Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Daya Gelombang Mikro Pada Ekstraksi Biji Karet Terhadap

Rendemen Minyak Biji Karet


Nurul Aulia Lailatul Habibah 15 614 053
Marinda Rahim,S.T.,M.T dan Arief Adhiksana,S.T.,M.T
Program Studi Diploma III Petro dan Oleo Kimia
Jurusan Teknik Kimia

I. Pendahuluan Mahakam Ulu, Balikpapan, Samarinda, dan Bontang.


Kalimantan Timur menghasilkan biji karet Buah karet mengandung 30% biji karet yang terdiri
40.946,040 ton per tahun. Sejauh ini biji karet hanya dari 70% daging biji (Novia dkk., 2009). Dalam
dimanfaatkan sebagai benih generatif tanaman karet, daging biji terdapat minyak yang dapat dimanfaatkan
oleh karena itu perlu pengolahan yang dapat untuk bahan pendukung industri (Siregar dkk.,
meningkatkan nilai ekonomi dari biji karet tersebut. 2013). Minyak tersusun atas tiga molekul asam lemak
Biji karet mengandung minyak yang terdiri dari asam yang bersenyawa dengan satu molekul gliserin,
lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh, sehingga sehingga sering disebut dengan trigliserida. Suatu
perlu diproses untuk mendapatkan minyak biji karet trigliserida dapat mengandung hanya satu macam
dan meningkatkan nilai ekonomisnya (Hutajulu, asam lemak atau dua sampai tiga macam asam lemak.
2017). Biji karet sendiri memiliki kandungan minyak Minyak terbagi menjadi dua bagian yakni minyak
40-50%, (Swern, 1964 dalam Novia dkk., 2009). nabati dan hewani. Minyak biji karet tergolong
Kandungan minyak pada biji karet tersebut, dapat minyak nabati karena berasal dari tumbuhan.
diperoleh dengan proses ekstraksi. Menurut Firestone (2006) minyak biji karet memiliki
Sebelumnya telah dilakukan 2 penelitian refractive index 1,466-1,469 (40°C) dan bilangan
mengenai ekstraksi minyak dari biji karet berbantu penyabunan 190 – 195 mg/g dan kandungan asam
gelombang mikro. Rendemen minyak biji karet yang lemak minyak biji karet disajikan dalam Tabel 1.1
diperoleh pada penelitian Wildan dkk. (2014) adalah berikut :
sebesar 38,89%, menurut Swern (1964) dalam Novia
dkk. (2009), biji karet mengandung minyak sebesar Tabel 1.1 Komposisi Asam Lemak Minyak Biji
40-50% sehingga dapat disimpulkan hasil tersebut Karet
belum memenuhi rendemen teoritis minyak biji karet. Jenis Asam Komposisi (%)
Sedangkan pada penelitian Hutajulu (2017), Stearat (CH3(CH2)16COOH) 9 – 11
diperoleh rendemen minyak biji karet sebesar Arachidat (CH3(CH2)18COOH) 8 – 12
43,44%. Hasil ini sudah memenuhi rendemen teoritis Behenat (CH3(CH2)20COOH) 1
minyak biji karet berdasarkan referensi yang ada, Oleat (C18:1) 17 – 30
tetapi masih memiliki peluang untuk ditingkatkan. Linoleat (C18:2) 35 – 41
Untuk meningkatkan rendemen minyak biji karet dari Linolenat (C18:3) 14 – 26
yang sudah dicapai Hutajulu (2017) dengan Sumber: Firestone (2006).
mengamati pengaruh daya ekstraksi berbantu alat
gelombang mikro. Pengaruh daya pada gelombang Minyak biji karet diperoleh dari daging biji karet.
mikro secara umum akan meningkatkan rendemen Minyak merupakan salah satu kelompok yang
(Liang et.al., 2008). Daya gelombang mikro berperan termasuk golongan lipida yang larut dalam pelarut
sebagai driving force untuk memecah struktur organik namun tidak larut dalam pelarut air. Minyak
membran sel tanaman, sehingga minyak dapat biji karet dapat diperoleh dengan berbagai macam
terdifusi keluar dan larut dalam pelarut (Kusuma cara, salah satunya dengan metode ekstraksi padat
dkk., 2015). cair. Pada ekstraksi padat-cair seringkali diperlukan
Tujuan dalam penelitian ini, untuk mengetahui tahap – tahap lainnya misalnya, dapat dilakukan pra-
pengaruh daya gelombang mikro pada proses pengolahan (pengecilan) bahan ekstaksi atau
ekstraksi terhadap rendemen minyak biji karet. pengolahan lanjut dari rafinat (dengan tujuan
Minyak biji karet dapat dimanfaatkan sebagai bahan mendapatkan kembali sisa – sisa pelarut) (Bernasconi
pendukung untuk industri seperti untuk pembuatan et.al., 1995). Ekstraksi berbantu gelombang mikro,
minyak cat, vernis, resin, alkid, pelumas, faktis hanya pelarut dan partikel larutan saja yang
(Siregar dkk., 2013), dan juga dapat digunakan untuk dipanaskan sehingga terjadi pemanasan yang merata
bahan baku pembuatan biodiesel (Reaney et.al., pada pelarut. Pemanasan terjadi pada semua bagian
2005) bahan atau larutan reaksi, karena energi langsung
Indonesia merupakan salah satu Negara diserap oleh bahan yang akan dipanaskan tanpa
penghasil karet (Hevea Brasiliensis) di dunia. melibatkan wadah yang ada sehingga mempercepat
Hasil utama perkebunan karet adalah lateks. tercapainya reaksi sempurna. Efek termal dihasilkan
Namun di samping itu pohon karet juga dari polarisasi dipol sebagai akibat interaksi dipol –
menghasilkan biji karet dalam jumlah yang cukup dipol antara molekul polar dan medan
besar. Didaerah Kalimantan Timur perkebunan karet elektromagnetik. Gerakan medan elektromagnetik
meliputi Paser, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, pada frekuensi tertentu menyababkan molekul
Kutai Timur, Berau, Penajam Paser Utara,
molekul polar berusaha mengikuti orientasi medan Tabel 3.1 Hasil Analisa Pengaruh Daya
tersebut dan menjajarkan dirinya searah dengan Gelombang Mikro Terhadap Minyak Biji Karet
medan. Pergerakan partikel – partikel ini dibatasi
oleh gaya pembatas yang menahan gerakan partikel Bilangan Indeks
dan membangkitkan gerakan acak sehingga Daya Rendemen
Penyabunan Bias
menghasilkan panas (Taylor dan Atri, 2005 dalam (W) (%)
(mgKOH/g) (40°C)
Setyarini 2010). 100 24,35 193,6 1,460
264 24,74 194,5 1,461
II. Metodologi
400 43,11 190,0 1,462
Peralatan yang Digunakan antara lain : 600 45,54 193,1 1,463
Microwave yang dilengkapi dengan kontrol 800 49,40 194,7 1,462
temperatur, neraca analitik, kondensor,erlenmeyer,
bulp, pipet volume, pipet ukur, hot plate, spatula,
kaca arloji, buret, gelas kimia, pisau, labu alas bulat, IV. Hasil dan Pembahasan
vaccum rotary evaporator, ayakan nomor 18 dan 20.
a) Pengaruh Daya Gelombang Mikro Terhadap
Bahan yang Digunakan : Rendemen Minyak Biji Karet
Biji karet, n-heksan teknis, asam fosfat 20%, HCl
0,5N, indikator femolftalein, KOH Alkohol 0,5N, Dari tabel 3.1 dapat dilihat bahwa semakin tinggi
aquadest. daya gelombang mikro maka rendemen yang
dihasilkan semakin banyak. Hal ini disebabkan
Prosedur Pengambilan Minyak Dari Biji Karet : karena semakin tinggi daya gelombang mikro maka
1. Membelah biji karet dengan pisau dan medan listrik akan merubah arahnya dengan sangat
mengambil daging biji karet cepat dan menggetarkan struktur molekul bahan
2. Memanaskan daging biji karet selama 1 jam pada dielekrik, sehingga molekul didalamnya bergesekan
suhu 40°C menghasilkan panas yang merata pada seluruh bahan
3. Mengecilkan ukuran daging biji karet menjadi dielektrik. Pemanasan terjadi pada semua bagian
ukuran 16 mesh bahan, karena energi langsung diserap oleh bahan
4. Memasukkan daging biji karet 20 gram dan 400 yang akan dipanaskan tanpa melibatkan wadah yang
mL pelarut n-Heksana ke dalam labu alas bulat ada sehingga mempercepat tercapainya reaksi
500 mL. sempurna (Taylor dan Atri, 2005 dalam Setyarini
5. Memasukkan labu alas bulat 500 mL kedalam 2010). Energi yang diserap oleh bahan tersebut
microwave dan menghubungkn dengan menimbulkan tekanan mendorong dari dalam sel dan
kondensor. memecahkan sel tersebut sehingga mempermudah
6. Mengekstraksi daging biji karet selama 30 menit senyawa target keluar dan terekstraksi. Pada proses
pada temperatur 65°C dengan daya 100 Watt ekstraksi, daya yang semakin tinggi menyebabkan
7. Memurnikan minyak kasar dengan meningkatnya interaksi gelombang mikro dan bahan.
menambahkan larutan asam fosfat 20% Semakin tinggi daya semakin besar resonansi
sebanyak 6 ml dan memanaskan pada gelombang maka semakin besar pula getaran yang
temperatur 70°C selama 25 menit menggunakan dihasilkan sehingga mempercepat gerakan dan
vaccum rotary evaporator. interaksi acak dari partikel molekul sehingga semakin
8. Mendekantasi campuran selama 15 menit banyak minyak biji karet yang terlarut kedalam
9. Mencuci minyak dengan air panas dan pelarut n-heksan. Dari hasil penelitian ini
mensentrifuge didapatkan rendemen tertinggi sebesar 49,40%
10. Mengulangi prosedur percobaan dengan variasi pada daya 800 Watt. Hasil ini telah mampu
daya (264, 400, 600, 800) Watt meningkatkan rendemen dari penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Hutajulu (2017).
III. Hal yang telah dicapai
b) Pengaruh Daya Gelomang Mikro Terhadap
Dalam penelitian ini telah didapatkan nilai Nilai Bilangan Penyabunan
rendemen minyak biji karet yang lebih tinggi dari
penelitian sebelumnya dan juga hasil analisa bilangan Bilangan Penyabunan dinyatakan dalam jumlah
penyabunan dalam Tabel 3.1 berikut : milligram hidroksida yang dibutuhkan untuk
menyabunkan satu gram minyak atau lemak
(Ketaren, 1986). Dari data tabel 3.1 tersebut dapat
dilihat bahwa kualitas bilangan penyabunan minyak
biji karet termasuk baik karena memenuhi standar
bilangan penyabunan yaitu 190-195 mgKOH/g
(Firestone, 2006). Minyak biji karet pada Biji Karet. Teknik Kimia, Politeknik
penelitian ini mempunyai bilangan penyabunan Negeri Samarinda
yang masuk pada standar umum yang dapat Kusuma. H.S & Mahfud. (2015). Pengaruh Daya Dan
digunakan sebagai bahan baku pelumas yakni 186 – Rasio Bahan Pada Ekstraksi Kayucendana
198 mgKOH/g (Puppung, 1986 dalam Sudrajat dkk., (Santalum Album) Dengan Metode
2007) Microwave Hydrodistillation: Optimasi
Menggunakan Response Surface
c) Kualitas minyak biji karet terhadap nilai Methodology. Fakultas Teknologi Industri,
indeks bias Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Desember 12, 2017.
Indeks bias merupakan perbandingan antara https://www.researchgate.net/publication/3
kecapatan cahaya di dalam udara dengan kecepatan 03836484_PENGARUH_DAYA_DAN_R
cahaya di dalam minyak biji karet pada suhu 40°C. ASIO_BAHAN_PADA_EKSTRAKSI_K
Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 3.1 nilai AYU_CENDANA_Santalum_album_DE
indeks bias yang semakin tinggi karena kerapatan NGAN_METODE_MICROWAVE_HYD
medium minyak bertambah dan cahaya yang datang RODISTILLATION_OPTIMASI_MENG
akan sukar untuk dibiaskan. Namun nilai indeks bias GUNAKAN_RESPONSE_SURFACE_M
yang dihasilkan masih lebih rendah dari standar ETHODOLOGY
minyak biji karet yaitu 1,466 – 1,469 pada suhu 40°C Mariana, L., Andayani, Y., & Gunawan, E.R. (2013).
(Firestone, 2006). Hal ini dapat disebabkan oleh Analisis Senyawa Flavonoid Hasil
beberapa faktor yaitu kualitas bahan baku, usia biji, Fraksinasi Ekstraks Diklorometana Daun
dan kadar air yang terkandung dalam daging biji Keluwih. Program Studi Magister IPA,
karet (Lewis dkk., 2016). Pada penelitian ini tidak Universitas Mataram. Juni 25, 2018
dilakukan penyortiran bahan baku biji karet sehingga https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&
kemungkinan kualitas biji karet tidak seragam. q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja
&uact=8&ved=0ahUKEwjHy9aMyLTVA
hUDSo8KHZuODKQQFggoMAA&url=ht
V. Kesimpulan Sementara tps%3A%2F%2Fejournal.unsrat.ac.id%2Fi
ndex.php%2Fchemprog%2Farticle%2Fdo
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat wnload%2F3494%2F3023&usg=AFQjCN
disimpulkan bahwa, semakin tinggi daya gelombang Fd4s2IMcd2n9-ssuqEBQKngChAwg
mikro pada ekstraksi biji karet dapat meningkatkan Novia., Yuliyati, H., & Yuliandhika, R. (2009).
rendemen minyak biji karet yang dihasilkan. Pemanfaatan Biji Karet Sebagai Semi
Rendemen tertinggi yang dihasilkan mencapai Drying Oil Dengan Metode Ekstraksi
49,40% yang diperoleh pada daya 800 Watt dengan Menggunakan Pelarut Nheksana. Teknik
nilai karakteristik bilangan penyabunan yaitu 194,7 Kimia, Universitas Sriwijaya. Desember
mg KOH / g sampel dan indeks bias pada suhu 40°C 5, 2017.
yaitu 1,462. Kualitas minyak biji karet dari penelitian http://jtk.unsri.ac.id/index.php/jtk/article/vi
ini memenuhi standar bilangan penyabunan namun ew/88
belum memenuhi standar indeks bias minyak biji Setyarini, I.S. (2010). Isomerisasi Menggunakan
karet. Mg/Al-Hidrotalsit Dengan Radiasi
Gelombang Mikro. Fakultas Metematika
VI.Rencana Selanjutnya Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Sebelas Maret. Mei 19 2018.
Konsul pembahasan dan revisi proposal. https://www.google.co.id/url?sa=t&source
=web&rct=j&url=https://eprints.uns.ac.id/
VII. Daftar Pustaka 10027/1/112791404201008301.pdf&ved=
2ahUKEwiVpeygvMDbAhVGqo8KHecU
Bernasconi, G., Gerster, H., Hauser, H., Stauble. H., A8YQFjAAegQICRAB&usg=AOvVaw1L
& Schneiter. (1995). Teknologi Kimia EREz-GaQCHxn7GdwPROw
Bagian 2 (Lienda Handojo, penerjemah.). Siregar. T.H.S., & Suhendry. I. (2013) . Budi daya &
Jakarta: Pradyana Paramita teknologi karet. Jakarta: penebar swadaya.
Firestone, D. (2006). Physical and Chemical Sudrajat. R., Ariatmi., & Setiawan. D. (2007).
Characteristics of Oils, Fats, and Pengolahan Minyak Jarak Pagar Menjadi
Waxes. AOCS Press, United States of Epoksi Sebagai Bahan Baku Minyak
America. Pelumas. Juni 25, 2018.
Hutajulu, E. A. C. (2017). Pengaruh Temperatur http://ejournal.fordamof.org/ejournallitban
Ekstraksi Dengan Gelombang Mikro g/index.php/JPHH/article/view/3732
Terhadap Rendemen dan Kualitas Minyak
Zhuoyan Hu,Ming Cai, Han-Hua Liang. (2007).
Desirability function approach for the
optimization of microwave-assisted
extraction of saikosaponins fromRadix
Bupleuri. Desember 18, 2017.
http://www.sciencedirect.com/science/artic
le/pii/S1383586607004807

Anda mungkin juga menyukai