1) Kapan diberikan Gabapentin pada pasien Herpes Zoster?
Analgesik: Gejala nyeri yang sangat berat pada pasien-pasien herpes zoster merupakan faktor resiko dari timbulnya Post Herpetic Neuralgia. Nyeri akut dapat mensensitasi saraf nyeri sentral dan berkembang menjadi nyeri yang kronis. Untuk nyeri pada pasien klinisi dapat meresepkan: - Oxycodone 5mg setiap 6 jam. Max: 400mg/hari atau - Gabapentin 900mg Post Herpetic Neuralgia: Gabapentin menunjukan hasil yang baik untuk meredakan nyeri pada 41%-43% pada pasien pasien PHN dibandingkan dengan 12%-23% pasien yang mendapatkan placebo. Terapi kombinasi morfin dengan gabapentin menunjukan hasil yang lebih baik untuk meringankan gejala nyeri dibandingkan dengan monoterapi salah satu obat tersebut, tetpai efek samping seperti konstipasi, sedasi, dan mulut kering dapat dirasakan. Terapi Kombinasi gabapentin dengan nortriptyline juga memberikan hasil yang baik tetapi efek samping mulut kering dapat timbul kapan saja akibat obat nortriptyline. Dosis Gabapentin untuk PHN: 600mg pagi hari selama 3 hari, lalu dinaikan 2 x 600mg/hari.
2) Cara kerja Asam mefenamat, ketoprofen, dll?
Asam Mefenamat, ketoprofen, celecoxib, diklofenak, dll merupakan golongan anti inflamasi non-steroidal (NSAID) cara kerja NSAID adalah mengurangi sintesis prostaglandin dengan cara menghambat cyclooxygenase (COX), yaitu enzim katalis untuk memproduksi prostaglandin dan thromboxane. Prostaglandin merupakan senyawa kimia yang diproduksi oleh sel tubuh guna menginisiasikan inflamasi yang berguna untuk proses penyembuhan, nyeri, dan demam. Terdapat dua jenis enzim COX yaitu COX-1 dan COX-2. COX-1 memproduksi prostaglandin untuk menunjang kerja platelet dan melindungi lambung. Sebagai efek jika COX dihambat oleh obat-obatan NSAID seperti inflamasi, nyeri, dan demam mereda, namun efek samping seperti perdarahan dan ulcer pada lambung dapat terjadi. 3) Cara penularan Herpes Zoster Virus Varicella Zoster dapar menyebar/menular melalui kontak direk dengan lesi ruam kulit berupa vesikel yang terdapat pada penderita. Ketika vesikel sudah menjadi krusta, penderita tidak lagi infeksius. Pasien dengan herpes zoster diseminata juga dapat menularkan virusnya via aerosol, sehingga pencegahan airborne harus dilakukan oleh pasien herpes.