Halaman 10-12
Halaman 10-12
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi salah satu syarat dalam
menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter bagian Ilmu Kesehatan Anak
di Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Pembimbing:
Disusun oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
1
CATATAN MEDIK
A. IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : An.L
Umur : 3 tahun 3 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan :-
Alamat : Tambakmulyo, Semarang
B. DATA DASAR
Anamnesa
Alloanamnesa dengan ibu penderita dilakukan pada tanggal 26 November
2018 pukul 14.30 WIB di ruang bangsal anak ITH lantai III.
2
Riwayat Penyakit Sekarang :
Hari pertama anak dibangsal, anak kembali kejang pukul 18.30 WIB
dengan durasi ±5 menit. Kejang seluruh tubuh (tangan dan kaki kaku),
sebelum kejang anak sadar dan setelah kejang anak menangis.
1 hari setelah dirawat di bangsal anak pasien masih lemas, demam sudah
mulai menurun, batuk dan pilek berkurang, kejang (-), kepala pusing,
mual (-), muntah (-), belum bisa BAB, BAK sedikit, makan dan minum
sedikit.
2 hari setelah dirawat di bangsal anak, pasien masih lemas, tidak demam,
batuk dan pilek (-), kejang (-), mual (-), muntah (-), BAB normal, BAK
lancar dan jumlah cukup, makan dan minum sudah mau tetapi masih
sedikit.
3 hari setelah dirawat di bangsal anak, pasien sudah membaik, tidak
demam, batuk (-), pilek (-), kejang (-), mual (-), muntah (-), BAB normal,
BAK lancar dan jumlah cukup, makan dan minum sudah banyak.
3
Riwayat Penyakit Dahulu :
Faringitis : diakui
Bronkitis : disangkal
Pneumonia : disangkal
Morbili : disangkal
Pertusis : disangkal
Varisela : disangkal
Difteri : disangkal
Malaria : disangkal
Polio : disangkal
Diare : disangkal
Disentri basiler : disangkal
Disentri amoeba : disangkal
Typh.abdominalis: diakui
Cacing : disangkal
Operasi : disangkal
Trauma : disangkal
Reaksi obat/alergi: disangkal
TB Paru : disangkal
4
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang mengeluh keluhan yang sama. Tidak ada anggota
keluarga yang memiliki riwayat kejang.
Riwayat Sosial-Ekonomi :
Ayah pasien bekerja wiraswasta dan ibu pasien sebagai ibu rumah tangga. Ayah, ibu,
dan pasien tinggal serumah. Biaya pengobatan menggunakan BPJS Non PBI.
DATA KHUSUS
Riwayat Perinatal :
Anak perempuan lahir dari ibu P1A0 hamil 40 minggu, ANC teratur, penyakit kehamilan
tidak ada, masa gestasi cukup bulan, lahir secara spontan di bidan, anak lahir langsung
menangis, BB lahir 3100 gram dengan panjang badan 47 cm.
Ibu biasa memeriksakan kandungannya secara teratur 2x setiap bulan sampai usia
kehamilan 8 bulan. Setelah > 8 bulan ibu memeriksakan kehamilan 1x dalam 2 minggu.
Tidak pernah menderita penyakit selama kehamilan. Riwayat perdarahan, trauma,
konsumsi obat tanpa resep dokter ataupun minum jamu selama kehamilan disangkal. Obat
yang diminum selama kehamilan adalah vitamin dan tablet penambah darah.
Riwayat Makan-Minum
Anak diberikan ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 2 tahun. Sejak 2 tahun sampai
sekarang anak mendapat susu formula. MPASI mulai diberikasn saat anak berusia 6 bulan.
1 BCG 1x 1 bulan
.
5
2 Polio 4x 0, 2, 4, 6 bulan
.
3 Hepatitis B 3x 0, 2, 6 bulan
.
4 DPT 3x 2, 4, 6 bulan
.
5 Campak 1x 9 bulan
.
- Tersenyum : 2 bulan
- Miring dan tengkurap : 3 bulan
- Duduk tanpa berpegangan :7 bulan
- Berdiri berpegangan : 9 bulan
Kesan : pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan umur
I. Pemeriksaan Fisik
a. Tanggal 26 november 2018
Keadaan Umum : tampak lemas, kesadaran composmentis
6
Tanda vital
- Nadi : 145x/menit, isi dan tegangan cukup
- Laju nafas : 30x/menit
- Suhu : 36,8
a. Status Generalis
Kepala : LK 49,5 cm, UUB datar
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-), reflex pupil
(+/+), pupil isokor
Telinga : discharge (-/-), normotia, low set ear (-)
Hidung : secret (+) bening dan kental, napas cuping hidung (-)
Mulut : bibir kering (-), lidah kotor (-), tepi hiperemis (-), lidah tremor (-),
pernapasan mulut (-)
Tenggorok : T1/T1, faring hiperemis (+)
Kulit : hipopigmentasi (-), hiperpigmentasi (-)
Leher : pembesaran KGB (-), trachea terdorong (-)
THORAX
Paru-paru
- Inspeksi : Hemithorax dextra dan sinistra simetris inspirasi dan ekspirasi,
retraksi (-)
- Palpasi : sterm fremitus simetris
- Perkusi : Sonor kedua lapang paru
- Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-
Jantung
- Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak tampak
- Palpasi : Iktus cordis teraba dengan 1 jari dari ICS 5 linea midclavicula 2 cm
ke medial, pulsus parasternal (-), pulsus epigastrium (-)
- Perkusi : Tidak dilakukan
- Auskultasi : Bunyi jantung I II regular, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
- Inspeksi : Datar
- Auskultasi : Bising usus (+) normal
- Perkusi : Timpani di seluruh abdomen
7
- Palpasi : Supel, nyeri tekan (-) , turgor kulit kembali cepat (+), massa (-), hepar
dan lien tidak teraba
Ekstremitas
Superior Inferior
Edema -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Pelebaran vena -/- -/-
Capilary refil time <2”/,<2” <2”/<2”
Status Neurologis
Rangsang Meningeal:
II PEMERIKSAAN PENUNJANG
8
1. LABORATORIUM
Tangga 26 April 2018
Darah Rutin
Hemoglobin : 11,7 g/dl
Hematokrit : 35,8 %
Leukosit : 9,07 ribu/ul
Trombosit : 251 ribu/ul
Gol Darah/resus : O /positif
Imunoserologi
Widal
Salmonela Typhi O : Negatif
Sal Paratyphi A O : Negatif
Sal Paratyphi B O : Negatif
Sal Paratyphi C O : Negatif
Salmonela Typhi H : Negatif
Sal Paratyphi A H : Negatif
Sal Paratyphi B H : Negatif
Sal Paratyphi C H : Negatif
Ip.Dx :
S:-
9
O : Pemeriksaan Elekrolit, Pungsi lumbal, EEG
Ip. Tx :
- Antikonvulsan
Saat Kejang
1. Diazepam i.v 0,2 -0,5 mg/KgBB dalam waktu 3-5 menit kecepatan
2mg/menit, dosis maksimal 10 mg.
2. Diazepam perrektal 10 mg (BB>12kg)
5 mg (BB>12kg)
Diazepam i.v 0,2 – 0,5 mg /KgBB diberikan secara perlahan (di RS)
10
~ Antipiretik
Paracetamol 10-15 mg/kg/kali diberikan setiap 4-6 jam. Dosis ibuprofen 5-10 mg/kg/kali,
3-4 kali sehari
~ Cairan rumatan/maintanance
BB= 13 kg
Rumus Darrow: 10 kg I : 10X100= 1000
10 kg II : 3X50 = 150
Total 1150 cc 12 tpm
Ip.Mx :
Ip.Ex :
Bed rest
Minum obat secara teratur
Makan makanan bergizi
Memberitahukan cara penanganan kejang
Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali
Apabila terjadi kejang kembali:
1. Tetap tenang dan tidak panik
2. Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan
atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan
memasukkan sesuatu ke dalam mulut
4. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang
5. Tetap bersama pasien selama kejang
11
6. Berikan diazepam rektal, dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti
7. Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit/ lebih
DD : Gizi kurang
Gizi baik
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad sanam : ad bonam
Quo ad fungsionam : ad bonam
12