a A + b B -----> c C + d D
dan persamaan laju reaksinya:
r = k [A]m [B]n
r = laju reaksi
k = tetapan laju reaksi
m, n = orde (tingkat) reaksi pada pereaksi A dan B
Orde reaksi hanya dapat ditentukan secara eksperimen. Orde reaksi pada
reaksi keseluruhan disebut orde reaksi total. Besarnya orde reaksi total adalah
jumlah semua orde reaksi pereaksi. Jadi, orde reaksi total (orde reaksi) pada
reaksi tersebut adalah m + n.
Telah diuraikan dalam teori tumbukan, perubahan jumlah molekul pereaksi
dapat berpengaruh pada laju suatu reaksi. Kita telah tahu bahwa jumlah mol spesi
zat terlarut dalam 1 liter larutan dinamakan konsentrasi molar. Bila konsentrasi
pereaksi diperbesar dalam suatu reaksi, berarti kerapatannya bertambah dan akan
memperbanyak kemungkinan tabrakan sehingga akan mempercepat laju reaksi.
V. Hasil Pengamatan
Gelas [HCL] [Na2S2O3] Waktu(s) Laju reaksi (sˉ¹)
1 2M 0.05 M 17 menit 0.000049
2 2M 0.10 M 12 menit 0.00013
3 2M 0.15 M 1 menit 25 detik 0.00176
4 2M 0.50 M 19 detik 0.0263
5 2M 1.0 M 17 detik 0.0588
VI. Pembahasan
a) Pada percobaaan tabung reaksi yang berisi 50mL tetes HCl 2 M saat di
tambahkan 0.05M larutan Na2S2O3, maka HCl mengalami reaksi yaitu larutan
HCl mengalami berbuih , terasa panas , berasap , dan membutuhkan waktu 17
detik untuk tanda X menghilang .
b) Pada percobaaan tabung reaksi yang berisi 50mL tetes HCl 2 M saat di
ditambahkan 0.10M larutan Na2S2O3, maka HCl mengalami reaksi yaitu larutan
HCl mengalami berbuih , terasa panas , berasap , dan membutuhkan waktu 12
detik untuk tanda X menghilang .
c) Pada percobaaan tabung reaksi yang berisi 50mL tetes HCl 2 M saat di
ditambahkan 0.15M larutan Na2S2O3, maka HCl mengalami reaksi yaitu larutan
HCl mengalami berbuih , terasa panas , berasap , dan membutuhkan waktu 1
menit 25 detik untuk tanda X menghilang .
d) Pada percobaaan tabung reaksi yang berisi 50mL tetes HCl 2 M saat di
ditambahkan 0.50M larutan Na2S2O3, maka HCl mengalami reaksi yaitu larutan
HCl mengalami berbuih , terasa panas , berasap , dan membutuhkan waktu 19
detik untuk tanda X menghilang .
e) Pada percobaaan tabung reaksi yang berisi 50mL tetes HCl 2 M saat di
ditambahkan 1.0M larutan Na2S2O3, maka HCl mengalami reaksi yaitu larutan
HCl mengalami berbuih , terasa panas , berasap , dan membutuhkan waktu 17
detik untuk tanda X menghilang .
VII. Pertanyaan
1. Tulislah reaksi yang terjadi !
2. Tentukan varibel tetap dan variabel bebas pada percobaan tersebut.
3. Buatlah grafik perubahan konsentrasi Na2S2O3 terhadap laju reaksi.
4. Berdasarkan data hasil pengamatan dan grafik, bagaimana pengaruh
konsentrasi Na2S2O3 terhadap laju reaksi?
Jawaban:
1. Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka semakin cepat laju reaksi.
4. Dari grafik di atas kita dapat mengetahui bahwa konsentrasi Na2S2O dapat
berpengaruh terhadap laju reaksi karena apabila konsentrasi larutan
tersebut semakin tinggi maka larutan tersebut dapat mempercepat laju
reaksinya. Sebaliknya apabila konsentrasi larutan tersebut semakin kecil
maka laju reaksinya akan melambat.
VIII. Penutup
Kesimpulan
Dari percobaan yang kita lakukkan dapat di ambil kesimpulan bahwa semakin
tinggi konsentrasi suatu larutan maka makin cepat pula laju reaksinya,
sedangkan semakin kecil konsentrasi suatu zat maka laju reaksinya akan
semakin lambat. Sehinga apabila konsentrasi suatu larutan tersebut semakin
tinggi maka waktu yang di perlukkan larutan tersebut untuk mehilangkan
tanda “X” juga akan cepat. Sebaliknya apabila konsentraasi suatu larutan
tersebut semakin kecil maka waktu yang diperluka untuk menghilangkan
tandanya juga akan lama.
Saran
Ketika memasuki laboratorium untuk melakukan praktikum, seharusnya
peralatan laboratoriumnya harus lengkap. Agar praktikumnya dapat
berlangsung dengan baik.
Percobaan II
PENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI TERHADAP PERGESERAN
KESETIMBANGAN
I. Tujuan : Menyelidiki pengaruh perubahan konsentrasi terhadap pergesern.
VI. Pembahasan
Pada percobaan kali ini 3mL larutan CH3COOH 0.1M, yang ditambahkan 1
tetes larutan indikator metil jingga akan berubah warana menjadi merah bata, dan
larutan CH3COOH yang tambahkan tetes demi tetes larutan CH3COONa 1M
kedalam reaksi, akan berubah warna menjadi orange tua. Karena konsentrasi
pereaksi diperbesar sehingga kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan
(warnanya berubah menjadi gelap). Sedangkan konsentrasi pereaksi yang
diperkecil kesetimbangannya akan bergeser ke arah kiri (warnanya berubah
menjadi terang).
VII. Pertanyaan
1. Dengan penambahan larutan CH3COONa, tentukan arah pergeseran reaksi
kesetimbangan !
2. Mengapa larutan metil jingga mengalami perubahan warna?
Jawaban :
Kesimpulan
Saran
I. Tujuan : Mengukur PH beberap larutan asam dan basa kuat atau lemah yang
konsentrasinya sama dengan menggunakan indikator universal.
V. Hasil Pengamatan
2 0.01 3 4 11
3 0.001 4 6 9
VI. Pembahasan
VII. Pertanyaan
1. Bagaimana perbedaan nilai pH larutan asam dengan larutan basa?
2. Bagaimana pengaruh pengenceran terhadap besar pH larutan asam dan basa
kuat?
3. Bagaimana pengaruh pengenceran terhadap besar pH larutan asam dan basa
lemah?
Jawaban :
1. Nilai pH larutan asam 0-6 sedangkan nila pH larutan basa 8-14.
2. Pengaruh pengenceran terhadap besar pH larutan asam basa kuat
adalah dapat menurunkan jumlah ion yang dihasilkan.
3. Pengaruh pengenceran terhadap asam dan basa lemah adalah dapat
menurunkan jumlah ion yang dihasilkan atau dengan kata lain
semakin membuat larutan tersebut menjadi asam dan basa lemah.
VIII. Penutup
Kesimpulan
Saran
Memiliki peralatan laboraturium yang lengkap.
Sediakan larutan kimia yang lengkap agar tidak terjadinya kesalahan
saat praktikum berlangsung.
Adanya guru pembimbing saat melakukan suatu praktikum.
Tidak bergurau saat melakukan praktikum.
Percobaan IV
Arus Listrik
Tenaga arus listrik dapat diangkut melalui materi dengan jalan konduksi muatan
listrik dari satu titik ke titik yang lain dalam bentuk arus listrik. Arus listrik dapat
terjadi apabila dalam materi ada sarana pengangkut muatan listrik yang bergerak.
Pada logam, sarana pengangkut muatan listrik adalah elektron. Sedangkan pada
larutan, mekanisme penghantaran listrik menjadi lebih komplek. Oleh karena itu
pengangkut muatan positif juga bergerak. Dalam air, muatan akan terurai menjadi
ion-ion dan bergerak kearah elektroda yang muatannya berlawanan. Apabila ada
medan listrik, ion positif akan bergerak ke arah elektroda negatif (anoda).
Sedangkan ion negatif bergerak kearah elektroda positif (katoda). Pergerakan ion-
ion ini ekivalen dengan aliran elektron sepanjang kawat logam.
Partikel-partikel yang ada di dalam larutan elektrolit kuat adalah ion-ion yang
bergabung dengan molekul air, sehingga larutan tersebut daya hantar listriknya kuat.
Hal ini disebabkan karena tidak ada molekul atau partikel lain yang menghalangi
gerakan ion-ion untuk menghantarkan arus listrik, sementara molekul-molekul air
adalah sebagai media untuk pergerakan ion. Misalnya HCl dilarutkan ke dalam air,
maka semua HCl akan bereaksi dengan air dan berubah menjadi ion-ion dengan
persamaan reaksi berikut:
Senyawa elektrolit lemah adalah senyawa yang di dalam air terionisasi sebagian
atau senyawa tersebut hanya sebagian saja yang berubah menjadi ion dan sebagian
yang lainnya masih sebagai molekul senyawa yang terlarut. Larutan yang terbentuk
daya hantar listriknya lemah atau kurang kuat karena molekul-molekul senyawa
dalam larutan tidak dapat menghantarkan listrik, sehingga menghalangi ion-ion
yang akan menghantarkan listrik. Senyawa yang termasuk senyawa elektrolit lemah
adalah:
Asam lemah, contohnya: HF, H2S, HCN, H2CO3, HCOOH, CH3COOH
Basa lemah, contohnya: Fe(OH)3, Cu(OH)2, NH3, N2H4, CH3NH2,
(CH3)2NH
Tegangan atau seringkali orang menyebut dengan beda potensial dalam bahasa
Inggris voltage adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu muatan
(sebesar satu coulomb) pada elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke
terminal/kutub lainnya, atau pada kedua terminal/kutub akan mempunyai beda
potensial jika kita menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari
satu terminal ke terminal lainnya. Keterkaitan antara kerja yang dilakukan
sebenarnya adalah energi yang dikeluarkan, sehingga pengertian diatas dapat
dipersingkat bahwa tegangan adalah energi per satuan muatan.
3 NaOH 1M √ √
4 HCl 1M √ √
5 Gula √ √
6 Urea √ √
7 Sabun √ √
8 Garam √ √
9 CH3COONa 1M √ √
VI. Pembahasan
Praktikum daya hantar listrik kali ini dilakukan untuk menentukan daya hantar
listrik dari berbagai larutan, serta menentukan pengaruh konsentrasi terhadap daya
hantar listriknya. Untuk mengetahui apakah suatu larutan tergolong elektrolit kuat,
elektrolit lemah, Non Elektrolit dapat dilihat dari nyala lampu dan gelembung yang
dihasilkan dalam percobaan ini. Sebagai berikut :
VII. Pertanyaan
Jawab:
1. - Larutan Elektrolit : NaOH 1M, HCl 1M, sabun, dan garam.
- Larutan Non-elektrolit : Alkohol, CH3COOH 1M, urea, gula, dan
CH3COONa 1M.
2. Adanya gelembung udara pada anoda & katoda dan nyala lampu yang
dihasilkan (terang, redup, tidak menyala).
VIII. Penutup
Kesimpulan
Nilai daya hantar listrik pada suatu larutan, bergantung pada jenis
larutan (elektrolit atau non-elektrolit), besar beda potensial yang
dipakai (V), koefisien ionisasi, derajat ionisasi larutan, dan konsentrasi
larutan.
Berdasarkan kemampuan daya hantar listriknya larutan dibagi menjadi
2 yaitu, larutan elektrolit dan nonelektrolit. larutan elektrolit
merupakan lerutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena zat
terlarutnya terurai sempurna menjadi ion-ion. Sedangkan larutan
nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik.
Elektrolit kuat dapat menghantarkan listrik dengan baik dibuktikan
dengan terdapat banyak gelembung gas di kedua kutubnya, dan lampu
menyala dengan terang. Larutan elektrolit lemah kurang dapat
menghantarkan arus listrik dengan baik, dibuktkan dengan lampu yang
menyala redup dan gelembung gas di kedua kutub jumlahnya
sdikit. Larutan Nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik,
dibuktikan dengan tidak terdapatnya gelembung gas di kedua kutubnya,
dan lampu tidak menyala saat sedang dilakukan percobaan.
Daya hantar listrik dipengaruhi oleh besar arus listrik dan tegangan
listrik. dimana daya hantar listrik berbanding lurus dengan arus listrik
dan berbanding terbalik dengan tegangan listrik.
Saran
Sebaiknya lakukan praktikum dengan cermat,hati-hati,teliti dan cepat.
Jangan terlalu banyak bergurau saat sedang melakukan praktikum. Hal
ini agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan hasil praktikum dan
penelitian agar hasilnya tepat dan akurat.
Gunakan peralatan yang aman dan sesuai setandar laboratorium.