URETER DI RUANG HD
A. BIODATA
Identitas Pasien:
Usia : 46 tahun
Penanggung Jawab:
Nama : Ny“K”
Umur : 55 Thn
Pekerjaan : Wiraswasta
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan Utama : Klien mengatakan nyeri pada pinggang
b. Riwayat Keluhan Utama: klien mengatakan nyeri pada pinggang sebelah kiri dan kanan
bersifat hilang timbul dan seperti tertusuk-tusuk, klien mengatakan nyeri pinggang sampai
bagian perut kuadran kiri dan kanan bawah , klien mengatan nyeri yang dirasakan bersifat
hilnag timbul, dengan skla 3 (sedang) (NRS), dengan durasi ± 10 menit. klien mengatakan
tidak bisa beraktivitas seperti biasa, sebagian aktivitas dibantu keluarga,
c. Riwayat Penyakit dahulu: Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan dan klien juga menderita anemia. Klien melakukan cuci darah sebanyak 3 kali
dalam seminggu. Klien juga mengetahui bahwa dampak dari gagal ginjal yaitu
mempengaruhi ginjal tidak dapat menyaring racun, sehingga harus dilakukan penyucian
darah, dimana ginjal tidak berfungsi dengan baik. Klien mengatakan melakukan
hemodialisa 1 minggu 3 kali yaitu hari selasa, kamis dan sabtu. Klien mengatakan bahwa
klien rutin untuk cuci darah karena klien mengatakan mengerti apabila dia tidak
melakukan hemodialisa klien akan memperparah ginjalnya. Klien mengatakan
semangatnya dipengaruhi oleh keluarganya yang sangat perhatian kepadanya.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga : Keluarga klien mengatakan bahwa keluarganya tidak ada
yang mempunyai penyakit gagal ginjal.
e. Riwayat Psikososial
pola konsep diri : klien mampu menerima keadaan penyakitnya dan berharap cepat
sembuh.
Pola Kognitif : Klien tidak mengalami disorientasi waktu tempat dan orang.
Klien dalam keadaan kesadaran baik.
Pola Koping : klien selalu cemas dengan kondisi penyakitnya dengan sering
bertanya-tanya pada perawat.
Pola interaksi : Hubungan klien dengan anggota keluarga baik/harmonis. Selama
sakit klien selalu berinteraksi dengan baik terhadap sesama klien maupun dengan
petugas medis. Dukungan dari keluarga baik.
e. Riwayat Spritual
- Sebelum sakit klien rajin melaksanakan Ibadah, namun selama sakit klien sudah tidak
melaksanakan ibadah lagi.
- Keluarga klien banyak memberi suport kepada klien agar tabah dalam menghadapi
penyakitnya dan menyerahkan sepenuhnya kapada Tuhan.
C. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum Klien
Tidak terdapat tanda-tanda distres
Penampilan klien sesuai usianya.
Ekspresi wajah tampak meringis
Bicara mengunakan bahasa indonesia, mood ada keinginan agar cepat
sembuh dari penyakitnya.
b. Tanda-tanda Vital
TD : 108/62 mmhg
N : 91 x/mnt
S : 36 C
P : 22 x / mnt
c. Sistem Pernapasan
1. Hidung
Inpeksi : Bentuk simetris kiri dan kanan
Tidak terdapat sekret dan tidak ada pembengkakan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
2. Leher
Inpeksi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3. Dada
Inpeksi :
- Bentuk dada simetris kiri dan kanan.
- Bunyi napas vasikuler.
- Frekuensi dan irama 22 x/ menit dan pernapasan teratur.
- Terdapat CDL pada klavikula kanan
Palpasi : ada nyeri tekan pada daerah pemasangan CDL
d. Sistem Kardiovaskuler
1. Conguntiva : anemis, bibir pucat dan tidak pecah-pecah
2. Ukuran Jantung : normal, tidak ada pembesaran jantung.
3. Suara Jantung : S1 dan S2 murni, murmur dan gallop tidak ada kapilary
nefiling time 1 – 3 detik.
e. Sistem Pencernaan
4. Sklera : tidak ada gejala ikterus
Bibir : kering tidak pucat.
5. Mulut : Tidak ada gejala somatitis, gigi tinggal empat 2 di atas,
2 di bawah kemampuan menelan baik.
6. Gaster : Tidak kembung, tidak terdapat nyeri tekan
7. Abdomen : - Tidak ada pembesaran hepar
- Tidak ada pembesaran limfe
- Auskultasi paristaltik 10 x/ menit.
- Perut teraba keras seperti papan
- Nyeri tekan pada perut kuadran kanan dan kiri bawah
8. Anus : Tidak dikaji klien mengatakan tidak ada masalah
f. Sistem Indra
1. Mata
Tidak ada kelainan pada kelopak mata
Lapang pandang 90◦, penglihatan menurun karena faktor usia.
Tidak ada rasa nyeri tekan pada kelopak mata
2. Hidung
Bentuk simetris kiri dan kanan
Tidak ada sekret dan tidak ada pembengkakan.
Tidak ada nyeri tekan pada bagian hidung.
3. Telinga
Canalis auditoris ada sekret sedikit.
Fungsi pendengaran baik
Daun telinga lentur dan utuh.
Ada bulu pada lubang telinga
Tidak ada nyeri tekan
g. Sistem Saraf
a. Status mental : baik, klien dapat mengenal keadaan sakitnya
b. Fungsi Cranial
N I Olfaktorius : Penerimaan baik, dapat membedakan jenis bau.
N II Optikus : Lapang Pandang 90◦ penglihatan menurun karena
faktor usia.
N III Okulomotorius : Ada reaksi pupil pada saat diberikan rangsangan
cahaya.
N IV Trokhlear : Klien dapat melihat ke kiri dan ke kanan.
N V Trigaminal : mata klien langsung mengedip saat disentuh
dengan pilihan kapas.
N VI Abducens : Klien dapat menatap dengan baik kearah mana
saja.
N VII Fasial : Klien dapat mengedentifikasi semua rasa
(pengecapan baik).
NVIII Auditori :Fungsi pendengaran baik, klien dapat
mendengarkan apa yang ditanyakan.
N X Glosofaringial : Klien dapat menelan dengan baik
N XI Vagos : Pergerakan Uvula baik.
N XII Aseson : Klien dapat menggerakkan bahu dengan baik.
Aseson tidak ada kelainan.
N XIII Hipogcosal : klien dapat mengeluarkan lidah denga baik,
gerakan lidah mampu kesegala arah.
c. Fungsi Motorik : Massa otot normal, tonus otot normal,
ekstermitas superior dan inferior, simetris kiri dan
kanan.
d. Fungsi Sensor : Suhu normal
e. Fungsi Cerebral : Koordinasi baik
Keseimbangan baik
h. Sistem Integumen
1. Rambut : Distribusi merata sesuai dengan tempat tumbuhnya
warna putih(uban) sedikit hitam, mudah tercabut
2. Kulit : Target kulit mengikuti usia (keriput) warna
sawomatang
3. Kuku : panjang warna merah coklat keabu-abuan
i. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran pada kelenjar tiroid
Suhu tubuh normal
Air kencing tidak dikelilingi semut.
j. Sistem Perkemihan.
Terpasang kateter
k. Sistem Reproduksi
Sistim urinaria kurang
Terpasang kateter
l. Sistem imum
tidak ada alergi, terhadap cuaca debu, zat kimia serta makanan.
Klien tidak pernah diimunisasi
Jenis Sebelum Sakit Selama sakit
Nutrisi
Selera makan. Baik menghasilkan porsi baik klien dapat
yang disediakan mengahbiskan porsi yang
disiapkan RS.
Menu makanan Nasi, sayur, lauk pauk. Sesuai diet anjuran
Frekuensi makan 3 x sehari Tidak teratur tapi sering
dalam 24 jam
Makanan yang disukai Tidak ada yang khas Tidak ada
Minuman yang disukai Tidak ada Tidak ada
Cairan
Cairan yang dikomsumsi Air Putih Air putih
dalam 24 jam
Frekuensi minuman 5 –6 gelas 1– 2 gelas / hari
Eliminasi
BAK
Tempat Pembuangan Toilet pispot
Frekuensi 1-2 x / hari -
Warna kekuning-kuningan Kekuning-kuningan
BAB
Tempat Pembuangan WC Terpasang popok
Frekuensi 1-2 x / hari Tidak Teratur
Konsentrasi Setengah padat Encer
Olahraga Jalan pagi + ½ jam -
Tes Diagnostik
1. Laboratorium : Tanggal 14 Desember 2018
HEMATOLOGI
WBC 9.16 4.0-10.0 10٨3/ul
RBC 2.76 4.0-10.0 10٨6/ul
HGB 8.3 12.0-16.0 gr/dl
HCT 22.9 37-48 %
MCV 83.0 80-97 fl
MCH 30.1 26.5-33.5 pg
MCHC 36.2 31.5-35.0 gr/dl
RDW-SD 53.9 37.0-54.0 %
Fungsi Ginjal
FUNGSI HATI
Elektrolit
Natrium 133 136-145 mmol/l
Kalium 3.6 3.5-5.1 mmol/l
Klorida 105 97-111 mmol/l
Kesan : Azotemia
Therapy
1. Terapi Cairan :
a. Terpasang NaCl 0.9% 20 tetes / menit
2. Obat injeksi :
a. Omeprazole 40 mg/12 jam/ intravena
b. Meropenem 1gr/ 12 jam/ intravena
c. Ranitidin 50 mg / 12 jam / intravena
d. Paracetamol 1 gr / 8 jam / intravena
e. Nefrosferil 200 mg/24 jam / intravena
FASE INTRA HEMODIALISIS
1. keluhan saat ini
pasien mengatakan nyeri pada pinggang dan area tempat pemasangan CDL
klien mengatakan sebagian aktivitas dibantu keluarga
Kekuatan otot 4 4
3 4
NYERI
DS: Vaskuler
klien mengatakan sebagian
Intoleransi aktivitas b.d
aktivitas dibantu keluarga
DO: Asterosklerosis kelemahan umum
Klien dibantu saat
berpindah dari kursi roda ke
tempat tidur Suplai darah ke ginjal menurun
Terpasang popok
klien Nampak lemah
GFR (Bun & Kreatinin )
CKD
Eritropoetin menurun
Hb menurun
Intoleransi aktivitas
CKD
Cuci darah
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnose keperawatan Tujuan dan kriteria Intervensi keperawatan
hasil
1 Nyeri akut NOC : NIC :
berhubungan dengan Pain Level, Pain Management
agen cidera biologis Pain control, 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
Comfort level komprehensif termasuk lokasi,
Kriteria Hasil : karakteristik, durasi, frekuensi,
1. Mampu mengontrol kualitas dan faktor presipitasi
nyeri (tahu penyebab 2. Observasi reaksi nonverbal dari
nyeri, mampu ketidaknyamanan
menggunakan tehnik 3. Gunakan teknik komunikasi
nonfarmakologi untuk terapeutik untuk mengetahui
mengurangi nyeri, pengalaman nyeri pasien
mencari bantuan) 4. Kaji kultur yang mempengaruhi
2. Melaporkan bahwa nyeri respon nyeri
berkurang dengan 5. Evaluasi pengalaman nyeri masa
menggunakan lampau
manajemen nyeri 6. Evaluasi bersama pasien dan tim
3. Mampu mengenali nyeri kesehatan lain tentang
(skala, intensitas, ketidakefektifan kontrol nyeri
frekuensi dan tanda masa lampau
nyeri) 7. Bantu pasien dan keluarga untuk
4. Menyatakan rasa mencari dan menemukan
nyaman setelah nyeri dukungan
berkurang 8. Kontrol lingkungan yang dapat
5. Tanda vital dalam mempengaruhi nyeri seperti suhu
rentang normal ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
9. Kurangi faktor presipitasi nyeri
10. Pilih dan lakukan penanganan
nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
12. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
13. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
14. Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
15. Tingkatkan istirahat
16. Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
17. Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri
2 Intoleransi aktivitas NOC : NIC: Exercise therapy : ambulation
b/d kelemahan umum Joint Movement : Active 1. Monitoring vital sign
Mobility Level sebelm/sesudah latihan dan lihat
Self care : ADLs respon pasien saat latihan
Transfer performance 2. Konsultasikan dengan terapi fisik
Kriteria Hasil : tentang rencana ambulasi sesuai
1. Klien meningkat dalam dengan kebutuhan
aktivitas fisik 3. Bantu klien untuk menggunakan
2. Mengerti tujuan dari tongkat saat berjalan dan cegah
peningkatan mobilitas terhadap cedera
3. Memverbalisasikan 4. Ajarkan pasien atau tenaga
perasaan dalam kesehatan lain tentang teknik
meningkatkan ambulasi
kekuatan dan 5. Kaji kemampuan pasien dalam
kemampuan berpindah mobilisasi
4. Memperagakan 6. Latih pasien dalam pemenuhan
penggunaan alat Bantu kebutuhan ADLs secara mandiri
untuk mobilisasi sesuai kemampuan
(walker) 7. Dampingi dan Bantu pasien saat
mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs ps.
8. Berikan alat Bantu jika klien
memerlukan.
9. Ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
intoleransi Selasa, 18 07:10 1. Memonitoring vital sign Selasa, 18 Desember 2018, Jam
H: TD : 160/100 mmhg N: 70 13.00 wita
aktifitas b.d Desember
x/mnt, S : 36 C, P : 22 x / S: klien mengatakan aktivitasnya
kelemahan 2018 mnt
masih dibantu sebagian oleh
07:12 2. Membantu klien untuk berpindah
umum keluarga
tempat
H: klien sangat lemah sehingga Klien mengatakan tubuhnya
dibantu oleh keluarga untuk pindah sangat lemah
dari rostur ke tempat tidur O: klien masih terlihat sangat lemah
07:14 3. MengKaji kemampuan pasien A: setalah dilakukan asuhan
dalam mobilisasi keperawatan selama 4 jam
H: klien mengatakan nyeri saat
masalah keperawatan belum
bergerak secara tiba-tiba ketika akan
berpindah tempat teratasi
07:15 4. Mendampingi dan Bantu pasien saat P: Lanjutkan intervensi
mobilisasi 1. monitoring vital sign
H: klien terbantu dengan perawat 2. bantu klien untuk berpindah
mengatur posisi semi fowler 30o tempat
07:16 5. Mengajarkan pasien bagaimana 3. Kaji kemampuan pasien
merubah posisi dan berikan bantuan dalam mobilisasi
jika diperlukan 4. dampingi dan Bantu pasien
H: klien dapat melakukan posisi saat mobilisasi
miring kiri secara perlahan-lahan 5. ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
Gangguan Selasa, 18 12:00 1. Mengkaji secara verbal dan Selasa, 18 Desember 2018, Jam
konsep diri ( Desember 13.00 wita
nonverbal respon klien terhadap
gambaran diri ) 2018 S:
berhubungan tubuhnya
dengan - klien mengatakan terjadi
H: klien mengatakan tubuhnya
penurunan fungsi perubahan pola hidup yang
tubuh, sudah sangat berubah selama sakit
sangat signifikan selama sakit
dan Klien Nampak sangat cemas
- klien mengatakan ginjalnya
12:05 2. Menjelaskan Tentang
sudah tidak lagi berfungsi
Pengobatan,Perawatan,
O:
kemajuan dan prognosis penyakit
Klien Nampak sangat cemas
H: Klien sangat mengerti tentang
A: setelah dilakukan asuhan
kondisinya saat ini, tentang proses
keperawatan selama 10 menit
hemodialisis dan tindakan lainnya,
masalah gannguan konsep diri
indikasinya dan dampak dari
belum teratasi
hemodialisis
P: lanjutkan intervensi
12:08 3. Mendorong klien mengungkapkan
1. Mengkaji secara verbal dan
perasaannya
nonverbal respon klien
H: klien mengatakan sangat sedih
dengan kondisinya dialami saat ini terhadap tubuhnya
2. Menjelaskan Tentang
Pengobatan,Perawatan,
kemajuan dan prognosis
penyakit
3. Mendorong klien
mengungkapkan perasaannya