Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KESTABILAN MODEL PENYEBARAN VIRUS EBOLA

Nok Muntoyimah1, Widowati2, YD. Sumanto3


1,2,3
Departemen Matematika, Fakultas Sains dan Matematika UNDIP
Jl. Prof. Soedarto, S.H. Semarang, 50275
Email: 2widowati_math@undip.ac.id

Abstract. The Ebola virus disease is caused by the Ebola Virus Deceased (EVD), it belongs to the
Fioviridae virus family. Ebola virus can be transmitted through direct contact with infected bodily
fluids, organ secretions, blood, and surfaces or objects contaminated by the virus. The spread of the
Ebola virus is examined in the form of mathematical models of SEIR-D (Suspectible, Exposed,
Infected, Recovery, Death). The value of the basic reproduction number ( ) was calculated to
determine the spread of the Ebola virus. Then, look for disease-free equilibrium and endemic
equilibrium and stability analysis of equilibrium points. Numerical simulations performed by entering
the initial values and parameter values. From the numerical analysis it is known that the basic
reproduction number so that the stability point of disease-free equilibrium model of the Ebola
virus is not stable, whereas the stability of endemic equilibirum point of the model ebola virus is
locally asymptotically stable, which means it has spread ebola virus.
Keywords : Ebola Virus, SEIR-D Model, Equilibirum Point, Stability Analysis, Basic
Reproduction Number, Numerical Simulation

I. PENDAHULUAN ( ) dan menyelidiki dampak dari


Perkembangan teknologi dan tindakan pengendalian non-farmasi.
informasi semakin meningkat seiring Althaus [3] melakukan penelitian untuk
dengan perkembangan dan kemajuan di memperkirakan jumlah reproduksi dasar
bidang ilmu pengetahuan, berbanding ( ) dari wabah virus ebola
lurus dengan teknologi dan informasi menggunakan data kejadian dan model
yang berkembang saat ini, salah satunya SEIR (Susceptible-Exposed-Infected-
yaitu di bidang matematika. Model Recovery).
matematika digunakan dalam banyak Model matematika pada penyebaran
disiplin ilmu dan bidang studi yang virus ebola dijelaskan oleh Agusto [7]
berbeda, di antaranya di bidang-bidang dimodelkan dengan menggunakan model
seperti fisika, biologi, kedokteran, teknik, matematika SEIR-D (Susceptible-
ilmu sosial, ekonomi, bisnis dan Exposed-Infected-Recovery-Death).
keuangan, juga masalah-masalah pada Perbedaan model matematika yang
jaringan komputer [1]. digunakan dari model sebelumnya adalah
Penyakit ebola merupakan suatu pada klas Infected dan Recovery. Klas
penyakit yang disebabkan oleh virus ebola infected dibagi dalam dua klas lagi, yaitu
yang disebut Ebola Virus Deceased klas early-stage infection dan late-stage
(EVD), merupakan keluarga virus infection serta klas recovery dibagi
filoviridae. Virus ebola ditemukan menjadi klas recovered dan immunity.
pertama kali pada tahun 1976 di Sudan,
Republik Demokratik Kongo, di sebuah II. HASIL DAN PEMBAHASAN
desa yang terletak dekat Sungai Ebola 2.1 Model Matematika Penyebaran
yang menjadi nama dari penyakit tersebut Virus Ebola
[2]. Beberapa penelitian dilakukan untuk Model matematika memiliki peranan
memperkirakan jumlah reproduksi dasar yang penting dalam menganalisa suatu
wabah virus ebola [3,4,5]. Sedangkan, fenomena epidemik dalam bidang
Agusto et al.[6] menggunakan data kesehatan dengan mengetahui tingkat
kejadian dari Guinea untuk penyebaran virus pada penyakit menular.
memperkirakan jumlah reproduksi dasar Dalam dinamika penyebaran epidemik ada

103
Nok Muntoyimah, Widowati, YD Sumanto, Analisis Kestabilan Model Penyebaran Virus Ebola

kontak antara individu yang rentan diklasifikasikan menjadi 7 sub-populasi


terhadap virus dengan individu yang atau klas. Klasifikasi klas tersebut terdiri
terinfeksi virus sehingga digunakan model dari klas susceptible ( ), klas exposed ( ),
endemik dalam menganalisa penyebaran klas early-stage infection ( ) , klas late-
virus ebola. stage infection ( ), klas recovered ( ) ,
Pada dinamika penyebaran virus klas immunity ( ) dan klas death ( ).
ebola, populasi total pada waktu Sehingga populasi totalnya adalah
dinotasikan dengan dan

(2.1)

Parameter-parameter yang individu dengan gejala terinfeksi yang


digunakan yaitu, (Peluang efektif menjadi sembuh); (Laju transisi individu
penyebaran virus ebola); (Laju sembuh yang terinfeksi kembali); (Laju
penyebaran virus ebola); (Laju kesembuhan individu yang terkena gejala
kelahiran); (Laju kematian individu infeksi virus) dan (Laju kematian
secara alami); (Parameter modifikasi individu karena virus ebola).
individu terinfeksi); (Laju transisi Asumsi-asumsi yang digunakan
individu sembuh menjadi individu yaitu :
terinfeksi dengan gejala awal); (Laju 1. Populasi tertutup, artinya tidak ada
transisi individu laten menjadi individu migrasi yang masuk maupun keluar
terinfeksi dengan gejala awal); (Laju dari populasi,
transisi individu terinfeksi dengan gejala 2. Penularan virus ebola hanya terjadi
awal menjadi gejala akhir); (Laju dari manusia ke manusia.
transisi individu sembuh menjadi individu Berikut adalah model matematika [7] pada
yang bebas dari infeksi virus); (Fraksi penyebaran virus ebola :

,
,
,
, (2.2)
,
,
,
Dengan akan tetap positif untuk setiap waktu
merupakan laju .
penyebaran infeksi virus ebola. Lemma 1 [7] Diberikan nilai awal
, dengan
Sifat Dasar [7] : Model penyebaran virus , maka solusi dari
ebola pada persamaan (2.2) menjelaskan model (2.2) adalah non-negatif untuk
tentang populasi manusia yang terinfeksi semua Lebih lanjut
virus ebola, artinya jika semua variabel
keadaan bebas non-negatif untuk
maka solusi dengan nilai awal yang positif dengan

104
Nok Muntoyimah, Widowati, YD Sumanto, Analisis Kestabilan Model Penyebaran Virus Ebola

Lemma 2 [7] Daerah adalah


Daerah Invariant invariant-positif untuk model dasar (2.2)
Daerah fisibel dari Model ebola dengan kondisi awal non-negatif di .
(2.9) didefinisikan dalam dengan
Bukti :
Laju perubahan populasi totalnya adalah,
, di mana
Sehingga berakibat

Dengan demikian,

diperoleh

......(**)

Kasus 1 Kasus 2
Untuk Untuk
Dari persamaan (**) diperoleh, Dari persamaan (**) diperoleh
dengan
maka berakibat,

dengan berakibat,

Dari bukti kasus 1 dan kasus 2 dapat awal di akan berada di untuk semua
dilihat bahwa .

2.2 Titik Kesetimbangan


Berdasarkan sistem persamaan
Terbukti bahwa ada di daerah invariant differensial (2.2) diperoleh dua titik
positif. Dengan demikian, untuk setiap kesetimbangan dari model penyebaran
solusi dari model (2.2) dengan kondisi virus ebola, yaitu titik kesetimbangan

108
105
Nok Muntoyimah, Widowati, YD Sumanto, Analisis Kestabilan Model Penyebaran Virus Ebola

bebas penyakit virus ebola yaitu komponen yang terinfeksi dari sistem
(2.2) bukan nol
. Pada kondisi steady- diperoleh titik kesetimbangan endemik
yaitu :
state, artinya pada kondisi tetap (tidak
berubah terhadap waktu) salah satu

dengan jika .

2.3 Bilangan Reproduksi Dasar populasi rentan. Dengan menentukan nilai


Bilangan reproduksi dasar bilangan reproduksi dasar dapat
merupakan rata-rata jumlah individu diketahui apakah virus ebola akan
dalam populasi terinfeksi baru yang menyebar atau tidak. Nilai bilangan
diproduksi langsung maupun tidak reproduksi merupakan nilai eigen
langsung dari satu individu terinfeksi pada terbesar dari matriks NGM, diperoleh
periode penyebaran penyakit dalam

(2.3)
dengan merupakan matriks spektral diferensial yang dilinierisasi digunakan
radius. sebagai acuan dalam menentukan
kestabilan dari model matematikanya.
2.4 Analisis Kestabilan Titik Selanjutnya dapat diperoleh matriks
Kesetimbangan Jacobian pada titik kesetimbangan bebas
Metode pelinearan yang digunakan penyakit virus ebola seperti berkut :
untuk menganalisis kestabilan dari sistem
persamaan nonlinear (2.2) adalah deret
Taylor orde satu. Sistem persamaan
0 0
0 0
0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0

Teorema [8] Pada titik kesetimbangan Bukti : Diketahui , agar kondisi


bebas penyakit, titik adalah stabil pada sistem stabil asimtotik lokal
asimtotik lokal jika dan tidak terpenuhi maka nilai .
stabil jika . Diperoleh,

106
Jika nilai maka sistem yang bernilai positif sehingga titik
memiliki titik kesetimbangan bebas tidak stabil, artinya penyakit akan tetap
penyakit dan stabil asimtotik lokal menyebar dan terjadi endemik.
sehingga penyakit tidak menyebar dalam Selanjutnya, diperoleh matriks Jacobian
populasi. Sebaliknya, jika maka pada titik kesetimbangan endemik sebagai
terdapat nilai eigen dari matriks jacobian berikut :
0 0
0
0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
dengan

106
107
Nok Muntoyimah, Widowati, YD Sumanto, Analisis Kestabilan Model Penyebaran Virus Ebola

didapat polinomial dalam bentuk Jika memenuhi [9], maka


sebagai berikut : sistem stabil asimtotik lokal pada titik
kesetimbangan endemik.
(2.4)
Kestabilan Titik kesetimbangan 2.5 Simulasi Numerik
endemik ditentukan dengan menggunakan Nilai parameter yang digunakan
kriteria Routh-Hurwitz berikut, untuk simulasi numerik didapat dari
Agusto [6,7] sebagai berikut,

Tabel 2.1 Nilai Parameter


Parameter
Nilai

Dengan perhitungan menggunakan


software maple, diperoleh : Nilai eigen matriks jacobian dari titik
1. Ttitik kesetimbangan bebas penyakit kesetimbangan endemik adalah

dan
dengan nilai eigen matriks Jacobian , kestabilan pada titik
dari titik kesetimbangan bebas kesetimbangan endemik adalah stabil
penyakit ebola adalah asimtotik lokal yang berarti terjadi
penyebaran virus ebola pada manusia.
3. Nilai bilangan reproduksi dasar
dan . Dari hasil perhitungan
, kestabilan diketahui bahwa nilai , artinya
pada titik kesetimbangan bebas individu yang terinfeksi virus ebola
oenyakit adalah tidak stabil. dapat menularkan virus ebola kepada
2. Titik kesetimbangan endemik individu lain sehingga akan terjadi
endemik.

106
108
(a)

(b)
Gambar 3.2. (a) Simulasi Model Bebas Virus Ebola, (b) Simulasi Model Endemik

Gambar 3.2(a) menunjukkan exposed, early-stage infection, late-


perubahan jumlah populasi stage infection, recovered, immunity
, dan terhadap dan death, jumlah populasi mengalami
waktu. Terlihat bahwa jumlah populasi kenaikan dari keadaan awal. Pada
klas susceptible dan klas immunity waktu tertentu, jumlah populasi pada
semakin meningkat seiring berjalannya setiap kelas tidak mengalami perubahan
waktu. Pada klas lain jumlah populasi sehingga pada keadaan tersebut sistem
menurun mendekati nol. Gambar berada pada kondisi setimbang. Dalam
3.2.(b) menunjukkan perubahan jumlah kondisi setimbang, virus ebola akan
populasi , dan selalu ada sampai waktu tak terbatas
terhadap waktu. Terlihat bahwa seiring sehingga penyakit virus ebola bersifat
berjalannya waktu jumlah populasi endemik.
kelas susceptible semakin berkurang, III. KESIMPULAN
hal ini terjadi karena individu pada Berdasarkan hasil dan pembahasan
kelas susceptible terinfeksi virus ebola mengenai solusi kesetimbangan
sehingga menjadi kelas exposed. matematika SEIR-D pada penyebaran
Seiring berjalannya waktu, pada klas virus ebola yang telah dilakukan diperoleh

109
Nok Muntoyimah, Widowati, YD Sumanto, Analisis Kestabilan Model Penyebaran Virus Ebola

kesimpulan bahwa model mempunyai titik [6] F.B. Agusto , M.I. Teboh-
kesetimbangan bebas penyakit virus ebola Ewungkem , A.B. Gumel.
dan titik kesetimbangan endemik. Mathematical assessment of the
Pembahasan mengenai analisis kestabilan role of traditional belief systems
dari titik kesetimbangan bebas penyakit and customs and health-care
virus ebola menunjukkan bahwa sistem settings in the transmission
tidak stabil dan kestabilan pada titik dynamics of the 2014 ebola
kesetimbangan endemik sistem stabil outbreaks. BMC Med. 13 (2015)
asimtotik lokal yang berarti tetap terjadi 96.
penyebaran virus ebola pada manusia. [7] F.B. Agusto. Mathematical Model
Dari hasil simulasi numerik of Ebola transmission dynamics
didapat nilai bilangan reproduksi dasar with relapse and reinfection.
sebesar . Oleh Mathematical Biosciences 283
karena nilai , maka individu yang (2017) 48 59.
terinfeksi virus ebola dapat menularkan [8] Driessche, P. van den dan James
virus ebola kepada individu lain, sehingga Watmough. 2002. Reproduction
virus ebola akan menyebar dan menjadi Numbers and Subthreshold
endemik. Endemic Equilibria for
Compartmental Models of Disease
IV. DAFTAR PUSTAKA Transmission. University of
[1] Widowati dan Sutimin. 2013. Victoria and University of New
Pemodelan Matematika Analisis Brunswick : Canada.
dan Aplikasinya. Semarang: Undip [9] Edelsteins-Keshet, L. 1988.
Press. Mathematical models in biology.
[2] Centers for Disease Control and New York : Random House.
Prevention (CDC). 2014.
Outbreaks chronology: Ebola
hemorrhagic fever.
[3] C.L. Althaus. Estimating the
Reproduction Number of Ebola
Virus (EVOB) During the 2014
Outbreak in West Africa. 1st ed.
PLOS Currents Outbreak. 2014.
[4] M.I. Meltzer , C.Y. Atkins , S.
Santibanez , B. Knust , B.W.
Petersen , E.D. Ervin , S.T. Nichol
, I.K. Damon , M.L. Washington.
Estimating the future number of
cases in the ebola epidemic
Liberia and Sierra Leone, 2014
2015. Morb. Mortal. Wkly. Rep.
63 (03) (2014) 1 14 .
[5] S. Towers , O. Patterson-Lomba ,
C. Castillo-Chavez. Temporal
Variations in the Effective
Reproduction Number of the 2014
West Africa Ebola Outbreak. 1st
ed. PLOS Currents Outbreaks.
2014 .

108
110

Anda mungkin juga menyukai