Pakar Stunting PDF
Pakar Stunting PDF
DI INDONESIA
Prevalensi Balita Stunting
Pada Balita Di Indonesia, Tahun 2007-2013
45.0
41.7
39.2 40.2
40.0 38.2
36.6
35.0
31.1
30.0
25.0
Persen
20.0 2007
2013
15.0
10.0
5.0
0.0
0-5 bln 6-23 bln 24-59 bln
Kelompok umur
Prevalensi Balita Pendek Menurut Umur Kumulatif,
Tahun 2013
45.0
40.5 40.7 40.5
40.0 38.6
34.6
35.0
29.4
30.0
Prevalensi
25.0
20.0
15.0
10.0
5.0
0.0
0 bl 0-11 bl 0-23 bl 0-35 bl 0-47 bl 0-59 bl
Umur Kumulatif
ANAK KELAS EMPAT SEKOLAH DASAR
USIA SAMA TINGGI BADAN BERBEDA
Rata-rata Tinggi Badan Balita Laki-laki
Pada Standar WHO-2005
120
110
Batas Normal
100
Tinggi Badan (cm)
90 Batas Pendek
80
60
50
40
15
24
30
36
42
48
54
60
12
18
21
27
33
39
45
51
57
3
9
0
Umur (bulan)
Rata-rata Tinggi Badan Balita Perempuan
Pada Standar WHO 2005
120
110
Batas Normal
100
Tinggi Badan (cm)
90 Batas Pendek
80
70
Rata-2 tinggi badan anak
60
50
40
0
4
2
6
8
14
24
34
44
54
10
12
16
18
20
22
26
28
30
32
36
38
40
42
46
48
50
52
56
58
60
Umur (bulan)
Sumber: Endang L. Achadi – FKM-UI, 2015
Sumber: Endang L. Achadi – FKM-UI, 2015
PENYEBAB
MASALAH GIZI
11
PENYEBAB MASALAH GIZI
STATUS GIZI
MASALAH
KRISIS EKONOMI DAN POLITIK
DASAR
Prevalensi Balita Pendek
Menurut Status Ekonomi Keluarga
45
41.2
40
35 34.0
30 27.8
PERSEN
25
20
15
10
5
0
Kuintil 1-2 Kuintil 3 Kuintil 4-5
Prevalensi Balita Pendek
Menurut Pendidikan Kepala Keluarga
45
39.7
40 36.9
35
31.2
30
24.2
PERSEN
25
20
15
10
5
0
<=SD SLTP SLTA D1-PT
Prevalensi Balita Pendek
Menurut Pekerjaan Kepala Keluarga
45
39.9
40
35 33.0 31.6
30
PERSEN
25
20
15
10
5
0
Tani/Nlyn/Brh Pek lain Wiraswasta/
Pegawai
Prevalensi Balita Pendek
Menurut TB Ibu dan Ayah & StatEkon RT
Ayah & Ibu Ayah Pendek Ayah Normal Ayah & Ibu
Pendek Ibu Normal Ibu Pendek Normal
Kehamilan & Pertumbuhan Janin Tumbuh Kembang Bayi & Anak
Pertumbuhan otak
Membangun tinggi Membangun berat Mencapai tinggi badan, berat badan dan
badan potensial badan potensial perkembangan optimal
(rapid increase in cell (rapid increase in cell
number) size)
100%
80%
ASI
Eks
ASI &
MP-ASI
lahir 6 bl 2 th 5 th umur
SASARAN RPJMN 2014-2019
DAN
HARAPAN PENCAPAIAN
MENURUNKAN PREVALENSI
STUNTING
Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat RPJMN
2015-2019
Pembangunan Kesehatan
Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
1. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 346 (SDKI 2012) 306
2. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 (2012/2013) 24
3. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada
anak balita (persen) 19,6 (2013) 17
4. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek)
anak baduta (persen) 32,9 (2013) 28
Sasaran RPJMN 2013-2019 Dalam Pencapaian Penurunan
Prevalensi Stunting pada Anak Di Bawah 2 Tahun (Baduta)
40
35
32.9
Prevalensi Baduta Stunting
32.1
31.3
30.5
29.7
30 28.9
28.1
25
20
15
10
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
Harapan Pencapaian Penurunan
Prevalensi Stunting pada Anak Di Bawah 5 Tahun (Balita)
40
37.2
36.4
35.6
34.8
35 34.0
33.2
32.4
Prevalensi Balita Stunting
30
25
20
15
10
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
STRATEGI PENANGGULANGAN
MASALAH STUNTING
STRATEGI UPAYA PENANGGULANGAN STUNTING
Dukungan Pembangunan Lintas Sektor dan Penelitian
Edukasi Gizi : Gizi Seimbang
Remaja/ hamil bln bln bln bln bln bln Anak usia
catin/ sekolah
Dewasa/
1000-HPK
lansia
SURVEILENS GIZI
BAGAIMANA KONDISINYA ???
Surveilens Gizi
Mengamati keadaan gizi secara terus menerus dan
teratur untuk pengambilan keputusan bagi upaya
peningkatan dan pencegahan memburuknya keadaan
gizi masyarakat
Surveilans
Gizi
PENGUMPULAN
DATA INDIKATOR:
Analisis
Penyajian
KEPUTUSAN
Advokasi
KEBIJAKAN
PERENCANAAN
PEMANTAUAN PRTUMBUHAN
BALITA
DIAGRAM PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN PPB
DATANG Diplot dlm KMS
dan interpretasi
Dicatat dlm
buku catatan
penimbangan
Ke ruang
tunggu NASIHAT GIZI
PMT
Penyuluhan
1 2 3 4 Perlu
Perlu PMT
dirujuk ke
Pemulihan
5 6 7 8 Puskesmas/RS
dan/atau
YanKesDas
9 10 11 Dst.
PULANG
Tumbuh Normal & Tumbuh Terganggu
Pertumbuhan Normal
(Dipantau Pertumbuhannya)
Berakhir beda
Pertumbuhan terganggu
(Tidak dipantau pertumbuhannya)
Berawal sama
Abas B. Jahari: Surveilens Gizi – SKD-KLB Gizi Buruk - Pemantauan Pertumbunan Balita
HARAPAN KENYATAAN
D = Deteksi D = Datang
D = Dini D = Daftar
T = Tumbuh T = Timbang
K = Kembang K = Kueh
B = Balita B = Bubar
JUMLAH KADER MENURUT CARA
INTERPRETASI STATUS PERTUMBUHAN
(Dit BGM, Sukabumi 2003)
39,3 %
DENGAN
KURVA BB
60,7 %
ASAL NAIK
BERAT BADAN
SKALA
0,5 Kg
MALAH
ADA YG
1.0 Kg
TIMBANGAN YANG TIDAK LAYAK PAKAI
BATANG DACIN
TIDAK SEIMBANG
PEMANTAUAN STATUS GIZI
(PSG)
PEMANTAUAN STATUS GIZI
(PSG) – ANTAR WILAYAH
PETA WILAYAH
Terbaik
MENGAPA
INFO
PSG STATUS
GIZI
Moderate
Terburuk
KEGIATAN PSG DALAM KAITANNYA DENGAN SURVEILANS GIZI
YANG APPLICABLE DAN DAPAT DI-IMPLEMENTASI-KAN
Kegiatan Pemantauan Status Gizi
untuk Deteksi Dini Permasalahan berdasarkan Laporan kegiatan
PSG PSG
Pengawalan terhadap kinerja dan mutu kegiatan pembinaan
gizi masyarakat
Analisis Analisis
status gizi dan status gizi dan
kinerja (berbasis
Masyarakat)
dan faktor terkait ?? kinerja (berbasis
Masyarakat) dan
faktor terkait
Penyesuaian Penyesuaian
kebijakan dan Implementasi kebijakan dan strategi Program kebijakan dan
strategi upaya Perbaikan Gizi Masyarakat strategi upaya
perbaikan gizi perbaikan gizi
masyarakat masyarakat 36
PEMANTAUAN STATUS GIZI
(PSG) – ANTAR WAKTU
STATUS PERKEMBANGAN
Membaik
MENGAPA
INFO
PSG STATUS
GIZI
Tidak
berubah
Menurun
INTEGRASI
LINTAS SEKTOR
6. Daya beli keluarga 2. Harga pangan 1. Ketersediaan pangan
di masyarakat
Distribusi
5. Pendapatan 7. Ketersediaan pangan keluarga
keluarga
3. Tingkat pendidikan
GIZI
%
Persentase Individu LAKI-LAKI + PEREMPUAN
berumur 10-25 tahun menurut frekuensi mengkonsumsi
SAYURAN, RISKESDAS 2007
%
EDUKASI GIZI
1. Masa hamil
2. Masa ASI Ekslusif
3. Masa MP ASI cukup kualitas dan kuantitas
4. Masa beyond 1000-HPK sadar gizi
persiapan memasuki kehidupan berumah tangga
5. Kegiatan pendukung pemantauan pertumbuhan
yang benar, surveilans gizi, edukasi gizi, penelitian gizi
6. Keterlibatan lintas sektor fungsikan Dewan Ketahanan
Pangan Daerah
TERIMA KASIH