Anda di halaman 1dari 12

TUTORIAL

KEJANG DEMAM KOMPLEK

DENGAN GIZI BAIK

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi salah satu syarat dalam
menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter bagian Ilmu Kesehatan Anak
di Rumah Sakit Islam Sultan Agung

Pembimbing:

dr. Citra Primavita, Sp. A

Disusun oleh :

Adisti Aristamaya 30101306853

Dian Tunjung 30101306916

Evan Tantono 30101306937

M. Meizan Ferdianto 12085716

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2018

1
CATATAN MEDIK

A. IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : An.L
Umur : 3 tahun 3 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan :-
Alamat : Tambakmulyo, Semarang

Nama ayah : Tn.DH


Umur : 32 th
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Tambakmulyo, Semarang

Nama ibu : Ny.ED


Umur : 27 th
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Tambakmulyo, Semarang

Masuk RS : 26 November 2018


Keluar RS : 29 November 2018

B. DATA DASAR
Anamnesa
Alloanamnesa dengan ibu penderita dilakukan pada tanggal 26 November
2018 pukul 14.30 WIB di ruang bangsal anak ITH lantai III.

Keluhan Utama : Kejang

2
Riwayat Penyakit Sekarang :

 1 hari SMRS sekitar jam 12 siang pasien mendadak demam, kemudian


periksa ke bidan terdekat dan diberi obat penurun panas. Pada sore hari
setelah minum obat panas menurun dan pasien bisa tidur.
 Pagi hari pada keesokan harinya sekitar pukul 06.00 WIB pasien kembali
panas, tetapi ibu pasien tidak punya termometer, kemudian pasien diberi
penurun panas lagi dan berangsur-angsur panas pasien menurun.
 2 jam SMRS anak kejang, sekitar pukul 14.00 WIB dengan durasi ±15
menit. Kejang berawal dari tangan (bergerak-gerak), kemudian menjalar
ke seluruh tubuh sehingga seluruh tubuh menjadi kaku. Sebelum kejang
pasien sadar, dan setelah kejang pasien sadar dan menangis. Kemudian
pasien dibawa ke IGD RSI Sultan Agung Semarang.

Setelah Masuk Bangsal Anak :

 Hari pertama anak dibangsal, anak kembali kejang pukul 18.30 WIB
dengan durasi ±5 menit. Kejang seluruh tubuh (tangan dan kaki kaku),
sebelum kejang anak sadar dan setelah kejang anak menangis.
 1 hari setelah dirawat di bangsal anak pasien masih lemas, demam sudah
mulai menurun, batuk dan pilek berkurang, kejang (-), kepala pusing,
mual (-), muntah (-), belum bisa BAB, BAK sedikit, makan dan minum
sedikit.
 2 hari setelah dirawat di bangsal anak, pasien masih lemas, tidak demam,
batuk dan pilek (-), kejang (-), mual (-), muntah (-), BAB normal, BAK
lancar dan jumlah cukup, makan dan minum sudah mau tetapi masih
sedikit.
 3 hari setelah dirawat di bangsal anak, pasien sudah membaik, tidak
demam, batuk (-), pilek (-), kejang (-), mual (-), muntah (-), BAB normal,
BAK lancar dan jumlah cukup, makan dan minum sudah banyak.

3
Riwayat Penyakit Dahulu :

Anak tidak pernah mengalami kejang sebelumnya.

Penyakit anak yang pernah diderita:

 Faringitis : diakui
 Bronkitis : disangkal
 Pneumonia : disangkal
 Morbili : disangkal
 Pertusis : disangkal
 Varisela : disangkal
 Difteri : disangkal
 Malaria : disangkal
 Polio : disangkal
 Diare : disangkal
 Disentri basiler : disangkal
 Disentri amoeba : disangkal
 Typh.abdominalis: diakui
 Cacing : disangkal
 Operasi : disangkal
 Trauma : disangkal
 Reaksi obat/alergi: disangkal
 TB Paru : disangkal

4
Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada anggota keluarga yang mengeluh keluhan yang sama. Tidak ada anggota
keluarga yang memiliki riwayat kejang.

Riwayat Sosial-Ekonomi :

Ayah pasien bekerja wiraswasta dan ibu pasien sebagai ibu rumah tangga. Ayah, ibu,
dan pasien tinggal serumah. Biaya pengobatan menggunakan BPJS Non PBI.

Kesan Sosial-Ekonomi : Cukup

DATA KHUSUS

Riwayat Perinatal :

Anak perempuan lahir dari ibu P1A0 hamil 40 minggu, ANC teratur, penyakit kehamilan
tidak ada, masa gestasi cukup bulan, lahir secara spontan di bidan, anak lahir langsung
menangis, BB lahir 3100 gram dengan panjang badan 47 cm.

Riwayat Pemeliharaan Perinatal :

Ibu biasa memeriksakan kandungannya secara teratur 2x setiap bulan sampai usia
kehamilan 8 bulan. Setelah > 8 bulan ibu memeriksakan kehamilan 1x dalam 2 minggu.
Tidak pernah menderita penyakit selama kehamilan. Riwayat perdarahan, trauma,
konsumsi obat tanpa resep dokter ataupun minum jamu selama kehamilan disangkal. Obat
yang diminum selama kehamilan adalah vitamin dan tablet penambah darah.

Riwayat Makan-Minum

Anak diberikan ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 2 tahun. Sejak 2 tahun sampai
sekarang anak mendapat susu formula. MPASI mulai diberikasn saat anak berusia 6 bulan.

Riwayat Imunisasi dasar dan ulang

N Jenis Imunisasi Jumla Dasar


o h

1 BCG 1x 1 bulan
.

5
2 Polio 4x 0, 2, 4, 6 bulan
.

3 Hepatitis B 3x 0, 2, 6 bulan
.

4 DPT 3x 2, 4, 6 bulan
.

5 Campak 1x 9 bulan
.

Kesan : imunisasi dasar lengkap sesuai usia

Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

- Tersenyum : 2 bulan
- Miring dan tengkurap : 3 bulan
- Duduk tanpa berpegangan :7 bulan
- Berdiri berpegangan : 9 bulan
Kesan : pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan umur

Pemeriksaan status gizi ( Z score )


anak perempuan, usia 3 tahun 3 bulan (39 bulan )
BB = 13 kg
TB = 95 cm
WAZ = (13-14,6) / 1,5 = -1,6 SD (Gizi normal)
HAZ = (95-96) / 3,80 = -0,2 SD (Normal)
WHZ = (13,14,1) / 1,2 = -0,91 SD (Normal)
Kesan : Gizi baik

Riwayat Keluarga Berencana


Ibu memakai KB suntik 3 bulan sekali

I. Pemeriksaan Fisik
a. Tanggal 26 november 2018
Keadaan Umum : tampak lemas, kesadaran composmentis

6
Tanda vital
- Nadi : 145x/menit, isi dan tegangan cukup
- Laju nafas : 30x/menit
- Suhu : 36,8
a. Status Generalis
 Kepala : LK 49,5 cm, UUB datar
 Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-), reflex pupil
(+/+), pupil isokor
 Telinga : discharge (-/-), normotia, low set ear (-)
 Hidung : secret (+) bening dan kental, napas cuping hidung (-)
 Mulut : bibir kering (-), lidah kotor (-), tepi hiperemis (-), lidah tremor (-),
pernapasan mulut (-)
 Tenggorok : T1/T1, faring hiperemis (+)
 Kulit : hipopigmentasi (-), hiperpigmentasi (-)
 Leher : pembesaran KGB (-), trachea terdorong (-)
THORAX
 Paru-paru
- Inspeksi : Hemithorax dextra dan sinistra simetris inspirasi dan ekspirasi,
retraksi (-)
- Palpasi : sterm fremitus simetris
- Perkusi : Sonor kedua lapang paru
- Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-
 Jantung
- Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak tampak
- Palpasi : Iktus cordis teraba dengan 1 jari dari ICS 5 linea midclavicula 2 cm
ke medial, pulsus parasternal (-), pulsus epigastrium (-)
- Perkusi : Tidak dilakukan
- Auskultasi : Bunyi jantung I II regular, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
- Inspeksi : Datar
- Auskultasi : Bising usus (+) normal
- Perkusi : Timpani di seluruh abdomen

7
- Palpasi : Supel, nyeri tekan (-) , turgor kulit kembali cepat (+), massa (-), hepar
dan lien tidak teraba

Ekstremitas

Superior Inferior
Edema -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Pelebaran vena -/- -/-
Capilary refil time <2”/,<2” <2”/<2”

Status Neurologis

Rangsang Meningeal:

a. Kaku kuduk : Negatif


b. Brudzinsky I-IV
- Nect sign : Negatif
- Check sign : negatif
- Symphisis sign : Negatif
- Leg sign : Negatif
c. Kernig sign : Negatif

Pemeriksaan Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior


Gerakan bebas Bebas
Kekuatan 5 5
Reflek fisiologis (+)N/ (+)N (+)N/ (+)N
Reflek patologis (-)/(-) (-)/(-)
Tonus Normotonus Normotonus
Klonus (-)/(-)

II PEMERIKSAAN PENUNJANG

8
1. LABORATORIUM
Tangga 26 April 2018
Darah Rutin
Hemoglobin : 11,7 g/dl
Hematokrit : 35,8 %
Leukosit : 9,07 ribu/ul
Trombosit : 251 ribu/ul
Gol Darah/resus : O /positif

Imunoserologi
Widal
Salmonela Typhi O : Negatif
Sal Paratyphi A O : Negatif
Sal Paratyphi B O : Negatif
Sal Paratyphi C O : Negatif
Salmonela Typhi H : Negatif
Sal Paratyphi A H : Negatif
Sal Paratyphi B H : Negatif
Sal Paratyphi C H : Negatif

III. ASSESMENT : ( Diagnosis Kerja)


o Observasi Kejang Demam
o Status Gizi Baik

IV. INITIAL PLAN DIAGNOSIS

1. Assesment : Observasi Kejang Demam


DD :
o Kejang Demam Komplek
o Kejang Demam Simplek

Ip.Dx :

S:-

9
O : Pemeriksaan Elekrolit, Pungsi lumbal, EEG

Ip. Tx :

- Antikonvulsan

Saat Kejang

1. Diazepam i.v 0,2 -0,5 mg/KgBB dalam waktu 3-5 menit kecepatan
2mg/menit, dosis maksimal 10 mg.
2. Diazepam perrektal 10 mg (BB>12kg)
5 mg (BB>12kg)

Diulang dengan cara dan dosis yang sama (interval 5 menit)

Diazepam i.v 0,2 – 0,5 mg /KgBB diberikan secara perlahan (di RS)

Fenitoin i.v 10-20 mg/kg/kali  diberikan pelan

Kejang berhenti Kejang tidak berhenti

4-8mg/kg/hari, dimulai 12 ICU

Jam setelah dosis awal

Saat kejang berhenti

Terapi profilaksis kontinyu, diberikan :

o Fenobarbital 4-6 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis


o Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis

*diberikan selama 1 tahun

10
~ Antipiretik

Paracetamol 10-15 mg/kg/kali diberikan setiap 4-6 jam. Dosis ibuprofen 5-10 mg/kg/kali,
3-4 kali sehari

~ Cairan rumatan/maintanance

 Oksigen nasal 2L/ menit


 KAEN 3B
1
 2A2N  12 tpm

 BB= 13 kg
 Rumus Darrow: 10 kg I : 10X100= 1000
10 kg II : 3X50 = 150
Total 1150 cc  12 tpm

Ip.Mx :

 TTV (HR, RR, Suhu)


 Saturasi oksigen
 Kejang berulang
 Kesadaran

Ip.Ex :

 Bed rest
 Minum obat secara teratur
 Makan makanan bergizi
 Memberitahukan cara penanganan kejang
 Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali
 Apabila terjadi kejang kembali:
1. Tetap tenang dan tidak panik
2. Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan
atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan
memasukkan sesuatu ke dalam mulut
4. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang
5. Tetap bersama pasien selama kejang

11
6. Berikan diazepam rektal, dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti
7. Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit/ lebih

2. Assesment : Gizi baik

DD : Gizi kurang

Gizi baik

 IpDx : S: kualitas dan kuantitas makanan sehari-hari


O: Penilaian nilai klinis gizi dan data antropometri
 IpTx:
Kebutuhan kalori BB: 13 kg
(22,7x13)+495 = 790,1 kkal

Karbohidrat : 60% x 790,1 = 474,06 kkal


Protein : 40% x 790,1 = 316,04 kkal
Lemak : 10% x 790,1 = 79,01 kkal
 IpMx
Penimbangan berat badan secara rutin dan teratur
Pengukuran tinggi badan satu tahun sekali
 IpTx
Makan teratur
Asupan makanan yang bergizi
Menjaga kebersihan diri dan lingkunga
Menimbang BB secara rutin

PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad sanam : ad bonam
Quo ad fungsionam : ad bonam

12

Anda mungkin juga menyukai