Anda di halaman 1dari 3

Jenis dan Syarat Asuransi yang Diperbolehkan dalam Islam

Asuransi merupakan kebutuhan perlindungan untuk masyarakat zaman milenial.


Pada dasarnya asuransi konvensional membutuhkan biaya premi yang
mengharuskan kita untuk membayar secara berkala. Namun dalam perspektif
hukum Islam, asuransi konvensional dinilai bertentangan dengan aturan yang
disyariatkan.

Seperti yang kita ketahui, hukum asuransi seperti prudential, axa, allianz dan
asuransi lainnya dalam islam memang masih diperdebatkan hukumnya. Oleh karena
itu muncullah yang namanya jenis asuransi syariah yang memberikan produk
perlindungan yang sesuai dengan prinsip islam.

Anda pasti sering bertanya kapan sebuah asuransi diperbolehkan dan dilarang
dalam syariah? Pada dasarnya yang dipermalasahkan dalam asuransi konvesional
adalah adanya unsur ketidakjelasan atau ghoror dan qimar atau unsur judi

Syarat Asuransi yang diterima dalam Islam

Lalu asuransi seperti apa yang bisa diterima dalam Islam? Asuransi yang diterima
tentunya adalah asuransi yang sudah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh
lembaga fatwa yang berwenang (kalau di Indonesia bernama MUI), beberapa syarat
tersebut yaitu :

Mengganti akad sehingga sesuai dengan akad yang disyariahkan, seperti :

1. Akad Wakalah bil ujrah, yaitu peserta memberikan kepercayaan kepada


perusahaan asuransi dengan imbalan pemberian ujrah (fee)
2. Akad Tijarah yaitu mudharabah, tujuan asuransi untuk berinvestasi yang
dilakukan oleh perusahaan asuransi yang dananya didapati dari dana premi peserta
asuransi.
3. Akad Tabbaru’ yaitu dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong-menolong,
selain tujuan komersial tentunya
Jenis Asuransi yang diterima dalam Islam

Adapun secara spesifik, MUI sudah memberikan fatwa kebolehan dalam berasuransi
terhadap umat islam di Indonesia, melalui beberapa produk asuransi syariah yang
saat ini sudah banyak dikeluarkan oleh berbagai perusahaan asuransi konvensional.

1. Asuransi Syariah Takaful

Asuransi ini memang khusu melayani produk finansial berlandaskan syariah, mulai
dari perencanaan keuangan syariah melalui berbagai produk proteksi dan investasi
individual yang tidak hanya memberikan ketenangan hidup, tetapi juga menciptakan
hubungan silaturrahim dan saling berbagi antara anda dengan nasabah lainnya.

Anda bisa mencoba beberapa produknya seperti Takaful dana pendidikan (Fulnadi)
asuransi kesehatan (Fullmedicare), dan Takafullink Salam Cendikia dan sebagainya.
Silahkan cek situs resmi nya untuk informasi selengkapnya

2. Asuransi Syariah Allisya

Allisya atau Allianz Syariah merupakan produk asuransi berbasis syariah dari
Allianz, salah satu perusahaan asuransi dunia yang sudah malang melintang dan
memiliki mitra di seluruh dunia.

Ada banyak fitur yang ditawarkan oleh Allisya ini seperti asuransi jiwa (Allisya
protection), asuransi kesehatan (Allisya care), asuransi rumah serta mobil. Ada juga
asuransi tasbih untuk calon Jamaah Haji dan banyak lagi, kunjungi saja situs
resminya untuk selengkapnya

3. PRUSyariah

Mendengarnya anda pasti tahu, bahwa asuransi ini milik Prudential. Salah satu
perusahaan asuransi dunia yang sudah terkenal dan cukup tua. Perusahaan ini
memiliki banyak cabang di seluruh dunia dan menawarkan beberapa polis asuransi
syariah, salah satunya bernama prusyariah.

Keunggulan dari sistem PRUSyariah adalah bagi hak bagi hasil uang premi yang
bernilai 56%. Selain itu juga terdapat sistem bagi hasil dari uang yang digunakan
untuk kegiatan usaha dan menghasilkan keuntungan syarii

4. Asuransi Syariah Manulife


5 Asuransi Syariah AIA
6 Asuransi Sinar Mas Syariah
7 Asuransi Bumiputera Syariah
8 Asuransi Syariah Panin
9 Asuransi Syariah Central Jaya (CARlisya)
10 Asuransi Syariah BNI Life
11. Asuransi Syariah Mandiri
12. Asuransi Syariah Astra
13. PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin
14. PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri
Artha
15. PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi
16. PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia

Setelah membaca penjelasan Asuransid diatas, apakah anda sudah memantabkan


hati untuk memiliki Asuransi? Sesuai dengan fatwa MUI yang menjelaskan bahwa
asuransi diperbolehkan selama produk tersebut dikelola dengan prinsip syariah.
Sekarang anda sudah bisa mendapatkan asuransi syariah yang sesuai dengan
kebutuhan anda.

Anda mungkin juga menyukai