Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok penyakit metabolik komplek
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua-duanya (Soegondo, 2009). DM memiliki banyak
komplikasi salah satu komplikasi yang sering terjadi adalah luka diabetes atau
diabetic foot ulcer (DFU). World Health Organization (WHO) memprediksi
adanya peningkatan jumlah penyandang diabetes yang cukup besar pada tahun-
tahun mendatang. Indonesia berada diperingkat keempat jumlah penyandang DM
di dunia setelah Amerika Serikat, India, dan Cina (Hans dalam Sumangkut, dkk
2013).
Prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia berdasarkan riset kesehatan dasar
2013, DM yang terdiagnosis dokter sebesar 1,5 persen dan DM terdiagnosis dokter
atau gejala sebesar 2,1 persen. Prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter
tertinggi terdapat di DI Yogyakarta (2,6%), DKI Jakarta (2,5%), Sulawesi Utara
(2,4%), Kalimantan Timur (2,3%) serta Kalimantan barat (0,8%). Prevalensi
diabetes yang terdiagnosis dokter atau gejala, tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah
(3,7%), Sulawesi Utara (3,6%), Sulawesi Selatan (3,4%), Nusa Tenggara Timur 3,3
persen, dan Kalimantan barat (1,0%) (RISKESDES, 2013).
Diabetes melitus juga merupakan penyakit yang paling kompleks
dan menuntut banyak perhatian maupun usaha dalam pengelolaannya
dibandingkan dengan penyakit kronis lainnya, karena penyakit diabetes
mellitus tidak dapat diobati namun hanya bisa dikelola. Tujuan terapi
pada tiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa normal tanpa
terjadi hipoglikemia serta memelihara kualitas hidup yang baik. Untuk
mencapai tujuan teraupetik tersebut ada lima komponen yang harus
diperhatikan dan diikuti pasien dalam penatalaksanaan umum diabetes
salah satunya adalah perawatan kaki. Namun, perawatan kaki yang
seharusnya dilakukan ternyata masih jarang dilakukan (Brunner, 2002).

1
2

Perawatan kaki yang baik, yaitu dengan cara memeriksa kaki setiap hari
terutama telapak kaki, jari kaki, sela jari kaki, merawat kuku, perawatan
kulit kaki, sepatu yang harus dipakai sesuai dengan bentuk dan besarnya
kaki, dan senam kaki diabetik (Monalisa, 2013).
Perawatan kaki secara konsisten dapat menghindari cedera fisik,
mengurangi resiko ulkus kaki dan kemungkinan infeksi serta amputasi(
Brashers, 2007). Selain itu, diketahui bahwa salah satu faktor resiko
timbulnya ulkus pada kaki klien diabetes adalah per ilaku maladaptif
yaitu kurang patuh dalam melakukan pencegahan luka, pemeriksaan
kaki, pemeliharan kebersihan, kurang melaksanakan pengobatan,
aktivitas yang tidak sesuai, serta kelebihan beban pada kaki (LypSky et
al., 2004). Serta, pengetahuan seseorang juga erat kaitannya dengan
perilaku yang akan diambilnya, karena dengan pengetahuan tersebut
penderita memiliki alasan dan landasan untuk menentukan suatu pilihan.
Dengan pengetahuan manusia dapat mengembangkan apa yang diketahui
dan dapat mengatasi kebutuhan kelangsungan hidup. Sehingga akan
mempengaruhi seseorang dalam bersikap (Notoatmodjo,2010).
Dari melihat masalah di atas, maka klien diabetes melitus harus
menyadari bahwa perawatan kaki merupakan bagian dari kebiasaan
hidup seharihari (Monalisa, 2013). Menurut Soegondo (2013),
edukasi kesehatan bagian dalam pengelolaan diabetes melitus. Melalui
edukasi, orang dengan diabetes mengetahui tentang penyakitnya dan
mampu merawat dirinya. Dengan pengetahuan yang cukup akan
membangun kesadaran dan melakukan tindakan yang tepat (Sutedjo,
2010).
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Pengaruh pemberian edukasi terhadap tingkat
pengetahuan pasien tentang Diabetes Melitus tipe 2 pada luka kaki di
polikinik rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rubini
Mempawah”.

2
3

1.2 Perumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka perumusan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hubungan karekteristik pasien dengan pengetahuan pasien
Diabetes Melitus tipe 2 tentang perawatan kaki?
2. Bagaimana hubungan pengetahuan dan sikap pasien Diabetes Melitus tipe 2
tentang perawatan kaki?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui hubungan karekteristik pasien dengan pengetahuan pasien
Diabetes Melitus tipe 2 tentang perawatan kaki di polikinik rawat jalan
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rubini Mempawah.
2. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap pasien Diabetes Melitus
tipe 2 tentang perawatan kaki di polikinik rawat jalan Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Rubini Mempawah.

1.4 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah pada pembuatan dalam tugas akhir ini yaitu:
1. Penelitian menggunakan penyakit Diabetes Melitus tipe 2.
2. Penelitian menggunkan desain Korelasi. Sampel pada penelitian
menggunakan 40 responden yang diperoleh secara accidental sampling.
3. Data penelitian yang dikumpulkan menggunakan kuesioner yaitu karakterisik
responden tentang perawatan kaki.
4. Penelitian dilakukan di polikinik rawat jalan Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Rubini Mempawah.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah sebagai suatu panduan pengetahuan dan edukasi
terhadap penyakit Diabetes Melitus tipe 2 khususnya sebagai media pembelajaran
di bidang kesehatan.

3
4

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Landasan teori berisikan teori tentang Diabetes Melitus (DM) tipe 2,
perawatan luka kaki pengaruh Diabetes Melitus, pemberian edukasi terhadap
pasien, dan poliklinik rawat jalan RSUD dr. Rubini Mempawah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian berisikan perencanaan penelitian, metode penelitian,
dan pengumpulan serta analisis data.
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan berisi penjelasan tentang hasil dari penelitian yang
telah dibuat beserta pembahasan dari metodologi penelitian yang telah dibuat.
BAB V PENUTUP
Penutup berisi kesimpulan dari penelitian serta saran-saran yang bermanfaat
guna peningkatan pengembangan sistem sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai