan
vital dalam
Peningkatan mekanika
batas normal
tubuh (0140)
(1-3)
TD : sistol : 1. Kolaborasikan dengan
140-150 tim medis lain untuk
Diastole : 80- meningkatkan ADL
90
Nadi : 90-100
RR : 18-20
Ketidakefektifan
pompa jantung
(0400)
- Sesak
berkurang
saat
beraktivitas
(2-4)
- Temuan hasil
EKG
3. Defisit Setelah dilakukan Bantuan Perawatan Diri:
perawatan diri asuhan Mandi, higiene mulut,
berhubungan keperawatan penil/vulva, rambut, kulit
dengan Kerusa selama 2x24 jam 1. Kaji kebersihan kulit,
kan masalah deficit kuku, rambut, gigi,
neurovaskuler perawatan mulut, perineal, anus.
diri:berpakaian 2. Bantu klien untuk
dapat teratasi mandi, tawarkan
dengan Kriteria pemakaian lotion,
Hasil : perawatan kuku,
Perawatan diri : rambut, gigi dan mulut,
berpakaian (0302) perineal dan anus,
1. Memakai sesuai kondisi
pakaian 3. Anjurkan klien dan
bagian atas keluarga untuk
(2-4) melakukan oral
2. Memakai hygiene sesudah
pakaian makan dan bila perlu
bagian 4. Kolaborasi dgn Tim
bawah (3-5) Medis / dokter gigi bila
3. Mengancing ada lesi, iritasi,
kan baju (2- kekeringan mukosa
4) mulut, dan gangguan
4. Membuka integritas kulit.
baju bagian
atas 2-4) Bantuan perawatan diri :
5. Membuka berpakaian
baju bagian 1. Kaji dan dukung
bawah (3-5) kemampuan klien
untuk berpakaian
sendiri
2. Ganti pakaian klien
setelah personal
hygiene, dan pakaikan
pada ektremitas yang
sakit/ terbatas terlebih
dahulu, Gunakan
pakaian yang longgar
3. Berikan terapi untuk
mengurangi nyeri
sebelum melakukan
aktivitas berpakaian
sesuai indikasi
A. PENGKAJIAN
I. BIODATA
1. Identitas Klien
Nama Klien : Ny.S
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sukoharjo
Umur : 56 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. SP
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 44 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Sukoharjo
Hubungan dengan Klien : Anak Kandung
Ket :
: Klien
: Laki-laki
: Laki-laki meninggal
: Perempuan
: perempuan meninggal
: garis pernikahan
: garis keturunan
: garis tinggal satu rumah
III. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR HENDERSON
1. Oksigenasi
Sesak nafas : Tidak ( )
Ya (√ )
Frekuensi : intermitten
Kapan terjadi : tidak tetap
Kemungkinan faktor pencetus : riwayat pembesaran
jantung dan bronkitis
Faktor yang memperberat : saat pasien kurang
istirahat
Faktor yang meringankan : relaksasi nafas dalam dan
mengelus dada.
Batuk : tidak
Sputum : tidak
Nyeri dada : tidak
Hal yang dilakukan untuk meringankan nyeri dada : tidak ada
Riwayat Penyakit : Asma ( - )
TB ( - )
Batuk Darah ( - )
Chest surgery/trauma dada ( - )
Paparan dengan penderita TB ( - )
Riwayat merokok : tidak ada
2. Nutrisi
Frekuensi makan : 3 kali/ hari
BB/TB : 45 kg/ 150 cm
BB dalam 1 bulan terakhir : Meningkat 1 kg karena frekuensi makan
meningkat
IMT : BB (kg)
tinggi badan x tinggi badan (m)
: 45/ 2,25
: 20
Jenis Makanan : Nasi, Sayur, Tahu
Makanan yang disukai : Telur ayam kampung, ayam kampung, ikan
kali
Makanan pantang : Makanan yang terlalu manis dan asin
Alergi : Tidak ada
Nafsu makan : baik, 1 porsi habis
Masalah Pencernaan : mual ( - )
muntah ( - )
kesulitan menelan ( - )
sariawan ( - )
Riwayat operasi/trauma GI : Tidak ada
Diit RS : rendah garam dan rendah gula
habis ( √ )
½ porsi ( - )
¾ porsi ( - )
Tidak habis ( - )
Kebutuhan pemenuhan ADL makan : dengan bantuan
3. Cairan, elektrolit dan asam basa
Frekuensi minum : 4x (± 500 ml) konsumsi air/hari : 2 liter/hari
Turgor kulit : lembab, tidak kering
Support IV line : ya, jenis : Asering
Dosis : 15 tpm
4. Eliminasi Bowel
Frekuensi : 1x/hari Penggunaan pencahar : Tidak ada
Waktu : malam hari
Warna : kuning kecoklatan darah : tidak ada
konsistensi : lembek
Gangguan eliminasi bowel : Konstipasi ( - )
Diare ( - )
Inkontinensia bowel ( - )
Kebutuhan pemenuhan ADL Bowel : mandiri
5. Eliminasi Bladder
Frekuensi : 3x (±500cc) Penggunaan pencahar : tidak
Warna : Kekuning Darah : tidak
Gangguan eliminasi bowel :
Nyeri saat BAAK (-)
Burning Sensation (-)
Bladder terasa penuh setelah BAK ( - )
Riwayat dahulu
Penyakit ginjal ( - )
Batu ginjal ( - )
Injuri/trauma ( - )
Penggunaan kateter ( - )
Kebutuhan pemenuhan ADL bladder : mandiri
6. Aktifitas dan latihan
Pekerjaan : Petani
Olahraga rutin : Tidak ada
Alat bantu : Walker ( - )
Kruk ( - )
Kursi roda ( - )
Tongkat ( - )
Terapi : traksi, ( √ ) di : pergelangan tangan kiri
gips ( - ) di :
kemampuan melakukan ROM : aktif
kemampuan ambulasi : pasien mengatakan merasakan pusing dan lemas
pada saat berdiri.
7. Tidur dan istirahat
Lama tidur : 7 jam tidur siang : ya
kesulitan tidur di RS : tidak
Alasan :
Kesulitan tidur : menjelang tidur (-)
mudah/sering terbangun (-)
merasa tidak tegar saat terbangun (-)
8. Kenyamanan dan nyeri
Nyeri : tidak, skala nyeri (1-10) : -
Paliatif/ Provokatif :-
Quality :-
Region :-
Severity :-
Time :-
Ambulasi di tempat tidur : mandiri
9. Sensori, persepsi dan kognitif
Gangguan penglihatan : ya
Gangguan pendengaran : tidak
Ganggan penciuman : tidak
Gagguan sensasi taktil : tidak
Gangguan pengecapan : tidak
Riwayat penyakit : eye surgery ( - )
otitis media ( - )
luka sulit sembuh ( - )
Persepsi klien terhadap penyakitnya : pasien menganggap penyakitnya
tersebut adalah cobaan dari yang maha kuasa.
Respon klien mencari solusi untuk masalah kesehatannya : Dibawa ke
rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang terbaik.
10. Komunikasi
Hubungan klien dengan keluarga dan sekitarnya : pasien mengatakan
hubungannya dengan keluarga dan masyarakatnya baik-baik saja.
2. Pemeriksaan diagnostik
Tanggal Pemeriksaan :
Jenis pemeriksaan Hasil
Wrist sinistra Ap/ Lat Kesan :
Gbr. Fraktur Completa distal OS
radius sinistra, aposisi dan
alignment kurang
Gbr. Fraktura complete proc
styloideus os ulna sinistra,
aposisi dan alignment cukup
EKG
VI. TERAPI MEDIS
Hari/ Jenis Terapi Dosis Golongan & Fungsi
Tanggal Kandungan
Jumat, Cairan IV :
26-10- Asering 15 tpm Elektrolit dan Digunakan
2018 natrium 130 meq, untuk yang
Jam kalium 4 meq, mengalami
16.00 chloride 109 meq, kehilangan
WIB calcium 3 meq, cairan dan darah
acetate 28 meq, dalam jumlah
anhydrous yang banyak.
dextrose 50 gram
Obat peroral : -
Obat Parenteral:
- ketorolac 30 mg Obat
Nonsteroidal anti-
inflammatory
drug (NSAID)
-vicilin 1,5 g Obat antibiotik
untuk mengobati
infeksi yang
disebabkan oleh
bakteri
-ranitidin 50 gr Obat yang
digunakan untuk
menghambat
sekresi asam
lambung
Obat Topikal :
B. ANALISA DATA
Nama : Ny. S No. CM : 00228xx
Umur : 56 Tahun Diagnosa Medis : open fraktur distal radius sinistra
No. Hari/ Data Fokus Masalah Etiologi Symptom
Tanggal/J
am
1. Jum’at, 26 DS : pasien Intoleransi Ketidakseim Ditandai
Oktober mengatakan aktivitas bangan dengan
2018 pusing dan lemas (00092) antara suplai peningkata
16.00 saat berdiri dan n tekanan
WIB DO : kebutuhan darah, nadi,
- Terpasang O2 oksigen pernapasan
(kanul) akibat
sesak yang
disebabkan
karena jantung
bengkak
- Sesak
bertambah setelah
beraktivitas
- TD 190/90
mmHg
- Nadi 110x/menit
- RR 24x/menit
- Terdapat
pembesaran
jantung
(Cardiomegali)
2. Jum’at 26 DS : Defisit Kelemahan Ditandai
Oktober - Pasien perawatan dengan
2018 mengatakan diri : ketidakma
16.00 nyeri pada berpakaian mpuan
WIB tangan kirinya mengancin
bertambah gkan
ketika pakaian,
memakai baju ketidakma
atau saat mpuan
aktivitas melepaskan
berlebihan. pakaian,
DO : ketidakma
- Pasien mpuan
nampak mengenaka
kesulitan n pakaian.
mengenakan
pakaian.
- Pasien
kesulitan
melepas baju
- Terdapat
penurunan
rentang gerak
- Pasien tampak
kesulitan
menggerakkan
tangan kiri,
dan
- Terdapat
penurunan
kekuatan otot
ekremias atas
dari 5 menjadi
3.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen yang ditandai dengan
2. Defisit perawatan diri : berpakaian berhubungan dengan kelemahan ditandai
dengan ketidakmampuan mengancingkan pakaian, ketidakmampuan
melepaskan pakaian, ketidakmampuan mengenakan pakaian.
D. RENCANA KEPERAWATAN/INTERVENSI
Nama : Ny. S No. CM : 00228xx
Umur : 56 tahun Dx. Medis : open fraktur distal radius sinistra
No Tgl/Ja Dx. Keperawatan Tujuan & Kriteria Intervensi (NIC)
. m hasil (NOC)
1. Jum’at, Intoleransi Setelah dilakukan Peningkatan latihan
26 aktivitas asuhan keperawatan 0200
Oktobe berhubungan selama 2x24 jam - Monitor
r 2018 dengan masalah hambatan kepatuhan pasien
16.00 Ketidakseimbanga intoleransiaktivitas terhadap program
WIB n antara suplai dan dapat teratasi dengan latihan
kebutuhan oksigen Kriteria Hasil : - Gali hambatan
yang ditandai Toleransi terhadap untuk melakukan
dengan aktivitas (0005) latihan
- Tanda-tanda vital - Monitor tanda-
dalam batas tanda vital
normal (1-3) - Fasilitasi
TD : sistol : 140- pengambilan led
150 EKG dengan tepat
Diastole : 80-90 Peningkatan latihan :
Nadi : 90-100 latihan kekuatan
RR : 18-20 0201
Ketidakefektifan - Beri informasi
pompa jantung mengenai jenis
(0400) latihan yang bisa
- Sesak berkurang dilakukan
saat beraktivitas Peningkatan
(2-4) mekanika tubuh
- Temuan hasil (0140)
EKG - Kolaborasikan
dengan tim
medis lain untuk
meningkatkan
ADL
2. Jum’at, Defisit perawatan Setelah dilakukan Bantuan perawatan
26 diri : berpakaian asuhan keperawatan diri :
Oktobe berhubungan selama 2x24 jam berpakaian/berdanda
r 2018 dengan nyeri masalah deficit n (1802)
16.00 ditandai dengan perawatan 1. Sediakan
WIB ketidakmampuan diri:berpakaian dapat pakaian pasien
mengancingkan teratasi dengan di area yang
pakaian, Kriteria Hasil : dapat dijangkau
ketidakmampuan Perawatan diri : (misalnya disisi
melepaskan atribut berpakaian (0302) tempat tidur).
pakaian, 6. Memakai 2. Bersedia
ketidakmampuan pakaian bagian memberikan
mengenakan atas (2-4) bantuan dalam
atribut pakaian. 7. Memakai berpakaian
pakaian bagian sesuai kebutuhan
bawah (3-5) 3. Bantu pasien
8. Mengancingkan memasang
baju (2-4) talisepatu,
9. Membuka baju mengancingkan
bagian atas 2-4) baju, dan
10. Membuka baju resleting sesuai
bagian bawah kebutuhan.
(3-5) 4. Puji usaha untuk
berpakaian
sendiri.
5. Jaga privasi saat
pasien
berpakaian.
E. TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI
Nama : Ny. S No. CM : 00228xx
Umur : 56 tahun Dx. Medis : Open fraktur distal radius sinistra
Hari/Tgl/Jam No. Implementasi Respon Ttd
Dx
Jumat, 26 1 Memonitor kepatuhan DS : pasien
Oktober pasien terhadap mengatakan
2018 program latihan menggerak-gerakkan
16.00 WIB jari tangan
DO : pasien terlihat
berlatih untuk
melakuakan ROM aktif
16.05 1 Monitor tanda-tanda DS : pasien
vital mengatakan bersedia
diperiksa tanda-tanda
vitalnya
DO : TD : 150/90
mmHg
S : 36,2 ,RR : 20
x/menit
Nadi : 100x/menit
16.10 1 Memfasilitasi DS : pasien mengatkan
pengambilan led EKG bersedia dilakukan
dengan tepat pemeriksaan EKG
DO: Hasil EKG
menunjukkan sinus
ritem
16.15 WIB 1 Mengkaji tentang DS : pasien
hambatan untuk mengatakan masih sakit
melakukan latihan saat menggerakkan jari
tangan
DO : pasien terlihat
kesakitan saat
menggerakkan
persendian tangan
16.30 WIB 1 Memberikan informasi DS : pasien
mengenai jenis latihan mengatakan mngerti
yang bisa dilakukan tentang informasi yang
diberikan oleh perawat
DO : pasien terlihat
mengerti dan
mempraktekan ROM
aktif yang dapat
dilakukan
DS : pasien
mengatakan perawat
selalu menjaga
privasinya
DO : pasien terlihat
terjaga privasinya
F. EVALUASI
Nama : Ny. S No. CM : 00228xx
Umur : 56 tahun Dx. Medis : Open fraktur distal radius sinistra
Hari/Tgl/Jam No Dx Evaluasi Ttd
Jumat, 26 1 S : pasien mengatakan sesak nafas berkurang
Oktober O : TD : 150/90 mmHg
2018 S : 36,2 ,RR : 20 x/menit
17.00 WIB Nadi : 100x/menit
A : masalah keperawatan intoleransi aktifitas
teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda vital
- Fasilitasi pengambilan led EKG dengan tepat
A Kesimpulan
Pasien dengan gangguan aktifitas dan latihan tidak selalu merasakan nyeri
dikarekan ambang batas nyeri satu orang dengan yang lain ber beda itu yang
menyebabkan pasien tidak merasakan sakit. lama perawatan pasien ortopedi yang
tidak lama mengakibatkan perawat tidak bisa memberikan diagnosa keperawatan
yang kompleks untuk mengatasi semua masalah pasien.
B Saran
Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba
Medika.
Hidayat, A. Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah. 2014. Pengantar Kebutuhan Dasar
Heriana, Pelapina. 2014. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Tangerang selatan :
Binarupa aksara
Jakarta : EGC
Mubarak, Wahid Iqbal dkk. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia :Teori Dan
Rosidawati, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika
Perry & Potter. 2006. Buku ajar fundal mental keperawatan konsep, proses dan
Tarwoto & Wartonah, 2003. Kebutuhan dasar manusia & proses keperawatan. Jakarta
: Salemba Medika.