Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWAN PADA PASIEN TN”J” DENGAN DIAGNOSA MEDIS BATU

URETER DI RUANG HD

A. BIODATA

Identitas Pasien:

Nama pasien : TN’J’

Tanggal lahir : 09/06/1972

Usia : 46 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

No. rekam medis : 858871

Dx medis : Batu ureter+Anemia

Alamat : Dusun kassi

Tanggal HD : 18 Desember 2018

Tanggal pengkajian : 18 Desember 2018

BB/TTV Pra HD : 55 kg/108/62 mmHg

BB/TTV Post HD : 55kg/140/60 mmHg

Penanggung Jawab:

Nama : Ny“K”

Umur : 55 Thn

Pekerjaan : Wiraswasta

Hubungan : Istri klien


FASE PRE HEMODIALISIS

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan Utama : Klien mengatakan nyeri pada pinggang
b. Riwayat Keluhan Utama: klien mengatakan nyeri pada pinggang sebelah kiri dan kanan
bersifat hilang timbul dan seperti tertusuk-tusuk, klien mengatakan nyeri pinggang sampai
bagian perut kuadran kiri dan kanan bawah , klien mengatan nyeri yang dirasakan bersifat
hilnag timbul, dengan skla 3 (sedang) (NRS), dengan durasi ± 10 menit. klien mengatakan
tidak bisa beraktivitas seperti biasa, sebagian aktivitas dibantu keluarga,
c. Riwayat Penyakit dahulu: Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan dan klien juga menderita anemia. Klien melakukan cuci darah sebanyak 3 kali
dalam seminggu. Klien juga mengetahui bahwa dampak dari gagal ginjal yaitu
mempengaruhi ginjal tidak dapat menyaring racun, sehingga harus dilakukan penyucian
darah, dimana ginjal tidak berfungsi dengan baik. Klien mengatakan melakukan
hemodialisa 1 minggu 3 kali yaitu hari selasa, kamis dan sabtu. Klien mengatakan bahwa
klien rutin untuk cuci darah karena klien mengatakan mengerti apabila dia tidak
melakukan hemodialisa klien akan memperparah ginjalnya. Klien mengatakan
semangatnya dipengaruhi oleh keluarganya yang sangat perhatian kepadanya.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga : Keluarga klien mengatakan bahwa keluarganya tidak ada
yang mempunyai penyakit gagal ginjal.

e. Riwayat Psikososial
 pola konsep diri : klien mampu menerima keadaan penyakitnya dan berharap cepat
sembuh.
 Pola Kognitif : Klien tidak mengalami disorientasi waktu tempat dan orang.
Klien dalam keadaan kesadaran baik.
 Pola Koping : klien selalu cemas dengan kondisi penyakitnya dengan sering
bertanya-tanya pada perawat.
 Pola interaksi : Hubungan klien dengan anggota keluarga baik/harmonis. Selama
sakit klien selalu berinteraksi dengan baik terhadap sesama klien maupun dengan
petugas medis. Dukungan dari keluarga baik.
e. Riwayat Spritual
- Sebelum sakit klien rajin melaksanakan Ibadah, namun selama sakit klien sudah tidak
melaksanakan ibadah lagi.
- Keluarga klien banyak memberi suport kepada klien agar tabah dalam menghadapi
penyakitnya dan menyerahkan sepenuhnya kapada Tuhan.
C. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum Klien
 Tidak terdapat tanda-tanda distres
 Penampilan klien sesuai usianya.
 Ekspresi wajah tampak meringis
 Bicara mengunakan bahasa indonesia, mood ada keinginan agar cepat
sembuh dari penyakitnya.
b. Tanda-tanda Vital
TD : 108/62 mmhg
N : 91 x/mnt
S : 36 C
P : 22 x / mnt
c. Sistem Pernapasan
1. Hidung
Inpeksi : Bentuk simetris kiri dan kanan
Tidak terdapat sekret dan tidak ada pembengkakan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
2. Leher
Inpeksi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3. Dada
Inpeksi :
- Bentuk dada simetris kiri dan kanan.
- Bunyi napas vasikuler.
- Frekuensi dan irama 22 x/ menit dan pernapasan teratur.
- Terdapat CDL pada klavikula kanan
Palpasi : ada nyeri tekan pada daerah pemasangan CDL
d. Sistem Kardiovaskuler
1. Conguntiva : anemis, bibir pucat dan tidak pecah-pecah
2. Ukuran Jantung : normal, tidak ada pembesaran jantung.
3. Suara Jantung : S1 dan S2 murni, murmur dan gallop tidak ada kapilary
nefiling time 1 – 3 detik.

e. Sistem Pencernaan
4. Sklera : tidak ada gejala ikterus
Bibir : kering tidak pucat.
5. Mulut : Tidak ada gejala somatitis, gigi tinggal empat 2 di atas,
2 di bawah kemampuan menelan baik.
6. Gaster : Tidak kembung, tidak terdapat nyeri tekan
7. Abdomen : - Tidak ada pembesaran hepar
- Tidak ada pembesaran limfe
- Auskultasi paristaltik 10 x/ menit.
- Perut teraba keras seperti papan
- Nyeri tekan pada perut kuadran kanan dan kiri bawah
8. Anus : Tidak dikaji klien mengatakan tidak ada masalah
f. Sistem Indra
1. Mata
 Tidak ada kelainan pada kelopak mata
 Lapang pandang 90◦, penglihatan menurun karena faktor usia.
 Tidak ada rasa nyeri tekan pada kelopak mata
2. Hidung
 Bentuk simetris kiri dan kanan
 Tidak ada sekret dan tidak ada pembengkakan.
 Tidak ada nyeri tekan pada bagian hidung.
3. Telinga
 Canalis auditoris ada sekret sedikit.
 Fungsi pendengaran baik
 Daun telinga lentur dan utuh.
 Ada bulu pada lubang telinga
 Tidak ada nyeri tekan
g. Sistem Saraf
a. Status mental : baik, klien dapat mengenal keadaan sakitnya
b. Fungsi Cranial
N I Olfaktorius : Penerimaan baik, dapat membedakan jenis bau.
N II Optikus : Lapang Pandang 90◦ penglihatan menurun karena
faktor usia.
N III Okulomotorius : Ada reaksi pupil pada saat diberikan rangsangan
cahaya.
N IV Trokhlear : Klien dapat melihat ke kiri dan ke kanan.
N V Trigaminal : mata klien langsung mengedip saat disentuh
dengan pilihan kapas.
N VI Abducens : Klien dapat menatap dengan baik kearah mana
saja.
N VII Fasial : Klien dapat mengedentifikasi semua rasa
(pengecapan baik).
NVIII Auditori :Fungsi pendengaran baik, klien dapat
mendengarkan apa yang ditanyakan.
N X Glosofaringial : Klien dapat menelan dengan baik
N XI Vagos : Pergerakan Uvula baik.
N XII Aseson : Klien dapat menggerakkan bahu dengan baik.
Aseson tidak ada kelainan.
N XIII Hipogcosal : klien dapat mengeluarkan lidah denga baik,
gerakan lidah mampu kesegala arah.
c. Fungsi Motorik : Massa otot normal, tonus otot normal,
ekstermitas superior dan inferior, simetris kiri dan
kanan.
d. Fungsi Sensor : Suhu normal
e. Fungsi Cerebral : Koordinasi baik
Keseimbangan baik
h. Sistem Integumen
1. Rambut : Distribusi merata sesuai dengan tempat tumbuhnya
warna putih(uban) sedikit hitam, mudah tercabut
2. Kulit : Target kulit mengikuti usia (keriput) warna
sawomatang
3. Kuku : panjang warna merah coklat keabu-abuan
i. Sistem Endokrin
 Tidak terdapat pembesaran pada kelenjar tiroid
 Suhu tubuh normal
 Air kencing tidak dikelilingi semut.
j. Sistem Perkemihan.
 Terpasang kateter
k. Sistem Reproduksi
 Sistim urinaria kurang
 Terpasang kateter
l. Sistem imum
 tidak ada alergi, terhadap cuaca debu, zat kimia serta makanan.
 Klien tidak pernah diimunisasi
Jenis Sebelum Sakit Selama sakit
Nutrisi
Selera makan. Baik menghasilkan porsi baik klien dapat
yang disediakan mengahbiskan porsi yang
disiapkan RS.
Menu makanan Nasi, sayur, lauk pauk. Sesuai diet anjuran
Frekuensi makan 3 x sehari Tidak teratur tapi sering
dalam 24 jam
Makanan yang disukai Tidak ada yang khas Tidak ada
Minuman yang disukai Tidak ada Tidak ada
Cairan
Cairan yang dikomsumsi Air Putih Air putih
dalam 24 jam
Frekuensi minuman 5 –6 gelas 1– 2 gelas / hari
Eliminasi
BAK
Tempat Pembuangan Toilet pispot
Frekuensi 1-2 x / hari -
Warna kekuning-kuningan Kekuning-kuningan
BAB
Tempat Pembuangan WC Terpasang popok
Frekuensi 1-2 x / hari Tidak Teratur
Konsentrasi Setengah padat Encer
Olahraga Jalan pagi + ½ jam -

Perasaan Segar lesu


Istirahat dan Tidur
Jam tidur Siang + 1 jam ( 14.00 – 15. 00) + 3 jam (tiadak teratur)
Jam Tidur malam + 6 jam (23.00 - 05.00) + 6 jam (tiadak teratur)
Personal Hygine
a. Mandi 2 x sehari Tidak
- Cara mandi sendiri di kmr mandi sendiri
- Frekuensi
b. Keramas rambut 3 x seminggu tidak perna
c. Gunting kuku 1 x seminggu Tidak pernah
d. Gosok Gigi 2 x sehari 1 x sehari
Rekreasi Tidak pernah Tidak Pernah
Ganti Pakaian 2 x sehari 1 x sehari
Imobilisasi Hiperaktif Terbatas/berkurang

Tes Diagnostik
1. Laboratorium : Tanggal 14 Desember 2018

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

HEMATOLOGI
WBC 9.16 4.0-10.0 10٨3/ul
RBC 2.76 4.0-10.0 10٨6/ul
HGB 8.3 12.0-16.0 gr/dl
HCT 22.9 37-48 %
MCV 83.0 80-97 fl
MCH 30.1 26.5-33.5 pg
MCHC 36.2 31.5-35.0 gr/dl
RDW-SD 53.9 37.0-54.0 %

PLT 573 150-400 10٨3/ul

MPV 8.7 6.5-11.0 Um3

PCT 0.58 0.15-0.50 %


%
PDW 7.9 10.0-18.0
10٨3/mm3
NEUT 5.93 52.0-75.0
10٨3/mm3
LYMPH 1.49 20.0-40.0
10٨3/mm3
MONO 0.84 2.00-8.00
10٨3/mm3
EO 0.79 1.00-3.00
10٨3/mm3
BASO 0.11 0.00-0.10
Tanggal 12/12/2018
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
KIMIA DARAH

Fungsi Ginjal

Ureum 58 10-50 mg/dl

Kreatinin 02.30 L(<1.3),P(<1.1) mg/dl

FUNGSI HATI

Protein total 6.7 6.6-8.7 gr/dl


Globulin 3.6 1.5-5

Albumin 3.1 3.5-5.0 gr/dl

Elektrolit
Natrium 133 136-145 mmol/l
Kalium 3.6 3.5-5.1 mmol/l
Klorida 105 97-111 mmol/l

Kesan : Azotemia
Therapy
1. Terapi Cairan :
a. Terpasang NaCl 0.9% 20 tetes / menit
2. Obat injeksi :
a. Omeprazole 40 mg/12 jam/ intravena
b. Meropenem 1gr/ 12 jam/ intravena
c. Ranitidin 50 mg / 12 jam / intravena
d. Paracetamol 1 gr / 8 jam / intravena
e. Nefrosferil 200 mg/24 jam / intravena
FASE INTRA HEMODIALISIS
1. keluhan saat ini
 pasien mengatakan nyeri pada pinggang dan area tempat pemasangan CDL
 klien mengatakan sebagian aktivitas dibantu keluarga
 Kekuatan otot 4 4
3 4

FASE POST HEMODIALYSIS


1. keluhan saat ini
 pasien mengatakan lemas,
 klien terlihat sangat gelisah
 klien Nampak lemah
 klien mengatakan terjadi perubahan pola hidup yang sangat signifikan selama sakit
 klien mengatakan ginjalnya sudah tidak lagi berfungsi
 klien tampak sangat cemas
KLASIFIKASI DATA
Data subjektif Data objektif
- klien mengatakan nyeri pada pinggang - Skala nyeri 3 (sedang) (NRS),
sebelah kiri dan kanan seperti tertusuk- - Klien nampak meringis
tusuk - Terpasang popok
- klien klien mengatakan nyeri pinggang - klien dibantu saat berpidah dari tempat
sampai bagian perut kuadran kiri dan kanan rostur ke tempat tidur
bawah - Terdapat luka insisi tempat CDL pada
- klien mengatan nyeri yang dirasakan dada kiri
bersifat hilnag timbul dengan durasi ± 10 - klien Nampak lemah
menit. - klien terlihat sangat gelisah
- klien mengatakan tidak bisa beraktivitas - klien tampak sangat cemas
seperti biasa, sebagian aktivitas dibantu
keluarga,
- pasien mengatakan nyeri pada pinggang
dan area tempat pemasangan CDL
- klien mengatakan sebagian aktivitas
dibantu keluarga
- pasien mengatakan lemas,
- klien mengatakan terjadi perubahan pola
hidup yang sangat signifikan selama sakit
- klien mengatakan ginjalnya sudah tidak lagi
berfungsi
Data Etiologi Masalah keperawatan

DS: Faktor intrinsic, adiopatik dan Nyeri akut


 klien mengatakan nyeri pada ekstrinsik
pinggang sebelah kiri dan
kanan, seperti tertusuk-tusuk
 klien klien mengatakan nyeri Defisiensi kadar magnesum, sifrat
pinggang sampai bagian perut prifosfor, mukoprotein
kuadran kiri dan kanan bawah
 klien mengatan nyeri yang
dirasakan bersifat hilnag Resiko kristalisasi mineral
timbul dengan durasi ± 10
menit. Penumpukan kristal
DO:
 Skala nyeri 3 (sedang) (NRS),
 Klien nampak meringis Pengendapan batu saluran kemih

Sumbatan saluran kemih

Spasme batu saat turun dari ureter

NYERI

DS: Vaskuler
 klien mengatakan sebagian
Intoleransi aktivitas b.d
aktivitas dibantu keluarga
DO: Asterosklerosis kelemahan umum
 Klien dibantu saat
berpindah dari kursi roda ke
tempat tidur Suplai darah ke ginjal menurun
 Terpasang popok
 klien Nampak lemah
GFR (Bun & Kreatinin )

CKD
Eritropoetin menurun

Hb menurun

Pucat, fatigue, malaise

Intoleransi aktivitas

DS: Infeksi Vaskuler Zat toksik Obstruksi Gangguan konsep diri (


 klien mengatakan terjadi saluran kemih gambaran diri )
perubahan pola hidup yang berhubungan dengan
sangat signifikan selama sakit penurunan fungsi tubuh,
 klien mengatakan ginjalnya Tertimbun di ginjal
sudah tidak lagi berfungsi
DO:
klien tampak sangat cemas GFR (Bun & Kreatinin )

CKD

Ketidakefektifan perfusi ginjal

Cuci darah

Gangguan konsep diri


DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis dan insisi pembedahan
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum
3. Gangguan konsep diri ( gambaran diri ) berhubungan dengan penurunan fungsi
tubuh,

INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnose keperawatan Tujuan dan kriteria Intervensi keperawatan
hasil
1 Nyeri akut NOC : NIC :
berhubungan dengan  Pain Level, Pain Management
agen cidera biologis  Pain control, 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
 Comfort level komprehensif termasuk lokasi,
Kriteria Hasil : karakteristik, durasi, frekuensi,
1. Mampu mengontrol kualitas dan faktor presipitasi
nyeri (tahu penyebab 2. Observasi reaksi nonverbal dari
nyeri, mampu ketidaknyamanan
menggunakan tehnik 3. Gunakan teknik komunikasi
nonfarmakologi untuk terapeutik untuk mengetahui
mengurangi nyeri, pengalaman nyeri pasien
mencari bantuan) 4. Kaji kultur yang mempengaruhi
2. Melaporkan bahwa nyeri respon nyeri
berkurang dengan 5. Evaluasi pengalaman nyeri masa
menggunakan lampau
manajemen nyeri 6. Evaluasi bersama pasien dan tim
3. Mampu mengenali nyeri kesehatan lain tentang
(skala, intensitas, ketidakefektifan kontrol nyeri
frekuensi dan tanda masa lampau
nyeri) 7. Bantu pasien dan keluarga untuk
4. Menyatakan rasa mencari dan menemukan
nyaman setelah nyeri dukungan
berkurang 8. Kontrol lingkungan yang dapat
5. Tanda vital dalam mempengaruhi nyeri seperti suhu
rentang normal ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
9. Kurangi faktor presipitasi nyeri
10. Pilih dan lakukan penanganan
nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
12. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
13. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
14. Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
15. Tingkatkan istirahat
16. Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
17. Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri
2 Intoleransi aktivitas NOC : NIC: Exercise therapy : ambulation
b/d kelemahan umum  Joint Movement : Active 1. Monitoring vital sign
 Mobility Level sebelm/sesudah latihan dan lihat
 Self care : ADLs respon pasien saat latihan
 Transfer performance 2. Konsultasikan dengan terapi fisik
Kriteria Hasil : tentang rencana ambulasi sesuai
1. Klien meningkat dalam dengan kebutuhan
aktivitas fisik 3. Bantu klien untuk menggunakan
2. Mengerti tujuan dari tongkat saat berjalan dan cegah
peningkatan mobilitas terhadap cedera
3. Memverbalisasikan 4. Ajarkan pasien atau tenaga
perasaan dalam kesehatan lain tentang teknik
meningkatkan ambulasi
kekuatan dan 5. Kaji kemampuan pasien dalam
kemampuan berpindah mobilisasi
4. Memperagakan 6. Latih pasien dalam pemenuhan
penggunaan alat Bantu kebutuhan ADLs secara mandiri
untuk mobilisasi sesuai kemampuan
(walker) 7. Dampingi dan Bantu pasien saat
mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs ps.
8. Berikan alat Bantu jika klien
memerlukan.
9. Ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan

3 Gangguan konsep diri NOC : NIC :


( gambaran diri )  Body image 1. Body image enhancement
berhubungan dengan  Self esteem 2. Kaji secara verbal dan nonverbal
Setelah dilakukan tindakan respon
penurunan fungsi
keperawatan selama …. klien terhadap tubuhnya
tubuh, 3. Monitor frekuensi mengkritik
gangguan body image
pasien teratasi dengan dirinya
kriteria hasil: 4. Jelaskan tentang pengobatan,
1. Body image positif perawatan, kemajuan dan
2. Mampu prognosis penyakit
mengidentifikasi 5. Dorong klien mengungkapkan
kekuatan personal perasaannya
3. Mendiskripsikan secara 6. Identifikasi art pengurangan
faktual perubahan melalui pemakaian alat bantu
fungsi tubuh 7. Fasilitasi kontak dengan
4. Mempertahankan individu lain dalam kelompok
interaksi sosial kecil
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PRE DAN POST HEMODIALISIS

Nama Pasien : Tn“J”


No. RM : 858871
Kamar/Bed : HD / 14
Diagnosis Hari /
Jam Implementasi dan Hasil Evaluasi
Keperawatan Tanggal
Nyeri Akut Selasa, 18 07:03 1. Mengobservasi reaksi nonverbal Selasa, 18 Desember 2018 Jam
Desember dari ketidaknyamanan. 13.00 wita
2018 Hasil: Wajah klien nampak S : Pasien merasakan masih nyeri
meringis. pada pinggang kanan dan kiri, nyeri
07:05 2. Melakukan pengkajian nyeri secara yang dirasakan menyebar sampai ke
komprehensif purut kuadran kanan dan kiri bawah,
Menggunakan PQRST nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-
Hasil : Pasien merasakan masih tusuk dengan skala nyeri 3 ringan
nyeri pada pinggang kanan dan kiri, dari skala (1-10) yang hilang jika
nyeri yang dirasakan menyebar pasien istirahat dan timbul jika
sampai ke purut kuadran kakan dan pasien bergerak.
kiri bawah, nyeri yang dirasakan O:
seperti ditusuk-tusuk dengan skala a. Skala 2 (ringan).
nyeri 3 ringan dari skala (1-10) yang b. Pasien masih nampak sedikit
hilang jika pasien istirahat dan meringis
timbul jika pasien bergerak. A : Setelah dilakukan asuhan
07:08 3. Mengajarkan teknik non keperawatan selama 10 menit
farmakologis : teknik relaksasi tujuan belum tercapai (Masalah
napas dalam. nyeri akut belum teratasi)
Hasil: klien mengatakan nyeri P : Lanjutkan intervensi
berkurang dengan mempraktekkan 1. Lakukan pengkajian nyeri
teknik relaksasi nafas dalam saat secara komprehensif
sedang nyeri dengan skala nyeri 2 menggunakan PQST
ringan dari 2. Anjurkan teknik non
(1-10) farmakologis : teknik
relaksasi napas dalam.
3. Berikan posisi yang nyaman
4. Berikan informasi mengenai
nyeri seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri dirasakan

intoleransi Selasa, 18 07:10 1. Memonitoring vital sign Selasa, 18 Desember 2018, Jam
H: TD : 160/100 mmhg N: 70 13.00 wita
aktifitas b.d Desember
x/mnt, S : 36 C, P : 22 x / S: klien mengatakan aktivitasnya
kelemahan 2018 mnt
masih dibantu sebagian oleh
07:12 2. Membantu klien untuk berpindah
umum keluarga
tempat
H: klien sangat lemah sehingga Klien mengatakan tubuhnya
dibantu oleh keluarga untuk pindah sangat lemah
dari rostur ke tempat tidur O: klien masih terlihat sangat lemah
07:14 3. MengKaji kemampuan pasien A: setalah dilakukan asuhan
dalam mobilisasi keperawatan selama 4 jam
H: klien mengatakan nyeri saat
masalah keperawatan belum
bergerak secara tiba-tiba ketika akan
berpindah tempat teratasi
07:15 4. Mendampingi dan Bantu pasien saat P: Lanjutkan intervensi
mobilisasi 1. monitoring vital sign
H: klien terbantu dengan perawat 2. bantu klien untuk berpindah
mengatur posisi semi fowler 30o tempat
07:16 5. Mengajarkan pasien bagaimana 3. Kaji kemampuan pasien
merubah posisi dan berikan bantuan dalam mobilisasi
jika diperlukan 4. dampingi dan Bantu pasien
H: klien dapat melakukan posisi saat mobilisasi
miring kiri secara perlahan-lahan 5. ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
Gangguan Selasa, 18 12:00 1. Mengkaji secara verbal dan Selasa, 18 Desember 2018, Jam
konsep diri ( Desember 13.00 wita
nonverbal respon klien terhadap
gambaran diri ) 2018 S:
berhubungan tubuhnya
dengan - klien mengatakan terjadi
H: klien mengatakan tubuhnya
penurunan fungsi perubahan pola hidup yang
tubuh, sudah sangat berubah selama sakit
sangat signifikan selama sakit
dan Klien Nampak sangat cemas
- klien mengatakan ginjalnya
12:05 2. Menjelaskan Tentang
sudah tidak lagi berfungsi
Pengobatan,Perawatan,
O:
kemajuan dan prognosis penyakit
Klien Nampak sangat cemas
H: Klien sangat mengerti tentang
A: setelah dilakukan asuhan
kondisinya saat ini, tentang proses
keperawatan selama 10 menit
hemodialisis dan tindakan lainnya,
masalah gannguan konsep diri
indikasinya dan dampak dari
belum teratasi
hemodialisis
P: lanjutkan intervensi
12:08 3. Mendorong klien mengungkapkan
1. Mengkaji secara verbal dan
perasaannya
nonverbal respon klien
H: klien mengatakan sangat sedih
dengan kondisinya dialami saat ini terhadap tubuhnya
2. Menjelaskan Tentang
Pengobatan,Perawatan,
kemajuan dan prognosis
penyakit
3. Mendorong klien
mengungkapkan perasaannya

Anda mungkin juga menyukai